Anda di halaman 1dari 26

Standar Praktik Keperawatan

Profesional

DI SUSUN OLEH: RAHMADI [22185058]

DOSEN PEMBIMBING
NS.FAUZIAH, S.KEP, M.KES
 Standar Praktik Keperawatan Profesional

Standar praktik merupakan salah satu perangkat yang


diperlukan oleh setiap tenaga professional. Standar
praktik keperawatan adalah ekspektasi/harapan-harapan
minimal dalam memberikan asuhan keperawatan yang
aman, efektif dan etis. Standar praktik keperawatan
merupakan komitmen profesi keperawatan dalam
melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan
oleh anggota profesi.
Pengertian Standar
Keperawatan Prefesional

Menurut (Gillies, 1989, hl.121)


Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan
yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap
pelayanan keperawatan yang diberikan untuk klien.

Menurut (ANA,1992,hl.1)
Standar praktek keperawatan merupakan pernyataan yang
mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah
kepada praktek keperawatan professional.
Tujuan Standar Praktik Keperawartan

Perawat
Rumah sakit
Klien
Profesi
Tenaga kesahatan lain
Perawat

Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan,


keterampilan dan kewenangan untuk memberikan asuhan
keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu dan kiat yang
dimilikinya dalam batas-batas kewenangan yang dimilikinya.
Menurut ICN (International Council of Nursing) tahun 1965,
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan
pendidikan keperawatan yang memenuhi syarat serta
berwenang di negeri bersangkutan untuk memberikan
pelayanan keperawatan yang bertanggung jawab untuk
meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit dan
pelayanan penderita sakit.
Rumah Sakit

Lembaga pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat yang pelayanannya disediakan oleh
dokter, perawat dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Rumah sakit melakukan beberapa jenis pelayanan diantaranya
pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan,
pelayanan rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan kesehatan, sebagai
tempat pendidikan dan atau pelatihan medik dan para medik, sebagai
tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang
kesehatan serta untuk menghindari risiko dan gangguan kesehatan
sebagaimana yang dimaksud, sehingga perlu adanya penyelenggaraan
kesehatan lingkungan rumah sakit sesuai dengan persyaratan
kesehatan.
Klien

 Menurut (Wijono, 1999:1237)


 penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam
keadaan sakit maupun sehat
 klien dapat diartikan sebagai individu, keluarga ataupun
masyarakat yang menerima asuhan keperawatan perbedaan
pasien dan klien yaitu,pada klien banyak digunakan dalam bidang
konseling, yaitu orang yang sedang melakukan kegiatan
konseling. Sedangkan pasien digunakan dalam bidang ilmu
psikologi,kedokteran atau para medis.
Profesi
Profesi adalah bidang pekerjaan yang ditempuh melalui
pendidikan keahlian, seperti kejuruan atau keterampilan tertentu.
Syarat profesi
Memiliki pengetahuan khusus di suatu bidang ilmu tertentu.
Melibatkan berbagai kegiatan intelektual. Membutuhkan adanya
suatu persiapan tertentu yang cukup dalam, jadi bukan hanya
sekedar latihan saja. Membutuhkan latihan yang
berkesinambungan di dalam melaksanakan pekerjaannya atau
jabatannya Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau
suatu janji terbuka yang menyatakan bahwa seseorang itu
mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan
Tenaga kesehatan lain

Tenaga di bidang kesehatan terdiri dari tenaga kesehatan dan


asisten tenaga kesehatan. Menurut Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Sedangkan asisten tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan bidang
kesehatan di bawah jenjang Diploma III.
Tipe-Tipe Standar Keperawatan

Standar Praktek
Meliputi kebijakan (Police),uraian tugas(job describtion),dan
standar kinerja(performance standar).
Standar Asuhan
Standar asuhan meliputi prosedur, standar asuhan genetik, dan
rencana asuhan(care plans)
Tipe Standar Keperawatan Dua katagori standar keperawatan yang
diterima secara luas adalah standar asuhan(standar of care) atau
pertanyaan yang menguraikan level asuhan yang akan diterima
oleh pasien,dan standar praktek. (standar of praktice) atau harapan
terhadap kinerja perawat dalam memberikan standar asuhan
Aktifitas pemantaan dan evaluasi memastikan bahwa level perawatan pasien dan
kinerja perawat telah dicapai dengan baik. Dua macam kinerja ini di rancang
untuk mendukung perawat dalam praktek sehari-hari dengan menyediakan suatu sruktur
untuk praktek tersebut dan untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi
kontribusi keperawatan dalam perawatan pasien.
Standar praktek, Standar praktek meliputi kebijakan(police), uraian tugas(job
deskription), dan standar kinerja (performance standar). Ia menuntun perawat dalam
melaksanakan perawatan pasien. Ia juga menetapkan level kinerja yang perlu
diperlihatkan oleh perawat untuk memastikan bahwa standar asuhan akan dicapai dan
dan menggambarkan definisi institusi tantang apa yang dapat dilakukan oleh perawat.
Kebijakan menetapkan sumber-sumber atau kondisiyang harus tersedia untuk
menfasilitasi pemberian asuhan.Uraian tugas mencerminkan konpetensi, pendidikan, dan
pengalaman yang diperlukan bagi semua staf yang memiliki peran atau posisi sebagai
perawat.Sedangkan standar kinerja diturunkan dari uraian tugas dan menyediakan ukuran
untuk mengevaluasi level perilaku perawat yang didasarkan atas
pengetahuan,ketrampilan, dan pencapaan aktifitas kemajuan profesional.
Standar Asuhan, Standar asuhan meliputi prosedur, standar asuhan
genetik, dan rencana asuhan (care plans). Mereka merupakan alat
untuk memastikan perawatan pasien yang aman dan memastikan
hasil yang berasal dari pasien ini. Prosedur adalah uraian tahap
pertahap tentang bagaimana melakukan keterampilan dan bersifat
orientasi tugas. Protokol meliputi lima kategori utama:manajemen
pasien dengan peralatan invasi, manajemen pasien dengan peran
non invatif; manajemen status psiologis dan diagnosa keparawatan
tertentu. Standar asuhan genetik menguraikan harapan asuhan
minimal yang disediakan bagi semua pasien dimanapun pasien
dirawat.Rencana asuhan dibuat dan biasanya mempunyai hubungan
dengan diagnosa medis pasien dan diagnosa keparawatan pasien.
Macam-Macam Surat Izin Perawat

Surat Izin Perawat (SIP)


bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan keperawatan di
seluruh wilayah indonesia
Surat Izin Kerja (SIK)
bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk melakukan praktik keperawatan di
sarana pelayanan kesehatan
Surat Izin Praktik Perawat (SIPP)
bukti tertulis yang di berikan kepada perawat untuk menjalankan
praktik perawat perorangan atau kelompok
Surat Tanda Registrasi (STR)
merupakanbuktitertulis yang diberikanolehpemerintahkepadatenagakesehatanyang
telahmemilikisertifikatkompetensi. Tenagakesehatan yang telahmemiliki
STRdapatmelakukanaktivitaspelayanankesehatan
Syarat-syarat Pembuatan SIK/SIPP/SIKP

1. Foto copy STR yang masih berlaku serta dilegalisir.


2. Ijazah Kperawatan yang dilegalisir.
3. Surat Rekomendasi dari organisasi profesi (PPNI).
4. Surat Keterangan Sehat dari dokter yang telah memilki
izin praktek.
5. Foto copy KTP pemohon.
6. Pas foto ukuran 4x6 terbaru berwarna sebanyak 3 lembar.
7. Foto copy surat pernyataan izin praktek di tempat anda
berkerja yang masihberlaku.
8. SIK / SIKP / SIPP yang asli bagi yang memperpanjang
Perlindungan Hukum Dalam Praktek Keperawatan

Pasal 53 (1)UU 23 tahun 1992 tentang kesehatan


Yaitu tentang tenaga kesehatan berhak memperoleh
perlindungan hukum dalammelaksanakan tug
asnya sesuai dengan profesinya.
Pasal 24 (1) PP 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang
melakukan tugasnyasesuai dengan standar profesi BUHUH
Pasal 344 KUHP
Barang siapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan
orang itu sendiri,yang disebutkannya dengan nyata,dan sungguh di
hukum penjsrs selama-lamanya 12 tahun.
Kolaborasi international

Kolaborasi adalah pola dan hubungan yang dilakukan


antar individu atau organisasi tertentu yang memiliki
keinginan untuk saling berbagi, berpartisipasi, dan
bersepakat untuk bertindak bersama dalam berbagi
informasi, sumber daya, manfaat, hingga tanggung jawab
dalam pengambilan keputusan bersama untuk meraih cita-
cita, tujuan, ataupun menyelesaikan masalah yang
dihadapi kedua belah pihak.
Jenis-Jenis Kolaborasi

Kolaborasi Tim
Kolaborasi Komunitas
Kolaborasi Jaringan
Kolaborasi Cloud
Kolaborasi Video
Kolaborasi Internal
Kolaborasi Eksternal
Aliansi Strategis
Kolaborasi Tim
Kolaborasi tim merupakan jenis kolaborasi bisnis paling umum dalam dunia kerja. Dalam
kolaborasi tim, seluruh anggota mengenal satu sama lain dan mengetahui peran atau
pengaruhnya masing-masing. Biasanya, orang yang mengatur dan mengamati kinerja tim adalah
ketua tim.
Kolaborasi Komunitas
Jenis kolaborasi satu ini terjadi karena adanya ketertarikan terhadap suatu hal dan tujuan yang
sama di antara anggotanya. Kolaborasi ini seringkali dibuat untuk berbagi pengetahuan dan
belajar bersama untuk menyelesaikan suatu tugas. Level anggotanya cenderung setara, tetapi
anggota yang lebih berpengalaman akan mendapatkan status yang lebih tinggi.
Kolaborasi Jaringan
Kolaborasi jaringan merupakan jenis kolaborasi yang berbeda dari dua jenis sebelumnya.
Kolaborasi ini dimulai karena adanya individu yang bertindak untuk kepentingan diri sendiri.
Kolaborasi Cloud
kolaborasi selanjutnya adalah kolaborasi cloud, kolaborasi yang memungkinkan seseorang untuk
mengakses, membaca, dan mengedit dokumen secara real-time dengan dokumen yang disimpan
di cloud. Kolaborasi ini biasanya digunakan oleh organisasi dengan anggota tim yang lokasinya
berjauhan.
 Kolaborasi Video Menurut lummaps.com, kolaborasi video
 merupakan jenis kolaborasi yang paling sering dilakukan belakangan ini. Kolaborasi
menggunakan ruang konferensi virtual seperti Zoom atau Google Meet untuk meeting. Anggota
menerima undangan untuk mengikuti meeting menggunakan laptop, komputer, dan bisa juga
smartphone. Melalui jenis kolaborasi ini, setiap anggota dapat bekerja sama di mana pun dan
kapan pun.
 Kolaborasi Internal Kolaborasi internal
 merupakan kolaborasi yang terdiri dari berbagai jenis kolaborasi, tergantung pada tujuan yang
ingin dicapai suatu bisnis. Kolaborasi ini terdiri dari forum diskusi, microblogging, dan wiki.
Forum diskusi digunakan untuk berbagi ide terkait topik tertentu, microblogging untuk berbagi
pesan dalam perusahaan, dan wiki digunakan untuk mengelola informasi dalam perusahaan.
 Kolaborasi Eksternal
 Jenis kolaborasi satu ini membagikan pengetahuan di luar perusahaan, misalnya interaksi antara
brand dan pengguna media sosial. Biasanya, brand meminta pendapat kepada pengguna media
sosial melalui kuis atau diskusi yang membutuhkan feedback.
 Aliansi Strategis Kolaborasi aliansi strategis
 adalah jenis kolaborasi antar perusahaan. Biasanya, kolaborasi ini menjanjikan dua atau tiga bisnis
untuk menggabungkan upaya dan sumber daya demi mencapai tujuan tertentu. Jenis kolaborasi ini
cukup baik karena setiap perusahaan biasanya memiliki keunggulan masing-masing yang mampu
melengkapi kekurangan satu sama lain.
Pentingnya kobalorasi

Kolaborasi dapat meningkatkan fleksibilitas organisasi (improved flexibility of


the organization).
Secara faktual, telah diakui bahwa pola kerja tim atau kolaborasi itu merupakan
dasar dari metode pelaksanaan kerja. Apabila kolaborasi dapat
dilaksanakan dengan baik, kemampuan seseorang atau organisasi itu akan
menjadi semakin kuat dalam menangani perubahan yang terjadi secara tiba tiba.
Betapa pola kerja tim itu mampu membuat penyelesaian pekerjaan itu menjadi
lebih ringan dan lebih mudah. Di samping itu, penyelesaian pekerjaan yang
dilakukan secara kolaboratif dianggap merupakan tindakan cerdas dan
fleksibel.
Kolaborasi dapat digunakan untuk saling mempertautkan para pekerja (engaged
employees).
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Valdellon
bahwa pekerja di
Amerika Serikat itu hanya 33% yang saling bertautan (bekerja sama
satu sama
lain). Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi organisasi. Apabila seorang
pimpinan atau manajer itu tidak mampu menjalinkan hubungan yang bagi
para pekerjanya untuk bekerja secara teamwork atau kolaboratif,
ia bukanlah
seorang pimpinan yang efektif. Cara yang terbaik dalam
melaksanakan pekerjaan
di dalam sebuah organisasi itu harus ditempuh melalui pelibatan mereka
dalam sebuah tim kerja.
 Kolaborasi dapat dimanfaatkan untuk memperlakukan karyawan atau pegawai
secara yang sehat (healthier employees).
Kolaborasi merupakan strategi pembentukan tim kerja yang bertujuan untuk
meningkatkan kondisi ‘kesehatan kerja’ pegawai atau karyawan. Bagaimana
mungkin tim kerja yang itu dapat meningkatkan kesehatan kerja bagi pegawai
apabila mereka tidak diperlakukan secara baik oleh sebuah organisasi?
Menurut
pandangan dari Harvard Bussines Review, apabila Anda benar-benar
menginginkan terjadinya pola kerja pegawai yang berkualitas dan penuh
tanggung jawab, ciptakanlah ‘nilai-nilai budaya kerja’ ideal yang dapat mereka
jadikan sebagai way of life dalam melakukan pola kerja yang kolaboratif
Kolaborasi dapat digunakan untuk menyelenggarakan rapat koordinasi yang
produktif (more productive meeting).
Kolaborasi yang efektif merupakan hasil dari adanya rapat koordinasi yang
Itu artinya selenggarakanlah rapat kerja sejarang mungkin, tetapi
membahas dan membuat keputusan tentang banyak hal selengkap dan sejelas
mungkin. Budaya kerja yang proaktif dapat memperkaya budaya korporasi.

Para pegawai atau karyawan hanya membutuhkan rapat kerja, ketika


diperlukan untuk dimanfaatkan sebagai tool of coordination dan
digunakan sebagai tools to
documentation atas kemajuan kerja yang telah dilaksanakan atau digunakan
untuk pendelegasian sebuah tugas pekerjaan.
Kolaborasi semakin memperkuat terciptanya talenta yang tinggi
(more attractive to top talent). Melalui kolaborasi, dapat
diciptakan seseorang atau sebuah organisasi yang memiliki daya
saing tinggi ketika di dalam organisasi itu terdapat orang-orang
yang bertalenta tinggi. Berikanlah motivasi yang dapat
menciptakan terwujudnya job prospect yang mereka inginkan
dan yang dapat mereka gunakan untuk meningkatkan
kemampuan bagi semua orang sehingga mereka dapat saling
menghormati siapa saja yang berkolaborasi serta respek terhadap
setiap orang yang mereka anggap berjasa dalam meningkatkan
pemahaman mereka tentang penyelesaian atas sebuah pekerjaan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai