DIABETES MELLITUS
DI PUSKESMAS SENTOSA BARU
OLEH :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah
penyakit kronis yang terjadi ketika pancreas tidak lagi memproduksi insulin atau
ketika sel-sel tubuh resiisten terhadap kerja insulin. Diabetes Melitus merupakan
penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang
terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Diabetes mellitus merupakan
keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan
hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan
pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan
mikroskop elektron.
Jumlah penduduk dunia yang sakit Diabetes Melitus cenderung meningkat dari
tahun ke tahun. Hal ini berkaitan dengan jumlah populasi meningkat, pola hidup,
prevalensi obesitas meningkat dan kegiatan fisik kurang. Laporan dari WHO
mengenai studi populasi Diabetes Melitus di berbagai Negara, jumlah penderita
Diabetes Mellitus pada tahun 2000 di Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam
jumlah penderita Diabetes Mellitus dengan prevalensi 8,4 juta jiwa. Urutan diatasnya
adalah India (31,7 juta jiwa), China (20,8 juta jiwa), dan Amerika Serikat (17,7 juta
jiwa) (Darmono, 2007). Pada tahun 2010 jumlah penderita DM di Indonesia minimal
menjadi 5 juta dan di dunia 239,9 juta penderita. Diperkirakan pada tahun 2030
prevalensi diabetes mellitus di Indonesia meningkat menjadi 21,3 juta.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan umum
Setelahmendapatkan penyuluhan selama 25 menit tentang pentingnya
Diabetes Mellitus diharapkan semua peserta dapat memotivasi diri
sendiri untuk mencegah terjadinya Diabetes Mellitus.
2. Tujuan Khusus
- Menjelaskan pengertian tentang Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan klasifikasi Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan faktor-faktor pencetus Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan tanda klinik pada Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan komplikasi pada Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan penatalaksanaan pada Diabetes Mellitus.
PENGORGANISASIAN
Pembimbing Puskesmas
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
b. Media dan alat memadai
c. Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan lokasi waktu
b. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan secara aktif
c. Peserta penyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang diajukan oleh
penyuluh pada saat evaluasi.
3. Evaluasi akhir
Peserta mampu menjawab 80% pertanyaan yang diajukan saat
evaluasi.
MATERI PENYULUHAN
1. Akut
a. Hipoglikemia.
b. Hiperglikemia.
2. Komplikasi menahun Diabetes Mellitus
a. Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar,
penyakit
jantung koroner (cerebrovaskuler, penyakit pembuluh darah
kapiler).
B. Pelaksanaan
Adapun tujuan umum dari penyuluhan tentang TB Paru adalah untuk
meningkatkan motivasi dan pengetahuan kepada peserta untuk melakukan
pencegahan terhadap TB Paru :
1. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Penyuluhan dilaksanakan tepat dengan waktu dan tempat
yang telah ditentukan
2) Peserta yang mengikuti penyuluhan berjumlah
3) Media yang digunakan poster dan leaflet
b. Evaluasi Proses
1) Penyuluhan berlangsung dengan baik
2) Peserta dapat mengerti dan memahami penyuluhan tentang
TB Paru
3) Peserta kooperatif dan mau menjawab pertanyaan
penyuluhan tentang TB Paru
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta dapat mengikuti penyuluhan dan kooperatif
2. Saran
Penyuluhan kesehatan tentang TB Paru sebaiknya seluruh masyarakat.
DOKUMENTASI
PERTANYAAN :
1. Apakah bisa menular TBC kalo minum pake gelas orang TBC?
2. Kan obat itu diminum selama enam bulan dan setiap hari,kalau lupa minumnya
satu kali gimana dok?
JAWABAN :
1. Tidak, kuman TBC hanya dapat ditularkan melalui udara, misalnya orang
dengan TBC bersin didepan orang yang sehat tanpa menutup mulutnya,
kemungkinan kuman akan ikut terbang bersama hembusan nafas dan lender
saat bersin.
2. Obat TBC tidak boleh tinggal satu kali pun, kalau lupa satu kali saja,obat harus
diulang hitungan waktu minumnya dari awal, ini karena ditakutkan kuman
TBC yang ada dalam paru menjadi tidak respon dengan batnya sehingga
pasien tidak dapat sembuh.