ANATOMI PEMBENTUKAN TULANG

DADA

Disusun oleh :
1. Fazira Nadiana
2. Sri Wahyuni
3. Wiyah
4. Dwi Ariyanti
5. Yuda Eka

STIKes PEKANBARU MEDICAL CENTER

2018
 1. Anatomi tulang dada

Tulang dada strenum adalah tulang pipih panjang berbentuk pipih panjang seperti dasi
yang terletak ditengah nya

Bagian sternum - manubruim (hijau), tubuh ( biru), proses xipoid ( ungu)

Posisi sternum

Tulang ini terhubung ketulang rusuk melalui tulang rawan , membentuk bagian tulang
depan tulang rusuk dan dengan demikian membantu melindungi jantung, paru-paru dan
pembuluh darah utama dari kerusakan .

Sternum terdiri dari 3 wilayah yaitu: manubrium,tubuh dan proses xipoidius

Tulang ini adalah salah satu tlang pipih terbesar dan terpanjang ditubuh.
 1. Struktur

Tulang dada adalah tulang panjang , pipih membentuk bagian tengah depan dada.bagian atas
sternum mendukung klavikula (tulang selangka ) dan ujungnya bergabung dengan kartilago
kosta dari tujuh pasang tulang rusuk pertama . permukaan bagian dlam sternum juga
merupakam lampiran ligamen sternoperikardial. Bagian atasnya juga terhubung ke otot
strenokleidomastoid. Jumlah tulang dada terdiri dari tiga bagian utama.

Manubrium ( tulang dada hulu)

Gladiolus ( tulang dad badan)

Proses xiphoid (tulang dada taju pedang)

Posisi sternum ( ditampilkan dalam warna merah)

Dalam posisi alamiyah nya , sternum miring kebawah dan kedepan, sedikit cebung dibagian
depan dan cekung dibagian belakang luas diatas berbentuk seperti T menjadi menyempit pada
titik dimana manubrium bergabung dengan tubuh , setelah itu sedikit melebar kebawah
bagian tengah tubuh,dan kemudian menyempit ke ekstremitas bawahnya. Pada orang dewasa
tulang rata-rata berukuran sekitar 17 cm , lebih panjang pada pria dari pada wanita
 a. manubrium

Manubrium adalah bagian atas seternum ia memiliki bentuk segi empat, menyempit dari
atas yang memberinya epat batas:

 Kedudukan suprasternal (takik jugular) terletak ditengah dibagian terluas bagian atas
manubrium , takik ini dirasakan diantara dua klavikula. Dikedua sisi takik ini terdapat
takik klavikula kiri dan klavikula kanan

Manubrium tergabung dengan strenum klavikula dan kartilago dari sepasang tulang klavikula
dan kartilago dari sepasang tulang rusuk pertama. Perbatasan inferior berbentuk oval dan
kasar ditutupi dengan lapisan tipis tulang rawan untuk artikulasi dengan tubuh

b. Badan

Badan atau gladiolus adalah bagian terpanjang ,berbentuk pipih dan dianggap hanya memiliki
permukaan depan dan belakang .gradiolus pipih dibagian depan diarahkan ke atas dan
kedepan dan ditandai oleh tiga tonjolan melintang yang melintasi tulang berlawanan depresi
artikulasi ke tiga.

Tulang sternum terletak pada titik dimana tubuh bergabung dengan manubrium , sudut
seternum dapat dirasakan pada titik dimana proyek sternum terjauh kedepan , namun pada
beberapa orang sudut sternum berbentuk cekung dan bundaradalah tengara yang berguna
karena tulang rusuk ke dua menempel disini

c. Proses xiphoid

Terletak diujung infersior strenum adalah proses xiphoid. Kompresi dada yang tidak benar
selama resusitasi kardiopulmonal dapat menyebabkan proses xiphoid berhenti,mendorongnya
ke hati yang dapat menyebabkan perdarahan yang fatal
Strenum terdiri dari jaringan yang sangat vaskular, ditutupi oleh lapisan tipis tulang kompak
yang paling tebal dimanubrium antara sisi artikular untuk klavikula, ligamentum
sternoprikardial inferior melekat perikardium keproses xiphoid posterior

2. Fungsi Tulang Dada

Tulang dada dalam sistem kerjanya tidak melakukan tugasnya sendirian namun bekerja
sama dengan tulang rusuk, berbagai fungsi tulang dada yaitu sebagai berikut :

a. Menjaga Organ yang Ada Pada Bagian Dada seperti Jantung dan Paru Paru

Dua organ tersebut sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup mansia, tulang dada
melindungi organ tersebut dari berbagai benturan, dari trauma, juga dari gerak tubuh manusia
itu sendiri sehingga tetap mampu bertahan pada posisinya dan menjalankan fungsinya dengan
baik.

b. Menjaga Organ Tubuh Sekitarnya seperti Lambung, Ginjal, dan Limpa

Sebab tulang dada bersama tulang rusuk memiliki bentuk yang sangat keras dan juga padat,
sangat baik untuk melindungi organ – organ dalam dari berbagai benturan seperti halnya alat
ekskresi ginjal dan sistem ekskresi paru paru. Seperti halnya saat terjadi kecelakaan, benturan
keras pun biasanya tidak bisa dihindari ya sobat. Karena terkadang banyak orang yang
terburu – buru dan melaju dengan kecepatan sangat tinggi.

c. Membantu Proses Pernafasan

Tanpa tulang dada, kita tidak akan bisa bernafas dengan lancar sebab tidak ada pelindung
untuk paru paru yang merupakan alat alat pernafasan pada manusia dari berbagai guncangan
dan juga rangsangan dari luar tubuh. Jika organ penafasan bisa bekerja dan terlindungi
dengan sangat baik, dengan demikian sistem pernafasan pun tidak akan terganggu, kecuali
memang sedang terjadi masalah pada alat pernafasannya.

d. Sebagai Kerangka
Sebagai kerangka dimana tulang dada menyediakan kerangka kerja untuk otot otot dada,
punggung, perut, serta bahu atas dapat menempel. Di dalamnya di batas bawah tulang rusuk
juga berfungsi sebagai tempat melekatnya diafragma.Tanpa adanya tulang dada, tubuh
manusia tidak akan terbentuk dengan sempurna karena tidak memiliki penyokong, tulang
dada membuat tampilan tubuh menjadi kuat dan memperindah postur tubuh.

3. Macam-macam dan kelainan bentuk tulang dada

Ada empat macam bentuk dada di mana ke empat bentuk dada ini berhubungan dengan
gangguan pernapasan. Adapun keempat bentuk dada ini yaitu:

a. Barel chest (dada barel) bentuk dada yang berupa barel, hal itu terjadi karena hasil
hiperinflasi paru. Hiperinflasi ialah terjebaknya udara akibat saluran pernapasan yang
sempit/menyempit. Pada keadaan ini terjadi peningkatan diameter anteroposterior.
Penyakit yang bermanifestasikan barrel chest ini misalnya asma berat dan PPOK
(jenis emfisema). Umumnya di temukan di pria

b. Funnel Chest (Dada Corong) : Bentuk dada ini terjadi ketika adanya gangguan (defek)
perkembangan tulang paru yang menyebabkan depresi ujung bawah sternum (tulang
tengah di dada). Pada bentuk dada seperti ini rentan terjadi penekanan jaringan
terhadap jantung dan pembuluh darah besar, sehingga murmur (suara bising) pada
jantung sering terjadi. Funnel chest dapat terjadi pada pasien dengan penyakit rikets
atau sindrom marfan.

c. Pigeon Chest (Dada Merpati) : Bentuk dada ini terjadi ketika ada pergeseran yang
menyebabkan "lengkungan keluar" pada sternum dan tulang iga. Pada keadaan ini
juga terjadi peningkatan diameter anteroposterior. Pigeon chest dapat terjadi pada
pasien dengan penyakit rikets, sindrom marfan, atau kifoskoliosis berat.
 d. Khyposcoliosis : Keadaan ini ditandai dengan elevasi skapula dan spina berbentuk
huruf 'S' sesuai namanya yang terdiri dari kifosis (tulang belakang ke arah depan) dan
skoliosis (ke arah samping). Kifoskoliosis yang berat dapat mengurangi kapasitas
paru dan meningkatkan kerja pernapasan. Bentuk dada ini dapat terjadi sebagai akibat
sekunder dari polio(- mielitis) atau sebagai manifestasi dari sindrom marfan.

Contoh salah satu kelainan pada tulang dada

1. Pectus Excavatum (penyakit dada cekung)

Pectus excavatum (bahasa Latin yang berarti istilah dada cekung) adalah yang paling umum
(kongenital )cacat dinding dada anterior, di mana beberapa tulang iga dan sternum tumbuh
tidak normal. tampilan cekung dari dada . ini terjadi saat lahir atau tidak berkembang sampai
masa pubertas.

Pectus excavatum kadang-kadang dianggap sebagai kosmetik, namun tergantung parahnya,

hal ini dapat merusak jantung dan pernapasan fungsi dan menyebabkan nyeri di dada dan
punggung.Orang dengan kelainan dada cekung ini mungkin pengalaman negatif psikososial
efek, dan menghindari kegiatan yang mengekspos dada.Pectus excavatum kadang-kadang
disebut sebagai tukang sepatu (cobbler's chest), dada cekung(sunken chest), saluran dada
(funnel chest) atau penyok di dada .

- Gejala

a. Kondisi penampilan The hallmark cekung sternum,

b. Jantung dapat dipindahkan dan / atau diputar.
c. . Kemungkinan terdapat Mitral valve prolapse,
d. Base kapasitas paru-paru menurun.

- Penyebab

Para peneliti saat ini tidak yakin penyebab sebenarnya excavatum pectus tetapi hipotesa cacat
genetik. Sekitar 37% dari individu dengan excavatum pectus mempunyai anggota keluarga
pertama dengan kondisi derajat. Fisiologis, meningkatkan tekanan di dalam rahim,rakitis dan
meningkatkan traksi pada tulang dada karena kelainan dari diafragma telah didalilkan sebagai
mekanisme-mekanisme khusus. Pectus excavatum juga merupakan gejala yang relatif umum
dari sindrom Marfan . Banyak anak dengan Spinal Muscular Atropi mengembangkan
excavatum pectus karena pernapasan diafragma yang umum dengan penyakit ini.

- Patofisiologi

Karena jantung terletak di belakang tulang dada, dan karena individu dengan excavatum
pectus telah terbukti memiliki cacat terlihat dari jantung (terlihat baik pada pencitraan
radiologis dan setelah autopsi), telah hipotesis bahwa ada penurunan fungsi sistem
kardiovaskular pada individu dengan excavatum pectus. Sementara beberapa studi telah
menunjukkan penurunan fungsi kardiovaskular pada excavatum pectus, belum ada konsensus
dicapai berdasarkan tes fisiologis baru (seperti ekokardiografi ) dari kehadiran atau derajat
penurunan fungsi kardiovaskular pada orang dengan excavatum pectus. Demikian pula, tidak
ada konsensus pada tingkat perbaikan fungsional setelah operasi korektif.

- Pengobatan dan Perbaikan

Pengobatan untuk excavatum pectus dapat melibatkan baik invasif atau non-invasif teknik
atau kombinasi keduanya. Sebelum operasi hasil beberapa tes biasanya harus dilakukan. Ini
termasuk, tetapi tidak terbatas pada, CT scan , tes fungsi paru , dan kardiologi ujian (seperti
auskultasi dan ECGs ). Setelah CT scan indeks Haller diukur. Pasien Haller dihitung dengan
memperoleh rasio dari diameter transversa (jarak horizontal dari bagian dalam tulang rusuk)
dan diameter anteroposterior (jarak terpendek antara tulang dan tulang dada). Sebuah Indeks
Haller lebih besar dari 3,25 adalah umumnya dianggap parah, sementara dada normal
memiliki indeks 2,5. Tes cardiopulmonary digunakan untuk menentukan kapasitas paru-paru
dan untuk memeriksa murmur jantung.