Anda di halaman 1dari 33

Model Konseptual Dan Teori Keperawatan Komunitas Nightingale’s Theory Of

Environment Dan Self-Care Model Dorothea E Orem

Dosen Pembimbing

Dr. Yulianto, S.Kep.,Ns.,M.MKes

Nama Kelompok

Alifvia nur afisha 0118006


Diana Nur Azizah 0118012
Moh. Andi Darmawan 0118025
Moh. Holilurrohman 0118026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2021
Keperawatan Komunitas 2 | 1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul “Model Konseptual Dan Teori
Keperawatan Komunitas Nightingale’s Theory Of Environment Dan Self-Care Model Dorothea
E Orem” dapat terselesaikan.
Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Dr. Yulianto,
S.Kep.,Ns.,M.MKes selaku Dosen pengajar Mata Kuliah Keperawatan Komunitas yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam mengajar penulis selama mengikuti perkuliahan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Mojokerto,10 Maret 2021

Penulis

Keperawatan Komunitas 2 | 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….…..2

DAFTAR ISI………………………………………………………….............................3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….…....4

A. Latar Belakang…………………………………………………………….….....4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….....5
C. Tujuan Masalah………………………………………………………….………5

BAB II TINJAUAN TEORI…………………………………………………………….6

A. Konsep Model Keperawatan Teori Florence Nightingale…………………….6


B. Konsep Model Keperawatan Teori Dorothea E. Orem………………………17

BAB III PENUTUP……………………………………………………………….....33

A. Simpulan………………………………………………………………….……33
B. Saran……………………………………………………………………….…..33

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...…….….34

Keperawatan Komunitas 2 | 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi
oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu
berfikir logis dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia.
Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada
setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam
proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai
dengan kebutuhan.
Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau dikenal sebagai
wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan
penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih mengemukakan
tentang lingkungan. Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan
keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan
lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.
Model “self care” yang diperkenalkan oleh  Dorothea E. Orem. Orem
mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia
mempublikasikannya dengan judul “Nursing Conceps of Practice Self Care”. Model ini
pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan
pada multiperson’s units (keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga
sebagai lanjutan dari tiga hubungan konstruksi teori yang meliputi : teori self care, teori
self care deficit dan teori nursing system. Dalam pandangan orem, bahwa setiap orang
mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri. Tapi pada
situasi tertentu kemampuan itu tidak bisa tampil, disinilah teori orem akan menjelaskan
bahwa, kebutuhan manusia apapun kondisinya adalah sama, tergantung bagaimana
individu memenuhi kebutuhan itu. Bila kebutuhanya terpenuhi dengan baik maka tidak

Keperawatan Komunitas 2 | 4
akan ditemukan masalah, berbeda dengan orang yang tidak mampu memenuhi
kebutuhanya makan akan mengalami deficiet.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Model Konseptual Dan Teori Keperawatan Komunitas Nightingale’s
Theory Of Environment
2. Bagaimana Model Konseptual Dan Teori Keperawatan Komunitas Self-Care Model
Dorothea E Orem”

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Model Konseptual Dan Teori Keperawatan Komunitas
Nightingale’s Theory Of Environment
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Model Konseptual Dan Teori Keperawatan Komunitas
Self-Care Model Dorothea E Orem”

Keperawatan Komunitas 2 | 5
BAB II
TINJAUAN TEORI

Konsep Model Keperawatan Teori Florence Nightingale


A. Biografi Florence Nightingale
Nightingale lahir pada tahun 1820 di 1820 di Florence, Florence, Italia. Italia.
Orang tua Nightingale Nightingale sangat kaya dan sering kali melakukan perjalanan ke
luar negeri. Nightingale adalah wanita yang cantik dan diharapkan untuk berperilaku
seperti setiap wanita Victoria lainnya, mengisi waktunya sebelum menikah dengan
musik, membaca, bordir, dan  belajar  belajar bagaimana bagaimana menjadi menjadi
nyonya rumah yang sempurna sempurna (Brown, (Brown, 1988) dalam (Alligood, 2006).
Ketika Florence berusia 17 tahun ia mulai Ketika Florence berusia 17 tahun ia
mulai merasakan merasakan simpati terhadap orang simpati terhadap orang –  orang
disekitarnya. Hingga akhirnya pada usia 24 tahun Florence memutuskan untuk membantu
rakyat di Rumah Sakit, namun hal tersebut mendapat penolakan dari keluarganya sampai
suatu ketika ia pergi ke Kaiserworth, Jerman, untuk belajar keperawatan dari institusi
diakones (Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951) dalam (Alligood, 2010). Dia belajar di
sana selama 3 bulan dan kemudian kembali untuk melayani keluarganya. Itu lain 2 tahun
sebelum dia diizinkan untuk praktek keperawatan (Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951)
dalam (Alligood, 2010).
Karena pekerjaannya di keperawatan dan pendidikan keperawatan, ia dikenal
sebagai pendiri keperawatan modern (Dennis & Prescott, 1985; Henry, Woods &
Nagelkerk, 1990) dalam (Alligood, 2010). Dia  Nagelkerk, 1990) dalam (Alligood,
2010). Dia mulai sekolah keperawatan di Rumah sekolah keperawatan di Rumah Sakit St
Thomas di Inggris dan menulis banyak naskah tentang rumah sakit reformasi dan 5
perawatan  perawatan (Brown, (Brown, 1988; Woodham-Smith, Woodham-Smith, 1951)
dalam (Alligood, (Alligood, 2010).
B. Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale

Keperawatan Komunitas 2 | 6
Menurut Nightingale ada empat komponen paradigma keperawatan, yakni :
a. Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial dan
spiritual. Walaupun memang lebih terfokus pada aspek fisik tetapi tetap saja
ide yang dikemukakan Nightingale tentang seseorang yang sedang sakit
mempunyai semangat hidup yang lebih besar daripada mereka yang sehat,
sebenarnya terkait dengan dimensi psikologis dari manusia.
b. Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal
yang mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima
komponen lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan
individu yang meliputi udara bersih, air yang bersih, pemeliharaan yang
efisien kebersihan, serta penerangan atau pencahayaan.
Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan
sosial dan psikologis yang dieksplor secara lebih terperinci dalam
tulisannya. Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas melalui
pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan, maka
yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara
hidup seseorang daripada mengkaji fisik atau tubuhnya.
c. Keperawatan  
Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan
menguraikan keperawatan sebagai mengarahkan terhadap peningkatan dan
pengelolaan lingkungan fisik, sehingga alam akan menyembuhkan pasien.
Oleh karena itu, kegiatan keperawatan termasuk memberikan pendidikan
tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk membantu wanita
menciptakan atau membuat lingkungan sehat bagi keluarganya dan
komunitas yang pada dasarnya bertujuan untuk mencegah penyakit.
*Kerangka Konsep
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks
lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan
psikologis daan lingkungan sosial.
 Lingkungan fisik (physical enviroment)

Keperawatan Komunitas 2 | 7
Lingkungan fisik merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan
dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap
lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien
dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-
bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak
lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga
memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas,
tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan keleluasaan pasien untuk
beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh
dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur
sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
 Lingkungan psikologi (physicology environment)
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.
Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.
Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual
dapat merangsang semua faktor untuk membantu pasien dalam
mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan
secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau
terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan
keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila
dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien.
Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang
berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-
kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang
menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa
nyaman.
 Lingkungan sosial (social environment)

Keperawatan Komunitas 2 | 8
Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik,
kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit,
sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat
harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-
kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien
pada umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya
selalu dibicarakan dalam hubungna individu pasien yaitu lingkungan pasien
secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan
rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
lingkungan secara khusus.
d. Kesehatan
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan
menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang
merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor lingkungan, fisik,
dan psikologis. Terutama faktor lingkungan meliputi:
 Kebersihan
 Minuman
 Nutrisi
 Kelembaban
 Jalan udara
 Saluran air
Yang mempengaruhi kesehatan menurut Nightingale keadaan sehat dapat
dicapai melalui pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan. Penyakit
merupakan proses perbaikan, tubuh berusaha untuk memperbaiki masalah.
Juga merupakan suatu kesempatan untuk meningkatkan pandangan spiritual.
Oleh karena itu, Nightingale sangat menekankan bahwa kesehatan tidak
hanya berorientasi dalam lingkungan rumah sakit tetapi juga komunitas.

1. Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale:


Lima (5) komponen pokok lingkungan sehat menurut Florence Nightingale:

Keperawatan Komunitas 2 | 9
a. Peredaran hawa baik.
Maksudnya adalah suatu keadaan dimana suhu berada dalam keadaan normal.
b. Cahaya yang memadai
Cahaya yang cukup dalam pemenuhan kesehatan pasien.
c. Kehangatan yang cukup
Kehangatan yang diperlukan untuk proses pemulihan.
d. Pengendalian kebisingan
Suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak terganggu oleh kebisingan (keributan).
e. Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya)
Menjauhkan pasien dari bau yang menyebabkan gangguan dalam kesehatan.
2. Ada 12 macam komponen umum dalam Teori Florence Nightingale:
a. Kesehatan rumah
Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga seseorang merasa nyaman.
b. Ventilasidan pemanasanVentilasi
merupakan perhatian utama dari teori Nightingale. Ventilasi merupakan indikasi yang berhubungan
dengan komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai pemulihan
penyakit.
c. Cahaya
Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat dari pencahayaan konsep ini
sangat penting dalam teori Florence, dia mengidentifikasisecara langsung bahwa sinar matahari
merupakan kebutuhan pasien. Menurutnya pencahayaan mempunyai sinar matahari, perawat
diinstruksikan untuk mengkondisikan agar pasien terpapar dengan sinar matahari.
d. Kebisingan
Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau ruangan. Hal tersebut perlu
dihindarkan karena dapat mengganggu pasien.
e. Variasi keanekaragaman
Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi sesesorang, missalnya makanan.
f. Tempat tidur
Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang dan juga pola tidur yang
kurang baik akan menyebabkan gangguan pada kesehatan.
g. Kebersihan kamar dan halaman

Keperawatan Komunitas 2 | 10
Kebersihan kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi kesehatan. Oleh karena itu, pembersihan
sangat perlu dilakukan pada kamar dan halaman.
h. Kebersihan pribadi
Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang karena merupakan bagian dari
kebersihan secara fisik. 
i. Pengambilan nutrisi dan makanan
Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga keseimbangan tubuh. Adanya nutrisi dan pola
makan yang baik sangat berpengaruh bagi kesehatan.
j. Obrolan, harapan dan nasehat
Dalam hal ini, komponen tersebut menyangkut kesehatan mental seseorang dalam menyikapi
lingkungannya. Komunikasi sangat perlu dilakukan antara perawat, pasien dan keluarga. Mental
yang yang terganggu akan mempengaruhi kesehatan pasien.
k. Pengamatan orang sakit
Pengamatan sangat perlu dilakukan oleh seorang perawat, dimana seorang perawat harus tahu sebab
dan akibat dari suatu penyakit.
l. Pertimbangan social
Tidak melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu keputusan tetapi dari berbagai sisi.

C. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep:


1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan
a) Individu/manusia memiliki kemampuan besar untuk memperbaikan kondisinya dalam
menghadapi penyakit.
b) Keperawatan bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat
melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
c) Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.
d) Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi Eksternal (lingkungan luar) yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara
dan cahaya.
2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan
a) Pengkajian/pengumpulan data

Keperawatan Komunitas 2 | 11
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan
(lingkungan fisik, psikis dan sosial).
b) Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan
kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.
c) Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya:
1) Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan.
2) Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan dengan komponen lingkungan
yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai sumber pemulihan penyakit.
3) Pembuangan sampah.
4) Pencemaran lingkungan.
5) Komunikasi sosial, dll.
d) Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan
antara lain:
1) Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2) Penyesuaian terhadap lingkungan.
3) Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
e) Implementasi  (Pelaksanaan)
Upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi
lingkungan yang baik yangmempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan
individu.
f) Evaluasi
Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan
individu.
1) Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2) Penyesuaian terhadap lingkungan.
3) Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.

D. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Teori-teori Lain


1. Teori adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan
dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil

Keperawatan Komunitas 2 | 12
tidaknya respon adaptasi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan
Florence Nightingale.
2. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya
berperan penting pada setiap individu dalam berespon adaptif (baik) ataumal adaptif (tidak
baik).
3. Teori kebutuhan Menurut Maslow, pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence
Ninghtingale, sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara
segar, ventilasi dan kebutuhan lingkungan yang aman berhubungan dengan saluran yang baik
dan air yang bersih. Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang
berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
4. Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani.
Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu
untuk mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan. Stress juga dapat
menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi.
Florence Nightingale, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum
sehingga akan menimumkan efek stressos, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan
pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor (penyebab stress) yang
negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada
kemampuan koping(pertahan terhadap stress) individu.

Melalui observasi (pengamatan) dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara


status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan
kondisi hygiene  (bersih) dan sanitasi selama perang Crimean. Kondisi hygene (bersih) penting untuk
membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku. Di zaman
sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi atau
membersihkan kuku; bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting.
Oleh karenanya, perawat perlu melihat apakah pasien dapat membersihkan diri mereka sendiri
dan membantu mereka bila mungkin. Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka
lakukan dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktik budaya dan agama dapat membedakan

Keperawatan Komunitas 2 | 13
praktik  hygiene (bersih). Hygiene adalah sangat pribadi dan masing-masing individu mempunyai ide
yang berbeda tentang apa yang mereka ingin lakukan.
Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memenuhi kebutuhan pribadinya dari
pada melakukan standar rutin. Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit
tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merawat orang
yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses
penyembuhan penyakit. Itulah beda perawat dan dokter. Perawat juga bukan hanya memberikan obat
untuk menyembuhkan penyakit kepada si pasien tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan
fisik, psikologis, sosial pasien sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik
lahir maupun batin (kejiwaan) mereka tenang dan nyaman. Pada saat pasien berada di rumah sakit pun
perawat di tuntut untuk memberikan kenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan
sakit si pasien itu dan dalam perawatan pasien tidak dibedakan yang kaya dan miskin.

E. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan


a. Pengakjian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nighitngale lebih menitiberatkan pada kondisi
lingkungan(lingkungan fisik,psikhis,social)
b. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan pada
kondisi klient yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.
c. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya
d. Diagnosa Keperawatan
Berbagai masalah klient yang berhungan dengan lingkungannya, misalnya faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan, penyesuaian terhadap
lingkungan.
e. Implementasi
Upaya dasar merubah mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya
kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan pertumbuhan fisik dan
perkembangan individu.
f. Evaluasi

Keperawatan Komunitas 2 | 14
Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.

APLIKASI TEORI KEPERAWATAN


1. Aplikasi Proses Keperawatan
Membuat pasien merasa nyaman dan tenang di lingkungan rumah sakit merupakan hal
yang perlu dilakukan. Cara yang dilakukan untuk membuat pasien merasa nyaman, pada
saat memberi makanan di rumah sakit misal dengan membersihkan meja tempat tidur dan
yakinkan ada tempat untuk semua piring. Makanan harus di hidangkan pada nampan
bersih dan harus terlihat menarik. Yakinkan ada alat makan yang digunakan.
Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan:
1. Lingkungan fisik,
2. Psikologis,
3. Sosial.
Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara status
kesehatan klient dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan
perbaikan kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean. Kondisi higene penting
untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut, rambut, mata,
telinga, kuku. Di jaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan tentang
mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku, bernapas atau mengatasi nyeri
tampak lebih penting. Oleh karena itu, perawat perlu melihat apakah pasien dapat
mebersihkan diri mereka sendiri dan membantu mereka bila mungkin. Penting untuk
menanyakan pasien apa yang biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka
menginginkan bantuan. Praktek budaya dan agama dapat membedakan praktek higiene.
Higiene adalah sangat pribadi dan masing – masing individu mempunyai ide yang
berbeda-beda tentang apa yang mereka ingin lakukan. Jika memungkinkan, perawat harus
membantu pasien memenuhi kebutuhan pribadinya daripada melakukan standard rutin.
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit, tetapi tidak untuk
menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merawat orang yang
sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses
penyembuhan penyakit. Itulah beda perawat dan dokter. Perawat juga bukan hanya
memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit kepada si pasien, tetapi mereka juga

Keperawatan Komunitas 2 | 15
harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien sembuh. Setelah mereka
merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir maupun batin mereka tenang dan
nyaman. Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan
kenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan
dalam perawatan pasien tidak dibedakan yang kaya dan miskin.

Konsep Model Keperawatan Teori Dorothea E. Orem


A. Definisi Keperawatan
Dorothea orem (1971) mengembangkan definisi keperawatan yang menekankan
pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Orem menggambarkan filosofi
tentang kaperawatan dengan cara seperti berikut : Keperawatan memiliki perhatian
tertentu pada kebutuhan manusia terhadap tindakan perawatan dirinya sendiri dan kondisi
serta penatalaksanaannya secara terus menerus dalam upaya mempertahankan kehidupan
dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit, atau cidera, dan mengatasi hendaya yang
ditimbulkannya.
Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia, baik laki-laki perempuan
dan anak-anak. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan akan terjadi kesakitan
atau kematian. Keperawatan berupaya mengatur dan mempertahankan kebutuhan
keperawatan diri secara terus menerus bagi mereka yang secara total tidak mampu
melakukannya. Dalam situasi lain, perawat membantu klien untuk mempertahankan
perawatan diri dengan melakukannya sebagian, tetapi tidak seluruh prosedur, melainkan
pengawasan pada orang yang membantu klien dengan memberikan instuksi dan
pengarahamn secara individual sehingga secara bertahap klien mampu melakukannya
sendiri.
Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan mengenai
pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri
dari:
1. Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.
2. Water (air): pemeliaraan pengambilan air
3. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan
4. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi

Keperawatan Komunitas 2 | 16
5. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan aktivitas.
6. Solitude and Social Interaction (kesendirian dan interaksi sosial) : pemeliharaan dalam
keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial
7. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada
kehidupan manusia dalam keadaan sehat .
8. Promotion of Normality
B. Paradigma
1. Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah
a. Klien
Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan
self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau coping dan efeknya.
b. Sehat
Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan
untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi dan
perkembangan.
c. Lingkungan     
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan
perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik.
d. Keperawatan
Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu
individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan seft care yang
mencakup integrias struktural, fungsi dan perkembangan.                     
2. Tiga kategori self care
Model Orem’s, meyebutkan ada beberapa kebutuhan self care atau yang disebutkan
sebagai keperluan self care (sefl care requisite), yaitu
a. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal)
Kebutuhan yang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus
kehidupannya seperti kebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara,
air, makanan, eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal
tersebut dibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian
terhadap lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.

Keperawatan Komunitas 2 | 17
b. Development self care requisites kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan
manusia dan proses perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi
tahap dalam siklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yang
dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk
meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
c. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan
kesehatan): kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau keturunan,kerusakan
struktur manusia, kerusakan atau penyimpanngan cara, struktur norma, penyimpangan
fungsi atau peran dengan pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur
beserta pengaruhnya, dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang
untuk melakukan self care.
Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat
ketergantuangan atau kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu ada 3
tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu:
1. Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan
dilakukan karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi (sistem pengganti
keseluruhan).
2. Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (sistem
pengganti sebagian).
3. Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem
dukungan/pendidikan). 

C. Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini
berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self
care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
depenent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self
care deficit apapun dihilangkan.

Keperawatan Komunitas 2 | 18
4. Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.

D. Konsep Utama
1. Universal Self-Care Requisites
Tujuan universally required adalah untuk mencapai perawatan diri atau kebebasan
merawat diri dimana harus memiliki kemampuan untuk mengenal, memvalidasi dan
proses dalam memvalidasi mengenai anatomi dan fisiologi manusia yang berintegrasi
dalam lingkaran kehidupan. Dibawah ini terdapat 8 teori self care secara umum yaitu :
a. Pemeliharaan kecukupan pemasukan udara
b. Pemeliharaan kecukupan pemasukan makanan
c. Pemeliharaan kecukupan pemasukan cairan
d. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi social
g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia.
h. Peningkatan promosi fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok social
sesuai dengan potensinya
2. Developmental self-care requisites
Berhubungan dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat
mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus
kehidupan. Tiga hal yang berhubungan dengan tingkat perkembangan perawatan diri
adalah:
a. Situasi yang mendukung perkembangan perawatan diri
b. Terlibat dalam pengembangan diri
c. Mencegah atau mengatasi dampak dari situasi individu dan situasi kehidupan yang
mungkin mempengaruhi perkembangan manusia. (Orem, 1980,p.231)
3. Health deviation self-care requisites
Istilah perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang sakit atau trauma, yang
mengalami gangguan patologi, termasuk ketidakmampuan dan penyandang cacat juga
yang berada sedang dirawat dan menjalani terapi. Adanya gangguan kesehatan terjadi

Keperawatan Komunitas 2 | 19
sepanjang waktu sehingga mempengaruhi pengalaman mereka dalam menghadapi
kondisi sakit sepanjang hidupnya.
Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologi dan psikologi
tetapi juga konsep diri seutuhnya. Ketika konsep diri manusia mengalami gangguan
(termasuk retardasi mental atau autisme), perkembangan individu akan memberikan
dampak baik permanen maupun sementara. Dinegara-negara yang warganya banyak
mengalami gangguan kesehatan, self-care (perawatan diri) digunakan sebagai alat dalam
pengobatan dan terapi kesehatan.
Perawatan diri (self-care) adalah komponen system tindakan perawatan diri
individu yang merupakan langkah-langkah dalam perawatan ketika terjadi gangguan
kesehatan. Kompleksitas dari self-care atau system dependent-care (ketergantungan
perawatan) adalah meningkatnya jumlah penyakit yang terjadi dalam waktu-waktu
tertentu.
4. Therapeutic self-care demand
Terapi pemenuhan kebutuhan dasar berisi mengenai suatu program perawatan
dengan tujuan pemenuhan kebutuhan dasar pasien sesuai dengan tanda dan gejala yang
ditampilkan oleh pasien. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat ketika
memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien diantaranya :
a. Mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh
pasien dan cara pemberian ke pasien
b. Meningkatkan kegiatan yang bersifat menunjang pemenuhan kebutuhan dasar seperti
promosi dan pencegahan yang bisa menunjang dan mendukung pasien untuk
memenuhi kebutuhan dasar pasien sesuai dengan taraf kemandiriannya.
Beberapa pemahaman terkait terapi pemenuhan kebutuhan dasar diantaranya :
a. Perawat harus mampu mengidentifikasi faktor pada pasien dan lingkunganya yang
mengarah pada gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia
b. Perawat harus mampu melakukan pemilihan alat dan bahan yang bisa dipakai untuk
memenuhi kebutuhan dasar pasien, memanfaatkan segala sumberdaya yang ada
disekitar pasien untuk memberikan pelyenana pemenuhan kebutuhan dasar pasien
semaksimal mungkin.

Keperawatan Komunitas 2 | 20
5. Self Care Agency
Pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara holistik hanya dapat dilakukan pada
perawat yang memiliki kemampuan komprehensif, memahami konsep dasar manusia dan
perkembangan manusia baik secara holistik ( orem, 2001, p. 514)
6. Agent
Pihak atau prerawat yang bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada
pasien adalah perawat dengan keahlian dan ketrampilan yang berkompeten dan memiliki
kewenangan untuk memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik.
7. Dependent Care Agent
Dependent care agency merupakan perawat profesional yang memiliki tanggung
jawab dan tanggung gugat dalam upaya perawatan pemenuhan kebutuhan dasar pasien
termasuk pasien dalam derajat kesehatan yang masih baik atau masih mampu atau
sebagain memenuhi kebutuhan dasar pada pasien. Pemberian kebutuhan dasar tetap
menekankan pada kemandirian pasien sesuai dengan tingkat kemampuannya. Perawatan
yang diberikan bisa bersifat promoting, prevensi dan lain-lain.
8. Self Care Deficit
Perawat membantu pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya,
utamanya pada pasien yang dalam perawatan total care. Perawatan yang dilakukan
biasanya kuratif dan rehabilitatif. Pemenuhan kebutuhan pasien hampir semunay
tergantung pada pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh tim tenaga kesehatan
utamanya perawat.
9. Nursing Agency
Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuanya secara
terus menerus untuk bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara
holistik sehingga mereka mampu membuktikan dirinya bahwa mereka adalah perawat
yang berkompeten untuk bisa memberika pelayanan profesional untuk memenuhi
kebutuhan dasar pasie. Beberapa ktrempilan selain psikomotor yang juga harus dikuasai
perawat adala komunikasi terapetik, ketrampilan intrapersonal, pemberdayaan

Keperawatan Komunitas 2 | 21
sumberdaya di sekitar lingkungan perawat dan pasien untuk bisa memberikan pelayanan
yang profesional.

10. Nursing Design


Penampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan asuhan
keperawatan yang bisa memenuhi kebutuhan dasar pasien secara holistik adalah
perawata yang profesioanl, mampu berfikir kritis, memiliki dan menjalankan standar
kerja dll.
11. Sistem Keperawatan
Merupakan serangkaian tindakan praktik keperawatan yang dilakukan pada satu
waktu untuk kordinasi dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien untuk
mengetahui dan memenuhi komponen kebutuhan perawatan diri klien yang therapeutic
dan untuk melindungi serta mengetahui perkembangan perawatan diri klien

E. Asumsi Dasar
Orem (2001) mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori keperawatan terkait
kebutuhan dasar manusia :
1. Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan ,dimana pemenuhannya dipengaruhi dari
faktor dari dalam pasien ataupun dari lingkungan
2. Human agency, pasien yang memiliki tingkatan ketergantungan dalam pemenuhan
kebutuhan dasarnya
3. Pengalaman dan pengetahuan perawat diperlukan untuk bisa memberikan pelayanan
pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara profesional

F. Pernyataan-Pernyataan Teoritis
Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada
kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam
kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperawatan, Orem mengembangkan tiga bentuk teori
Self Care, di antaranya :
1. Theory of nursing system

Keperawatan Komunitas 2 | 22
Menggambarkan kebutuhan pasien yang akan dipenuhi oleh perawat, oleh pasien
itu sendiri atau kedua–duanya. Sistem keperawatan didesain berupa sistem tindakan yang
dilakukan oleh perawat untuk melatih/ meningkatkan self agency seseorang yang
mengalami keterbatasan dalam pemenuhan self care. Terdapat tiga tingkatan/kategori
sistem keperawatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan self care pasien sebagai
berikut :
a. Wholly Compensatory system (Sistem Bantuan Penuh)
Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara
penuh pada pasien dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan
perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, 
dan ambulansi serta adanya manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada
pasien koma.
b. Partially Compensatory System (system bantuan sebagian)
Merupakan system dalam pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian.
tindakan pemenuhan kebutuhan sebagian dilakukan oleh perawat dan sebagian lagi
oleh pasien sendiri. Perawat menyediakan kebutuhan self care akibat keterbatasan
pasien, membantu pasien sesuai indikasi yang dibutuhkan. Biasanya dilakukan pada
pasien – pasien dengan keterbatasan gerak, dan lain-lain
c. Supportif-Educative System
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan
dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara
mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu melakukan tindakan keperawatan
setelah dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan pada
pasien yang memelukan informasi pada pengaturan kelahiran.

Keperawatan Komunitas 2 | 23
BAGAN 1 : BASIC NURSING SISTEM

Tindakan
Menyelesaikan self-care
klien
terapeutik klien
terbatas

Tindakan Kompensasi terhadap


Perawat ketidakmampuan klien terlibat
dalam self-care

Dukung dan lindungi klien

Wholly Compensatory system

Melakukan beberapa tindakan


self-care untuk klien

Tindakan Kompensasi terhadap


Perawat keterbatasan self-care klien

Bantu klien sesuai kebutuhan

Melakukan beberapa tindakan


self care

Mengatur self-care agency Tindakan


klien

Menerima asuhan dan bantuan


dari perawat

Partial Compensatory System

Menyelesaikan Self-care

Mengatur latihan dan Tindakan


Tindakan
perkembangan Self-care klien
Perawat

Sistem Dukungan-Pendidikan

Keperawatan Komunitas 2 | 24
2. Teori Self Care Deficit
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana
segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan
dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya
secara terus menerus. Self care defisit dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa,
atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan
kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara
kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu
dalam proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut
diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain,
memberi support, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi
serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.
3. Teori Self Care
Merupakan hubungan antara therapeutic self care demands dengan kekuatan self
care agency yang tidak adekuat. Kemampuan Self Care Agency lebih kecil dibandingkan
dengan therapeutic self care demands sehingga self care tidak terpenuhi. Kondisi ini
menentukan adanya kebutuhan perawat (nursing agency) melalui sistem keperawatan.
a. Nursing Agency (Agen keperawatan)
Nursing agency adalah karakteristik orang yang mampu memenuhi status
perawat dalam kelompok – kelompok sosial. Tersedianya perawatan bagi individu
laki – laki, wanita, dan anak atau kumpulan manusia seperti keluarga – keluarga,
memerlukan agar perawat memiliki kemampuan khusus yang memungkinkan mereka
memberikan perawatan yang akan menggantikan kerugian atau bantuan dalam
mengatasi turunan kesehatan atau hubungan antar perawatan mandiri – kesehatan atau
perawatan dependen deficit bagi orang lain. Kemampuan khusus yang merupakan
agen keperawatan.
b. Self care agency (Agen perawatan diri)
Self care agency adalah kekeuatan individu yang berhubungan dengan
perkiraan dan esensial operasi – operasi produksi untuk perawatan mandiri.

Keperawatan Komunitas 2 | 25
c. Therapeutik self care demand (Permintaan perawatan diri)
Self care demand adalah totalitas upaya –upaya perawatan diri sendiri yang
ditampilkan untuk beberapa waktu agar menemukan syarat–syarat perawatan mandiri
dengan cara menggunakan metode–metode yang valid dan berhubungan dengan
perangkat–perangkat operasi atau penanganan.
d. Self–care (perawatan diri)
Self–care adalah suatu kontribusi berkelanjutan orang dewasa bagi
eksistensinya, kesehatannya dan kesejahteraannya. Perawatan diri adalah aktivitas
dimana individu – individunya memulai dan menampilkan kepentingan mereka dalam
mempertahankan individu, kesehatan dan kesejahteraan.
e. Self–care deficit
Self care deficit adalah hubungan antara self – care agency dengan self care
demand yang didalamnya self care agency tidak cukup mampu menggunakan self
care demand.
Kerangka Kerja
Self Kategori self care Self care Self care Nursing action
care Requistes agent deficit
Requisi
tes
Universal a. Cairan ( ) Mandiri Elf care Mandiri :
b. Makanan ( ) Parsial agency < a. Support perawatan diri
c. Proseseliminasi ( ) Total self care b. Pengaturan latihan dan
d. Istirahat dan tidur demand pengembangan self care
e. Interaksi sosial Untuk agency
f. Pencegahan dari setiap
bahaya kategori Parsial :
g. Peningkatan fungsi self care Nurse action :
dan perkembangan reguisites a. Menentukan kebutuhan self
manusia care pasien
b. Membantu keterbatasan self
care pasien

Keperawatan Komunitas 2 | 26
c. Membantu pasien sesuai
kebutuhan

Pasien action :
a. Mengenali kebutuhan self
care dirinya
b. Meregulasi self care agency
c. Menerima perawatan dan
bantuan dari perawat
Total
a. Memenuhi kebutuhan
terapetik self care pasien
b. Mengkompensasi
ketidakmampuan paien
dalam pemenuhan
kebutuhan self care
c. Memberikan support dan
melindungi pasien

Developm a. Mempertahankan Mandiri Mandiri :


ental kondisi lingkungan Partial a. Support perawatan diri
b. Yang mendukung Total b. Pengaturan latihan dan
perkembangan pengembangan self care
c. Pencegahan dari agency
kondisi yang
mengancam Parsial :
perkembangan Nurse action :
normal a. Menentukan kebutuhan self
care pasien
b. Membantu keterbatasan self
care pasien

Keperawatan Komunitas 2 | 27
c. Membantu pasien sesuai
kebutuhan

Pasien action :
a. Mengenali kebutuhan self
care dirinya
b. Meregulasi self care agency
c. Menerima perawatan dan
bantuan dari perawat
Total
a. Memenuhi kebutuhan
terapetik self care pasien
b. Menkompensasi
ketidakmampuan paien
dalam pemenuhan
kebutuhan self care
c. Memberikan support dan
melindungi pasien

Health a. Pencarian terhadap Mandiri :


deviation bantuan medis a. Support perawatan diri
b. Kesadaran terhadap b. Pengaturan latihan dan
potensi masalah pengembangan self care
yang muncul akibat agency
dari pengobatan
atau perawatan Parsial :
c. Modifikasi konsep Nurse action :
atau gambaran diri a. Menentukan kebutuhan self
d. Penyesuaian gaya care pasien
hidup yang dapat b. Membantu keterbatasan self

Keperawatan Komunitas 2 | 28
mendukung care pasien
perubahan status c. Membantu pasien sesuai
kesehatan. kebutuhan

Pasien action :
a. Mengenali kebutuhan self
care dirinya
b. Meregulasi self care agency
c. Menerima perawatan dan
bantuan dari perawat
Total
a. Memenuhi kebutuhan
terapetik self care pasien
b. Menkompensasi
ketidakmampuan paien
dalam pemenuhan
kebutuhan self care
c. Memberikan support dan
melindungi pasien

G. Konseptual Model Dorothea E. Orem dan Asuhan Keperawatan


Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek
keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien. Pada pelaksanaan asuhan
keperawatan terdapat pendekatan dan metode utama yang digunakan yaitu metode
memecahkan masalah secara ilmiah yang selanjutnya dikenal sebagai proses keperawatan
(nursing process).
Proses keperawatan yang dijelaskan oleh Orem mempunyai tiga tahap proses
keperawatan yang dikenal sebagai kegiatan proses teknologi dari praktek keperawatan.
Tahapan tersebut meliputi: diagnosa keperawatan dan persepsi, mendisain sistem
keperawatan dan perencanaan, dan memproduksi dan mengatur sistem keperawatan.

Keperawatan Komunitas 2 | 29
Adapun masing-masing tahap dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap 1: Diagnosa keperawatan dan persepsi
Pada tahap ini memperjelas mengapa keperawatan dibutuhkan. Analisa dan
interpretasi dalam membuat keputusan mengenai perawatan merupakan bentuk kegiatan
manajemen kasus. Didalam diagnosa keperawatan memerlukan telaahan dan
pengumpulan fakta tentang pasien termasuk self care agent dan therapeutic self-care
demand dan hubungan keduannya sehingga dapat ditetapkan self-care deficit (Orem,
2001, p.309). Orem menegaskan bahwa dalam diagnosa keperawatan dan merupakan
dasar tujuan untuk memberikan arahan dalam melakukan tindakan keperawatan dan
dalam pengobatan, kemampuan pasien dan minat keluarga serta bentuk dalam kolaborasi
mempengaruhi tindakan keperawatan yang dilakukan perawat.
Pada tahap ini perawat melakukan pengkajian dan pengumpulan data berdasarkan
enam area yang ditentukan oleh Orem yaitu: Status kesehatan perorangan, persepsi dokter
terhadap kesehatan seseorang, persepsi pasien/individu berkaitan kesehata dirinya sendiri,
tujuan kesehatan berkaitan dengan konteks riwayat kesehatan, gaya hidup dan status
kesehatan, kebutuhan pasien/individu terhadap self-care dan integritas/kapasitas
pasien/individu melakukan self-care. Dari data-data dikumpulkan dan dikelompokkan
kedalam area masing-masing, yaitu: Universal self-care requisites, developmental
requisites dan healt-deviation sel-care requisites serta hubungan timbal baliknya. Selain
data-data tersebut penting juga dikumpulkan hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan,
ketrampilan, motivasi dan orientasi pasien.
Pada tahap pertama ini, asuhan keperawatan pada teori orem dapat disimpulkan
bahwa perawat harus mengajukan beberapa pertanyaan dan menjawab hal-hal yang
berkaitan dengan: Apakah kebutuhan perawatan therapeutic pasien, sekarang, dan masa
yang akan datang, apakah pasien mempunyai self-care demand dan untuk memenuhi
therapeutic self-care demand-nya, apakah sifat dan alasan hal tersebut, apakah pasien
perlu dibantu untuk menahan diri menggunakan self care, apakah untuk melindungi
perkembagan kemampuan self-care dari tujuan terapetik, dan apakah potensi pasien
untuk menggunakan self-care pada periode yang akan datang.

Keperawatan Komunitas 2 | 30
2. Tahap 2 : Mendisain sistem keperawatan dan perencanaan
Tahap ini merupakan tahap dalam memberikan perawatan pada pasien dan
membuat nursing system yang efisien dan efektif dan menentukan cara-cara yang benar
dalam membantu self care pasien. Tahap ini termasuk mendisain bagaimana peran pasien
dan peran perawat dalam melakukan self care yang dilakukan dalam memenuhi
therapeutic self-care demand, dan mengatur latihan self-care agency, melindungi dan
membantu self care agency.
Sedangkan perencanaan merupakan kegiatan mengarahkan dan cara untuk
mengimplementasikan sistem keperawatan dan berhubungan dengan usaha untuk
mendapatkan aktifitas tertentu saat perawat dengan klien beriteraksi.
3. Tahap 3: Memproduksi dan manajemen sistem keperawatan,
Didalam tahap ketiga ini, perawat bekerja untuk menghasilkan dan mengatur
sistem keperawatan. Perawat selama berinteraksi dengan pasien, dapat melakukan
perencanaan dan control dan tahap ini mengatur sistem keperawatan serta menghasilkan
kegiatan yang terencana untuk memenuhi therapeutic self-care demand dan mengatur
latihan dan pengembangan kemampuan akan self-care.
Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: Membatu, menuntun, mengarahkan,
menstimulus minat, mendukung, meregulasi, mengkoordinasi dan memonitor tugas self-
care sehingga sistem perawatan dapat berjalan dengan optimal.
Bentuk perbandingan antara langkah-langkah proses keperawatan umum dan
proses keperawatan self care care deficit (Orem): (Tabel 1)
Proses Keperawatan Proses Keperawatan Orem
Tahap 1.
1. Pengkajian dan Diagnosa Diagnosa dan persepsi; menentukan mengapa perawat
Keperawatan dibutuhkan. Menganalisa dan menginterpretasi – membuat
keputusan yang berkaitan dengan perawatan.
Tahap 2.
2. Perencanaan Mendisain sistem keperawatan dan merencanakan untuk
memberikan perawatan
3. Implementasi Tahap 3.
4. Evaluasi Menghasilkan dan mengelola sistem keperawatan
BAB III

Keperawatan Komunitas 2 | 31
PENUTUP

A. Simpulan
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” merupakan salah satu
pendiriyang meletakan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui model konsep dan teori keperawatan
yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasa rmanusia pada klien serta
pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori
lingkunganya.
Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat
dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang kuat. Pengkajian atau observasi (pengamatan) bukan demi
berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan
kesehatan dankeamanan.
Orem dengan Self-Care Dependent-Care Nursing teori nya mencoba memberikan
pelayanan keperawatan dengan memunculkan potensi dari tiap klien yang terganggu
karena kondisi sakitnya. teori orem menjelaskan bahwa proses keperawatan akan terjadi
ketika kemampuan klien dalam memenuhi kondisnya yang terganggu. dalam teori ini
disebutkan bahwa kemampuan seseorang dalam memberikan pealayanan tergadap
dirintya sendiri itu akan di pengaruhi oleh kebutuhan dasar tang dependen, artinya
kebutuhan dasar manusia akan terap porsi kebutuhanya dalam kondisi apapun seorang
klien. selain kebutuhan self care juga di pengaruhi self care agency, yaitu kekempuan
seseorang untuk memenuhi kebutuhanya sendiri.

B. Saran
Demi kesempurnaan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat membangun ke arah kebaikan demi kelancaran dan kesempurnaan penulis
ini. Makalah ini tidak luput dari banyak kekurangan. Maka dari itu, marilah kita cari dan
bacalah buku tentang Keperawatan Komunitas yang lain di berbagai buku-buku atau dari
internet agar wawasan kita mengenai Keperawatan Komunitas bisa dikembangkan lebih
luas.
DAFTAR PUSTAKA

Keperawatan Komunitas 2 | 32
George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice, 3rd ed. Norwalk,
Appleton & Lange.
Wills M.Evelyn, McEwen Melanie (2002). Theoretical Basis for Nursing Philadelphia.
Lippincott Williams& wilkins.
Meleis Ibrahim Afaf (1997) , Theoretical Nursing : Development & Progress 3rd ed.
Philadelphia, Lippincott.
Tomey AM, Alligood. MR. Nursing theorists and their work. (5th ed.). Mosby, Philadelphia,
2002
Ali, Zaidin, Haji. (2001). Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika
Alimul Hidayat, Azis.(2002).Konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Sartono. (2011).. Aplikasi Florence Nightingale dalam Pelayanan Keperawatan dan Aplikasi Kasus
Bridge J, et all. Dorothea Orem’s Self Care Deficit Theory. Troy University.
Orem, Dorothea. 2007. Dorothea Elizabeth Orem Made Nursing Theory. “Exciting, Realistic,
and Usable”. www. Diosav.org.
Sumber: Nursing Theories; The Base For Professional Nursing practice,Connecticut: Appleton
dan Lange,h.109 dan Self-care Deficit Theory of Nursing; Concepts and Applications, St.Louis:
Mosby h.106)

Keperawatan Komunitas 2 | 33

Anda mungkin juga menyukai