PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Siapa Hildegard E Peplau?
1.2.2 Bagaimana sumber teori Hildegard E Peplau?
1.2.3 Bagaimana Pengertian Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau?
1.2.4 Bagaimana Tahapan Inter Personal Menurut Peplau dalam
Keperawatan?
1.2.5 Bagaimana Hubungan Antara Fase-Fase Peplau dan
Proses Keperawatan?
1.2.6 Bagaimana Teori Peplau dan Konsep Empat Besar?
1.2.7 Bagaimana Konsep Mayor Dari Teori Peplau?
1.2.8 Bagaimana Penerimaan Teori oleh Komunitas Keperawatan?
1.2.9 Apa Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui Siapa Hildegard E Peplau.
1.3.2 Untuk mengetahui sumber teori Hildegard E Peplau.
1.3.3 Untuk mengetahui Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau.
1.3.4 Untuk mengetahui Tahapan Inter Personal Menurut Peplau dalam
Keperawatan.
1.3.5 Untuk mengetahui Hubungan Antara Fase-Fase Peplau dan
Proses Keperawatan.
1.3.6 Untuk mengetahui Bagaimana Teori Peplau dan Konsep Empat
Besar.
1.3.7 Untuk mengetahui Bagaimana Konsep Mayor Dari Teori Peplau.
1.3.8 Untuk mengetahui Bagaimana Penerimaan Teori oleh Komunitas
Keperawatan.
1.3.9 Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sebagai “Legenda Hidup”, Dan Pada Tahun 1998, AN
Dilantiknya Ke Dalam Hall Of Fame
4
kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul
dari semua hal atau kejadian yang telah dialami.”
5
selanjutnya Peplau mengembangkan teori keperawatan yang dikenal
dengan Psychodynamic Nursing.
1. Pasien
2. Perawat
3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
4. Proses interpersonal
1) Pasien
2) Perawat
6
4) Proses Interpersonal
1). Fase Orientasi
Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing.
Pertemuan diawali oleh pasien yang mengekspresikan perasaan butuh,
perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data. Pada fase ini yang
paling penting adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan
pasien dan keluarganya dalam menganalisis situasi yang kemudian
bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan masalah untuk
ada setelah masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk
menentukan tipe bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator
dapat merujuk klien ke ahli yang lain sesuai dengan kebutuhan
2). Fase Identifikasi
Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini
pasien merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi
kebutuhannya. Setiap pasien mempunyai respons berbeda-beda pada fase
ini.
7
a. Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat
b. Anatomy dan independent
c. Pasif dan dependent
3). Fase Eksploitasi
4). Fase Resolusi
Fase Fokus
8
2.5 Hubungan Antara Fase-Fase Peplau dan Proses Keperawatan.
9
Hubungan Fase-Fase Peplau dengan Proses Keperawatan
10
produktif, kreatif, konstruktif berusaha dengan caranya sendiri untuk
mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh kebutuhan "pribadi, dan
komunitas yang hidup".
1. Manusia
2. Lingkungan
3. Keperawatan
4. Kesehatan
11
masyarakat. Sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses
interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang baik
bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi
interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dan
mencapai resolusi masalah.
1. Praktek Keperawatan
2. Pendidikan Keperawatan
3. Penelitian Keperawatan
12
Baker dan Estes menggunakan konsep kecemasan Peplau sebagai
suatu makna untuk memecahkan perasaan marah secara konstruktif
melalui proses pembelajaran pada hubungan perawat – pasien (Tomey
& Alligood, 1998).
Kelebihan :
Kekurangan :
BAB III
PENUTUP
13
3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan
proses interaktif.Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan
antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu
dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik
klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kemantapan
pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan Peplau dikembangkan
untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu
perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien
dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali
Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan,
perawat harus mengembangkan interaksi antara perawat dan klien untuk
membantu individual dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kemampuan sehingga dapat membantu memenuhi tekanan atau
memenuhi kebutuhan yang dihasilkan dari suatu kondisi, lingkungan,
situasi atau waktu yang bertujuan untuk melakukan konservasi kegiatan
yang ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki klien
secara optimal.
3.2 Saran
Diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu menerapkan model
konsep keperawatan dan marilah kita sebagai perawat berusaha untuk
meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien
seperti kita merawat orang yang paling kita sayang. Agar pasien merasa
nyaman pada saat di sakit bukan menderita lagi. Jangan pantang
menyerah dan berputus asa dalam merawat pasien. Menjadi perawat
bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita
tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau
kita mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan rajin.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://ristalikestar.blogspot.co.id/2014/04/babi-pendahuluan-a.html
15
http://febyanadwicahyanti.blogspot.co.id/2014/03/teori-keperawatan-hildegard-e-
peplau_8.html
https://aindriblog.wordpress.com/2012/11/25/teori-dan-konsep-keperawatan-
menurut-hildegard-e-peplau/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9052336162
16