Oleh :
Deska Sari Panggabean
Dian Puspa Sari
Hera Heriyati
Junaidi
Khayronisha
Ramadona Harahap
Septiani Suhadi
Suryana
Pengertian
Tifusadalah suatu infeksi sistem yang
ditandai demam, sakit kepala, kelesuan,
anoreksia, bradikardi relatif, kadang-
kadang pembesaran dari
limpa/hati/kedua-duanya. (Samsuridjal
D dan heru S, 2003)
Etiologi
Etiologi demam tifoid dan
demam paratipoid adalah
S.typhi, S.paratyphi A,
S.paratyphi b dan S.paratyphi
C. (Arjatmo Tjokronegoro,
1997)
Manifestasi Klinis
1. Perawataan
Klien diistirahatkan 7 hari sampai demam atau 14 hari untuk
mencegah komplikasi perdarahan usus.
Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya
tranfusi bila ada komplikasi perdarahan.
2. Diet
Diet yang sesuai ,cukup kalori dan tinggi protein.
Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.
Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim.
Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam
selama 7 hari.
3. Obat-obatan
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.Identitas klien 2. Keluhan Utama
3. Riwayat penyakit sekarang 4. Riwayat penyakit sekarang
5. Riwayat penyakit keluarga 6. Riwayat psiko sosio spiritual
7. Riwayat tumbuh kembang 8. Activity daily life
Nutrisi
Eliminasi
Aktivitas
Istirahat tidur
Personal Hygiene
Diagnosa Keperawatan
1 Peningkatan suhu Tujuan : • Observasi tanda- • Tanda-tanda vital berubah sesuai tingkat
tubuh Setelah diberikan
(Hipertermi) tindakan
tanda vital perkembangan penyakit dan menjadi
berhubungan keperawatan selama • Beri kompres indikator untuk melakukan intervensi
dengan proses 3x pada daerah dahi selanjutnya
infeksi 24 jam, suhu tubuh
Salmonella Typhi. normal.
• Anjurkan untuk • Pemberian kompres dapat menyebabkan
Kriteria hasil : banyak minum peralihan panas secara konduksi dan
- TTV dalam air putih membantu tubuh untuk menyesuaikan
batas normal
- TD : 80-
• Kolaborasi terhadap panas
120/60-80 mmhg pemberian • Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan
- N : 120-140 antiviretik, penguapan sehingga perlu diimbangi dengan
x/i (bayi), 100-120
(anak)
antibiotic asupan cairan yang banyak
- S : 36,5-370C • Mempercepat proses penyembuhan,
- P : 30-60 x/i menurunkan demam. Pemberian antibiotik
(bayi),
15-30 x/i (anak)
menghambat pertumbuhan dan proses infeksi
dari bakteri
2 Tujuan : • Kaji kemampuan • Untuk mengetahui
Resiko
Setelah dilakukan makan klien perubahan nutrisi klien dan
pemenuhan • Berikan makanan sebagai indikator intervensi
tindakan
nutrisi kurang keperawatan dalam porsi kecil tapi selanjutnya
sering • Memenuhi kebutuhan nutrisi
dari kebutuhan selama 3 x 24 jam
• Beri nutrisi dengan diet dengan meminimalkan rasa
kekurangan nutrisi
tubuh lunak, tinggi kalori mual dan muntah
tidak terjadi.
tinggi protein • Memenuhi kebutuhan nutrisi
berhubungan
• Anjurkan kepada orang adekuat
dengan intake Kriteria hasil : tua klien/keluarga • Menambah selera makan dan
yang tidak - Nafsu untuk memberikan dapat menambah asupan
makan meningkat, makanan yang disukai nutrisi yang dibutuhkan klien
adekuat, mual,
- Tidak ada • Anjurkan kepada orang • dapat meningkatkan asam
muntah dan keluhan anoreksia, tua klien/keluarga lambung yang dapat memicu