Anda di halaman 1dari 73

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) yang selanjutnya disebut
“Keperawatan Komunitas dan Keluarga” merupakan suatu proses atau rangkaian
kegiatan pada praktek keperawatan ilmiah (scientic nursing progress) atau praktek
keperawatan profesional, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang
langsung diberikan kepada komunitas sebagai upaya untuk mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi komunitas dengan mengacu pada standar profesional
keperawatan serta kode etik keperawatan sebagai tuntutan utama (Ma’rifin Husen,
2002).
Keperawatan komunitas merupakan suatu disiplin ilmu yang memadukan antara
ilmu kesehatan masyarakat dengan ilmu keperawatan, yang merupakan suatu
spesialisasi yang memiliki unit pelayanan yang berbasiskan pada masyarakat tertentu
atau sekumpulan orang, dimana perawat mengambil tanggung jawab untuk menolong
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam mencapai tujuannya meningkatkan
status kesehatan masyarakat tidak terlepas dari peran serta aktif masyarakat, karena
keperawatan komunitas berorientasikan kepada masyarakat dan bersifat relationship.
Dalam proses penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat dapat berperan dalam
penelaahan masalah, penentuan rencana, pelaksanaan kegiatan dan upaya hidup sehat,
penilaian hasil kegiatan kesehatan, serta pengembangan upaya kesehatan selanjutnya.
Kegiatan masyarakat tersebut dapat bersifat preventif, promotif, caretif maupun
rehabilitatif sesuai dengan kompetensi (kemampuan dan kewenangan) yang
dimilikinya.
Peningkatan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan merupakan suatu
proses dimana individu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk swasta mengambil
tanggung jawab atas kesehatan diri keluarga dan masyarakat, mengembangkan
kemampuan untuk menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat, serta menjadi
pelaku/perintis kesehatan dan pemimpin yang menggerakkan kegiatan masyarakat di

1
bidang kesehatan berdasarkan azas kemandirian dan kebersamaan. Dari hal tersebut
masyarakat dapat berperan serta dengan menyumbangkan tenaga, pikiran/pengetahuan,
sarana, dana yang dimilikinya untuk upaya kesehatan.
Asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan.
Penerapan dari proses keperawatan bervariasi pada setiap situasi, tetapi prosesnya
memiliki kesamaan. Elemennya menggunakan metode pendekatan proses keperawatan.
Proses keperawatan adalah suatu kerangka operasional dalam pelaksanaan askep yang
berupa rangkaian kegiatan secara sistematis sehingga masyarakat mampu secara
mandiri dalam menghadapi masalah kesehatannya. Adanya kesungguhan, kesesuaian,
bersiklus, berfokus pada klien, interaktif dan berorientasi pada komunitas, adalah
elemen-elemen penting dalam asuhan keperawatan komunitas.
Dalam melaksanakan keperawatan kesehatan masyarakat, seorang perawat
kesehatan komunitas harus mampu memberi perhatian terhadap elemen-elemen
penting tersebut. Elemen-elemen tersebut akan tampak pada rangkaian kegiatan dalam
proses keperawatan yang berjalan berkesinambungan secara dinamis dalam suatu
siklus melalui tahap pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
Melihat cara kerja keperawatan komunitas yang menggabungkan prinsip- prinsip
kerja kesehatan masyarakat dengan prinsip-prinsip keperawatan sebagai sesuatu yang
tidak sederhana, maka Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo dirancang sebagai media bagi mahasiswa untuk
mengaplikasikan kemampuan dan ketrampilannya secara langsung di lapangan.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka kami mencoba menyajikan laporan
Asuhan Keperawatan Komunitas di Dusun Krajan Desa Bekiring Kecamatan Pulung
Kabupaten Ponorogo.

2
1.2. Tujuan Penulisan
1.2.1. Tujuan Umum
Memperoleh pengalaman secara nyata dan dapat memberikan gambaran
umum pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas kepada masyarakat di
Dusun Krajan Desa Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian dan memberikan gambaran tentang situasi
masyarakat di Dusun Krajan Desa Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten
Ponorogo.
b. Mampu membuat perencanaan untuk memecahkan masalah kesehatan yang
terdapat di Dusun Krajan Desa Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten
Ponorogo.
c. Mampu melaksanakan implementasi asuhan keperawatan komunitas yang
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat di Dusun Krajan
Desa Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo.
d. Mampu mengevaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi
masalah kesehatan masyarakat di Dusun Krajan Desa Bekiring Kecamatan
Pulung Kabupaten Ponorogo.
1.3. Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode studi kepustakaan dan
studi lapangan di Dusun Krajan Desa Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten
Ponorogo.
1.4. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan sistematika penulisan
laporan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan

3
BAB 2 Pengkajian Komunitas
BAB 3 Diagnosa Keperawatan Komunitas
BAB 4 Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas
BAB 5 Implementasi Dan Evaluasi
BAB 6 Kesimpulan Dan Rekomendasi
Daftar Pustaka
Lampiran

4
BAB 2
PENGKAJIAN KOMUNITAS
RW 02 DUSUN KRAJAN DESA BEKIRING KEC. PULUNG KAB.PONOROGO

Data - data hasil pengkajian diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan survey
pada Dusun Krajan RW 02 yang terdiri dari 2 RT pada tanggal 04 Februari - 17 Maret
2019.

2.1 DIMENSI LOKASI


2.1.1 Batas Komunitas
a Batas wilayah
Batasan wilayah Desa Bekiring :
Utara : Hutan
Selatan : Desa Singgahan
Barat : Desa Munggung
Timur : Desa Banaran
Desa Bekiring terdiri dari 3 dusun :
Dusun Krajan
Dusun Bintoro
Dusun Nguncup
b Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah)
Wilayah Desa Bekiring dibatasi oleh wilayah yang merupakan area pemukiman
penduduk dan persawahan.
c Peta Wilayah
(Terlampir)

5
2.1.2 Lokasi Pelayanan Kesehatan
a Tempat Pelayanan Kesehatan :
Sarana pelayanan kesehatan yang sering digunakan oleh masyarakat Desa
Bekiring khususnya Dusun Krajan adalah Polindes, praktek Bidan Desa,
Puskesmas Pulung
b Jarak Tempat Pelayanan Kesehatan :
Jarak terjauh wilayah Dusun Krajan RW 2 Desa Bekiring dengan Polindes ±1 km,
Dokter/ Bidan Praktek ±1 km, Puskesmas Pulung ±5 km.
c Cara Mencapai Lokasi Pelayanan Kesehatan :
Untuk menuju ke tempat praktek bidan desa, Polindes dapat dicapai dengan jalan
kaki atau menggunakan sepeda motor yang menghabiskan waktu ±5-10 menit,
sedangkan bila harus pergi ke Puskesmas masyarakat biasanya menggunakan
sepeda motor dan kendaraan pribadi (mobil) yang menghabiskan waktu ±15
menit. Kondisi jalan raya di wilayah Dusun Krajan RW 2 Desa Bekiring sebagian
besar makadam dan medan menanjak.
2.1.3 Gambaran Geografis
a Kesuburan
Dusun Krajan RW 2 merupakan salah satu dari tiga dusun di Desa Bekiring,
dimana Desa Bekiring merupakan daerah yang sebagiannya adalah daerah
pertanian, perkebunan, peternakan dan sebagian lagi adalah daerah pemukiman.
Pada daerah perkebunan banyak ditumbuhi tanaman padi, kelapa, jagung, apokat,
durian, dan coklat.
Lahan Sawah : 572 Ha
Lahan Ladang : 123 Ha
Lahan Perkebunan : 96 Ha
Hutan : 120 Ha
Waduk/ Danau : 0 Ha
Lahan Lainnya : 119 Ha

6
b Topografi Dusun Krajan Desa Bekiring
Daerah Dusun Krajan RW 2 Desa Bekiring kebanyakan merupakan daerah
dataran tinggi. Desa ini diapit oleh persawahan dan dilewati oleh aliran sungai.

c Iklim
1. Curah Hujan
Di wilayah Dusun Krajan RW 2 Desa Bekiring curah hujan rata-rata pertahun
mencapai 15-30 mm/jam dimana frekuensi hujan dalam 1 bulan 10 kali
2. Prakiraan Musim Hujan dan Musim Panas
Selama periode Januari sampai dengan saat ini diketahui frekuensi hujan yang
turun adalah sebanyak  20 kali, hal ini dikarenakan di wilayah ini telah mulai
memasuki musim hujan. Selain itu penduduk mengetahui perkiraan musim
hujan dan musim kemarau, yaitu sekitar bulan Desember sampai bulan Juni
untuk musim hujan, serta bulan Juli sampai November untuk musim kemarau.
3. Kelembaban
Untuk kelembaban udara di daerah ini tidak terlalu ekstrim, pada saat musim
kemarau tidak terlalu panas dan pada musim hujan udara terasa dingin,
sedangkan suhu udara berkisar antara 20-32C rata-rata harian.
d Flora dan Fauna
1. Jenis Tanaman
Tanaman yang tumbuh di Wilayah Dusun Krajan RW 2 Desa Bekiring
diantaranya adalah tanaman yang biasa ditanam di halaman dan ada pula yang
ditanam di perkebunan diantaranya mangga, pohon rambutan, srikaya, pisang,
manggis, durian, jati, pepaya, jagung, alpokat dan ada juga keluarga yang telah
memanfaatkan halamannya dengan menanam tanaman obat, dan lain-lain
2. Jenis Hewan (Ternak dan Liar)
Hewan ternak yang dimiliki penduduk sebagian besar adalah kambing dan
ayam, namun ada beberapa penduduk yang memiliki hewan ternak sapi dan
ternak ikan, juga ada yang memelihara kucing. Hewan liar yang ada wilayah
Dusun Krajan adalah kucing, ular, tikus, luwak, dll.

7
e Lingkungan Buatan
1.Sarana Olah Raga
Sarana olahraga yang ada di Dusun Krajan RW 2 Desa Bekiring dan biasa
digunakan masyarakat adalah lapangan voli di SDN 2 Bekiring.
2.Sarana Rekreasi
Tidak terdapat sarana rekreasi di Wilayah Dusun Krajan RW 2 Desa Bekiring
dan biasanya masyarakat menghabiskan waktu luangnya dengan menonton
televisi, mengobrol dengan tetangga atau sesekali pergi ke tempat rekreasi yang
berada di desa lain, tepatnya di Desa Wagir Kidul yaitu wisata arum jeram
“Tubing Mendak Lereng Wilis” ada juga wisata “Bukit Pelangi”, dan masyarakat
juga sering pergi ke pasar Pulung untuk sekedar jalan-jalan atau berbelanja.
3.Lingkungan Pemukiman
Daerah pemukiman dikelilingi oleh persawahan, sungai dan dilewati oleh jalan
kecil yang membatasi jarak antar rumah, tetapi ada juga yang dibatasi oleh lahan
pekarangan rumah, pekarangan rumah sebagian besar penduduk ditanami sayur,
serta tanaman obat tradisional.

2.2 DIMENSI POPULASI


Dimensi populasi yang tercantum dibawah ini merupakan gambaran di wilayah
Dusun Krajan RW 2 Desa Bekiring.
1. Ukuran
a. Jumlah Penduduk
Jumlah Total Penduduk : 201 jiwa, yang terdiri dari :
 Laki-laki : 107
 Perempuan : 94
 Usia 0-17 : 30
 Usia 18-45 : 63
 Usia 45 keatas : 108
201 Jiwa

8
b. Jumlah Kepala Keluarga
Jumlah kepala keluarga sebanyak 61 Kepala Keluarga.
c. Jumlah Pasangan Usia Subur
Jumlah pasangan usia subur sebanyak 21 pasangan.

2. Kepadatan
a. Jika dilihat dari perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan
dapat dikatakan kepadatan penduduk tidak terlalu padat, dimana jarak antar
rumah sedikit jauh tetapi masih bisa dijangkau.
b. Jika dilihat dari perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah pemukiman
dapat dikatakan kepadatan penduduk tidak terlalu padat.

3. Komposisi Penduduk
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap masyarakat Dusun Krajan RW 2 Desa
Bekiring, didapatkan data mengenai distribusi penduduk sebagai berikut :
1. Berdasarkan Kelompok Jenis Kelamin
Diagram 2.1. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Jenis Kelamin Di Wilayah
Dusun Krajan

94 laki-laki
107
Perempuan

Gambar 2.1 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin


Berdasarkan gambar 2.1 menunjukkann bahwa sebagian besar berjenis
kelamin laki-laki dengan jumlah 107 jiwa dari 201 jiwa.

9
2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kelompok Usia
Diagram 2.2. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Usia Di Wilayah Dusun
Krajan

36 22 0-<5 5 - <13

8 25
13 - < 22 23 - <45

45 - <60 60 - <90

72 38

>90

Gambar 2.2 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan usia


Berdasarkan gambar 2.2 menunjukkan bahwa hampir setengahnya berusia
>45 tahun dengan jumlah 108 jiwa dari 201 jiwa.

3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hubungan dalam KK


Diagram 2.3. Distribusi Penduduk Menurut Hubungan dalam KK Di Wilayah
Dusun Krajan

36 61 kk

istri/suami

anak kandung

anak angkat
55
49
lain-lain

G
ambar 2.3 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan hubungan dengan KK
Berdasarkan gambar 2.3 menunjukkan bahwa hampir setengahnya
berstatus sebagai kepala keluarga dengan jumlah 61 jiwa dari 201 jiwa.

10
4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Perkawinan
Diagram 2.4. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Status Perkawinan Di
Wilayah Dusun Krajan

27

Kawin

55 Tidak Kawin

119
Janda/ Duda

Gambar 2.4 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan status perkawinan


Berdasarkan gambar 2.4 menunjukkan bahwa sebagian besar berstatus kawin
dengan jumlah 119 jiwa dari 201 jiwa.

5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Agama


Diagram 2.5. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Agama Di Wilayah Dusun
Krajan

Islam

Kristen

Budha
201
Hindu

Konghucu

Gambar 2.5 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan agama


Berdasarkan gambar 2.5 menunjukkan bahwa seluruhnya beragama islam
dengan jumlah 201 jiwa dari 201 jiwa.

11
6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Suku
Diagram 2.6. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Suku Di Wilayah Dusun
Krajan

Suku Jawa

2 01

Gambar 2.6 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan suku


Berdasarkan gambar 2.6 menunjukkan bahwa seluruh warga dusun krajan
adalah suku jawa dengan jumlah 201 jiwa dari 201 jiwa.

7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan


Diagram 2.7. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Pendidikan Di Wilayah
Dusun Krajan

32
Tidak/ B elum Sekolah TK
2
47 22

SD SMP

80

SMA PT

Gambar 2.7 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan


Berdasarkan gambar 2.7 menunjukkan bahwa hampir setengahnya
berpendidikan SD dengan jumlah 80 orang dari 201 jiwa.

12
8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan
Diagram 2.8. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Pekerjaan Di Wilayah
Dusun Krajan

PNS/TNI/Polri
48 38
Pegawai Swasta
10
Wiraswasta

Petani
18
81 IRT
6
Tidak Bekerja

Pelajar/ Mahasiswa

Gambar 2.8 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan


Berdasarkan gambar 2.8 menunjukkan bahwa sebagian besar bekerja sebagai
petani dengan jumlah 81 jiwa dari 201 jiwa.

9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendapatan Per KK


Diagram 2.9. Distribusi Penduduk Menurut Pendapatan Per KK Di Wilayah Dusun
Krajan

< 1 juta
21
1 - < 3 juta

31 > 3 juta

Ga
mbar 2.9 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan pendapatan per KK
Berdasarkan gambar 2.9 menunjukkan bahwa sebagian besar pendapatan per
KK <1jt dengan jumlah 31 KK dari 61 KK

13
10. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengeluaran Per KK
Diagram 2.10 Distribusi Penduduk Menurut Pengeluaran Per KK Di Wilayah
Dusun Krajan

3
< 1 juta
21
1 - <3 juta

31 > 3 juta

Gambar 2.10 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan pengeluaran


per KK
Berdasarkan gambar 2.10 menunjukkan bahwa sebagian besar pengeluaran
per KK sejumlah <1jt dengan jumlah 31 KK dari 61 KK.

11. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penyakit 6 Bulan Terakhir (Tiap


Anggota Keluarga)
Diagram 2.11. Distribusi Penduduk Menurut Penyakit 6 Bulan Terakhir (Tiap
Anggota Keluarga) Di Wilayah Dusun Krajan

ISPA
10 TBC
7
Hipertensi
3 Pnyakit Jantung
10
Batuk Pilek
Stroke
3 Diabetes Militus
14 Tipoid
3 Diare
1 2 Gatal
Rematik
Lain-lain

14
Gambar 2.11 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan Penyakit 6
Bulan Terakhir (Tiap Anggota Keluarga)
Berdasarkan gambar 2.11 menunjukkan bahwa hampir setengahnya
Menderita penyakit batuk pilek dengan waktu 6 bulan terakhir dengan jumlah 14
orang atau dengan prosentase 6,97 %.

15
DIAGRAM DISTRIBUSI BERDASARKAN KELOMPOK KHUSUS

PASANGAN USIA SUBUR


1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penggunaan KB

IU D

1 Pil
4
1
Suntik

Kondom

Implant
15
MOW

MOP

Gambar 2.12 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan Penggunaan KB


Berdasarkan gambar 1.12 menunjukkan bahwa hampir setengahnya
menggunakan KB berjenis implant dengan jumlah 15 orang dari 21 PUS.

2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keluhan Selama Penggunaan KB

Ya
Tidak

12

Gambar .13 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan Keluhan Selama


Penggunaan KB

16
Berdasarkan gambar 2.13 menunjukkan bahwa dari 21 jiwa pengguna KB
hampir seluruhnya mempunyai keluhan selama penggunaan KB dengan jumlah 12 jiwa
atau dengan prosentase 57%.

3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alasan Tidak KB

9
Takut
Dilarang
Lain-lain
12

Gambar 2.14 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan alasan tidak KB

Berdasarkan gambar 2.14 menunjukkan bahwa alasan tidak KB bervariasi


seperti pasangan baru menikah, takut, suami jauh dengan sejumlah 9 jiwa.
.
IBU HAMIL
1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kunjungan ANC

Rutin
Tidak Rutin

2 Tidak Pernah

Gambar 2.16 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan kunjungan ANC

Berdasarkan gambar 2.16 menunjukkan bahwa dari 2 jiwa seluruhnya


melakukan kunjungan ANC secara rutin.

17
2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Imunisasi TT

Lengkap

Tidak Lengkap

Tidak Pernah
2

Gambar 2.17 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan imunisasi TT

Berdasarkan gambar 2.17 menunjukkan bahwa dari 2 jiwa seluruhnya


melakukan imunisasi TT lengkap.

3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan Buku KIA

Punya
Tidak Punya

Gambar 2.18 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan kepemilikan buku


KIA

Berdasarkan gambar 2.18 menunjukkan bahwa dari 2 jiwa seluruhnya


memiliki buku KIA.

18
4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Pil Fe

Rutin

1 1 Tidak Rutin

Tidak Pernah

Gambar 2.19 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan konsumsi pil Fe


Berdasarkan gambar 2.19 menunjukkan bahwa dari 2 jiwa setengahnya
rutin mengkonsumsi pil Fe dengan jumlah 1 jiwa.

5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gizi Ibu Hamil

Baik

Cukup

Kurang

Gambar 2.21 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan gizi ibu hamil


Berdasarkan gambar 2.21 menunjukkan bahwa dari 1 jiwa menunjukkan
gizi ibu hamil baik

19
6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Rencana Melahirkan

Spontan
Sectio Caesarea

Gambar 2.22 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan rencana melahirkan

Berdasarkan gambar 2.22 menunjukkan bahwa dari 1 jiwa seluruhnya


berencana melahirkan secara spontan.

7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penolong Kelahiran

Dokter

Bidan

Dukun
1

Gambar 2.23 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan penolong kelahiran

Berdasarkan gambar 2.23 menunjukkan bahwa dari 1 jiwa seluruhnya


berencana proses kelahiran dibantu oleh bidan.

20
IBU NIFAS atau IBU MENETEKI
1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Produksi ASI

lancar tidak lancar

Gambar 2.24 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan produksi ASI


Berdasarkan gambar 2.24 menunjukkan bahwa dari 1 jiwa mengatakan
produksi ASI lancar.

2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keluhan Selama Nifas / Meneteki

Ya Tidak

Gambar 2.25 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan keluhan selama nifas /


meneteki

21
Berdasarkan gambar 2.25 menunjukkan bahwa tidak mengalami keluhan
selama nifas / meneteki

BALITA
1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan BB di KMS

Hijau

Kuning

Merah
8

Gambar 2.26 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan BB di KMS


Berdasarkan gambar 2.26 menunjukkan bahwa seluruhnya balita
berdasarkan BB di KMS berwarna hijau dengan jumlah 8 orang dari 8 orang.

2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif

Ya
Tidak

Gambar 2.27 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan pemberian ASI


Eksklusif

22
Berdasarkan gambar 2.27 menunjukkan bahwa seluruhnya balita
mendapatkan pemberian ASI eklusif dengan jumlah 1 orang dari 1 orang.

3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemberian Imunisasi Dasar

Lengkap

Belum Lengkap

Tidak Lengkap

G
ambar 2.28 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan pemberian imunisasi dasar
Berdasarkan gambar 2.28 menunjukkan bahwa hampir setengahnya balita
mendapatkan pemberian imunisasi dasar lengkap dengan jumlah 7 orang dari 8 orang

4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kunjungan Posyandu Balita

Rutin

Tidak Rutin

8 Tidak Pernah

Gambar 2.29 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan kunjungan posyandu


balita

23
Berdasarkan gambar 2.29 menunjukkan bahwa seluruhnya rutin melakukan
kunjungan posyandu balita dengan jumlah 8 orang dari 8 orang.

5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemberian Vitamin A

Rutin

Tidak Rutin

8 Tidak Pernah

Gambar 2.30 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan pemberian vitamin A

Berdasarkan gambar 2.30 menunjukkan bahwa hampir selurunya


diberikan vitamin A secara rutin dengan jumlah 8 orang dari 8 orang.

6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemberian Makanan Pendamping ASI

< 6 Bulan
> 6 Bulan

Gambar 2.31 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan pemberian makanan


pendamping ASI

24
Berdasarkan gambar 2.31 menunjukkan bahwa sebagian besar memberikan
makanan pendamping ASI ketika anak berusia < 6 bulan dengan jumlah 7 orang dari
8 orang.

ANAK USIA SEKOLAH


1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gizi Anak Usia Sekolah

Baik

Cukup

24 Kurang

G
ambar 2.32 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan gizi anak sekolah
Berdasarkan gambar 2.32 menunjukkan bahwa sebagian besar gizi anak
sekolah adalah baik dengan jumlah 24 orang dari total 24 orang.

REMAJA
1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kenakalan Remaja

5 Rokok

Napza

Miraz

Sex Bebas

20 Geng Motor

Tidak Ada

25
Gambar 2.37 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan kenakalan remaja
Berdasarkan gambar 2.37 menunjukkan bahwa sebagian besar kenakalan
remaja dengan merokok sejumlah jumlah 5 orang dari 25 orang

LANSIA
1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kunjungan Posyandu

Rutin

Tidak Rutin

Tidak Pernah

29

Gambar 2.39 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan kunjungan posyandu

Berdasarkan gambar 2.39 menunjukkan bahwa lansia rutin melakukan


kunjngan posyandu dengan jumlah 29 orang dari 36 orang.

2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kegiatan Sosial

Rutin

Tidak Rutin

Tidak Per nah

29

26
Gambar 2.41 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan kegiatan sosial

Berdasarkan gambar 2.41 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya rutin


melakukan kegiatan sosial dengan jumlah 29 orang dari 36 lansia.

DIAGRAM DISTRIBUSI BERDASARKAN LINGKUNGAN FISIK


1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Rumah

sendiri

sewa

numpang
49

Gambar 2.42 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan status rumah


Berdasarkan gambar 2.42 menunjukkan bahwa setengahnya status rumah
milik sendiri dengan jumlah 49 dari 61 KK

2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Rumah

permanen

tidak per manen

tidak punya

47

27
Gambar 2.43 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan jenis rumah
Berdasarkan gambar 2.42 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya jenis
rumah adalah permanen dengan jumlah 47 KK dari 61 KK

3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Lantai Rumah

11
19
keramik

tekel

tanah

papan
10
15
semen

Gambar 2.44 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan jenis lantai rumah


Berdasarkan gambar 2.44 menunjukkan bahwa sebagian besar jenis lantai
rumah semen dengan jumlah 19 rumah dari 61 KK

4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Luas Rumah: 8m²/orang

ya tidak

Gambar 2.46 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan luas rumah: 8m2/orang

28
Berdasarkan gambar 2.46 menunjukkan bahwa seluruhnya luas rumah
8m2/orang dengan jumlah 61 KK

5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Air Bersih

3 PAM

Sumur

Sungai

43 Sumber

Gambar 2.47 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan sumber air bersih


Berdasarkan gambar 2.47 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya berasal
dari sumber air pegunungan dengan jumlah 43 KK.

6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Air Minum

masak
air mineral

61

Gambar 2.48 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan sumber air minum

29
Berdasarkan gambar 2.48 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya
sumber air minum di masak dengan jumlah 61 KK

7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Jamban

12

leher angsa

cemplung

tidak punya
9 34

Gambar 2.49 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan jenis jamban


Berdasarkan gambar 2.49 menunjukkan bahwa masih ada sebagian kecil
jenis jamban adalah cemplung dengan jumlah 9 KK dari 61 KK.

8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat BAB

30
17

wc

sungai

ladang

34
4

Gambar 2.50 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan tempat BAB


Berdasarkan gambar 2.50 menunjukkan bahwa sebagian kecil tempat
BAB berada di sungai dengan jumlah 4 KK dan berada di ladang dengan jumlah
17 KK dari 61 KK.

9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jentik

4
ada
tidak

57

Gambar 2.51 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan jentik


Berdasarkan gambar 2.51 menunjukkan bahwa masih ada sebagian kecil
penampungan air terdapat jentik dengan jumlah 4 KK dari 61 KK.

10. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Sampah

31
24
ditimbun
dibakar
31

Gambar 2.52 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan tempat sampah


Berdasarkan gambar 2.52 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya
limbah sampah dibakar dengan jumlah 31 KK dari 61 KK.

11. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Saluran Limbah

12

got
2
sungai
tidak ada

41

Gambar 2.53 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan saluran limbah


Berdasarkan gambar 2.53 menunjukkan bahwa hampir setengahnya
membuang saluran limbah berada di got dengan jumlah 41 KK dari 61 KK.

12. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Binatang

32
piaraan
pengera
t
61 serangga

Gambar 2.54 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan binatang


Berdasarkan gambar 2.54 menunjukkan bahwa seluruhnya memiliki
binatang piaraan dengan jumlah 61 KK dari 61 KK.

13. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kandang Ternak

16
8

ber sih

kotor

tidak ada

31

Gambar 2.55 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan kandang ternak


Berdasarkan gambar 2.55 menunjukkan bahwa sebagian besar kondisi
kandang ternak kotor dengan jumlah 31 KK dari 61 KK.

14. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

33
7
1
rumah sakit

puskesmas

bidan

30 polindes

Gambar 2.56 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan pemanfaatan


fasilitas pelayanan kesehatan

Berdasarkan gambar 2.56 menunjukkan bahwa sebagian besar


memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan ke bidan desa dengan jumlah 30
KK dari 61 KK

15. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jaminan Kesehatan

17

BPJS

Mandiri

Lain-lain

36

Gambar 2.57 Diagram distribusi frekuensi berdasarkan jaminan kesehatan


Berdasarkan gambar 2.57 menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki
jaminan kesehatan mandiri dengan jumlah 36 KK dari 61 KK

34
BAB III
ANALISA DATA

3.1. Analisa Data


Analisa dibawah ini adalah analisa data dari permasalahan yang ada di RW 02,
Dusun Krajan, Desa Bekiring , Kec. Pulung Kab. Ponorogo. Proses analisa data hasil
pengkajian kesehatan tersebut dilakukan bersama-sama dengan masyarakat melalui
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), yang dilaksanakan pada tanggal 23 Februari
2018 ,preplaning dan laporan kegiatan terlampir. Analisa tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Resiko Penurunan Derajat Kesehatan Lingkungan
N MASALAH
DATA
O KESEHATAN
01 02 03
1. Melalui hasil observasi yang telah dilakukan selama 1 Kesehatan

35
minggu, didapatkan masalah yang paling utama di RW Lingkungan:
02, Dusun Krajan, Desa Bekiring yaitu masalah  Jamban Sehat
jamban, selain itu masalah tempat BAB, saluran  Pengelolaan
limbah serta kandang ternak. dan
a. Dari 61 KK hasil pengkajian didapatkan data sebanyak Pembuangan
12 (23,7%) KK tidak mempunyai jamban. Berdasarkan sampah
keterangan dari beberapa narasumber didapatkan  Polusi Udara
bahwa masyarakat yang tidak mempunyai jamban dari Kandang
tersebut memiliki masalah finansial dalam Ternak
pembangunan jamban sehat dan sebagian karena
kurangnya kesadaran tentang kesehatan. Sebagian dari
masyarakat menyadari bahwa mempunyai jamban yang
sehat adalah penting, akan tetapi karena masalah
finansial yang menjadi penghambat untuk mewujudkan
jamban yang sehat tersebut.
b. Dari 61 KK hasil pengkajian didapatkan data sebanyak
6 (11,5%) KK mempunyai jamban namun pembuangan
disalurkan ke sungai atau kolam ikan, selain itu juga
didapatkan 9 (17%) KK yang BAB di ladang.
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa masih
banyak masyarakat yang mempunyai pengetahuan
yang kurang terkait bahaya dan akibat yang
ditimbulkan dari BAB tidak pada tempatnya. Selain itu
sebagian kecil masyarakat menganggap remeh dengan
kebiasaan BAB sembarangan tersebut. Dari hasil
pengkajian pada masyarakat yang BAB diladang atau
oleh masyarakat lebih dikenal dengan sebutan
“jumbleng” didapatkan bahwa mereka sudah sering
berpindah tempat apabila satu tempat yang digunakan
untuk BAB tersebut sudah penuh. Dari segi tempat

36
yang digunakan untuk BAB sebagian besar berada
berdekatan dengan rumah, sehingga juga dapat
mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.
c. Wilayah di Dusun Krajan RW 02 merupakan
lingkungan pemukiman yang cukup jarang, jarak antar
rumah sedikit jauh, jalanan di RW 02 cukup menanjak
dan sebagian masih makadaman. Letak wilayah Dusun
Krajan RW 02 merupakan dataran tinggi yang rawan
terjadi tanah longsor terutama jika curah hujan tinggi
dan terus menerus.
d. Dari 61 KK mayoritas memiliki hewan ternak dan
kandang kebanyakan berada diluar rumah dengan
kondisi terawat sebanyak 15 (28,30%) rumah dan 30
(56,60%) rumah kurang terawat hal ini bisa
menyebabkan adanya polusi lingkungan yang berakibat
terhadap munculnya penyakit.
e. Penduduk di Dusuk Krajan RW 02 dalam hal
pengelolaan sampah terdapat 24 (45,28%) KK
mengelola sampah dengan dibakar, 29 (54,72%) KK
mengelola sampah dengan cara ditimbun,namun
kadang ada yang membuang sampah ke sungai. Masih
adanya KK yang membuang sampah ke sungai dapat
menyebabkan sumbatan pada sungai dan terjadi
genangan air yang dapat mengakibatkan tempat
berkembangbiaknya bakteri sehingga dapat
menimbulkan penyakit. Terkait tentang pembuangan
limbah menurut pengakuan beberapa warga di RW 02
tidak terdapat saluran pembuangan air limbah yang
jelas ada sebagian pembuangan limbah ke got atau
resapan ada juga yang ke sungai.

37
a. Pohon Masalah

Kurang pengetahuan tentang lingkungan yang sehat

Kesadaran Rendah

Jamban yang tidak sehat, pengelolaan sampah tidak baik, lingkungan tidak sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat menurun

Meningkatnya resiko terpapar penyakit

b. Masalah Komunitas
Masalah keperawatan komunitas tersebut dibuat dengan mengacu pada hasil analisa
data dari RW 02 Dukuh Krajan, adapun diagnosa tersebut yaitu sebagai berikut :
- Jamban Sehat
- Pengelolaan dan Pembuangan sampah
- Polusi Udara dari Kandang Ternak
c. Skor
SKOR USG: U S G Total
- Jamban Sehat 5 4 4 13
- Pengelolaan dan Pembuangan sampah 4 4 4 12
- Polusi Udara dari Kandang Ternak 2 3 2 7

2. Penurunan Derajat Kesehatan Lansia


N DATA MASALAH

38
O KESEHATAN
01 02 03
1. Melalui hasil observasi yang telah dilakukan selama 1 Kesehatan
minggu, didapatkan masalah di RW 02, Dusun Krajan, Lansia:
Desa Bekiring yaitu masalah kesehatan lansiadengan  Penurunan
penyakit hipertensi dan Asam urat. derajat
a. Dari 61 KK hasil pengkajian didapatkan data sebanyak kesehatan
21 lansia menderita hipertensi dan 7 lansia menderita lansia.
penyakit asam urat. Berdasarkan keterangan dari
beberapa narasumber didapatkan bahwa lansia yang
mennderita penyakit tersebut dikarenakan penyakit
keturunan.
b. Dari 61 KK hasil pengkajian didapatkan data sebanyak
6 lansia mempunyai penyakit hipertensi dan asam urat.
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa masih
banyak lansia yang mempunyai pengetahuan yang
kurang terkait diit makanan dan dampat dari hipertensi
dan asam urat. Selain itu sebagian kecil lanisa
menganggap bahwa penyakit yang diderita bisa diobati
dengan obat yang dijual di toko.
c. Wilayah di Dusun Krajan RW 02 merupakan
lingkungan pemukiman yang cukup jarang, jarak antar
rumah sedikit jauh dan jarak ke puskesmas juga
lumayan jauh, akses jalanan di RW 02 cukup
menanjak dan sebagian masih makadaman. Hal itu
cukup meyulitkan bagi sebagian lansia untuk kontrol di
posyandu atau puskesmas.

a. Pohon Masalah

39
Kurang pengetahuan tentang pentingnya kesehatan, akses rendah

Kesadaran Rendah

Penurunan derajat kesehatan lansia

Kematian meningkat

b. Masalah Komunitas
Masalah keperawatan komunitas tersebut dibuat dengan mengacu pada hasil analisa
data dari RW 02 Dukuh Krajan, adapun diagnosa tersebut yaitu sebagai berikut :
- Penurunan derajat kesehatan lansia

c. Skor
SKOR USG: U S G Total
- Penurunan derajat kesehatan lansia 4 4 4 12

3. Kesehatan Ibu dan Anak


N MASALAH
DATA
O KESEHATAN
01 02 03
1. Melalui hasil observasi yang telah dilakukan selama 1 Kesehatan Ibu –
minggu, didapatkan masalah yang paling utama di RW Anak :
02, Dusun Krajan, Desa Bekiring yaitu masalah PUS  PUS yang tidak
(Pasangan Usia Subur) yang tidak menggunakan KB, KB
selain itu anak-anak juga kurang menjaga kebersihan  Kesehatan
tangan dan gigi, makanan sehat pada balita dan ibu terhadap
hamil. makanan
a. Dari 61 KK hasil pengkajian didapatkan data sebanyak bergizi pada
38 PUS (Pasangan Usia Subur dengan sejumlah 19 anak dan ibu

40
tidak melakukan KB dengan berbagai alasan seperti hamil
takut kegemukan, tidak kecocokan menggunakan KB,
ingin menambah momongan dan suami tidak ada di
rumah.
b. Dari 61 KK hasil pengkajian didapatkan data sebanyak
22 anak didapatkan kurang membiasakan cuci tangan
sebelum makan dan gosok gigi sebelum tidur di malam
hari, sehimgga banyak didapatkan anak gigi anak
berlubang atau sakit gigi.
c. Dari 61 KK memiliki balita sejumlah 8 balita yang
sebagiannya 1 balita berada di garis kuning kms dan 2
ibu hamil yang lebih harus diperhatikan makanan yang
sehat dan bergizi untuk menunjang kehidupan yang
lebih baik.

d. Pohon Masalah

Faktor Budaya

Kurang pengetahuan tentang pasangan usia subur

Pernikahan dini

Kesadaran Rendah untuk KB

Pasangan usia subur tidak mau KB

e. Masalah Komunitas
Masalah keperawatan komunitas tersebut dibuat dengan mengacu pada hasil analisa
data dari RW 02 Dukuh Krajan, adapun diagnosa tersebut yaitu sebagai berikut :

41
- PUS yang tidak KB
- Kesehatan terhadap makanan bergizi pada anak dan ibu hamil

f. Skor
SKOR USG: U S G Total
- PUS yang tidak KB 3 3 3 9
- Kesehatan anak dan ibu hamis 3 2 2 7

4. Perilaku Kenakalan Anak dan Remaja


N MASALAH
DATA
O KESEHATAN
01 02 03
1. Melalui hasil observasi yang telah dilakukan selama 1 Kesehatan
minggu, didapatkan masalah yang paling utama di RW Remaja:
02, Dusun Krajan, Desa Bekiring yaitu masalah  Kenakalan
kenakalan remaja, seperti kurangnya pengetahuan remaja
remaja tentang bahaya merokok, selain itu masalah  Peniurunan
yang lainya adalah kurangnya pengetahuan remaja derajat
tentang ketertiban lalu lintas dan kecanduan game kesehatan
online. anak dan
a. Dari 25 orang remaja dari hasil pengkajian didapatkan remaja
14 remaja putra dan 11 remaja putri. Berdasarkan hasil
pengkaian dari remaja putra terdapat 5 orang yang
merokok. Alasanya seperti faktor lingkungan, pengaruh
teman, rokok dapat memberikan rasa nyaman.
b. Dari 25 remaja didapatkan terdapat 9 orang dengan
kegiatan lain-lain yaitu: 4 remaja melakukan
pelanggaran berkendara. Alasanya seperti menganggap
helm tidak penting, menganggap bisa mengendarai
montor padahal belum cukup umur, jarak rumah dengan
sekolahan jauh, orang tidak bisa mengantar karena

42
kesibukan pekerjaan.
c. Dari 25 remaja didapatkan terdapat 9 orang dengan
kegiatan lain-lain yaitu: 2 remaja kecanduan game
online. Alasanya seperti utuk mengisi waktu luang,
pegaruh teman.

a) Pohon Masalah

Kurang pengawasan orang tua

pergaulan bebas anak kurang mendapat perhatian

Koping inefektif pengetahuan anak thd kebersihan diri kurang

Kenakalan remaja penurunan derajat kesehatan anak

b) Masalah Komunitas
Masalah keperawatan komunitas tersebut dibuat dengan mengacu pada hasil analisa
data dari RW 01 Dusun Krajan, adapun diagnosa tersebut yaitu sebagai berikut :
- Kenakalan remaja (merokok)
- Peneurunan kesehatan derajat anak

c) Skor
SKOR USG: U S G Total
- Kenakalan remaja 3 3 2 8
- Penurunan derajat keseshatan anak 3 2 2 7

43
44
BAB 4
PLAN OF ACTION
RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 02 DUSUN KRAJAN DESA BEKIRING KECAMATAN
PULUNG
PENANGGUNG
DIAGNOSA KRITERIA WAKTU/
NO TUJUAN STRATEGI KEGIATAN JAWAB
KEPERAWATAN INDIKATOR TEMPAT
Mahasiswa Masyarakat
1 Risiko Penurunan Jangka Panjang:
Derajat Kesehatan Dalam waktu 2  Masyarakat tau  Kerja sama  Penyuluhan Agung Pak Paikun Kamis, 21
Lingkungan tahun terwujud tentang manfaat dengan kesehatan Setiawan Februari
Masyarakat RW 02 lingkungan jamban sehat Puskesmas terkait S.Kep 2019
Dusun Krajan Desa masyarakat yang  Masyarakat  Kerja sama manfaat Jam 18.00
Bekiring Kecamatan sehat dengan mau dengan jamban sehat s/d selesai
Pulung Berhubungan memiliki jamban mengupayakan pemerintah di Rumah
Dengan sehat pada setiap pembangunan Desa  Pembentukan Anis Pak
Ketidakmampuan keluarga jamban sehat Bekiring Arisan Rahmawati Paikun
Masyarakat untuk bagi setiap jamban S.Kep
Membangunan Jamban Jangka Pendek : keluarga
Sehat Setelah mendapat  Pemicuan
intervensi dalam jamban sehat
waktu 2 minggu bekerja sama

45
masyarakat Dusun dengan
Krajan RW 02 : Puskesmas
 Mampu Pulung
mengenal,
mengidentifikasi
, dan mengatasi
masalah
kesehatan
jamban di RW
02 Dusun Krajan
Desa Bekiring
Kecamatan
Pulung
2. Risiko Penurunan Jangka Panjang:  Masyarakat tau  Kerja sama  Penyuluhan Sindi Pak Djari Jum’at, 8
Derajat Kesehatan Dalam waktu 2 tentang manfaat dengan kesehatan Agustin Maret
Lingkungan tahun terwujud pentingnya pemerintah terkait S.Kep 2019
Masyarakat RW 02 lingkungan menjaga dan dampak dari Pak Khoiri Jam 14..00
Dusun Krajan Desa masyarakat yang kebersihan masyarakat kandang s/d selesai
Bekiring Kecamatan sehat dan terbebas kandang ternak Desa ternak yang di Rumah
Pulung Berhubungan dari polusi udara  Masyarakat Bekiring tidak terjaga Pak
Dengan mau kebersihanya Karnan

46
Ketidakmampuan Jangka Pendek : mengupayakan serta cara
Masyarakat untuk Setelah mendapat kebersihan mengatasinya
Mengelola polusi intervensi dalam kandang demi
udara terkait dengan waktu 2 minggu kepentingan  Pelatihan
kebersihan kandang masyarakat Dusun kesehatan pembuatan
ternak Krajan RW 02 : lingkungan semprot untuk
Mampu mengenal, bersama mengurangi
mengidentifikasi, bau
dan mengatasi
masalah kesehatan  Stimulus
terkait polusi udara penggunaan
yang ditimbulkan obat semprot
akibat dari kandang untuk
ternak yang kurang mengurangi
bersih/terawat di polusi udara
RW 02 Dusun akibat bau
Krajan Desa dari kandang
Bekiring ternak
Kecamatan Pulung

3. Risiko Penurunan Jangka Panjang:  Masyarakat tau  Kerja sama  Penyuluhan Mumpuni Pak Karnan Kamis, 28

47
Derajat Kesehatan Dalam waktu 2 tentang cara dengan kesehatan Putri Arini Februari
Lingkungan tahun terwujud pengelolaan dan pemerintah terkait S.Kep 2019 Jam
Masyarakat RW 02 lingkungan pembuangan dan dampak 10.00 di
Dusun Krajan Desa masyarakat yang limbah/sampah masyarakat membuang Friska Rumah
Bekiring Kecamatan sehat dengan yang baik dan Desa sampah Widyawati Pak
Pulung Berhubungan memiliki tempat benar Bekiring sembarangan M. S.Kep Paikun
Dengan pembuangan  Masyarakat dan cara
Ketidakmampuan sampah dan mau pengelolaan
Masyarakat untuk pengelolaan limbah mengupayakan limbah yang
Mengelola yang baik pada peningkatan baik dan
limbah/sampah setiap keluarga pengelolaan benar
limbah/sampah
Jangka Pendek : untuk kesehatan  Kegiatan Jum’at, 1
Setelah mendapat lingkungan jumat bersih Maret
intervensi dalam bersama pagi jam 2019 Jam
waktu 2 minggu 07.00 07.00 s/d
masyarakat Dusun selesai
Krajan RW 02 :
Mampu mengenal,
mengidentifikasi,
dan mengatasi

48
masalah kesehatan
tentang
pembuangan dan
pengelolaan
limbah/sampah di
RW 02 Dusun
Krajan Desa
Bekiring
Kecamatan Pulung

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA STRATEGI KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB WAKTU/


KEPERAWATAN INDIKATOR TEMPAT

49
Mahasiswa Masyarakat
4 Risiko Penurunan Jangka Panjang:
Derajat Kesehatan Ibu Dalam waktu 2  Masyarakat  Kerja sama  Penyuluhan Damay N. B. Mesiyem Tanggal
Masyarakat RW 02 tahun terwujud mengerti dengan kesehatan S.Kep 21
Dusun Krajan Desa masyarakat yang tentang Puskesmas terkait Februari
Bekiring Kecamatan mengerti dan penggunaaan penggunaan 2019
Pulung Berhubungan memahami manfaat KB KB Balai Desa
Dengan Kurangnya penggunaan KB  Masyarakat  Kerja sama B. Parwati Jam 08.00
kesadaran terhadap mengerti dengan s/d selesai
penggunaan KB Jangka Pendek : tentang manfaat pemerintah
Setelah mendapat dan efek Desa
intervensi dalam penggunaan Bekiring
waktu 2 minggu KB
masyarakat Dusun
Krajan RW 02 :
 Mampu
mengenal dan
memahami
manfaat dan
efek penggunan
KB pada PUS di

50
RW 02 Dusun
Krajan Desa
Bekiring
Kecamatan
Pulung
5 Risiko Penurunan Jangka Panjang:  Anak mengerti  Kerja sama  Penyuluhan Nindar B. Mesiyem Tanggal
Derajat Kesehatan Dalam waktu 2 tentang manfaat dengan kesehatan Oktavian 27-28
Anak Masyarakat RW tahun terwujud pentingnya puskesmas terkait cuci S.Kep Februari
02 Dusun Krajan Desa anak-anak yang menjaga dan tangan dan 2019
Bekiring Kecamatan terbiasa melakukan kebersihan masyarakat gosok gigi SDN 2
Pulung Berhubungan cuci tangan dan tangan dan gigi Desa  Mengaplikas Ratna Bekiring
Dengan Kurangnya gosok gigi  Anak mau Bekiring ikan gerakan Wahyu F. jam 08.00
pengetahuan tentang mengupayakan cuci tangan S.Kep s/d selesai
kebiasaan cuci tangan Jangka Pendek : kebersihan dan gosok
dan kesehatan gigi Setelah mendapat tangan dan gigi gigi
intervensi dalam untuk menjaga
waktu 2 minggu kesehatannya
anak-anak Dusun
Krajan RW 02 :
Mampu mengerti
manfaat cuci

51
tangan dan gosok
gigi sehingga dapat
terbiasa
melakukannya.
6 Risiko Penurunan Jangka Panjang:  Masyarakat tau  Kerja sama  Penyuluhan Adhitya B. Setyowati Tanggal
Derajat Kesehatan Ibu Dalam waktu 2 tentang dengan kesehatan Ambar 11 Maret
Anak RW 02 Dusun tahun terwujud ibu makanan puskesmas terkait Rukmy. 2019
Krajan Desa Bekiring hamil dan balita bergizi pada ibu dan pentingnya S.Kep Jam 08.00
Kecamatan Pulung yang sehat dengan hamil dan balita masyarakat makanan s/d Selesai
Berhubungan Dengan memiliki gizi yang  Masyarakat Desa bergizi pada Di
Kurang Pengetahuan tercukupi mau Bekiring ibu hamil Posyandu
Ibu Balita Dan Ibu mengupayakan dan anak Balita
Hamil Terhadap Jangka Pendek : makanan  Penyuluhan Wulan Fitri
makanan bergizi Setelah mendapat bergizi pada ibu pada anak R. S.Kep
intervensi dalam hamil dan anak mengenai
waktu 2 minggu pentingnya
ibu dan anak gizi
Dusun Krajan RW makanan
02 :  Melakukan
Mampu mengenal, pengukuran
mengerti dan IMT

52
memahami tentang
makan sehat dan
bergizi pada ibu
hamil dan balita di
RW 02 Dusun
Krajan Desa
Bekiring
Kecamatan Pulung

PENANGGUNG
DIAGNOSA KRITERIA JAWAB WAKTU/
NO TUJUAN STRATEGI KEGIATAN
KEPERAWATAN INDIKATOR TEMPAT
Mahasiswa Masyarakat

53
7 Risiko Penurunan Jangka Panjang:
Derajat Kesehatan Dalam waktu 2  Masyarakat tau  Kerja sama  Penyuluhan Farid F. B. Sumarti Jum’at, 22
Lansia Masyarakat tahun terwujud tentang manfaat dengan kesehatan S.Kep Februari
RW 02 Dusun Krajan kesehatan senam lansia Puskesmas terkait 2019 Jam
Desa Bekiring masyarakat lansia  Masyarakat  Kerja sama manfaat 8.00 s/d
Kecamatan Pulung yang sehat dengan mau dengan senam lansia Selesai di
Berhubungan Dengan kemampuan mengupayakan pemerintah Rumah Bu
Ketidakmampuan meringankan gejala cara untuk Desa Sumarti
Masyarakat untuk asam urat yang mengurangi Bekiring  Pelatihan Ana
Mengurangi Gejala diderita. gejala asam urat senam lansia Roudhotul
Asam urat J. S.Kep
Jangka Pendek :
Setelah mendapat
intervensi dalam
waktu 2 minggu
masyarakat Dusun
Krajan RW 02 :
 Mampu
mengenal,
mengidentifikasI
, dan mengatasi

54
masalah
kesehatan lansia
(asam urat) di
RW 02 Dusun
Krajan Desa
Bekiring
Kecamatan
Pulung
8. Risiko Penurunan Jangka Panjang:  Masyarakat tau  Kerja sama  Penyuluhan Muhaimin Bu Sujinab Jum’at, 1
Derajat Kesehatan Dalam waktu 2 tentang manfaat dengan kesehatan S.Kep Maret
Lansia Masyarakat tahun terwujud pentingnya pemerintah terkait 2019 Jam
lansiaRW 02 Dusun kesehatan menjaga dan dampak dari Dewi 08.00 s/d
Krajan Desa Bekiring masyarakat lansia kestabilan masyarakat hipertensi Puspita N. selesai
Kecamatan Pulung yang sehat dan tekanan darah Desa serta cara S.Kep
Berhubungan Dengan terhindar dari  Masyarakat Bekiring mencegah dan
Kurang Pengetahuan hipertensi. mau  Kerja sama mengatasinya Tria Rosa
Masyarakat untuk mengupayakan dengan S.Kep
Mencegah Terjadinya Jangka Pendek : pencegahan Puskesmas
Hipertensi Setelah mendapat terkait dengan
intervensi dalam terjadinya
waktu 2 minggu hipertensi

55
masyarakat lansia
Dusun Krajan RW
02 :
Mampu mengenal,
mengidentifikasi,
dan mengatasi
masalah kesehatan
terkait hipertensi di
RW 02 Dusun
Krajan Desa
Bekiring
Kecamatan Pulung

DIAGNOSA KRITERIA PENANGGUNG WAKTU/


NO TUJUAN STRATEGI KEGIATAN
KEPERAWATAN INDIKATOR JAWAB TEMPAT

56
Mahasiswa Masyarakat
9 Risiko Penurunan Jangka Panjang:
Derajat Kesehatan Dalam waktu 2  Remaja  Kerja sama  Penyuluhan Mohamad Pak Sarji 19
Remaja RW 02 Dusun tahun terwujud mengetahui dengan kesehatan Anwar N. Februari
Krajan Desa Bekiring remaja yang sehat tentang bahaya keluarga dan terkait S.Kep 2019 di
Kecamatan Pulung dan menurunnya merokok lingkungan bahaya SDN 2
Berhubungan Dengan tingkat konsumsi  Remaja mampu sekitar merokok di Bekiring
kurangnya rokok pada mengurangi  Kerja sama SD 2 Yuni Fitria Jam 10.00
pengetahuan remaja kalangan remaja. konsumsi rokok dengan Bekiring S.Kep s/d selesai
tentang bahaya Jangka Pendek : Puskesmas
merokok Setelah mendapat  Penyuluhan Tri Astutik . 26
intervensi dalam kesehatan S.Kep Februari
waktu 2 minggu terkait 2019 jam
remaja Dusun bahaya 18.30 s/d
Krajan RW 02 : merokok di selesai
 Mampu TPA RT 01
mengenal, RW 02
mengidentifikasi
, dan mengatasi
 Penyuluhan
masalah bahaya 25
kesehatan
merokok di RW Februari
terkait

57
02 Dusun Krajan bahaya 2019 jam
Desa Bekiring merokok di 19.00 s/d
Kecamatan Karang selesai
Pulung taruna RW 2
10 Risiko Penurunan Jangka Panjang:  Remaja  Kerja sama  Penyuluhan Dimas P. Wahono 19
Derajat Kesehatan Dalam waktu 2 mengetauhi dengan tentang Anugrah P. Februari
Lingkungan tahun terwujud bahaya tidak orang tua tertib S.Kep 2019 di
Masyarakat RW 02 lingkungan remaja tertib berlalu dan berkendara SDN 2
Dusun Krajan Desa yang tertib berlalu lintas lingkungan dan Bekiring
Bekiring Kecamatan lintas  Remaja tertib  Kerjasama berlalulintas Jam 09.00
Pulung Berhubungan Jangka Pendek : berlalu lintas dengan s/d selesai
Dengan kurang Setelah mendapat pihak terkait
pengetahuan remaja intervensi dalam yaitu polsek
tentang tertib lalu waktu 2 minggu setempat
lintas masyarakat Dusun
Krajan RW 02 :
Mampu mengenal,
mengidentifikasi,
dan mengatasi
masalah terkait
resiko tidak tertib

58
berlalu lintas di
RW 02 Dusun
Krajan Desa
Bekiring
Kecamatan Pulung
11. Risiko Penurunan Jangka Panjang:  Remaja mampu  Kerja sama  Penyuluhan Afnis Tirta Pak Sarijan 2 Maret
Derajat Kesehatan Dalam waktu 2 mengetahui dengan kesehatan Widi. S.Kep 2019 jam
remaja RW 02 Dusun tahun terwujud bahaya aspek keluarga terkait aspek 09.00 s/d
Krajan Desa Bekiring remaja yang neratif dalam negative selesai
Kecamatan Pulung mampu mengganti penggunaan penggunaan
Berhubungan Dengan waktu luang waktu luang waktu luang
aspek negatife dalam dengan kegiatan  Remaja mampu  Kegiatan Moh. Pak Sarijan Setiap
penggunaan waktu positif lainnya. penggunaan olahraga Anwar sabtu sore
luang Jangka Pendek : waktu luang Nugroho. jam 15.00
Setelah mendapat dengan S.Kep s/d selesai
intervensi dalam menggunakan
waktu 2 minggu aktifitas positif
masyarakat Dusun lainnya.
Krajan RW 02 :
Mampu mengenal,
mengidentifikasi,

59
dan mengatasi
masalah aspek
negaif dalam
penggunaan waktu
luangdi RW 02
Dusun Krajan Desa
Bekiring
Kecamatan Pulung
12. Risiko Penurunan Jangka Panjang:  Remaja mampu  Kerja sama  Penyuluhan Afnis Tirta Pak 19 Febrari
Derajat Kesehatan Dalam waktu 2 mengetahui dengan kesehatan Widi. S.Kep Wahono 2019 jam
Remaja RW 02 Dusun tahun terwujud perilaku sehat pihak tentang 10.00 s/d
Krajan Desa Bekiring perilaku sehat dalam puskesmas menarche selesai di
Kecamatan Pulung remaja dalam meneghadapi pada remaja SD 2
Berhubungan Dengan menghadapi menarche putri bekiring
kurangnya menarche  Remaja mampu
pengetahuan remaja Jangka Pendek : menerapkan
tentang menarche Setelah mendapat perilaku sehat
intervensi dalam dalam menarche
waktu 2 minggu
masyarakat Dusun
Krajan RW 02 :

60
Mampu mengenal,
mengidentifikasi,
dan mengatasi
masalah kesehatan
menarche pada
remaja putrid di
SDN 2 Bekiring
RW 02 Dusun
Krajan Desa
Bekiring
Kecamatan Pulung
13. Risiko Penurunan Jangka Panjang:  Remaja mampu  Kerja sama  Penyuluhan Alif Pak 19 Febrari
Derajat Kesehatan Dalam waktu 2 mengetahui dengan kesehatan Ulviatul M Wahono 2019 jam
Remaja RW 02 Dusun tahun terwujud tentang pihak tentang S.Kep 10.00 s/d
Krajan Desa Bekiring perilaku positif kesehatan puskesmas Kespro pada selesai di
Kecamatan Pulung remaja tentang reeproduksi remaja SD 2
Berhubungan Dengan kesehatan  Remaja mampu bekiring
kurangnya reproduksi menerapkan
pengetahuan remaja Jangka Pendek : peilaku positif
tentang kesehatan Setelah mendapat dalam menjaga
reproduksi intervensi dalam kesehatan

61
waktu 2 minggu reproduksi
masyarakat Dusun
Krajan RW 02 :
Mampu mengenal,
mengidentifikasi,
dan mengatasi
masalah kesehatan
pada remaja di
SDN 2 Bekiring
RW 02 Dusun
Krajan Desa
Bekiring
Kecamatan Pulung

62
BAB V
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI RW 02 DUSUN KRAJAN DESA BEKIRING KECAMATAN PULUNG KABUPATEN PONOROGO

Diagnosa I : Risiko Penurunan Derajat Kesehatan Lingkungan Masyarakat RW 02 Dusun Krajan Desa Bekiring Kecamatan
Pulung
Rencana Kegiatan Tanggal Implementasi Evaluasi Hambatan Saran
 Penyuluhan Kamis, 21 a. Menyiapkan a. Masyarakat Adanya hujan Memotivasi warga
kesehatan terkait Februari 2019 materi memperhatikan membuat warga untuk segera membuat
manfaat jamban b. Menyiapkan ketika materi di datang terlambat dan jamban yang sehat
sehat tempat sampaikan acara penyuluhan
penyuluhan b. Masyarakat terlihat baru terlaksana
c. Penyuluhan antusias dilihat dari sekitar pukul 19.00

63
Kesehatan adanya feedback WIB
terkait manfaat beberapa pertanyaan
jamban sehat dan diskusi bersama
 Pemicuan jamban Sabtu, 9 a. Menyiapkan a. Masyarakat Ekonomi dan Memotivasi warga
sehat bekerja sama Maret 2019 materi memperhatikan kesadaran untuk segera membuat
dengan Puskesmas b. Menyiapkan ketika materi di masyarakat yang jamban yang sehat
Pulung tempat sampaikan kurang tentang
penyuluhan b. Hanya beberapa pentingnya jamban
c. Penyuluhan masyarakat yang sehat dan masih ada
Kesehatan mau membuat beberapa warga yang
terkait manfaat jamban yg baik dan mengandalkan
jamban sehat benar bantuan
 Penyuluhan Jum’at, 8 a. Menyiapkan Masyarakat Sebagian warga Menyadarkan warga
kesehatan terkait Maret 2019 materi memperhatikan ketika kurang peduli pentingnya
dampak dari b. Menyiapkan materi di sampaikan terhadap kebersihan berperilakebersihan
kandang ternak tempat kandang ternak kandang ternak
yang tidak terjaga penyuluhan
kebersihanya serta c. Penyuluhan
cara mengatasinya Kesehatan
yasinan rutin terkait dampak
masyarakat kandang ternak
 Pelatihan Jum’at, 8 Pelatihan pembuatan Warga antusias Banyak sampah Memberi kesadaran

64
pembuatan Maret 2019 semprot untuk membersihkan saluran yang menyumbat bagi warga tentang
semprot untuk mengurangi bau air saluran air pembuangan limbah
mengurangi bau yang baik dan benar
 Pemberian Kamis, 14 Memberikan 3 leher Warga antusias dan Masih ada warga Memberi kesadaran
stimulus leher Maret 2019 angsa yang dibagi di senang dengan adanya yang belum mau bagi warga tentang
angsa kepada Dusun Krajan stimulus membuat jamban pentingnya jamban
masyarakat Dusun yang sehat yang sehat
Krajan Desa
Bekiring
 Pemberian Jum’at, 1 Memberikan 3 Warga antusias dan Masih ada warga Memberi kesadaran
Stimulus Maret 2019 gorong-gorong yang senang dengan adanya yang kurang peduli bagi warga tentang
pengelolaan dibagi di Dusun stimulus dengan membuang pentingnya membuang
sampah dengan Krajan sampah pada sampah pada
sistem timbun tempatnya tempatnya

Diagnosa II : Risiko Penurunan Derajat Kesehatan Lansia Masyarakat RW 02 Dusun Krajan Desa Bekiring Kecamatan Pulung
Rencana Kegiatan Tanggal Implementasi Evaluasi Hambatan Saran
 Penyuluhan Jum;at, 22 a. Menyiapkan Adanya antusias dari Medan yang sulit Memotivasi lansia
kesehatan terkait Februari materi lansia mengikuti acara mengakibatkan agar ada kemauan
manfaat senam 2019 b. Menyiapkan kegiatan beberapa lansia tidak untuk senam
lansia dan pelaithan tempat hadir dalam kegiatan
senam penyuluhan penyuluhan

65
c. Penyuluhan
Kesehatan
terkait manfaat
senam lansia
d. Senam lansia

 Penyuluhan Jumat, 1 a. Menyiapkan Adanya antusias dari Medan yang sulit Memberikan sedikit
kesehatan terkait Maret 2019 materi lansia mengikuti acara membuat beberapa waktu luang agar bisa
dampak dari b. Menyiapkan kegiatan dan Jumlah lansia tidak bisa mengantarkan lansia
hipertensi serta tempat lansia yang datang hadir ke posyandu
cara mencegah penyuluhan meningkat
dan mengatasinya c. Penyuluhan
Kesehatan
terkait terkait
dampak dari
hipertensi serta
cara mencegah
dan
mengatasinya
d. Senam lansia
Pelatihan senam Jumat, 1 Mengajarkan dan Kader memperhatikan Sarana dan prasarana Adanya dukungan dari
lansia pada kader Maret 2019 memberikan materi materi yang diberikan yang kurang pihak desa dalam

66
lansia senam lansia dalam memadai memberi fasilitas
bentuk Soft File sarana dan prasarana

Diagnosa III : Risiko Penurunan Derajat Kesehatan Remaja RW 02 Dusun Krajan Desa Bekiring Kecamatan Pulung
Rencana Kegiatan Tanggal Implementasi Evaluasi Hambatan Saran
 Penyuluhan Selasa 19 a. Menyiapkan Siswa Terbatasnya Penambahan jumlah
kesehatan terkait Februari materi memperhatikan ketika pemateri membuat pemateri
bahaya merokok 2019 b. Menyiapkan materi di sampaikan suasana kurang
di SD 2 Bekiring tempat penyuluhan kondusif masih ada Pemahaman kepada
c. Penyuluhan beberapa murid siswa terkait bahaya
Kesehatan terkait yang ramai sendiri merokok
terkait bahaya
merokok
 Penyuluhan Selasa 26 a. Menyiapkan materi Murid TPA Kurang kondusif Pemahaman kepada
kesehatan terkait Februari b. Menyiapkan tempat memperhatikan masih ada beberapa murid TPA terkait
bahaya merokok 2019 penyuluhan ketika materi di murid yang ramai bahaya merokok
di TPA RT 01 c. Penyuluhan sampaikan sendiri
RW 02 Kesehatan terkait
terkait bahaya
merokok

67
 Penyuluhan Senin 25 a. Menyiapkan Anggota karang Masih ada beberapa Pemahaman kepada
kesehatan terkait Februari materi taruna memperhatikan remaja yang ramai anggota karang taruna
bahaya merokok di 2019 b. Menyiapkan ketika materi di sendiri sehingga tentang bahaya
Karang taruna RW tempat penyuluhan sampaikan membuat suasana merokok
2 c. Penyuluhan kurang kondusif
Kesehatan terkait
terkait bahaya
merokok
Penyuluhan tentang Selasa 19 a. Menyiapkan materi Siswa Kurang kondusif Menyadarkan para
tertib berkendara dan Februari b. Menyiapkan tempat memperhatikan masih ada beberapa murid agar berkendara
berlalulintas 2019 penyuluhan ketika materi di murid yang ramai sesuai tertip lalu lintas
c. Penyuluhan tertib sampaikan sendiri
berkendara dan
berlalulintas

Risiko Penurunan Derajat Kesehatan Ibu Masyarakat RW 02 Dusun Krajan Desa Bekiring Kecamatan Pulung
Rencana Kegiatan Tanggal Implementasi Evaluasi Hambatan Saran
Penyuluhan 21 Februari a. Menyiapkan Ibu memperhatikan Terbatasnya Penambahan jumlah
kesehatan terkait 2019 materi ketika materi di pemateri membuat pemateri
penggunaan KB b. Menyiapkan sampaikan suasana kurang Pemahaman kepada ibu
tempat penyuluhan kondusif masih ada terkait penggunaan KB
c. Penyuluhan beberapa yang

68
Kesehatan terkait ramai sendiri
terkait penggunaan
KB
Praktek cuci tangan 27 Februari a. Menyiapkan tempat Anak sekolah Masih ada siswa Memotivasi anak
bersama di TK PKK 2019 b. Meminta siswa mampu yang mencuci sekolah untuk selalu
Bekiring untuk baris didepan mempraktekan cara tangan tanpa mencuci tangan dengan
ruang kelas dan mencuci tangan menggunakan menggunakan sabun
mempraktekkan cara dengan sabun sabun
mencuci tangan
dengan
menggunakan sabun
Penyuluhan tentang 27 Februari a. Menyiapkan Siswa memperhatikan Terbatasnya Penambahan jumlah
Gosok Gigi di SDN 1 2019 materi ketika materi di pemateri membuat pemateri
Bekiring b. Menyiapkan sampaikan suasana kurang Pemahaman kepada
tempat penyuluhan kondusif masih ada siswa tentang
c. Penyuluhan beberapa siswa pentingnya menggosok
Kesehatan terkait yang ramai sendiri gigi secara rutin
gosok gigi
Praktek Gosok Gigi 27 Februari a. Menyiapkan tempat Anak sekolah mampu Masih ada anak Memotivasi anak
bersama di SDN 2 2019 b. Meminta siswa mempraktekan cara yang malas sekolah untuk selalu
Bekiring untuk membawa menggosok gigi menggosok gigi menggosok gigi secara
sikat gigi dan cawan dengan benar sehingga masih ada rutin

69
c. Meminta siswa yang sering sakit
untuk baris didepan gigi dan ada yang
ruang kelas dan memiliki caries
mempraktekkan cara
menggosok gigi
dengan benar
Penyuluhan 11 Maret a. Menyiapkan materi Ibu yang hadir Beberapa ibu masih Memotivasi ibu agar
kesehatan terkait 2019 b. Menyiapkan tempat memperhatikan sibuk dengan memahami pentingnya
pentingnya makanan penyuluhan materi yang di aktifitas sehingga gizi dalam makanan
bergizi pada ibu c. Penyuluhan sampaikan kegiatan baru bisa
hamil dan anak Kesehatan terkait di laksanakan
pentingnya makanan pukul 08.45
bergizi pada ibu
hamil dan anak

70
71
BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN

6.1 SIMPULAN
Praktik Lapangan keperawatan komunitas yang dilaksanakan mahasiswa
Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Ponorogo Angkatan III Kelompok 2, merupakan suatu program profesi untuk
mengaplikasikan konsep-konsep perawatan kesehatan masyarakat dengan
menggunakan proses keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah.
Terdapat 3 kegiatan yang dilakukan dalam praktik Lapangan keperawatan
komunitas, yaitu praktik Lapangan keperawatan komunitas itu sendiri, praktik
Lapangan keperawatan keluarga dan praktik Lapangan di Puskesmas.
Pelaksanaan ketiga praktik Lapangan tersebut tidak meninggalkan konsep proses
keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan, intervensi dan evaluasi kegiatan yang
terstruktur.
Setelah dilaksanakannya proses asuhan keperawatan komunitas di Desa Bekiring
Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo dapat disimpulkan bahwa :
1. Selama proses pengkajian dapat dilakukan bersama-sama dengan masyarakat Desa
Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo dengan cara observasi,
wawancara dan pemeriksaan fisik secara langsung
2. Perencanaan dapat dilakukan bersama dengan masyarakat Desa Bekiring
Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo melalui Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) untuk menentukan rencana dan mencari alternatif pemecahan masalah.
3. Implementasi dapat berjalan dengan melibatkan peran serta masyarakat Desa
Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo dengan menggunakan potensi
dan sumber daya yang ada di masyarakat
4. Proses evaluasi terhadap hasil dan proses dapat dilakukan untuk tujuan yang dapat
dicapai dalam waktu 2 minggu.

72
6.2 SARAN
1. Untuk menindaklanjuti kegiatan yang sudah dilaksanakan secara rutin, maka
diharapkan adanya kerjasama antara pemerintah desa dan Puskesmas atau Bidan desa
atas terlaksananya kegiatan tersebut secara berkelanjutan.
2. Kepada masyarakat Desa Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo
diharapkan untuk tetap melaksanakan kegiatan yang telah dilaksanakan secara
berkesinambungan.
3. Kepada Kader supaya tetap aktif menggerakkan warganya untuk melaksanakan hidup
sehat.
4. Kepada pihak puskesmas untuk tetap memantau kegiatan warga dan memberikan
arahan serta meningkatkan penyuluhan kepada warga.
5. Pelaksanaan kerja bakti pada setiap hari Jumat tetap dilaksanakan.
6. Di Desa Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo disarankan untuk segera
ditindaklanjuti yaitu :
 Diharapkan dalam kurun waktu dua tahun pemerintah Desa Bekiring mampu
membantu warganya mewujudkan desa Open Defecation Free (ODF) .
7. Di Desa Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo disarankan untuk Posyandu
lansia segera ditindaklanjuti yaitu:
 Dilaksanakan pelatihan kembali kader posyandu lansia untuk RW 2,
 Pelaksanaan posyandu lansia di RW 2 setiap bulan tetap dilaksanakan,
 Pelaksanaan senam lansia di RW 2 setiap seminggu sekali tetap dilaksanakan

73

Anda mungkin juga menyukai