Anda di halaman 1dari 11

PROMOSI KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


MANAJEMEN NYERI DENGAN TEKNIK RELAKSASI
(TARIK NAPAS DALAM)

DISUSUN OLEH :

Nama : Eka Apriyani

NIM: PO7220121 1711

Kelas : 2A KEPERAWATAN

Dosen Pengampu : Hj. Suharti, SST., MPH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG PINANG

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Promosi Kesehatan

Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri

Sub Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri dengan Teknik Relaksasi (Napas Dalam)

Sasaran : Keluarga pasien dan pengunjung

Hari/ Tanggal :

Waktu : 30 Menit

Tempat :

Penyuluh : Eka Apriyani

A. LATAR BELAKANG

Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangatindvidual


yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhiseluruh pikiran
seseorang, mengubah kehidupan orang tersebut. Akan tetapi,nyeri adalah konsep yang
sulit dikomunikasikan oleh klien (Berman, 2009).

Menurut International Association for the Studi of Pain (IASP), penyebabnyeri


tidak hanya dari penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker, tetapi juga cidera,
operasi, luka bakar, infeksi, dan efek kekerasan. Seseorang jugamengalami nyeri dari
banyak prosedur dan penyelidikan yang digunakan olehdokter dan perawat untuk
menyelidiki dan mengobati penyakit (Finley, 2005).

Respon perilaku terhadap nyeri diantaranya yaitu mimik wajah,


perubahannada suara da aktivitas, serta menangis, menunjukkan sikap menjauh
daristimulus nyeri dan aneka vokalisasi dan mengutarakan intensitas nyerinya.Karena
itu membutuhkan beberapa teknik yang mampu untuk mengatasiatau meringankan
intensitas nyeri. Dalam penyuluhan ini akan dijelaskan beberapa teknik distraksi dan
relaksasi untuk mengurangi nyeri
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga pasien dan pengunjung
diharapkan mampu mengontrol nyeri scara nonfarmaklogi dengan teknik napas
dalam.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran penyuluhan
dapat mengetahui tentang :
a. Mengetahui pengertian nyeri
b. Mengetahui klasifikasi nyeri
c. Mengetahui tanda dan gejala nyeri
d. Mengetahui intensitas nyeri
e. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi
f. Menjelaskan prosedur teknik relaksasi napas dalam

C. MATERI (Terlampir)
1. Mengetahui pengertian nyeri
2. Mengetahui klasifikasi nyeri
3. Mengetahui tanda dan gejala nyeri
4. Mengetahui intensitas nyeri
5. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi
6. Menjelaskan prosedur teknik relaksasi napas dalam

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Simulasi

E. MEDIA
1. Powerpoint (LCD)
2. Leaflet
F. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan penyluhan disajikan pada table berikut :

NO KEGIATAN WAKTU PENYAJI SASARAN


1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menyampaikan tujuan tentang memperhatikan
pokok materi
4. Menyampaikan pokok
pembahasan
5. Menyampaikan kontrak waktu
2 Isi 15 menit 1. Penyampaian Materi 1. Mendengarkan dan
 Menjelaskan pengertian memperhatikan
teknik relaksasi napas 2. Mempraktekkan
dalam 3. Bertanya mengenai
 Menjelaskan tujuan hal-hal yang belum
relaksasi napas dalam jelas dan dimengerti
 Menjelaskan manfaat
relaksasi napas dalam
 Menjelaskan
penatalaksanaan relaksasi
napas dalam
2. Tanya Jawab
 Memberikan
kesempatan pada
keluarga pasien dan
pengunjung untuk
bertanya

3 Evaluasi 5 menit 1. Mengevaluasi peserta, apakah 1. Menjelaskan


peserta dapat menjelaskan 2. memperhatikan
kembali materi yang dijelaskan
mengenai teknik relaksasi
napas dalam
2. Memberikan reinforcement
atas jawaban yang benar
3. Menyimpulkan kembali materi
yang disajikan
4 Penutup 5 menit 1. Mengucapkan terima kasih 1. Menjawab salam
kepada audiens
2. Mengucapkan salam penutup

G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Menyusun satuan acara penyuluhan manajemen nyeri
b. Melakukan konsultasi satuan acara penyuluhan yang telah disusun
c. Melakukan konsultasi satuan acara penyuluhan yang telah disusun dengan
pembimbing
d. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
penyuluhan
e. Membentuk pengorganisasian dalam pelaksanaan penyuluhan, dengan susunan
sebagai berikut:
1) Penyaji
- Mampu menyampaikan tujuan penyuluhan secara jelas
- Mampu menjelaskan materi secara sistematis
- Mampu menggunakan bahasa yang sesuai dengan audiens
- Mampu menjawab pertanyaan dari peserta
2) Moderator
- Mampu memimpin jalannya acara penyuluhan
3) Fasilitator
- Mampu memfasilitasi acara penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancer dan peserta penyuluhan
memahami materi penyuluhan yang diberikan
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang disampaikan
c. Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran
d. Kehadiran pserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan
tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung

3. Evaluasi Hasil
Setelah diberikan penkes keluarga dan pengunjung mampu :
a. Menjelaskan pengertian teknik relaksasi napas dalam
b. Menjelaskan tujuan relaksasi napas dalam
c. Menjelaskan manfaat relaksasi napas dalam
d. Menjelaskan penatalaksanaan relaksasi napas dalam
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN NYERI
Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual
yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh
pikiranseseorang, mengubah kehidupan orang tersebut. Akan tetapi, nyeri adalah
konsepyang sulit dikomunikasikan oleh klien (Berman, 2009).

B. KLASIFIKASI NYERI
Berikut adalahklasifikasi tingkatan dalam nyeri :
1. Nyeri akut adalah sensasi jangka pendek kurang 3 bulan yang menyadarkankita
akan adanya cedera. Seringkali nyeri diabaikan dan hanya dianggapsebagai gejala,
bukan sebagai penyakit yang harus diobati sehingga menjadinyeri kronis.
2. Nyeri kronis adalah nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Sistem sarafanda
menerima sinyal rasa sakit dan nyeri yang konstan dari tubuh selama berbulan
bulan bahkan bertahun tahun. Nyeri kronis dapat menimbulkan rasaterbakar, mati
rasa, rasa seperti diiris atau ditusuk. Hal ini terjadi karenakerusakan pada saraf

Tingkatan nyeri terdiri dari skala 1-10 yang artinya sebagai berikut :

1. SKALA 1 = (sangat ringan), seperti gigitan nyamuk.


2. SKALA 2 = (tidak menyenangkan) nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada kulit.
3. SKALA 3 = (bisa ditoleransi), nyeri sangat terasa, seperti pukulan ke hidung
menyebabkan hidung berdarah, atau suntikan oleh dokter.
4. SKALA 4 = (menyedihkan) kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi.
5. SKALA 5 = (sangat menyedihkan), kuat, dalam, nyeri yang menusuk, seperti
pergelangan kaki terkilir.
6. SKALA 6 = (intens), Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga
tampaknya sebagian mempengaruhi sebagian indra, menyebabkan tidak focus,
komunikasi terganggu.
7. SKALA 7 = (sangat intens), sama seperti 6 kecuali bahwa rasa sakit benar-benar
mendominasi indra anda menyebabkan tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan
tak mampu melakukan perawatan diri.
8. SKALA 8 = (benar-benar mengerikan), nyeri begitu kuat sehingga anda tidak lahi
dapat berpikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian yang parah jika
sakit dating dan berlangsung lama.
9. SKALA 9 = (menyiksa tak tertahankan), Nyeri begitu kuat sehingga anda tidak lagi
dapat berpikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian yang parah jika
sakit dating dan berlangsung lama.
10. SKALA 10 = (sakit tak terbayangkan tak dapat diungkapkan), Nyeri begitu kuat tak
sadarkan diri.

C. TANDA DAN GEJALA NYERI


1. Suara
a. Menangis
b. Merintih
c. Menarik/menghembuskan napas
2. Ekspresi wajah
a. Meringis
b. Menggigit lidah, mengatupkan gigi
c. Tertutup rapat/membuka mata atau mulut
d. Menggigit bibir
3. Pergerakan badan
a. Kegelisahan
b. Mondar mandir
c. Gerakan menggosok atau berirama
d. Melindungi tubuh
e. Otot tegang
4. Interaksi social
a. Menghindari percakapan atau kontrak social
b. Berfokus pada aktivitas untuk mengurangi nyeri
c. Disorientasi waktu

D. MANAJEMEN WAKTU
1. Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal-hallain sehingga
lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contohnya :
a. Membayangkan hal-hal menarik dan indah
b. Membaca buku, koran sesuai dengan keinginan
c. Menonton TV
d. Mendengarkan musik, radio dll
2. Relaksasi
elaksasiTeknik relaksasi memberi individu kontrol diri ketika terjadi rasa
tidaknyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri. Sejumlah teknikrelaksasi
dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri denganmeminimalkan aktivitas
simpatik dalam sistem syaraf otonom. Teknikrelkasasi dapat dilakukan dengan:
a. Teknik massase/ pemijatan
b. Kompres panas atau dingin
c. Teknik relkasasi napas dalam

E. MANFAAT TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM


Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhankeperawatan,
yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas
dalam, napas lambat (menahan inspirasisecara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan napas secara perlahan,Selain dapat menurunkan intensitas nyeri,
teknik relaksasi napas dalam jugadapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan
oksigenasi darah.
Relaksasi merupakan metode yang efektif terutama pada pasien
yangmengalami nyeri kronis. Latihan pernafasan dan teknik relaksasi
menurunkankonsumsi oksigen, frekuensi pernafasan, frekuensi jantung, dan
keteganganotot, yang menghentikan siklus nyeri-ansietas-ketegangan otot
Relaksasi merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri padaklien
yang mengalami nyeri kronis. Relaksasi sempurna dapat mengurangiketegangan otot,
rasa jenuh dan kecemasan sehingga mencegahmenghebatnya stimulus nyeri.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa relaksasi merupakanmetode
efektif untuk menurunkan nyeri yang merupakan pengalaman sensoridan emosional
yang tidak menyenangkan dengan mekanismenya yangmenghentikan siklus nyeri

Berikut beberapa manfaat teknik relaksasi napas dalam:

1. Membuat lebih mampu menghindari stress


2. Mengurangi bahkan mengatasi masalah yang berhubungan denganstressseperti:
sakit kepala, pusing, sulit tidur, hipertensi, mual, muntah,nyeri punggung dan
nyeri lainnya.
3. Menurunkan dan mengatasi kecemasan
4. Membantu menyembuhkan penyakit tertentu seperti darah tinggi dan sebagainya
5. Meningkatkan penampilan kerja dan social

F. PROSEDUR TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM


Teknik pernapasan ini dikenal dengan teknik napas dalam 478,
yangdikenalkan oleh Dr. Andrew Weill dari Arizona. Dimana teknik napas dalamini
bisa dilakukan sederhana, tidak memakan waktu, tidak memerlukan peralatan, dan
dapat dilakukan dimana saja.
Teknik ini dapat membantu orang mengantuk, bahkan tertidur dalamwaktu
setidaknya 60 detik. Berikut penjelasan teknik napas dalam 478
1. Angka 4 mengacu pada udara yang boleh kita hirup. Pejamkan matasebelum
memulai meditasi lalu hirup udara selama 4 detik
2. Angka 7 mengacu pada saat dimana kita harus menhan napas. Jadidisarankan untuk
tidak menghirup atau membuang napas selama 7 hitungan.
3. Angka 8 mengacu pada saat kita menghembuskan napas. Usahan untukmembuang
napas melalui mulut secara perlahan. Hitung hingga 8 kalihitungna ketika Anda
membuang napas.

Berikut Prosedur Teknik Relaksasi Napas Dalam 478:

1. Jelaskan prosedur yang akan kita lakukan kepada keluarga pasien


2. Ciptakan lingkungan yang tenang
3. Usahakan tetap rileks dan tenang
4. Mulai menarik napas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru denganudara
melalui hitungan IN 1234
5. Kemudian menahan napas selama 7 detik dengan hitungan STOP 1234567
6. Perlahan-lahan hembuskan napas melalui mulut dengan hitungan OUT12345678
7. Ulangi 3-5 kali sebelum tidur atau setelah bangun tidur
8. Lakukan evaluasi
9. Cuci tangan
DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol I . Jakarta:EGC

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaMansjoer, et al.


1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media AesculapiusPrince A. Silvia. 1995.
pathofisiologi. Edisi 4. jakarta:EGC

Tim Editor. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Pusat Penerbitan

Zulkifli Amin, Asril bahar. 2006. tuberculosis paru, buku ajar penyakit dalam.Jakarta: UI

Anda mungkin juga menyukai