Anda di halaman 1dari 41

EVALUASI PADA ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA

Oleh :
Kelompok 5
Tingkat 3.2
I KADEK RISAN DERMANA P07120016042
NI KETUT OVENTASI P07120016044
NI LUH PUTU RISNA YULIA DEWI P07120016048
NI MADE DWI CAHYANI P07120016052
AYU SRI DEWI P07120016062
IDA AYU KOMANG LAKSMI DEWI P07120016067
KADEK ONA UTARI DEWI P07120016069
LUH PUTU RIA RAHMAWATI P07120016072

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
2018

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini membahas
tentang Evaluasi pada Asuhan Keperawatan Keluarga yang dibuat dengan tujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga pada semester ganjil

Makalah ini disusun bukan semata-mata karena petunjuk untuk


mendapatkan nilai, namun di latar belakangi pula untuk memperluas wawasan
.Untuk itu penata berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya.Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
diharapkan kritik dan saran objektif yang bersifat membagun guna tercapainya
kesempurnaan yang diinginkan.

Penulis sepenuhnya menyadari, tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak


yang terkait, makalah ini tidak akan sesuai dengan harapan. Untuk itu pada
kesempatan yang baik ini tidak lupa disampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada dosen mata kuliah Keperawatan Keluarga yang selalu meluangkan waktu
untuk memberikan kami bimbingan dan tuntunan dalam penyelesaian makalah ini.

Denpasar, Oktober 2018

Penulis

II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Tulisan................................................................................................2
1.4 Manfaat Tulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA............................3
2.2 CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.............................14
BAB III PENUTUP...............................................................................................35
3.1 Simpulan.......................................................................................................35
3.2 Saran.............................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................37

III
IV
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa
keperawatan,rencana tindakan,dan pelaksanaanya yang sudah behasil di
capai.Evaluasi sendiri merupakan kegiatan yang disengaja dan terus
menerus dilakukan dengan melibatkan pasien, perawat dan anggota tim
kesehatan lainnya.Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam
menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui
pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari
proses keperawatanSebagai perawat yang professional dari setiap tahap
kita harus selalu berfikir kritis karena untuk keberhasilan perawatan
terutama dalam tahap evaluasi.
Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara
obyektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakn sebelumnya.
Evaluasi merupakan suatu proses untuk menjelaskan secara sistematis
untuk mencapai obyektif, efisien, dan efektif, serta untuk mengetahui
dampak dari suatu kegiatan dan juga membantu pengambilan keputusan
untuk perbaikan satu atau beberapa aspek program perencanaan yang akan
datang. Evaluasi merupakan pengawasan material untuk mendapat hasil
yang sesungguhnya dibandingkan dengan hasil yang diharapkan.oleh
karena itu evaluasi sangat di butuhkan setelah kita melakukan pengkajian,
diagnosis, perencanaan, dan pelaksanaan.
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-
masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

1
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan
sebagai saran/penyalur.
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga,
keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para
anggotanya dan saling memelihara

1.2 Rumusan Masalah


1 Apa saja konsep evaluasi keperawatan keluarga?
2 Bagaimanakah contoh kasus dalam evaluasi keperawatan ?

1.3 Tujuan Tulisan


1. Untuk mengetahui dan memahami konsep evaluasi keperawatan
keluarga
2. Untuk mengetahui dan memahami contoh kasus dalam evaluasi
keperawatan keluarga

1.4 Manfaat Tulisan


1. Bagi penulis, tulisan ini dapat menambah wawasan penulis mengenai
evaluasi keperawatan keluarga
2. Bagi pembaca, tulisan ini dapat memberikan informasi kepada semua
pembaca mengenai evalusai keperawatan dan dapat dijadikan sebagai
bahan acuan untuk memperdalam materi pengetahuan yang berkaitan
tentang evaluasi keperawatan keluarga

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


A. Pengertian Evaluasi Keperawatan Keluarga
Evaluasi keperawatan keluarga merupakan tahap kelima atau tahap
terakhir dari proses keperawatan. Tahap evaluasi ini akan menilai
keberhasilan dari tindakan yang telah dilaksanakan. Indikator evaluasi
keperawatan adalah kriteria hasil yang telah ditulis pada tujuan ketika
perawat menyusun perencanaan tindakan keperawatan. Evaluasi dikatakan
berhasil apabila tujuan tercapai. Bahasan evaluasi keperawatan keluarga ini
akan memelajari tentang materi pengertian evaluasi keperawatan keluarga,
tujuan evaluasi keperawatan keluarga, proses dan jenis evaluasi keperawatan
keluarga, metode dan sumber data evaluasi keperawatan keluarga.

B. Evaluasi Keperawatan Komunitas


Evaluasi merupakan serangkaian prosedur untuk menilai suatu
program dan memperoleh informasi tentang keberhasilan pencapaian tujuan,
kegiatan, hasil, dan dampak serta biayanya. Fokus utama dari evaluasi adalah
mencapai perkiraan yang sistematis dari dampak program. Dengan demikian,
evaluasi merupakan suatu usaha untuk mengukur suatu pencapaian tujuan
atau keadaan tertentu dengan membandingkan dengan standar nilai yang
sudah ditentukan sebelumnya. Juga merupakan suatu usaha untuk mencari
kesenjangan antara yang ditetapkan dengan kenyataan hasil pelaksanaan.
Menurut Wijono (1997), evaluasi adalah prosedur secara menyeluruh
yang dilakukan dengan menilai masukan, proses dan indikator keluaran untuk
menentukan keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan. Menurut WHO (1990), pengertian evaluasi adalah

3
suatu cara sistematis untuk memelajari berdasarkan pengalaman dan
mempergunakan pelajaran yang dipelajari untuk memperbaiki kegiatan-
kegiatan yang sedang berjalan serta meningkatkan perencanaan yang lebih
baik dengan seleksi yang seksama untuk kegiatan masa datang. Pengertian
lain menyebutkan, bahwa evaluasi merupakan suatu proses yang
memungkinkan administrator mengetahui hasil programnya dan berdasarkan
hasil tersebut mengadakan penyesuaianpenyesuaian untuk mencapai tujuan
secara efektif. Jadi evaluasi tidak sekadar menentukan keberhasilan atau
kegagalan, tetapi juga mengetahui mengapa keberhasilan atau kegagalan itu
terjadi dan apa yang bisa dilakukan terhadap hasil-hasil tersebut.

C. Tujuan Evaluasi
Menurut Supriyanto (1988) tujuan evaluasi adalah sebagai berikut.
1. Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program.
Sehubungan dengan ini, perlu adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan
antara lain, memeriksa kembali kesesuaian program dalam hal perubahan-
perubahan kecil yang terusmenerus, mengukur kemajuan terhadap target
yang direncanakan, menentukan sebab dan faktor di dalam maupun di luar
yang memengaruhi pelaksanaan suatu program.
2. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan perencanaan dan
pelaksanaan program yang akan datang. Hasil evaluasi akan memberikan
pengalaman mengenai hambatan dari pelaksanaan program yang lalu dan
selanjutnya dapat dipergunakan untuk memperbaiki kebijaksanaan dan
pelaksanaan program yang akan datang.
3. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya
manajemen saat ini serta di masa mendatang.
Tujuan dari evaluasi program kesehatan adalah untuk memperbaiki
program-program kesehatan dan pelayanannya untuk mengantarkan dan
mengarahkan alokasi tenaga serta dana untuk program dan pelayanan yang
sedang berjalan dan yang akan datang. Evaluasi harus digunakan secara

4
konstruktif dan bukan untuk membenarkan tindakan yang telah lalu atau
sekadar mencari kekurangan-kekurangan saja.

D. Jenis-Jenis Evaluasi
Jenis - jenis evaluasi dapat di kelompok sebagai berikut.
1. Menurut waktu pelaksanaan
Menurut waktu pelaksanaan evaluasi dapat dibagi menjadi dua
sebagai berikut.
 Evaluasi formatif
Evaluasi ini dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program dan
bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan program. Temuan
utama berupa masalah-masalah dalam pelaksanaan program.
 Evaluasi sumatif
Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai dan
bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program. Temuan
utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program.
2. Menurut Tujuan
Menurut tujuan evaluasi dapat dibagi menjadi tiga, berikut ini.
 Evaluasi proses
Evaluasi proses bertujuan untuk mengkaji bagaimana program
berjalan dengan focus pada masalah penyampaian pelayanan
(service delivery).
 Evaluasi Biaya-Manfaat
Evaluasi biaya-manfaat bertujuan untuk mengkaji biaya
program relatif terhadap alternatif penggunaan sumber daya
dan manfaat dari program.
 Evaluasi dampak
Evaluasi dampak bertujuan untuk mengkaji apakah program
memberikan pengaruh yang diinginkan terhadap individu,
rumah tangga, masyarakat, dan kelembagaan.

5
Terkait dengan kesehatan, kualitas pelayanan kesehatan
dapat dinilai dari informasi tentang penggunaan pengaruh (evaluasi
hasil/manfaat), tentang penampilan kegiatankegiatan (evaluasi
proses) atau tentang fasilitas-fasilitas dan penataan-penataan
(evaluasi struktur). Evaluasi harus dipandang sebagai suatu cara
untuk perbaikan pembuatan keputusan untuk tindakan-tindakan di
masa yang akan datang

E. Komponen-Komponen Evaluasi
Beberapa komponen–komponen dalam evaluasi program antara lain
sebagai berikut.
1. Evaluasi menjadi bagian integral dari desain program.
2. Evaluasi direncanakan dengan baik sejak awal.
3. Pelaksanaan evaluasi mendapat dukungan dari seluruh pemangku
kepentingan.
4. Evaluasi menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program.
5. Evaluasi memperoleh alokasi sumber daya yang memadai.

F. Proses Evaluasi
Proses evaluasi dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa
yang akan dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.
2. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan
program yang akan dievaluasi.
3. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.
4. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil
pelaksanaan evaluasi tersebut.
5. Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan tersebut serta memberikan penjelasan-penjelasan.
6. Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap
program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

6
G. Kriteria Penilaian Dalam Evaluasi
Untuk menilai dalam suatu kegiatan evaluasi dapat menggunakan
kriteria sebagai berikut.
1. Relevansi (relevance): Apakah tujuan program mendukung tujuan
kebijakan?
2. Keefektifan (effectiveness): Apakah tujuan program dapat tercapai?
3. Efisiensi (efficiency): Apakah tujuan program tercapai dengan biaya
paling rendah?
4. Hasil (outcomes): Apakah indikator-indikator tujuan program
membaik?
5. Dampak (impact): Apakah indikator-indikator tujuan kebijakan
membaik?
6. Keberlanjutan (sustainability): Apakah perbaikan indikator-indikator
terus berlanjut setelah program selesai?

H. Metode Dan Sumber Data


Metode yang digunakan dalam evaluasi dapat berupa metode
kuantitatif maupun metode kualitatif. Metode kuantitatif terutama
diperlukan untuk mengukur dampak suatu program. Metode kualitatif
terutama untuk mencari penjelasan dari pelaksanaan program yang terjadi
di lapangan. Oleh karena itu, evaluasi yang lengkap biasanya
menggunakan kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif. Data yang
digunakan dalam evaluasi dapat berupa data primer ataupun data sekunder.
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh pelaku evaluasi.
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain, baik yang
masih berupa data mentah maupun data yang sudah diolah.
o Contoh data primer
 Data hasil survei
 Data hasil pengamatan
 Data hasil wawancara mendalam

7
 Data yang diperoleh dari diskusi kelompok terarah (FGD)
dengan berbagai pemangku kepentingan.
o Contoh data sekunder
 Data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang
dikumpulkan oleh Badan
 Pusat Statistik (BPS).
 Data Sakernas (Survei Tenaga Kerja Nasional) yang
dikumpulkan oleh BPS.
- Metode Dan Sumber Data Evaluasi
1. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku dari
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
2. Memeriksa laporan atau dokumentasi keperawatan
Perawat perlu memeriksa kembali laporan atau catatan
keperawatan yang telah ditulis oleh tim keperawatan setelah
melaksanakan intervensi keperawatan.
3. Wawancara atau angket
Membuat daftar pertanyaan atau angket yang ditujukan pada
keluarga untuk mengetahui kemajuan kondisi kesehatannya.
Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara.
4. Latihan/simulasi/redemonstrasi
Perawat mengevaluasi kemampuan perawat dalam melakukan
suatu tindakan untuk merawat anggota keluarga yang sakit dengan
meminta keluarga untuk melakukan kembali tindakan keperawatan
yang telah diajarkan. Contoh, perawat telah mengajarkan senam kaki
diabetik, klien diminta mengulang kembali senam kaki diabetik,
seperti yang telah diajarkan.

8
Diagnosa Evaluasi Asuhan Keperawatan
No Hari/Tanggal
Keperawatan Keluarga

1 1 Oktober 2018 Perubahan perfusi Subjektif:

jaringan perifer · Keluarga dapat menjelaskan


pada kembali tentang perubahan

Bp. Ib dan Ibu Y jaringan perifer.

keluarga Bp. Ib b/d · Keluarga dapat menyebutkan


penyebab terjadinya perubahan
ketidakmampuan
perfusi jaringan perifer dan
keluarga untuk
penyebab dari perubahan perfusi
merawat anggota
jaringan perifer tersebut.
keluarga yang
· Keluarga dapat menjelaskan
mengalami kembali tentang manfaat rendam
penurunan
kaki .
aliran arterial
· Keluarga dapat menjelaskan
kembali tentang cara rendam kaki

· Keluarga dapat menjelaskan


tentang manfaat dari senam kaki.

· Keluarga dapat menjelaskan urutan


dari senam kaki untuk

penderita DM.

Objektif:

· Keluarga memperhatikan
penjelasan yang disampaikan dan

menanyakan penjelasan yang belum

9
jelas.

· Keluarga dapat mempraktekkan


senam kaki sesuai urutan

yang benar.

Analisa:

Tujuan sebagian tercapai.

Perencanaan:

· Berikan motivasi pada keluarga


untuk terus melakukan rendam

dan senam kaki setiap hari pagi dan


sore.

I. Karakteristik Evaluasi Yang Baik.


Karakteristik evaluasi yang baik memiliki ketentuan sebagai berikut.
1. Strategis, yaitu memberikan prioritas terhadap program-program yang
penting, besar, atau bermasalah.
2. Terfokus, yaitu memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang
penting bagi pengambil kebijakan.
3. Kredibel, yaitu hasilnya dapat dipercaya .
4. Tepat waktu, yaitu temuannya dapat digunakan untuk meredesain dan
memperbaiki pelaksanaan program .
5. Bermanfaat, yaitu hasilnya dapat digunakan untuk:
a. menilai kelayakan dan efektifitas program;
b. membantu memaksimalkan kegunaan sumber daya yang terbatas;
c. memberikan input untuk desain program yang akan datang.

J. Pertimbangan Dan Saran Dalam Melakukan Evaluasi.

10
Beberapa saran dalam melakukan evaluasi antara lain sebagai berikut.
1. Setiap program memerlukan evaluasi yang berbeda, untuk itu tentukan
prioritas.
2. Susun desain evaluasi dengan memperhitungkan keterbatasan sumber
daya.
3. Bila perlu, lakukan percontohan sebelum melakukan evaluasi skala besar.
4. Apabila diperlukan, bekerja samalah dengan pihak lain.
Dalam melakukan evaluasi ada beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan, yaitu:
 waktu pelaksanaan evaluasi;
 biaya pelaksanaan evaluasi;
 pertimbangan etika;
 kelayakan politis.

K. Hambatan Dalam Evaluasi


Terdapat berbagai kesulitan dalam melaksanakan evaluasi kesehatan,
antara lain bahwa kebutuhan akan pelayanan kesehatan melebihi dari yang
diterapkan. Pendekatan sistematis dalam evaluasi dapat dilakukan untuk
menilai suatu program kesehatan. Penilaian secara menyeluruh terhadap
program kesehatan dapat dilakukan dengan menilai input, process, dan output.
Pendekatan sistem pada manajemen memandang organisasi sebagai suatu
kesatuan, yang terdiri atas bagian-bagian (sumber daya, masukan, proses,
keluaran, umpan balik, dampak dan lingkungan). Dalam melakukan evaluasi
suatu perencanaan program dan implementasinya, terdapat beberapa kendala,
antara lain:
1. kendala psikologis, yaitu evaluasi dapat menjadi ancaman dan orang
melihat bahwa evaluasi itu merupakan sarana untuk mengkritik orang lain;
2. kendala ekonomis, yaitu untuk melaksanakan evaluasi yang baik itu mahal
dalam segi waktu dan uang, serta tidak selalu sepadan antara ketersediaan
data dan biaya;

11
3. kendala teknis, yaitu kendala yang berupa keterbatasan kemampuan
sumber daya manusia dalam pengolahan data dan informasi yang tidak
dapat disediakan tepat pada waktu dibutuhkan. Kejadian ini biasanya
timbul ketika informasi dan data itu belum dibutuhkan, maka biasanya
hanya akan ditumpuk begitu saja tanpa diolah;
4. kendala politis, yaitu hasil-hasil evaluasi mungkin bukan dirasakan
sebagai ancaman oleh para administrator saja, melainkan secara politis
juga memalukan jika diungkapkan.

L. Dokumentasi
Menurut Nursalam 2008 dalam bukunya Proses dan Dokumentasi
Keperawatan Konsep dan Praktik, perawat mendokumentasikan hasil yang
telah atau belum dicapai pada “medical record“. Penggunaan istilah yang
tepat perlu ditekankan pada penulisannya, untuk menghindari salah
persepsi dan kejelasan dalam menyusun tindakan keperawatan lebih lanjut.
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan
yang dimiliki perawat dalam melakukan catatan perawatan yang berguna
untuk kepentingan klien, perawat, dan tim kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap
secara tertulis dengan tanggung jawab perawat. Kegunaan dokumentasi
adalah :
a. Sebagai alat komunikasi antar anggota keperawatan dan antar anggota
tim kesehatan lainnya.
b. Sebagai dokumentasi resmi dalam system pelayanan kesehatan.
c. Dapat digunakan alat bahan penelitian dalam bidang keperawatan.
d. Sebagai alat yang dapat digunakan dalam bidang pendidikan
keperawatan.
e. Sebagai alat pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan asuhan
keperawatan yang diberikan terhadap pasien.
Keterampilan standar dokumentasi merupakan ketrampilan untuk
dapat memenuhi dan melaksanakan standar dokumentasi yang telah

12
ditetapkan dengan tepat. Keterampilan tersebut antara lain keterampilan
dalam memenuhi standar dokumentasi pengkajian, diagnosis, rencana,
pelaksanaan, dan evaluasi keperawata.

M. Dokumentasi evaluasi
Dokumentasi evaluasi catatan tentang indikasi kemajuan pasien
terhadap tujuan yang dicapai.Evaluasi bertujuan untuk menilai keefektifan
perawatan dan untuk mengkomunikasikan status pasien dari hasil tindakan
keperawatan.
1) Pendokumentasian dengan menggunakan DAR
Semua masalah klien diidentifikasi dalam catatan keperawatan
dan terlihat pada rencana keperawatan. Kolom focus dapat
berisi :D : (data)masalah klien
A : (action)tindakan
R : respon klien
Merupakan system dokumentasi dengan konstruksi data tindakan
dan evaluasi dimana setiap diagnose keperawatan diidentifikasi
dalam catatan perawatan, terkait pada rencana keprawatan atau
setiap daftar masalah dari setiap catatan perawat dengan suau
diagnose keperawatan.

2) Pendokumentasian dengan menggunakan SOAPIE :


S : Subjektif adalah informasi yang didapat dipasien
O : Objektif adalah informasi yang didapat dari pengamatan
A : Assement adalah analisa masaklah klien
P : Planning of action adalah rencana tindakan
I : Implementasi adalah pelaksanaan tindakan
E : Evaluasi adalah penilaian dari pelaksanaan tindakan

13
2.2 CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH


KESEHATAN DIABETES MELITUS PADA KLIEN NY. M

1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
b. Alamat Kepala Keluarga : Blok I, RT/RW 01/01, Desa Cikoneng
Kecamatan Sukahaji
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
e. Komposisi Keluarga

Jenis Hubungan Pekerjaan


No Nama Umur Pendidikan
Kelamin dengan klien Saat ini

Kepala
1. Tn. S Laki-Laki 60 SD Buruh
Keluarga

2. Ny. M Perempuan Istri 59 SD IRT

f. Status Kesehatan Saat ini


Status Kesehatan Riwayat Penyakit
No Nama Keadaan Umum
Saat Ini

1. Tn. S Composmentis Sehat Hipertensi

2. Ny. M Composmenstis Ny. M mengatakan Pada Tahun 2008

14
telapak tangan dan
Ny.M memeriksakan
kaki terasa kebas
dirinya di pelayanan
dan kesemutan,
kesehatan, Sejak itu
terdapat luka di
Ny.M mengetahui
kaki kiri, keadaan
bahwa dirinya
luka terdapat push
terkena penyakit
dan terdapat
Diabetes Melitus.
jaringan nekrotik

g. Genogram

Keterangan :
: Perempuan : Kawin
: Laki-laki : Tinggal Serumah
: Klien : Klien dengan DM

g. Tipe Keluarga : Nuclear Family (Keluarga Inti)


h. Agama Keluarga : Islam
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Menonton Televisi

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

15
b. Tahap perkembangan keluarga Tn. S adalah keluarga dengan usia lanjut
c. Tahap perkembangan keluarga saat ini yang belum terpenuhi
Tahap Perkembangan keluarga Tn. S yang belum terpenuhi adalah
menyesuaikan dengan kekuatan fisik yang menurun, relasi dengan teman
kelompok sebaya dalam hal menunjang kesehatan.
d. Riwayat Keluarga Saat Ini
Keluarga Ny. M mempunyai riwayat penyakit Diabetes Melitus yaitu
Bapak Ny. M. Ny. M menderita penyakit Diabetes Melitus sejak tahun 2008
e. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Keluarga Tn. S tidak mempunyai riwayat penyakit menular, tetapi ada
riwayat penyakit keturunan (Diabetes Melitus) dari Bapak Ny. M.

3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Status : Milik Pribadi
2) Bentuk Bangunan : Permanen
3) Lantai : Keramik, Lantai cukup bersih
4) Atap : Atap rumah ditutup eternit, dan tinggi atap +
4,5 meter.
5) Jumlah Ruangan : Terdiri dari 6 ruangan yaitu 1 buah ruangan
tamu, 2 buah kamar, 1 dapur, 1 kamar mandi
dan 1 gudang
6) Letak : Lokasi tempat tinggal keluarga Tn. S berada
Diwilayah blok I, Rt 01 Rw 01 Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji,
Kabupaten Majalengka
7) Kondisi Kesehatan : Kebersihan rumah cukup bersih, ruang tamu
Rumah tertata rapi, kondisi halaman sempit karena jarak yang terlalu dekat
antara rumah.
8) Ventilasi dan : Sirkulasi udara cukup, penerangan cukup baik
Penerangan cahaya matahari masuk ke dalam rumah.

b. Persediaan Air Bersih : sumber ari berasal dari PDAM dan sumber air
tersebut bisa digunakan untuk minum, mencuci
dan mandi

16
c. Pembuangan Sampah : Untuk pembuangan sampah keluarga Tn. S selalu
Membuang sampah ke sungai
d. Jamban / WC : Keluarga memiliki WC didalam rumah, keadaan
bersih, WC tipe WC Jongkok.
e. Bahaya kecelakaan : Kemungkinan kecelakaan pada keluarga Tn. S
Cukup besar mengingat Tn. S dan Ny. M pada
Tahap perkembangan lansia. Seperti resiko jatuh
dan luka

f. Denah Rumah

Keterangan
5 6 1. Ruang Tamu
4 2. Kamar Tidur
3. Kamar Tidur
3 4. Dapur
1
2 5. Gudang
6. Kamar Mandi

2. Karakteristik tetangga dan komunitas


Interaksi tetangga dengan keluarga Tn. S cukup harmonis, dibuktikan Tn. S rajin
mengikuti pertemuan rutin warga, dan Ny. M sering mengikuti pengajian rutin.

3. Mobilitas geografis keluarga


Selama ini, keluarga Tn. S belum pernah berpindah rumah.

4. Perkumpulan keluarga dengan interaksi masyarakat


Keluarga Tn. S setiap hari sering berinteraksi dengan masyarakat, mengikuti
pertemuan rukun warga dan ikut andil jika ada tetangga yang terkena musibah.

4. Struktur Keluarga
a. Sistem pendukung keluarga

17
Fasilitas layanan kesehatan di wilayah Tn. S berupa Puskesmas dan klinik.
Jarak fasilitas kesehatan terdekat kurang dari 2 km dan dapat dijangkau dengan
menggunakan motor.
b. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi terjadi secara terbuka dan dua arah, menggunakan bahasa
sehari – hari yaitu bahasa sunda
c. Struktur Peran
Tn. S sebagai kepala keluarga dan pengambilan keputusan serta menjadi
panutan.Ny. M sebagai ibu rumah tangga .
d. Struktur Kekuatan Keluarga
Anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga lain yang
terkena Diabetes Melitus untuk menjaga pola makan dan rutin meminum obat.
Tapi terkadang Ny. M masih mengkonsumsi mie instan dan telur. Ny. M
mengatakan sudah + 1 bulan belum memeriksa kadar gula darah.
e. Nilai atau Norma Keluarga
Keluarga masih memegang adat istiadat sunda, dan tidak ada nilai dan norma
tertentu dan nilai agama yang bertentangan dengan kesehatan karena menurut
keluarga kesehatan merupaan hal yang penting.

4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi. Respon keluarga terhadap
kehilangan yaitu berduka, namun selama ini keluarga saling menguatkan dan
menjaga satu sama lain.
b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial keluarga Tn. S berjalan dengan baik, Ny. M sering
berkomunikasi dan bersosialisasi. Mengikuti pengajian didekat rumahnya, tetapi
anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat
dan tidak ada yang cukup berpengaruh di masyarakat.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Tn. S yang mengganti balutan Ny. M setiap pagi, serta mengingatkan untuk
menjaga pola makan.
d. Fungsi Ekonomi

18
Penghasilan keluarga dapat dari hasil bekerja sebagai buruh dengan
pendapatan + 1.000.000,- / bulan uang digunakan setiap bulan untuk kebutuhan
harian, bulanan, kebutuhan sandang, pangan, papan dan kesehatan.

5. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
- Jangka pendek
Ny. M mengatakan dirinya ingin cepat sembuh dari penyakit yang
dideritanya.
- Jangka Panjang
Ny. M berharap penyakit yang dideritanya tidak terjadi komplikasi
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Di dalam mengatasi masalah biasanya dalam keluarga didiskusikan
bersama. Anak Tn. S yang sudah berkeluarga selalu meminta nasehat jika ada
masalah dalam keluarga.
3. Strategi koping yang dipergunakan
Strategi yang dipergunakan oleh keluarga Tn. S adalah dengan
mendiskusikan masalahnya bersama.
4. Strategi adaptasi Disfungsional dan Fungsional
Selama pengkajian tidak ditemukan adanya cara keluarga mengatasi
masalah secara maladaftif dalam keluarga.

7. Pemeriksan Fisik
No Aspek Tn. S Ny. M

1 Penampilan Sehat Sehat

2 Kesadaran Composmentis Composmentis

3 Tanda Vital

- TD 120/80 mmHg 130/80 mmHg

- Nadi 82x/ menit 88 x / menit

- Suhu 36 0C 36 0C

20x/menit 22 x / menit
- Respirasi

19
4 Kepala

- Rambut Hitam Hitam

- Kulit kepala Kotor Bersih

- Massa nyeri Tidak ada Tidak ada

5 Mata

- Konjungtiva An Anemis An Anemis

- Sklera An Ikteik An Inkterik

- Lensa Keruh Jernih

- Pupil Isokor Isokor

- Penglihatan Baik, dibuktikan bisa Baik, dibuktikan bisa


membaca papan nama membaca papan nama
dengan jarak + 6 meter dengan jarak+ 6 meter

6 Hidung

- Bentuk Simetris Simetris

- Keadaan Tampak bersih Tampak bersih

Dapat membedakan
Dapat membedakan bau
- Fungsi bau kayu putih dan
kayu putih dan kopi
kopi

7 Mulut

- Keadaan Bersih Bersih

Bisa mengunyah tanpa Bisa mengunyah tanpa


- Fungsi gangguan gangguan

8 Telinga

Dapat mendengar Dapat mendengar


- Fungsi dengan baik dengan baik

Bersih, tidak terdapat Bersih, tidak terdapat


- Keadaan serumen serumen

9 Leher

20
Tidak teraba, tidak Tidak teraba, tidak
- JVP terjadi peningkatan terjadi peningkatan

- KGB Tidak teraba Tidak teraba

11 Abdomen

- Bentuk Datar Datar

- Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada

Ektremitas Atas
12

- Keadaan Baik bisa digerakkan Baik bisa digerakan

Ekstremitas Bawah

- Keadaan Terdapat luka di kaki


kiri + 7 cm. keadaan
luka bersih terdapat
push dan terdapat
jaringan nekrotik
telapak tangan dan
kaki terasa kebas dan
kesemutan

8. Harapan keluarga
Keluarga berharap penyakit yang diderita cepat sembuh dan tidak terjadi
komplikasi

9. Pemeriksaaan penunjang
Ny. M mengatakan sudah + 1 bulan belum memeriksa kadar gula darah.

21
10. Therapy
- Metformin 500 mg 2 x 1 tab
- Glucodex 50 mg 2 x 1 tab
- Salep gentalgen

11. Analisa data


Masalah
N Interprestas
Data Fokus Keperawata
o i Masalah
n
1. Kurangnya Ketidak
pengetahua mampuan
n keluarga anggota
Data Subjektif
tentang cara keluarga
- Ny. M mengatakan telapak tangan dan kaki terasa pencegahan mengenal
kebas dan kesemutan dan masalah
- Ny. M mengatakan sudah + 1 bulan belum perawatan diabetes
memeriksa kadar gula darah. diabetes melitus
- Tn. S mengatakan Ny. M masih mengkonsumsi Mie mellitus berhubunga
Instan + telur n dengan
kurangnya
pengetahuan
Data Objektif :
keluarga
- Kesadaran Composmentis tentang cara
- Tanda-tanda Vital : pencegahan
dan
perawatan
TD : 130/80 mmHg diabetes
Nadi : 88 x/ menit melitus

Respirasi : 22 x / menit

Suhu : 36 0C

22
2 Gangguan
Ketidak integritas
mampuan kulit
keluarga berhubunga
Data subjektif
merawat n dengan
- Ny. M mengatakan terdapat luka di kaki kiri
anggota ketidak
- Ny. M mengatakan Tn. S yang mengganti balutan
kelurga mampuan
setiap pagi
dengan keluarga
Data objektif :
diabetes merawat
- Terdapat luka dikaki kiri + 7 Cm. keadaan luka mellitus anggota
terdapat push terdapat jaringan nekrotik keluarga
dengan
diabetes
mellitus

12. Penapisan Masalah


1. Ketidakmampuan anggota keluarga mengenal masalah Diabetes melitus
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan
dan perawatan diabetes melitus.
(Bailon dan Maglaya, 1978)

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat 2/3 x1 2/3 Pada penderita Diabetes melitus bila tidak
masalah : mendapatkan perawatan secara teratur akan
Ancaman berdampak kepada komplikasi Diabetes Melitus.
2. Kemungkinan 2/3 x 1 2x3 Dapat dirubah dengan menghindari faktor pencetus
masalah diabetes melitus, mengecek secara berkala kadar gula
dapat dirubah dalam darah
:

Sebagian
3. Potensi 2/3 x1 2/3 Dapat dicegah dengan kontrol kadar gula dalam darah
pencegahan secara teratur dan perilaku hidup bersih dan sehat

23
masalah :

Cukup
4. Menonjolnya ½x1 ½ Keluarga mau bekerjasama dengan tindakan medis
masalah : dalam pencegahan dan perawatan diabetes melitus

Masalah yang
tidak perlu
segera
ditangani
Jumlah 2 ½

2. Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga,


merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus.
(Bailon dan Maglaya, 1978)

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah : 2/3 x1 2/3 Pada penderita Diabetes melitus bila
ancaman tidak mendapatkan, perawatan secara
teratur akan berdampak kepada
komplikasi Diabetes Melitus.
2. Kemungkinan 2/3 x 1 2/3 Keterbatasan alat dan obat yang
masalah dapat dimiliki keluarga Tn. S sehingga
dirubah : mempengaruhi kesembuhan Ny. M

Sebagian
3. Potensi 2/3 x1 2/3 Keluarga Tn. S mau bekerjasama
pencegahan dengan perawat
masalah :

Cukup
4. Menonjolnya ½x1 1 Bila tidak segera ditangani
masalah : kemungkinan penyembuhan pada
penyakitnya akan tambah parah
Masalah yang
tidak perlu segera

24
ditangani
Jumlah 3

25
13. Intervensi
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No Intervensi Rasional
keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1. Gangguan Integritas Setelah 2 x Setelah Keluarga dapat Keluarga 1) ejelaskan 1) Ddengan
kulit berhubungan pertemuan melakukan dapat pada diberikannya
dilakukan
dengan ketidak keluarga perawatan luka melakukan keluarga penyuluhan
tindakan
mampuan keluarga memahami secara mandiri perawatan mengenai tentang perawatan
keperawatan
merawat anggota tentang dan tepat luka cara luka diharapkan
selama 15
keluarga dengan perawatan penyakit perawatan keluarga
menit tidak
Diabetes Melitus anggota Diabetes luka yang mengetahui dan
terjadi infeksi
keluarga Melitus benar pada mepraktekan
pada luka
dengan Diabetes secara tepat
diabetes melitus
Diabetes Melitus 2) Dengan di
Melitus 2) Lakukan lakukannya
perawatan perawatan luka
luka tidak terjadi
3) Mengajarkan infeksi pada luka
Senam Kaki 3) Senam kaki dapat
meringankan
kesemutan

26
2. Ketidak mampuan Setelah 1 x Setelah Keluarga dapat Keluarga 1) Jelaskan 1) Diharapakan
anggota keluarga pertemuan dilakukan mengatakan dapat pada anggota keluarga
mengenal masalah keluarga penyuluhan secara verbal melakukan anggota mengetahui cara-
Diabetes Melitus memahami selama 15 cara perawatan keluarga cara pencegahan
berhubungan dengan tentang cara menit keluarga pencegahan pada anggota tentang penyakit diabetes
kurangnya pengetahuan pencegahan dapat dan perawatan keluarga penyakit melitus
keluarga tentang cara dan perawatan melakukan penyakit yang diabetes 2) Diharapkan
pencegahan dan Diabetes perawatan Diabetes menderita mellitus anggota keluarga
perawatan Diabetes Melitus secara tepat. Melitus penyakit meliputi memahami
Melitus Diabetes Pengertian, tentang manfaat
Melitus Tanda dan istirahat, diet
Gejala, yang tepat dan
Penyebab, olahraga pada
Penatalaksa Diabetes Melitus
naan DM
2) Jelaskan
pada
keluarga
tentang diet

27
yang tepat
pada
Diabetes
Melitus

28
14. Implementasi
N Tangg Diagnosa Keperawatan Tindakan dan Respon Para
o al f
1 18 - Gangguan Integritas T : Menjelaskan pada keluarga mengenai cara
Januari kulit berhubungan perawatan luka yang benar pada diabetes melitus.
2016 dengan
R : Keluarga Tn.S mengerti cara perawatan luka
ketidakmampuan
yang benar pada penyakit Diabetes Melitus
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan diabetes T : melakukan perawatan luka pada Ny. M
mellitus
R : - Ny. M merasa nyaman setelah diganti balutan
oleh perawat

- Keadaan luka bersih, terdapat push dan


jaringan nekrotik

- TTV :

TD : 130/80 mmHg

P : 84x/menit

R : 22x/menit

S : 36 C

2 19 - Ganguan integritas T : menjelaskan ulang kepada keluarga mengenai


Januari kulit berhubungan cara perawatan luka yang benar pada penyakit DM
2016 dengan dan menanyakan langkah perawatan luka yang benar
ketidakmampuan pada penyakit DM
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan Diabetes R : keluarga memahami cara perawatan luka yang
Melitus benar pada penyakit DM, dan dapat menyebutkan
kembali langkah perawatan luka yang benar pada
penyakit DM

T : melakukan perawatan luka pada Ny. M

29
R : Ny. M merasa nyaman setelah diganti balutan
oleh perawat

TTV :

TD : 140/80 mmHg

P : 82x/menit

R : 20x/menit

S : 36 C

T : Menjelaskan pada anggota keluarga tentang


penyakit diabetes mellitus meliputi Pengertian,
Tanda dan Gejala, Penyebab, Penatalaksanaan DM

R : Keluarga dapat memahami tentang penyakit


diabetes mellitus meliputi Pengertian, Tanda dan
Gejala, Penyebab, Penatalaksanaan DM
- Ketidak mampuan
anggota keluarga
mengenal masalah
diabetes melitus
berhubungan dengan
kurangnya
pengetahuan keluarga
tentang cara
pencegahan dan
perawatan diabetes
melitus
3 20 - Ganguan integritas T : melakukan perawatan luka pada Ny. M
Januari kulit berhubungan
R : - Ny. M merasa nyaman setelah diganti balutan
2016 dengan
oleh perawat
ketidakmampuan
keluarga merawat
30
anggota keluarga - TTV :
dengan Diabetes
TD : 130/80 mmHg
Melitus
P : 88x/menit

R : 20x/menit

S : 36 C

GDS: 121 mg/dl

T : Mengajarkan senam kaki pada Ny.M

R : Ny.M mengerti cara senam kaki dan dapat


melakukannya

T : Menjelaskan ulang pada anggota keluarga


- Ketidak mampuan
tentang penyakit diabetes mellitus meliputi
anggota keluarga
(Pengertian, Tanda dan Gejala, Penyebab,
mengenal masalah
Penatalaksanaan DM)
diabetes melitus
berhubungan dengan
kurangnya R : Keluarga dapat memahami dan meyebutkan
pengetahuan keluarga kembali tentang penyakit diabetes mellitus meliputi
tentang cara (Pengertian, Tanda dan Gejala, Penyebab,
pencegahan dan Penatalaksanaan DM)
perawatan diabetes
melitus
T : menjelaskan pada keluarganya tentang diet yang
tepat pada Diabetes Melitus

R : - keluarga memahami yang disampaikan oleh


perawat dan dapat menjelaskan kembali diet
yang tepat pada Diabetes Militus

-Ny.M mengatakan tidak mengkonsumsi lagi

31
mie instan

15. Evaluasi
N Tangg Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan Par
o al af
1 20 Gangguan integritas kulit S : Keluarga mengatakan memahami cara
Januar berhubungan dengan perawatan luka pada penyakit Diabetes
i 2016 ketidakmampuan keluarga Melitus
merawat anggota keluarga
O : - Keluarga tampak memahami
dengan Diabetes Melitus
penjelasan dari perawat dibuktikan
dengan menjelaskan kembali langkah
perawatan luka

- terdapat luka di kaki kiri, keadaan


luka bersih, terdapat jaringan nekrotik

- Ny.M tampak melakukan senam kaki

- TTV :

TD : 140/90 mmHg

P : 88x/menit

R : 20x/menit

S : 36 C

GDS: 121 mg/dl

A : Kemampuan merawat anggota


keluarga pada penyakit Diabetes
Melitus teratasi sebagian dengan hasil :

- keluarga memperhatikan saat ganti


balutan

- keluarga memahami langkah langkah


perawatan luka yang benar

32
P : Lanjutkan intervensi

- Jelaskan penyuluhan kesehatan


tentang perawatan luka yang benar
pada keluarga Tn.S

- lakukan Perawatan Luka pada Ny.M

- Anjurkan Senam Kaki

2 20 Ketidak mampuan anggota keluarga S : - Keluarga mengatakan memahami


Januar mengenal masalah diabetes melitus tentang penyakit diabetes melitus
i 2016 berhubungan dengan kurangnya (pengertian, tanda dan gejala, penyebab,
pengetahuan keluarga tentang cara penatalaksanaan) dan diet yang tepat
pencegahan dan perawatan diabetes pada penyakit Diabetes Melitus
melitus
- Ny.M mengatakan tidak
mengkonsumsi lagi mie instan

O : Keluarga Tn.S dapat memahami dan


menyebutkan kembali diet yang tepat
pada penyakit Diabetes Melitus

A : Kurangnya pengetahuan keluarga


tentang cara pencegahan dan perawatan
diabetes melitus teratasi sebagian
dengan hasil :

- Keluarga dapat memahami tentang


penyakit diabetes melitus (pengertian,
tanda dan gejala,
penyebab,penatalaksanaan) serta diet
pada DM

P : Lanjutkan intervensi

- Pantau diet yang tepat pada Diabetes

33
Melitus

34
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan,rencana tindakan,dan pelaksanaanya
yang sudah behasil di capai. Evaluasi keperawatan keluarga merupakan tahap kelima
atau tahap terakhir dari proses keperawatan. Tujuan : Memperbaiki pelaksanaan dan
perencanaan kembali suatu program, Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan
perencanaan dan pelaksanaan program yang akan datang, Sebagai alat untuk
memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya manajemen saat ini serta di masa
mendatang. Menurut waktu pelaksanaan evaluasi dapat dibagi menjadi dua sebagai
berikut. Evaluasi formatif : Evaluasi ini dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program
dan bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan program. Temuan utama berupa masalah-
masalah dalam pelaksanaan program, Evaluasi sumatif : Dilaksanakan pada saat
pelaksanaan program sudah selesai dan bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan
program. Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program. Menurut
tujuan evaluasi dapat dibagi menjadi tiga, berikut ini. Evaluasi proses, Evaluasi Biaya-
Manfaat, Evaluasi dampak. Beberapa komponen–komponen dalam evaluasi program
antara lain sebagai berikut. menjadi bagian integral dari desain program, Evaluasi
direncanakan dengan baik sejak awal, Pelaksanaan evaluasi mendapat dukungan dari
seluruh pemangku kepentingan, Evaluasi menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin
program, Evaluasi memperoleh alokasi sumber daya yang memadai. Proses evaluasi
dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. Menetapkan atau
memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang akan dievaluasi terhadap
program yang dievaluasi, Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan
keberhasilan program yang akan dievaluasi, Menetapkan cara atau metode evaluasi yang
akan digunakan, Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil
pelaksanaan evaluasi tersebut, Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tersebut serta memberikan penjelasan-
penjelasan, Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap

35
program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Untuk menilai dalam suatu
kegiatan evaluasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut. Relevansi (relevance),
Keefektifan (effectiveness), Efisiensi (efficiency): Hasil (outcomes), Dampak (impact),
Keberlanjutan (sustainability).
Metode Dan Sumber Data Evaluasi. Observasi, Memeriksa laporan atau
dokumentasi keperawatan, Wawancara atau angket, Latihan/simulasi/redemonstrasi,
Karakteristik evaluasi yang baik memiliki ketentuan sebagai berikut. Strategis, yaitu
memberikan prioritas terhadap program-program yang penting, besar, atau bermasalah,
Terfokus, yaitu memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang penting bagi
pengambil kebijakan, Kredibel, yaitu hasilnya dapat dipercaya . Tepat waktu, yaitu
temuannya dapat digunakan untuk meredesain dan memperbaiki pelaksanaan program,
Bermanfaat, yaitu hasilnya dapat digunakan untuk, Terdapat berbagai kesulitan dalam
melaksanakan evaluasi kesehatan, antara lain bahwa kebutuhan akan pelayanan
kesehatan melebihi dari yang diterapkan. Pendekatan sistematis dalam evaluasi dapat
dilakukan untuk menilai suatu program kesehatan. Menurut Nursalam 2008 dalam
bukunya Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik, perawat
mendokumentasikan hasil yang telah atau belum dicapai pada “medical
record“.Dokumentasi evaluasi catatan tentang indikasi kemajuan pasien terhadap tujuan
yang dicapai.Evaluasi bertujuan untuk menilai keefektifan perawatan dan untuk
mengkomunikasikan status pasien dari hasil tindakan keperawatan,

3.2 Saran
Kami harap apa yang dituliskan dalam masalah ini dapat menjadi pertimbangan agar
bertambahnya pengetahuan untuk kedepannya dan kita sebagai calon perawat harus
mengetahui dan memahami evaluasi asuhan keperawatan keluarga.

36
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E.T. & McFarlane, J. 2000. Community as partner: Theory and practice in

nursing. Philadelphia: Lippincot.

Azrul Azwar, 2001., Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Binarupa.

Entjang., Indan., 2000., Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Nurjanah, Intansari.2010.Proses Keperawatan NANDA, NOC & NIC.Jogjakarta: MocoMedia

Nursalam.2008.Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.Jakarta: Salemba

Medika

Rohmah, Nimmatur dan Saiful Walid.2012.Proses Keperawatan.jogjakarta:Ar-Ruzz Media

Sukidjo Notoatmodjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta: Rineka Cipta

37

Anda mungkin juga menyukai