Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM (DEEP


BREATHING) DALAM MENGURANGI NYERI PADA
PASIEN DENGAN GASTRITIS

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Gerontik


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
DEVI CAHYANA
11194692110095

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Penyuluhan Kesehatan jiwa dan psikososial di


wilayah kerja
2.  Sub Topik : Latihan tehknik relaksasi dalam
3.   Hari / Tanggal         : 27 Oktober 2021
4.   Waktu                          : 60 menit (1 Hari)
5.   Tempat                       : Rumah warga Desa paku alam RT 03
6. Peserta/Sasaran : Keluarga yang ada di wilayah kerja Desa Paku
Alam RT 03
7.   Tujuan Umum               : Setelah di berikan latihan relaksasi nafas dalam,
diharapkan keluarga dapat memahami dan
mengaplikasikan teknik relaksasi berfokus pada
lima jari dengan keluarganya/orang lain

Tujuan khusus         : Setelah di berikan edukasi diharapkan :


a. Keluarga mampu memahami definisi latihan
relaksasi nafas dalam Keluarga mampu
memahami tujuan latihan berfokus pada lima
jari
b. Keluarga mampu memahami manfaat latihan
relaksasi nafas dalam
c. Keluarga mampu memahami tentang cara
melakukan latihan relaksasi nafas dalam
d. Keluarga mampu mengaplikasikan latihan
latihan relaksasi nafas dalam yang telah
diajarkan
8. Materi : Latihan relaksasi nafas dalam
9. Metode : Ceramah, Tanya jawab dan simulasi
10. Media : Poster
11. Kegiatan

NO KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA WAKTU


1. Tahap Pembukaan :
a. Memberi salam dana. Menjawab salam,
memperkenalkan diri serta mendengarkan dan
kontrak waktu memperhatikan. 5 menit
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan b. Mendengarkan dan
c. Apersepsi memperhatikan
c. Memberi tanggapan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Menjelaskan materi tentanga. Memperhatikan dan
definisi, tujuan, manfaat, mengemukakan
indikasi, kontraindikasi dan cara pendapat
melakukan latihan relaksasib. Mendengarkan dan 40 menit
nafas dalam memperhatikan
c. Mendengarkan,
memperhatikan dan ikut
mempraktekkan
3. Tahap Evaluasi dan Penutupan
a. Mengadakan evaluasi dengana. Menjawab pertanyaan
mengajukan pertanyaan b. Bersama penyuluh
b. Bersama peserta menyimpulkan menyimpulkan materi
15 Menit
materi c. Memperhatikan,
c. Mengucapkan terima kasih atas menjawab salam
perhatian yang diberikan dan
memberi salam penutup

12. Evaluasi
A. Evaluasi Struktur
1) Keluarga yang mengikuti kegiatan ini adalah anggota keluarga
2) Pelaksanaan dilakukan selama 1 hari secara luring
3) Kontrak waktu dilakukan 1-2 hari sebelumnya
B. Evaluasi Proses
1) Anggota keluarga binaan sangat antusias dalam menyimak dan
mendengarkan
2) Anggota keluarga mengikuti edukasi dari awal sampai akhir
3) Tidak ada peserta dari anggota keluarga yang meninggalkan kegiatan
edukasi sebelum kegiatan selesai
4) Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
C. Kriteria Hasil
1) Anggota keluarga mengerti dan memahami terhadap materi yang
disampaikan oleh penyuluh
2) Terbentuknya keluarga binaan dengan kelompok sehat fisik dan jiwa
selama masa pandemi covid-19
3) Terjadi penurunan angka kecemasan yang dirasakan anggota
keluarga binaan setelah diberikan edukasi

Lampiran 1
MATERI
a. Definisi Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Teknik relaksasi nafas dalam merupakam bentuk asuhan
keperawatan untuk mengajarkan kepada klien bagaimana cara
melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara
maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan.
Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam
ini juga dapat membuat ketentraman hati dan berkurangnya rasa cemas
(Arfa, 2013).

Teknik relaksasi nafas dalam yaitu proses yang dapat melepaskan


ketegangan dan mengembalikan keseimbangan tubuh. Teknik nafas
dalam dapat meningkatkan konsentrasi pada diri, mempermudah untuk
mengatur nafas, meningkatkan oksigen dalam darah dan memberikan
rasa tenang sehingga membuat diri menjadi lebih rileks sehingga
membantu untuk memasuki kondisi tidur, karena dengan cara
meregangkan otot-otot akan membuat suasana hati menjadi lebih
tenang dan juga lebih santai. Dengan suasana ini lebih tenang dapat
membantu mencapai kondisi gelombang alpha yang merupakan suatu
keadaan yang sangat diperlukan seseorang untuk dapat measuki frase
tidur lebih awal. Dengan keadaan rileks juga dapat memberikan
kenyamanan sebelum tidur sehingga para lansia dapat memulai tidur
dengan mudah (Likah, 2008).

Menurut Brunner dan Suddart (2002) relaksasi nafas dalam adalah


pernafasan abdomen dengan frekuensi lambat atau perlahan, berirama
dan nyaman dilakukan dengan memejamkan mata.

Menurut Bare dan Smeltzer (2002) teknik relaksasi nafas dalam


bertujuan untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran
gas, mencegah atelektasis paru, meningkatkan efisiensi batuk,
mengurangi stres baik stres fisik maupun emosional yaitu menurunkan
intensitas nyeri dan kecemasan.

b.Teknik Relaksasi Nafas Dalam


Langkah-langkah Teknik Relaksasi Nafas Dalam (Potter dan Perry, 2005).
a. Ciptakan lingkungan yang tenang,
b. Usahakan tetap rileks dan tenang,
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3,
d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks,
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali,
f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan,
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rilek. Usahakan agar tetap
konsentrasi / mata sambil terpejam,
h. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri.
i. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang,
j. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
k. Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal
dan cepat. 
c. Tujuan relaksasi nafas dalam
Menurut Smeltzer & Bare (2002) tujuan teknik relaksasi napas dalam
adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas,
mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi
stres baik stres fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri
dan menurunkan kecemasan.
b. Manfaat relaksasi nafas dalam
Menurut Setyoadi & Kushariyadi (2011) manfaat dari teknik relaksasi
nafas dalam;
a. Pasien mendapatkan perasaan yang tenang dan nyaman
b. Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah, dan rasa nyeri
c. Mengurangi kecemasan yang memperburuk persepsi nyeri
d. Melemaskan otot untuk menurunkan ketegangan dan kejenuhan yang
biasanya menyertai nyeri
e. Ketahanan yang lebih besar terhadap penyakit,
f. Tidur lelap,
g. Kesehatan mental menjadi lebih baik
Membiarkan telapak tangan dan kaki
Bagaimana manfaat Bagaiamana prosedur rilek. Usahakan agar tetap
relaksasi nafas konsentrasi / mata sambil
relaksasi nafas dalam
dalam ? terpejam,
?
Menurut Setyoadi & Kushariyadi (2011)
manfaat dari teknik relaksasi nafas Ciptakan lingkungan yang tenang, Pada saat konsentrasi pusatkan pada
dalam; daerah yang nyeri.
Usahakan tetap rileks dan tenang,
Pasien mendapatkan perasaan Anjurkan untuk mengulangi prosedur
yang tenang dan nyaman Menarik nafas dalam dari hidung dan hingga nyeri terasa berkurang,
mengisi paru-paru dengan udara
Berkurangnya rasa cemas, melalui hitungan 1,2,3, Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi
khawatir dan gelisah, dan rasa istirahat singkat setiap 5 kali.
nyeri Perlahan-lahan udara dihembuskan
melalui mulut sambil merasakan Bila nyeri menjadi hebat, seseorang
Mengurangi kecemasan yang ekstrimitas atas dan bawah rileks, dapat bernafas secara dangkal dan
memperburuk persepsi nyeri cepat. 
Anjurkan bernafas dengan irama normal
Melemaskan otot untuk 3 kali,
menurunkan ketegangan dan
kejenuhan yangbiasanya menyertai Menarik nafas lagi melalui hidung dan
nyeri menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan,
Ketahanan yang lebih besar
terhadap penyakit,

Tidur lelap,

Kesehatan mental menjadi lebih


baik,
RELAKSASI Apa itu relaksasi Apa tujuan relaksasi
napas dalam?
napas dalam ?
NAFAS DALAM
Menurut Smeltzer &
Relaksasi napas dalam Bare (2002) tujuan teknik
adalah suatu bentuk relaksasi napas dalam
aktivitas yang dapat adalah untuk
membantu mengatasi stres. meningkatkan ventilasi
Relaksasi napas dalam alveoli, memelihara
merupakan suatu bentuk pertukaran gas, mencegah
asuhan keperawatan yang atelektasi paru,
dalam hal ini perawat meningkatkan efesiensi
mengajarkan bagaimana batuk, mengurangi stres
cara melakukan napas baik stres fisik maupun
dalam, napas lambat dan emosional yaitu
menghembuskan napas menurunkan intensitas
secara perlahan (Smeltser & nyeri dan menurunkan
Bare 2002). kecemasan.

Devi
Cahyana
111946921100
95

Anda mungkin juga menyukai