Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL SATUAN ACARA PENYULUHAN

ISOLASI SOSIAL

Di Susun Oleh
1. Pita Arifatun Siam
2. Nurul Hidayah
3. Nurdian Indah P
4. Muslimin Marjuni P
5. Septy Wahyuningtyas
6. Solekah Agnes Dwi W
7. Renanda Dika Maharani

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
TAHUN 2020
SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Topik Penyuluhan : Isolasi Sosial

Sasaran : Keluarga yang anggotanya mengalami


isolasi sosial

Tempat : Kediaman Tn.

Hari/ Tanggal : Kamis, 16 Januari 2020

Waktu : Pukul 10.00 WIB

1. Tujuan
a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang isolasi sosial diharapkan keluarga


dapat mengerti dan memahami hal-hal mengenai isolasi sosial serta
penanganannya.

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan keluarga dapat :

a. Mengerti dan memahami pengertian isolasi sosial


b. Mengerti dan memahami penyebab isolasi sosial
c. Memahami tanda dangejala isolasi sosial
d. Mengetahui penanganan isolasi sosial
e. Memahami cara berkomunikasi dengan pasien isolasi sosial
I. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet
II. Pengorganisasian
1. Moderator : Solekah Agnes Dwi Wulansari
2. Penyuluh : Muslimin Marjuni Putra
3. Notulen : Septy Wahyuningtyas
4. Fasilitator :
1. Pita Arifatun Siam
2. Renanda Dika M
3. Nurdian Indah P
4. Nurul Hidayah
5. Observer : Septy Wahyuningtyas
6. Setting tempat

Keterangan :    Leader Peserta


            Moderator Fasilitator
Observer Notulen

Rincian Tugas

1. Moderator : Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan menutup


acara
2. Penyuluh : Memberikan penyuluhan
3. Notulen : Mencatat pertanyaan dan kesimpulan dari materi acara
menyuluhan
4. Fasilitator : Memfasilitasi jalannya penyuluhan
5. Observer : Mengawasi jalannya acara penyuluhan
2. Tujuan
a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang isolasi sosial diharapkan keluarga


dapat mengerti dan memahami hal-hal mengenai isolasi sosial serta
penanganannya.

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan keluarga dapat :

a. Mengerti dan memahami pengertian isolasi sosial


b. Mengerti dan memahami penyebab isolasi sosial
c. Memahami tanda dangejala isolasi sosial
d. Mengetahui penanganan isolasi sosial
e. Memahami cara berkomunikasi dengan pasien isolasi sosial
3. Materi
(Terlampir) :

4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
5. Media
a. Lembar balik
b. Booklet isolasi sosial
6. Kegiatan Belajar Mengajar

No Tahapan Kegiatan Penyuluhan Waktu Media Alat


bantu
1. Preoperasional 1. Mengucapkan 5 Ceramah
( pembukaan ) salam menit
2. Menjelaskan Ceramah
tujuan dan
kontrak waktu
3. Menjelaskan Ceramah
materi dan
kontrak waktu

2. Operasional 1. Menjelaskan 10 Ceramah Lembar


( inti ) pengertian menit balik
isolasi Sosial
2. Menjelaskan Ceramah
penyebab
isolasi sosial
3. Menjelaskan Ceramah
tanda dan
gejala isolasi
sosial Ceramah
4. Menjelaskan
penanganan
isolasi sosial Ceramah
5. Menjelaskan
tindakan
penanganan
isolasi sosial
Ceramah
6. Menjelaskan
tentang cara
berkomunikasi
dengan pasien Tanya
isolasi sosial jawab
7. Memberikan
kesempatan
audience untuk
bertanya. Ceramah

3. Post 1. Menerangkan 10
operasional semua materi menit Diskusi
( penutup ) yang telah
diberikan
2. Mengevaluasi Booklet
secara lisan dan Ceramah
melihat tingkat
pemahaman Ceramah
materi
3. Memberikan
booklet
4. Memberikan
salam penutup

7. Evaluasi
1. Jenis evaluasi yang digunakan evaluasi formatif
2. Menggunakan teknik evaluasi secara lisan, keluarga mampu :
a. Menyebutkan pengertian isolasi sosial
b. Menyebutkan penyebab isolasi sosial
c. Menyebutkan tanda dan gejala isolasi sosial
d. Meyebutkan penanganan isolasi sosial
e. Menjelaskan cara berkomunikasi dengan pasien isolasi sosial
Lampiran
A. Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami
atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan
dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak (Carpenito,
1998).
Seseorang dengan perilaku menarik diri akan menghindari interaksi
dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan
tidak mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran dan prestasi
atau kegagalan. Ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan
dengan orang lain, yang dimanivestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak
ada perhatian dan tidak sanggup membagi pengalaman dengan orang lain
(DepKes, 1998).
B. Etiologi
Faktor predisposisi terjadinya perilaku menarik diri adalah kegagalan
perkembangan yang dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak
percaya orang lain, ragu takut salah, putus asa terhadap hubungan dengan
orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan
dan meresa tertekan. Sedangkan faktor presipitasi dari faktor sosio-cultural
karena menurunnya stabilitas keluarga dan berpisah karena meninggal dan
faktor psikologis seperti berpisah dengan orang yang terdekat atau kegagalan
orang lain untuk bergantung, merasa tidak berarti dalam keluarga sehingga
menyebabkan klien berespons menghindar dengan menarik diri dari
lingkungan.
C. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala yang dapat diobservasi pada pasien dengan isolasi sosial:
1. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul.
2. Menghindari orang lain (menyendiri), klien nampak
memisahkan diri dari orang lain, misalnya pada saat makan.
3. Komunikasi kurang / tidak ada. Klien tidak tampak
bercakap-cakap dengan klien lain / perawat.
4. Tidak ada kontak mata, klien lebih sering
menunduk.
5. Berdiam diri di kamar / tempat terpisah. Klien
kurang mobilitasnya.
6. Menolak berhubungan dengan orang lain. Klien
memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
7. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari. Artinya
perawatan diri dan kegiatan rumah tangga sehari-hari tidak dilakukan.
8. Posisi janin pada saat tidur.

Karateristik perilaku pasien dengan Isolasi Sosial :

1 Gangguan pola makan: tidak nafsu makan atau makan berlebihan.


2 Berat badan menurun atau meningkat secara drastis.
3 Kemunduran secara fisik.
4 Tidur berlebihan.
5 Tinggal di tempat tidur dalam waktu yang lama.
6 Banyak tidur siang.
7 Kurang bergairah.
8 Tidak memperdulikan lingkungan.
9 Kegiatan menurun.
10 Immobilisasai.
11 Mondar-mandir (sikap mematung, melakukan gerakan berulang).
12 Keinginan seksual menurun.
D. Dampak
Perilaku isolasi sosial: menarik diri dapat berisiko terjadinya
perubahan persepsi sensori halusinasi. Perubahan persepsi sensori
halusinasi adalah persepsi sensori yang salah (misalnya tanpa stimulus
eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan realita/kenyataan
seperti melihat bayangan atau mendengarkan suara-suara yang sebenarnya
tidak ada.
Halusinasi merupakan pengalaman mempersepsikan yang terjadi
tanpa adanya stimulus sensori eksternal yang meliputi lima perasaan
(pengelihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, perabaan), akan
tetapi yang paling umum adalah halusinasi pendengaran dan halusinasi
pendengaran. Menurut Carpenito, L.J (1998) perubahan persepsi sensori
halusinasi merupakan keadaan dimana individu atau kelompok mengalami
atau berisiko mengalami suatu perubahan dalam jumlah, pola atau
intepretasi stimulus yang datang.
E. Penanganan Isolasi Sosial Di Rumah
1. Penuhi kebutuhan sehari-hari
Bantu dan perhatikan pemenuhan kebersihan diri, latih kegiatan
sehari-hari (makan sendiri)
2. Bantu komunikasi yang teratur
Bicara jelas, kontak/bicara yang teratur. Pertahankan kontak mata saat
bicara. Lakukan sentuhan akrab, sabar, dan lembut.
3. Libatkan dalam kelompok
Beri kesempatan nonton tv, baca koran, sediakan peralatan pribadi
(tempat tidur, lemari pakaian),pertemuan keluarga.
4. Keluarga perlu untuk peduli dengan pasien dan jangan ingkar janji
5. Keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan untuk dapat
melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain.
6. Berilah pujian yang wajar jangan mencela kondisi yang sedang
dialami.

F. Cara berkomunikasi dengan pasien isolasi sosial


1. Ajarkan keluarga untuk melatih klien tentang cara berinteraksi dengan
orang lain, dengan mengucapkan salam, menyebutkan nama, nama
panggilan yang kita sukai, selanjutnya menyakan nama orang yang
diajak berkenalan, berikan pujian jika dapat melakukan hal positif
tersebut. (setelah percakapan tersebut lanjutkan dengan percakapan
yang menyenangkan seperti hobi, cuaca, danhal menyenagkan lainya).
2. Bila ada kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan dua atau lebih
orang. Berikan pujian pada setiap interaksi yang dilakukan.
3. Keluarga menyakan dan mendengarkan ekspresi perasaan setelah
berinteraksi dengan orang lain, beri motivasi agar tetap berinteraksi
dengan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito,L.J, 1998, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 6, Alih


bahasa : Yasmin Asih, EGC, Jakarta.
DepKes RI. Standart Pelayanan Dan Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
DAFTAR NAMA PESERTA PENYULUHAN

Topik : Pentingnya interaksi sosial

Sasaran : Keluarga klien dan lingkungan yang ada di


wilayah Sangkrahan

Tempat : Sangkrahan

Hari/Tanggal : Kamis, 16 Januari 2020

Waktu : 10.00 – 10.30 WIB

Nama Alamat Tanda Tangan

No

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9
10 10

11 11

12 12

13 13

14 14

15 15

16 16

17 17

18 18

PembimbingLahan

(……………………….………….)
LEMBAR OBSERVER

Topik : Pentingnya interaksi sosial

Sasaran : Keluarga klien dan lingkungan yang ada di


wilayah Sangkrahan

Tempat : Sangkrahan

Hari/Tanggal : Kamis, 16 Januari 2020

Waktu : 10.00 – 10.30 WIB

Jam Kegiatan

1. Pembukaan
2. Penyampaian materi
Diskusi

Pertanyaan

1) Nama penanya :
…………………………………………………
Pertanyaan : ……………………………………….
………..

…………………………………………………

Jawab :
…………………………………………………

…………………………………………………

…………………………………………………
…………………………………………………

2) Nama penanya :
…………………………………………………
Pertanyaan : ……………………………………….
………..

…………………………………………………

Jawab :
…………………………………………………

…………………………………………………

…………………………………………………

…………………………………………………

3) Nama penanya :
…………………………………………………
Pertanyaan : ……………………………………….
………..

…………………………………………………

Jawab :
…………………………………………………
…………………………………………………

…………………………………………………

…………………………………………………

4) Nama penanya :
…………………………………………………

Pertanyaan : ……………………………………….
………..

…………………………………………………

Jawab :
…………………………………………………

…………………………………………………

…………………………………………………

…………………………………………………

5) Nama penanya :
…………………………………………………
Pertanyaan : ……………………………………….
………..
…………………………………………………

Jawab :
…………………………………………………

…………………………………………………

…………………………………………………

Surakarta, 16 Januari 2020

Observer

( …………….………..)

Anda mungkin juga menyukai