Anda di halaman 1dari 15

KONSEP POSKESDES DAN POSBINDU

Di susun oleh

Kelompok 8

1. SITI RIFTI DWI ( .. )

2. NIKE FITRI AMALIA ( 0118027 )

3.WERDINI.S (0118043)

4.YATI NOVITA S. ( 0118044 )

5. NURUL HIDAYATUL N. ( 0117023 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah swt yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang KONSEP
POSKESDES DAN POSBINDU.

Ilmiah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baiksusunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Konsep poskesdes dan
posbindu ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Mojokerto,27 april 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang..........................................................................
2. Rumusan Masalah.....................................................................
3. Tujuan Masalah........................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI

A. Memahami Poskesdes...............................................................
1. Pengertian poskesdes....................................................
2. Tujuan Poskesdes..........................................................
3. Sasaran Posdes..............................................................
4. Pembentukan.................................................................
5. Pembinaan dan Peningkatan.........................................
6. Pelaksanaan kegiatan....................................................
7. Tahapan Pengembangan...............................................
8. Tenaga Poskesddes.......................................................
B. Memahami Posbindu................................................................
1. Pengertian Posbindu.....................................................
2. Tujuan Posbindu...........................................................
3. Sasaran Posbindu..........................................................
4. Pembentukan Posbindu.................................................
5. Pembinaan.....................................................................
6. Pelaksanaan...................................................................
7. Bentuk pelayanan posbindu..........................................
8. Sasaran dan pasaran posbindu......................................

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan...............................................................................
2. Saran.........................................................................................

DAFTAR PUSTA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pos Kesehatan Desa atau Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
UKBM yang dibentuk di desa. Poskesdes dibentuk dalam rangka mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat serta sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan
antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah Depkes RI, 2007.

Posbindu adalah suatu forum komunikasi alih tehnologi dan pelayanan bimbingan
kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam
mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy, 2001) Posbindu adalah suatu bentuk
keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia di tingkat desa dalam wilayah kerja puskesmas.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep poskesdes?
2. Bagaimana konsep posbindu?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui poskesdes
2. Untuk mengetahui konsep posbindu
BAB II
PEMBAHASAN
A. MEMAHAMI POSKESDES
1. Pengertian Poskesdes

Pos Kesehatan Desa atau Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat UKBM yang dibentuk di desa. Poskesdes dibentuk dalam rangka
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat serta sebagai sarana kesehatan
yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah Depkes
RI, 2007. Pos Kesehatan Desa Poskesdes adalah wujud upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat atas dasar musyawarah dalam
rangka:

a. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat desa.


b. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap penyakit
dan masalah-masalah kesehatan.
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri dalam
bidang kesehatan.
d. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar
e. Meningkatkan dukungan dan peran-aktif berbagai pihak yang bertanggung jawab
terhadap kesehatan masyarakat desa. Pelayanan Poskesdes meliputi upaya promotiv,
preventif dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama bidan dengan
melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya. Pengertian “Desa” dapat berarti desa
atau kelurahan atau nagari atau sebutan lainnya bagi satuan administrasi
pemerintahan setingkat desa.
2. Tujuan Poskesdes
a. Tujuan Umum Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan
kesehatan di wilayah desanya.
b. Tujuan Khusus :
1.) Terselenggaranya Promosi Kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan.
2.) Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka
meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan masyarakat terhadap risiko dan bahaya
yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular serta faktor-
faktor risikonya termasuk status gizi dan ibu hamil yang berisiko.
3.) Terselenggaranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan.
4.) Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat
dan tenaga professional kesehatan.
5.) Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yan g ada di desa.

3. SASARAN POSDES
a. Semua Individu dan keluarga di desa setempat
b. Pihak2 yang mempunyai pengaruh (toma, toga, tokoh perempuan dan pemuda, kader
serta petugas kesehatan)
c. Pihak2 yang diharapkan memberi dukungan kebijakan,peraturan perundang-
undangan,dana,tenaga,sarana.(kepala desa, Camat,pejabat terkait,swasta para donatur
dan pemangku kepentingan lainnya).

4. PEMBENTUKAN
a. Tenaga poskesdes
 Tenaga masyarakat : Kader dan tenaga sukarela minimal 2orang yang sudah
mendapat pelatihan khusus.
 Tenaga kesehatan minimal bidan
b. Kepengurusan di pilih melalui musyahwarah mufakat masyarakat desa,serta di
tetapkan oleh kepala desa ,struktur minimal terdiri dari Pembina ketua, sekretaris,
bendahara dan anggota.
c. Kedudukan dan hubungan kerja
 Poskesdes merupakan kooedinator dari UKBM yang ada (misalnya: posyandu,
poskestren, ambulan desa).
 Pokesdes dibawah pengawasan dan bimbingan puskesmas setempat.
Pelaksanan poskesdes wajib melaporkan kegiatannya kepada puskesmas,
adapun pelaporan yang menyangkut pertanggung jawaban keuangan
disampaikan kepada kepala desa.
 Jika wilayah tersebut terdapat puskesmas pembantu maka poskesdes
berkoordinasi dengan puskesmas pembantu yang ada.
 Poskesdes di bawah pimpinan kabupaten/ kota melalui puskesmas. Pembinaan
dalam aspek upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan
perorangan.

5. PEMBINAAN DAN PENINGKATAN


a. Mengingat permasalahan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kinerja sektor lain, serta
adanya keterbatasan sumber daya, maka untuk memajukan Desa Siaga perlu adanya
pengembangan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak. Perwujudan dan
pengembangan jejaring Desa Siaga dapat dilakukan melalui Temu Jejaring UKBM
secara internal di dalam desa sendiri dan atau Temu Jejaring antar Desa Siaga (minimal
sekali dalam setahun). Upaya ini selain untuk memantapkan kerjasama, juga
diharapkan dapat menyediakan wahana tukar-menukar pengalaman dan memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi bersama. Yang juga tidak kalah pentingnya adalah
pembinaan jejaring lintas sektor, khususnya dengan program-program pembangunan
yang bersasaran Desa.

b. Salah satu kunci keberhasilan dan kelestarian Desa Siaga adalah keaktifan para kader.
Oleh karena itu, dalam rangka pembinaan perlu dikembangkan upay-upayauntuk
memenuhi kebutuhan para kader agar tidak drop out. Kader-kader yang memiliki
motivasi memuaskan kebutuhan sosial psikologinya harus diberi kesempatan seluas-
luasnya untuk mengembangkan kreatifitasnya. Sedangkan kader-kader yang masih
dibebani dengan pemenuhan kebutuhan dasarnya, harus dibantu untuk memperoleh
pendapatan tambahan, misalnya dengan pemberian gaji / intensif atau difasilitasi agar
dapat berwirausaha.

c. Untuk dapat melihat perkembangan Desa Siaga, perlu dilakukan pemantauan dan
evaluasi. Berkaitan dengan itu, kegiatan-kegiatan di Desa Siaga perlu dicatat oleh
kader, misalnya dalam Buku Register UKBM (contohnya: kegiatan Posyandu dicatat
dalam buku Register Ibu dan Anak Tingkat Desa atau RIAD dalam Sistem Informasi
Posyandu).

6. PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Surveilans dan pemetaan : Setiap ada masalah kesehatan di rumah tangga akan dicatat
dalam kartu sehat keluarga. Selanjutnya, semua informasi tersebut akan direkapitulasi
dalam sebuah peta desa (spasial) dan peta tersebut dipaparkan di poskesdes.
b. Perencanaan partisipatif: Perencanaan partisipatif di laksanakan melal ui survei mawas
diri (SMD) dan musyawarah masyarakat desa (MMD). Melalui SMD, desa siaga
menentukan prioritas masalah. Selanjutnya, melalui MMD, desa siaga menentukan
target dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai target tersebut. Selanjutnya
melakukan penyusunan anggaran.
c. Mobilisasi sumber daya masyarakat : Melalui forum desa siaga, masyarakat dihimbau
memberikan kontribusi dana sesuai dengan kemampuannya. Dana yang terkumpul bisa
dipergunakan sebagai tambahan biaya operasional poskesdes. Desa siaga juga bisa
mengembangkan kegiatan peningkatan pendapatan, misalnya dengan koperasi desa.
Mobilisasi sumber daya masyarakat sangat penting agar desa siaga berkelanjutan
(sustainable).
d. Kegiatan khusus: Desa siaga dapat mengembangkan kegiatan khusus yang efektif
mengatasi masalah kesehatan yang diprioritaskan. Dasar penentuan kegiatan tersebut
adalah pedoman standar yang sudah ada untuk program tertentu, seperti malaria, TBC
dan lain-lain. Dalam mengembangkan kegiatan khusus ini, pengurus desa siaga dibantu
oleh fasilitator dan pihak puskesmas.
e. Monitoring kinerja : Monitoring menggunakan peta rumah tangga sebagai bagian dari
surveilans rutin. Setiap rumah tangga akan diberi Kartu Kesehatan Keluarga untuk diisi
sesuai dengan keadaan dalam keluarga tersebut. Kemudian pengurus desa siaga atau
kader secara berkala mengumpulkan data dari Kartu Kesehatan Keluarga untuk
dimasukkan dalam peta desa.
f. Manajemen keuangan: Desa siaga akan mendapat dana hibah (block grant) setiap tahun
dari DHS-2 guna mendukung kegiatannya. Besarnya sesuai dengan proposal yang
diajukan dan proposal tersebut sebelumnya sudah direview oleh Dewan Kesehatan
Desa, kepala desa, fasilitator dan Puskesmas. Untuk menjaga transparansi dan
akuntabilitas, penggunaan dana tersebut harus dicatat dan dilaporkan sesuai dengan
pedoman yang ada.

7. Tahapan pengembangan

Pengembangan desa siaga merupakan aktivitas yang berkelanjutan dan bersifat


siklus. Setiap tahapan meliputi banyak aktivitas:

Pada tahap pertama, dilakukan sosialisasi dan survei mawas diri (SMD), dengan
kegiatan antara lain : Sosialisasi, Pengenalan kondisi desa, Membentuk kelompok
masyarakat yang melaksanakan SMD, pertemuan pengurus, kader dan warga desa untuk
merumuskan masalah kesehatan yang dihadapi dan menentukan masalah prioritas yang
akan diatasi.

Pada tahap kedua, dilakukan pembuatan rencana kegiatan. Aktivitasnya, terdiri


dari penentuan prioritas masalah dan perumusan alternatif pemecahan masalah. Aktivitas
tersebut, dilakukan pada saat musyawarah masyarakat 2 (MMD-2). Selanjutnya,
penyusunan rencana kegiatan, dilakukan pada saat musyawarah masyarakat 3 (MMD-3).
Sedangkan kegiatan antara lain memutuskan prioritas masalah, menentukan tujuan,
menyusun rencana kegiatan dan rencana biaya, pemilihan pengurus desa siaga, presentasi
rencana kegiatan kepada masyarakat, serta koreksi dan persetujuan masyarakat.

Tahap ketiga, merupakan tahap pelaksanaan dan monitoring, dengan kegiatan


berupa pelaksanaan dan monitoring rencana kegiatan.

Tahap keempat, yaitu : kegiatan evaluasi atau penilaian, dengan kegiatan berupa
pertanggung jawaban.
8. Tenaga Poskesdes

Tenaga masyarakat: kader penggerak ketrampilan keluarga, kader posyandu,


tenaga sukarela lain. Tenaga kesehatan: bidan plus bidan yang sudah mendapat
pendidikan dan pelatihan tentang poskesdes, tenaga gizi, sanitarian. Tenaga lain: petugas-
petugas sektor terkait misal: petugas lapangan keluarga berencana.

B. MEMAHAMI POSBINDU
1. Pengertian Posbindu

Posbindu adalah suatu forum komunikasi alih tehnologi dan pelayanan bimbingan
kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam
mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy, 2001) Posbindu adalah suatu
bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia di tingkat desa dalam wilayah
kerja puskesmas. (Departemen Kesehatan RI, 2005) Posbindu adalah pos pelayanan
kesehatan untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati,
yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan
Posyandu Lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui
pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraanya melalui program Puskesmas
dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi
sosial dalam penyelenggaraanya. R.Fallen & R. Budi. Dwi. K, (2010). Catatan Kuliah
Keperawatan Komunitas. Yogyakarta:Nuha Medika. Posbindu adalah sebuah wadah,
tempat pelayanan terpadu yang diperuntuhkan bagi lansia disuatu daerah tertentu yang
didalamnya terdapat pelayanan kesehatan dan kegiatan peningkatan kesehatan serta
kesejahteraan lansia yang dalam pelaksanaanya melibatkan peran masyarakat dan
organisasi sosial. (Depkes RI, 2006) Posbindu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam
upaya pelayanan kesehatan, perwujudan dari peran serta masyarakat dalam menjaga
meningkatkan derajat kesehatan mereka. (Yulifah, dkk, 2009) Jadi bisa ditarik
kesimpulan dari pengertian diatas bahwa posbindu adalah suatu bentuk pelayanan
kesehatan oleh masyarakat, dari masyarakat, untuk masyarakat dan untuk
mensejahterakan lansia.
2. Tujuan Posbindu

a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga


terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran masyarakat dalam pelayanan
posbindu untuk meningkatkan komunikasi.
c. Mengurangi angka kematian lansia di masyarakat.
d. Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas dalam pembinaan kesehatan usia lanjut
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan
dan penilaian termasuk pembinaan dan pengembangan.
e. Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pelayanan kepada usia lanjut.
f. Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas untuk menggalang peran serta
masyarakat dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.
g. Meningkatkan peran serta usia lanjut, keluarga, kader, organisasi sosial dan lembaga
swadaya masyarakat dalam penyelenggaraan pembinaan kesehatan usia lanjut.
3. Sasaran Posbindu
a. Sasaran langsung kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun) kelompok usia lanjut (60
tahun ke atas) kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)
b. Sasaran tidak langsung, yang meliputi keluarga dimana usia lanjut berada, masyarakat
di lingkungan usia lanjut, organisasi sosial yang peduli terhadap pembinaan kesehatan
usia lanjut, petugas lain yang menangani Kelompok Usia Lanjut dan masyarakat luas.
4. Pembentukan posbindu

Pada prinsipnya pembentukan posbindu di dasarkan atas kebutuhan masyarakat


usia lanjut,ada beberapa pendekatan yang di gunakan dalam pembentukan posbindu di
masyarakat sesuai dengan kondisi dan situasi masing-masing daerah.Misalnya
mengembangkan kelompok-kelompok yang sudah ada seperti kelompok
pengajian,jamaat gereja,kelompok arisan usia lanjut dan lainnya.Pembentukan posbindu
dapat pula menggunakan pendekatan pembangunan kesehatan masyarakat desa(PKMD)
Pendekatan PKM merupakan suatu pe ndekatan yang sudah umum di laksanakan
dan merupakan pendekatan pilihan yang di anjurkan untuk pembentukan posbindu baru
langkah langkahnya meliputi :

a) Pertemuan tingkat desa

b)Survey mawas diri

c)Musyawara masyarakat desa

d)Pelatihan kader

e)Pelaksanaan upaya kesehatan oleh masyarakat

f)Pembinaan dan pelestarian kegiatan

5. Pembinaan
Posbindu lansia adalah pos pembinaan terpadu untuk masyarakat usia lanjut 60
tahun keatas sedangkan untuk posbindu sendiri meliputi masyarakat usia 15 tahun keatas
disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat
dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posbindu merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan lansia yang
penyelenggaraannya melalui program puskesmas dengan melibatkan peran serta para
lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi social dalam penyelenggaraannya.
Jadi, posbindu merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut.

6. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan mencakup secara umum kegiatan pelaksanaan promotif dan


preventif:

a. Kegiatan Promotif Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan gairah


hidup para usia lanjut agar merasa tetap dihargai dan tetap berguna . upaya promotif
juga ditunjukan kepada keluarga dan masyarakat di lingkungan usia lanjut. Kegiatan
ini berperan upaya penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat , pengetahuan tentang
gizi usia lanjut, pengetahuan tentang proses denegeratif yang akan terjadi pada usia
lanjut, upaya meningkatkan kesegaran jasmani serta upaya lain yang dapat
memelihara kemandirian serta produktifitas usia lanjut
b. Kegiatan preventif Upaya yang dilakukan bertujuan untuk mencegah sedini mungkin
terjadinya penyakit dan komplikasi yang di akibatkan oleh proses degeneratif.
Kegiatan yang di lakukan berupa deteksi dini kesehatan usia lanjut yang dapat
dilakukan di kelompok, puskesmas.

7. Bentuk Pelayanan Posbindu


a. Pemeriksaan aktifitas, seperti mandi, makan dan minum, mencuci baju, berpakaian,
berjalan,.
b. Pemeriksaan status mental : pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosi.
c. Pengukuran Tekanan Darah.
d. Pelaksanaan rujukan bila diperlukan untuk dirujuk.
e. Penyuluhan dan Konseling kesehatan usia lanjut.

8.Sarana Dan Prasarana Posbindu

Untuk kelancaranbpelaksanaan Posbindu,di butuhkan sarana penunjang antara lain:

a)Tempat kegiatan(gedung atau tempat terbuka)

b)Meja dan Kursi

c)Alat Tulis

d)Buku pencatat kegiatan

e)Kit usia lanjut yang berisi :Timbangan dewasa,meteran pengukur tinggi


badan,stetoskop,tensimeter,thermometer

f)Kartu menuju sehat (KMS) usia lanjut


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pos Kesehatan Desa atau Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat UKBM yang dibentuk di desa. Poskesdes dibentuk dalam rangka
mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat serta sebagai sarana kesehatan
yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah Depkes
RI, 2007.
Posbindu adalah suatu forum komunikasi alih tehnologi dan pelayanan bimbingan
kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam
mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy, 2001) Posbindu adalah suatu
bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia di tingkat desa dalam wilayah
kerja puskesmas.

B. SARAN

Sebaiknya pelayanan ini harus digerakkan dengan sebaik baiknya agar mendapat
hasil maksimal mungkin dapat meningkatkan kesehatandi desa setempat. Harapan kami,
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-gangguan-indera-dan-
fungsional/pembinaan-posbindu-ptm-bagi-petugas-kesehatan-dan-kader-kesehatan-
di-dinas-kesehatan-kab-bekasi
https://dinkes.wonogirikab.go.id/pkmbaturetno1/poskesdes/
https://text-id.123dok.com/document/1y964gvly-pengertian-pos-kesehatan-desa-
tenaga-poskesdes-tujuan-poskesdes.html
https://www.google.com/search?
q=POSBINDU&oq=POSBINDU&aqs=chrome..69i57j0i433j0l8.5567j0j7&sourceid
=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai