Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

CASH FLOW QUADRANT dan STRATEGI INVESTASI

Pembinbing :

Anik Supriani, S.Kep. Ns.,M.Kes

KELOMPOK 4 :

Fitrotin Nisak : (0118017)

Mifthakhul Jannah : (01180)

Shike Yolandita : (01180)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin, rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul
“Cash Flow Quadrant dan Strategi Investasi” ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi
tugas mata kuliah Elektif . Melalui makalah ini, kami berharap agar kami dan pembaca
mampu memahami dengan baik tentang Cash Flow Quadrant dan Strategi Investasi.

Kami berharap agar makalah yang telah saya susun ini dapat memberikan pengetahuan
yang cukup bagi pembaca dan penulis yang lain. Kami juga berharap agar makalah ini
menjadi acuan yang baik dan berkualitas.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………...2

Daftar Isi………………………………………………………………………………….....3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………...4


B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………..4
C. Tujuan Penulis ………………………………………………………………………4

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Cash Flow Quadrant ................................................................................5


B. Mental-mental Setiap Quadrant.................................................................................6
C. Contoh Cahs Flow Quadrant......................................................................................11
D. Pengertian Strategi Investasi……………………………………………………….11
E. Macam-macam Strategi Inestasi……………………………………………………12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………....14
B. Saran ……………………………………………………………………………...…14

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagian besar dari kita pernah mendengar bahwa rahasia memperoleh kekayaan
besar adalah:
 OPT – Other People’s Time (Waktu Orang Lain).
 OPM – Other People’s Money (Uang Orang Lain).
 OPT dan OPM ditemukan di sisi kanan Quadrant.
Kebanyakan orang yang bekerja di sisi kiri Quadrant adalah OP (Other People) yang
waktu dan uangnya dipergunakan oleh mereka yang berada di sisi kanan Quadrant. Di sisi
kiri, para “E” dan “S” mungkin memiliki keamanan pekerjaan. Tapi, hanya dengan
menjadi “B” atau “I” di sisi kanan Quadrant-lah Anda akan meraih kemanan dan
kemudian kebebasan finansial.
Strategi investasi pada dasarnya adalah rencana untuk menginvestasikan uang dalam
berbagai jenis investasi yang akan membantu mencapai tujuan keuangan dalam jumlah
waktu tertentu. Banyak orang yang memilih menginvestasikan uangnya, baik dalam
bentuk investasi emas, rumah maupun tanah. Selain ketiga investasi tersebut juga ada
alternatif lain terdirri dari investasi saham.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian cash flow quadrant ?
2. Bagaimana mental-mental dalam setiap cash flow quadrant ?
3. Bagaimana contoh dalam setiap cash flow quadrant ?
4. Apa pengertian strategi investasi ?
5. Berapa macam strategi investasi ?
C. Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui pengertian cash flow quadrant.
2. untuk mengetahui mental-mental dalam setiap cash flow quadrant.
3. untuk mengetahui contoh dalam setiap cash flow quadrant.
4. Untuk mengetahui pengertian strategi investasi
5. Untuk mengetahui berapa macam strategi investasi ?

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cash Flow Quadrant
The Cash Flow Quadrant adalah tentang keempat jenis orang berbeda yang ada dalam
dunia bisnis, tentang siapa diri mereka dan apa yang membuat individu di masing –
masing kuadrant unik dan berbeda. Menurut Robert Kiyosaki dalam bukunya
“CASHFLOW Quadrant”, ada empat kuadran yang mungkin menjadi sumber
penghasilan seseorang.

Kuadran kanan : Businessman, Investor


Kuadran Kiri : Employee , Self employment
1. KUADARAN "E" (EMPLOYEE / KARYAWAN)
Anda bekerja untuk ORANG LAIN, dimana anda telah terikat untuk bekerja dengan
waktu tertentu dan dengan penghasilan yang tertentu juga.
Kalau mendengar kata “aman” atau “tunjangan”. Saya bisa menduga inti mereka.
Bagi mereka rasa aman bahkan lebih penting dari pada uang.
2. KUADRAN "S" (SELF EMPLOYED / PROFESIONAL /SMALL BUSINESS)
Anda bekerja untuk DIRI ANDA SENDIRI, dimana anda tidak terikat secara waktu
dan penghasilan, tetapi anda harus BEKERJA SEMAKIN KERAS (menghabiskan
lebih banyak waktu), untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar. Mereka adalah
orang-orang yang ingin “menjadi bos mereka sendiri” atau ingin “melakukan apa
yang mereka mau”. Saya menamakan mereka kelompok melakukan sendiri.
3. KUADRAN "B" (BUSINESS OWNER / PEMILIK BISNIS)
Anda bisa mendapatkan penghasilan dari SISTEM, dimana dalam sistem ini ORANG
LAIN bekerja untuk ANDA. Jadi anda tidak terikat waktu, tetapi penghasilan tak
terbatas. Kelompok ini nyaris bisa dikatakan sebagai lawan dari”S”. seorang “B”
sejati senang mengitari diri mereka sendiri dengan orang-orang pandai dari keempat
5
kategori, “E, S, B, dan I.” tidak seperti “S,” yang suka mendeklarasikan
pekerjaan( karena tidak ada yang melakukannya dengan baik), “B” sejati suka
mendeklarasikan perkerjaan. Motto sejati “B” adalah, “ mengapa melakukan sendiri 
kalau bisa menyewa orang lain untuk melakukannya bagimu, dan mereka bisa
melakukannya jauh lebih baik?”
4. KUADRAN "I" (INVESTOR / PENANAM MODAL)
Anda mendapatkan penghasilan dengan menanam modal, sehingga UANG bekerja
untuk ANDA. Mereka tak perlu kerja karena uang merea berkerja untuk mereka.
Kuadran ini adalah arena bermain golongan kaya. Di kuadran manapun orang
yangmenghasilkan uang , jika berharap suatu hari akan kaya, mereka pada akhirnya
harus merasuki kuadran “I”. di dalam inilah uang diubah menjadi kekayaan.
× Mental Mental Setiap Quadrant
Cashflow Quadrant digunakan untuk mengukur sukses tidaknya seseorang secara
MENTAL, bukan dari profesinya. Ini merupakan Formulanya agar sukses.
Berikut adalah mental –mental yang dimiliki oleh setiap quadrant:
 Mental E (Employee) :
 Enggan meningkatkan diri
 Tidak mampu menunda kenyamanan.
 Menunggu disuruh
 Kurang Inisiatif
 Berusaha bekerja cerdas saja alias malas
 Kalau menjadi atasan, cenderung ngebos (tidak me-manage)
 Cenderung memikirkan dirinya sendiri, dll
 Mental S (Self Employed) :
 Setingkat lebih baik dibandingkan mental E.
 Mampu menunda kenyamanan.
 Berusaha meningkatkan diri.
 Berusaha berinisiatif.
 Berusaha bekerja keras dan cerdas.
 Mampu bekerja mandiri, namun sulit bekerja dalam tim.
 Tidak mampu mendelegasikan pekerjaan.

6
 Kalau menjadi atasan, kurang mampu mengelola dan tidak mampu
mengajari/mendidik bawahannya sehingga berakibat tidak tercipta kerja tim yang
bersinergi.
 Cenderung memikirkan kesuksesan dirinya sendiri, dll
 Mental B (Business owner) :
 Setingkat lebih baik dibandingkan S.
 Mampu menunda kenyamanan.
 Berusaha keras meningkatkan diri
 Berusaha keras berinisiatif
 Berusaha bekerja keras dan cerdas
 Mampu bekerja mandiri dan mampu bekerja dalam tim
 Mampu mendelegasikan pekerjaan (dalam arti segala sesuatunya tetap berjalan
dengan baik, walau pun dirinya tidak ada untuk sementara waktu).
 Kalau menjadi atasan, mampu mengelola dengan baik, dan mampu
mengajari/mendidik bawahannya sedemikian rupa sehingga tercipta kerja tim
yang bersinergi dan berkembang.
 Mampu memimpin tim dan mengontrol tim terus-menerus sehingga dapat
mencapai sasaran/tujuan timnya.
 Cenderung memikirkan kesuksesan bawahannya, atasannya, koleganya, timnya,
dsb, dibandingkan memikirkan kesuksesan dirinya sendiri.
 Senantiasa berusaha agar segala sesuatunya tidak bergantung pada dirinya atau
pada person/orang, melainkan bergantung pada sistem.
 Jujur, dermawan, rendah hati, dan amanah (bertanggung jawab)
 Mental I (Investor) :
 Setingkat lebih baik dibandingkan B.
 Semua yang ada di B juga ada pada I, ditambah dengan mampu
menciptakan/membentuk sistem (software, hardware, dan humanware)
sedemikian rupa sehingga sistem tersebut dapat berjalan dan berkembang sendiri.
× Memasuki Pintu Keberhasilan
Keberhasilan di sisi kanan Quadrant membutuhkan pengetahuan tentang uang disebut
“kecerdasan finansial”. Kecerdasan fiannsial bukan terutama tentang berapa uang yang
kau hasilkan tapi lebih kepada berapa banyak uang yang kau simpan seberapa keras uang
itu bekerja untukmu dan berapa generasi yang dapat kau hidupi dengan uang itu. Banyak

7
orang tidak dilatih untuk bekerja di kuadran B dan I. Karena ini, maka banyak dari
mereka yang terindoktrinasi untuk bekerja di sisi kiri kuadran dan membatasi pencarian
kebebasan finansial mereka di sisi tersebut.
Di kuadran kanan, anda bisa cepat kaya karena dapat menghindari pajak secara legal.
Dan dapat menyimpan lebih banyak uang juga membuat uang itu bekerja untuk anda.
Karena hal itu, anda bisa cepat meraih kebebasan financial.
Banyak alasan tentang hal ini tapi yang paling umum adalah :
1. Pengalaman dan pendidikan. Dengan menjadi seorang B terlebih dahulu anda bisa
mendapatkan kesempatan yang lebih baik untuk menjadi seorang I yang kuat.
2. Cash Flow. Jika memiliki bisnis yang berjalan baik, anda mempunyai waktu luang
dan uang untuk menopang fluktuasi di kuadran “I”.
Ada 3 jenis utama bisnis yang umum dipakai saat ini, yaitu :
a. Perusahaan tradisional jenis C , dimana anda mengembangkan sistem anda sendiri.
b. Bisnis waralaba, dimana anda membeli sebuah sistem yang sudah ada.
c. Pemasaran jaringan atau boleh di sebut juga dengan Multilevel Marketing, dimana
anda membeli dan menjadi bagian dari sebuah sistem yang sudah ada.
Masing – masing memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri. Tapi apabila
dijalankan dengan benar, sistem – sistem ini akan memberikan aliran pemasukan
yang teratur tanpa terlalu banyak upaya fisik dari pihak pemilik.
Ada 3 cara yang dapat membuat anda mencapai sisi B dengan cepat :
 Cari seorang pembimbing. Pembimbing adalah seseorang yang sudah melakukan
apa yang ingin anda lakukan dan berhasil dalam melakukannya.
 Usaha waralaba. Cara lain mempelajari sistem adalah dengan membeli sebuah
perusahaan waralaba. Dengan membelinya, anda membeli sebuah sistem yang sudah
berjalan dan terbukti kempuhannya.
 Pemasaran jaringan. Disebut juga multilevel marketing atau sistem distribusi
langsung. Seperti halnya yang dialami bisnis waralaba.
× Tujuh tingkat investor
1. Tingkat 0: mereka yang tidak mempunyai modal untuk diinvestasikan.
Orang-orang ini tidak mempunyai uang untuk diinvestasikan. Mereka
menghabiskan semua yang mereka peroleh atau menghabiskan lebih daripada yang
mereka peroleh. Ada banyak oang kaya yang termasuk kategori ini karena mereka
menghabiskan sebanyak, atau lebih banyak daripada, yang mereka hasilkan.
Sayangnya tingkat nol ini mencakup 50 persen populasi dewasa.
8
2. Tingkat 1: peminjam
Orang-orang ini menyelesaikan masalah financial dengan meminjam uang.
Sering mereka bahkan melakukan investasi dengan pinjaman. Gagasan mereka
tentang perencanan financial adalah merampok Peter untuk membayar Paul. Mereka
menjalani kehidupan financial dengan kepala terbenam dalam pasir seperti seekor
burung unta, berharap dan semua berdoa akan berjalan lancer. Meski mungkin
mempunyai beberapa aset, tapi kenyataannya tingkat utang mereka terlalu tinggi.
Seringnya mereka tidak mempunyai kesadaran tentang uang dan kebiasaan mereka
membelanjakannya.
Semua milik berharga mereka merupakan utang. Mereka mengunakan kartu
kredit dengan impulsive, dan kemudian memutar uang itu menjadi pinjaman home-
equity jangka panjang supaya mereka bisa melunasi tunggakan kartu kredit dan
memulai mengunakannya lagi.
3. Tingkat 2: penabung
Orang-orang ini menysisihkan sejumlah kecil uang(biasanya) secara teratur. Uang
itu disimpan dalam mekanisme penyimpanan beresiko kecildan berbunga kecil
seperti rekening cek, rekening tabungan, atau rekening sertifikat defosito(certificate
of deposit/ CD) pasar uang.
4. Tingkat 3: investor pandai
Ada tiga jenis investor yang berbeda dalam kelompok ini. investor tingkat ini
mempunyai kesadaran perlunya berinvestasi. Mereka bahkan sering berpartisipasi
dalam progam pensiun. Kadang juga melakukan investasi diluar bentuk dana
bersama, saham, obligasi, atau hubungan rekanan terbatas.
jenis investor yaitu :
5. Tingkat 3 A. orang-orang dalam tingkat ini termasok kelompok tidak mau repot.
Mereka meyainkan diri sendiri bahwa mereka tidak, dan tidak akan pernah, mengerti
uang. Ketika pensiun barulah mereka melihat hasil investasi mereka.
6. Tingkat 3 B. kategori kedua adalah kaum sinis. Orang-orang yang mengetahui
alasan mereka mengapa investasi mereka tak berhasil.
7. Tingkat 3 C. kategori ketiga dari tingkat ini adalah penjudi. Tetapi kalau kelompok
sinis terlalu berhati-hati, maka kelompok ini kurang berhati-hati. Mereka
memandang bursa saham, atau pasar investasi manapun, seperti memandang meja
dadu di Las Vegas. Ini hanyalah keberuntungan. Lempar dadu berdoa. Kelompok ini
tidak mempunyai peraturan atau prinsip tandang yang baku.
9
8. Tingkat 4: investor jangka panjang
Tipe ini jelas mengerti pentingnya berinvestasi. Merka secara aktif terlibat dalam
pengambilan keputusan investasi mereka sendiri. Mereka mempunyai progam
jangka panjang yang telah tertata rapi yang akan memungkinkan mereka mencapai
sasaran financial mereka. Mereka belajar terlebih dahulu sebelum membeli investasi.
Mereka memamfaatkan investasi berkala dan setiap kali memungkinkan, melakukan
investasi dengan cara yang memberi mereka keuntungan pajak. Yang terpenting
mereka meminta saran dari perancang financial yang kompeten.
9. Tingkat 5: investor canggih
Para investor tipe ini sanggup mencari strategi investasi yang ebih agresif dan
beresiko. Mengapa? Karena mereka mempunyai kebiasaan mengelola uang yang
baik, dasar financial yang kuat, dan juga ahli berinvestasi. Mereka bukan orang baru
daam permainan ini. mereka terpusat, tidak menganut system diversifikasi. Mereka
mempunyai catatan kemenangan konsisten yang panjang, dan mereka cukup sering
mengalami kekalahan yang memberi mereka kebijaksanaan yang hanya bisa
diperoleh dari membuat kesalahan da belajar darinya.
10. Tingkat 6: kapitalis
Hanya sedikit orang didunia yang mencapai tingkat kehebatan investasi ini. di
Amerika tak satupun diantara seratus orang yang merupakan kapitaslis sejati. Ia
biasanya seorang B dan sekaligus I yang hebat karena kemampuannya menciptakan
bisnis dan peluang investasi secara bersamaan. Tujuan seorang kapitalis adalah
membuat lebih banyak uang dengan secara sinergis mengelola uang orang lain,
bakat orang lain, dan waktu orang lain. Kaum kapitalislah yang menyediakan uang
yang menciptakan uang, bisnis, dan hal-hal yang membuat sebuah Negara makmur.
Kunci pemasaran jaringan bukan terutama pada produknya,melainkan pada pendidikan
yang ditawarkan organisasi. Ada 2 hal penting yang bisa anda pelajari dari sistem
pemasaran jaringan untuk menjadi seorang B yang berhasil:
 Untuk berhasil,anda harus menaklukan rasa takut di tolak dan berhenti
mencemaskan apa yang akan dikatakan orang tentang anda. Salah satu frasa terbaik
untuk hal ini adalah “ Apa pendapatmu tentang diriku bukanlah urusanku. Yang
terpenting adalah apa pendapatku tentang diriku.”
 Belajar memimpin orang. Bekerja dengan berbagai jenis orang yang berbeda adalah
hal yang paling sulit dalam bisnis. Orang – orang yang anda temui yang berhasil

10
adalah orang yang mempunyai bakat memimpin. Kemampuan untuk cocok dengan
orang lain dan mampu memberikan inspirasi kepada mereka adalah keterampilan
yang berharga. Sebuah keterampilan yang patut untuk di palajari.
× Contoh dalam setip cash flow quadrant
o CONTOH SEORANG ”E”
Mari kita ambil contoh yang pada umumnya terjadi di masyarakat,yaitu seorang
karyawan perusahaan. Apabila seorang karyawan perusahaan tidak dapat bekerja
karenaalasan sakit atau usia lanjut, maka seorang karyawan tadi tidak akan
mendapatkan uang / gajimereka yang berasal dari perusahaan
o CONTOH SEORANG ”S”
Mari kita ambil contoh seorang dokter. Apabila seorang dokter tidak praktek
karena alasan kesehatan, usialanjut,atau karena adanya bencana yang
mengakibatkan seorang dokter tidakbisa membuka prekteknya,maka dokter
tersebut tidak akan mendapatkan penghasilan.
o CONTOH SEORANG ”B”
Mari kita ambil contoh seorang pemilik waralaba ayam goreng Kentucky
( KFC ). Apabila pemilik waralaba tersebut ingin berlibur ke luar negeri selema
satu bulan hingga beberapa tahun,maka bisnisnya akan tetap berjalan dan
menghasilkan uang karenatelah memilik sistem yang telah terbuktidapat berjalan
dengan sistem yang ada dan karyawannya.
o CONTOH SEORANG ”I”
Mari kita ambil contoh seorang deposan. Sama seperti seorang ”B”, yaitu ketika
seorang deposan ingin meninggalkan bisnisnya dalamwaktu yang lama, maka
bisnisnya tetap dapat berjalan karena aset-lah yang bekerja untukkya.

B. Strategi Investasi
Strategi investasi pada dasarnya adalah rencana untuk menginvestasikan uang dalam
berbagai jenis investasi yang akan membantu mencapai tujuan keuangan dalam jumlah
waktu tertentu. Strategi investasi umumnya ada dua macam, yaitu strategi aktif (active
strategy) dan strategi pasif (passive strategy). Seperti yang dijelaskan oleh Tandelilin
(2001) ada dua strategi investor dalampembentukan portofolio, yaitu sebagai berikut
1. Strategi pasif

11
Merupakan tindakan investor yang cenderung pasif dalam berinvestasi dalam saham
dan hanya mendasarkan pergerakan sahamnya pada pergerakan indeks pasar. Strategi
pasif mendasarkan pada asumsi bahwa (a) pasar modal tidak melakukan misprincing
dan (b) meskipun terjadi mispicing, para pemodal berpendapat bahwa mereka tidak
bisa mengidentifikasikan dan memanfaatkannya. Tujuan dari strategi pasif ini adalah
memperoleh reurn portofolio sebesar return indeks pasar dengan menekankan
seminimal mungkin risiko dan biaya investasi yang harus dikeluarkan.
Ada dua macam strategi pasif yaitu sebagai berikut :
a. Strategi beli dan simpan maksudnya adalah investor melakukan pembelian
sejumlah saham dan tetap memegangnya untuk beberapa waktu tertentu. Tujuan
dilakukannya strategi ini adalah untuk menghindari biaya transaksi dan biaya
tambahan lainnya yang biasanya telalu tinggi.
b. Strategi mengikuti indeks merupakan strategi yang digambarkan sebagai
pembelian instrumen reksadana atau dana pensiun oleh investor. Dalam hal ini
investor berharap bahwa kinerja investasinya pada kumpulan saham dalam
instrumenn resadana sudah merupakan duplikat dari kinerja indeks pasar. Dengan
kata lain investor berharap memperoleh return yang sebanding dengan pasar.
2. Strategi Aktif
Merupakan tindakan investor secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual beli
saham, mecari informasi, mengikuti waktu dan pergerakan harga saham serta
berbagai mendapatkan return abnormal. Tujuan strategi aktif ini adalah mendapatkan
return potofolio saham yang melebihi return portofolio saham yang diperoleh dari
strategi pasif. Ada tiga strategi yang biasa dipakai investor dalam menjalankan
strategi aktif portofolio saham.
a. Pemilihan saham maksudnya adalah para investor secara aktif melakukan analisa
pemilihan sahamsaham yang memberikan saham-saham terbaik, yaitu
memberikan hubungan tingkat return dan resiko yang terbaik dibandingkan
dengan alternaive lainnya. Analisis ini mendasarkan pada pendekatan analisis
fundamental guna mengetahui prospek saham tersebut pada masa datang.
b. Rotasi sektor, maksudnya investor dapat melakukan strategi ini dengan dua cara,
yaitu sebagai berikut.
a) Melakukan investasi pada saham-saham yang bergerak pada sector tertentu
untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di kemudian hari.

12
b) Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio saham-
saham pada sektor industri yang berbeda-beda.
c) Strategis momentum harga menyatakan bahwa pada waktu-waktu tertentu
untuk mengatisipasi perubahan perusahaan.dalam hal ini investor akan
mencari waktu yang tepat, pada saat perubahan harga yang terjadi bisa
memberikan tingkat keuntungan bagi investor melalui tindakan menjual atau
membeli saham. Cahyono (2002: 219) berpendapat bahwa dalam dunia nyata
tidak ada pasar yang efisien sempurna. Salah satu sebabnya adalah karena
adanya partisipasi pemodal ritel yang dalam berinvestasi sering melibatkan
emosi, terpengaruh suasana, dan lain-lain.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setiap Quadrant memiliki kelebihan dan kekurangnya masing masing akan tetapi hal
yang mendasar dalam suatu wirausaha dan konsep penghasilan dengan baik adalah
dengan menggunakan atau memposisikan diri dalam ruang lingkup quadrant kanan.
Alternatif untuk dapat mengurangi ketidak pastian yang dihadapi investor adalah
melakukan strategi investasi.

B. SARAN
Semoga makalah yang kami buat bisa bermanfaat untuk para pembaca. Dan semoga
dengan adanya informasi atau materi ini bisa diaplikasikan pada bisnisnya kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kiyosaki, Robert T dan Lachter, Sharon L, 2013, The Cashflow Quadrant ( panduan ayah
kaya menuju kebebasan finansial ), cetakan ke 31, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
http://ekomid.blogspot.com/2011/07/strategi-investasi.html
https://www.academia.edu/36982146/Evaluasi_Strategi_Investasi_Saham

diakses pada 20 Februari 2020

15

Anda mungkin juga menyukai