Anda di halaman 1dari 20

Hubungan Kontrol Diri Dengan Perilaku

Seksual Pranikah Remaja SMA 9


Pekanbaru
BAB IV

Hasil Penelitian
A. Gambaran umum penelitian
SMAN 9 Pekanbaru merupakan salah satu
Sekolah Menengah Atas Negeri di
Pekanbaru yang didirikan pada tahun
1985, sama dengan SMA pada umumnya
di Indonesia masa pendidikan di SMAN 9
Pekanbaru ditempuh dalam waktu tiga
tahun pelajaran, mulai dari kelas X sampai
dengan kelas XII yang terdiri dari dua
jurusan yaitu IPA dan IPS. Pada saat
sekarang ini terdapat 1008 siswa/ siswi
yang terbagi di 28 kelas.
1. Analisa univariat

a. Karakteristik responden
Dari 286 responden SMAN 9 Pekanbaru
lebih dari separoh berjenis kelamin laki-
laki sebesar 180 (58.5%), umur responden
lebih dari separo berumur 16 tahun
sebesar 131 (42.7%).
b. Kontrol diri pada siswa SMAN 9
Dari 286 reponden diperoleh 201 siswa
(70,3%) pada kategori rendah, 85 siswa
(29,7%) pada kategori tinggi. Dari analisa
data di atas dapat diketahui bahwa siswa
SMA 9 mayoritas memiliki kontrol diri
rendah.
c. Tingkat perilaku seksual pranikah [ada
siswa SMA 9
Dari 286 responden diperoleh 89 siswa
(31,1%) pada kategori rendah, 197 siswa
(68.9%) pada kategori tinggi. Dari analisa
data di atas dapat diketahui bahwa siswa
SMA 9 mayoritas memiliki resiko perilaku
seksual pranikah tinggi.
2. Analisa bivariat

a. Hubungan kontrol diri dengan perilaku


seksual pranikah siswa SMA 9
Berdasarkan hasil uji chi square diketahui
bahwa terdapat hubungan antara kontrol
diri dengan perilaku seksual pra nikah,
dimana nilai P value < 0,05 (0.000).
BAB V Pembahasan
A. Analisa Univariat
1. Karakteristik Responden
a. Usia
Hasil penelitian karakteristik siswa berdasarkan usia dari
286 responden yang diteliti didapatkan hasil bahwa
mayoritas responden berada pada usia 16 tahun yaitu
sebanyak 131 responden (42,7%). Anggapan peneliti
usia anak SMA berada pada 16-18 tahun Penelitian ini
sejalan dengan penilitian triana (2014) bahwa usia
Remaja SMA ada pada rentang usia 15-18 tahun.
b. jenis kelamin
Berdasarkan hasil penelitian terhadap jenis kelamin dari
286 responden yang diteliti didapatkan hasil bahwa
mayoritas responden laki-laki sebanyak 180 (58,5%)
tanggapan peneliti dari hasil data dinas kependudukan
dan ketenagakerja kota pekanbaru tahun 2018 terdapat
jumlah penduduk laki-laki umur 15-19 tahun 6049 jiwa
dan jumlah sekolah menengah atas di kecamatan sail ini
hanya 4 sekolah Penelitian ini sejalan dengan hasil
Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia
(SKRRI) tahun 2012 mengungkapkan beberapa perilaku
seksual beresiko remaja antara lain sebanyak 29,5%
remaja pria meraba atau merangsang pasangannya,
sebanyak 48,1% remaja pria. Asumsi peneliti jenis
kelamin laki-laki lebih tidak dapat menahan/mengontrol
diri dalam hal emosi, dan hawa nafsunya sendiri.
2. Kontrol diri
  Hasil yang diperoleh oleh masing-masing siswa
berjumlah 85 siswa pada kategori tinggi dengan proporsi
29,7%, pada kategori tersebut, siswa sudah dapat
mengatur perilaku, kognitif dan memilih tindakan secara
positif sedangkan 201 siswa pada kategori rendah
dengan proporsi 70,3%, dimana siswa tersebut
berperilaku semaunya sendiri penelitian ini sejalan
dengan penelitian Rizali Noor (2015) menujukkan bahwa
kontrol diri mampu menjelaskan perilaku seksual
pranikah pada remaja sebesar 51,8%.
3. Perilaku seksual pranikah
  Hasil yang diperoleh oleh masing-masing siswa berjumlah 197
siswa pada kategori tinggi (68,9%), dan 89 siswa pada kategori
rendah (31,1)%. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari
BKKBN (2017) remaja yang pernah melakukan hubunga seksual
sebanyak 45%.
Asumsi penelitian ini bahwa mayoritas perilaku seksual pra nikah
pada siswa dalam kategori tinggi, pada kategori tersebut siswa-
siswa tidak mampu menahan dorongan seksnya sehingga siswa
tersebut akan kehilangan masa depannya terutama kegagalan
dalam pendidikan kalau siswa tersebut ketahuan hamil,
terancamnya berbagai penyakit, siswa tersebut akan menadapatkan
sanksi masyarakat, sedangkan perilaku seksual pada kategori
rendah, siswa tersebut dapat menahan dorongan seksnya sehingga
siswa tersebut benar-benar terhindarkan dari kehancuran masa
depannya, sehingga masa depan mereka terjaga.
B. Analisa Bivariat
1. Hubungan kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah remaja SMA
9
Dengan nilai uji chi square antara kontrol diri dengan perilaku seks
pra nikah adalah p Value <0,05 yaitu 0,000. Hal tersebut
menunjukkan bahwa, ada hubungan yang signifikan antara kontrol
diri dengan perilaku seksual pra nikah. Maka, hipotesis (Ha) Ada
hubungan antara kontrol diri dengan perilaku seksual pra nikah,
semakin rendah kontrol diri, maka semakin tinggi pula perilaku
seksual pra nikah.maka hasil asumsi peneliti memang mendukung
teori yang ada, yaitu ketika kontrol diri pada remaja itu rendah,
maka perilaku seksual pra nikah pada remaja tersebut tinggi. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa perilaku seksual pra nikah yang
tinggi lebih banyak dipengaruhi oleh kontrol diri
C. Keterbatasan Penelitian

  Penelitian dilakukan pada siswa-siswi


yang bersekolah di SMA 9 pekanbaru.
Sampel yang terbatas siswa-siswa kelas
XII hanya dapat 2 kelas yang dapat diteliti
dikarenakan kelas XII yang lain sudah
tidak boleh diganggu untuk persiapan
UAN
BAB VI Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan analisa univariate Diketahui bahwa
jumlah responden seluruhnya sebanyak 286
orang responden. responden penelitian ini yang
mayoritas adalah responden dengan usia 16
tahun yaitu sebanyak 131 siswa responden
(42,7%).
2. Berdasarkan analisa univariate didapatkan
bahwa responden penelitian yang mayoritas
adalah laki-laki yaitu sebanyak 180 siswa
responden (58,5%). Dengan total 286 siswa
responden.
3. Berdasarkan analisa univariat didapatkan tingkat kontrol
diri pada siswa SMA 9 di Kota Pekanbaru, yaitu pada
kategori rendah berjumlah 201 siswa (70,3%) Dengan
total 286 siswa responden.
4. Berdasarkan analisa univariat didapatkan tingkat
perilaku seksual pranikah pada siswa SMA 9 di Kota
Pekanbaru, yaitu pada kategori tinggi berjumlah 197
siswa (68,9%) Dengan total 286 siswa responden.
5. Analisa data untuk melihat hubungan kontrol diri dengan
perilaku seksual pranikah pada remaja SMA 9
Pekanbaru didapat nilai p value sebesar 0,000 (p<0,05)
yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna
antara kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah
pada remaja SMA 9 Pekanbaru. Maka, hipotesis (Ha)
Ada hubungan antara kontrol diri dengan perilaku
seksual pra nikah, semakin rendah kontrol diri, maka
semakin tinggi pula perilaku seksual pra nikah.
B. Saran
1. Bagi siswa
Siswa harus memanfaatkan masa sekolah
dengan hal-hal yang baik seperti sungguh-
sungguh dalam mencari ilmu baik ilmu
pengetahuan umum atau ilmu
pengetahuan agama, Dengan bersekolah
diharapkan siswa dapat mendapatkan ilmu
pengetahuan, karena dengan ilmu orang
akan mendapatkan kehidupan yang layak.
2. Bagi Guru studi atau BK
Siswa harus memanfaatkan masa sekolah
dengan hal-hal yang baik seperti sungguh-
sungguh dalam mencari ilmu baik ilmu
pengetahuan umum atau ilmu
pengetahuan agama, Dengan bersekolah
diharapkan siswa dapat mendapatkan ilmu
pengetahuan, karena dengan ilmu orang
akan mendapatkan kehidupan yang layak.
3. lembaga sekolah
disarankan kepada Lembaga Sekolah Menengah Atas
’9’ untuk menyediakan beasiswa bagi murid yang
berprestasi, karena mayoritas siswa SMA “9” memiliki
tingkat perilaku yang tinggi, meskipun tingkat yang
rendah tidak menuntut kemungkinan dapat berubah.
4. Bagi Orang tua
Orang tua diharuskan meningkatkan pengawasan pada
anak-anaknya, memberikan perhatian yang sesuai
dengan kebutuhan mereka, orang tua harus tegas dalam
memberikan peraturan dirumah dan konsekuen dan
konsisten pada pelanggaran peraturan tersebut, orang
tua berkewajiban mendidik anak-anaknya dengan
mencarikan lingkungan sosial yang baik untuk anak.
5. Bagi Aparat Pemerintahan Dan
Masyarakat
  Untuk para aparat pemerintah dan masyarakat
lebih peduli dengan lingkungan sekitar dan
tegas menegakkan hukum bagi orang-orang
yang mempunyai usaha-usaha prostitusi, dan
menjual belikan perempuan apalagi masih
menyandang sebagai siswa. Serta memberikan
hukuman bagi orang-orang yang melakukan
gaya pacaran yang berlebihan didepan umum,
karena hal tersebut akan merusak jiwa anak-
anak, penerus bangsa. Dan menindak tegas
orang-orang yang menyebarkan film-film dan
gambar-gambar porno.
Sekian

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai