Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

PNEUMONIA

Disusun oleh
Nama NIM
Cindy Pricilia 21120010
Desi Salima Wati 21120011
Kevin Aditya 21120025
Sella rosida 21120044
Septi wulan dari 21120048
Tharisyah arzeti 21120050
Tia Amanda 21120051
Tiara melani maulidia 21120052
Tika febri damayanti 21120053
Warsiah 21130054
Yeni ambarwati 21120055
Yudha oxi randa 21120056
Yulia indah fatra 21120057
zahiroh 21120058

Dosen pembimbing : Yulius tiranda.S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Ph.D


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN INSTITUT ILMU
KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH
PALEMBANG TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan pendahuluan yang berjudul “
PNEUMONIA “ ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Yulius
tiranda.S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Ph.D selaku dosen pembimbing pelajaran “Keperawatan
Medical Bedah ” telah memberi tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
laporan kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang 21 Oktober 2021

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………….….. i
Daftar isi……………………………………………………………………….….ii
A. Pengertian…………………………………………………………..……. 1
B. Anatomi dan fisiologi……………………………………………………..4
C. Etiologi………………………………………………………………..…. 5
D. Manifestasi klinis……………………………………………………….....6
E. Patofisiologi …………………………………………………………...….6
F. Komplikasi…………………………………………………………….......9
G. Pemeriksaan penunjang………………………………………………….. 9
H. Penatalaksanaan…………………………………………………............ 10
I. Diagnose keperawatan……………………………………………...……11
Daftar pustaka

ii
PNEUMONIA

A. Definisi

Peneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang. Kemampuan


alveolus menyerap oksigen menjadi berkurang. Kekurangan oksigen membuat sel-sel tubuh
tidak bisa bekerja. Karena inilah, selain penyebaran infeksi dnegan sumber utama bakteri,
virus, mikroplasma, jamur dan berbagai senyawa kimia maupun partikel. Pneumonia
merupakan masalah keseahaan di dunia karena angka kematiannya yang tinggi, tidak saja di
negara berkembang tetapi juga di negara maju seperti maerika Serikat, kanada, dan negar-
negara seperti Eropa. (Misnadiarly, 2008)

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus
respiratorius dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat (Dahlan, 2007).

Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru atau alveoli.
Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan adanya konsolidasi
akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli. (Axton & Fugate, 1993)

Berdasarkan tempat letak anatomisnya, pneumonia dapat diklasifikasikan menjadi empat,


yaitu (Price, 2005):
a. Pneumonia lobaris
Seluruh lobus mengalami konsolidasi, eksudat terutama terdapat intra alveolar.
Pneumococcus dan Klebsiella merupakan organism penyebab tersering.
b. Pneumonia nekrotisasi
Disebabkan oleh jamur dan infeksi tuberkel. Granuloma dapat mengalami nekrosis kaseosa
dan membentuk kavitas.

1
c. Pneumonia lobular/bronkopneumonia
Adanya penyebaran daerah infeksi yang bebercak dengan diameter sekitar 3 sampai 4 cm
yang mengelilingi. Staphylococcus dan Streptococcus adalah penyebab infeksi tersering.
d. Pneumona interstitial
Adanya peradangan interstitial yang disertai penimbunan infiltrate dalam dinding alveolus,
walaupun rongga alveolar bebas dari eksudat dan tidak ada konsolidasi. disebabkan oleh
virus atau mikoplasma.

Klasifikasi Pneumonia berdasarkan mikroorganisme penyebab

1. Pneumonia bakterial

Pneumonia bakterial adalah pneumonia akibat infeksi bakteri. Ini merupakan jenis
pneumonia yang paling umum terjadi, dan bakteri yang paling sering menyebabkan
infeksi paru adalah Streptococcus pneumoniae.

2. Pneumonia atipikal

Pneumonia jenis ini sebenarnya masih disebabkan oleh bakteri, tetapi gejalanya lebih
ringan daripada pneumonia bakterial. Karena gejala pneumonia ini ringan, penderita
biasanya tidak menyadari bahwa dirinya sakit. Kondisi ini disebut sebagai walking
pneumonia (pneumonia berjalan). Pneumonia atipikal biasanya disebabkan oleh
bakteri Mycoplasma pneumoniae atau Chlamydophila pneumoniae.

3. Pneumonia viral
Berbagai jenis virus dapat menginfeksi paru-paru dan menyebabkan pneumonia jenis ini.
Pneumonia viral biasanya berlangsung lebih singkat daripada pneumonia bakterial dan
gejalanya pun lebih ringan.

2
4. Pneumonia fungal

Pneumonia jenis ini disebabkan oleh infeksi jamur. Pneumonia fungal jarang terjadi dan
biasanya dialami oleh orang yang menderita penyakit kronis atau memiliki daya tahan
tubuh yang lemah

Klasifikasi Pneumonia Berdasarkan Tempat Terjadinya Infeksi

1. Hospital-acquired pneumonia (HAP)

Pneumonia yang diperoleh ketika seseorang sedang dirawat di rumah sakit disebut
sebagai hospital-acquired pneumonia (HAP) atau pneumonia nosokomial HAP biasanya
bersifat serius karena bakteri penyebabnya sering kali sudah kebal (resisten)
terhadap antibiotik.

2. Health care-acquired pneumonia

Berbeda dengan HAP yang terjadi di rumah sakit, health care-acquired pneumonia dapat
terjadi di fasilitas kesehatan lain, seperti pusat hemodialisis (cuci darah) atau klinik-klinik
rawat jalan. Bakteri yang diperoleh dari tempat-tempat tersebut juga dapat bersifat resisten
terhadap antibiotik.

3. Community-acquired pneumonia (CAP)

Pneumonia jenis ini meliputi semua pneumonia yang diperoleh di luar rumah sakit dan
fasilitas kesehatan. Community-acquired pneumonia (CAP) dapat disebabkan oleh
bakteri, virus, ataupun jamur. Salah satu contoh CAP adalah tuberkulosis paru (TB paru).

Pneumonia jenis ini juga meliputi pneumonia aspirasi, yaitu jenis pneumonia yang terjadi
ketika seseorang tidak sengaja menghirup makanan, minuman, atau muntahan ke dalam
saluran napasnya. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada orang yang memiliki gangguan
menelan dan muntah

3
B. Anatomi fisiologi Sistem Pernafasan

1) Hidung
Fungsi hidung adalah untuk menghirup udara pernapasan, menyaring udara,
menghangatkan udara pernapasan, dan juga berperan dalam resonansi suara.
2) Faring
Fungsi utama faring dalam sistem pernapasan manusia adalah sebagai saluran
pencernaan yaitu membawa makanan masuk ke dalam kerongkongan
3) Laring
Laring atau kotak suara merupakan organ pada leher mamalia yang melindungi
trakea dan terlibat dalam produksi suara. Laring adalah saluran pernapasan yang
membawa udara menuju ke trakea
4) Trakea
Memiliki bagian yang mampu berubah menjadi elastis ketika terjadi proses
menelan sehingga akan membuka jalan makanan ,sehingga makanan masuk ke
sistem pencernaan
5) Bronkus
berfungsi sebagai penyaring udara tetapi sifatnya hanya sekedar sebagai
penyaring sekunder
6) Bronkiolus
Berfungsi sebagai tempat penghantaran co2 dan o2 ke alveolus
4
7) Alveolus
Tempat terjadinya pertukaran cow dan o2
8) Pluera
Berfungsi sebagai cairan atau lendir agar tidak terjadi gesekan pada saat
inspirasi dan ekpirasi

C. Etiologi

Beberapa penyebab dari pneumonia yaitu :


1. Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram
posifif seperti :Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus pyogenesis.
Bakteri gram 17eutroph seperti Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan
P. Aeruginosa.
2. Virus
Disebabkan oleh virus 17eutrophi yang menyebar melalui transmisi
droplet.Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama
pneumonia virus.
3. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui
penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran
burung, tanah serta kompos.

4. Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC).Biasanya
menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi.
5. Aspirasi : makanan, cairan
6. Inhalasi : racun atau bahan kimia, rokok, debu

5
D. Manifestasi Klinik
1. Gejala
Gejala utama yang sering ditemui adalah deman tinggi kadang disertai kejang, anak
sangat gelisah, dispnea, pernafasan cuping hidung dan mulut. Kadang-kadang disertai
muntah dan diare.Batuk biasanya tidak ditemuka pada permulaan penyakit, tetapi
setelah beberapa hari mula-mula kering kemudian menjadi produktif (Ngastiyah,
2008).
Menurut Misnadiarly (2008), tanda-tanda penyakit pneumonia antara lain :
a. batuk berdahak
b. ingus (nasal discharge)
c. suara nafas lemah
d. penggunaan otot bantu nafas
e. demam
f. cyanosis (kebiru-biruan)
g. thorax menunjukkan infiltrasi melebar
h. sesak nafas
i. terkadang kulit menjadi lembab

E. Patofisiologi
Gejala dari infeksi pneumonia disebabkan invasi pada paru-paru oleh
mikroorganisme dan respon sistem imun terhadap infeksi. Meskipun lebih dari seratus
jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia, hanya sedikit dari mereka
yang bertanggung jawab pada sebagian besar kasus. Penyebab paling sering pneumonia
adalah virus dan bakteri. Penyebab yang jarang menyebabkan infeksi pneumonia ialah
fungi dan parasit :

a. Virus
Virus menyerang dan merusak sel untuk berkembang biak. Biasanya virus
masuk kedalam paru-paru bersamaan droplet udara yang terhirup melalui mulut dan
hidung. setelah masuk virus menyerang jalan nafas dan alveoli. Invasi ini sering

6
menunjukan kematian sel, sebagian virus langsung mematikan sel atau melalui
suatu tipe penghancur sel yang disebut apoptosis.
Ketika sistem imun merespon terhadap infeksi virus,dapat terjadi kerusakan
paru.Sel darah putih,sebagian besar limfosit, akan mengaktivasi sejenis sitokin
yang membuat cairan masuk ke dalam alveoli.
Kumpulan dari sel yang rusak dan cairan dalam alveoli mempengaruhi
pengangkutan oksigen ke dalam aliran darah. Sebagai tambahan dari proses
kerusakan paru,banyak virus merusak organ lain dan kemudian menyebabkan
fungsi organ lain terganggu.Virus juga dapat membuat tubuh rentan terhadap
infeksi bakteri, untuk alasan ini, pneumonia karena bakteri sering merupakan
komplikasi dari pneumonia yang disebabkan oleh virus.
Pneumonia virus biasanya disebabkan oleh virus seperti vitus
influensa,virus syccytial respiratory(RSV),adenovirus dan
metapneumovirus.Virus herpes simpleks jarang menyebabkan pneumonia kecuali
pada bayi baru lahir. Orang dengan masalah pada sistem imun juga berresiko
terhadap pneumonia yang disebabkan oleh cytomegalovirus(CMV).

b. Bakteri
Bakteri secara khusus memasuki paru-paru ketika droplet yang berada di
udara dihirup,tetapi mereka juga dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah
ketika ada infeksi pada bagian lain dari tubuh.
Banyak bakteri hidup pada bagian atas dari saluran pernapasan atas seperti
hidung,mulut,dan sinus dan dapat dengan mudah dihirup menuju alveoli.Setelah
memasuki alveoli,bakteri mungkin menginvasi ruangan diantara sel dan diantara
alveoli melalui rongga penghubung.Invasi ini memacu sistem imun untuk
mengirim neutrophil yang adalah tipe dari pertahanan sel darah putih,menuju
paru.Neutrophil menelan dan membunuh organisme yang berlawanan dan mereka
juga melepaskan cytokin,menyebabkan aktivasi umum dari sistem imun.

7
Hal ini menyebabkan demam,menggigil,dan mual umumnya pada
pneumoni yang disebabkan bakteri dan jamur. Neutrophil,bakteri,dan cairan dari
sekeliling pembuluh darah mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen.
Bakteri sering berjalan dari paru yang terinfeksi menuju aliran darah menyebabkan
penyakit yang serius atau bahkan fatal seperti septik syok dengan tekanan darah
rendah dan kerusakan pada bagian-bagian tubuh seperti otak,ginjal,dan jantung.
Bakteri juga dapat berjalan menuju area antara paru-paru dan dinding
dada(cavitas pleura) menyebabkan komplikasi yang dinamakan empyema.
Penyebab paling umum dari pneumoni yang disebabkan bakteri adalah
Streptococcus pneumoniae,bakteri gram negatif dan bakteri atipikal.Penggunaan
istilah “Gram positif” dan “Gram negatif” merujuk pada warna bakteri(ungu atau
merah) ketika diwarnai menggunakan proses yang dinamakan pewarnaan
Gram.Istilah “atipikal” digunakan karena bakteri atipikal umumnya mempengaruhi
orang yang lebih sehat,menyebabkan pneumoni yang kurang hebat dan berespon
pada antibiotik yang berbeda dari bakteri yang lain.

c. Jamur
Pneumonia yang disebabkan jamur tidak umum,tetapi hal ini mungkin
terjadi pada individu dengan masalah sistem imun yang disebabkan AIDS,obat-
obatan imunosupresif atau masalah kesehatan lain.patofisiologi dari pneumonia
yang disebabkan oleh jamur mirip dengan pneumonia yang disebabkan
bakteri,Pneumonia yang disebabkan jamur paling sering disebabkan oleh
Histoplasma capsulatum,Cryptococcus neoformans,Pneumocystis jiroveci dan
Coccidioides immitis. Histoplasmosis paling sering ditemukan pada lembah sungai
Missisipi,dan Coccidiomycosis paling sering ditemukan pada Amerika Serikat
bagian barat daya.

d. Parasit
Beberapa varietas dari parasit dapat mempengaruhi paru-paru.Parasit ini
secara khas memasuki tubuh melalui kulit atau dengan ditelan.Setelah memasuki
tubuh,mereka berjalan menuju paru-paru,biasanya melalui darah.
Terdapat seperti pada pneumonia tipe lain ,kombinasi dari destruksi seluler
dan respon imun yang menyebabkan ganguan transportasi oksigen.Salah satu tipe
dari sel darah putih,eosinofil berespon dengan dahsyat terhadap infeksi
parasit.Eosinofil pada paru-paru dapat menyebabkan pneumonia eosinofilik yang 8
menyebabkan komplikasi yang mendasari pneumonia yang disebabkan
parasit.Parasit paling umum yang dapat menyebabkan pneumonia adalah
Toxoplasma gondii,Strongioides stercoralis dan Ascariasis. a adalah Toxoplasma
gondii,Strongioides stercoralis dan Ascariasis (Meadow, 2015)

F. Komplikasi
Menurut Betz dan Sowden (2002) komplikasi yang sering terjadi menyertai
pneumonia adalah:
- abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang,
- efusi pleural adalah terjadi pengumpulan cairan di rongga pleura,
- empiema adalah efusi pleura yang berisi nanah,
- gagal nafas,
- Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial,
- meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak,
- pneumonia interstitial menahun,
- atelektasis adalah (pengembangan paru yang tidak sempurna) terjadi karena
obstruksi bronkus oleh penumukan sekresi
- rusaknya jalan nafas,

G. Pemeriksaan penunjang
a) Sinar X : mengidentifikasikan distribusi struktural (misal: lobar,
bronchial); dapat juga menyatakan abses).
b) Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah: untuk dapat
mengidentifikasi semua organisme yang ada.

9
c) Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan diagnosa
organisme khusus.
d) Pemeriksaan fungsi paru: untuk mengetahui paru-paru, menetapkan luas
berat penyakit dan membantu diagnosa keadaan.
e) Biopsi paru: untuk menetapkan diagnosi
f) Spirometrik static: untuk mengkaji jumlah udara yang diaspirasi.
g) Bronkostopi: untuk menetapkan diagnosa dan mengangkat benda asing
(Meadow, 2015).
H. Penatalaksanaan
1.Penatalaksanaan medis
Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi tapi karena hal itu
perlu waktu dan pasien pneumonia diberikan terapi secepatnya :
1. Penicillin G: untuk infeksi pneumonia staphylococcus.
2. Amantadine, rimantadine: untuk infeksi pneumonia virus
3. Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk infeksi pneumonia
mikroplasma.
4. Pemberian oksigen jika terjadi hipoksemia.
5. Kebersihan pulmonari yang baik seperti: napas dalam, batuk, terpi fisik dada
(Meadow, 2015).

2.Penatalaksanaan keperawatan

1. Ajarkan klien untuk batuk dan bersin efektif


2. Pantau terapy obat yang di berikan pada klien
3.Menjaga asupan gizi agar tetap baik
4.Menjaga kebersihan perseorangan dan lingkungan
5.Menjaga kontak langsung dengan penderita Pneumonia
6.Meninkatkan istirahan minimal 8 jam per hari
7.Bila terdapat secret pada hidung bersihkan menggunakan sapu tangan
bersih

10
I. Diagnosa Keperawatan

diagnosa yang di dapat yaitu :

a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan akumulasi eksudat dan

peningkatan produksi mukus.

b. Hipertermia berhubungan dengan infeksi.

c. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui

hipertermia atau hiperpnea.

d. Tidak efektifnya bersihan jalan napas berhubungan dengan inflamasi.

e. Perubahan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

peningkatan metabolism

11
DAFTAR PUSTAKA

Kiyo.2013.Asuhan Keperawatan pneumonia https://id.scribd.com/doc/133378050/lp-


pNEUMONIA-nic-noc-docx

Drs.H.kirnantoro,S.KM.,M.Kes. 2020.Anatomi fisiologi . (217). Yogyakarta. Pustaka


Baru.

FP Oktadhea · 2019. Klasifikasi pneumonia


http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1012/3/BAB%20II%20.pdf

Hallo dokter.2020. Klasifikasi pneumonia https://www.alodokter.com/mengenal-macam-


macam-pneumonia

12

Anda mungkin juga menyukai