Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MODEL KONSEPTUAL

DOROTHEA ELISABETH OREM

Di susun oleh FG 1:
1. Desi Widariani
2. I Gusti Ayu
3. Nadia Sabareta
4. Risak Tiimron Iswara
5. Selvin Pamalla Mangiwa

Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai TEORI KEPERAWATAN MODEL
KONSEPTUAL DOROTHEA E. OREM

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena
itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangunkami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selnjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Depok, 18 November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4

1.1. Latar Belakang Masalah.....................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................5

1.3. Tujuan dan manfaat penulisan............................................................................5

1.4. Metode Penulisan................................................................................................5

1.5. Sistematika Penulisan.........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6

2.1. Biografi...............................................................................................................6

2.2. Konsep Utama.....................................................................................................7

2.3. Asumsi Pokok Teori...........................................................................................9

2.4. Pandangannya Orem terhadap konsep utama paradigma keperawatan............13

BAB III PENUTUP.....................................................................................................17

3.1 Kesimpulan........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18

3
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Paradigma Keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh mayoritas

kelompok ilmiah (Keperawatan) atau hubungan berbagai teori yang membentuk suatu
susunan yang mengatur hubungan diantara teori tersebut guna mengembangkan model
konseptual dan teori-terori keperawatan sebagai kerangka kerja keparawatan. Elemen dari
paradigma keperawatan berhubungan langsung dengan kegiatan profesi keperawatan,
termaksud perkembangan pengetahuan, filosofi, teori, pengalaman Pendidikan, penelitian
dan praktik.(Asmadi, 2008; Potter& Perry, 2009)

Metaparadigma keperawatan terdiri dari 4 komponen, yaitu: manusia, kesehatan,


lingkungan dan keperawatan. Masing-masing tokoh penyusun teori model keperawatan akan
mendefinisikan komponen paradigma keperawatan dalam teori mereka, namun terdapat
beberapa definisi menurut tokoh tersebut yang disebabkan oleh adanya perbedaan sudut
pandang dan penekanan pada salah satu komponen metaparadigma. (Kusnanto, SKp, M.Kes,
2004)

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memiliki peran penting dalam
pelayanan kesehatan. Pada era ini keperawatan sedang mengalami perkembangan yang
begitu pesat, baik dibidang praktik, penelitian, maupun pendidikan keperawatan.
Ilmu keperawatan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, memiliki teori-teori
yang terbentuk dari tingkatan teori keperawatan dimulai dari tingkat filosofi keperawatan,
model konseptual, Grand Nursing Theory dan Middle Range Theory. Tidak semua teori
dapat diaplikasikan secara langsung pada praktik keperawatan sehari-hari,tergantung
pada kondisi pasien dan situasi lingkungan yang dialami pasien (Fawcett, 2005).
Sehingga, perawat sebagai profesi yang menjalankan praktik keperawatan, harus
dapat mengenali dan memahami teori-teori yang berkembang dalam dunia
keperawatan. Berbagai teori yang telah berkembang saat ini salah satunya adalah teori
yang dikemukakan oleh Dorothea E. Orem yang termasuk didalam tingkatan model
konseptual dimana teorinya kini telah berkembang dalam dunia keperawatan mengenai

4
SCDNT (Self Care Deficite Nursing Theory) ini begitu banyak bermanfaat dalam
penegakan diagnosa keperawatan. Makalah ini akan menganalisis tentang teori
dikemukakan oleh Dorothea E.Orem yang memperkenalkan teori SCDNT. Mulai dari
biografi Orem, teori yang dihasilkan Orem dan pandangan tokoh terhadap konsep utama
paradigma keperawatan.

2. Rumusan masalah
a. Bagaimana Bibliografi Dorothea E. Orem?
b. Apa teori yang dihasilkan oleh Dorothea E. Orem
c. Bagaimana pandangan tokoh terhadap konsep utama paradigma menurut model
konseptual Dorothea E. Orem
3. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Kelompok mampu menganalisis tentang model konseptual Dorothea E. Orem
b. Tujuan Khusus Penulisan ini bertujuan agar kelompok mampu memberikan gambaran
tentang model konseptual Dorothea E. Orem yang meliputi:
1) Mengetahui biografi dari Dorothea E. Orem
2) Mampu menjelaskan teori yang dihasilkan dari model konseptual Dorothea E. Orem
3) Mampu menjelaskan pandangan tokoh terhadap konsep utama paradigma menurut
model konseptual Dorothea E. Orem

5
BAB II
PEMBAHASAN
1. BIOGRAFI
Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland. Orem adalah
anak terakhir dari dua bersaudara. Dorothea E. Orem memulai karir keperawatannya sejak
terdaftar sebagai siswa di Providence di Washington DC. di mana ia menerima diploma
keperawatan pada awal tahun 1930-an. Orem menerima gelar BS dalam Pendidikan
Keperawatan dari Catholic University of America (CUA) pada tahun 1939, dan ia menerima
gelar MS dalam Pendidikan Keperawatan dari universitas yang sama pada tahun 1946 .
Pada tahun 1957, Orem pindah ke Washington DC, untuk mengambil posisi di Kantor
Pendidikan, Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan AS, sebagai konsultan
kurikulum. Tahun 1958-1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian
pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan. Tahun 1959
konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali. Tahun 1965 Orem bergabung dengan
Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas. Tahun
1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang menghasilkan
kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor
Honoris Causa. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik
Amerika tentang teori keperawatan. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep
keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept
of Pratice tahun 1971). Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi
pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat. Tahun 1985 mempublikasikan
buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu : Theory self care, theory self care deficit,
theory system keperawatan.
Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di Savannah, USA.
Orem meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kehilangan seorang ahli dan
dianggap sebagai orang terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang
keperawatan. Dalam bidang keperawatan dapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari
Amerika, Dorothea E Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang
mengembangkan pandangan dalam bidang Keperawatan.

6
Beberapa tahun gemilang dalam kehidupan Dorothea Orem:

a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di departemen kesehatan pada bagian


pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan.
b. Tahun1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali.
c. Tahun 1965 bergabung dengan Universita Katolik di Amerika membentuk
model teori keperawatan komunitas.
d. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan yang
menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan.
e. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa.
f. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universita Katolik
Amerika tentang teori keperawatan.
g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri
sendiri dan dipublikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971)
h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama
diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu:
Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.

2. ASAL- USUL

1. Filosofi Orem
Orem (2001, dalam Alligood, 2014) menyatakan bahwa keperawatan merupak
an bagian dari pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada orang memiliki ganggua
n kesehatan yang benar-benar membutuhkan pelayanan kesehatan. Menurutnya kep
erawatan memiliki karakteristik sosial dan interpersonal yang menjadi ciri khas hubung
an saling membutuhkan antara orang yang membutuhkan perawatan dengan yang mem
berikan perawatan tersebut. Awal mulanya, Orem mengakui bahwa keperawatan adalah
lanjutan dari bidang pengetahuan dan bidang praktik sehingga membutuhkan tubuh p
engetahuan keperawatan yang terstruktur. Pertengahan tahun 1950 ketika Orem untuk
pertama kali mendefenisikan keperawatan, hingga sebelum Orem meninggal pada tahun

7
2007 Orem mengembangkan struktur teori yang dapat menjadi kerangka kerja pada bad
an ilmu pengetahuan.

Sumber utama munculnya ide-ide Orem adalah pengalamannya selama di dunia


keperawatan. Dengan merefleksikan situasi pada praktik keperawatan Orem mampu me
ngidentifikasi focus dari keperawatan. Pertanyaan yang Orem (2001, dalam Aligood 201
4) pikirkan adalah “dalam kondisi apa seseorang ketika penilaian dibuat sehingga peraw
at harus dibawa dalam kondisi tersebut?” kondisi dimana seseorang membutuhkan bantu
an keperawatan karena ketidakmampuan untuk merawat dirinya sendiri karena ganggua
n kesehatan (2001, dalam buku Aligood 20014)
Orem menemukan kondisi dimana manusia membutuhkan perawat untuk meme
nuhi kebutuhan sehari-harinya, dan ini menjadi objek dan focus Orem dalam menentuka
n domain dan batas-batas keperawatan dalam bidang pengetahuan maupun praktik ke
perawatan. Spesifikasi objek yang tepat sasaran keperawatan menjadi awal dari karya te
oritis Orem. Upaya Orem bekerja secara mandiri maupun dengan rekan menghasilkan p
engembangan dan penyempurnaan SCDNT (Self Care Deficite Nursing Theory) terdiri
dari sejumlah elemen dan teori konseptual menentukan hubungan diantara konsep ini. S
emula tiga teori spesifik diartikulasikan yaitu teori sistim keperawatan, teori deficit kepe
rawatan diri dan teori perawatan diri dan tambahanya teori perawatan dependen. Teori-t
eori ini berfungsi untuk menggambarkan perkembangan SCDNT.
Selain pengalamannya di dunia keperawatan Orem fasih dalam literature dan
pemikiran keperawatan kontemporer sehingga ini mempengaruhi pengembangan kar
yanya Self-Care Deficit Nursing Theory (SCDNT) Orem berdasarkan pada system fil
safat realisme moderat dimana mengungkapkan konsistensi antara pandangan orem
mengenai sifat realitas, manusia, lingkungan, dan keperawatan sebagai ilmu yang t
erkait. Orem tidak membahas secara khusus sifat realitas, namun pernyataan
yang diungkapkan mencerminkan sebuah pandangan realis moderat. Orem (2001, dalam
Alligood, 2014) ada empat kategori entitas yang membangun ontology dari S
CDNT. Keempat kategori tersebut adalah orang dibatasi oleh ruang dan waktu, sifa
t dan karakter dari manusia, gerakan atau perubahan, dan produk yang dihasilkan.
Dasar dari SCDNT yaitu hakikat manusia sebagai mahkluk yang dinamis yang menjadi
kesatuan dengan lingkungan mereka,seseorang yang dalam proses menjadi lebih baik da

8
ri kualitas penting manusia lainnya. Hal ini mencerminkan filosofi realisme moderat dan
terlihat di seluruh karya Orem.
Orem mengidentifikasi “Lima pandangan luas dari manusia yang diperlukan untuk
memahami konstruksi konseptual SCDNT dan untuk memahami aspec interpersonal da
n sosial pada system keperawatan”, antara lain melihat dari orang, agent, penggunaan sy
mbol, organisme dan objek. Posisi tentang sifat manusia menjadi dasar karya Orem. Me
mandang orang sebagai agen adalah inti dari SCDNT. Perawatan diri dimana mengacu p
ada seseorang yang terlibat memiliki tujuan promosi dan memelihara kehidupan, keseha
tan dan kesejahteraan.
SCDNT mewakili karya Orem tentang substansi keperawatan sebagai bidang ilmu k
eperawatan dan praktek keperawatan. Orem mengemukakan keperawatan sebagai ilmu
dan mengidentifikasinya sebagai ilmu praktis. Dua komponen yang membentuk ilmu pr
aktis adalah praktis spekulatif dan praktis. SCDNT mewakili pengetahuan praktis secara
spekulatif. Ilmu keperawatan praktis terdiri dari model praktik, standar praktik dan tekn
ologi.
Orem (2001, dalam buku Aligood 2014) mengidentifikasi dua set ilmu keperawatan
praktis : ilmu praaktik keperawatan dan ilmu keperawatan dasar. Perangkat keperawatan
ilmu praktek mencakup sebagai pengganti sepenuhnya ilmu keperawatan dan keperawat
an sebagai pengganti ilmu pengetahuan dan mendukung perkembangan ilmu keperawata
n. Ilmu keperawatan dasar diantaranya ilmu tentang perawatan diri, ilmu tentang penge
mbangan dan pelaksanaan dari bantuan perawatan diri disesuaikan dengan kondisi, ilm
u tentang mendampingi manusia dengan gangguan kesehatan dalam perawatan diri.
Artikulasi Orem tentang bentuk ilmu keperawatan memberikan kerangka kerja untu
k pengembangan badan pengetahuan untuk edukasi dari perawat dan untuk penyediaan
asuhan keperawatan dalam situasi konkrit praktik keperawatan. SCDNT dengan konsept
ualnya elemen dan empat teori mengidentifikasi substansi atau isi ilmu keperawatan.
Hal ini sejalan seperti pendapat Marriner (2001), yang menyatakan bahwa di tahun
1958, Orem memiliki pandangan spontan mengenai mengapa individu-individu ya
ng memerlukan dan dapat dibantu melalui perawatan yang memudahkannya meru
muskan dan mengekspresikan konsep keperawatannya, sehingga Orem melakukan
strategi dalam menyusun pengembangan teorinya. Strateginya dilihat dari pandangan

9
spontan Orem membawanya untuk memformalkan dan kemudian mengekspresikan
suatu konsep umum ilmu keperawatan. Generalisasi hal itu memungkinkan membu
at cara berpikir deduktif mengenai keperawatan (Mariner, 2001). Pendapat lain men
yatakan wawasan Orem menuntun pada formalisasi awal dan ekspresi berikutnya da
ri konsep umum keperawatan.Generalisasi ini kemudian memungkinkan pemikira
n induktif dan deduktif tentang keperawatan (Alligood, 2014)

2. Ilmuwan yang mempengaruhi Pemikiran Orem


Orem menyebutkan Eugenia K. Spaulding sebagai teman terhebat dan
gurunya, namun ia tidak menunjukkan telah dipengaruhi secara langsung oleh
pemimpin-pemimpin dalam ilmu keperawatan dalam karyanya. Ia meyakini kerjasama
dengan banyak perawat selama bertahun-tahun memberikan banyak sekali
pengalaman belajar. Ia memandang kerjasamanya dengan mahasiswa-
mahasiswa serta kerjasama dengan kolega-koleganya sebagai usaha yang berharga.
Pemikiran Orem juga dipengaruhi oleh rekannya saat masih bekerja di CUA
dimana Orem membentuk komite dalam pengembangan konsep (Marriner, 2001).
Orem juga menyebutkan beberapa nama perawat-perawat lain yang
memberikan sumbangan-sumbangan bagi ilmu keperawatan diantaranya Abdellah,
Henderson, Jhonson, King, Levine, Nightingale, Orlando, Peplau, Riehl,
Rogers, Roy, Travelbee dan Wiedenbach (Alligood, 2014). Orem juga
menyebutkan sejumlah penulis dari displin ilmu lain, diantaranya yang paling
berpengaruh adalah Arnold (1960) dan Kotarbinski (1965) tentang pemikirannya
mengenai kegiatan manusia secara normal, parsons (1937, 1951) yang
mempengaruhi pemikirannya tentang actions (kegiatan). Lonergans (1958) juga
mempengaruhi pemikirannya dan masih banyak lagi ilmuwan yang mempengaruhi
dasar pemikiran Orem (Fawcett, 2005)
3. Pandangan Dunia Mengenai Model Keperawatan Orem
SCDNT Orem telah mencapai tingkat penerimaan yang signifikan oleh masyarakat
keperawatan internasional, terbukti dengan besarnya materi yang dipublikasikan
dan presentasi di International Orem Society World Congresses 2008, 2011, 2012.
Pengaruh SCDNT Orem telah berlanjut di tingkat Internasional melalui penjabaran

10
Nursing Concept of Practice ke dalam beberapa bahasa dan poliferasi praktik
berbasis SCDNT, pendidikan, dan penelitian di seluruh dunia.

2. FOKUS UNIK
Fokus unik dari teori Orem adalah Tindakan yang disengaja oleh perawat meliputi
proses pengkajian, diagnose, perencanaan, implementasi dan evaluasi proses terapeutik
kepada individu maupun kelompok yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan
mandirinya atau memenuhi kebutuhan sesama. Pemenuhan keterbatasan kemampuan ini
yang diberikan secara paripurna dan efektif kepada individu maupun kelompok, dimana
unsur tersebut memiliki keterkaitan dalam mengembalikan kondisi yang normal. Orem
menekankan bahwa alas an mengapa manusia membutuhkan pertolongan perawat, ini juga
menegaskan kepada khalayak umum bahwa perawat sebagai benruk Lembaga pelayanan
masyarakat, dimana bidang keahlian perawat ada pada manusia sebagai individu dan
manusaia sebagai kelompok yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan
mandiri. Orem meyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan- kebutuhan self
care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan tersebut, kecuali bila tidak
mampu. Para ahli juga memiliki pandangan tersendiri mengenai konsep self care diantaranya
Meleis (1997) yang menyatakan self care sebagai contoh dari kategori kebutuhan dan dia
menerapkannya dalam teorinya sendiri.

3. KONTEN
1) Konten Konseptual Metaparadigma
Konsep paradigma manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan tercermin
dalam konsep Kerangka Self-Care.
a. Konsep paradigma manusia diwakili oleh kerangka konsep Self-Care pasien
b. Konsep paradigma lingkungan diwakili oleh Kerangka konsep Self-Care fitur
lingkungan.
c. Konsep paradigma kesehatan diwakili oleh kerangka konsep Self-Care
kesehatan negara dan kesejahteraan. Masing-masing konsep adalah
unidimensional.

11
d. Konsep paradigma keperawatan diwakili dalam kerangka konsep Self-Care
oleh nursing agen. Konsep ini memiliki tiga dimensi yaitu Sosial Sistem,
Interpersonal sistem, dan Profesional-Technologic Sistem.

2) Proposisi Non Relasional


Definisi konstitutif merupakan proposisi non relational dari model keperawatan ini.
Proposisi non relasional metaparadigma, terdiri dari :
a. Patient (Pasien)
Seseorang yang mendapatkan asuhan keperawatan professional pada saat itu, di
beberapa tempat atau tempat (Orem, 2001, hal. 70). Konsep ini meliputi dua dimens
i-individu dan unit multiperson.
1. Perawatan Diri
2. Agen Perawatan Diri
3. Ketergantungan Perawatan
4. Agen Ketergantungan Perawatan
5. Agency Perawatan Diri
6. Ketergantungan Perawatan Agency
7. Defisit Perawatan Diri
8. Defisit Ketergantungan Perawatan

b. Fitur Lingkungan
 Fitur Fisik, Kimia, dan biologis
 Fitur sosial ekonomi-Budaya
c. Keadaan Sehat
 Siklus Hidup
 Pemulihan
 Penyakit Tidak dapat ditentukan status Asal
 Kelainan Genetic Perkembangan dan Imaturitas biologis
 Pengobatan dan Peraturan
 Fungsi Stabilisasi yang terintegrasi
d. Keperawatan

12
4. PANDANGAN TERHADAP KONSEP PARADIGMA KEPERAWATAN
SCDNT Orem telah mencapai tingkat penerimaan yang signifikan oleh masyarakat
keperawatan internasional, terbukti dengan besarnya materi yang dipublikasikan dan
presentasi di International Orem Society World Congresses 2008, 2011, 2012. Pengaruh
SCDNT Orem telah berlanjut di tingkat Internasional melalui penjabaran Nursing Concept
of Practice ke dalam beberapa bahasa dan poliferasi praktik berbasis SCDNT,
pendidikan, dan penelitian di seluruh dunia.
Teori keperawatan defisit perawatan diri menurut orem yaitu

1. Teori perawatan diri (Self Care)


 Perawatan diri (self-care) adalah pelaksanan aktivitas individu yang berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan dalam mempertahankan hidup, kesehatan dan
kesejahteraan. Jika perawatan diri dapat dilakukan dengan efektif, maka dapat
membantu individu dalam mengembangkan potensi dirinya. (Orem, 1991)
2. Teori perawatan Dependent Care
 Dependent care agency merupakan perawat profesional yang memiliki tanggung
jawab dan tanggung gugat dalam upaya perawatan pemenuhan kebutuhan dasar
pasien termasuk pasien dalam derajat kesehatan yang masih baik atau masih
mampu atau sebagain memenuhi kebutuhan dasar pada pasien. Pemberian
kebutuhan dasar tetap menekankan pada kemandirian pasien sesuai dengan
tingkat kemampuannya. Perawatan yang diberikan bisa bersifat promoting,
prevensi dan lain-lain

3. Teori defisit perawatan diri (Self Care Deficit), yang menggambarkan dan
menjelaskan mengapa orang dapat dibantu melalui keperawatan yang terbagi
menjadi:
 Universal Self-Care Requisites
Aspek universal berhubungan dengan proses hidup atau kebutuhan dasar
manusia, yaitu :

13
 Pemeliharaan asupan udara yang cukup
 Pemeliharaan asupan makanan yang cukup
 Pemeliharaan asupan air yang cukup
 Penyediaan perawatan yang terkait dengan proses eliminasi
 Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
 Pemeliharaan keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial
 Pencegahan bahaya bagi kehidupan manusia, fungsi manusia, dan
kesejahteraan manusia
 Meningkatkan fungsi normal manusia dan perkembangan ke dalam
kelompok social sesuai dengan potensi seseorang untuk menjadi normal.
(Orem, 2001, hal. 225)

 Developmental Self-Care Requisites


Tiga set DSCR telah diidentifikasi, sebagai berikut:
 Penyediaan kondisi yang mendorong pembangunan
 Keterlibatan dalam pengembangan diri
 Pencegahan atau mengatasi efek kondisi manusia dan situasi kehidupan
yang dapat berdampak buruk pada pembangunan manusia (Orem, 1980,
hal.231)

 Health Deviation Self-Care Requisite


 Penyakit atau cedera tidak hanya mempengaruhi struktur dan mekanisme
fisiologis atau psikologis tertentu, tetapi juga fungsi manusia yang terintegrasi.
Dalam keadaan kesehatan yang tidak normal, kebutuhan perawatan diri muncul
dari keadaan penyakit dan langkah-langkah yang digunakan dalam diagnosis
atau pengobatannya.
 Perawatan diri berkaitan dengan penyimpangan kesehatan. Timbul akibat adanya
gangguan kesehatan dan penyakit. Hal ini menyebabkan perubahan kemampuan
individu dalam proses perawatan diri.

 Therapeutic Self-Care Demand

14
Terapi pemenuhan kebutuhan dasar berisi mengenai suatu program
perawatan dengan tujuan pemenuhan kebutuhan dasar pasien sesuai dengan
tanda dan gejala yang ditampilkan oleh pasien. Beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh perawat ketika memberikan pemenuhan kebutuhan dasar
pada pasien diantaranya:
 Mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar yang
dibutuhkan oleh pasien dan cara pemberian ke pasien. Disini Perawat harus
mampu mengidentifikasi faktor pada pasien dan lingkunganya yang
mengarah pada gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
 Meningkatkan kegiatan yang bersifat menunjang pemenuhan kebutuhan
dasar seperti promosi dan pencegahan yang bisa menunjang dan mendukung
pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien sesuai dengan taraf
kemandiriannya. Perawat harus mampu melakukan pemilihan alat dan bahan
yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien dengan
memanfaatkan segala sumber daya yang ada semaksimal mungkin.

15
Faktor-faktor kondisi kondisi dasar yang mempengaruhi nilai permintaan
perawatan diri terapeutik dan / atau agen perawatan diri individu pada waktu
tertentu dan dalam keadaan tertentu. Sepuluh faktor berikut telah diidentifikasi:
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Keadaan perkembangan
4. Keadaan kesehatan
5. Pola hidup
6. Faktor sistem perawatan kesehatan
7. Faktor sistem keluarga
8. Faktor sosial budaya
9. Ketersediaan sumber daya
10. Faktor lingkungan eksternal

5. ASUMSI
Asumsi-asumsi dasar teori umum diformalkan selama awal 1970-an dan pertama kali
disajikan di Marquette University School of Nursing pada tahun 1973. Orem (2001)
mengidentifikasi empat tempat berikut yang mendasari teori umum keperawatan:
 Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan, dimana pemenuhannya dipengaruhi
oleh faktor dari pasien ataupun dari lingkungan
 Human agency, pasien yang memiliki tingkatan ketergantungan dalam pemenuhan
kebutuhan dasarnya.
 Pengalaman dan pengetahuan perawat diperlukan untuk bisa memberikan pelayanan
pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara profesional.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Dorothea Elizabeth Orem keperawatan merupakan bagian dari pelayanan keseha
tan yang ditujukan kepada orang memiliki gangguan kesehatan yang benar-benar membutu
hkan pelayanan kesehatan. Menurutnya keperawatan memiliki karakteristik sosial dan inte
rpersonal yang menjadi ciri khas hubungan saling membutuhkan antara orang yang membut
uhkan perawatan dengan yang memberikan perawatan tersebut. Awal mulanya, Orem mengak
ui bahwa keperawatan adalah lanjutan dari bidang pengetahuan dan bidang praktik sehingga
membutuhkan tubuh pengetahuan keperawatan yang terstruktur dan terorganisasi.
Sumber utama munculnya ide-ide Orem adalah pengalamannya selama di dunia
keperawatan. Orem menemukan kondisi dimana manusia membutuhkan perawat untuk me
menuhi kebutuhan sehari-harinya, dan ini menjadi objek dan focus Orem dalam menentukan d
omain dan batas-batas keperawatan dalam bidang pengetahuan maupun praktik keperawatan
dengan spesifikasi objek yang tepat sasaran keperawatan menjadi awal dari karya teoritis Ore
m.

Adapun model konseptual yang dikembangkan oleh Orem yang disebut Teori Self Care
mempunyai 3 (tiga) teori yang berkaitan, yaitu : Self Care, Self Care Deficit dan Nursing System
dengan 3 (tiga) sistem pelayanan keperawatan yaitu: Wholly compensatory system, Partly
compensatory system, dan Supportive-educative system. Teori Nursing system adalah teori
pemersatu dalam semua elemen penting dari kedua teori Orem. Teori Self Care deficit
mengembangkan alasan mengapa seseorang mendapat manfaat dari keperawatan dan teori Self
Care menjelaskan tujuan, metode dan hasil dari perawatan diri.

B. Saran

17
Teori Orem pada pelayanan keperawatan dapat diterapkan dan ditingkatkan dimana
penerapannya dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Dalam pemenuhan
kebutuhan Self Care pasien, peran perawat diperlukan sebagai self-care agent yang membantu
pasien yang membutuhkan tindakan keperawatan sehingga kebutuhan perawatan diri pasien
tetap terpenuhi meskipun dalam kondisi sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M.R., & Tomey, A.M. 2006. Nursing theory: utilization and application. Third edition.
St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.
Alligood, M. R. (2017). Nurshing Theorists And Their Work. In Nurshing Theorists And Their W
ork (8th ed.). Elselvier.
Marilyn Parker (2001) Nursing Theories and Nursing Practice
Meleis, A. I. (1997) Theoritical Nursing Development and Progress

18

Anda mungkin juga menyukai