Komplikasi dari diabetes adalah faktor yang diangap akan mempengaruhi kehidupan
seseorang serta dapat menyerang segala umur. Menurut data WHO (dalam
Kurniawan, 2010), setelah mencapai usia 30 tahun kadar glukosa darah akan naik 1-
2mg% per tahun pada saat puasa dan gula darah 2 jam setelah makan memiliki
potensi kenaikan sebesar 5,6-13mg% per tahun hal ini secara tidak langsung
2014, menjelaskan bahwa diperkirakan jumlah pasien diabetes tipe 2 di dunia pada
tahun 2035 sebanyak 387 juta jiwa atau sekitar 8,3% total populasi dunia dan
diperkirakan meningkat sebanyak 205 juta jiwa dari total populasi dunia. Indonesia
tercatat memiliki populasi penderita diabetes sebanyak 9,116 juta jiwa dan cenderung
akan mengalami peningkatan kembali (IDF, 2014). Menurut laporan dari Dinas
Kesehatan Provinsi Bali, data Surveilans Terpadu Penyakit Rumah Sakit (STP RS)
dan Rumah Sakit Sentinel rawat jalan penderita diabetes melitus tipe 2 sebanyak
3780 dan rawat inap sebanyak 1491 orang di Bali (Dinas Kesehatan Provinsi Bali,
2014).
Rumah sakit umum daerah Tabanan merupakan rumah sakit daerah yang
melayani pasien dengan diabetes. Rata-rata pasien diabetes setiap bulannya mencapai
30 orang dengan keluhan komplikasi seperti sakit jantung, gagal ginjal, penururunan
kesadaran dan luka diabetik. Pasien dengan keluhan diabetik dirawat di ruang Dahlia
untuk diberi therapy dan penatalaksanaan sesuai kondisi pasien. Ruang dahia
merupakan ruangan yang menangani penyakit dalam atau interna. Jumlah pasien
dengan masalah jantung sebanyak 18, gagal ginjal sebanyak 8, diabetes sebanyak 7
orang, stroke sebanyak 4 orang dan 5 orang dengan penyakit lain. Dari sejumlah
paling sering diderita pasien rawat inap di dahlia setelah Jantung dan gagal ginjal
salah satu yang paling sering muncul adalah luka diabetik. Luka diabeteik sering
tidak disadari hingga menyebabkan luka semakin parah dan mengharuskan diaputasi
agar penyebaran tidak semakin parah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
perawatan luka.
moderato
Operator r
/
penyaji
observer
laptop
LCD
observer
fasilitator
Peserta Peserta
fasilitator Peserta
Peserta Peserta
Fasilitato
r
IX. Pengorganisasian
Moderator : Ni Wayan Eka Desiari
Penyaji : Ni Made Desy Pariani
Observer/ operator : Agus Eka Aditya Kusuma
Fasilitator : Ni Kadek Lilis Anita Sari
: I Komang Adhi Widiasa
X. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Tempat, materi dan media
b. Peran dan tugas organisasi sesuai perencanaan
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
b. Peserta penyuluhan hadir 70%
c. Audiens mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
d. Audiens berperan aktif selama penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
menjelaskan definisi Diabetes dan perawatan luka diabetesMinimal
60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan
factor penyebab DM
b. Minimal 60% audiens dapat menjelaskan cara penanganan dan
pencegahan diabetes
c. Minimal 60% audiens dapat mempraktikan cara perawatan luka DM
dengan benar
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Penyakit DM
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana)
di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan
insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas,
yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal.
Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau
disimpan sebagai cadangan energi.
B. Penyebab
- Faktor keturunan, apabila orang tua atau adanya saudara sekandung yang
mengalaminya.
- Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya makanan berlemak
dan tidak sehat.
- Kadar kolesterol yang tinggi.
- Jarang berolahraga.
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
-
C. Gejala
- Sering buang air kecil
- Sering merasa sangat haus
- Sering lapar karena tidak mendapat cukup energi sehingga tubuh memberi
sinyal lapar
- Penurunan berat badan secara tiba-tiba meski tidak ada usaha menurunkan
berat badan. Hal ini karena sewaktu tubuh tidak dapat menyalurkan gula ke
dalam sel-selnya, tubuh membakar lemak dan proteinnya sendiri untuk
mendapatkan energi.
- Sering kesemutan pada kaki atau tangan.
- Jika mengalami luka, butuh waktu lama untuk dapat sembuh.
- Mudah merasa lelah.
D. Penanganan dan Pencegahan
- Perencanaan makan yang baik (batasi gula, lemak, dan konsumsi sayur)
- Latihan jasmani
- Uji kadar gula darah secara berkala
- Minum obat dengan teratur
- Kontrol berat badan
- Kontrol tekanan darah
- Kontrol kadar kolesterol darah
- Perawatan
E. Komplikasi
- Luka yang sukar sembuh
- Impotensia
- Kebutaan
- Penyakit jantung
- Gangguan pada pembuluh darah otak
- Terganggunya fungsi ginjal
F. Pengertian Rawat Luka
Perawatan luka adalah suatu teknik dalam membersihkan luka yang
digunakan untuk mencegah luka bertambah parah atau menyembuhkan. Tujuan
perawatan luka adalah untuk mencegah infeksi luka, melancarkan peredaran
darah sekitar dan mempercepat proses penyembuhan luka. Tanda dan Gejala
Infeksi
1. Terjadi bengkak disekitar luka
2. Panas badan yang meningkat
3. Kemerahan disekitar luka
5. Perubahan fungsi organ
6. Cairan yang berupa nanah pada luka
7. Luka berbau tidak sedap
G. Cara – Cara Perawatan Luka Di Rumah
1. Persiapan alat
a. Kapas
b. Kassa seteril
c. Cairan infus NaCl 0,9 % atau air matang yang masih hangat
d. Alcohol 70%
e. Plester
f. Gunting
g. Kantong plastik
2. Langkah – Langkah
a. Atur posisi senyaman mungkin
b. Siapkan alat yang diperlukan dan dekatkan kepada pasien
c. yang akan melakukan ganti balutan sebelumnya mencuci tangan terlebih
dahulu dengan sabun
d. Buka plester/ perban
e. Balutan lama dibuka dan dibuang ke kantong plastic
f. Bersihkan luka :
1) Cuci luka terlebih dahulu dengan kapas yang dibasahi NaCl 0,9% atau
kapas lembab yang telah dibasahi air matang yang masih hangat
2) Keringkan luka dengan kassa kering steril
3) luka yang masih basah, kompres luka dengan kassa yang telah dibasahi
NaCl 0,9%
4) Tutup luka yang telah dikompres kassa NaCl 0,9% dengan kassa kering
5) Plester balutan tersebut agar tidak mudah lepas atau perban
menggunakan perban gulung
g. Bereskan peralatan
h. Cuci tangan
H. Pertanyaan
Prce, S.A (1995). Konsep klinik Proses-proses Penyakit, (edisi keempat) Jakarta :
EGC
Suyono, S (2001). Ilmu Penyakit Dalam ketiga (jilid 2) Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana.
Wolf, Weilzel, Fuerest 1984, Dasar-Dasar Ilmu Keperawatan, Jilid II Jakarta
:Gunung Agung
Morison Moya J, 2004, Manajemen luka EGC, Jakarta