Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik Keperawatan Keluarga.
Dosen Pembimbing : Ibu Siti Nurbayanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat.
Disusun Oleh
A. LATAR BELAKANG
Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat indvidual yang
tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran seseorang,
mengubah kehidupan orang tersebut. Akan tetapi, nyeri adalah konsep yang sulit
dikomunikasikan oleh klien (Berman, 2019).
Menurut International Association for the Studi of Pain (IASP), penyebab nyeri tidak
hanya dari penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker, tetapi juga cidera, operasi,
luka bakar, infeksi, dan efek kekerasan. Seseorang juga mengalami nyeri dari banyak
prosedur dan penyelidikan yang digunakan oleh dokter dan perawat untuk menyelidiki
dan mengobati penyakit (Finley, 2015).
Respon perilaku terhadap nyeri diantaranya yaitu mimik wajah, perubahan nada
suara da aktivitas, serta menangis, menunjukkan sikap menjauh dari stimulus nyeri dan
aneka vokalisasi dan mengutarakan intensitas nyerinya.
Karena itu membutuhkan beberapa teknik yang mampu untuk mengatasi atau
meringankan intensitas nyeri. Dalam penyuluhan ini akan dijelaskan beberapa teknik
distraksi dan relaksasi untuk mengurangi nyeri.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga pasien dan pengunjung
diharapkan mampu mengontrol nyeri secara nonfarmakologi dengan teknik relaksasi
napas dalam.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran penyuluhan
dapat mengetahui tentang:
a. Mengetahui pengertian nyeri
b. Mengetahui klasifikasi nyeri
c. Mengetahui tanda dan gejala nyeri
d. Mengetahui intensitas nyeri
e. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi
f. Menjelasakan prosedur teknik relaksasi napas dalam
3. KEGIATAN PENYULUHAN
1. Materi :
(penjelasan terlampir)
a. Mengetahui pengertian nyeri
b. Mengetahui klasifikasi nyeri
c. Mengetahui tanda dan gejala nyeri
d. Mengetahui intensitas nyeri
e. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi
f. Menjelasakan prosedur teknik relaksasi napas dalam
2. Metode : ceramah dan diskusi
3. Media : Leaflet
4. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan disajikan pada tabel berikut:
NO KEGIATAN WAKTU PENYAJI KEGIATAN IBU
1 Pra Kegitan - 1. Menyiapkan Peralatan -
Penyuluhan dan Perlengkapan
2. Set Ruangan
3. Menyiapkan Daftar
Hadir
4. Mempersiapkan diri
2 Kegiatan Membuka 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. -Membalas salam
Penyuluhan 2. Memperkenalkan diri - Memperhatikan
Dan
- mendengarkan
3 Kegiatan Inti 15 menit Penyajian bahan tentang 1. -
: Mendengarkan
- Menjelaskan 2. – Mempraktekkan
pengertian teknik
relaksasi nafas dalam
- Menjelaskan tujuan
relaksasi nafas dalam
- Menjelaskan manfaat
relaksasi nafas dalam
- Menjelaskan
penatalaksanaan
relaksasi nafas
dalam.
5. KRITERIA EVALUASI
1. Bentuk : Leaflet dan SAP
2. Jenis : Post Test
Pertanyaan nya :
+ Apa pengertian teknik relaksasi nafas dalam ?
+ Bagaimana cara relaksasi nafas dalam ?
3. Kriteria Evaluasi Struktur
1) Menyusun Satuan Acara Penyuluhan Manajemen Nyeri
2) Melakukan konsultasi Satuan Acara Penyuluhan yang telah disusun dengan
pembimbing
3) Melakukan kontrak waktu dan tempat penyuluhan
4) Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
penyuluhan dan
1.Mampu menyampaikan tujuan penyuluhan secara jelas
2.Mampu menjelasakan materi secara sistematis
3.Mampu menggunakan bahasa yang sesuai dengan audien
4.Mampu menjawab pertanyaan dari peserta
4. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan
memahami materi penyuluhan yang diberikan.
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
c. Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran.
5. Evaluasi Hasil
a. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan
tentang materi penyuluhan sebelum penyuluhan dilaksanakan
b. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta penyuluhan
setelah penyampaian materi penyuluhan.
c. Peserta menanggapi materi yang telah disampaikan penyaji.
LAMPIRAN
URAIAN MATERI
A. PENGERTIAN NYERI
Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat indvidual
yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran
seseorang, mengubah kehidupan orang tersebut. Akan tetapi, nyeri adalah konsep yang
sulit dikomunikasikan oleh klien (Berman, 2019).
B. KLASIFIKASI NYERI
Berikut adalah klasifikasi tingkatan dalam nyeri:
a. Nyeri akut adalah sensasi jangka pendek kurang 3 bulan yang menyadarkan kita
akan adanya cedera. Seringkali nyeri diabaikan dan hanya dianggap sebagai
gejala, bukan sebagai penyakit yang harus diobati sehingga menjadi nyeri kronis.
b. Nyeri kronis adalah nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Sistem saraf anda
menerima sinyal rasa sakit dan nyeri yang konstan dari tubuh selama berbulan
bulan bahkan bertahun tahun. Nyeri kronis dapat menimbulkan rasa terbakar, mati
rasa, rasa seperti diiris atau ditusuk. Hal ini terjadi karena kerusakan pada saraf.
Tingkatan nyeri tterdiri dari skala 1-10 yang artinya sebagai berikut:
1. SKALA 1= (sangat ringan), seperti gigitan nyamuk
2. SKALA 2= (tidak menyenangkan), nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada kulit.
3. SKALA 3= (bisa ditoleransi), nyeri Sangat terasa, seperti pukulan
ke hidung menyebabkan hidung berdarah, atau suntikan oleh dokter.
4. SKALA 4= ( Menyedihkan) Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi
5. SKALA 5= (sangat menyedihkan), Kuat, dalam, nyeri yang menusuk,
seperti pergelangan kaki terkilir
6. SKALA 6= (intens), Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga
tampaknya sebagian mempengaruhi sebagian indra, menyebabkan tidak
fokus, komunikasi terganggu.
7. SKALA 7= (sangat intens), Sama seperti 6 kecuali bahwa rasa sakit benar-benar
mendominasi indra Anda menyebabkan tidak dapat berkomunikasi dengan baik
dan tak mampu melakukan perawatan diri.
8. SKALA 8= (benar-benar mengerikan), Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak
lagi dapat berpikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian yang
parah jika sakit datang dan berlangsung lama.
9. SKALA 9= (menyiksa tak tertahankan), Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak
bisa mentolerirnya dan sampai-sampai menuntut untuk segera menghilangkan
rasa sakit apapun caranya, tidak peduli apa efek samping atau risikonya.
10. SKALA 10 = (sakit tak terbayangkan tak dapat diungkapkan), Nyeri begitu kuat
tak sadarkan diri.
D. MANAJEMEN NYERI
a. Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal-hal lain sehingga
lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contohnya:
1) Membayangkan hal-hal menarik dan indah
2) Membaca buku, koran sesuai dengan keinginan
3) Menonton TV
4) Mendengarkan musik, radio dll
b. Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau
nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri. Sejumlah teknik relaksasi dapat dilakukan
untuk mengendalikan rasa nyeri dengan meminimalkan aktivitas simpatik dalam
sistem syaraf otonom. Teknik relkasasi dapat dilakukan dengan:
1) Teknik massase/ pemijatan
2) Kompres panas atau dingin
3) Teknik relkasasi napas dalam
Relaksasi merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada klien yang
mengalami nyeri kronis
Zulkifli Amin, Asril bahar. 2016. tuberculosis paru, buku ajar penyakit dalam. Jakarta: UI Ajar
Ilmu Penyakit Dalam (Jilid II). Jakarta : Pusat Penerbitan
Alimul, A., A,. A. (2019). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba
Medika.
Potter, P.,A & Perry, A.,G. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan:
Konsep,proses,dan praktik (edisi 4) Jakarta : EGC.
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2010). Buku ajar keperawatan medikal-bedah
Brunner & Suddarth (Edisi 8). Jakarta: EGC.