OLEH:
ANDI KURNIAWAN SUPARDI
A. LATAR BELAKANG
Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat
indvidual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi
seluruh pikiran seseorang, mengubah kehidupan orang tersebut. Akan tetapi,
nyeri adalah konsep yang sulit dikomunikasikan oleh klien (Berman, 2009).
Menurut International Association for the Studi of Pain (IASP), penyebab
nyeri tidak hanya dari penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker, tetapi
juga cidera, operasi, luka bakar, infeksi, dan efek kekerasan. Seseorang juga
mengalami nyeri dari banyak prosedur dan penyelidikan yang digunakan oleh
dokter dan perawat untuk menyelidiki dan mengobati penyakit (Finley,
2005).
Respon perilaku terhadap nyeri diantaranya yaitu mimik wajah, perubahan
nada suara da aktivitas, serta menangis, menunjukkan sikap menjauh dari
stimulus nyeri dan aneka vokalisasi dan mengutarakan intensitas nyerinya.
Karena itu membutuhkan beberapa teknik yang mampu untuk mengatasi
atau meringankan intensitas nyeri. Dalam penyuluhan ini akan dijelaskan
beberapa teknik distraksi dan relaksasi untuk mengurangi nyeri.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga pasien dan
pengunjung diharapkan mampu mengontrol nyeri secara nonfarmakologi
dengan teknik relaksasi napas dalam.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran
penyuluhan dapat mengetahui tentang:
1) Mengetahui pengertian nyeri
2) Mengetahui klasifikasi nyeri
3) Mengetahui tanda dan gejala nyeri
4) Mengetahui intensitas nyeri
5) Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi
6) Menjelasakan prosedur teknik relaksasi napas dalam
C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode: ceramah dan diskusi
2. Media : Leaflet dan tablet
3. Garis Besar Materi (penjelasan terlampir):
1) Mengetahui pengertian nyeri
2) Mengetahui klasifikasi nyeri
3) Mengetahui tanda dan gejala nyeri
4) Mengetahui intensitas nyeri
5) Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi
6) Menjelasakan prosedur teknik relaksasi napas dalam
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan disajikan pada tabel berikut:
NO KEGIATAN WAKTU PENYAJI SASARAN
1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Membalas salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan dan
mendengarkan
2 Penyajian bahan tentang: 15 menit - Menjelaskan 1. Mendengarkan
- Menjelaskan pengertian teknik
2. Mempraktekkan
pengertianteknik relaksasi relaksasi nafas dalam
nafas dalam - Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan tujuan relaksasi nafas dalam
relaksasi nafas dalam - Menjelaskan manfaat
- Menjelaskan manfaat relaksasi nafas dalam
relaksasi nafas dalam - Menjelaskan
- Menjelaskan penatalaksanaan
penatalaksanaan relaksasi relaksasi nafas dalam.
nafas dalam.
E. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Evaluasi Struktur
1) Menyusun Satuan Acara Penyuluhan Manajemen Nyeri
2) Melakukan konsultasi Satuan Acara Penyuluhan yang telah disusun
dengan pembimbing
3) Melakukan kontrak waktu dan tempat penyuluhan
4) Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan penyuluhan
5) Membentuk pengorganisasian dalam pelaksanaan penyuluhan,
dengan susunan sebagai berikut:
a) Penyaji : Andi Kuriawan Supardi
b) Fasilitator : Oneng Hasanah, S.Kep., Ners
Penyaji
1. Mampu menyampaikan tujuan penyuluhan secara jelas
2. Mampu menjelasakan materi secara sistematis
3. Mampu menggunakan bahasa yang sesuai dengan audien
4. Mampu menjawab pertanyaan dari peserta
Fasilitator
Mampu memfasilitasi acara penyuluhan
2. Evaluasi Proses
Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.
Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh
dengan sasaran.
3. Evaluasi Hasil
a. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta
penyuluhan tentang materi penyuluhan sebelum penyuluhan
dilaksanakan
b. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta
penyuluhan setelah penyampaian materi penyuluhan.
c. Peserta menanggapi materi yang telah disampaikan penyaji.
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN NYERI
Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat
indvidual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi
seluruh pikiran seseorang, mengubah kehidupan orang tersebut. Akan tetapi,
nyeri adalah konsep yang sulit dikomunikasikan oleh klien (Berman, 2009).
B. KLASIFIKASI NYERI
Berikut adalah klasifikasi tingkatan dalam nyeri:
a. Nyeri akut adalah sensasi jangka pendek kurang 3 bulan yang
menyadarkan kita akan adanya cedera. Seringkali nyeri diabaikan dan
hanya dianggap sebagai gejala, bukan sebagai penyakit yang harus
diobati sehingga menjadi nyeri kronis.
b. Nyeri kronis adalah nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Sistem
saraf anda menerima sinyal rasa sakit dan nyeri yang konstan dari tubuh
selama berbulan bulan bahkan bertahun tahun. Nyeri kronis dapat
menimbulkan rasa terbakar, mati rasa, rasa seperti diiris atau ditusuk. Hal
ini terjadi karena kerusakan pada saraf.
Tingkatan nyeri tterdiri dari skala 1-10 yang artinya sebagai berikut:
1. SKALA 1= (sangat ringan), seperti gigitan nyamuk
2. SKALA 2= (tidak menyenangkan), nyeri ringan, seperti cubitan
ringan pada kulit.
3. SKALA 3= (bisa ditoleransi), nyeri Sangat terasa, seperti pukulan
ke hidung menyebabkan hidung berdarah, atau suntikan oleh
dokter.
4. SKALA 4= ( Menyedihkan) Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit
gigi
5. SKALA 5= (sangat menyedihkan), Kuat, dalam, nyeri yang
menusuk, seperti pergelangan kaki terkilir
6. SKALA 6= (intens), Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu
kuat sehingga tampaknya sebagian mempengaruhi sebagian indra,
menyebabkan tidak fokus, komunikasi terganggu.
7. SKALA 7= (sangat intens), Sama seperti 6 kecuali bahwa rasa
sakit benar-benar mendominasi indra Anda menyebabkan tidak
dapat berkomunikasi dengan baik dan tak mampu melakukan
perawatan diri.
8. SKALA 8= (benar-benar mengerikan), Nyeri begitu kuat
sehingga Anda tidak lagi dapat berpikir jernih, dan sering
mengalami perubahan kepribadian yang parah jika sakit datang
dan berlangsung lama.
9. SKALA 9= (menyiksa tak tertahankan), Nyeri begitu kuat
sehingga Anda tidak bisa mentolerirnya dan sampai-sampai
menuntut untuk segera menghilangkan rasa sakit apapun caranya,
tidak peduli apa efek samping atau risikonya.
10. SKALA 10 = (sakit tak terbayangkan tak dapat diungkapkan),
Nyeri begitu kuat tak sadarkan diri.
D. MANAJEMEN NYERI
a. Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal-hal
lain sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contohnya:
1) Membayangkan hal-hal menarik dan indah
2) Membaca buku, koran sesuai dengan keinginan
3) Menonton TV
4) Mendengarkan musik, radio dll
b. Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri. Sejumlah teknik
relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri dengan
meminimalkan aktivitas simpatik dalam sistem syaraf otonom. Teknik
relkasasi dapat dilakukan dengan:
1) Teknik massase/ pemijatan
2) Kompres panas atau dingin
3) Teknik relkasasi napas dalam
Tim Editor. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Pusat
Penerbitan
Zulkifli Amin, Asril bahar. 2006. tuberculosis paru, buku ajar penyakit dalam.
Jakarta: UI
https://www.academia.edu/40877341/SAP_MANAJEMEN_NYERI