Oleh:
Arifin
Maria Rosari Sesanti
Natalia Herwanti
Yuni Kartika
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangunkami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selnjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
2.1. Biografi...............................................................................................................6
3.1 Kesimpulan........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana biografi Orlando?
Apakah konsep utama teori keperawatan dari Orlando?
Bagaimanakah asumsi pokok teori keperawatan dari Orlando?
Bagaimana pandangannya terhadap konsep utama paradigma keperawatan?
5
BAB II
TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO
2.1. Biografi
Ida Jean Orlando Pelletier lahir pada tanggal 12 Agustus 1926 di New
Jersey. Ia telah aktif berkarir sebagai pelaksana, pendidik, peneliti dan konsultan
dalam bidang keperawatan. Pada awal karirnya ia bekerja sebagai staf
keperawatan di berbagai bidang seperti obstetri, perawatan penyakit dalam dan
bedah, serta diruang emergensi. Ia juga pernah menjabat sebagai supervisor dan
menjabat sebagai asisten dua direktur keperawatan. Riwayat pendidikan Orlando
dimulai dari di terimanya ia bekerja di pendidikan diploma keperawatan di
Medical College New York pada tahun 1947, dan mendapat gelar Bachelor of
Nursing pada tahun 1951 dari Universitas St. Johns di Brooklyn New York. Pada
tahun 1954 menerima M.A. di Mental Health Consultation dari Universitas
Colombia, New York.
Setelah lulus dari pendidikan terakhirnya Orlando bekerja disekolah New
Haven Conneticut selama delapan tahun. Pada tahun 1958 ia menjadi asosiasi
peneliti dan investigator untuk proyek negara mengenai konsep kesehatan mental
pada kurikulum dasar. Proyek ini memfokuskan pada mengidentifikasi faktor
yang mempengaruhi integritas prinsip kesehatan mental untuk kurikulum dasar
keperawatan. Setelah tiga tahun ia mencatatkan hasil penelitian dan ia
menghabiskan empat tahun untuk menganalisa data yang diperolehnya pada
penelitian tersebut, kemudian ia melaporkan penemuanya tersebut ke buku
pertamanya pada tahun 1958 yang berjudul The Dynamic Nurse-Patient
Relationship: Function, Process and Principles of Professional Nursing Practice,
namun buku tersebut baru dipublikasikan pada tahun 1961. Buku inilah yang
6
memformulasikan teori dasar keperawatan orlando. Buku tersebut dicetak dalam
lima bahasa yaitu bahasa jepang, hebrew, prancis, portugis dan belanda.
Buku pertamanya yang dipublikasikan pada tahun 1961 dan diprint ulang
pada tahun 1990 yaitu yang berjudul Hubungan Dinamis Perawat-Pasien: Fungsi,
Prinsip dan Proses. Ia juga menjabat sebagai pimpinan Graduate Program dalam
kesehatan mental dan psikiatri nursing di Yale. Orlando juga aktif dalam
organisasi seperti pada Massachusetts Nurses” Association’s dan di Harvard
Comunity Health Plan. Ia juga sebagai dosen dan konsultan pada berbagai
institusi keperawatan.
Pada tahun 1962 sampai tahun 1972 orlando bekerja sebagai konsultan
bidang keperawatan klinik di RS Mc Lean Belmont. Orlando memberikan hasil
kerjanya selama 10 tahun di rumah sakit tersebut melalui buku kedua yang
berjudul The Discipline and Teaching of Nursing Procces: An Evaluative Study.
7
keperluan pasien yang harus ditemui, baik secara langsung atau tidak
langsung melalui telepon
8
orang pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada
proses keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi pasien dalam
proses keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan
interaksi antara dua orang. Ketika perawat menggunakan proses ini untuk
mengkomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien, orlando menyebutnya
sebagai ”nursing procces discipline”. Itu merupakan alat yang dapat perawat
gunakan untuk melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.
9
memenuhi kebutuhannya sendiri, mereka tidak merasa tertekan dan tidak
membutuhkan perawatan dari perawat profesional. Praktik yang dipandu oleh
teori Orlando menggunakan prinsip refleksif untuk pengujian inferensi (Mei,
2010; Schmieding, 2006). Orlando menekankan bahwa sangat penting bagi
perawat untuk berbagi persepsi, pikiran, dan perasaan sehingga mereka dapat
menentukan apakah kesimpulan mereka sesuai dengan kebutuhan pasien
(Schmieding, 2006). Abraham (2011) menggunakan teori Orlando untuk
membantu perawat mencapai hasil pasien yang lebih sukses seperti pengurangan
jatuh. Teori Orlando tetap menjadi teori praktik paling efektif yang sangat
membantu perawat baru saat mereka memulai praktik. Ida Jean Orlando (1961)
menekankan bahwa keperawatan bertujuan untuk merespons perilaku pasien
dalam memenuhi kebutuhannya dengan segera. Budiono. (2016).
Asumsi utama dalam teori Orlando terdapat tiga dari empat konsep utama
yaitu person (manusia), kesehatan dan keperawatan. Konsep keempat,
lingkungan tidak termasuk dalam teorinya.
1. Person (Manusia)
Orlando berasumsi bahwa manusia dapat menunjukkan sikap verbal dan
nonverbal. Konsep person (manusia) ditekankan pada individualitas dan
hubungan yang dinamis antara perawat-pasien. Pasien sebagai individu, tiap
orang, tiap situasi adalah berbeda. Orlando memandang kebutuhan manusia
sebagai fokus dari praktik keperawatan. Kebutuhan sebagai keinginan pasien
yang jika dipenuhi, distress akan berkurang atau hilang dengan segera atau
meningkatkan perasaan adekuat dan sejahtera. Bagaimanapun, perawat harus
mengobservasi dan berkomunikasi dengan pasien secara periodik sehingga bisa
dikaji, bila ada kebutuhan baru yang memerlukan bantuan. Perawat juga harus
menempatkan bahwa setiap pasien adalah unik dan respon pasien sifatnya
individual.
2. Kesehatan
10
Orlando (1961) tidak mendefinisikan tentang kesehatan tetapi Orlando
berasumsi bahwa sehat adalah keadaan bebas dari ketidaknyamanan mental atau
fisik dan perasaan adekuat serta sejahtera yang berkontribusi pada kesehatan.
Kesehatan tidak spesifik diimplikasikan. Perasaan ketidakberdayaan
menggantikan konsep sehat atau sakit..
3. Keperawatan
Asumsi utama Orlando tentang keperawatan sebagai profesi tersendiri
yang berfungsi secara otomatis. Keperawatan itu unik dan independen yang
berfokus pada kebutuhan individu untuk dibantu, real (nyata) atau mencegah
perasaan ketidakberdayaan dalam situasi yang segera. Teori Orlando secara
radikal mengubah fokus keperawatan dari diagnosis medis pasien dan kegiatan-
kegiatan otomatis ke perilaku pasien menurut kebutuhan pasien yang mendesak
dan ditentukan jika kebutuhan dapat dipenuhi dengan tindakan keperawatan.
Orlando menyatakan bahwa keperawatan merupakan profesi yang berbeda dan
berpisah dari pengobatan.
Orlando tidak mendefinisikan tentang lingkungan. Orlando berasumsi
bahwa situasi keperawatan terjadi ketika ada kontak perawat-pasien. Orlando
hanya menyetujui adanya interaksi antara pasien dan perawat pada situasi yang
segera dan berbicara tentang pentingnya individualitas. Orlando mencoba
mendiskusikan seluruh sistem keperawatan dalam setting institusional. Dia tidak
mendiskusikan bagaimana individu dipengaruhi oleh lingkungan dimana mereka
tinggal sehingga lingkungan hanya bersifat implisit Orlando juga tidak
mendiskusikan tindakan keperawatan dalam keluarga atau kelompok.
Orlando (1961, 1972) membuat banyak pernyataan yang
merepresentasikan dasar filosofis untuk Theory of the Proses Perawatan
Musyawarah. Beberapa dari pernyataan tersebut mencerminkan klaim filosofis
Orlando tentang pasien, lainnya pernyataan mewakili klaim filosofis tentang
keperawatan, dan masih ada pernyataan lain yang mencerminkan filosofis
11
Orlando posisi berkaitan dengan interaksi antara perawat dan pasien. Dua
pernyataan tambahan mewakili dasar filosofis untuk metodologi penelitian
Orlando. Semua pernyataan itu tercantum di sini.
12
Perawat bertanggung jawab membantu pasien menghindari atau
mengurangi kesusahan karena kebutuhan yang tidak terpenuhi (Orlando,
1961, hal. 6).
Penting bagi perawat untuk memperhatikan dirinya sendiri dengan
kesusahan pasien karena pengobatan dan pencegahan penyakit
berkembang paling baik bila kondisi tidak berhubungan dengan
penyakit itu sendiri dan penatalaksanaannya tidak menyebabkan
penderitaan tambahan pasien (Orlando, 1961, hlm. 22-23).
Keperawatan dalam karakter profesionalnya tidak menambah
penderitaan pasien. Sebaliknya perawat mengasumsikan tanggung jawab
profesional untuk mencari dan menghindari halangan untuk
kenyamanan mental dan fisik pasien (Orlando, 1961, p. 9).
Merupakan tanggung jawab langsung perawat untuk memastikan bahwa
kebutuhan pasien akan bantuan dipenuhi baik oleh aktivitasnya sendiri
atau dengan memanggil bantuan orang lain (Orlando, 1961, p. 22).
Oleh karena itu, fokus dan stimulus layanan perawat profesional adalah
pasien dan kebutuhannya (Orlando, 1961,p. 8).
Semua aktivitas keperawatan dirancang untuk kepentingan sabar, tetapi
kadang-kadang mereka tidak sesuai dengan pasien karena pada saat
yang sama dia mungkin memerlukan sesuatu yang sama sekali berbeda
(Orlando, 1961, hlm. 8).
Masuk akal untuk mengasumsikan bahwa setiap aktivitas dilakukan
dengan atau untuk pasien dirancang, setidaknya pada akhirnya, untuk
keuntungan pasien. Namun, terkadang hal itu terjadi yang profesional
dan non-profesional melakukan kegiatan yang tidak hanya tidak
membantu sabar tetapi bahkan dapat menghambat kemajuannya
(Orlando, 1961, p. 19).
3. Klaim Filosofis Tentang Interaksi Antara Perawat dan Pasien
13
Karena perawat dan pasien adalah manusia, mereka berinteraksi, dan
proses berlangsung di antara mereka (Orlando, 1961, p. 8).
Situasi perawat-pasien [adalah] keseluruhan yang dinamis — bagaimana
perilaku pasien mempengaruhi perawat dan perawat di giliran
mempengaruhi pasien (Orlando, 1961, hlm. 36).
Agar perawat dapat mengembangkan dan mempertahankan karakter
profesional pekerjaannya dia harus tahu dan menjadi mampu
memvalidasi bagaimana tindakan dan reaksinya membantu atau
melakukannya tidak membantu pasien atau mengetahui dan dapat
memvalidasi itu pasien tidak membutuhkan bantuannya pada waktu
tertentu (Orlando, 1961, hlm.9).
Perawat… pertama-tama harus menyadari bahwa pasien tidak bisa
menyatakan dengan jelas sifat dan arti penderitaannya atau
penderitaannya kebutuhannya tanpa bantuannya atau tanpa dia terlebih
dahulu menjalin hubungan yang membantu dengannya (Orlando, 1961,
p. 23).
Forchuk (1991) dan Sellers (1991) keduanya mencatat bahwa beberapa
filosofis yang menjadi dasar teori Orlando, berdasarkan mencerminkan totalitas
pandangan dunia. Sellers (1991) juga mencatat bahwa teori tersebut
“mengilustrasikan pandangan dunia yang mekanistik, deterministik, dan gigih.
Orlando mengusulkan pandangan reduksionistik tentang orang, di mana perilaku
manusia ada dirasakan dari dalam kerangka stimulus-respons dan gagasan sistem
tertutup tentang pengurangan ketegangan dan kenyamanan pemeliharaan. Semua
aktivitas perilaku dianggap sebagai memiliki tujuan dan diarahkan pada
pengurangan ketidaknyamanan dari kebutuhan yang tidak terpenuhi” (hlm. 144).
Namun, pada saat yang sama, teori tersebut “berfokus pada interaksi timbal balik
antara [pasien] dan perawat. Baik [pasien] dan perawat dipengaruhi oleh perilaku
orang lain” (Sellers, 1991, p. 144). Lebih jauh lagi, meskipun pemisahan
14
perilaku, persepsi, pikiran, dan perasaan Orlando mencerminkan pandangan
dunia totalitas, "dia melihat setiap orang sebagai unik dan memberikan arti
sendiri pada situasi, seperti dalam simultanitas [pandangan dunia]" (Forchuk,
1991, hlm.41). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa klaim filosofis
Orlando paling dekat mencerminkan pandangan dunia interaksi timbal balik.
15
lapisan fasilitas kesehatan. Dalam teorinya Orlando mengemukakan tentang
beberapa konsep utama, diantaranya adalah konsep disiplin proses keperawatan
(nursing process discipline) yang juga dikenal dengan sebutan proses disiplin
atau prosesi keperawatan.
16
menyebutkan bahwa dalam tindakan keperawatan, semua yang dikatakan dan
dilakukan perawat adalah untuk pasien dan bermanfaat bagi pasien sebagai
tindakan keperawatan professional. Tindakan keperawatan dapat dilakukan
secara otomatis dan deliberatif. Tindakan otomatis merupakan tindakan yang
berdasarkan alasan untuk memenuhi kebutuhan pasien segera. Tindakan ini
disebut otomatis bukan deliberatif. Dibawah ini adalah kriteria tindakan
deliberatif :
1. Tindakan deliberatif didahului dengan identifikasi yang benar terhadap
kebutuhan pasien dengan cara validasi pada tingkah laku pasien.
2. Perawat mengeksplorasi makna tindakan dengan pasien dan yang relevan
untuk memenuhi kebutuhan pasien.
3. Perawat memvalidasi keefektifan tindakannya segera setelah melakukan
tindakan lengkap.
4. Perawat bebas dari stimulus yang tidak berhubungan dengan kebutuhan
pasien saat dia bertindak.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa teori keperawatan Ida Jean Orlando diatas yaitu ia
mengidentifikasi peran perawat dimana perawat dapat secara langsung bertanggung
jawab terhadap kebutuhan pasien yang ditemuinya dalam melaksanakan tindakan.
Perawat mempunyai otoritas untuk bekerja secara independen. Tindakan keperawatan
juga harus didesain secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan segera.
Kesegeraan merupakan konsep penting sehingga perencanaan jangka panjang bukan
bagian dari teori Orlando. Teori Orlando merupakan salah satu teori yang paling
efektif dalam praktik keperawatan. Penggunaan teori Orlando ini membuat perawat
tetap fokus pada pasien. Kekuatan teori ini adalah jelas, ringkas dan mudah
digunakan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Parker, M.E., Smith M.C. (2010). Nursing theories and nursing practice 3th.
F.A. Philadelphia: Davis Company.
Alligood, M.R. (2014). Nursing theoriests and their work 8 th. Missouri:
Elsevier.
Alligood, M.R. & Tomey, A.M. (2006). Nursing theory: Utilization &
application 3th. USA: Mosby Elsevier.
Meleis, A.I. (2007). Theoretical Nursing: Development & Progress. Fourth
Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Doengoes, M. E. (2002). Nursing care plane: Guidelines for planning &
documenting patient care, 3rd edition, FA. Davis.
Faust C. (2002). Orlando's deliberative nursing process theory: a practice
application in an extended care facility. J Gerontol Nurs.
George. (1995). Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing
Practice), Fourth Edition. USA: Appleton & Lange.
George B. Julia. Nursing Theories: the base for professional nursing
practice 3rd. Norwalk, Appleton & Lange.
Hidayat AA. (2004). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Nursalam. (2001). Proses dan dokumentasi keperawatan: Konsep dan
praktik. Jakarta: Salemba.
Budiono. (2016). Konsep dasar keperawatan. Kemenkes: Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Fawcett, J. (2006). Contemporary Nursing Knowledge: Analysis and
evaluation of nursing models and theories 2nd. Ed. FA Davi.
19
link PPT + Video:
https://drive.google.com/drive/folders/150jPhmknV1ZXIiJllawlTisxcHz2LIB3
20