Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TEORI SHIRLY M.

MOORE
HIDUP DAMAI DI AKHIR (THE PEACHEFUL END OF LIFE )

DISUSUN OLEH KELOMPOK I :

1. ADISTI (21120003)
2. AHMAD FIRMAN EFENDI (21120007)
3. AHMAD ROBBY MASDUKI (21120008)
4. ANDINI (21120009)
5. DEVI APRILIA PRAMESTI (21120012)
6. GILANG RIANZAH (21120021)
7. KELVIN ADITYA (21120025)
8. PADILA PUTRI SYALSABILLAH (21120031)
9. PATRI TINDAVAN DARNIS (21120032)

DOSEN PEMBIMBING : Romiko,S.Kep.Ns.MNS

MATA KULIAH : Falsafah dan teori keperawatan

PRODI. : PSIK IA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN


TEKNOLOGI KESEHATAN MUHAMMADYAH PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhana Wata’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pelayanan Keperawatan Dalam

Sistem Kesehatan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas salah satu mata

kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan dengan Dosen Pembimbing Pak Sukron,S.kep.,Ns,M.NS

Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Sukron yang telah memberikan tugas ini sehingga

dapat menambah wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari, makalah

yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
Kata pengantar...............................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang......................................................................................................1
B.Tujuan penulisan...................................................................................................1
C.SistematikaPenulisan............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

A. Latar belakang shirly M Moore…………………………………… ......…2


B. Sumber Teori………………………………………………………… ...….2
C. Konsep Teori shierly M. Moore……………………………………......….3
D. Asumsi Teori shierly M. Moore…………………………………………………..
E. Contoh Kasus Penerapan Teori dalam Keperawatan…………………………….

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................................

B. Saran.................................................................................................................................

C. DaftarPustaka..................................................................................................................

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Shirley M Moore adalah dekan kolega untuk Sekolah Keperawatan Case Western
Reserve University. Dia menerima diploma keperawatan dari Youngstown Hospital
Association pada tahun 1969 dan gelar sarjananya pada tahun 1974 dari Kent State
University. Kemudian dia belajar untuk program Master pada psikiatrik dan mental
nursing di Cse Western Reserve University sekaligus gelar Ph.D Keperawatannya.
Dia mengajarkan tentang Nursing Teori dan Nursing Science pada berbagai level
pendidikan keperawatan dan melakukan program penelitian dan pengembangan teori
yang berfokus pada fase recovery setelah serangan jantung. Pada awal-awal studi
doktornya, Moore didorong oleh esame rekan pengembang teori untuk turut serta
mengembangkan teori dan bukan hanya memanaatkannya saja. Konferensi Roosemary
Ellis Theori yang diadakan secara berkala setiap beberapa tahun menawarkan moore
kesempatan untuk mengembangkan teori sebagai alat praktik untuk praktisi, peneliti dan
pengajar. Dipengaruhi oleh pengalaman ini, moore kemudian menjadi asisten dalam
pengembangan dan publikasi beberapa teori (Good and Moore, 1996).

B. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memahami latar belakang teori shirly M Moore
2. Untuk memahami sumber teori shirly M Moore
3. Untuk mengetahui Konsep Teori shirly M Moore
4. Untuk memahami asumsi teori shirly M Moore
5. Untuk memahami conotoh kasus

C . SISTEMATIKA PENULISAN


BAB I Pendahuluan terdiri dari : latar belakang, tujuan, dan sistematika penulisan. BAB II
Pembahasan terdiri dari:pengertian pelayanan keperawatan, aspek-aspek kualitas pelayanan
keperawatan

A. Latar Belakang shieley M Moore


Shirley M Moore adalah dekan kolega untuk Sekolah Keperawatan Case Western
Reserve University. Dia menerima diploma keperawatan dari Youngstown Hospital
Association pada tahun 1969 dan gelar sarjananya pada tahun 1974 dari Kent State
University. Kemudian dia belajar untuk program Master pada psikiatrik dan mental
nursing di Cse Western Reserve University sekaligus gelar Ph.D Keperawatannya.
Dia mengajarkan tentang Nursing Teori dan Nursing Science pada berbagai level
pendidikan keperawatan dan melakukan program penelitian dan pengembangan teori
yang berfokus pada fase recovery setelah serangan jantung. Pada awal-awal studi
doktornya, Moore didorong oleh sesama rekan pengembang teori untuk turut serta
mengembangkan teori dan bukan hanya memanaatkannya saja. Konferensi Roosemary
Ellis Theori yang diadakan secara berkala setiap beberapa tahun menawarkan moore
kesempatan untuk mengembangkan teori sebagai alat praktik untuk praktisi, peneliti dan
pengajar. Dipengaruhi oleh pengalaman ini, moore kemudian menjadi asisten dalam
pengembangan dan publikasi beberapa teori (Good and Moore, 1996).

B. Sumber Teori
Teori The Peaceful End of Life (EOL) ini dibentuk oleh sejumlah kerangka teori (Ruland
& Moore, 1998). Teori ini terutama berbasis pada model Donabedian baik struktur,
proses dan hasil, yang sebagian dibagun dari teori general sistem. Pengaruh dari general
sistem teori ini meliputi dari tipe lain dari teori keperawatan, dari model middle
conseptual dan microrange teori_sebagai indicatol dari penggunaanya dalam
mencelaskan kompleksitas dari interaksi perawatan kesehatan dan organisasi. Pada teori
EOL ini, yang dimaksud stuktur adalah sistem keluarga (pasien dengan sakit terminal
dan penyakit serius lainnya) yang menerima perawatan dari professional pada unit
perawatan akut rumah sakit, proses didefinisikan sebagai aksi (intervensi keperawatan)
dibentuk untuk mempromosikan hasil yang positif melalui: 1. Bebas dari rasa sakit; 2.
Kenyamanan; 3. Meningkatkan martabat dan rasa hormat; 4. Berada dalam kedamaian; 5.
Mengalami kedekatan dengan mereka yang peduli.

2
Teori kedua yang menjadi sandaran adalah teori pilihan (brandt) dimana teori ini telah
digunakan oleh filosofi untuk menjelaskan dan mendefinisikan kualitas hidup (sandoe,
1999) konsep ini sangat signifikan dalam EOL, penelitian dan paktik. Pada teori pilihan,
hidup yang baik dideginisikan sebagai memperolah salah satu yang diinginkan dengan
melihat pendekatan yang kuat pada perawatan EOL. Hal ini dapat diaplikasikan pada
orang yang hidup maupun orang yang lumpuh yang sebelumnya membutuhkan
dokumentasi yang tersedia yang berhubungan dengan pemecahan masalah EOL.

C. Konsep shieley M Moore


Konsep Mayor dari Teori ini ada 5 hal yang kemudian dapat menjadi panduan dalam
melakukan perawatan pada pasien terminal. Konsep itu adalah :
 Terbebas dari Nyeri
Bebas dari penderitaan atau gejala disstres adalah hal yang utama diinginkan pasien
dalam pengalaman EOL (The Peaceful End Of Life). Nyeri merupakan
ketidaknyamanan sensori atau pengalaman emosi yang dihubungkan dengan aktual
atau potensial kerusakan jaringan (Lenz, Suffe, Gift, Pugh, & Milligan, 1995; Pain
terms, 1979).
 Pengalaman Menyenangkan
Nyaman / atau perasaan menyenangkan didefinisikan secara inclusive oleh Kolcaba
(1991) sebagai kebebasan dari ketidaknyamanan, keadaan tenteram dan damai, dan
apapaun yang membuat hidup terasa menyenangkan ” (Ruland and Moore, 1998, p
172).
 Pengalaman martabat (harga diri) dan kehormatan

Setiap akhir penyakit pasien adalah “ ingin dihormati dan dinilai sebagai manusia” (Ruland &
Moore, 1998,p, 172). Di konsep ini memasukkan ide personal tentang nilai, sebagai ekspresi
dari prinsip etik  otonomi atau rasa hormat untuk orang, yang mana pada tahap ini individu
diperlakukan sebagai orang yang menerima hak otonomi, dan mengurangi hak otonomi orang
sebagai awal untuk proteksi (United states, 1978).

3
 Merasakan Damai

Damai adalah “perasaan yang tenang, harmonis, dan perasaan puas, (bebas) dari kecemasan,
kegelisahan, khawatir, dan ketakutan” (Ruland & Moore, 1998, p 172). Tenang meliputi fisik,
psikologis, dan dimensi spiritual.

 Kedekatan untuk kepentingan lainnya

Kedekatan adalah “perasaan menghubungkan antara antara manusia dengan orang yang
menerima pelayanan” (Ruland & Moore, 1998, p 172). Ini melibatkan kedekatan fisik dan
emosi yang diekspresikan dengan kehangatan, dan hubungan yang dekat (intim).

D. Asumsi Teori Shirly M.moore

Karena teori Peaceful EOL diturunkan dari standar perawatan yang ditulis oleh tim perawat
ahli dan professional yang sudah bepengalaman menghadapi kasus terminal, konsep
metaparadigm mengikuti sifat dari fenomena keperawatan, perawatan yang kompleks dan
holistic dibutuhkan sebagai syarat bisa terjadi peaceful EOL.

Dua asumsi dari teori Ruland dan Moore (1998) adalah sebagai berikut:

a. Kejadian dan perasaan pada perawatan peaceful EOL bersifat personal dan individual,
sangat subjektif.

b. Peran perawat sangat penting dalam menciptakan kondisi peaceful EOL. Perawat mengkaji
dan menganalisa petunjuk atau data yang menggambarkan pengalaman seseorang tentang EOL
yang diharapkan olehnya serta member intervensi yang sesuai untuk meningkatkan atau
menjaga keadaan peaceful, bahkan pada pasien yang sekarat atau menjelang ajal dan tidak bisa
berkomunikasi verbal.

Dua asumsi tambahan yang implicit atau tidak dituliskan secara langsung adalah:
a. Keluarga, adalah istilah yang mempengaruhi semua secara signifikan, merupakan
komponen penting dalam peaceful EOL

b. Tujuan dari peaceful EOL bukan untuk mengoptimalkan perawatan, yang biasanya lebih
kearah memberikan yang terbaik, perawatan paling canggih, yang biasanya mengarah kepada
over treatment atau terlalu banyak diberi treatment. Tujuan dari perawatan EOL adalah
memaksimalkan treatment, yang berarti memberikan yang terbaik yang masih mungkin bisa
diterima, menggunakan teknologi yang memberikan kenyamanan untuk meningkatkan kualitas
hidup dan mencapai kematian yang damai dan sukses.

E. Contoh Kasus Penerapan dalam Teori keperawatan

Kasus

Bapak Hartanto ( Bpk.H) 76 tahun adalah bekas seorang kepala desa. Bpk.H sekarang tinggal di
rumah bersama isteri dan satu anaknya. Sedangkan 4 anaknya yang lain ada diluar kota bahkan
anak yang pertama ada di luar pulau. Sehari hari Bpk.H menikmati masa pensiunnya dari PNS
bersama isterinya di rumah. Jalan-jalan menyapa tetangga sekitar dan hal positif lainnya.
Sikapnya yang ramah membuatnya sangat dihargai oleh tetangga sekitar.

Pasien merupakan penderita tekanan darah tinggi, gout dan rematik. Sebulan sebelumnya
pasien mengalami serangan stroke namum mampu bertahan. Tapi seminggu belakangan
kondisi pasien mulai menurun dan pasien menjadi lebih sering kesakitan. Pasien sendiri masih
mampunyai adik yang masih hidup dan sangat dekat diwaktu muda dulu namun sekarang sudah
ajrang bertemu. Pasien berharap dapat bertemu dengan adiknya tersebut untuk terakhir
kalinya. Di lain sisi, sang adik yang berada di luar kota tidak mampu mengadakan perjalanan
yang jauh, Pasein merasa sedih mendengarnya.
Banyak tetangga yang mengunjunginya di rumah sakit saat ini, namun pasien akhir-akhir ini
Bapak H ingin keadaan yang lebih tenang dan nyaman dengan keluarganya. Dia tidak
meninggalkan catatan khusus bagaimana dia ingin meninggal, hanay menyampaikan kepada
isterinya bahwa ia tidak ingin penanganan yang berlebihan. Dan Istrinya juga telah
menandatangani form DNR. Terdapat diskusi di tenaga kesehatan untuk memberikan makanan
dan minuman secara IV dan Tube dan pendapat keluarga dan tenaga kesehatan berbeda.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

- Teori Peacefull End Of Lie yang dikembangkan oleh Cornelia M Ruland dan Shirley M
Moore ini adalah teori yang memiliki setting pada perawatan akhir hidup pasien

- Teori ini berfokus bagaimana memberikan pelayanan yang berkualitas pada pasien di masa
akhirnya

- Teori ini membaginya ke dalam 5 Kriteria yaitu : 1) bebas nyeri, 2) merasa nyaman, 3)
merasa berwibawa dan dihormati, 4) damai, 5) kedekatan dengan anggota keluarga dan pihak
penting lainnya.

- Kelebihan dari teori ini aadlah teorinya yang baru, original serta dapat diaplikasikan dalam
perawatan pasien sehari-hari

- Sedangkan kekurangan dari aplikasi ini adalah belum mengakomodir adanya faktor budaya
serta hubungan diantara kelima konsep tersebut.
B. Saran

Teori Peacefull EOL ini merupakan teori yang bagus untuk dapat dijadikan standart pelayanan
keperawatan palliatif di Indonesia. Seperti saran terhadap teori ini sendiri, diperlukan lebih
banyak penelitian sebelum standart yang berdasar teori ini ditetapkan.

C. Daftar Pustaka

http://rumah-perawat.blogspot.com/2016/11/end-of-life-theory-cornelia-m-ruland.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai