Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELLITUS
DI PUSKESMAS SENTOSA BARU

OLEH :

Fisca Syofi Arrasyi 1210070100112


Ridho Rahmatiqoh 1210070100115
Muhammad Sobari 1210070100122
Aisyah Isdawati Ismet 1210070100169
Oki Aswari 1210070100150
Resya Intannabila 1210070100196
Dea Oktari 1210070100062

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

a) Pokok bahasan : Diabetes Mellitus


b) Sub pokok bahasan :

- Menjelaskan pengertian tentang Diabetes Mellitus.


- Menjelaskan klasifikasi Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan faktor-faktor pencetus Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan tanda klinik pada Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan komplikasi pada Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan penatalaksanaan pada Diabetes Mellitus.

c) Sasaran : Semua umur


d) Waktu : 25 menit
e) Tanggal : 15 November 2017
f) Tempat : Puskesmas Sering
g) Metode : - Ceramah
: - Tanya Jawab

A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah
penyakit kronis yang terjadi ketika pancreas tidak lagi memproduksi insulin atau
ketika sel-sel tubuh resiisten terhadap kerja insulin. Diabetes Melitus merupakan
penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang
terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Diabetes mellitus merupakan
keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan
hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan
pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan
mikroskop elektron.

Jumlah penduduk dunia yang sakit Diabetes Melitus cenderung meningkat dari
tahun ke tahun. Hal ini berkaitan dengan jumlah populasi meningkat, pola hidup,
prevalensi obesitas meningkat dan kegiatan fisik kurang. Laporan dari WHO
mengenai studi populasi Diabetes Melitus di berbagai Negara, jumlah penderita
Diabetes Mellitus pada tahun 2000 di Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam
jumlah penderita Diabetes Mellitus dengan prevalensi 8,4 juta jiwa. Urutan diatasnya
adalah India (31,7 juta jiwa), China (20,8 juta jiwa), dan Amerika Serikat (17,7 juta
jiwa) (Darmono, 2007). Pada tahun 2010 jumlah penderita DM di Indonesia minimal
menjadi 5 juta dan di dunia 239,9 juta penderita. Diperkirakan pada tahun 2030
prevalensi diabetes mellitus di Indonesia meningkat menjadi 21,3 juta.

B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan umum
Setelahmendapatkan penyuluhan selama 25 menit tentang pentingnya
Diabetes Mellitus diharapkan semua peserta dapat memotivasi diri
sendiri untuk mencegah terjadinya Diabetes Mellitus.

2. Tujuan Khusus
- Menjelaskan pengertian tentang Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan klasifikasi Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan faktor-faktor pencetus Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan tanda klinik pada Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan komplikasi pada Diabetes Mellitus.
- Menjelaskan penatalaksanaan pada Diabetes Mellitus.
PENGORGANISASIAN

1. Moderator : Aisyah Isdawati Ismet


2. Penyuluh : M.Sobari
3. Dokumentator : Dea Oktari
- Oki Aswari
- Fisca Syofi Arrasyi
- Resya Intannabila
- Ridho Rahmatiqoh
4. Pembimbing : Lenni Pariyanti, Str. Keb
5. Sasaran : Semua usia
6. Tanggal : 15 November 2017
7. Waktu/tempat : 10.00 WIB/ Puskesmas Sering
8. Metode :
Ceramah
Tanya jawab
9. Media :
Poster
Leaflet

Pembimbing Puskesmas

(Lenni Pariyanti, Str. Keb)

NIP. 19720210 199303 2 006


C. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Waktu Tahap kegiatan Kegiatan


Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
a. Membuka acara Menjawab salam
dengan
mengucapkan salam
kepada keluarga.
b. Menyampaikan Memperhatikan penyuluh
5 menit Pendahuluan topik, maksud dan
tujuan penkes kepada
keluarga Menyetujui kesepakatan
c. Kontrak waktu untuk waktu pelaksanaan
kesepakatan penkes.
pelaksanaan penkes
dengan keluarga.
10 menit Pelaksanaan Menjelaskan materi Menyampaikan
tentang Diabetes
pengetahuannya tentang
Mellitus:
materi penyuluhan.
a. Pengertian diabetes
mellitus
Mendengarkan penyuluh
b. Klasifikasi diabetes
menyampaikan materi.
mellitus
c. Faktor pencetus
Bertanya tentang materi
diabetes mellitus
yang telah diberikan.
d. Tanda tanda klinik
diabetes mellitus
Menjawab pertanyaan
e. Komplikasi diabetes
mellitus
f. Penatalaksanaan
diabetes mellitus
10 menit Penutup a. Menggali Mendengarkan
pengalaman peserta
tentang diabetes
mellitus
b. Memberikan Menyepakati
masukan. perencanaan tindak
c. Menyimpulkan lanjut.
informasi yang telah
diberikan.
d. Menutup acara dan Mendengarkan penyuluh
mengucapkan salam menutup acara dan
serta terima kasih menjawab salam.
kepada sasaran.

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
b. Media dan alat memadai
c. Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan

2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan lokasi waktu
b. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan secara aktif
c. Peserta penyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang diajukan oleh
penyuluh pada saat evaluasi.

3. Evaluasi akhir
Peserta mampu menjawab 80% pertanyaan yang diajukan saat
evaluasi.
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik yang disertai
berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah (
Mansjoer dkk, 1999). Sedangkan menurut Francis dan John (2000), Diabetes
Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan
hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi
insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya.

B. Klasifikasi Diabetes Mellitus


1) Klasifikasi Klinis
1. Diabetes Mellitus
a. Tipe tergantung insulin (DMTI), Tipe I
b. Tipe tak tergantung insulin (DMTTI), Tipe II
i. DMTTI yang tidak mengalami obesitas
ii. DMTTI dengan obesitas

2. Gangguan Toleransi Glukosa (GTG)


3. Diabetes Kehamilan (GDM)

2) Klasifikasi risiko statistik


1. Sebelumnya pernah menderita kelainan toleransi glukosa
2. Berpotensi menderita toleransi glukosa

C. Faktor Pencetus Diabetes Mellitus


1. Diabetes Mellitus tergantung insulin (DMTI)
a. Faktor genetik
b. Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri tetapi
mewarisi suatu presdisposisi atsu kecenderungan genetic kearah
terjadinya diabetes tipe I.
c. Faktor imunologi
d. Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Ini
merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan
normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang
dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.
e. Faktor lingkungan
f. Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel pancreas, sebagai
contoh hasil penyelidikan menyatakan bahwa virus atau toksin
tertentu dapat memicu proses autuimun yang dapat menimbulkan
destruksi sel pancreas.
2. Diabetes Mellitus tak tergantung insulin
Faktor risiko yang berhubungan dengan proses terjadinya DM tipe II,
diantaranya adalah :

a) Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65


tahun)
b) Obesitas
c) Riwayat keluarga
d) Kelompok etnik

D. Tanda Tanda Klinik Diabetes Mellitus


Dikatakan menderita Diabetes Mellitus apabila menderita dua dari tiga gejala
yaitu :

1. Keluhan TRIAS : Banyak minum, Banyak kencing dan Penurunan berat


badan.
2. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dl
3. Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl

E. Komplikasi Diabetes Mellitus


Beberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus (Mansjoer dkk, 1999) adalah :

1. Akut
a. Hipoglikemia.
b. Hiperglikemia.
2. Komplikasi menahun Diabetes Mellitus
a. Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar,
penyakit
jantung koroner (cerebrovaskuler, penyakit pembuluh darah
kapiler).

b. Penyakit mikrovaskuler, mengenai pembuluh darah kecil,


retinopati, nefropati.
c. Neuropati saraf sensonik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf
otonom berpengaruh pada gastro intestinal, kardiovaskuler
(Suddarth and Brunner, 1990).
d. Proteinuria.
e. Kelainan koroner.
f. Ulkus / gangrene.

F. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus


1. Diet
Prinsip diet DM, adalah :

a. Jumlah sesuai kebutuhan


b. Jadwal diet ketat
c. Jenis : boleh dimakan / tidak
2. Latihan.
3. Obat.
4. Penyuluhan.
5. Cangkok pankreas.

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG TB PARU


A. Persiapan
Sebelum penyuluhan kesehatan tentang TB Paru dilakukan,
mahasiswa meminta izin kepada CI/ kepala ruangan di PUSKESMAS
SERING sebagai tempat dilaksanakannya penyuluhan kesehatan, kemudian
mahasiswa mempersiapkan materi yang akan dijelaskan termasuk
menyediakan leaflet dan poster. Selain itu, mahasiswa menyiapkan kamera
sebagai alat pendokumentasian di acara tersebut.

B. Pelaksanaan
Adapun tujuan umum dari penyuluhan tentang TB Paru adalah untuk
meningkatkan motivasi dan pengetahuan kepada peserta untuk melakukan
pencegahan terhadap TB Paru :

Hari/ tanggal : 15 November 2017


Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Puskesmas Sering

Selama penyuluhan berlangsung serta mengikuti dan memperhatikan


penyuluhan kesehatan dan penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang
dilakukan.

1. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Penyuluhan dilaksanakan tepat dengan waktu dan tempat
yang telah ditentukan
2) Peserta yang mengikuti penyuluhan berjumlah
3) Media yang digunakan poster dan leaflet
b. Evaluasi Proses
1) Penyuluhan berlangsung dengan baik
2) Peserta dapat mengerti dan memahami penyuluhan tentang
TB Paru
3) Peserta kooperatif dan mau menjawab pertanyaan
penyuluhan tentang TB Paru
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta dapat mengikuti penyuluhan dan kooperatif

C. Kesimpulan Dan Saran


1. Kesimpulan
Penyuluhan kesehatan tentang TB Paru dapat meningkatkan
pengetahuan peserta sehingga peserta dapat menegerti tentang TB Paru

2. Saran
Penyuluhan kesehatan tentang TB Paru sebaiknya seluruh masyarakat.

DOKUMENTASI

PERTANYAAN :
1. Apakah bisa menular TBC kalo minum pake gelas orang TBC?
2. Kan obat itu diminum selama enam bulan dan setiap hari,kalau lupa minumnya
satu kali gimana dok?

JAWABAN :

1. Tidak, kuman TBC hanya dapat ditularkan melalui udara, misalnya orang
dengan TBC bersin didepan orang yang sehat tanpa menutup mulutnya,
kemungkinan kuman akan ikut terbang bersama hembusan nafas dan lender
saat bersin.
2. Obat TBC tidak boleh tinggal satu kali pun, kalau lupa satu kali saja,obat harus
diulang hitungan waktu minumnya dari awal, ini karena ditakutkan kuman
TBC yang ada dalam paru menjadi tidak respon dengan batnya sehingga
pasien tidak dapat sembuh.

PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PUSKESMAS


SERING

HARI/TANGGAL : 15 NOVEMBER 2017


Gambar 1. Dokter Muda memberikan penyuluhan tentang seputar penyakit TB paru

Gambar 2. Para Masyarakat terlihat antusias menyimak penjelasan yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai