METODOLOGI PENELITIAN
hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka
dan penyajian hasil. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan
dependen dan independen dilakukan pada saat bersamaan (Nursalam, 2013). Pada
kontrol diri dan variabel dependen yaitu perilaku seksual beresiko pada remaja,
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA 9 Pekanbaru pada bulan november 2019
sampai bulan Desember 2019. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Novemver
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/ siswi kelas X, XI, dan XII di
jumlah siswa yang ada di SMA 9 yaitu sebanyak 1008 siswa, diantaraya 324
siswa kelas X, 324 siswa kelas XI dan 360 siswa kelas XII yang terbagi di 28
2. Sampel
n = N
1+(Nxd²)
= 1008
1+(1008x0.05²)
= 1008
1+(1008x0.0025)
= 1008
1+2,52
= 1008
3,52
= 286
Keterangan:
N = jumlah populasi
n = jumlah sampel
Dari rumus diatas dengan jumlah populasi 1008 siswa SMA 9 pekanbaru, maka
subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang dengan
secara acak sederhana, tehnik ini dibedakan menjadi dua cara yaitu dengan
mengundi (lottery technique) atau dengan menggunakan tabel bilangan atau angka
SMA, adapun besar atau jumlah pembagian sampel untuk masing-masing Kelas
n = N1
N x X
Keterangan:
N1: Sampel
286
Kelas X : 1008x324 = 92
286
Kelas XI : 1008x324= 92
286
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X, XI, dan XII di SMA 9
Pekanbaru.
4. Kriteria inklusi
D. Definisi Operasional
variabel terikat (dependen). Variabel bebas (independen) dari penelitian ini adalah
Kontrol diri. Sedangkan variabel terikat (dependen) penelitian ini adalah perilaku
a. Data Primer
b. Data Skunder
SMA 9 pekanbaru tahun 2019, meliputi jumlah siswa dan jumlah siswa
Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini untuk tiap variabel
terdiri dari 3 bagian yang digunakan untuk menilai demografi responden, perilaku
a. Data demografi responden berupa kuesioner yang terdiri dari : inisial, umur,
jenis kelamin.
b. Perilaku seksual pranikah
sendiri oleh peneliti berdasarkan teori – teori yang terkait, yang terdiri dari
beberapa item yang akan dilakukan uji validitas oleh peneliti terlebih dahulu.
objek sikap, maksud kategorisasi jawaban SS, S, TS, STS, adalah untuk melihat
S setuju 3 S setuju 2
a. Kontrol Diri
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tentang kontrol diri yang disusun
sendiri oleh peneliti berdasarkan teori – teori yang terkait, yang terdiri dari
beberapa item yang akan dilakukan uji validitas oleh peneliti terlebih dahulu.
objek sikap, maksud kategorisasi jawaban SS, S, TS, STS, adalah untuk melihat
S setuju 3 S setuju 2
2. Instrumen Penelitian
kuesioner untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan prilaku seksual
dengan pilihan jawaban tertutup, artinya semua jawaban sudah disediakan dan
sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
diukur oleh kuesioner tersebut.Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang
tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur
yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Dalam
penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya
dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya
suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Teknik
pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah
dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap à Valid. Jika r hitung ≥ r
tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan
b. Uji Reliabilitas
Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran yang memiliki reliabilitas
yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel
diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang
dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek
dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila
memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa
diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-
beda.
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang
disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai
Jadi dalam hal ini instrumenya sama, respondenya sama, dan waktunya yang
dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka
instrument tersebut sudah dinyatakan reliable. Pengujian cara ini sering juga
disebut stability.
F. Etika Penelitian
ikut atau menolak penelitian (autonomy). Tidak boleh ada paksaan atau
Pekanbaru.
confidentiality)
tidak ingin identitas dan segala informasi tentang dirinya diketahui orang lain.
Prinsip ini diterapkan dengan cara meniadakan identitas seperti nama dan
alamat subjek kemudian diganti dengan kode atau inisial tertentu. Peneliti
and benefits) Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian karena penelitian ini
Sehingga responden bisa leluasa, jujur, dan terbuka dalam mengisi kuesioner.
data meliputi :
1. Penyuntingan data
2. Pengkodean
Masing-masing kuesioner diberi kode dan nilai pada setiap kuesioner dan
dalam komputer sesuai dengan urutan nomor responden yang diteliti seperti yang
mungkin terjadi pada saat data dientri ke dalam komputer, sehingga diperoleh data
yang lebih valid dan relevan dengan cara melihat distribusi frekuensi dari variabel
masing variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, analisis univariat dilakukan
terhadap variabel dependen yaitu perilaku seksual pranikah pada remaja dan
2. Analisa Bivariat
Setelah masing-masing variabel penelitian dianalisis selanjutnya masing-
bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi- Square, hasil analisis
dikatakan bermakna jika nilai p value ≤ 0,05 (ada hubungan). Dan dikatakan tidak
bermakna jika p value > 0,05 (tidak ada hubungan) (Notoatmodjo, 2012).