KELUARGA
Oleh :
Kelompok 5
Tingkat 3.2
I KADEK RISAN DERMANA P07120016042
NI KETUT OVENTASI P07120016044
NI LUH PUTU RISNA YULIA DEWI P07120016048
NI MADE DWI CAHYANI P07120016052
AYU SRI DEWI P07120016062
IDA AYU KOMANG LAKSMI DEWI P07120016067
KADEK ONA UTARI DEWI P07120016069
LUH PUTU RIA RAHMAWATI P07120016072
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini membahas
tentang Evaluasi pada Asuhan Keperawatan Keluarga yang dibuat dengan tujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga pada semester ganjil
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Tulisan................................................................................................2
1.4 Manfaat Tulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA............................3
2.2 CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.............................14
BAB III PENUTUP...............................................................................................35
3.1 Simpulan.......................................................................................................35
3.2 Saran.............................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................37
III
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan
sebagai saran/penyalur.
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga,
keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para
anggotanya dan saling memelihara
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
suatu cara sistematis untuk memelajari berdasarkan pengalaman dan
mempergunakan pelajaran yang dipelajari untuk memperbaiki kegiatan-
kegiatan yang sedang berjalan serta meningkatkan perencanaan yang lebih
baik dengan seleksi yang seksama untuk kegiatan masa datang. Pengertian
lain menyebutkan, bahwa evaluasi merupakan suatu proses yang
memungkinkan administrator mengetahui hasil programnya dan berdasarkan
hasil tersebut mengadakan penyesuaianpenyesuaian untuk mencapai tujuan
secara efektif. Jadi evaluasi tidak sekadar menentukan keberhasilan atau
kegagalan, tetapi juga mengetahui mengapa keberhasilan atau kegagalan itu
terjadi dan apa yang bisa dilakukan terhadap hasil-hasil tersebut.
C. Tujuan Evaluasi
Menurut Supriyanto (1988) tujuan evaluasi adalah sebagai berikut.
1. Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program.
Sehubungan dengan ini, perlu adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan
antara lain, memeriksa kembali kesesuaian program dalam hal perubahan-
perubahan kecil yang terusmenerus, mengukur kemajuan terhadap target
yang direncanakan, menentukan sebab dan faktor di dalam maupun di luar
yang memengaruhi pelaksanaan suatu program.
2. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan perencanaan dan
pelaksanaan program yang akan datang. Hasil evaluasi akan memberikan
pengalaman mengenai hambatan dari pelaksanaan program yang lalu dan
selanjutnya dapat dipergunakan untuk memperbaiki kebijaksanaan dan
pelaksanaan program yang akan datang.
3. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya
manajemen saat ini serta di masa mendatang.
Tujuan dari evaluasi program kesehatan adalah untuk memperbaiki
program-program kesehatan dan pelayanannya untuk mengantarkan dan
mengarahkan alokasi tenaga serta dana untuk program dan pelayanan yang
sedang berjalan dan yang akan datang. Evaluasi harus digunakan secara
4
konstruktif dan bukan untuk membenarkan tindakan yang telah lalu atau
sekadar mencari kekurangan-kekurangan saja.
D. Jenis-Jenis Evaluasi
Jenis - jenis evaluasi dapat di kelompok sebagai berikut.
1. Menurut waktu pelaksanaan
Menurut waktu pelaksanaan evaluasi dapat dibagi menjadi dua
sebagai berikut.
Evaluasi formatif
Evaluasi ini dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program dan
bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan program. Temuan
utama berupa masalah-masalah dalam pelaksanaan program.
Evaluasi sumatif
Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai dan
bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program. Temuan
utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program.
2. Menurut Tujuan
Menurut tujuan evaluasi dapat dibagi menjadi tiga, berikut ini.
Evaluasi proses
Evaluasi proses bertujuan untuk mengkaji bagaimana program
berjalan dengan focus pada masalah penyampaian pelayanan
(service delivery).
Evaluasi Biaya-Manfaat
Evaluasi biaya-manfaat bertujuan untuk mengkaji biaya
program relatif terhadap alternatif penggunaan sumber daya
dan manfaat dari program.
Evaluasi dampak
Evaluasi dampak bertujuan untuk mengkaji apakah program
memberikan pengaruh yang diinginkan terhadap individu,
rumah tangga, masyarakat, dan kelembagaan.
5
Terkait dengan kesehatan, kualitas pelayanan kesehatan
dapat dinilai dari informasi tentang penggunaan pengaruh (evaluasi
hasil/manfaat), tentang penampilan kegiatankegiatan (evaluasi
proses) atau tentang fasilitas-fasilitas dan penataan-penataan
(evaluasi struktur). Evaluasi harus dipandang sebagai suatu cara
untuk perbaikan pembuatan keputusan untuk tindakan-tindakan di
masa yang akan datang
E. Komponen-Komponen Evaluasi
Beberapa komponen–komponen dalam evaluasi program antara lain
sebagai berikut.
1. Evaluasi menjadi bagian integral dari desain program.
2. Evaluasi direncanakan dengan baik sejak awal.
3. Pelaksanaan evaluasi mendapat dukungan dari seluruh pemangku
kepentingan.
4. Evaluasi menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program.
5. Evaluasi memperoleh alokasi sumber daya yang memadai.
F. Proses Evaluasi
Proses evaluasi dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa
yang akan dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.
2. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan
program yang akan dievaluasi.
3. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.
4. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil
pelaksanaan evaluasi tersebut.
5. Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan tersebut serta memberikan penjelasan-penjelasan.
6. Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap
program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
6
G. Kriteria Penilaian Dalam Evaluasi
Untuk menilai dalam suatu kegiatan evaluasi dapat menggunakan
kriteria sebagai berikut.
1. Relevansi (relevance): Apakah tujuan program mendukung tujuan
kebijakan?
2. Keefektifan (effectiveness): Apakah tujuan program dapat tercapai?
3. Efisiensi (efficiency): Apakah tujuan program tercapai dengan biaya
paling rendah?
4. Hasil (outcomes): Apakah indikator-indikator tujuan program
membaik?
5. Dampak (impact): Apakah indikator-indikator tujuan kebijakan
membaik?
6. Keberlanjutan (sustainability): Apakah perbaikan indikator-indikator
terus berlanjut setelah program selesai?
7
Data yang diperoleh dari diskusi kelompok terarah (FGD)
dengan berbagai pemangku kepentingan.
o Contoh data sekunder
Data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang
dikumpulkan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS).
Data Sakernas (Survei Tenaga Kerja Nasional) yang
dikumpulkan oleh BPS.
- Metode Dan Sumber Data Evaluasi
1. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku dari
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
2. Memeriksa laporan atau dokumentasi keperawatan
Perawat perlu memeriksa kembali laporan atau catatan
keperawatan yang telah ditulis oleh tim keperawatan setelah
melaksanakan intervensi keperawatan.
3. Wawancara atau angket
Membuat daftar pertanyaan atau angket yang ditujukan pada
keluarga untuk mengetahui kemajuan kondisi kesehatannya.
Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara.
4. Latihan/simulasi/redemonstrasi
Perawat mengevaluasi kemampuan perawat dalam melakukan
suatu tindakan untuk merawat anggota keluarga yang sakit dengan
meminta keluarga untuk melakukan kembali tindakan keperawatan
yang telah diajarkan. Contoh, perawat telah mengajarkan senam kaki
diabetik, klien diminta mengulang kembali senam kaki diabetik,
seperti yang telah diajarkan.
8
Diagnosa Evaluasi Asuhan Keperawatan
No Hari/Tanggal
Keperawatan Keluarga
penderita DM.
Objektif:
· Keluarga memperhatikan
penjelasan yang disampaikan dan
9
jelas.
yang benar.
Analisa:
Perencanaan:
10
Beberapa saran dalam melakukan evaluasi antara lain sebagai berikut.
1. Setiap program memerlukan evaluasi yang berbeda, untuk itu tentukan
prioritas.
2. Susun desain evaluasi dengan memperhitungkan keterbatasan sumber
daya.
3. Bila perlu, lakukan percontohan sebelum melakukan evaluasi skala besar.
4. Apabila diperlukan, bekerja samalah dengan pihak lain.
Dalam melakukan evaluasi ada beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan, yaitu:
waktu pelaksanaan evaluasi;
biaya pelaksanaan evaluasi;
pertimbangan etika;
kelayakan politis.
11
3. kendala teknis, yaitu kendala yang berupa keterbatasan kemampuan
sumber daya manusia dalam pengolahan data dan informasi yang tidak
dapat disediakan tepat pada waktu dibutuhkan. Kejadian ini biasanya
timbul ketika informasi dan data itu belum dibutuhkan, maka biasanya
hanya akan ditumpuk begitu saja tanpa diolah;
4. kendala politis, yaitu hasil-hasil evaluasi mungkin bukan dirasakan
sebagai ancaman oleh para administrator saja, melainkan secara politis
juga memalukan jika diungkapkan.
L. Dokumentasi
Menurut Nursalam 2008 dalam bukunya Proses dan Dokumentasi
Keperawatan Konsep dan Praktik, perawat mendokumentasikan hasil yang
telah atau belum dicapai pada “medical record“. Penggunaan istilah yang
tepat perlu ditekankan pada penulisannya, untuk menghindari salah
persepsi dan kejelasan dalam menyusun tindakan keperawatan lebih lanjut.
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan
yang dimiliki perawat dalam melakukan catatan perawatan yang berguna
untuk kepentingan klien, perawat, dan tim kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap
secara tertulis dengan tanggung jawab perawat. Kegunaan dokumentasi
adalah :
a. Sebagai alat komunikasi antar anggota keperawatan dan antar anggota
tim kesehatan lainnya.
b. Sebagai dokumentasi resmi dalam system pelayanan kesehatan.
c. Dapat digunakan alat bahan penelitian dalam bidang keperawatan.
d. Sebagai alat yang dapat digunakan dalam bidang pendidikan
keperawatan.
e. Sebagai alat pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan asuhan
keperawatan yang diberikan terhadap pasien.
Keterampilan standar dokumentasi merupakan ketrampilan untuk
dapat memenuhi dan melaksanakan standar dokumentasi yang telah
12
ditetapkan dengan tepat. Keterampilan tersebut antara lain keterampilan
dalam memenuhi standar dokumentasi pengkajian, diagnosis, rencana,
pelaksanaan, dan evaluasi keperawata.
M. Dokumentasi evaluasi
Dokumentasi evaluasi catatan tentang indikasi kemajuan pasien
terhadap tujuan yang dicapai.Evaluasi bertujuan untuk menilai keefektifan
perawatan dan untuk mengkomunikasikan status pasien dari hasil tindakan
keperawatan.
1) Pendokumentasian dengan menggunakan DAR
Semua masalah klien diidentifikasi dalam catatan keperawatan
dan terlihat pada rencana keperawatan. Kolom focus dapat
berisi :D : (data)masalah klien
A : (action)tindakan
R : respon klien
Merupakan system dokumentasi dengan konstruksi data tindakan
dan evaluasi dimana setiap diagnose keperawatan diidentifikasi
dalam catatan perawatan, terkait pada rencana keprawatan atau
setiap daftar masalah dari setiap catatan perawat dengan suau
diagnose keperawatan.
13
2.2 CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
b. Alamat Kepala Keluarga : Blok I, RT/RW 01/01, Desa Cikoneng
Kecamatan Sukahaji
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
e. Komposisi Keluarga
Kepala
1. Tn. S Laki-Laki 60 SD Buruh
Keluarga
14
telapak tangan dan
Ny.M memeriksakan
kaki terasa kebas
dirinya di pelayanan
dan kesemutan,
kesehatan, Sejak itu
terdapat luka di
Ny.M mengetahui
kaki kiri, keadaan
bahwa dirinya
luka terdapat push
terkena penyakit
dan terdapat
Diabetes Melitus.
jaringan nekrotik
g. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Kawin
: Laki-laki : Tinggal Serumah
: Klien : Klien dengan DM
15
b. Tahap perkembangan keluarga Tn. S adalah keluarga dengan usia lanjut
c. Tahap perkembangan keluarga saat ini yang belum terpenuhi
Tahap Perkembangan keluarga Tn. S yang belum terpenuhi adalah
menyesuaikan dengan kekuatan fisik yang menurun, relasi dengan teman
kelompok sebaya dalam hal menunjang kesehatan.
d. Riwayat Keluarga Saat Ini
Keluarga Ny. M mempunyai riwayat penyakit Diabetes Melitus yaitu
Bapak Ny. M. Ny. M menderita penyakit Diabetes Melitus sejak tahun 2008
e. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Keluarga Tn. S tidak mempunyai riwayat penyakit menular, tetapi ada
riwayat penyakit keturunan (Diabetes Melitus) dari Bapak Ny. M.
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Status : Milik Pribadi
2) Bentuk Bangunan : Permanen
3) Lantai : Keramik, Lantai cukup bersih
4) Atap : Atap rumah ditutup eternit, dan tinggi atap +
4,5 meter.
5) Jumlah Ruangan : Terdiri dari 6 ruangan yaitu 1 buah ruangan
tamu, 2 buah kamar, 1 dapur, 1 kamar mandi
dan 1 gudang
6) Letak : Lokasi tempat tinggal keluarga Tn. S berada
Diwilayah blok I, Rt 01 Rw 01 Desa Cikoneng, Kecamatan Sukahaji,
Kabupaten Majalengka
7) Kondisi Kesehatan : Kebersihan rumah cukup bersih, ruang tamu
Rumah tertata rapi, kondisi halaman sempit karena jarak yang terlalu dekat
antara rumah.
8) Ventilasi dan : Sirkulasi udara cukup, penerangan cukup baik
Penerangan cahaya matahari masuk ke dalam rumah.
b. Persediaan Air Bersih : sumber ari berasal dari PDAM dan sumber air
tersebut bisa digunakan untuk minum, mencuci
dan mandi
16
c. Pembuangan Sampah : Untuk pembuangan sampah keluarga Tn. S selalu
Membuang sampah ke sungai
d. Jamban / WC : Keluarga memiliki WC didalam rumah, keadaan
bersih, WC tipe WC Jongkok.
e. Bahaya kecelakaan : Kemungkinan kecelakaan pada keluarga Tn. S
Cukup besar mengingat Tn. S dan Ny. M pada
Tahap perkembangan lansia. Seperti resiko jatuh
dan luka
f. Denah Rumah
Keterangan
5 6 1. Ruang Tamu
4 2. Kamar Tidur
3. Kamar Tidur
3 4. Dapur
1
2 5. Gudang
6. Kamar Mandi
4. Struktur Keluarga
a. Sistem pendukung keluarga
17
Fasilitas layanan kesehatan di wilayah Tn. S berupa Puskesmas dan klinik.
Jarak fasilitas kesehatan terdekat kurang dari 2 km dan dapat dijangkau dengan
menggunakan motor.
b. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi terjadi secara terbuka dan dua arah, menggunakan bahasa
sehari – hari yaitu bahasa sunda
c. Struktur Peran
Tn. S sebagai kepala keluarga dan pengambilan keputusan serta menjadi
panutan.Ny. M sebagai ibu rumah tangga .
d. Struktur Kekuatan Keluarga
Anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga lain yang
terkena Diabetes Melitus untuk menjaga pola makan dan rutin meminum obat.
Tapi terkadang Ny. M masih mengkonsumsi mie instan dan telur. Ny. M
mengatakan sudah + 1 bulan belum memeriksa kadar gula darah.
e. Nilai atau Norma Keluarga
Keluarga masih memegang adat istiadat sunda, dan tidak ada nilai dan norma
tertentu dan nilai agama yang bertentangan dengan kesehatan karena menurut
keluarga kesehatan merupaan hal yang penting.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi. Respon keluarga terhadap
kehilangan yaitu berduka, namun selama ini keluarga saling menguatkan dan
menjaga satu sama lain.
b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial keluarga Tn. S berjalan dengan baik, Ny. M sering
berkomunikasi dan bersosialisasi. Mengikuti pengajian didekat rumahnya, tetapi
anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat
dan tidak ada yang cukup berpengaruh di masyarakat.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Tn. S yang mengganti balutan Ny. M setiap pagi, serta mengingatkan untuk
menjaga pola makan.
d. Fungsi Ekonomi
18
Penghasilan keluarga dapat dari hasil bekerja sebagai buruh dengan
pendapatan + 1.000.000,- / bulan uang digunakan setiap bulan untuk kebutuhan
harian, bulanan, kebutuhan sandang, pangan, papan dan kesehatan.
7. Pemeriksan Fisik
No Aspek Tn. S Ny. M
3 Tanda Vital
- Suhu 36 0C 36 0C
20x/menit 22 x / menit
- Respirasi
19
4 Kepala
5 Mata
6 Hidung
Dapat membedakan
Dapat membedakan bau
- Fungsi bau kayu putih dan
kayu putih dan kopi
kopi
7 Mulut
8 Telinga
9 Leher
20
Tidak teraba, tidak Tidak teraba, tidak
- JVP terjadi peningkatan terjadi peningkatan
11 Abdomen
Ektremitas Atas
12
Ekstremitas Bawah
8. Harapan keluarga
Keluarga berharap penyakit yang diderita cepat sembuh dan tidak terjadi
komplikasi
9. Pemeriksaaan penunjang
Ny. M mengatakan sudah + 1 bulan belum memeriksa kadar gula darah.
21
10. Therapy
- Metformin 500 mg 2 x 1 tab
- Glucodex 50 mg 2 x 1 tab
- Salep gentalgen
Respirasi : 22 x / menit
Suhu : 36 0C
22
2 Gangguan
Ketidak integritas
mampuan kulit
keluarga berhubunga
Data subjektif
merawat n dengan
- Ny. M mengatakan terdapat luka di kaki kiri
anggota ketidak
- Ny. M mengatakan Tn. S yang mengganti balutan
kelurga mampuan
setiap pagi
dengan keluarga
Data objektif :
diabetes merawat
- Terdapat luka dikaki kiri + 7 Cm. keadaan luka mellitus anggota
terdapat push terdapat jaringan nekrotik keluarga
dengan
diabetes
mellitus
Sebagian
3. Potensi 2/3 x1 2/3 Dapat dicegah dengan kontrol kadar gula dalam darah
pencegahan secara teratur dan perilaku hidup bersih dan sehat
23
masalah :
Cukup
4. Menonjolnya ½x1 ½ Keluarga mau bekerjasama dengan tindakan medis
masalah : dalam pencegahan dan perawatan diabetes melitus
Masalah yang
tidak perlu
segera
ditangani
Jumlah 2 ½
Sebagian
3. Potensi 2/3 x1 2/3 Keluarga Tn. S mau bekerjasama
pencegahan dengan perawat
masalah :
Cukup
4. Menonjolnya ½x1 1 Bila tidak segera ditangani
masalah : kemungkinan penyembuhan pada
penyakitnya akan tambah parah
Masalah yang
tidak perlu segera
24
ditangani
Jumlah 3
25
13. Intervensi
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No Intervensi Rasional
keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1. Gangguan Integritas Setelah 2 x Setelah Keluarga dapat Keluarga 1) ejelaskan 1) Ddengan
kulit berhubungan pertemuan melakukan dapat pada diberikannya
dilakukan
dengan ketidak keluarga perawatan luka melakukan keluarga penyuluhan
tindakan
mampuan keluarga memahami secara mandiri perawatan mengenai tentang perawatan
keperawatan
merawat anggota tentang dan tepat luka cara luka diharapkan
selama 15
keluarga dengan perawatan penyakit perawatan keluarga
menit tidak
Diabetes Melitus anggota Diabetes luka yang mengetahui dan
terjadi infeksi
keluarga Melitus benar pada mepraktekan
pada luka
dengan Diabetes secara tepat
diabetes melitus
Diabetes Melitus 2) Dengan di
Melitus 2) Lakukan lakukannya
perawatan perawatan luka
luka tidak terjadi
3) Mengajarkan infeksi pada luka
Senam Kaki 3) Senam kaki dapat
meringankan
kesemutan
26
2. Ketidak mampuan Setelah 1 x Setelah Keluarga dapat Keluarga 1) Jelaskan 1) Diharapakan
anggota keluarga pertemuan dilakukan mengatakan dapat pada anggota keluarga
mengenal masalah keluarga penyuluhan secara verbal melakukan anggota mengetahui cara-
Diabetes Melitus memahami selama 15 cara perawatan keluarga cara pencegahan
berhubungan dengan tentang cara menit keluarga pencegahan pada anggota tentang penyakit diabetes
kurangnya pengetahuan pencegahan dapat dan perawatan keluarga penyakit melitus
keluarga tentang cara dan perawatan melakukan penyakit yang diabetes 2) Diharapkan
pencegahan dan Diabetes perawatan Diabetes menderita mellitus anggota keluarga
perawatan Diabetes Melitus secara tepat. Melitus penyakit meliputi memahami
Melitus Diabetes Pengertian, tentang manfaat
Melitus Tanda dan istirahat, diet
Gejala, yang tepat dan
Penyebab, olahraga pada
Penatalaksa Diabetes Melitus
naan DM
2) Jelaskan
pada
keluarga
tentang diet
27
yang tepat
pada
Diabetes
Melitus
28
14. Implementasi
N Tangg Diagnosa Keperawatan Tindakan dan Respon Para
o al f
1 18 - Gangguan Integritas T : Menjelaskan pada keluarga mengenai cara
Januari kulit berhubungan perawatan luka yang benar pada diabetes melitus.
2016 dengan
R : Keluarga Tn.S mengerti cara perawatan luka
ketidakmampuan
yang benar pada penyakit Diabetes Melitus
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan diabetes T : melakukan perawatan luka pada Ny. M
mellitus
R : - Ny. M merasa nyaman setelah diganti balutan
oleh perawat
- TTV :
TD : 130/80 mmHg
P : 84x/menit
R : 22x/menit
S : 36 C
29
R : Ny. M merasa nyaman setelah diganti balutan
oleh perawat
TTV :
TD : 140/80 mmHg
P : 82x/menit
R : 20x/menit
S : 36 C
R : 20x/menit
S : 36 C
31
mie instan
15. Evaluasi
N Tangg Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan Par
o al af
1 20 Gangguan integritas kulit S : Keluarga mengatakan memahami cara
Januar berhubungan dengan perawatan luka pada penyakit Diabetes
i 2016 ketidakmampuan keluarga Melitus
merawat anggota keluarga
O : - Keluarga tampak memahami
dengan Diabetes Melitus
penjelasan dari perawat dibuktikan
dengan menjelaskan kembali langkah
perawatan luka
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
P : 88x/menit
R : 20x/menit
S : 36 C
32
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
33
Melitus
34
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan,rencana tindakan,dan pelaksanaanya
yang sudah behasil di capai. Evaluasi keperawatan keluarga merupakan tahap kelima
atau tahap terakhir dari proses keperawatan. Tujuan : Memperbaiki pelaksanaan dan
perencanaan kembali suatu program, Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan
perencanaan dan pelaksanaan program yang akan datang, Sebagai alat untuk
memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya manajemen saat ini serta di masa
mendatang. Menurut waktu pelaksanaan evaluasi dapat dibagi menjadi dua sebagai
berikut. Evaluasi formatif : Evaluasi ini dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program
dan bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan program. Temuan utama berupa masalah-
masalah dalam pelaksanaan program, Evaluasi sumatif : Dilaksanakan pada saat
pelaksanaan program sudah selesai dan bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan
program. Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program. Menurut
tujuan evaluasi dapat dibagi menjadi tiga, berikut ini. Evaluasi proses, Evaluasi Biaya-
Manfaat, Evaluasi dampak. Beberapa komponen–komponen dalam evaluasi program
antara lain sebagai berikut. menjadi bagian integral dari desain program, Evaluasi
direncanakan dengan baik sejak awal, Pelaksanaan evaluasi mendapat dukungan dari
seluruh pemangku kepentingan, Evaluasi menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin
program, Evaluasi memperoleh alokasi sumber daya yang memadai. Proses evaluasi
dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. Menetapkan atau
memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang akan dievaluasi terhadap
program yang dievaluasi, Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan
keberhasilan program yang akan dievaluasi, Menetapkan cara atau metode evaluasi yang
akan digunakan, Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil
pelaksanaan evaluasi tersebut, Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tersebut serta memberikan penjelasan-
penjelasan, Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap
35
program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Untuk menilai dalam suatu
kegiatan evaluasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut. Relevansi (relevance),
Keefektifan (effectiveness), Efisiensi (efficiency): Hasil (outcomes), Dampak (impact),
Keberlanjutan (sustainability).
Metode Dan Sumber Data Evaluasi. Observasi, Memeriksa laporan atau
dokumentasi keperawatan, Wawancara atau angket, Latihan/simulasi/redemonstrasi,
Karakteristik evaluasi yang baik memiliki ketentuan sebagai berikut. Strategis, yaitu
memberikan prioritas terhadap program-program yang penting, besar, atau bermasalah,
Terfokus, yaitu memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang penting bagi
pengambil kebijakan, Kredibel, yaitu hasilnya dapat dipercaya . Tepat waktu, yaitu
temuannya dapat digunakan untuk meredesain dan memperbaiki pelaksanaan program,
Bermanfaat, yaitu hasilnya dapat digunakan untuk, Terdapat berbagai kesulitan dalam
melaksanakan evaluasi kesehatan, antara lain bahwa kebutuhan akan pelayanan
kesehatan melebihi dari yang diterapkan. Pendekatan sistematis dalam evaluasi dapat
dilakukan untuk menilai suatu program kesehatan. Menurut Nursalam 2008 dalam
bukunya Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik, perawat
mendokumentasikan hasil yang telah atau belum dicapai pada “medical
record“.Dokumentasi evaluasi catatan tentang indikasi kemajuan pasien terhadap tujuan
yang dicapai.Evaluasi bertujuan untuk menilai keefektifan perawatan dan untuk
mengkomunikasikan status pasien dari hasil tindakan keperawatan,
3.2 Saran
Kami harap apa yang dituliskan dalam masalah ini dapat menjadi pertimbangan agar
bertambahnya pengetahuan untuk kedepannya dan kita sebagai calon perawat harus
mengetahui dan memahami evaluasi asuhan keperawatan keluarga.
36
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T. & McFarlane, J. 2000. Community as partner: Theory and practice in
Entjang., Indan., 2000., Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung: Citra Aditya Bakti.
Medika
Sukidjo Notoatmodjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta: Rineka Cipta
37