DIABTES MILLITUS
DISUSUN OLEH:
Adril Warid: 33412001131
Hoirun Nisa: 33412001141
Qomariatus sahroh: 33412001119
Sasaran : Lansia
Waktu : 30 menit
III. Materi
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
1. Leaflat
2. Materi
VII. Evaluasi
1. Input
b. Sesuai, Menarik
b. Apakah media sudah
sesuai dan menarik
a. Leaflat
b. Materi
Materi
1. Pengertian
Diabetes melitus adalah kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa
dalam darah atau hiperglikemia ( Brunner&Suddarth, 2002 ). Diabetes Melitus (DM) atau
disingkat diabetes adalah gangguan kesehatan yang berupa skumpulan gejala yang
disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan ataupun resistensi
insulin. Penyakit ini sudah lama dikenal, terutama di kalangan keluarga, khususnya keluarga
berbadan besar (kegemukan) bersama dengan gaya hidup “tinggi”. Kenyataannya kemudian,
DM menjadi penyakit masyarakat umum, menjadi beban kesehatan masyarakat, meluas dan
membawa banyak kematian.
DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada seluruh
status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan penyakit DM belum menempati skala
prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang
ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis,
hipertensi, otak, system saraf, hati, mata dan ginjal.
a. Kelainan genetika
Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes, kelainan gen
yang mengakibatkan tubuhnya tak dapat menghasilkan insulin dengan baik. Tetapi resikonya
terkena diabetes juga tergantung pada faktor kelebihan berat badan stres dan kurang bergerak.
b. Usia
Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologi yang secara drastis menurun dengan cepat
setelah seseorang memasuki usia rawan tersebut, terutama setelah usia 45 tahun pada mereka
yang berat badannya berlebih sehingga tubuhnya tidak peka lagi terhadap insulin.
c. Gaya hidup stres
Stres kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang manis-manis dan
berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar serotonin otal. Serotonin ini memiliki efek
penenang sementara untuk meredakan stresnya. Terapi gula dan lemak itulah yang berbahaya
bagi mereka yang beresikoterkenan diabetes.
Pola makan pada penderita diabetes harus benar-benar diperhatikan. Baik jadwal, jumlah,
maupun jenis makanan yang dikonsumsi. Mengingat, penderita diabetes biasanya memiliki
kecenderungan kandungan gula darah yang tidak terkontrol. Kadar gula darah akan
meningkat drastis setelah mengkonsumsi jenis makanan tertentu. Oleh sebab itu, pola makan
dan jenis makanan penyakit diabetes ini harus diatur sedemikian rupa. Kebutuhan makanan
bagi penderita penyakit diabetes tidak hanya sekedar mengisi lambung. Tetapi, makanan
tersebut harus mampu menjaga kadar gula darah dan memberikan terapi bagi penderita
diabetes itu sendiri. Oleh sebab itu, jadwal, jumlah dan jenis makanan yang masuk ke dalam
tubuh penderita harus benar-benar diatur sedemikian rupa sehingga mampu memberikan
terapi bagi kesembuhan penyakit gula tersebut.
e. Kesemutan
Komplikasi Diabetes sering terjadi pada berbagai anggota tubuh diantaranya mata,
kulit, syaraf, dan anggota tubuh lainnya. Untuk mencegah komplikasinya, anda dapat
melakukan :
e. Stop merokok
a. Nasi
c. Roti
d. Buah-buahan
e. Kentang
f. Gorengan
a. Gandum
Karena gandum mengandung protein dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh
b. Oatmeal
Cara kerja serat oatmeal sangat baik untuk mengontrol gula darah.
c. Beras merah
Makanan ini akan mengurangi kadar gula darah dalam tubuh dibanding beras putih. Beras
merah kaya serat, perbandingan serat antara beras putih dan beras merah adalah 1:8.
Yoghurt tanpa lemak, bisa jadi pilihan sehat untuk cemilan yang nikmat.
e. Bawang putih
Fungsi bawang putih bagi tubuh adalah makanan rendah kolesterol jahat. Penyakit kolesterol
dapat memicu munculnya penyakit lain seperti diabetes. Kandungan protein, vitamin A, B-1
pada bawang putih berfungsi sangat baik bagi penderita diabetes karena dapat menormalkan
kadar gula dalam darah.
f. Buah acaiberry
Buah ini sangat baik bagi tubuh, semakin gelap warna kulit buah maka akan semakin banyak
kandungan zat antioksidan yang baik bagi tubuh. Kandungan asam lemak omega 3 dan 6
pada Acai Berry dapat memperbaiki kerusakan sel akibat diabetes.
g. Bayam
Kandungan lutein pada sayur bayam dapat menormalkan kembali kadar gula yang terdapat
dalam tubuh. Bayam termasuk makanan 4 sehat 5 sempurna yang sangat dianjurkan untuk
dikonsumsi bagi siapa saja.
h. Minyak zaitun
Kandungan lemak tak jenuh pada minyak zaitun dapat menurunkan lemak jahat pada tubuh.
Kegemukan akibat jarang berolahraga akan meningkatkan resiko terkena diabetes militus.
i. Buah-buahan yang dapat dikonsumsi buah naga, apel hijau, buah mengkudu, buah pepaya,
cuka apel, alpukat, jambu air, belimbing wulu.
Pemeriksaan DM
1. Tes kadar glukosa darah
Macam – macam Tes gula darah (Fransiska, K. 2012) :
a. Tes gula darah puasa.
Puasa yang dimaksud adalah tidak mengomsumsi makanan selama 10 jam dan dalam
keadaan istirahat atau tidur malam. Minum air putih diperbolehkan. Jadi, lakukan tes darah
10 jam setelah makan malam terakhir.
b. Tes gula darah 2 jam setelah makan. Tes gula darah yang dilakukan 2 jam setelah m akan.
Ingat, selain makan, diabetisi juga harus minum obat ataupun suntik insulin seperti biasa.
Hal ini dilakukan agar dokter bisa melihat gambaran gula darah dengan dosis obat atau pun
insulin.
c. Tes gula darah sewaktu. Gula darah sewaktu adalah gula darah kapan saja,bukan saat puasa
ataupun 2 jam setelah makan.tes gula darah sewaktu dipakai sebagai patokan oleh diabetisi
untuk mengetahui apakah dirinya mengalami hipoglikemia ataupun hiperglikemia
d. Tes hemoglobin A1c(HbA1c). HbA1c Menggambarkan kondisi gula darah rata-rata selama 3
bulan kebelakang.
Gula darah yang baik :
1) Puasa : 80 sampai < 100 mg/dL
2) 2 jam setelah makan : 80 sampai < 145 mg/dL
3) HbA1c : < 6,5%
Bukan Belum pasti DM DM
DM
Kadar glukosa darah tidak puasa
Plasma vena
Darah kapiler < 110 110- 200 ≥ 200
< 80 80 - 200 ≥ 200
Kadar glukosa darah puasa
Plasma vena
Darah kapiler < 110 110- 126 ≥ 200
< 90 90- 110
≥ 110
2. Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urine dapat memberi dugaan kuat adanya diabetes melitus, tetapi pemeriksaan
urine tidak dapat digunakan sebagai dasar diagnosis adanya diabetes melitus. Pada
pemeriksaan urine, urine akan dianalisis, mengandung glukosa atau tidak. Jika dalam urine di
temukan adanya glukosa, hal itu dapat memperkuat dugaan adanya diabetes melitus.
3. Tes keton
Keton ditemukan dalam urine jika kadar glukosa darah sangat tinggi atau sangat rendah.
Jika hasil tes positif dan kadar glukosa darah juga tinggi, dapat memperkuat dugaan adanya
diabetes melitus.
4. Pemeriksaan mata
Dari hasil pemeriksaan, pada mata yang menampakkan adanya retina yang abnormal, hal ini
terjadi pada penderita diabetesmelitus kronis akibat komplikasi penyakit tersebut.
Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa dalam
upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik.
Ada lima komponen dalam penatalaksanaan diabetes, yaitu : diet, latihan, pemantauan, terapi,
pendidikan.
1. Penatalaksanaan Diet
Tujuan utama dari penatalaksanaan diabetes mellitus ini yaitu untuk mengendalikan
konsentrasi glukosa darah dalam batas normal. Kadar gula darah yang normal sulit untuk di
pertahankan, tetapi semakin mendekati kisaran yang normal, maka kemungkinan terjadi
komplikasi sementara maupun jangka panjang adalah semakin berkurang (Mirza
Maulana,2015).
Diet dan pengendalian BB merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes.Tujuannya:
Ø memberikan semua unsur makanan yang esensial (vitamin dan mineral)
Ø mencapai dan mempertahankan BB yang sesuai
Ø memenuhi kebutuhan energi
Ø mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan kadar glukosa
darah mendekati normal
Ø menurunkan kadar lemak darah jika meningkat
Ø Karbohidrat sekitar 60 – 70 % dari jumlah kalori
Ø Lemak sebaiknya dikurangi terutama yang mengandung kolesterol, lemak yang baik adalah
lemak tak jenuh contohnya minyak jagung