Anda di halaman 1dari 20

KONSEP & TEORI KEPERAWATAN

HIDEGARD PEPLAU

Disusun Oleh Kelompok 3


Mery Susanti
Durrotul Baidoh
Merry Silvia
Felmy Simanjuntak

Dosen Pembimbing
Ns. Oril Ardianto, S.Kep, M.Kep

Prodi S1 Keperawatan
Universitas Adiwangsa Jambi
BIOGRAFI
 Hildegard E. Peplau lahir di Reading, Pennsylvania tahun 1909,
Amerika Serikat.
 Merupakan Pionir keperawatan jiwa yang berkarir lebih dari 7
dekade.
 Pendidikan D3 keperawatan di Pottstown, Pennsylvania tahun 1931,
 Pendidikan S1 jurusan interpersonal psikologi tahun 1943 di
Bennington.
 Tahun 1947, Peplau menyelesaikan pendidikannya dengan jurusan
keperawatan jiwa di Universitas Colombia, New York dan
mendapatkan gelar Profesor dari Universitas Rutgers.
 Dikenal sebagai “ibu keperawatan jiwa” karena teori yang
Hildegard E. Peplau
dikemukakannya dan latar belakang pekerjaannya sebagai perawat
jiwa.
Pendahuluan

Pada mulanya Peplau mengembangkan teorinya sebagai


bentuk kekecewaannya sekaligus keprihatinannya terhadap
praktik keperawatan “ Custodial Care”.

Melalui tulisannya ia kemudian mempublikasikan


teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam
keperawatan. Dalam teorinya ia melihat bahwa
keperawatan adalah suatu proses interpersonal yang
bersifat terapeutik.
Filosofi Keperawatan
Menurut Hildegard E. Peplau

Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan Psikodinamik


(Psychodynamyc Nursing). Teori ini sangat dipengaruhi oleh model hubungan
interpersonal, khususnya model psiko-analitik. Berdasarkan model interpersonal, teori
ini meyakini bahwa perilaku berkembang dari hubungan interpersonal antara pasien dan
perawat.

Peplau memiliki keyakinan proses pengetahuan (intelektual, interpersonal dan


keterampilan sosial) yang dimiliki perawat tidak terlepas dari rutinitasnya dalam
merawat dan menyelesaikan permasalahan yang muncul selama interaksi antara
perawat dan pasien. Perawat dituntut untuk memahami dan mampu membantu
menyelesaikan permasalahan kejiwaan pasien.

(Smith & Parker, 2015)


Konsep dan Teori Keperawatan Peplau

Kemampuan dalam memahami


diri sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup 4 komponen
sentral :

a. Pasien
b. Perawat
c. Masalah Kecemasan yang terjadi
akibat sakit / Sumber Kesulitan
d. Proses Interpersonal
Tahapan Inter Personal
Menurut Peplau dalam Keperawatan

Untuk mencapai tujuan dari hubungan


interpersonal tersebut maka harus melalui
penggunaan step-step atau fase-fase sebagai
berikut:

a) Fase Orientasi
b) Fase Identifikasi
c) Fase Eksploitasi
d) Fase Resolusi
Paradigma Keperawatan
Menurut Peplau

a. Manusia

b. Lingkungan
c. Keperawatan
d. Kesehatan
Hubungan Fase-Fase Peplau
Dengan Proses Keperawatan

PROSES KEPERAWATAN FASE-FASE PEPLAU

Pengkajian Orientasi Perawat dan pasien sebagai orang


yang asing, pertemuan diawali oleh pasien
yang mengekspresikan perasaan butuh,
bekerja sama mengenali dan menentukan
masalah .
Diagnosa Keperawatan Pasien menjelaskan perasaan butuh.

Perencanaan Identifikasi. Meletakkan tujuan yang


interpendent, pasien mempunyai perasaan
memiliki dan merespons secara selektif
untuk memenuhi kebutuhannya.
Implementasi Eksploitasi. Pasien secara selektif mencari
siapa yang dapat memberi inisiatif oleh
pasien.
Evaluasi Resolusi. Terjadi setelah fase-fase yang
lain sukses secara lengkap kemudian
Perbandingan Proses Keperawatan dengan Tahapan Peplau

Proses Keperawatan Tahapan Peplau


Penilaian Orientasi
Pengumpulan data dan analisis Tidak perlu Perawat dan pasien datang bersama-sama sebagai orang
selalu berarti "kebutuhan yang dirasakan" asing, pertemuan yang diprakarsai oleh pasien yang
mungkin perawat dimulai. mengungkapkan "kebutuhan yang dirasakan", bekerja sama
Diagnosa Keperawatan untuk mengenali, memperjelas, dan mendefinisikan fakta
Ringkasan pernyataan berdasarkan analisis. terkait dengan kebutuhan.
(Catatan: pengumpulan data kontinu.) Pasien menjelaskan
"kebutuhan yang dirasakan."
Perencanaan Identifikasi
Saling menetapkan tujuan. Saling tergantung penetapan tujuan. Pasien memiliki rasa
memiliki dan selektif menanggapi mereka yang bisa
memenuhi kebutuhan.
Pelaksanaan Eksploitasi
Rencana memulai ke arah pencapaian tujuan Pasien secara aktif mencari dan menggambar pada
yang saling ditetapkan.Dapat dicapai pengetahuan dan keahlian dari mereka yang dapat
dengan perawatan pasien, kesehatan membantu.
profesional, atau keluarga pasien.
Evaluasi Resolusi
Berdasarkan saling didirikan perilaku akhir Terjadi setelah fase lain yang berhasil diselesaikan dan
KELEBIHAN & KEKURANGAN
TEORI PEPLAU
a.Kelebihan
•Meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik
•Menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan
•Memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik
•Medorong pasien untuk lebih mandiri

b.Kekurangan
•Kurangnya penekanan pada Health Promotion dan Pemeliharaan
kesehatan
•Tidak dapat digunakan pada pasien yang tidak bisa
mengekspresikan kebutuhannya
CONTOH KASUS
Ibu T, umur 45 th, yang dirawat dirumah Sakit Umum
Daerah XY sejak 2 minggu yang lalu, didiagnosis mengalami Ca
stadium lanjut (stadium IV). Kondisi ibu T seorang wanita
karier yang bekerja sebagai karyawan disebuah perusahaan
terkemuka, mempunyai 3 orang anak yang masih menjalani
pendidikan.

Setelah Ibu T mendapat informasi dari tim medis tentang


penyakitnya (Ca servix stadium IV) setelah itu kondisi ibu T
mulai menurun. tidak mau makan, mengurung diri, tidak mau
berinteraksi dengan orang lain termasuk anak dan suaminya,
kadang marah tanpa sebab, eksprssi wajah terlihat sedih,
kadang terilahat menangis, ibu T menolak pengobatan dan
perawatan yang diberikan oleh perawat. Ibu T mengatakan dia
tidak perlu lagi diperhatikan karena umurnya tidak akan lama
lagi.
Pembahasan

1) Perawat perlu memahami perilaku yang ditunjukkan oleh ibu T


yaitu dengan membantu ibu T dalam mengatasi masalah yang
dirasakan dan menerapkan prinsip hubungan manusia pada
masalah yang muncul pada ibu T selama pengalaman tersebut.

2) Perawat perlu untuk melakukan hubungan interpersonal dengan ibu


T yang sedang mengalami kondisi depresi karena pada saat
seseorang mengalami kondisi depresi maka sebenarnya dia
membutuhkan orang lain yang dapat mendengarkan, menerima dan
memahami dirinya.
Berdasarkan pembahasan pada contoh kasus tersebut, maka
perawat perlu melakukan hubungan interpersonal dengan ibu
tersebut. Hal tersebut dikarenakan pada saat seseorang
mengalami depresi maka dia membutuhkan orang lain yang
dapat mendengarkan, menerima, dan memahami dirinya.

Hubungan interpersonal antara perawat


dan ibu tersebut melalui 4 tahap yaitu :
1. Orientasi
2. Identifikasi
3. Exploitasi
4. Resolusi
1.Tahap Orientasi

Perawat mencoba mendekati klien dan membangun hubungan


saling percaya. Perawat memperkenalkan dirinya dan menunjukkan
sikap mau membantu klien. Pada fase ini perawat berperan sebagai
role of the stranger, dimana perawat sebagai orang lain bagi ibu itu
maka, ia harus bebicara dengan sopan, jujur, dan menerima klien apa
adanya.

2.Tahap Identifikasi
Pada fase ini perawat menjalankan perannya sebagai peran wali (
surrogate rule ), sikap dan tingkah laku perawat menciptakan
perasaan tertentu ( felling tones ) dalam diri klien yang bersifat
reaktif yang muncul dari hubungan sebelumnya. Perawat maupun ibu
itu merasakan adaanya keterikatan (independen), independen dan
interdependen.
3. Tahap exploitasi
Perawat berusaha menjelaskan tentang penyakitnya, memotivasi
klien untuk mengikuti pengobatan dan perawtan yang diberikan dan
meningkatkan spriritual kepada keluarga untuk bisa menerima dan ikut
mensuport klien. Pada fase ini juga perawat menjalankan perannya
sebagai narasumber, (role of resorce person) peran pengajaran
(teaching role), peran kepemimpinan dan peran konseling.

4. Tahap Resolusi
Pada tahap ini perawat bersama ibu itu, menyimpulkan apa yang
sudah dicapai selama interaksi dilakukan dan bagaimana interaksi
dapat dilanjutkan terhadap masalah lain yang mungkin terjadi pada ibu
itu. Dalam fase ini peran perawat sebagai peran kepemimpinan
(leadership role).
KESIMPULA
N

Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses


interaktif. Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan
klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik
keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan
antara perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor
dan wali.
DAFTAR PUSTAKA

1. Alligood, 2014. Nursing theory & their work (8 th ed). The CV


Mosby. Company St. Louis. Toronto. Missouri: Mosby Elsevier. Inc.
2. Lestari & Ramadhaniyati. 2018. Falsafah Dan Teori Keperawatan.
Jakarta: Pustaka Pelajar
3. Smith & Parker, 2015. Nursing Theories & Nursing Practice.
Philadelphia : F.A Davis Company.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai