Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat waktunya dalam makalah ini kami membahas mengenai Teori Model Keperawatan
Jean Orlando.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini.Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangunkami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selnjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penyusun
P a g e iii | 19
Kata pengantar........................................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN................................................................................................................................iii
A. Latar Belakang..........................................................................................................................iii
B.Rumusan Masalah..........................................................................................................................4
C.Tujuan............................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI...............................................................................................................................4
A. Sejarah Ida Jean Orlando...........................................................................................................4
B. Falsafah Teori Orlando..............................................................................................................5
C. Paradigma Teori Orlando...........................................................................................................6
D. Konsep Utama...........................................................................................................................7
E. Asumsi Pokok Teori Orlando........................................................................................................8
F. Disiplin Proses Keperawatan Dalam Teori Proses Keperawatan...................................................9
BAB III................................................................................................................................................12
ANALISA TEORI ORLANDO...........................................................................................................12
BAB IV...............................................................................................................................................15
KESIMPULAN...................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan aplikasi unsur dan konsep dari beberapa
teori dan model keperawatan yang di adopsi, digabung, dikembangkan serta dilaksanakan.
Kemungkinan diantaranya teori dan model yang mewarnai asuhan keperawatan yaitu teori
yang dikemukakan oleh Ida Jean Orlando yang dikenal dengan teori proses keperawatan atau
Orlando juga menggambarkan mengenai disiplin nursing proses sebagai interaksi total
(totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan
pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut
dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya
serta untuk melakukan tindakan yang tepat (George, 1995:16
P a g e ii | 19
B.Rumusan Masalah
1. Sejarah Konsep Keperawatan Ida Jean Orlando
2. Falsafah Teori Orlando
3. Paradigma Teori Orlando
4. Konsep Utama
5. Asumsi Pokok Teori Orlando
6. Disiplin Proses Keperawatan Dalam Teori Proses Keperawatan
C.Tujuan
1. Tujuan Umum : Mampu memahami konsep dan menganalisa model keperawatan
menurut Ida Orlando dalam manajemen Asuhan Keperawatan.
2. Tujuan Khusus :
a. Memahami teori keperawatan Ida Orlando.
b. Mampu menganalisa teori keperawatan Ida Orlando
BAB II
TINJAUAN TEORI
Orlando memberikan beberapa kontribusi penting dalam teori dan praktek keperawatan.
Konsep mengenai proses keperawatan yang ia berikan meliputi beberapa kriteria antara lain :
Konsep inti :
1. Tanggungjawab perawat.
2. Mengenal perilaku pasien.
3. Disiplin proses keperawatan.
4. Kemajuan.
P a g e 4 | 19
C. Paradigma Teori Orlando
Asumsi Orlando terhadap metaparadigma keperawatan hampir seluruhnya terkandung
dalam teorinya. Sama dengan teori-teori keperawatan pendahulunya asumsinya tidak spesifik,
namun demikian Schmieding (1993) medapatkan dari tulisan Orlando mengenai empat area
yang ditekuninya :
1. Perawat
Perawat adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi yang didefinisikan
sebagai fungsi professional keperawatan. Fungsi professional yaitu membantu
mengenali dan menemukan kebutuhan pasien yang bersifat segera. Itu merupakan
tanggung jawab perawat untuk mengetahui kebutuhan pasien dan membantu
memenuhinya. Dalam teorinya tentang disiplin proses keperawatan mengandung elemen
dasar, yaitu perilaku pasien, reaksi perawat dan tindakan perawatan yang dirancang untuk
kebaikan pasien.
2. Manusia
3. Sehat
Orlando tidak medefinisikan tentang sehat, tetapi berasumsi bahwa bebas dari ketidak
nyamanan fisik dan mental dan merasa adekuat dan sejahtera berkontribusi terhadap
sehat. Perasaan adekuat dan sejahtera dalam memenuhi kebutuhannya berkontribusi
terhadap sehat.
4. Lingkungan
Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang.
Ketika perawat menggunakan proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya dalam
merawat pasien, Orlando menyebutnya sebagai ”nursing procces discipline”. Itu merupakan
alat yang dapat perawat gunakan untuk melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi perawat
profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegeraan, disiplin proses
keperawatan serta kemajuan.
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam medapatkan
pengobatan atau dalam pemantauan). Perawat harus mengetahui kebutuhan pasien untuk
membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran profesionalnya, aktivitas
perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung
jawab guna mencapai tujuan dalam membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan
rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya
hal ini dikurangi agar perawat lebih terfokus pada aktivitas-aktivitas yang benar-benar
menjadi kewenangannya.
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien
maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.
3. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi segera
adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu pasien, berfikir
dan merasakan.
P a g e 6 | 19
4. Disiplin proses keperawatan
5. Kemajuan / peningkatan
Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.
P a g e 7 | 19
d. Perawat menggunakan respon yang spontan dalam menjalankan
tanggungjawab keperawatannya.
e. Praktek keperawatan seorang perawat dikembangkan berdasarkan gambaran dari
diri mereka masing-masing.
4. Asumsi mengenai situasi yang terjadi antara Pasien dan Perawat
a. Situasi hubungan antar perawat dan pasien merupakan suatu hal yang dinamis.
b. b. Hal-hal yang terjadi dalam interaksi antara asien dan perawat merupakan bahan
utama dalam mengembangkan pengetahuan seorang perawat.
1. Perilaku Pasien
Perilaku pasien dapat verbal dan non verbal. Inkonsistensi antara dua perilaku ini
dapat dijadikan faktor kesiapan perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien. Perilaku verbal
yang menunjukan perlunya pertolongan seperti keluhan, permintaan, pertanyaan, kebutuhan
dan lain sebagainya. Sedangkan perilaku nonverbal misalnya heart rate, edema,
aktivitas motorik: senyum, berjalan, menghindar kontak mata dan lain sebagainya. Walaupun
seluruh perilaku pasien dapat menjadi indikasi perlunya bantuan tetapi jika hal itu
P a g e 8 | 19
tidak dikomunikasikan dapat menimbulkan masalah dalam interaksi perawat-pasien.
Tidak efektifnya perilaku pasien merupakan indikasi dalam memelihara hubungan perawat-
pasien, ketidakakuratan dalam mengidentifikasi kebutuhan pasien yang diperlukan perawat,
atau reaksi negatif pasien terhadap tindakan perawat. Penyelesaian masalah tidak
efektifnya perilaku pasien layak diprioritaskan. Reaksi dan tindakan perawat harus
dirancang untuk menyelesaikan perilaku seperti halnya memenuhi kebutuhan yang
emergency.
2. Reaksi Perawat
Perilaku pasien menjadi stimulus bagi perawat, reaksi ini tertidiri dari 3 bagian yaitu:
Contoh perawat melihat pasien merintih, perawat berfikir bahwa pasien mengalami nyeri
kemudian memberikan perhatian. Persepsi, berfikir, dan merasakan terjadi secara otomatis
dan hampir simultan. Oleh karena itu perawat harus relajar mengidentifikasi setiap bagian
dari reaksinya. Hal ini akan
pasien. Orlando menawarkan prinsip untuk menjelaskan penggunaan dalam hal berbagi
“beberapa observasi dilakukan dan dieksplorasi dengan pasien adalah penting untuk
memastikan dan memenuhi kebutuhannya atau mengenal yang tidak dapat dipenuhi oleh
P a g e 9 | 19
a) Perawat harus menemuinya dan konsisten terhadap apa yang dikatakannya dan
mengatakan perilaku nonverbalnya epada pasien
b) Perawat harus dapat mengkomunikasikannya dengan jelas terhadap apa yang akan
diekspresikannya
3. Tindakan Perawat
Setelah mevalidasi dan memperbaiki reaksi perawat terhadap perilaku pasien, perawat
dapat melengkapi proses disiplin dengan tindakan keperawatan, Orlando menyatakan bahwa
apa yang dikatakan dan dilakukan oleh perawat dengan atau untuk kebaikan pasien adalah
merupakan suatu tidakan profesional perawatan. Perawat harus menentukan tindakan yang
sesuai untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien. Prinsip yang menjadi petunjuk
tindakan menurut Orlando yaitu perawat harus mengawali dengan mengekplorasi untuk
memastikan bagaimana mempengaruhi pasien melalui tindakan atau kata-katanya.
Perawat dapat bertindak dengan dua cara yaitu : tindakan otomatis dan tindakan
terencana. Hanya tindakan terencana yang memenuhi fungsi profesional perawat. Sedangkan
tindakan otomatis dilakukan bila kebutuhan pasien yang mendesak, misalnya tindakan
pemberian obat atas intruksi medis.
P a g e 10 | 19
Tindakan otomatis tidak akan memenuhi kriteria tersebut. Beberapa contoh
tindakan otomatis tindakan rutinitas, melaksanakan instruksi dokter, tindakan perlindungan
kesehatan secara umum. Semua itu tidak membutuhkan validasi reaksi perawat.
4. Fungsi profesional
BAB III
1. Kejelasan (Clarity)
Pada buku pertamanya ”The Dynamic Nurse Patient Relationship Function, Process
and Principles Of Professional Nursing Practice” (1961), Orlando memperkenalkan
konsep dengan jelas. Ia secara konsisten menggunakan terminologi yang sama pada
teorinya. Pada buku keduanya ”The Discipline and Teaching Of Nursing Prosess ; An
Evaluative Study” (1972), Ia menggambarkan kembali proses keperawatan yang berhati-
hati adalah proses keperawatan yang disiplin. Yang lain selain perubahan ini, Orlando
secara konsisten menggunakan kata yang sama untuk komponen prosesnya. Orlando
menggambarkan konsep yang minimal pada mulanya dan kemudian mengembangkannya di
seluruh buku.
2. Kesederhanaan (Simplicity)
Karena teori Orlando berhubungan dengan sedikit konsep dan hubungan antar masing-
masing konsep, maka teorinya sederhana. Teorinya juga dapat dilihat secara sederhana,
sebab ia dapat membuat beberapa pernyataan prediksi dan tidak hanya menggambarkan 11
dan menjelaskan. Kesederhanaan dari teori Orlando menguntungkan pada panggunaan
penelitian. Walker dan Avant (1995) menggunakan teori Orlando sebagai satu contoh dari
grand nursing theory; meskipun tidak semua grand theoryberada pada level abstrak yang
sama, mereka menetapkan bahwa grand nursing theory memberikan pandangan secara
global, tetapi berdasarkan atas sifatnya yang umum dan keabstrakannya, banyak dari grand
teori tidak dapat diuji pada kondisi sekarang. Teori Orlando juga digambarkan sebagai
praktis teori. Praktis teori memberikan kerangka kerja untuk menetapkan kapan
menerapkan pedoman, menggambarkan arti untuk digunakan, dan menetapkan tujuan
yang akan digunakan untuk mengevaluasi hasil (George,1995).
P a g e 12 | 19
tidak sadar ataupun berkelompok. Aplikasi dari teorinya tetap dapat dikerjakan dengan
mudah. Perilaku non verbal adalah unsur dari perumusannya, oleh karena itu perawat dapat
fokus pada hal ini untuk menentukan kebutuhan pasien dan mengobservasi perubahan
perilaku non verbal setelah tindakan perawatan.
Pada buku Orlando yang kedua ”The Discipline And Teaching Of Nursing Process ;
An Evaluative Study” (1972), adalah laporan dari proyek penelitiannya untuk menguji
ketepatan rumusan perawatannya. Program pelatihan ini berdasarkan rumusannya sudah
berjalan selama 3 tahun sebelum proyek penelitian dimulai. Perawat dilatih untuk
menggunakan proses keperawatan secara disiplin pada hubungan perawat–pasien.
Tujuan dari proyek adalah untuk mengevaluasi keefektifan disiplin proses perawatan
pada kontak perawat di tempat kerja dan keefektifan program pelatihan, keefektifan
ditentukan oleh ada atau tidak hasil yang bermanfaat, yang dinilai oleh 2 penilai dari luar
yang dapat dipercaya. Penilai ini membandingkan antara perilaku awal dari subjek
dengan perilaku akhirnya.
Teori Orlando tetap efektif dan efisien dalam mencapai hasil yang bernilai
segera mengidentifikasi kebutuhan pasien dan kemampuan perawat untuk menentukan
kebutuhan pasien adalah kemajuan dari praktek keperawatan. Keteraturan proses perawatan
membuat perawat dapat melihat pasien dari sudut pandang keperawatan daripada orientasi
penyakit medisnya. Menggunakan teori Orlando menguntungkan pasien, meningkatkan
profesionalisme perawat dan memajukan profesi perawat.
P a g e 13 | 19
BAB IV
KESIMPULAN
Proses keperawatan panjang dan lebih formal dan fasenya lebih mendetail
dibandingkan proses disiplin Orlando. Dan membutuhkan perawat untuk menggunakan
pengetahuan dan prinsip keilmuan dan teori keperawatan. Orlando hanya membutuhkan
bahwa perawat harus mengikuti prinsipprinsip yang ia tetapkan.
P a g e 14 | 19
DAFTAR PUSTAKA
George. (1995). Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing Practice), Fourth
Edition.
Tomey Ann Marriner, Alligood M.R.(2006). Nursing Theorists and Their work. 6
Suwignyo, Purwo, 2011, Aplikasi Teori Ida Jean Orlando Dalam Asuhan Keperawatan di
P a g e 15 | 19