Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) TEKNIK RELAKSASI

PROGRESIF

Disusun Oleh:

Kelompok 4/ Tingkat 3 Reg B

Melinda Alifianti (P3.73.20.1.17.061)

Mata Kuliah: Praktik Keperawatan Gerontik

Dosen Pembimbing: Tien Hartini, SKM, M.Kep.

PRODI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Cara Melakukan Teknik Relaksasi Progresif


Sasaran : Tn. S
Hari / Tanggal : Rabu / 19 Februari 2020
Waktu : 20 menit
Tempat : Rumah keluarga Tn. S

A. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan klien dapat memahami
dan mengaplikasikan teknik relaksasi progresif dalam kehidupan sehari-hari.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit, klien dapat :
 Menjelaskan pengertian teknik relaksasi progresif.
 Menjelaskan tujuan teknik relaksasi progresif
 Menjelaskan indikasi teknik relaksasi progresif
 Menjelaskan langkah-langkah teknik relaksasi progresif
 Mempraktekkan langkah-langkah teknik relaksasi progresif

C. SASARAN
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan untuk Tn. S dengan Hipertensi

D. METODE
Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
 Ceramah
 Diskusi / tanya jawab
 Peragaan / Demonstrasi

E. MEDIA
 SAP
 Leaflet

2
F. MATERI
Terlampir

G. KEGIATAN
1. Persiapan
a. Berpakaian rapi dan sopan.
b. Mempersiapkan media untuk penyuluhan, yaitu : Leaflet

2. Pelaksanaan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAAN
PESERTA
Pembukaan :  Menjawab
a. Mengucapkan salam  Mendengarkan
5
1 b. Memperkenalkan diri  Mendengarkan
Menit
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan
d. Melakukan kontrak waktu memperhatikan

Pelaksanaan :  Memperhatikan
a. Menyampaikan tujuan penyuluhan  Memperhatikan
b. Menjelaskan pengertian teknik relaksasi  Memperhatikan
progresif  Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan teknik relaksasi  Mempraktekkan
progresif latihan
10
2. d. Menjelaskan indikasi teknik relaksasi
Menit
progresif
e. Menjelaskan langkah-langkah teknik
relaksasi progresif
f. Mempraktekkan teknik relaksasi progresif
dan klien mengikuti latihan teknik
relaksasi progresif
Penutup :  Klien
5 a. Mengevaluasi secara subjektif dan mempraktekkan
3.
Menit okjektif dengan cara klien mengulangi kembali
latihan teknik relaksasi progresif  Bersama – sama

3
b. Klien menyimpulkan apa yang telah menyimpulkan
disampaikan  Menjawab
c. Evaluasi materi teknik relaksasi progresif pertanyaan
dengan mengajukan pertanyaan  Memperhatikan
d. Melakukan terminasi dan
mendengarkan
 Menjawab
salam

H. EVALUASI
Evaluasi dilakukan setelah pemberian pendidikan selesai. Evaluasi akan
dilakukan adalah dengan pertanyaan lisan.

4
Lampiran

1. Pengertian Teknik Relaksasi Progresif


Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi
ketegangan dan kecemasan. Relaksasi progresif merupakan suatu terapi relaksasi
yang diberikan kepada pasien dengan menegangkan otot-otot tertentu dan
kemudian relaksasi. Teknik ini dapat digunakan oleh pasien tanpa bantuan terapis
dan mereka dapat menggunakannya untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan
yang dialami sehari-hari di rumah.
Terapi Relaksasi Otot Progresif / Progressive Muscle Relaxation (PMR)
merupakan suatu terapi relaksasi yang diberikan kepada klien dengan
menegangkan otot-otot tertentu dan kemudian relaksasi. Relaksasi progresif adalah
salah satu cara dari teknik relaksasi yang mengkombinasikan latihan napas dalam
dan serangkaian seri kontraksi dan relaksasi otot tertentu (abu ahmad dan Widodo,
2008).
Teknik relaksasi otot progresif memusatkan perhatian pada suatu aktivitas otot
dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan
dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks (Herodes,
2010).

2. Tujuan Teknik Relaksasi Progresif


Menurut Herodes (2010), Alim (2009), dan Potter (2005) dalam Setyoadi dan
Kushariyadi (2011) bahwa tujuan dari teknik ini adalah:
a. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung, tekanan
darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolik.
b. Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen.
c. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidak
memfokus perhatian seperti relaks.
d. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi.
e. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres.
f. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia ringan,
gagap ringan, dan
g. Membangun emosi positif dari emosi negatif.

5
3. Indikasi Teknik Relaksasi Progresif
Menurut Setyoadi dan Kushariyadi (2011) bahwa indikasi dari terapi relaksasi
otot progresif, yaitu:
a. Klien yang mengalami gangguan tidurr (insomnia)
b. Klien yang sering mengalami stress
c. Klien yang mengalami kecemasan
d. Klien yang mengalami depresi
e. Klien yang mengalami nyeri dan ketegangan otot

4. Langkah-Langkah Teknik Relaksasi Progresif


Menurut Setyoadi dan Kushariyadi (2011) persiapan untuk melakukan teknik
ini yaitu:
a. Persiapan
1) Persiapan alat dan lingkungan : kursi, bantal, serta lingkungan yang tenang
dan sunyi.
2) Pahami tujuan, manfaat, prosedur.
3) Posisikan tubuh secara nyaman yaitu berbaring dengan mata tertutup
menggunakan bantal di bawah kepala dan lutut atau duduk di kursi dengan
kepala ditopang, hindari posisi berdiri.
4) Lepaskan asesoris yang digunakan seperti kacamata, jam, dan sepatu.
5) Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain sifatnya mengikat.
b. Prosedur
1) Gerakan 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan.
Gerakan 1: Mengepalkan
jari-jari tangan

a) Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.


b) Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang

6
terjadi.
c) Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10 detik.
d) Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga dapat
membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang
dialami.
e) Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan.

2) Gerakan 2 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang.


Gerakan 2: Menekuk
pergelangan tangan ke atas

a) Tekuk kedua lengan ke belakang pada peregalangan tangan sehingga otot


di tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang.
b) Jari-jari menghadap ke langit-langit.
3) Gerakan 3 : Ditunjukan untuk melatih otot biseps (otot besar padabagian atas
pangkal lengan).
Gerakan 3: Menekuk siku

a) Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.


b) Kemudian membawa kedua kapalan ke pundak sehingga otot biseps akan
menjadi tegang.

7
4) Gerakan 4 : Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur.
Gerakan 4: Mengangkat
kedua bahu

a) Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga menyentuh


kedua telinga. Fokuskan perhatian gerekan pada kontrak ketegangan yang
terjadi di bahu punggung atas, dan leher.

5) Gerakan 5 dan 6 : ditunjukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti dahi,


mata, rahang dan mulut).
Gerakan 5: Mengerutkan
dahi dan alis gerakan 6: Menutup mata
sekencang-kencangnya

a) Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot
terasa kulitnya keriput.
b) Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di sekitar
mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata.

6) Gerakan 7 : Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh


otot rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi sehingga terjadi

8
ketegangan di sekitar otot rahang.
Gerakan 7: Mengatupkan
gigi bawah dan atas

7) Gerakan 8 : Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot di sekitar mulut. Bibir


dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar
mulut.

Gerakan 8: Memonyongkan
bibir

8) Gerakan 9 : Ditujukan untuk merilekskan otot leher bagian depan maupun


belakang.
Gerakan 9: Menekankan
kepala pada sandaran kursi

a) Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot

9
leher bagian depan.
b) Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.
c) Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehingga
dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung atas.

9) Gerakan 10 : Ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan.


Gerakan 10: Menekuk dagu ke arah dada

a) Gerakan membawa kepala ke muka.


b) Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan ketegangan di daerah
leher bagian muka.
10) Gerakan 11 : Ditujukan untuk melatih otot punggung
Gerakan 11: Membusungkan
dada

a) Angkat tubuh dari sandaran kursi.


b) Punggung dilengkungkan
c) Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik, kemudian relaks.
d) Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan otot
menjadi lurus.
11) Gerakan 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada.
Gerakan 12: Menariknapas
dalam-dalam sampai dada
terasa penuh

10
a) Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyak-
banyaknya.
b) Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di bagian
dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas.
c) Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega.
d) Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara kondisi
tegang dan relaksasi

12) Gerakan 13 : Ditujukan untuk melatih otot perut

Gerakan 13: Menarik perut


ke arah dalam

a) Tarik dengan kuat perut ke dalam.


b) Tahan sampai menjadi kencang dan keras selama 10 detik, lalu dilepaskan
bebas.
c) Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut.

11
13) Gerakan 14-15 : Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan
betis).

Gerakan 14: Meluruskan Gerakan 14: Meluruskan


kaki daan menegakkan telapak kaki dan jari-jari ke
telapak kaki depan

Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang.


a) Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga ketegangan
pindah ke otot betis.
b) Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas.
c) Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka
Cipta.

Corey, Gerald. 2005. Teori dan praktek dari konseling dan psikoterapi.
Terjemahan oleh E. Koeswara. Jakarta: ERESCO.

Herodes. (2010). Teknik Relaksasi Progresif Terhadap Insomnia Pada Lansia.


http://herodessolution.blogspot.com/2010/11/teknik-relaksasi-progresif.(Diakses pada
17 Februari 2020)

Setyoadi dan Kushariyadi, 2011. Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien.


Psikogeriatrik. Penerbit: Salemba Medika.

13

Anda mungkin juga menyukai