PROGRESIF
Disusun Oleh:
C. SASARAN
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan untuk Tn. S dengan Hipertensi
D. METODE
Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ceramah
Diskusi / tanya jawab
Peragaan / Demonstrasi
E. MEDIA
SAP
Leaflet
2
F. MATERI
Terlampir
G. KEGIATAN
1. Persiapan
a. Berpakaian rapi dan sopan.
b. Mempersiapkan media untuk penyuluhan, yaitu : Leaflet
2. Pelaksanaan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAAN
PESERTA
Pembukaan : Menjawab
a. Mengucapkan salam Mendengarkan
5
1 b. Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menit
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan
d. Melakukan kontrak waktu memperhatikan
Pelaksanaan : Memperhatikan
a. Menyampaikan tujuan penyuluhan Memperhatikan
b. Menjelaskan pengertian teknik relaksasi Memperhatikan
progresif Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan teknik relaksasi Mempraktekkan
progresif latihan
10
2. d. Menjelaskan indikasi teknik relaksasi
Menit
progresif
e. Menjelaskan langkah-langkah teknik
relaksasi progresif
f. Mempraktekkan teknik relaksasi progresif
dan klien mengikuti latihan teknik
relaksasi progresif
Penutup : Klien
5 a. Mengevaluasi secara subjektif dan mempraktekkan
3.
Menit okjektif dengan cara klien mengulangi kembali
latihan teknik relaksasi progresif Bersama – sama
3
b. Klien menyimpulkan apa yang telah menyimpulkan
disampaikan Menjawab
c. Evaluasi materi teknik relaksasi progresif pertanyaan
dengan mengajukan pertanyaan Memperhatikan
d. Melakukan terminasi dan
mendengarkan
Menjawab
salam
H. EVALUASI
Evaluasi dilakukan setelah pemberian pendidikan selesai. Evaluasi akan
dilakukan adalah dengan pertanyaan lisan.
4
Lampiran
5
3. Indikasi Teknik Relaksasi Progresif
Menurut Setyoadi dan Kushariyadi (2011) bahwa indikasi dari terapi relaksasi
otot progresif, yaitu:
a. Klien yang mengalami gangguan tidurr (insomnia)
b. Klien yang sering mengalami stress
c. Klien yang mengalami kecemasan
d. Klien yang mengalami depresi
e. Klien yang mengalami nyeri dan ketegangan otot
6
terjadi.
c) Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10 detik.
d) Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga dapat
membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang
dialami.
e) Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan.
7
4) Gerakan 4 : Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur.
Gerakan 4: Mengangkat
kedua bahu
a) Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot
terasa kulitnya keriput.
b) Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di sekitar
mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata.
8
ketegangan di sekitar otot rahang.
Gerakan 7: Mengatupkan
gigi bawah dan atas
Gerakan 8: Memonyongkan
bibir
a) Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot
9
leher bagian depan.
b) Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.
c) Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehingga
dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung atas.
10
a) Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyak-
banyaknya.
b) Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di bagian
dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas.
c) Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega.
d) Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara kondisi
tegang dan relaksasi
11
13) Gerakan 14-15 : Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan
betis).
12
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka
Cipta.
Corey, Gerald. 2005. Teori dan praktek dari konseling dan psikoterapi.
Terjemahan oleh E. Koeswara. Jakarta: ERESCO.
13