Satuan Acara Penyuluhan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Promosi
Kesehatan yang dibimbing oleh:
Disusun Oleh:
221100592
STIKES Yogyakarta
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Analisa Situasi
Kejadian asma mengalami peningkatan pada usia lansia (Global Asthma Report, 2020). Anggapan
masyarakat tentang penyakit asma ini kurang begitu dipahami, meskipun asma merupakan penyakit
yang sudah dikenal cukup luas oleh masyarakat namun sebagian masyarakat menganggap bahwa
asma merupakan penyakit yang sederhana dan mudah diobati. Pengetahuan tentang asma yang
minim membuat penyakit ini seringkali tidak tertangani dengan baik. (Dinas kesehatan, 2019). Saat
ini diperkirakan sebanyak 235 juta orang menderita asma didunia (World Health Organization).
Berdasarkan laporan WHO Desember 2020, tercatat pada tahun 2019 sebanyak 383.000 orang
meninggal karena asma. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar Nasional pada tahun 2021
jumlah pasien asma di Indonesia sebesar 2,4 % (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Kemudian
menurut data Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jawa Timur (2018), terdapat 98.566 pasien yang
tercatat menderita asma. Sedangkan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Kota Sidoajo (2021),
tercatat sebanyak 5.518 (1.91%) penduduk yang menderita Asma (Kementrian Kesehatan RI, 2021)
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Desa Mbalong terdapat sebanyak 7 lansia
penderita asma pada tahun 2020 (Laili, 2021 ).
B. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola napas berdasarkan dengan nyeri ditandai dengan hiperkapnia.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengetahui tentang Teknik
Relaksasi Nafas Dalam
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu :
a. Menyebutkan pengertian teknik relaksasi nafas dalam.
b. Menyebutkan jenis-jenis teknik relaksasi nafas dalam
c. Menyebutkan tujuan relaksasi nafas dalam
d. Menjelaskan penatalaksanaan relaksasi nafas dalam
D. Isi Materi
1. Pengertian Relaksasi Napas Dalam
2. Tujuan Relaksasi Nafas Dalam
3. Manfaat Relaksasi Nafas Dalam
4. Penatalaksanaan Teknik Relaksasi Nafas Dalam
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
F. Media
1. Laptop dan LCD (Power Poin)
2. Leaflet
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Sasaran berada di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b. Penyelenggaraan dilaksanakan di Balai Desa
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran terlihat mengerti terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara berakhir
c. Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil penyuluhan
d. Tanya Jawab
- Mengajukan Pertanyaan lisan
1. Apa yang dimaksud dengan teknik relaksasi napas dalam?
2. Bagaimana cara penatalaksanaan relaksasi napas dalam?
- Jawaban
1. Merupakan metode efektes untuk menurunkan nyeri yang dari pengalaman
sensori dan emosional yang tidak menyenangkan.
2. Penatalaksanaan teknik relaksasi napas dalam:
- Menciptakan lingkungan yang tenang
- Usahakan tetap rileks dan tenang
- Menarik napas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3
- Perlahan lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas
dan bawah rileks
- Anjurkan bernapas dengan irama normal 3 kali
- Mengulangi langkah ke 3
- Usahakan agar tetap konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
- Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
- Mengulangi sampai 10-15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali
3. Evaluasi Hasil
No Evaluasi Lisan Respon Audiens Nilai
1 Pengertian teknik relaksasi napas
dalam
2 Pentingnya pelaksanaa relaksasi
napas dalam
3 Manfaat melakukan relaksasi napas
dalam
4 Cara penatalaksaan relaksasi napas
dalam
I. Leaflet
Materi
A. Pengertian
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini
perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat
(menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan,
Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Relaksasi merupakan metode yang efektif
terutama pada pasien yang mengalami nyeri kronis. Latihan pernafasan dan teknik relaksasi
menurunkan konsumsi oksigen, frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan ketegangan otot,
yang menghentikan siklus nyeri-ansietas-ketegangan otot Relaksasi merupakan metode efektif
untuk mengurangi rasa nyeri pada klien yang mengalami nyeri kronis. Relaksasi sempurna dapat
mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh dan kecemasan sehingga mencegah menghebatnya
stimulus nyeri. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa relaksasi merupakan metode
efektif untuk menurunkan nyeri dari pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan.
Smeltzer & bare menyatakan bahwa tujuan teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk
meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasis paru,
meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi setres baik setres fisik maupun emosional yaitu
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan kita lakukan pada pasien.
3. Ciptakan lingkungan yang tenang
4. Usahakan tetap rileks dan tenang
5. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3
6. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan
bawah rileks
7. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
8. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan
9. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
10. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
11. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
12. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
13. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
14. Lakukan evaluasi
15. Cuci tangan