Anda di halaman 1dari 11

Model konsep dan teori

keperawatan Hildegard E
Peplau

Disusun oleh kelompok 6 Dosen :


1. Dwi Ariyanti NS. Ardenny, S. Kep, M.
2. Sri Wahyuni Kep
3. Fazira N
4. Wiyah
5. Yuda Eka S

Mata Kulia :
KDK
A. Sumber teori Hildegard E Peplau
E Peplau menggunakan pengetahuan yang dikutip dari
ilmu perilaku dan model psikologikal untuk mengembangkan
teori hubungan interpersonal. Kutipan dari model psikologikal
menyatakan bahwa “ memungkinkan bagi perawat untuk
saatnya berpindah dari orientasi terhadap penyakit ke salah
satu bagian dari psikologi, perasaan, serta perilaku yang dapat
di keluarkan dan dimasukkan ke dalam intervensi
keperawatan.
B. Pengertian Teori Keperawatan Hildegard E.
Peplau
Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah
keperawatan spikodinamik (Psychodynamyc Nursing). Teori ini
dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang bersifat
terapeutik (significant therapeutic interpersonal process).
Hildegard E. Peplau mendefenisikan teori keperawatan
psikodinamikanya sebagai berikut:
 Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku
seseorang untuk membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang
dirasakan dan untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip kemanusiaan yang
berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dari semua hal atau
kejadian yang telah dialami.

 Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu,perawat, dan proses


interaktif . Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien,
perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan
penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan
dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan
kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori Peplau
merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat-klien
membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal
yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien
C. Model dan konsep keperawatan
Model dan konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :

1.Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan
kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses
interpersonal.
2.Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti
dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik,
narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses
interpersonal.
3.Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam
model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan
langsung dengan kondisi sakit.
4. Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini menggambarkan metode
transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase. Peplau
mengidentifikasi empat tahapan hubungan interpersonal yang saling berkaitan yaitu:
1) Orientasi
2) Identifikasi
3) Eksploitasi
4) Resolusi (pemecahan masalah).
Setiap tahap saling melengkapi dan berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian
masalah.
D. Fase-Fase Peplau dengan Fokusnya
E. Hubungan Fase-Fase Peplau dengan Proses
Keperawatan
F. Konsep Mayor Dari Teori Peplau
Empat konsep mayor dari teori Peplau:
1. Manusia

2. Lingkungan

3. Keperawatan

4. Kesehatan
Contoh kasus:
Ibu S, umur 45 th, minggu yang lalu, melakukan pemeriksaaan ke poly
klinik dengan dokter onkologi, didiagnosis mengalami Ca stadium lanjut
(stadium IV). Kondisi ibu S seorang IRT ,mempunyai 2 orang anak yang
masih menjalani pendidikan. Takut akan menyusahkan keluarganya. Saat
Ibu S mendapatinformasi dari tim medis tentang penyakitnya (Ca servix
stadium IV) setelah dilakukan pemeriksaaan kondisi ibu S tidak lagi
bersemangat, sedih dan berputus asa, tidak mau berinteraksi dengan orang
lain termasuk anak dan suaminya, ekspresi wajah terlihat berkaca kaca,
kadang terlihat menangis, dokter menganjurkan ibu S untuk kemoterapi
radiasi , ibu S menolak pengobatan dan perawatan yang diberikan, Ibu S
mengatakan dia tidak perlu lagi di rujuk untuk dilakukan kemoterapi
radiasi, karena ia merasa umurnya tidak akan lama lagi.
Dalam kasus yang digambarkan diatas maka perawat perlu memahami
perilaku yang ditunjukkan oleh ibu S yaitu dengan membantu ibu S dalam
mengatasimasalah yang dirasakan dan menerapkan prinsip hubungan
manusia pada masalahyang muncul pada ibu S selama pengalaman tersebut.
Berdasarkan data diatas Ibu S berada dalam kondisi Depressi. Perawat perlu
untuk melakukan hubunganinterpersonal dengan ibu S yang sedang
mengalami kondisi depresi karena pada saatseseorang mengalami kondisi
depresi maka sebenarnya dia membutuhkan orang lainyang dapat
mendengarkan, menerima dan memahami dirinya.

THANKS FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai