Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO


FG 5

Oleh:
Arifin
Maria Rosari Sesanti
Natalia Herwanti
Yuni Kartika

Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangunkami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selnjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Depok, 19 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4

1.1. Latar Belakang Masalah.....................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................5

1.3. Tujuan dan manfaat penulisan............................................................................5

1.4. Metode Penulisan................................................................................................5

1.5. Sistematika Penulisan.........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6

2.1. Biografi...............................................................................................................6

2.2. Konsep Utama.....................................................................................................7

2.3. Asumsi Pokok Teori...........................................................................................9

2.4. Pandangannya Orlando terhadap konsep utama paradigma keperawatan........15

BAB III PENUTUP.....................................................................................................18

3.1 Kesimpulan........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Menurut Alligood, M.R. (2014) Proses teori Keperawatan, Ida Jean
Orlando mengembangkan teorinya dari penelitian yang dilakukan di
Keperawatan Universitas Yale, yang mengintegrasikan konsep kesehatan mental
ke dalam kurikulum keperawatan dasar. Penelitian dilakukan dengan mengamati
dan berpartisipasi dalam pengalaman dengan pasien, pelajar, perawat, dan
instruktur. diperoleh secara induktif dari hasil laporan lapangan untuk penelitian
ini. Orlando menganalisis isi 2000 kontak perawat-pasien dan menciptakan
teorinya berdasarkan analisis data ini (Schmieding, 1993). Meleis (2007) telah
mencatat, “Orlando adalah salah satu pemikir awal dalam keperawatan yang
mengusulkan bahwa pasien memiliki makna dan interpretasi mereka sendiri
terhadap situasi maka dengan itu perawat harus memvalidasi kesimpulan dan
analisis mereka dengan pasien sebelum menngambil keputusan” (Hal. 347).
Menurut Fawcett, J. (2006) yaitu mengatakan bahwa proses Teori
perawat didasarkan pada konsep metaparadigma manusia dan keperawatan.
Memang, Orlando (1961) menyatakan bahwa "bagaimna belajar memahami apa
yang terjadi antara dirinya dan pasien. inti utama dari sebuah praktik perawat
yang terdiri dari bentuk dasar untuk pelayanan Kesehatan yang dia berikan ke
pasien” (hal. 4). Orlando (1961) berfokus pada proses keperawatan tertentu yang
mengarah pada perbaikan perilaku pasien, dia menyatakan, “Apa yang dikatakan
atau dilakukan perawat adalah mode eksklusif di mana dia melayani pasien” (hlm.
6). Oleh karena itu proposisi metaparadigma yang paling relevan adalah tindakan
atau proses keperawatan yang bermanfaat bagi manusia.

4
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana biografi Orlando?
Apakah konsep utama teori keperawatan dari Orlando?
Bagaimanakah asumsi pokok teori keperawatan dari Orlando?
Bagaimana pandangannya terhadap konsep utama paradigma keperawatan?

1.3. Tujuan dan manfaat penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam
mengenai biografi, konsep utama, asumsi dan proposisi pokok teori keperawatan
yang dicetuskan oleh Ida Jean Orlando. Manfaat dari penulisan makalah ini
adalah untuk meningkatkan pengetahuan literasi pembaca dan penulis tentang
teori keperawatan Ida Jean Orlando.

1.4. Metode Penulisan


Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode studi
literatur dan kepustakaan. Referensi makalah ini bersumber dari beberapa buku
dan kuliah umum yang penulis ikuti.

1.5. Sistematika Penulisan


Dalam penulisan makalah ini, penulis membagi makalah ini menjadi tiga
bab. Pertama, pendahuluan, terdiri atas latar belakang, rumusan makalah, tujuan
dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Kedua,
pembahasan. Ketiga, penutup, terdiri atas kesimpulan dan saran.

5
BAB II
TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO

2.1. Biografi
Ida Jean Orlando Pelletier lahir pada tanggal 12 Agustus 1926 di New
Jersey. Ia telah aktif berkarir sebagai pelaksana, pendidik, peneliti dan konsultan
dalam bidang keperawatan. Pada awal karirnya ia bekerja sebagai staf
keperawatan di berbagai bidang seperti obstetri, perawatan penyakit dalam dan
bedah, serta diruang emergensi. Ia juga pernah menjabat sebagai supervisor dan
menjabat sebagai asisten dua direktur keperawatan. Riwayat pendidikan Orlando
dimulai dari di terimanya ia bekerja di pendidikan diploma keperawatan di
Medical College New York pada tahun 1947, dan mendapat gelar Bachelor of
Nursing pada tahun 1951 dari Universitas St. Johns di Brooklyn New York. Pada
tahun 1954 menerima M.A. di Mental Health Consultation dari Universitas
Colombia, New York.
Setelah lulus dari pendidikan terakhirnya Orlando bekerja disekolah New
Haven Conneticut selama delapan tahun. Pada tahun 1958 ia menjadi asosiasi
peneliti dan investigator untuk proyek negara mengenai konsep kesehatan mental
pada kurikulum dasar. Proyek ini memfokuskan pada mengidentifikasi faktor
yang mempengaruhi integritas prinsip kesehatan mental untuk kurikulum dasar
keperawatan. Setelah tiga tahun ia mencatatkan hasil penelitian dan ia
menghabiskan empat tahun untuk menganalisa data yang diperolehnya pada
penelitian tersebut, kemudian ia melaporkan penemuanya tersebut ke buku
pertamanya pada tahun 1958 yang berjudul The Dynamic Nurse-Patient
Relationship: Function, Process and Principles of Professional Nursing Practice,
namun buku tersebut baru dipublikasikan pada tahun 1961. Buku inilah yang

6
memformulasikan teori dasar keperawatan orlando. Buku tersebut dicetak dalam
lima bahasa yaitu bahasa jepang, hebrew, prancis, portugis dan belanda.
Buku pertamanya yang dipublikasikan pada tahun 1961 dan diprint ulang
pada tahun 1990 yaitu yang berjudul Hubungan Dinamis Perawat-Pasien: Fungsi,
Prinsip dan Proses. Ia juga menjabat sebagai pimpinan Graduate Program dalam
kesehatan mental dan psikiatri nursing di Yale. Orlando juga aktif dalam
organisasi seperti pada Massachusetts Nurses” Association’s dan di Harvard
Comunity Health Plan. Ia juga sebagai dosen dan konsultan pada berbagai
institusi keperawatan.
Pada tahun 1962 sampai tahun 1972 orlando bekerja sebagai konsultan
bidang keperawatan klinik di RS Mc Lean Belmont. Orlando memberikan hasil
kerjanya selama 10 tahun di rumah sakit tersebut melalui buku kedua yang
berjudul The Discipline and Teaching of Nursing Procces: An Evaluative Study.

2.2. Konsep Utama


Ida Jean Orlando Pelletier telah aktif berkarir sebagai pelaksana,
pendidik, peneliti dan konsultan dalam bidang keperawatan. Meleis (2007) telah
mencatat, Orlando adalah salah satu pemikir awal dalam bidang keperawatan
yang mengusulkan agar pasien memiliki arti sendiri-sendiri dan interpretasi
situasi dan karena itu perawat harus memvalidasi kesimpulan dan analisis mereka
dengan pasien sebelum menarik kesimpulan.

Orlando mendieskripsikan 5 konsep utama yang saling berhubungan


yaitu:
1. The function of professional nursing
Tanggung jawab perawat adalah membantu pasien yang memerlukan
bantuan (baik memenuhi kebutuhan fisik dan kenyamanan mental pada saat
pasien memasuki area perawatan). Perawat bertanggung jawab melihat

7
keperluan pasien yang harus ditemui, baik secara langsung atau tidak
langsung melalui telepon

2. The presenting behavior of the patient


Tingkah laku yang ditunjukkan adalah yang bisa diobservasi secara verbal
atau perilaku nonverbal.
3. The immediate or internal response of the nurse
Reaksi segera mencakup gabungan persepsi antara perawat dan pasien
sebagai individu, pikiran dan perasaan.
4. The nursing process discipline
Disiplin proses keperawatan mencakup komunikasi perawat pada reaksi
pasien yang perlu bantuan segera.
5. Improvement
Menurut Orlando (1961), Improvement berarti tumbuh lebih baik,
mendapatkan keuntungan, menggunakan keuntungan.

Orlando mengidentifikasi peran perawat dimana perawat dapat secara


langsung bertanggung jawab terhadap kebutuhan pasien yang ditemuinya dalam
melaksanakan tindakan. Perawat mempunyai otoritas untuk bekerja secara
independen. Tindakan keperawatan juga harus didesain secara spesifik untuk
memenuhi kebutuhan pasien dengan segera. Kesegeraan merupakan konsep
penting sehingga perencanaan jangka panjang bukan bagian dari teori Orlando.
Teori Orlando merupakan salah satu teori yang paling efektif dalam praktik
keperawatan. Penggunaan teori Orlando ini membuat perawat tetap fokus pada
pasien. Kekuatan teori ini adalah jelas, ringkas dan mudah digunakan.

Konsep utama dalam teori proses keperawatan. Teori keperawatan


Orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan perawat, apa
yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi. Dan sebagai

8
orang  pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada
proses keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi  pasien dalam
proses keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan
interaksi antara dua orang. Ketika perawat menggunakan proses ini untuk
mengkomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien, orlando menyebutnya
sebagai ”nursing procces discipline”. Itu merupakan alat yang dapat perawat
gunakan untuk melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.

2.3. Asumsi Pokok Teori


Teori keperawatan Orlando menekankan hubungan timbal balik antara
pasien dan perawat. Apa yang dikatakan dan dilakukan perawat dan pasien
mempengaruhi keduanya. Orlando (1961) melihat fungsi profesional
keperawatan sebagai mencari tahu dan memenuhi kebutuhan segera pasien untuk
bantuan. Dia adalah salah satu pemimpin keperawatan pertama yang
mengidentifikasi dan menekankan elemen proses keperawatan dan pentingnya
partisipasi pasien dalam proses keperawatan. Teori Orlando berfokus pada
bagaimana menghasilkan perbaikan dalam perilaku pasien. Bukti meredakan
kesusahan pasien dipandang sebagai perubahan positif dalam perilaku pasien
yang dapat diamati. Orlando mungkin telah memfasilitasi perkembangan perawat
sebagai pemikir logis (Nursing Theories Conference Group & George, 1980).

Menurut Orlando (1961), seseorang menjadi pasien yang membutuhkan


asuhan keperawatan ketika tidak dapat dipenuhi secara mandiri karena memiliki
keterbatasan fisik, memiliki reaksi negatif terhadap lingkungan, atau memiliki
pengalaman yang menghalangi mereka untuk mengkomunikasikan
kebutuhannya. Pasien mengalami kesusahan atau perasaan tidak berdaya sebagai
akibat dari kebutuhan bantuan yang tidak terpenuhi (Orlando, 1961). Orlando
mengusulkan korelasi positif antara lamanya pasien mengalami kebutuhan yang
tidak terpenuhi dan tingkat kesusahan. Oleh karena itu, ditekankan didalam
seluruh teorinya. Menurut pandangan Orlando, ketika individu mampu

9
memenuhi kebutuhannya sendiri, mereka tidak merasa tertekan dan tidak
membutuhkan perawatan dari perawat profesional. Praktik yang dipandu oleh
teori Orlando menggunakan prinsip refleksif untuk pengujian inferensi (Mei,
2010; Schmieding, 2006). Orlando menekankan bahwa sangat penting bagi
perawat untuk berbagi persepsi, pikiran, dan perasaan sehingga mereka dapat
menentukan apakah kesimpulan mereka sesuai dengan kebutuhan pasien
(Schmieding, 2006). Abraham (2011) menggunakan teori Orlando untuk
membantu perawat mencapai hasil pasien yang lebih sukses seperti pengurangan
jatuh. Teori Orlando tetap menjadi teori praktik paling efektif yang sangat
membantu perawat baru saat mereka memulai praktik. Ida Jean Orlando (1961)
menekankan bahwa keperawatan bertujuan untuk merespons perilaku pasien
dalam memenuhi kebutuhannya dengan segera. Budiono. (2016).

Asumsi utama dalam teori Orlando terdapat tiga dari empat konsep utama
yaitu person (manusia), kesehatan dan keperawatan. Konsep keempat,
lingkungan tidak termasuk dalam teorinya.
1. Person (Manusia)
Orlando berasumsi bahwa manusia dapat menunjukkan sikap verbal dan
nonverbal. Konsep person (manusia) ditekankan pada individualitas dan
hubungan yang dinamis antara perawat-pasien. Pasien sebagai individu, tiap
orang, tiap situasi adalah berbeda. Orlando memandang kebutuhan manusia
sebagai fokus dari praktik keperawatan. Kebutuhan sebagai keinginan pasien
yang jika dipenuhi, distress akan berkurang atau hilang dengan segera atau
meningkatkan perasaan adekuat dan sejahtera. Bagaimanapun, perawat harus
mengobservasi dan berkomunikasi dengan pasien secara periodik sehingga bisa
dikaji, bila ada kebutuhan baru yang memerlukan bantuan. Perawat juga harus
menempatkan bahwa setiap pasien adalah unik dan respon pasien sifatnya
individual.
2. Kesehatan

10
Orlando (1961) tidak mendefinisikan tentang kesehatan tetapi Orlando
berasumsi bahwa sehat adalah keadaan bebas dari ketidaknyamanan mental atau
fisik dan perasaan adekuat serta sejahtera yang berkontribusi pada kesehatan.
Kesehatan tidak spesifik diimplikasikan. Perasaan ketidakberdayaan
menggantikan konsep sehat atau sakit..
3. Keperawatan
Asumsi utama Orlando tentang keperawatan sebagai profesi tersendiri
yang berfungsi secara otomatis. Keperawatan itu unik dan independen yang
berfokus pada kebutuhan individu untuk dibantu, real (nyata) atau mencegah
perasaan ketidakberdayaan dalam situasi yang segera. Teori Orlando secara
radikal mengubah fokus keperawatan dari diagnosis medis pasien dan kegiatan-
kegiatan otomatis ke perilaku pasien menurut kebutuhan pasien yang mendesak
dan ditentukan jika kebutuhan dapat dipenuhi dengan tindakan keperawatan.
Orlando menyatakan bahwa keperawatan merupakan profesi yang berbeda dan
berpisah dari pengobatan.
Orlando tidak mendefinisikan tentang lingkungan. Orlando berasumsi
bahwa situasi keperawatan terjadi ketika ada kontak perawat-pasien. Orlando
hanya menyetujui adanya interaksi antara pasien dan perawat pada situasi yang
segera dan berbicara tentang pentingnya individualitas. Orlando mencoba
mendiskusikan seluruh sistem keperawatan dalam setting institusional. Dia tidak
mendiskusikan bagaimana individu dipengaruhi oleh lingkungan dimana mereka
tinggal sehingga lingkungan hanya bersifat implisit Orlando juga tidak
mendiskusikan tindakan keperawatan dalam keluarga atau kelompok.
Orlando (1961, 1972) membuat banyak pernyataan yang
merepresentasikan dasar filosofis untuk Theory of the Proses Perawatan
Musyawarah. Beberapa dari pernyataan tersebut mencerminkan klaim filosofis
Orlando tentang pasien, lainnya pernyataan mewakili klaim filosofis tentang
keperawatan, dan masih ada pernyataan lain yang mencerminkan filosofis

11
Orlando posisi berkaitan dengan interaksi antara perawat dan pasien. Dua
pernyataan tambahan mewakili dasar filosofis untuk metodologi penelitian
Orlando. Semua pernyataan itu tercantum di sini.

1. Klaim Filosofis Tentang Pasien


 Seorang pasien mungkin bereaksi dengan tertekan terhadap aspek apa
pun dari lingkungan yang dirancang untuk tujuan terapeutik dan
membantu (Orlando, 1961, p. 17).
 Reaksi pasien dalam pengaturan yang mungkin menyebabkan
Penderitaannya umumnya didasarkan pada pemahaman yang tidak
memadai atau salah tentang pengalaman di lingkungan (Orlando, 1961,
hlm.17).
 Aman untuk mengasumsikan bahwa pasien menjadi tertekan ketika,
tanpa bantuan, mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka
(Orlando, 1961, hlm.11).
2. Klaim Filosofis Tentang Keperawatan
 Keperawatan secara historis berakar pada respons langsung terhadap
individu yang dianggap menderita ketidakberdayaan dalam situasi
langsung. Secara tradisional, file responsivitas khusus untuk tangisan
individu untuk bantuan dan telah memberikan bantuan langsung untuk
tujuan menghindari, menghilangkan atau mengurangi ketidakberdayaan
yang diderita atau diantisipasi (Orlando, 1972, hlm. 8).
 Dapat diasumsikan bahwa niat [perawat] adalah untuk bantuan
(Orlando, 1961, hlm. 70).
 Perawatan apa pun, apakah seseorang merawat dirinya sendiri atau
sedang dirawat oleh orang lain, harus menghasilkan beberapa ukuran
nilai kuratif yang khusus untuk ketidakberdayaan yang diderita atau
diantisipasi oleh individu dalam pengalaman langsung (Orlando, 1972,
hlm. 9).

12
 Perawat bertanggung jawab membantu pasien menghindari atau
mengurangi kesusahan karena kebutuhan yang tidak terpenuhi (Orlando,
1961, hal. 6).
 Penting bagi perawat untuk memperhatikan dirinya sendiri dengan
kesusahan pasien karena pengobatan dan pencegahan penyakit
berkembang paling baik bila kondisi tidak berhubungan dengan
penyakit itu sendiri dan penatalaksanaannya tidak menyebabkan
penderitaan tambahan pasien (Orlando, 1961, hlm. 22-23).
 Keperawatan dalam karakter profesionalnya tidak menambah
penderitaan pasien. Sebaliknya perawat mengasumsikan tanggung jawab
profesional untuk mencari dan menghindari halangan untuk
kenyamanan mental dan fisik pasien (Orlando, 1961, p. 9).
 Merupakan tanggung jawab langsung perawat untuk memastikan bahwa
kebutuhan pasien akan bantuan dipenuhi baik oleh aktivitasnya sendiri
atau dengan memanggil bantuan orang lain (Orlando, 1961, p. 22).
 Oleh karena itu, fokus dan stimulus layanan perawat profesional adalah
pasien dan kebutuhannya (Orlando, 1961,p. 8).
 Semua aktivitas keperawatan dirancang untuk kepentingan sabar, tetapi
kadang-kadang mereka tidak sesuai dengan pasien karena pada saat
yang sama dia mungkin memerlukan sesuatu yang sama sekali berbeda
(Orlando, 1961, hlm. 8).
 Masuk akal untuk mengasumsikan bahwa setiap aktivitas dilakukan
dengan atau untuk pasien dirancang, setidaknya pada akhirnya, untuk
keuntungan pasien. Namun, terkadang hal itu terjadi yang profesional
dan non-profesional melakukan kegiatan yang tidak hanya tidak
membantu sabar tetapi bahkan dapat menghambat kemajuannya
(Orlando, 1961, p. 19).
3. Klaim Filosofis Tentang Interaksi Antara Perawat dan Pasien

13
 Karena perawat dan pasien adalah manusia, mereka berinteraksi, dan
proses berlangsung di antara mereka (Orlando, 1961, p. 8).
 Situasi perawat-pasien [adalah] keseluruhan yang dinamis — bagaimana
perilaku pasien mempengaruhi perawat dan perawat di giliran
mempengaruhi pasien (Orlando, 1961, hlm. 36).
 Agar perawat dapat mengembangkan dan mempertahankan karakter
profesional pekerjaannya dia harus tahu dan menjadi mampu
memvalidasi bagaimana tindakan dan reaksinya membantu atau
melakukannya tidak membantu pasien atau mengetahui dan dapat
memvalidasi itu pasien tidak membutuhkan bantuannya pada waktu
tertentu (Orlando, 1961, hlm.9).
 Perawat… pertama-tama harus menyadari bahwa pasien tidak bisa
menyatakan dengan jelas sifat dan arti penderitaannya atau
penderitaannya kebutuhannya tanpa bantuannya atau tanpa dia terlebih
dahulu menjalin hubungan yang membantu dengannya (Orlando, 1961,
p. 23).
Forchuk (1991) dan Sellers (1991) keduanya mencatat bahwa beberapa
filosofis yang menjadi dasar teori Orlando, berdasarkan mencerminkan totalitas
pandangan dunia. Sellers (1991) juga mencatat bahwa teori tersebut
“mengilustrasikan pandangan dunia yang mekanistik, deterministik, dan gigih.
Orlando mengusulkan pandangan reduksionistik tentang orang, di mana perilaku
manusia ada dirasakan dari dalam kerangka stimulus-respons dan gagasan sistem
tertutup tentang pengurangan ketegangan dan kenyamanan pemeliharaan. Semua
aktivitas perilaku dianggap sebagai memiliki tujuan dan diarahkan pada
pengurangan ketidaknyamanan dari kebutuhan yang tidak terpenuhi” (hlm. 144).
Namun, pada saat yang sama, teori tersebut “berfokus pada interaksi timbal balik
antara [pasien] dan perawat. Baik [pasien] dan perawat dipengaruhi oleh perilaku
orang lain” (Sellers, 1991, p. 144). Lebih jauh lagi, meskipun pemisahan

14
perilaku, persepsi, pikiran, dan perasaan Orlando mencerminkan pandangan
dunia totalitas, "dia melihat setiap orang sebagai unik dan memberikan arti
sendiri pada situasi, seperti dalam simultanitas [pandangan dunia]" (Forchuk,
1991, hlm.41). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa klaim filosofis
Orlando paling dekat mencerminkan pandangan dunia interaksi timbal balik.

2.4. Pandangannya Orlando terhadap konsep utama paradigma keperawatan


Disiplin Ilmu Proses keperawatan membutuhkan bagian yang integral
pada murid dari sekolah keperawatan sehingga dapat diimplementasikan pada
beberapa keadaan kondisi pada saat praktek keperawatan. Banyak dari pengguna
Teori Keperawatan Orlando mengembangkannya dengan beberapa riset
diantaranya Beuer dan McBride’s (2002) yang mengembangkanya pada proses
perawatan dalam aspek penyakit bipolar.
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan
merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu
keperawatan. Ilmu keperawatan adalah ilmu terapan yang selalu berkembang
mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan
di Indonesia, kedepan diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan
masyarakata secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat
serta tekhnologi kesehatan yang selalu berkembang. Pelaksanaan asuhan
keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah
menerapkan pendekatan ilmiah melalui  proses keperawatan. Standar
praktik keperawatan bila mengacu pada standar pengkajian proses keperawatan
diantaranya, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
(PPNI, 2000 hlm 57). Diantara teori dan model keperawatan yang sudah
terbentuk teori yang dikemukakan oleh Ida Jean Orlando yang dikenal dengan
teori proses keperawatan atau disiplin proses keperawatan sangat mungkin
diterapkan dalam berbagai situasi pelaksanaan asuhan keperawatan di semua

15
lapisan fasilitas kesehatan. Dalam teorinya Orlando mengemukakan tentang
beberapa konsep utama, diantaranya adalah konsep disiplin proses keperawatan
(nursing process discipline) yang juga dikenal dengan sebutan proses disiplin
atau prosesi keperawatan.

Orlando mendeskripsikan disiplin proses keperawatan merupakan proses


interaktif secara total. Perawat mengidentifikasi kebutuhan pasien yang harus
dibantu dan tindakan yang sesuai untuk dilakukan. Tahapan interaksi membentuk
disiplin proses keperawatan yang terdiri dari tiga elemen yaitu perilaku pasien,
reaksi perawatan dan tindakan keperawatan (Alligood & Tomey, 2006).
1. Perilaku pasien
Perilaku pasien merupakan pemicu awal adanya proses keperawatan. Tingkah
laku pasien dapat dikategorikan secara verbal maupun nonverbal. Tingkah
laku verbal pasien merupakan semua penggunaan bahasa pasien seperti
keluhan, permintaan, pertanyaan, penolakan, tuntutan dan komentar atau
pernyataan. Perilaku non verbal merupakan manifestasi fisiologis dari pasien
seperti tekanan darah, nadi, pernapasan, edema, produksi urin, aktifitas
motorik seperti senyuman, berjalan dan menolak kontak mata. Tingkah laku
nonverbal pasien mungkin juga dikaji seperti menangis, tertawa,
teriakan,kesakitan dan mendesah.
2. Reaksi perawat
Reaksi perawat merupakan dimulainya disiplin proses keperawatan yang
dipicu oleh tingkah laku pasien. Reaksi perawat terdiri atas tiga sekuen yaitu
perasaan perawat terhadap tingkah laku pasien, persepsi perawat yang
menimbulkan pemikiran otomatis dan pemikiran perawat yang menghasilkan
perasaan otomatis.
3. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan merupakan reaksi perawat setelah memvalidasi dan
mengeksplorasi perilaku pasien baik yang verbal dan non verbal. Orlando

16
menyebutkan bahwa dalam tindakan keperawatan, semua yang dikatakan dan
dilakukan perawat adalah untuk pasien dan bermanfaat bagi pasien sebagai
tindakan keperawatan professional. Tindakan keperawatan dapat dilakukan
secara otomatis dan deliberatif. Tindakan otomatis merupakan tindakan yang
berdasarkan alasan untuk memenuhi kebutuhan pasien segera. Tindakan ini
disebut otomatis bukan deliberatif. Dibawah ini adalah kriteria tindakan
deliberatif :
1. Tindakan deliberatif didahului dengan identifikasi yang benar terhadap
kebutuhan pasien dengan cara validasi pada tingkah laku pasien.
2. Perawat mengeksplorasi makna tindakan dengan pasien dan yang relevan
untuk memenuhi kebutuhan pasien.
3. Perawat memvalidasi keefektifan tindakannya segera setelah melakukan
tindakan lengkap.
4. Perawat bebas dari stimulus yang tidak berhubungan dengan kebutuhan
pasien saat dia bertindak.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa teori keperawatan Ida Jean Orlando diatas yaitu ia
mengidentifikasi peran perawat dimana perawat dapat secara langsung bertanggung
jawab terhadap kebutuhan pasien yang ditemuinya dalam melaksanakan tindakan.
Perawat mempunyai otoritas untuk bekerja secara independen. Tindakan keperawatan
juga harus didesain secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan segera.
Kesegeraan merupakan konsep penting sehingga perencanaan jangka panjang bukan
bagian dari teori Orlando. Teori Orlando merupakan salah satu teori yang paling
efektif dalam praktik keperawatan. Penggunaan teori Orlando ini membuat perawat
tetap fokus pada pasien. Kekuatan teori ini adalah jelas, ringkas dan mudah
digunakan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Parker, M.E., Smith M.C. (2010). Nursing theories and nursing practice 3th.
F.A. Philadelphia: Davis Company.
Alligood, M.R. (2014). Nursing theoriests and their work 8 th. Missouri:
Elsevier.
Alligood, M.R. & Tomey, A.M. (2006). Nursing theory: Utilization &
application 3th. USA: Mosby Elsevier.
Meleis, A.I. (2007). Theoretical Nursing: Development & Progress. Fourth
Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Doengoes, M. E. (2002). Nursing care plane: Guidelines for planning &
documenting patient care, 3rd edition, FA. Davis.
Faust C. (2002). Orlando's deliberative nursing process theory: a practice
application in an extended care facility. J Gerontol Nurs.
George. (1995). Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing
Practice), Fourth Edition. USA: Appleton & Lange.
George B. Julia. Nursing Theories: the base for professional nursing
practice 3rd. Norwalk, Appleton & Lange.
Hidayat AA. (2004). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Nursalam.  (2001). Proses dan dokumentasi keperawatan: Konsep dan
praktik. Jakarta: Salemba.
Budiono. (2016). Konsep dasar keperawatan. Kemenkes: Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Fawcett, J. (2006). Contemporary Nursing Knowledge: Analysis and
evaluation of nursing models and theories 2nd. Ed. FA Davi.

19
link PPT + Video:

https://drive.google.com/drive/folders/150jPhmknV1ZXIiJllawlTisxcHz2LIB3

20

Anda mungkin juga menyukai