Anda di halaman 1dari 12

TEORI KEPERAWATAN MENURUT

HILDEGARD E. PEPLAU.

OLEH :
ROSALWINA 23122317
BAB I : PENDAHULUAN

Keperawatan sebagai bagian dari integral pelayanan kesehatan.


Keperawatan juga merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang
didasarkan pada ilmu keperawatan. Pelaksanaan asuhan keperawatan di
sebagian besar rumah sakit di Indonesia umumnya telah menerapkan
pendekatan pasien dengan menggunakan teori keperawatan.
Teori keperawatan merupakan usaha-usaha untuk menguraikan
atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Tori keperawatan
digunakan untuk menjadi dasar dalam menentukan model konsep dalam
keperawatan, dan model konsep keperawatan digunakan dalam
menentukan model praktek. Berikut ini kami akan membahas salah satu
tori keperawatan yaitu Teori Keperawatan dari Hildegard E. Peplau.
Model tori dan konsep keperawatan yang di cetuskan ole Peplau tentang
hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal adalah ketika seorang
perawat membantu klien (pasien) dengan menggunakan metode
komunikasi teurapetik dalam proses pemecahan masalah (pemyakit)
sampai klien dijinkan pulang.
1.2 RUMUSAN MASALAH

• 1.2.1 Siapa itu Hildegard E. Peplau?


• 1.1.2 Apa itu teori keperawatan Peplau?
• 1.1.3 Bagaimana mengaplikasikan tori Peplau?

1.3 TUJUAN

• 1.3.1 Mengetahui/mengenal siapa itu Hildegard E. Peplau dan teorinya, serta


cara mengaplikasikannya.

1.4 MANFAAT

• 1.4.1 Mengetahui riwayat dan sejarah perkembangan tori peplau.


• 1.4.2 Untuk mengetahui teori Peplau.
• 1.3.3 Mengetahui bagaimana cara mengaplikasikan teori Peplau.
BAB II : PEMBAHASAN

• 2.1 Sejarah Hildegard E. Peplau


Hildegard E. Peplau lair pada tanggal 1 September 1909 di Reading,
Pennsylvania, Amerika Serikat. Peplau lulus dari Hospital School of Nursing di
Pottstown, Pennsylvania pada tahun 1931. Gelar B.A dalam bidang psikologi
interpersonal diperolehnya dari Bennington University, Vermont pada tahun 1943.
Peplau meraih gelar M.A., dalam bidang keperawatan psikiatri dari Teacher's
College, Colombia, New York pada tahun 1947 dan gelar Ed.D dalam bidang
pengembangan kurikulum pada tahun 1953. (Brajakson, 2015).

Peplau mendapatkan gelar master dan doctor dari Universitas Columbia jurusan
ilmu pengajaran. Dia juga mendapatkan sertifikat psikoanalisis di William
Alanson White Institute New York. Awal tahun 1950 mulai mengajar kelas
pertamanya pada psikiatri keperawatan di fakultas ilmu pendidikan. DR Peplau
menadi pengajar di Fakultas Keperawatan University Rutgers dari 1945-1974.
Peplau juga bekerja sebagai konsultan pada WHO, US air force, USgeneral
surgeon. Setelah pensiun dari Universitas Rutgers a bekerja sebagai sebagai
professor kunjungan di Universitas Leuven Belgium tahun 1975 dan 1976
BAB II : PEMBAHASAN
2.2 Teori Keperawatan Peplau
Teori Peplau atau yang dikenal dengan Interpersonal Relations Theory yang beliau kemukakan di
dalam sebuah buku yang diluncurkannya pada tahun 1952. Peplau memebuat model keperawatan
dengan istilah keperawatan psikodinamik. Menurutnya, keperawatan psikodinamik merupakan
kemampuan seseorang (perawat) untuk memahami tingkah lakunya guna membantu orang lain,
mengindentifikasi kesulitan yang dirasakannya, dan untuk menerapkan prinsip hubungan
manusia pada permasalahan yang timbul di semua level pengalaman Peplau mengembangkan
modelnya dengan memerinci konsep struktural dari proses antar- personal, di sinilah leak fase
hubungan perawat-klien (nurse-patient relationship).
Contoh kasus dalam keperawatan : seorang ibu berumur 45 tahun dirawat dirumah sakit sejak 2
minggu lalu didiagnosis mengalami cancer servix stadium lanjut (stadium 4). Ia tidak mau
makan, mengurung diri, tidak mau berinteraksi dengan orang lain termasuk anak dengan
suaminya. Kadang marah tapa sebab, ekspresinya terlihat sedih, kadang terlihat menangis dan ia
menolak pengobatan dan perawatan yang dierikan perawat karna ia merasa bahwa umurnya tidak
lama lagi. Dalam kasus tersebut perawat perlu memahami perilaku yang ditunjukkan oleH pasien
tersebut yaitu dengan membantu masalah yang muncul pada ibu tersebut.
BAB II : PEMBAHASAN

Berdasarkan data, ibu itu mengalami depresi. Perawat perlu melakukan hubungna interpersonal dengan ibu itu
karena pada saat seseorang mengalami depresi ia membutuhkan orang lain yang dapat mendengarkan,
menerima dan memahami dirinya. Hubungan interpersonal antara perawat dengan pasien melalui 4 tahap, yaitu
:
• Fase orientasi
Selama fase ini, klien merupakan seseorang yang memerlukan bantuan profesional dan perawat berperan
membantu klien menganali dan memahami masalahnya serta menentukan apa yang klien perlukan saat itu
• Fase identifikasi
Di sini, perawat melakukan eksplorasi perasaan dan membantu klien menghadapi penyakit yang a rasakan
sebagai sebuah pengalaman yang mengorientasi ulang perasaannya
• Fase eksploitasi
Prinsip tindakan pada fase ini adalah eksplorasi/menggali, memahami keaadaan klien, dan mencegah
meluasnya masalah. Perawat mendorong klien untuk menggali dan mengungkapkan perasaan, emosi, pikiran,
serta sikapnya
• Fase resolusi
Pada fase resolusi, tujuan bersama anatra perawat dan klien sudah sampai pada tahap akhir dan keduanya siap
BAB II : PEMBAHASAN

• 2.3 Komponen Utama Keperawatan Menurut Teori Peplau


a. Keperawatan
Keperawatan didefinisikan ole Peplau sebagai sebuah proses yang signifikan, bersifat terapeutik dan
interpersonal.
b. Individu
Individu menurut Peplau adalah organisme yang mempunyai kemampuan untuk berusaha
mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan
c. Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang menyatakan secara tidak langsung
perkembangan progresif
d. Lingkungan
Lingkungan merupakan kekuatan yang berada di luar organisme dan berada dalam konteks kultural.
BAB II : PEMBAHASAN

• 2.4 Aplikasi Teori Keperawatan


Menurut Peplau Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu saat klien membutuhkan bantuan,
pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan pelayanan yang tersedia.
Penerapan dalam keperawatan: Hildegard E Peplau ahli teori keperawatan yang terkenal,
mengembangkan teori interpersonal keperawatan. Teori peplau mengatakan bahwa perawat dan
klien berpatisipasi dan berkontribusi pada hubungan da lebih jauh lagi bahwa hubungan itu sendiri
dapat bersifat terapeutik.
Berdasarkan konsep model Peplau dalam proses interpersonal antara perawat dan klien isolasi social
terjadi 4 tahap mulai dari orientasi sampai resolusi.
BAB II : PEMBAHASAN

2.5. Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau


a. Kelebihan
Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik. Dapat menurunkan kecemasan klien dalam
teori keperawatan. Setiap pasien yang mengalami gangguan jiwa, memiliki tingkat kecemasan dan
ketakutan yang berhubungan dengan psikologis meningkat.
b. Kekurangan
Hanya berfokus pada kejiwaaan pasien dalam penyembuhannya. Peplau merupakan perawat jiwa
dia sering bertemu dengan pasien yang mempunyai gangguan pada kejiwaan dan masala pribadi
pasien. Peplau tidak memperhatikan aspek lingkungan yang menekankan pada fisik tetapi lebih
kepada psikologis pasien.
BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif yang
menghasilkan hubungan antar perawat dan pasien. Berdasarkan teori in pasien adalah individu
dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan
keperawatan adalah untuk mendidik pasien dan keluarga serta untuk membantu pasien mencapai
kemantapan pengembangan kepribadian. teori dan gagasan peplau juga dikembangkan untuk
memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa
DAFTAR PUSTAKA

• DAFTAR PUSTAKA
• Wakhid, Abdul A. Y. (2013). Penerapan Terapi Latihan Keterampilan Sosial pada Klien Isolasi
Sosial dan Harga Diri Renda dengan Pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau di RS Dr.
Marzoeki Mahdi Bogor. Keperawatan Jiwa, 34-48.
• Wakhid, Abdul A. Y. (2013). Penerapan Terapi Latihan Keterampilan Sosial pada Klien Isolasi
Sosial dengan Pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau di RS DR. Marzoeki Mahdi
Bogor. Keperawatan Jiwa, 60-67.
• Siokal, B., Patmawati, Sudarman. Falsafah dan Teori dalam Keperawatan. (2015). Jakarta: CV.
Trans Info Media.
• Setiawan,Heri B. A. (2016). Asuhan Keperawatan Ners dan Ners Spesialis dengan Pendekatan
Interpersonal Peplau dan Caring Swanson pada Klien Perilaku Kekerasan di Ruang Akut Rumah
Sakit Jiwa. Keperawatan Jiwa, 40-49.
• Issac, A. (2021). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. Jakarta.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai