Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEPERAWATAN MEDKAL BEDAH II


TENTANG DIET 3J PADA DIABETES MELITUS

Oleh Kelompok

1. Alvin Dharmatama
2. Boby Maulana
3. Cherlina Ika Firana Putri
4. Farah Dila
5. Navi Mayyoulanda
6. Novia Citra Haryono
7. Rovika Dewi
8. Wilda Al Aluf

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN

PROBOLINGGO

2021
“SATUAN ACARA PENYULUHAN”

( SAP )

Mata Ajar : Keperawatan Medikal Bedah 2


Pokok Bahasan : Diet pada Diabetes mellitus
Sasaran : Mahasiswa dan Mahasiswi D3 Keperawatan
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Jumat/ 17 September 2021
Tempat : Lab STIKES Hafshawaty Zainul Hasan
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dan keluarga mampu
memahami tentang Diet pada Diabetes Melitus B.
B. Tujuan Intruksional Khusus ( T I K )
Setelah diberi penyuluhan selama 15 menit, diharapkan klien dan keluarga
dapat :
1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Pola makan pada Diabetes Melitus
3. Tujuan diet Diabetes Melitus
4. Syarat diet Diabetes Melitus
5. Penentuan jumlah kalori Diabetes Melitus
6. Perhitungan Kebutuhan Karbohidrat, Lemak, dan Protein untuk penderita
Diabetes Mellitus
7. Jenis diet Diabetes Melitus
8. Daftar bahan makanan penukar
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Materi (Terlampir)
2. Sasaran / Target
Mahasiswa dan Mahasiswi D3 Keperawatan
3. Metode
a) Ceramah
b) Tanya Jawab
c) Diskusi
4. Media dan Alat
a) LCD dan proyektor
b) Powerpoint
c) Leaflet
5. Waktu dan Tempat
a) Hari / Tanggal : Sabtu, 2 Oktober 2021
b) Jam : 08.00 WIB (30 menit)
c) Tempat : Lab Kampus Stikes Hafshawaty
6. Pengorganisasian
a) Moderator :
b) Presenter :
c) Observer :
d) Notulen :
e) Fasilitator :
f) Dokumentasi :
7. Setting Tempat
: LCD dan Proyektor
: Pemateri, Moderator
: Audiens
: Fasilitator
: Observer
D. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu


1 Pembukaan 5 menit
a. Memberi salam Menjawab salam
b. Memberi pertanyaan apersepsi Memberi salam
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyimak
d. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 Pelaksanaan 20 menit
a. Memberikan penyuluhan Memperhatikan
tentang diet pada Diabetes
Militus Mengemukakan
b. Menggali persepsi pendapat
peserta/ masyarakat Mengemukakan
c. Membuka pertanyaan/ diskusi pendapat
dengan masyarakat
d. Memberikan reinforcement Mendengarkan
kepada peserta yang bertanya
e. Menjawab pertanyaan Mendengarkan
peserta/ masyarakat
Penutup : 5 menit
a. Menyimpulkan materi Menyimak dan
penyuluhan yang telah Mendengarkan
disampaikan Menjawab
b. Menyampaikan terima kasih
atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan kepada peserta Menjawab salam
c. Mengucapkan salam
E. Uraian Tugas
1. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
a) Pada acara pembukaan
 Membuka acara
 Memperkenalkan mahasiswa dan desen pembimbing lahan dan
pendidikan
 Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
 Menjelaskan kontrak waktu ( jam)
b) Kegiatan inti
 Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang
tidak dipahami
 Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang
diajukan untuk menjawab
c) Pada acara penutup
 Menyimpulkan dan menutup diskusi
 Mengucapkan salam
3. Leader / Co-Leader
 Memberikan penyuluhan pada peserta
 Melakukan evaluasi
4. Fasilitator
 Memotivasi peserta agar berperan aktif
 Membuat absensi penyuluhan
 Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan
penyuluhan
5. Observer
 Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
 Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
MATERI DIET DM 3 J

A. PENGERTIAN
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
(Smeltzer,2002 : 1220) .

Pasien yang memerlukan insulin untuk membantu


mengendalikan kadar gula darah, dapat mempertahankan
konsistensi jumlah kalori dan karbohidrat yang dikonsumsi pada
jam-jam makan yang berbeda.. Di samping itu konsistensi
interval waktu diantara jam makan dengan mengkonsumsi
cemilan juga dapat dilakukan, ini akan membantu mencegah
reaksi hipoglikemia dan pengendalian keseluruhan kadar glukosa
darah.
B. Pola Makan pada Diabetes Mellitus
Menurut Waspadji (2007) mengutip pendapat Joslin
(1952) dari Medical Centre Institute, dalam pengaturan diet pada
penderita diabetes mellitus merupakan pengobatan yang utama
pada penatalaksanaan diabetes mellitus yang lebih dikenal
dengan istilah 3J yaitu mencakup pengaturan dalam:
a. Jumlah Makanan
Syarat kebutuhan kalori untuk penderita diabetes
mellitus harus sesuai untuk mencapai kadar glukosa normal
dan mempertahankan berat badan normal. Komposisi energi
adalah 60 - 70 % dari karbohidrat, 10 - 15 % dari protein, 20
– 25 % dari lemak. Makanlah aneka ragam makanan yang
mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun serta
zat pengatur.
1. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi
karbohidrat, lemak dan protein yang bersumber dari
nasi serta penggantinya seperti: roti, mie, kentang dan
lain - lain.
2. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi
protein dan mineral. Makanan sumber zat pembangun
seperti kacang - kacangan, tempe, tahu, telur, ikan,
ayam, daging, susu, keju dan lain - lain.
3. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin
dan mineral. Makanan sumber zat pengatur antara lain:
sayuran dan buah - buahan.

b. Jenis Bahan Makanan


Banyak yang beranggapan bahwa penderita
diabetes mellitus harus makan makanan khusus, anggapan
tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya adalah
menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk
itu sangat penting bagi kita terutama penderita diabetes
mellitus untuk mengetahui efek dari makanan pada glukosa
darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita
diabetes mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti
sayur - mayur dan buah - buahan segar. Hal yang
terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah
makanan karena akan mengakibatkan kadar gula darah
yang sangat rendah (hypoglikemia) dan juga jangan terlalu
banyak makan makanan yang memperparah penyakit
diabetes mellitus.
Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan
jenis makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi bagi
penderita diabetes mellitus yaitu:
1. Jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita
diabetes mellitus adalah:
a) Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie,
kentang, singkong, ubi dan sagu.
b) Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam
tanpa kulitnya, susu skim, tempe, tahu dan kacang-
kacangan.
c) Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk
makanan yang mudah dicerna. Makanan terutama
mudah diolah dengan cara dipanggang, dikukus,
disetup, direbus dan dibakar.
2. Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau
dibatasi untuk penderita diabetes mellitus adalah:
a) Mengandung banyak gula sederhana, seperti gula
pasir, gula jawa, sirup, jelly, buah - buahan yang
diawetkan, susu kental manis, soft drink, es krim, kue
- kue manis, dodol, cake dan tarcis.
b) Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan
siap saji (fast - food), goreng-gorengan.
c) Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur
asin dan makanan yang diawetkan (Almatsier,
2013).

c. Jadwal Makan Penderita Diabetes Mellitus


Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan
membantu mengontrol kadar gula darah. Makanan porsi
besar menyebabkan peningkatan gula darah mendadak dan
bila berulang - ulang dalam jangka panjang, keadaan ini
dapat menimbulkan komplikasi diabetes mellitus. Oleh
karena itu makanlah sebelum lapar karena makan disaat
lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar gula
darah lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan yang
teratur. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar yaitu makan
pagi (20 %), siang (30 %), sore (25 %) serta 2 - 3 kali porsi
kecil untuk makanan selingan masing - masing (10 - 15 %).
Menu Diet DM 3J 1.700 Kkal
Waktu Menu Bahan Berat URT Penukar
Makan
Pagi Nasi Nasi 100 g ¼ gls 1 karbohidrat
Semur Daging Daging 35 g 1 potong 1 hewani
daging
Kukus Tahu Tahu 55 g ½ biji ½ nabati
Jamur sedang
Sop Lobak Minyak 5g 1 sdt 1 minyak
Tomat
Selingan/ Jus Mangga Mangga 90 g ¼ buah 1 buah
Snack besar
Pagi Nasi Nasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat
Siang Ikan Goreng Ikan 40 g 1 potong 1 hewani
sedang
Tempe Goreng Tempe 50 g 2 potong 1 nabati
sedang
Minyak Minyak goreng 10 g 2 sdt 2 minyak
Sayur Asem Sayuran 100 g 1 gls 1 sayuran
Jeruk Buah 110 g 1 buah 1 buah

Selingan/ Pisang Buah 50 g 1 buah 1 buah


Snack Nasi Nasi 150 g 1 gls 1½
Sore karbohidrat
Malam Botok Ayam Ayam tanpa 40 g 1 potong 1 hewami
kulit sedang
Pepes Tahu Tahu 110 g 1 biji 1 nabati
besar
Tumis Buncis Sayuran 100 g 1 gls 1 sayuran

Karbohidrat: 50-60% dari kebutuhan kalori atau minimal 130 gram per hari
Protein: 10-15% dari kebutuhan kalori
Lemak: 20-25%
Serat: 25 per hari
Perhitungan kebutuhan kalori per hari pastinya berbeda setiap orangnya –
hal ini disebabkan beberapa faktor yang dapat memengaruhinya, seperti jenis
kelamin, berat dan tinggi badan, usia, komposisi tubuh, serta tingkat aktivitas fisik
harian.
Dalam kata lain – kalori yang dibutuhkan pria dan wanita pun berbeda,
meskipun keduanya berada pada rentang usia yang sama. Di Indonesia, terdapat
Angka Kecukupan Gizi (AKG) menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28
Tahun 2019.
AKG memuat anjuran berapa kebutuhan kalori per hari – serta gizi yang
dibutuhkan masing-masing kelompok usia. Adapun penjabarannya, yaitu:
Laki-Laki
Laki-laki umumnya membutuhkan jumlah kalori harian yang lebih tinggi,
karena massa otot yang besar. Berikut kebutuhan kalori laki-laki dari usia anak
hingga lansia.
 10 – 12 tahun: 2000 kkal
 13 – 15 tahun: 2400 kkal
 16 – 18 tahun: 2650 kkal
 19 – 29 tahun: 2650 kkal
 30 – 49 tahun: 2550 kkal
 50 – 64 tahun: 2150 kkal
 65 – 80 tahun: 1800 kkal
 Di atas 80 tahun: 1600 kkal
Perempuan
Sementara, kebutuhan kalori perempuan – yang sedang tidak hamil atau
menyusui, yaitu sebagai berikut.
 10 – 12 tahun: 1900 kkal
 13 – 15 tahun: 2050 kkal
 16 – 18 tahun: 2100 kkal
 19 – 29 tahun: 2250 kkal
 30 – 49 tahun: 2150 kkal
 50 – 64 tahun: 1800 kkal
 65 – 80 tahun: 1550 kkal
 Di atas 80 tahun: 1400 kkal

B. Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit diabetes mellitus adalah membantu
pasien memperbaiki kebiasaan makan untuk mendapatkan
kontrol metabolik yang baik, dengan cara :
a. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati
normal dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan
insulin (endogenous dan exogenous), dengan obat penurun
glukosa oral dan aktivitas.
b. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
c. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai
berat badan normal.
d. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang
menggunakan insulin seperti hipoglikemia, komplikasi
jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang
berhubungan dengan latihan jasmani.
e. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi
yang optimal.

C. Syarat Diet
Syarat - syarat diet penyakit diabetes mellitus sebagai berikut.
a. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat
normal. Kebutuhan energi ditentukan dengan
memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal
sebesar 25 - 30 kkl / kg BB normal ditambah kebutuhan
untuk aktivitas fisik dan keadaan khusus, misalnya
kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya komplikasi.
b. Kebutuhan protein normal, yaitu 10 - 15% dari kebutuhan energi
total.
c. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20 - 25% dari kebutuhan energi
total, dalam bentuk
< 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh,
10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari
lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan
dibatasi, yaitu ≤ 300 mg per hari.
d. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total,
yaitu 60 - 70%.
e. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu.
Bila kadar glukosa darah sudah terkendali, diperbolehkan
mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan
energi total.
f. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula
alternatif adalah bahan pemanis selain sakarosa.
g. Asupan serat dianjurkan 25 gram per hari dengan
mengutamakan serat larut air yang terdapat didalam sayur
dan buah.
h. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan
mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti
orang sehat yaitu 3000 mg/ hari. Apabila mengalami
hipertensi, asupan garam harus dikurangi.
i. Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan makanan
cukup, penambahan vitamin dan mineral dalam bentuk
suplemen tidak diperlukan.

D. Penentuan Jumlah Kalori Diet Diabetes Mellitus


Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan
mempertahankan berat badan ideal.
Komposisi energi adalah 45 – 65% dari karbohidrat, 10 – 20%
dari protein dan 20 – 25% dari lemak. Ada beberapa cara untuk
menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan orang dengan
diabetes. Di antaranya adalah dengan memperhitungkan
berdasarkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 25– 30
kalori/kg BB ideal, ditambah dan dikurangi bergantung pada
beberapa faktor yaitu jenis kelamin, umur, aktifitas, kehamilan
/ laktasi, adanya komplikasi dan berat badan. Kebutuhan kalori
penyandang diabetes menurut PERKENI 2015 sebagai berikut :

Total Kebutuhan Energi = Energi Basal – Koreksi Usia + Aktivitas


+ stress metabolic ± Koreksi BB
1. Hitung Kebutuhan basal
a) Wanita = 25 kkal/kgBBI
b) Pria = 30 kkal/kgBBI
Menentukan BBI dengan rumus sebagai berikut:
Rumus Berat Badan ideal = 0,9 × (Tinggi Badan
− 100)
2. Koreksi Usia
a) > 40 tahun  -5% dari energi basal
≥ 60 tahun  -10% dari energi basal
≥ 70 tahun  -20% dari energi basal
3. Aktivitas Fisik / Pekerjaan
a) Istirahat (Bedrest/tirah baring)  +10% dari energi basal
b) Aktivitas Ringan (pegawai,ibu rumah tangga, guru, dll) 
+20% dari energi basal
c) Aktivitas Sedang (pegawai industri ringan, mahasiswa,
dll)  +30% dari energi basal
d) Aktivitas Berat (petani, militer, atlet dll)  +40% dari energi
basal
e) Aktivitas Sangat Berat (tukang becak, kuli bangunan,
pandai besi, dll)  +50% dari energi basal
4. Stress metabolic
Penambahan 10-30% tergantung dari beratnya stress
metabolic (sepsis, operasi, trauma)
5. Koreksi Berat badan
BBR = 100 X 𝐵𝐵
𝑇𝐵−100
a) Kurus ( BBR <90%) +20% dari energi basal
b) Gemuk ( BBR >110%) -20% dari energi basal
c) Obesitas ( BBR >120%) -30% dari energi basal
DAFTAR PUSTAKA

ADA 2012. Standards of Medical Care in Diabetes-2012.

PERKENI 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan


Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.

Brunner & Suddart, 2013, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol


3, Edisi 8, Penerbit RGC, Jakarta.

Waspadji S., 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam: Kaki Diabetes,


Jilid III, Edisi 4, Jakarta: FK UI pp. 1961-62.

Purnamasari D. 2009. Diagnosis dan klasifikasi diabetes


melitus. Dalam: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit
dalam jilid 3. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing
Almatsier, Sunita. 2013. Penuntun Diet. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai