Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross

sectional study dimana pengukuran atau pengamatan variabel dependen dan

independen dilakukan pada saat bersamaan (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini

peneliti melakukan pengukuran terhadap variabel independen yaitu sex education

dari orangtua dan variabel dependen yaitu perilaku seksual beresiko pada remaja,

yang dilakukan secara bersamaan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Handayani Pekanbaru pada

bulan Juli sampai bulan Januari 2019. Pengumpulan data dilakukan pada bulan

Novemver sampai dengan Desember 2019.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi
Populasi adalah subjek (misalnya manusia/klien) yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah

siswa/ siswi kelas X, XI, dan XII di SMA Handayani Pekanbaru. Berdasarkan

data yang diperoleh dari Website Kementrian Pendidikan dan Budaya jumlah sisa

yang ada di SMA Handayani yaitu sebanyak 843 siswa, diantaraya 297 siswa

kelas X, 316 siswa kelas XI dan 230 siwa kelas XII yang terbagi di 13 kelas yang

ada di SMA Handayani.

40
2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling .Sampel diambil dengan menggunakan

rumus slovin sebagai berikut (Sugiono, 2016):

N= N

1+(N(d)²)

= 996

= 1+(996(0,1)²)

996

=1+(996.(0.01))

996

=1+10

= 996

11

= 90.8 dibulatkan jd 91 0rang

Keterangan:

N = jumlah populasi

n = jumlah sampel

d = tingkat kesalahan (0.1)

untuk penarikan sampel dari masing- masing kelas digunakan teknik

Proposional Random Sapling yakni :

41
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X, XI, dan XII di

SMA Handayani Pekanbaru. Adapun kriteria sampel pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi, yaitu siswa/siswi kelas X, XI, dan XII yang bersedia

menjadi responden, tinggal dengan orangtua

b. Kriteria eksklusi, yaitu siswa/siswi kelas X, XI, dan XII yang tidak

hadir atau sakit saat dilakukan penelitian

Pengambilan/ pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random

Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana, dengan cara

mengundi (lotterytechnique) (Notoatmodjo, 2012).

D. Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah berupa variabel bebas (independen) dan

variabel terikat (dependen). Variabel bebas (independen) dari penelitian ini adalah

sex education dari orangtua. Sedangkan variabel terikat (dependen) penelitian ini

adalah perilaku seksual beresiko pada remaja.

N Variabel Defenisi Cara Alat Ukur Skala Hasil Ukur


o Ukur Ukur
1 Dependen Segala tingkah laku angket Kuesioner Ordinal Resiko
: yang didorong oleh rendah ≤
Prilaku hasrat seksual dan mean/med
seksual dapat menimbulkan
beresiko gairah seksual Resiko
remaja terhadap lawan tinggi ≥
jenis, seperti mean/med
berfantasi,
berpegangan
tangan, ciuman,
pelukan,
masturbasi, oral
seks, anal seks,
vaginal seks.

42
2 Independe Upaya yang angket Kuesioner Ordinal Baik ≥
n: dilakukan oleh mean/
Sex orang tua untuk median
Education memberikan
dari Orang informasi/pengetah Kurang ≤
Tua uan sehingga mean/
terbentuknya sikap, median
nilai-nilai dan
keyakinan yang
benar pada remaja
mengenai
seksualitas.

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data


1. Jenis data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden

yang dikumpulkan pengisian juesioner oleh responden yang meliputi

pertangan-pertanyaan mengenai prilaku seksual beresiko dan seks edukasi

dari orang tua.

b. Data Skunder

Data yang digunakan adalah data yang didapat dari website

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019, meliputi jumlah

siswa dan jumlah siswa disetiap kelas X,XI,XII.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini untuk tiap variabel

menggunakan kuesioner pada responden penelitian. Kuesioner yang diberikan

terdiri dari 3 bagian yang digunakan untuk menilai demografi responden, perilaku

seksual dan sex education dari orangtua yaitu:

a. Data demografi responden berupa kuesioner yang terdiri dari : inisial,

43
umur, jenis kelamin, pendidikan.

b. Perilaku seksual beresiko

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner perilaku seksual yang

disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan teori – teori yang terkait, yang

terdiri dari beberapa item yang akan dilakukan uji validitas oleh peneliti

terlebih dahulu.

c. Sex education dari orang tua

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tentang sex

education dari orangtua yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan

teori – teori yang terkait, yang terdiri dari beberapa item yang akan

dilakukan uji validitas oleh peneliti terlebih dahulu.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

kuesioner untuk mengetahui hubungan antara seks edukasi dari orang tua dengan

prilaku seksual beresiko pada remaja di SMA Handayani Pekanbaru. Jenis

kuesioner yang digunakan dengan pilihat jawaban tertutup, artinya semua jawaban

sudah disediakan dan responden tinggal memilih jawaban yang tersedia.

F. Etika Penelitian

Etika penelitian merujuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam

kegiatan penelitian. Peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah

etik menurut Kelana, K.D (2011) yang meliputi:

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

44
Subjek memiliki hak asasi dan kebebasan untuk menentukan pilihan

ikut atau menolak penelitian (autonomy). Tidak boleh ada paksaan atau

penekanan tertentu agar subjek bersedia ikut dalam penelitian. Sebelum

lembar persetujuan diberikan pada siswa/siswi SMA Handayani Pekanbaru,

peneliti menjelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan. Setelah

diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada siswa/siswi SMA

Handayani Pekanbaru.

Informed Consent adalah suatu proses komunikasi, bukan suatu

formulir. Bentuk formulir itu hanya merupakan persetujuan, pengukuhan atau

pendokumentasian apa yang telah disepakati bersama antara peneliti dengan

siswa/siswi SMA Handayani Pekanbaru.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy and

confidentiality)

Siswa/siswi SMA Handayani Pekanbaru sebagai subjek penelitian

memiliki privasi dan hak asasi untuk mendapatkan kerahasiaan informasi.

Peneliti perlu merahasiakan berbagai informasi yang menyangkut privasi

subjek yangbtidak ingin identitas dan segala informasi tentang dirinya

diketahui orang lain. Prinsip ini diterapkan dengan cara meniadakan identitas

seperti nama dan alamat subjek kemudian diganti dengan kode atau inisial

tertentu. Peneliti akan menjamin kerahasiaan siswa/siswi SMA Handayani

Pekanbaru agar tidak merugikan baik peneliti maupun subjek penelitian dan

melindungi privasi masing-masing subjek penelitian.

3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for inclusiveness)

45
Peneliti memberikan kuisioner dengan memantau responden dalam

mengisi kuesioner yang diberikan. Peneliti memberlakukan semua responden

sama tidak ada yang dibeda-bedakan dalam melaksanakan penelitian. Semua

responden sama-sama diberikan kuisioner serta hak dalam mengisi kuisioner.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harm

and benefits)

Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian karena penelitian ini dijaga

kerahasiaan responden dari berbagai pihak, dengan mencantumkan inisial

pada kuesioner, bukan nama responden, karena responden takut apabila nama

responden dicantumkan dan diketahui oleh pihak sekolah. Sehingga

responden bisa leluasa, jujur, dan terbuka dalam mengisi kuesioner.

Penelitian ini juga memberikan manfaat karena setelah mengisi kuesioner,

peneliti memberikan pendidikan seksual beresiko remaja pada responden.

G. Teknik Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (Nursalam,2008) kegiatan dalam proses pengolahan

data meliputi :

1. Penyuntingan data

Setelah kuesioner diisi oleh responden, peneliti mengecek isian kuesione

tersebut yang meliputi :

a. Lengkap, semua pertanyaan terisi jawaban

b. Jelas, jawaban pertanyaan penelitian cukup jelas dibaca

46
c. Konsisten, beberapa pertanyaan yang berkaitan isinya konsisten

2. Pengkodean

Masing-masing kuesioner diberi kode dan nilai pada setiap kuesioner dan

jawaban responden untuk memudahan pengolahan data. Pengkodean merupakan

kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi angka.

3. Pemasukkan data (entry)

Seluruh data yang telah dikoding dan diedit kemudian dimasukkan ke

dalam komputer sesuai dengan urutan nomor responden yang diteliti seperti yang

tertera pada instrument penelitian. Sehingga memudahkan peneliti untuk

melakukan proses pengolahan data.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Proses pengecekan kembali seluruh data untuk melihat kesalahan yang

mungkin terjadi pada saat data dientri ke dalam komputer, sehingga diperoleh data

yang lebih valid dan relevan dengan cara melihat distribusi frekuensi dari variabel

dan menilai kelogisan data tersebut.

H. Analisis Data
1. Analisa Univariat
Analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian

(Notoadmodjo, 2012). Analisa univariat yaitu untuk proporsi frekuensi masing-

masing variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, analisis univariat dilakukan

terhadap variabel dependen yaitu perilaku seksual beresiko pada remaja dan

variabel independennya sex education dari orangtua. Analisis univariat dalam

penelitian ini dilakukan melalui proses komputerisasi dengan distribusi frekuensi.

47
2. Analisa Bivariat
Setelah masing-masing variabel penelitian dianalisis selanjutnya masing-

masing variabel yaitu variabel dependen dan independen dihubungkan. Analisis

bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi- Square, hasil analisis

dikatakan bermakna jika nilai p value ≤ 0,05 (ada hubungan). Dan dikatakan tidak

bermakna jika p value > 0,05 (tidak ada hubungan) (Notoatmodjo, 2012).

48

Anda mungkin juga menyukai