Kelompok 1 (3A) :
1. Eviatul Naimah (201601003)
2. Eka Novi Pratiwui (201601004)
3. Nurul Aini Agustn (201601009)
4. Mimma Ulim Tarusda (201601013)
5. Monica Agritasari (201601016)
6. Mariatul Kiptyah (201601022)
7. Wisnu Aji Nugroho (201601029)
8. Rahmat Hidayat (201601030)
9. Dinilah Ayu Wandari (201601033)
10. Indah Adianti (201601034)
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. atas selesainya Makalah yang
berjudul Gaya Kepemimpinan Karismatik atas dukungan moral dan materi
yang diberikan dalam menyusun makalah ini. Maka kami mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. M. Sajidin S.Kep, M.Kes. selaku ketua Stikes Bina Sehat PPNI
Mojokerto
2. Bu Ana Zakiyah M.Kep. selaku ketua program studi S1 ilmu keperawatan
3. Teman-teman Kelompok 1 kelas A program studi S1 Keperawatan yang
telah membantu untuk menyelesaikan Tugas Makalah ini.
Terima kasih atas dukungannya, dalam penulisan ini sangat disadari bahwa
Tugas Makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna, dikarenakan sangat
terbatasnya pengetahuan penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat
diharapkan oleh penulis untuk menyempurnakan Tugas Makalah ini.
Penulisan
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karisma berasal dari bahasa Yunani yang berarti “anugrah”. Kekuatan
yang tidak bisa dijelaskan secara logika disebut kekuatan karismatik. Karisma
dianggap sebagai kombinasi dari pesona dan daya tarik pribadi yang
berkontribusi terhadap kemampuan luar biasa untuk membuat orang lain
mendukung visi dan juga mempromosikannya dengan bersemangat.
Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang mewujudkan atmosfir
motivasi atas dasar komitmen dan identitas emosional pada visi, filosofi, dan
gaya mereka dalam diri bawahannya. Pemimpin karismatik mampu
memainkan peran penting dalam menciptakan perubahan. Individu yang
menyandang kualitas-kualitas pahlawan memiliki karisma. Sebagian yang lain
memandang pemimpin karismatik adalah pahlawan.
Pemimpin karismatik merupakan salah satu aspek dalam kriteria
pemimpin yang baik, dan untuk menjadi sosok pemimpin yang dapat
diandalkan dan dapat menjadi panutan bagi setiap anggotanya para pemimpin
harusnya memiliki aspek tersebut. Sehingga nantinya pemimpin dapat
memberikan pengarahan dengan baik dan memberikan inovasi-inovasi dalam
masa kepemimpinannya.
Oleh karena itu kepemimpinan karismatik dapat diartikan sebagai
kemampuan menggunakan keistimewaan atau kelenihan sifat kepribadian
dalam mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah laku orang lain, sehingga
dalam suasana batin mengagumi dan mengagungkan pemimpin bersedia
berbuat sesuatu yang dikehendaki oleh pemimpin. Pemimpin disini dipandang
istimewa karena sifat-sifat kepribadianya yang mengagumkan dan berwibawa.
Sehingga dapat menimbulkan karakter-karakter yang positif. (Robert House
dalam Robins, 1996) mengidentifikasikan 3 karakteristik pribadi pemimpin
karismatik, yaitu : (1) kepercayaan yang luar biasa, (2) kekuasaaan dan, (3)
teguh dalam keyakinan.
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi kepemimpinan karismatik ?
2. Bagaimana profil kepemimpinan karismatik ?
3. Bagaimanakah ciri kepemimpinan karismatik ?
4. Bagaimana tipe kepribadian kepemimpinan karismatik ?
5. Bagaimana dimensi perilaku kepemimpinan karismatik ?
6. Bagaimana perbedaan kepemimpinan karismatik dengan gaya
kepemimpinan yang lain ?
7. Bagaimana sisi gelap kepemimpinan karismatik ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengatahui definisi dari kepemimpinan karismatik.
2. Untuk mengetahui profil kepemimpinan karismatik.
3. Untuk mengatahui ciri-ciri kepemimpinan karismatik.
4. Untuk mengetahui tipe kepribadian kepemimpinan karismatik.
5. Untuk mengetahui dimensi perilaku kepemimpinan karismatik.
6. Untuk mengetahui perbedaan kepemimpinan karismatik dengan gaya
kepemimpinan yang lain.
7. Untuk mengetahui sisi gelap kepemimpinan karismatik.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Gaya Kepemimpinan kharismatik adalah suatu pepanjangan dari teori
atribusi. Teori ini mengemukakan bahwa para pengikut membuat atribusi
(perhubungan) dari kemampuan kepemimpinan yang heroic atau luar biasa
dalam mereka mengamati prilaku prilaku tertentu. Telah mengenai
kepemimpinan kharismatik sebagian besar telah diarahkan pada
pengidentifikasian perilaku-perilaku yang membedakan pemimpin kharismatik
drai pada mereka yang non kharismatik. (maharani , djaelani, & slamet, 2012)
Menurut Pfiffner dan Presthus (1967) Kepemimpinan kharismatik
merupakan seni mengkoordinasi dan memotivasi individu-individu serta
kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Definisi yang
lain dikemukakan oleh Koontz dan O’Donnell (1976) Kepemimpinan adalah
seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka
dengan semangat keyakinan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah
suatu seni dan proses dalam mempengaruhi perilaku orang laindalam situasi
tertentu sehingga orang tersebut bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. (Basuki, 2018)
Gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi
dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang
pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya
(Tampubolon, 2007).
Kharismatik dalam bahasa Yunani berarti “karunia di inspirasi ilahi“,
seperti kemampuan untuk melakukan mu’jizat atau prediksi peristiwa –
peristiwa dimasa mendatang. Kharisma merupakan sebuah fenomenal
sementara bila ia tergantung kepada identifikasi pribadi dengan seorang
pemimpin individual yang disarankan sebagai yang luar biasa.
5
Dalam teori kepemimpinan kharismatik dari House, diuraikan bahwa
pemimpinan kharismatik dapat diidentifikasi dari bagaimana berperilaku,
bagaimana mereka berbeda dengan orang lain, serta dalam kondisi yang
bagaimana mereka memperoleh banyak kemungkinan untuk berkembang.
Teori atribusi tentang kepemimpinan kharismatik oleh Conger dan
Kanungo; diasumsikan bahwa kharisma adalah sebuah fenomena atribusi.
Atribusi kharisma oleh pengikut tergantung kepada beberapa aspek perilaku
pemimpin. Kharisma lebih besar kemungkinannya akan diatribusikan kepada
para pemimpin pembela sebuah visi yang sangat tidak sesuai dengan status
quo, namun masih tetap berada dalam ruang gerak yang dapat diterima oleh
para pengikut.
6
melalui wawasan strategis. Segi negatifnya adalah tidak toleran yang total
kepada segala hal yang tidak sesuai dengan wawasannya.
Kualitas selanjutnya adalah pemimpin kharismatik menggunakan
pendekatan yang tidak bersifat konvensional. Dia bukan hanya
memperkenalkan cara baru untuk melihat masa depan yang lebih berorientasi
pasar tetapi juga cara baru untuk berperilaku dan mendekati masalah. Sifat
tidak konvesional ini merupakan ciri khas kepemimpinan kharismatik.
Keunggulannya adalah bahwa tradisi, norma-norma dan nilai yang
menghalangi jalan perubahan yang diperlukan tantang dan disingkirkan. Tetapi
pembela tradisi ini akan merasa terancam mengusahakan perubahan dan
keadaan tidak konfensional demi hal itu sendiri dan bukannya demi tujuan yang
menguntungkan. Tindakan yang diambil atas nama perubahan oleh orang
kharismatik kadang-kadang seperti gelombang pasang yang melanda segala-
galanya yang menghalanginya merubah apa yang buruk menjadi yang baik.
Kekuasaan seorang kharismatik bukan hanya membuat banyak hal terjadi,
tetapi juga menarik pengikut yang setia dan semakin banyak menarik perhatian
kepada dirinya sendiri sementara pemimpin membperoleh pengaruh yang lebih
besar dan mulai menantang manjemen senior dan sesamanya. Pemimpin
kharismatik, terutama yang berada dalam organisasi yang bukan ciptaannya
sendiri, bertindak seperti magnet menarik bawahannya dan kadang-kadang
menolak atasanya dan sesamanya. Seperti organisme asing dalam tubuh
manusia, akhirnya orang kharismatik dikelilingi antibodi yang mungkin
berusaha menghabisinya.
7
Memiliki visi yang ditujukan untuk mencapai sasaran ideal sehingga di
dapatkan masa depan lebih baik daripada status quo, dan mampu
mengklarifikasi pentingnya visi yang dapat dipahami orang lain.
2. Rasio personal
Gaya ini memiliki ciri pemimpin kharismatik bersedia menempuh risiko
personal yang tinggi, menanggung biaya besar, dan terlibat kedalam
pengorbanan diri untuk meraih visi organisasi.
3. Peka terhadap lingkungan
Pemimpin mampu menilai secara realistis kendala lingkungan dan
sumberdaya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan dalam organisasi.
4. kepekaan terhadap kebutuhan pengikut
Pemimpin kharismatik perseptif (sangat pengertian) terhadap kemampuan
orang lain dan responsif terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain.
5. Perilaku tidak konvensional
Pemimpin kharismatik terlibat dalam perilaku yang dianggap baru dan
berlawanan dengan norma.
Para pemimpin karismatik akan lebih besar kemungkinannya memiliki
kebutuhan yang kuat akan kekuasan, keyakinan diri yang tinggi dan pendirian
yang kuat dalam keyakinan dan idealisme meraka sendiri. Perilaku
kepemimpinan dan perilaku dari pengikut antara lain:
1. Menyampaikan sebuah visi yang menarik.
2. Menggunakan bentuk komunikasi yang kuat dan ekspresif saat mencapai
visi itu.
3. Mengambil resiko pribadi dan membuat pengorbanan diri untuk mencapai
visi itu.
4. Menyampaikan harapan yang tinggi.
5. Memperlihatkan keyakinan akan pengikut.
6. Pembuatan model peran dari perilaku yang konsisten dari visi tersebut.
7. Mengelola kesan pengikut akan pemimpin.
8. Membuat iddentifikassi dengan kelompok atau organisasi.
9. Memberikan kewenangan kepada pengikut.
8
10. Peduli terhadap anggota
11. Berpikiran positif
9
pembicaraan satu lawan satu, dokumen strategi perusahaan, laporan
tahunan, memo, dsb. Dia mungkin mengkomunikasikan tujuan dengan
bujukan atau dengan perintah langsung.walu demikian, akhirnya cara dia
menguraikan tujuannya akan mempengaruhi motivasi organisasi untuk
melaksanakannya.
3. Tahap 3 dan 4
Pemimpin membina komitmen dan kepercayaan dalam dirinya dan
tujuannya serta memperlihatkan bagaimana tujuan ini bisa dicapai oleh
organisasi. Dia mungkin memberikan contoh perilaku dan sikap yang
diperlukan untuk mempacai sukses, merancang taktik yang spesifik, dan
menciptakan satu sistem nilai dan peraturan keputusan yang bisa diikuti
oleh anggota organinasi seperti apa saja.
10
pemimpin memberikan rasa tantangan dan motivasi besar untuk berubah.
Dalam kasus manapun juga, seorang pemimpin lebih mungkin di pandang
karismatik kalau wawasannya mengambil kualitas tertentu. Makin di
idealkan tujuan pemimpin, semakin besar kemungkinan pemimpin ini akan
di pandang karismatik. Semakin menantang situasi sekarang tujuan
pemimpin, semakin besar kemungkinan karyawan akan memandang
wawasannya sebagai sesuatu luar biasa. Pemberian atribut luar biasa
merupakan unsur yang sangat penting dalam persepsi karisma. Dalam
mengutarakan tujuan mereka, pemimpin karismatik juga mungkin berbeda
dengan lain lainnya dalam dimensi penting
a. Pertama adalah cara yang digunakan untuk menguraikan wawasan.
Orang karismatik mulai dengan menguraikan situasi yang sedang
berlangsung sebagai hal yang tidak bisa diterima. Mereka berusaha
menciptakan ketidakpuasan.
b. Kedua adalah melibatkan bagaimana cara orang yang karismatik
mengkomunikasikan motivasinya sendiri untuk memimpin. Dalam
retorika mereka, mungkin mereka memilih kata-kata untuk
mencerminkan kepercayaan diri, keyakinan keahlian, pengabdian
kepada perjuangan, dan perhatian kepada kebutuha pengikut.
c. Ketiga adalah membina kepercayaan dalam wawasan
Supaya bisa efektif sebagai pemimpin, kerap kali penting agar bawahan
menginginkan tujuan yang diusulkan pemimpin, komitmen dengan
paksanaan atau perintah tidak mungkin memberikan cukup banyak
energi motivasional untuk keberhasilan jangka panjang. Dengan
demikian pemimpin harus membina kepercayaan yang luar biasa
dikalangan bawahan terhadap dirinya sendiri dan terhadap tujuan yang
diutarakan. Pemimpin karismatik melakukan ini melalui pengambilan
resiko, keahlian yang tidak konvensional, dan pengorbanan diri,
kualitas ini memisahkan pemimpin karismatik dan lainnya.
Pada pokoknya para pemimpin ini berusaha menciptakan tingkat
kelayakan dipercaya yang luar biasa. Mereka mencapai hal ini dengan
11
menunjukkan perhatian kepada kebutuhan bawahan dan bukannya
kepentingannya sendiri. Ini adalah bagian yang sangat penting dari
persamaan kepemimpinan, karena tujuan mereka mungkin melibatkan
ketidak pastian dan resiko besar. Untuk memberikan konvensasi,
mereka harus membina kepercayaan luar biasa dengan memperlihatkan
pengabdian total kepada perjuangan yang mereka bagi dengan
pengikut. Mereka bisa, misalnya terlibat dalam tindakan yang
memperlihatkan tingkat keteladanan komitmen dan pengorbanan diri
untuk mencapai tujuan misi. Semakin besar resiko pribadi yang diambil
untuk mencapai wawasan, semakin besar pula kepercayaan yang
mungkin dikembangkan. Contohnya lee iacocca memotong gajinya
menjadi satu dollar dalam tahun pertamanya di chrysler. Robert lipp
sebagai kepala operasi transaksi eceran di chemical bank pergi
mengunjungi semua cabang eceran bank ( hampir 200 cabang
jumlahnya ) untuk menjelaskan strategi perubahan yang dramatis. (jay
A. Conger, hal 80).
Pemimpin karismatik mungkin juga membina dengan penampilan
sebagai ahli. Mereka bisa memperlihatkan pengetahuannya
melaluiWawasan yang mereka rumuskan dan taktik tidak konvensional
yang nereka rancang. Hal ini, pada gilirannya memberikan sumbangan
kepadakesan keluarbiasaan.
d. Keempat adalah mencapai wawasan
Dalam tahap terakhir, pemimpin karaismatik pada umumnya berada
dengan lain-lainnya karena penggunaan secara meluas contoh pribadi
dan model peranan, sikapnya yang mengendalikan taktik tidak
konvensional, serta penggunaan praktik pemberian kekuasaan untuk
memperlihatkan bagimana wawasannya bisa dicapai. Demikian pula,
wawasan mereka mungkin berisi unsur-unsur ideologi yang
memberikan rangkaian peraturan keputusan untuk memecahkan
masalah sehari-hari dan cara pendekatan kepada pasar. Lebih-lebih,
pemimpin karismatik memperlihatkan taktik tidak konvensional yang
12
harus digunakan oleh organisasi kalau ingin mencapai wawasan
pemimpin dan melalui pujian pemimpin karismatik membina
kepercayaan pengikut kepada kemampuan merek mencapai wawasan.
Jan Cartzon di Scandinavian Airlines memberi contoh bahwa di SAS
kami mengedarkan majalah dan surat kabar di pesawat. Kami tidak
selalu punya cukup banyak untuk setiap orang. Kadang-kadang staff
berusaha berbaik hati berusaha menawarkan kepada saya untuk
memilih lebih dulu. “Tidak bisa”, saya mengatakan kepada mereka.
“Saya tidak bisa mengambil untuk diri sendiri sebelum saya tahun
bahwa semua penumpang sudah mendapatkan apa yang mereka
inginkan”.
Tindakan itu menunjukkan rasa hormat kepada pekerjaan kita,
dengan memperlihatkan bahwa kita sendiri mengambil urutan terakhir
sesudah pelanggan. Carison memperagakan bagi karyawan SAS bahwa
pelanggan harus didahulukan. Tindakannya menunjukkan nilai-nilai
sebagai hal yang sangat penting bagi keberhasilan strategi perusahaan
penerbangan. Juga mengambil model dari fakta bahwa dia sendiri tidak
lebih unggul dari pada lain-lainnya dia adalah salah satu dari mereka.
Taktik ini sering digunakan oleh orang yang karismatik dan rupanya
meningkatkan daya tarik mereka.
Jadi kemungkinan bawahan memandang seorang pemimpin sebagai
pemimpin karismatik tergantung pada jumlah perilaku karismatik yang
diperlihatkan oleh pemimpin, intensitas setiap perilaku yang dinyatakan
oleh pemimpin, dan relavansi perilaku tersebut dengan situasi yang
sedang berlangsung.
Seorang pemimpinan yang hanya sekedar tidak konvensional
misalnya lebih kecil kemungkinannya dipandang sebagai pemimpin
karismatik dibanding dengan orang yang memiliki wawasannya, dan
tidak konvensional. Semakin berwawasan tujuan pemimpinan, dan
semakin tidak konvensional sarana untuk mencapainya, semakin besar
kemungkinan bahwa pemimpinan akan dipandang karismatik.
13
Seorang pemimpin yang wawasannya gagal memperpadukan nilai-
nilai kunci bawahan tidak mungkin dipandang sebagai pemimpin
karakteristik, dan tipe perilaku tertentu mungkin merupakan sumber
karisma yang lebih penting dalam organisasi tertentu dibandingkan
dengan dalam organisasi lainnya. Dalam sebuah organisasi yang jelas
sekali tidak mantap, wawasan strategi mungkin menjadi atribut penting
untuk mendukung karisma.
Dengan demikian para pemimpin harus memahami seberapa relevan
perilaku mereka bagi organisasi mereka. Dengan demikan konteks juga
memainkan peranan penting dalam mempengaruhi konstalasi perilaku.
Sementara kita masih harus banyak belajar tentang pemimpin
karismatik. Kita bisa melihat bahwa mereka tampak berbeda sekali
dengan pemimpin lainnya. Keahlian mereka dalam membuat wawasan,
komunikasi, membina kepercayaan, dan memotivasi rupanya luar
biasa. Dan kalau pemimpin memiliki kelengkapan penuh keahlian ini,
kemungkinan besar sekali bahwa mereka akan dipandang sebagai
pemimpin karismatik.
14
mata dan kepercayaan kepada pengikutnya. Contoh yang khas adalah
pencipta yang punya gagasan besar dan memperoleh sumber daya cukup
untuk memulai suatu usaha tetapi gagasan ini harus sesuai dengan
kebutuhan pasar kalau diinginkan agar wawasan akhirnya dijabarkan
menjadi keberhasilan. Kalau keinginan pemimpinan menyimpan dari
keinginan mungkin akan terjadi akibat yang mahal.
2. Ambisi buta dan salah perhitungan yang mahal
Dalam perjuangan untuk mencapai suatu wawasan, pemimpin karistik
mungkin begitu terpacu sehingga mengabaikan implikasi yang mahal dari
tujuan strategi. Ambisi dan salah perhitungan mengenai sumber daya yang
diperlukan bisa menuju “ kemenangan’Perhitungan menganai sumber daya
yang diperlukan bisa menuju “kemenangan epyrus bagi pemimpin”. Contoh
pyrrus adalah pahlawan yunani kuno yang mengalami kerugian besar dalam
memenuhi keinginannya.
3. Persepsi yang dibesar besarkan
Terkadang persepsi pemimpin atas pasar sangat dibesar besarkan begitu
jauh mendahului waktunya sehingga pasar gagal memelihara usaha. Sumber
daya organisasi dimobilisasi dan dihabiskan dalam misi yang akhirnya tidak
membuahkan hasil yang diharapkan. Dalam kasus ini wawasan pemimpin
mungkin terlalu jauh jangkaunnya. Dan tidak mampu melihat bahwa
waktunya belum matang dan wawasan berjalan menuju kegagalan, atau
dalam keadaan yang paling baik menghadapi masa kelesuan yang panjang.
4. Kegagalan menyadari kekurangan
Kerap kali seorang pemimpin memandang bahwa jalur tindakannya
membuahkan hasil negatif, namun dia tiap bersikeras. Dalam proses
disonansi kognitif dapat dijelaskan yang mencegah pemimpin mengganti
arahnya- orang terus mempertahankan komitmen yang telah diberikan
karena kalau tidak berbuat begitu meraka akan merusak persepsi yang
menguntungkan tentang diri mereka sendiri.
5. Memanipulasi melalui keahlian komunikasi
15
Karena bakat mereka dalam komunikasi, mudah sekali bagi pemimpin
karismatik untuk menyalah gunakan kemampuan ini. Mereka mungkin
menyajikan informasi yang membuat wawasan mereka tampak lebih realitas
atau lebih menarik dari pada yang sesungguhnya, mereka mungkin juga
menggunakan keahlian bahasa untuk menyaring masalah dalam lingkungan
atau menonjolkan isolasi pengendalian, padahal sesungguhnya segala hal
berada di luar pengendalian. Di antara tindakan mereka yang paling
membahayakan :
1) Membesar besarkan deskripsi pribadi
2) Membesar besarkan pengakuan bagi meraka
3) Memenuhi citra keunikan supaya bisa memanipulasi pendengar
4) Mendapatkan komitmen dengan menekan informasi negatif dan
mempublikasi informasi positif
5) Menggunakan anekdot positif untuk mengalihkan perhatian dari
pakta negatif
6) Menciptakan ilusi pengendalian melalui pengukuhan atas informasi
dan menyatakan bahwa kegagalan adalah akibat penyebab luar.
Disfungsi Praktek Manajemen
Praktek manajemen pemimpin karismatik mungkin juga punya bebab
bawaan tertentu. Beberapa orang di antara pemimpin ini diketahui terlalu
infulsif dan otokratis dalam gaya manjemennya. Lain lainnya punya
perilaku tidak konvensional yang begitu merusak sehingga organisasi
memobilisasi dirinya untuk melawan mereka. Lebih-lebih, mereka kadang-
kadang bisa menjalin hubungan yang buruk dengan sarana sesama dan
atasan. Dalam banyak kasus, beberapa praktek manajemen yang membuat
pemimpin ini unik juga mengakibatkan kejatuhannya antara lain:
1. Mengurus orang lain : pemimpin karismatik tertentu sangat buruk dalam
menjalin hubungan dengan sesama dan atasan.
2. Hubungan dengan bawahan : masalah pengawasan yang menyulitkan
kadang-kadang berhubungan dengan gaya manajemen pribadi dengan
gaya manajemen pemimpin karismatik.beberapa orang diperikan
16
bersifat sangat otokratis. Dalam banyak kasus wawasan pemimpin
merupakan personifikasi dirinya sedemikian rupa sehingga dia menjadi
terobsesi dengan keberhasilannya. Keridak sabaran dengan langkah
pencapaian memperpara masalah dan mendorong pemimpin karismatik
untuk lebih kuat memgang kendali. Demikian pula, kadang-kadang dia
kelihatan seperti seorang yang dinamis infulsif- terutama dalam
hubungan dengan pencapaian wawasan.
3. Keahlian administratif : beberapa pemimpin karismatik begitu
tenggelam dalam gambaran besar sehingga mereka gagal memaham
perincian yang pokok-kecuali untuk proyek kesayangannya,yang dalam
kasus tersebut mereka menjadi terlibat sampai kelebihan. Lee lacocca,
misalnya,meyerahkan sebagian besar operasi sehari-hari kepada orang
lain setelah dia menjadi semakin mashur dan sebagai akibatnya dia
kehilangan hubungan perencanaan model baru. Dia sendiri mengakui :
“kalau sayan membuat satu kesalahan,itu adalah mendelegasikan semua
pengembangan produk dan tidak menghadiri satupun pertemuan.
17
2.8 Telaah Jurnal ( PICO )
18
pengusaha. Dengan metode Wawancara, observasi dan kuesioner
dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk analisis data
menggunakan analisis linear berganda (uji simultan dan uji parsial).
19
3. JUDUL JURNAL : HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN
KARISMATIK KEPALA SEKOLAH DAN KEPRIBADIAN DENGAN
KEINOVATIFAN GURU
20
O (1) Penelitian ini menemukan hubungan positif dan sangat
signifikan antara Kepemimpinan Karismatik Kepala
Sekolah dengan Inovasi Guru.
(2) Penelitian ini menemukan hubungan positif dan sangat
signifikan antara Kepribadian Guru dengan Inovasi Guru.
(3) Penelitian ini juga menemukan hubungan positif dan sangat
signifikan antara Gaya Kepemimpinan Karismatik Kepala
Sekolah dan Kepribadian secara bersama-sama dengan
Keinovatifan Guru
21
5. JUDUL JURNAL : ANALLISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
, BUDAYA ORGANISASI DAN SELF EFFECACY MELALUI
KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DINAS
KOPERASI DAN USAHA MIKRO KOTA SURABAYA.
P kepemimpinan karismatik
B. Participative leadership
22
D. Bass charisma leadership
C dengan metode
23
8. JUDUL JURNAL : KEPEMIMPINAN KARISMATIK SEBAGAI
EMPLOYER BRANDING
24
2. sedangkan karyawan perempuan mempunyai persepsi lebih
positif pada dimensi pertimbangan individual dan
pengetahuan intelektual.
25
Sukoharjo untuk dapat meningkatkan kinerjanya dengan
kepemimpinan karimastik.
3. Sebagai tambahan referensi bagi mereka yang akan
melakukan penelitian lebih lanjut tentang kepemimpina
karimastik yang dihubungkan dengan variabel lain.
26
melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh kepemimpinan
kharismatik terhadap perilaku penerapan inovasi melalui komitmen
untuk perubahan maka nilai koefisien estimasi total yang diperoleh
adalah sebesar 0,287.
27
BAB III
TRIGER CASE
28
Pada siang pukul 12.00 Wib Direktur Rumah Sakit mendapatkan informasi
yang kurang enak didengar mengenai pelayanan UGD, yang kurang baik.
Rachmat : “ Saya mendapatkan informasi yang kurang enak didengar ini pak”.
Rachmat : “ Informasi mengenai pelayanan UGD yang kurang baik, tolong lebih
ditegaskan lagi sesuai visi dan misi pelayanan UGD dan dilaksanakan dengan
baik.”
Wisnu : “ Baik pak saya akan menerapkan Visi dan Misi UGD “.
Rachmat : “ Yasudah kalau begitu, jika terjadi kembali maka struktur UGD akan
saya ganti”.
Kepala UGD merasa gelisah dan kemudian Kepala UGD mengadakan rapat UGD
setelah shift pagi.
Wisnu : “ Selamat siang, saya tadi dapat teguran dari Direktur Rumah Sakit,
mendapatkan laporan pelayanan UGD kurang baik. Tolong kerjasamanya untuk
menerapkan Visi dan Misi yang sudah saya buat”.
Evi, dindi, maria : “ Iya pak, apa kejadian ini ada konsekuensinya pak “.
Wisnu : “ Saya juga mendapatkan teguran jika terulang kembali maka struktur UGD
akan diganti”.
Evi : “ Tadi UGD penuh pak, dan kondisi pasien banyak yang buruk sehingga tidak
tanggap dalam penanganannya.”
29
Wisnu : “ Yasudah, lebih diperhatikan lagi kondisi pasien, jika hanya demam,
batuk, pilek silahkan untuk ke poli umum, karena UGD menerima pasien yang
darurat”.
Pada hari rabu UGD kedatangan banyak pasien, salah satunya kecelakaan lalu
lintas, demam,batuk,pilek.
Dindi : “ Iya tunggu disini bu, dan maaf ibu tidak boleh masuk ke ruang tindakan.”
(Pasien masuk ke ruang tindakan)
Evi : “ Iya buk, poli umum masih buka, tolong ke poli langsung, nanti ibu lurus
saja.”
Wisnu : “ Iya bu, memang disini sesuai dengan Visi dan Misi UGD, terimakasih bu
atas pujiannya”.
Indah : “ Sama-sama”.
30
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Karisma berasal dari bahasa Yunani yang berarti “anugrah”. Kekuatan
yang tidak bisa dijelaskan secara logika disebut kekuatan karismatik. Karisma
dianggap sebagai kombinasi dari pesona dan daya tarik pribadi yang
berkontribusi terhadap kemampuan luar biasa untuk membuat orang lain
mendukung visi dan juga mempromosikannya dengan bersemangat.
Gaya Kepemimpinan kharismatik adalah suatu pepanjangan dari teori
atribusi. Teori ini mengemukakan bahwa para pengikut membuat atribusi
(perhubungan) dari kemampuan kepemimpinan yang heroic atau luar biasa
dalam mereka mengamati prilaku prilaku tertentu. Telah mengenai
kepemimpinan kharismatik sebagian besar telah diarahkan pada
pengidentifikasian perilaku-perilaku yang membedakan pemimpin
kharismatik drai pada mereka yang non kharismatik. (maharani , djaelani, &
slamet, 2012)
4.2 Saran
Dengan di susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca
agar dapat menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini
sehingga sedikit banyak bisa menambah pengetahuan pembaca. Di samping itu
kami juga mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sehingga kami
bisa berorientasi lebih baik pada makalah kami selanjutnya.
31
DAFTAR PUSTAKA
butarbutar, m. j., putra, r. a., & atomy, s. (2018). PERAN STRES KERJA DAN
GAYA KEPEMIMPINAN KHARISMATIK DALAM MENGELOLA
PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI. Ikraith Ekonomika, 131-138.
32
KOMITMEN TERHADAP KINERJA PENGURUS. Riset Manajemen ,
80-95.
sutianah, e., widodo, s., & yusuf, E. a. (2018). HUBUNGAN ANTARA GAYA
KEPEMIMPINAN KARISMATIK KEPALA SEKOLAH DAN
KEPRIBADIAN DENGAN KEINOVATIFAN GURU. Manajemen
Pendidikan, 654-662.
33