Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM


BAGI PENDERITA DIABETES MILITUS

Disusun Oleh :
RARISA ELVEN OCTAVIANT 201811050

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES ST.ELISABETH SEMARANG
TAHUN AJARAN
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi yang
berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karboidrat, lemak, dan protein yang
disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensivitas insulin atau keduanya
yang menyebabkan komplikasi kronis mikrofaskular, makrofaskular, dan neuropati. Diabetes
Melitus Tipe II atau yang disebut Non Insulin Dependent Diabetes (NIDDM) atau diabetes
melitus yang tidak tergantung pada insulin yang disebabkan oleh kegagalan relative sel beta
dan resistensi insulin, faktor resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya Diabetes
Melitus Tipe II adalah usia, obesitas, riwayat dan keluarga. Faktor penyebab timbulnya
Diabetes melitus antara lain keturunan, kegemukaan, infeksi, gaya hidup yang buruk, proses
menua dan stress. Stress adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan
tubuh yang terganggu, suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
dan tidak dapat dihindari, setiap orang mengalaminya, stress dapat memberi dampak secara
total pada individu yaitu terhadap fisik, psikologi, intelektual, sosial, dan spiritua, stress
dapat mengancam keseimbangan fisiologis. Stress emosi dapat menimbulkan perasaan
negatif atau destruktif terhadap diri sendiri dan orang lain. Stress intelektual akan
mengganggu persepsi dan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah, stress social
akan mengganggu hubungan indivdu terhadap kehidupan.Pada keadaan tress terjadi
peningkatan ekresi hormon katekolamin, glukagon, glukokortikoid,ß-endorfin dan hormon
pertumbuhan yang mengakibatkan kadar gula dalam darah tidak terkontrol.

Relaksasi nafas dalam akan memunculkan kondisi rileks. saat kondisi rileks ini terjadi
perubahan implus syaraf pada jalur aferen ke otak dimana aktifitas menjadi inhibisi.
perubahan implus syaraf ini menyebabkan perasaan tenang secara fisisk maupun mental
seperti berkurangnya denyut jantung, menurun kecepatan metabolisme tubuh dalam hal ini
mencegah peningkatan kadar gula darah.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 15 menit diharapkan klien mampu
memahami tentang Diabetes Mellitus dan Teknik Relaksasi Nafas Dala,

2. Tujuan Khusus

a. Klien mampu menyebutkan definisi DM

b. Klien mampu menjelaskan pengertian Relaksasi Nafas Dalam

c. Klien mampu menjelaskan manfaat dari Relaksasi Nafas Dalam untuk DM

d. Klien mampu menjelaskan prosedur Relaksasi Nafas Dalam

C. Manfaat
Agar klien dengan Diabetus Militus dapat mengerti mengenai definisi dan mengerti
Teknik dari dilakukannya Relaksasi Nafas Dalam agar klien dapat melakukan dengan
mandiri saat membutuhkan terapi tersebut.

D. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Simulasi

E. Sasaran dan Target


Sasaran : Keluarga Tn.B
Target : Tn.B

F. Media dan Alat

Media Pemberian Pendkes :

1. Flipchart
2. Leaflet
G. Pengorganisasian
Pelaksana : Rarisa Elven Octaviant, Mahasiswa Stikes St.Elisabeth Semarang

H. Setting Tempat

Keterangan :
: Pasien
: Keluarga Pasien

: Perawat
: Media Pendkes

I. Waktu dan Tempat


Hari dan Tanggal : 15 September 2021
Waktu : 08.00 WIB – 08.45 WIB
Tempat : Ruang Melati RS.Sejahtera

J. Strategi Pelaksanaan

NO Tahap/ waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Klien


1. Pembukaan a. Salam pembukaan a. Menjawab salam
10 menit b. Memperkenalkan diri dan b. Mendengarkan
tujuan pendidikan penjelasan
kesehatan
c. Menjelaskan maksud dan
tujuan pendidikan
kesehatan
d. Menjelaskan cakupan
materi yang akan dibahas
2. Inti 30 menit a. Klien mampu menyebutkan a. Mendengarkan
penjelasan
definisi DM
b. Memperhatikan
b. Klien mampu menjelaskan c. Mempraktekan langkah
–langkah teknik
pengertian Relaksasi Nafas
Relaksasi Nafas Dalam
Dalam
c. Klien mampu menjelaskan
manfaat dari Relaksasi Nafas
Dalam untuk DM
d. Klien mampu menjelaskan
prosedur Relaksasi Nafas Dalam
3. Penutup a. Memberikan kesempatan a. Bertanya
5 menit bertanya
b. Evaluasi dengan memberi b. Menjawab pertanyaan
pertanyaan secara lisan
c. Menyimpulkan materi c. Memperhatikan
d. Mengucapkan terimakasih
d. Menjawab salam

K. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kontrak waktu dengan keluarga 1 hari sebelumnya
b. Media pendkes tersedia dengan jelas
c. Lingkungan mendukung saat akan diadakannya pendkes
2. Evaluasi proses
a. Target sasaran hadir pada saat pendidikan kesehatan
b. Media dapat digunakan dengan baik
c. Keluarga berpartisipasi aktif dalam diskusi
3. Evaluasi hasil
a. Klien mampu menyebutkan 70% definisi DM
b. Klien mampu menjelaskan 75% pengertian Relaksasi Nafas Dalam
c. Klien mampu menjelaskan 70% manfaat Relaksaso Nafas Dalam
d. Klien mampu menjelaskan 80% prosedur Teknik Relaksasi Nafas Dalam
L. Lampiran Materi
1. Definisi DM
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan
kadar glukosa darah (gula darah) melebihi normal yaitu kadar gula darah sewaktu
sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan
126 mg/dl (Misnadiarly, 2006). DM dikenal sebagai silent killer karena sering tidak
disadari oleh penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi (Kemenkes
RI, 2014). DM dapat menyerang hampir seluruh sistem tubuh manusia, mulai dari
kulit sampai jantung yang menimbulkan komplikasi.

2. Definisi Relaksasi Nafas Dalam


Menurut Setyoadi & Kushariyadi (2011), relaksasi nafas dalam adalah pernafasan
abdomen dengan frekuensi lambat atau perlahan, berirama, dan nyaman yang
dilakukan dengan memejamkan mata.

3. Manfaat Teknik Relaksasi Nafas Dalam


1) Pasien mendapatkan perasaan yang tenang dan nyaman
2) Mengurangi rasa nyeri
3) Pasien tidak mengalami stress
4) Melemaskan otot untuk menurunkan ketegangan dan kejenuhan yangbiasanya
menyertai nyeri
5) Mengurangi kecemasan yang memperburuk persepsi nyeri
6) Relaksasi nafas dalam mempunyai efek distraksi atau penglihatan perhatian
Manfaat bagi penderita DM adalah :
Relaksasi nafas dalam akan memunculkan kondisi rileks. saat kondisi rileks ini terjadi
perubahan implus syaraf pada jalur aferen ke otak dimana aktifitas menjadi inhibisi.
perubahan implus syaraf ini menyebabkan perasaan tenang secara fisisk maupun
mental seperti berkurangnya denyut jantung, menurun kecepatan metabolisme tubuh
dalam hal ini mencegah peningkatan kadar gula darah.
4. Prosedur Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Adapun langkah-langkah teknik relaksasi napas dalam adalah sebagai berikut:
1) Ciptakan lingkungan yang tenang
2) Usahakan tetap rileks dan tenang
3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3
4) Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas
atas dan bawah rileks
5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
7) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8) Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9) Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11) Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
DAFTAR PUSTAKA

1. Rizky,Ambarwati. TERAPI RELAKSASI TEKNIK NAFAS DALAM (DEEP


BREATHING) DALAM MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN
DIABETES MELITUS TIPE II, Jurnal Profesi Keperawatan. Vol. 4 No. 2 Juli 2017
2. Sri Utami, Efektifitas Relaksasi Napas Dalam Dan Distraksi Dengan Latihan 5 Jari
Terhadap Nyeri Post Laparatomi. Jurnal Keperawatan Jiwa . Volume 4, No. 1, Mei 2016

Anda mungkin juga menyukai