Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR WILAYAH KALIMANTAN TENGAH


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS III SUKAMARA
Alamat : Jl. LP, Belakang Terantang Desa NataiSedawak Sukamara 74172
Laman : lapassukamara.kemenkumham.go.id Email : lapassukamara@gmail.com

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


DIABETES MELITUS

Hari/Tanggal : Kamis, 06 Januari 2022


Waktu : 10.00-11.00 WIB
Tempat /Ruang : Musholla Lapas Kelas III Sukamara
Sasaran : Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas III Sukamara
Pelaksana : Arfiana Fani Astuti, S.Kep.,Ns
Topik penkes : Diabetes

A. LATAR BELAKANG
Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai dengan
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa secara normal
bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk di hati dari makanan
yang dikonsumsi. Insulin, yaitu suatu hormon yang diproduksi oleh pankreas,
mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan
penyimpanannya.
Pada diabetes, kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun,
atau pankreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin, keadaan ini menimbulkan
hiperglikemia yang dapat mengakibatkan komplikasi metabolik akut seperti diabetes
ketoasidosis dan sindrom hiperglikemik hiperosmoler nonketotik (HHNK). Hiperglikemia
jangka panjang dapat ikut menyebabkan komplikasi mikrovaskuler yang kronis (penyakit
ginjal dan mata) dan komplikasi neuropati (penyakit pada saraf). Diabetes juga disertai
dengan peningkatan insidens penyakit makrovaskuler yang mencakup infark miokard,
stroke, dan penyakit vaskuler perifer.
Diabetes terutama prevalens di antara kaum lansia. Di antara individu yang berusia
lebih dari 65 tahun, 8,6 % menderita diabetes tipe II. Angka ini mencakup 15% populasi
pada panti lansia. Di Amerika Serikat, diabetes merupakan penyebab utama kebutaan yang
baru di antara penduduk berusia 25 hingga 74 tahun dan juga menjadi penyebab utama
amputasi di luar trauma kecelakaan. 30% pasien yang mulai mendapat terapi dialisis setiap
tahun menderita penyakit diabetes. Diabetes berada di urutan ke-3 penyebab utama
kematian akibat penyakit dan hal ini sebagian besar disebabkan oleh angka penyakit arteri
koroner yang tinggi pada para penderita diabetes melitus. (Brunner and Suddarth, 2006)

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan di harapkan peserta penyuluhan mengetahui dan
mengenal tentang penyakit Diabetes Millitus
2. Tujuan Khusus
a. Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas III Sukamara dapat mengetahui
Definisi Diabetes Millitus
b. Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas III Sukamara dapat mengetahui
etiologi Diabetes Millitus.
c. Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas III Sukamara dapat mengetahui tanda
dan gejala Diabetes mellitus
d. Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas III Sukamara dapat mengetahui
komplikasi Diabetes Melitus
e. Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas III Sukamara dapat mengetahui cara
perawatan Diabetes Melitus
f. Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas III Sukamara dapat mengetahui diit
Diabetes Melitus
g. Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas III Sukamara dapat mengetahui obat
tradisional Diabetes Melitus

C. PENATALAKSANAAN KEGIATAN
1. Judul Kegiatan
“Penyuluhan Penyakit Diabetes Millitus”.
2. Peserta
Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas III Sukamara
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
4. Media dan Alat
a. Leaflet
b. Microfon
5. Waktu dan Tempat
a. Hari/Tanggal : Kamis, 13 Januari 2022
b. Waktu : 10.00 – 11.00 WIB
c. Tempat : Mushola Lapas Kelas III Sukamara
d. Acara : Penyuluhan Penyakit Diabetes Millitus
6. Uraian Tugas
a. Penanggung jawab :
Mengkoordinir kegiatan dan bertanggung jawab terhadap kelangsungan acara
sejak perencanaan, persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.
b. Moderator:
Memimpin jalannya penyuluhan
c. Presenter :
Menyajikan materi tentang Penyakit Diabetes Millitus
d. Fasilitator :
Memotivasi peserta penyuluhan untuk bertanya dan menyebarkan kuesioner.
e. Dokumentasi :
Mendokumentasikan hasil penyuluhan, bertanggung jawab dalam
mendokumentasikan kegiatan yang dilaksanakan dari sejak perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan.
f. Observer :
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir dan membuat
hasil pela
g. Konsumsi : Mempersiapkan konsumsi untuk penyelenggaraan penyuluhan

7. Setting Acara
No ACARA METODE WAKTU

1 Pembukaan
a. Salam dan pembukaan Ceramah 10 Menit
b. Menjelaskan tujuan pertemuan
2 Pelaksanaan Ceramah,
Tanya jawab
a. Kegiatan penyuluhan tentang (diskusi) 20 Menit
Diabetes Mellitus
b. Tanya jawab
3 Penutup
a. Menyimpulkan hasil Ceramah 10 menit
penyuluhan
b. Salam penutup

8. Strategi Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta

1. 10 Pembukaan :
Menit
a. Mengucapkan salam Menjawab salam
b. Memperkenalkan Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan
e. Menjelaskan kontrak waktu Memperhatikan
Memperhatikassn
Memperhatikan

2. 20 Kegiatan Inti :
menit
a. Memberikan penyuluhan tentang Memperhatikan
Diabetes Militus

b. Menggali persepsi peserta/


Mengemukakan
masyarakat
pendapat
c. Membuka pertanyaan/ diskusi Mengemukakan
dengan masyarakat pendapat

d. Memberikan reinforcement
kepada peserta yang bertanya Mendengarkan

e. Menjawab pertanyaan peserta/


masyarakat Mendengarkan

3. 10 Penutup
menit
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan Mendengarkan
b. Mengucapkan Salam penutup Menjawab salam

9. Setting Tempat


Keterangan :
: Penanggung Jawab
: Moderator
: Presenter
: Pembimbing
: Fasilitator
: Observer
: Masyarakat

10. Rencana Evaluasi Kegiatan


1. Evaluasi struktur
a. 50% dari undangan dapat menghadiri pertemuan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai waktu yang direncanakan
b. 40% dari undangan hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Peserta berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan
pendapat selama jalannya diskusi.
c. Tidak ada peserta yang keluar masuk selama jalannya kegiatan
3. Evaluasi hasil
a. Menjawab dan mengulang kembali tentang Definisi Diabetes Millitus
b. Menjawab dan mengulang kembali tentang etiologi Diabetes Millitus
c. Menjawab dan mengulang kembali tentang tanda dan gejala Diabetes
Millitus
d. Menjawab dan mengulang kembali komplikasi Diabetes Melitus
e. Menjawab dan mengulang kembali cara perawatan Diabetes Melitus
f. Menjawab dan mengulang kembali diet Diabetes Melitus
g. Menjawab dan mengulang kembali obat tradisional Diabetes Melitus.
MATERI DIABETES MELITUS (DM)

A. Pengertian
Penyakit Kencing Manis atau dalam istilah medisnya disebut Diabetes Mellitus adalah
suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya
peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah sebagai akibat dari kekurangan insulin, yang
ditandai dengan berlebihnya gula dalam darah (hiperglikemia) dan terdapat gula dalam air
kencing (glukosuria).
(Misnadiarly, 2006)
B. Penyebab
1. Faktor keturunan
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes itu sendiri tetapi mewarisi suatu
presdisposisi atau kecenderungan genetic kearah terjadinya diabetes. Kecenderungan
genetic ini ditentukan pada individu yang memililiki tipe antigen HLA (Human Leucocyte
Antigen) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen
tranplantasi dan proses imun lainnya.
2. Gaya hidup yang tidak sehat
Makanan adalah penyebab diabetes pada umumnya dan makanan adalah sumber dari
penyakit tersebut. Bagi anda yang gemar dalam mengkomsumsi makanan yang berlemak
tinggi anda harus berhati-hati karena makanan yang mengandung lemak tinggi selain bisa
membuat tubuh seseorang menjadi gemuk makanan tersebut juga bisa membuat kadar gula
darah didalam tubuh menjadi meningkat dan melebihi batas normalnya sehingga anda bisa
terkena penyakit diabetes atau kencing manis.
3. Obesitas/ kegemukan
Hal ini terjadi karena pada individu yang obesitas dapat mengakibatkan organ pancreas
bekerja lebih keras untuk menghasilkan insulin, akibatnya sel beta pancreas mengalami
kerusakan dan menghasilkan insulin semakin lama semakin sedikit untuk tubuh.
4. Penuaan (usia)
Dengan meningkatnya umur, intoleransi terhadap glukosa juga meningkat. Sehingga
untuk usia lanjut diperlukan batas glukosa darah yang lebih tinggi . Pada usia lanjut terjadi
penurunuan sekresi insulin dan resistensi insulin.
5. Kerusakan kelenjar pancreas
Rusaknya sebagian kecil atau sebagian besar dari sel-sel betha dari pulau-pulau
Langerhans pada pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin, akibatnya terjadi
kekurangan insulin. (Misnadiarly, 2006)
C. Tanda dan Gejala
1. Polidipsi (banyak minum)
Akibat volume urin yang sangat besar dan keluarnya air yang menyebabkan dehidrasi
ekstrasel. Dehidrasi intrasel mengikuti dehidrasi ekstrasel. Dehidrasi intrasel merangsang
pengeluaran ADH dan menimbulkan rasa haus.
2. Poliuri (banyak kencing)
Pada orang nondiabetes, semua glukosa yang difiltrasi ke dalam urin akan diserap
secara aktif kembali ke dalam darah. Pengangkut-pengangkut glukosa di ginjal yang
membawa glukosa keluar urin untuk masuk kembali ke darah akan mengalami kejenuhan
dan tidak dapat mengangkut glukosa lebih banyak. Karena glukosa di dalam urin memiliki
aktivitas osmotik, maka air akan tertahan di dalam filtrat dan diekskresikan bersama
glukosa dalam urin sehingga terjadi poliuria
3. Polipagi (banyak makan)
Akibat keadaan pasca absorptif yang kronik, katabolik protein dan lemak, dan
kelaparan relatif sel-sel. Sering terjadi penurunan berat badan.
4. Kelemahan tubuh, mudah merasa lelah
Akibat katabolisme protein di dalam otot dan ketidakmampuan sebagian besar sel
untuk menggunakan glukosa sebagai energi.
5. Seringnya terjadi luka (infeksi), gatal-gatal, dan luka yang tidak sembuh-sembuh
Ini Kadar gula yang tinggi dan berlangsung terus menerus dapat menyebabkan
pembuluh darah menyempit ( vasokonstriksi ) dan menjadi kaku ( elastisitasnya
menurun ), akibatnya sirkulasi darah menjadi terganggu. Transportasi nutrisi, oksigen pada
luka menjadi terganggu sehingga sangat wajar bila penyembuhan luka berjalan sangat
lambat. Disamping itu kadar gula yang tinggi juga akan menghambat dan mengurangi
fungsi sel-sel darah merah ( eritrosit ) untuk membawa nutrisi ke seluruh jaringan tubuh,
dan juga mengurangi fungsi dari sel-sel darah putih yang mempunyai peranan melawan
infeksi.
6. Kesemutan, rasa baal pada bagian tubuh terutama pada tangan atau kaki
Penyakit kencing manis dengan kadar gula yang tinggi dan tidak terkontrol lama
kelamaan akan membuat saraf mengalami kerusakan pada saraf perifer hal ini terjadi
karena darah yang mengalir pada ujung saraf yang menurun (Misnadiarly, 2006)
D. Komplikasi
1. Penyakit jantung
Makroangiopati diabetik mempunyai gambaran histopatologis berupa aterosklerosis.
Gangguan-gangguan biokimia yang ditimbulkan akibat insufisiensi insulin berupa : (1)
penimbunan sorbitol dalam intima vaskuler, (2) hiperlipoproteinemia dan, (3) kelainan
pembekuan darah. Pada akhirnya makroangiopati diabetik ini akan mengakibatkan
penyumbatan vaskuler

2. Gagal ginjal
Terjadi akibat hipoksia yang berkaitan dengan diabetes jangka panjang, glomerulus,
seperti sebagian besar kapiler lainnya, menebal. Terjadi hipertropi ginjal akibat
peningkatan kerja yang harus dilakukan oleh ginjal pengidap DM kronik untuk menyerap
ulang glukosa. 
3. Retinopati
Ancaman paling serius terhadap penglihatan adalah retinopati. Retina adalah jaringan
yang sangat aktif bermetabolisme dan pada hipoksia kronik akan mengalami kerusakan
secara progresif .
4. Stroke
DM dapat menyebabkan stroke iskemik karena terbentuknya plak aterosklerotik pada
dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh gangguan metabolisme glukosa sistemik.
DM mempercepat kejadian aterosklerosis baik pada pembuluh darah kecil maupun
pembuluh darah besar di seluruh pembuluh darah, termasuk pembuluh darah otak.
5. Impotensi
Impotensi disebabkan pembuluh darah mengalami kebocoran sehingga penis tidak bisa
ereksi. Impotensi pada penderita diabetes juga bisa disebabkan oleh faktor psikologis atau
gabungan organis dan psikologis.
6. Luka gangren (luka yang lama sembuh dan cenderung membusuk) yang harus di
amputasi,
Infeksi kaki mudah timbul pada penderita diabetes kronis dan dikenal sebagai penyulit
gangren atau ulkus. Jika dibiarkan, infeksi akan mengakibatkan pembusukan pada bagian
luka karena tidak mendapat aliran darah. Pasalnya, pembuluh darah penderita diabetes
banyak tersumbat atau menyempit. Jika luka membusuk, mau tidak mau bagian yang
terinfeksi harus diamputasi. Penderita diabetes yang terkena gangren perlu dikontrol ketat
gula darahnya serta diberi antibiotika. Penanganan gangren perlu kerja sama dengan
dokter bedah. (Mistral. 2008)

E. Prinsip Perawatan DM
1. Kontrol kadar gula teratur
2. Terapkan pola hidup sehat (merokok dan minum alkohol)
Jika Anda memiliki kebiasaan merokok maka sebaiknya berhenti mulai sekarang.
Rokok meninggalkan nikotin dalam saluran pernafasan kemudian akan diambil oleh darah.
Darah yang mengandung nikotin akan merusak sistem insulin pada pankreas sehingga
resiko diabetes menjadi semakin tinggi. Bahaya merokok selain menjadi penyebab
diabetes juga dapat menimbulkan ratusan penyakit paling mematikan di dunia lainnya.
Alkohol adalah salah satu pemicu beberapa jenis penyakit dalam tubuh seperti
jantung, stroke, kanker hati dan beberapa jenis penyakit lain. Jantung menjadi salah satu
potensi besar untuk merusak kemampuan tubuh dalam menghasilkan insulin. Karena
itulah bahaya alkohol bisa meningkatkan potensi diabetes.
3. Olah raga
Berbagai macam gerakan dan latihan fisik bisa menghindari tubuh dari penumpulan
lemak, resiko obesitas dan membuat jantung menjadi lebih sehat. Dengan gaya hidup
seperti ini maka tubuh akan meningkatkan produksi insulin dan digunakan untuk
membantu menormalkan kadar gula dalam darah. Anda bisa memilih beberapa aktifitas
fisik seperti berenang, senam dan lari. Latihan fisik 20 menit setiap hari sudah bisa
menurunkan resiko terkena diabetes.
4. Minum obat secara teratur
5. Menghindari stress
Pasien yang mengalami stres akan terjadi peningkatan  sekresi kortisol yang
menyebabkan peningkatan gula darah.
6. Makan sesuai diet (menghindari makanan yang manis-manis, yang mengandung
gula, dan makanan yang banyak tepungnya)
Minuman manis yang mengandung gula dan bahan pemanis lain telah meningkatkan
resiko diabetes. Minuman manis memang dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber tenaga
tapi dalam jumlah yang kecil. Selain minuman manis maka minuman yang mengandung
soda dan berbagai bahan pengawet juga harus dihindari. Minuman manis akan
meningkatkan kadar glikemik dalam tubuh sehingga bisa meningkatkan resiko obesitas
dan diabetes.
(Mistral. 2008)

F. Diet Pada DM
Tinggi karbohidrat, tinggi serat, rendah lemak, rendah protein.
1. Makanan yang dihindari
Manisan buah, gula pasir, gula jawa, susu kental manis, madu, abon, kecap, sirup, es
krim, selai, makanan yang digoreng dan berlemak, pudding, permen, cokelat, buah
klengkeng, durian, srikaya, kesemek, dan sawo.
2. Makanan yang dianjurkan
Sayur-sayuran (Kol, tomat, kangkung, bayam, kacang panjang, sawi), buah-buahan
(apel, pepaya, jeruk, pisang, labu siam), roti yang terbuat dari gandum, susu kedelai,
singkong, ubi jalar. (Lanny lingga. 2010)

DAFTAR PUSTAKA

Arisyi S.P. 2011. pengaruh pemberian decota daun lidah buaya(Aloe vera L) terhadap penurunan
kadar glukosa darah tikus wistar yang diberi beban glukosa..
Arryska Ayu P. 2008. Uji Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah Ekstrak Etanol 70 % Buah
Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Pada Kelinci Jantan Lokal. Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta Surakarta.
Jelantik Darma Putra. 2014.Pengaruh pemberian ekstrak kering daun sukun (artocarpus) terhadap
kadar glukosa darah pada tikus putih diabetes mellitus. Program studi ilmu keperawatan
fakultas kedokteran universitas udayana.
Lanny lingga. 2010. Bebas diabetes tipe II tanpa obat. Jakarta. Pt agromedika pustaka.
Misnadiarly. 2006.Diabetes mellitus. Jakarta. Pustaka popular obor.
Mistral. 2008. 3 jenis melawan diabetes melitus. Jakarta. Puspa swara anggota IKAPI.

Anda mungkin juga menyukai