Anda di halaman 1dari 18

Kata pengantar

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat waktunya dalam makalah ini kami membahas mengenai Teori Model Keperawatan
Jean Orlando.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini.Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangunkami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selnjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Cimahi,27 November 2017

Penyusun

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]


P a g e ii | 19
Daftar Isi

P a g e iii | 19
Kata pengantar........................................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN................................................................................................................................iii
A. Latar Belakang..........................................................................................................................iii
B.Rumusan Masalah..........................................................................................................................4
C.Tujuan............................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI...............................................................................................................................4
A. Sejarah Ida Jean Orlando...........................................................................................................4
B. Falsafah Teori Orlando..............................................................................................................5
C. Paradigma Teori Orlando...........................................................................................................6
D. Konsep Utama...........................................................................................................................7
E. Asumsi Pokok Teori Orlando........................................................................................................8
F. Disiplin Proses Keperawatan Dalam Teori Proses Keperawatan...................................................9
BAB III................................................................................................................................................12
ANALISA TEORI ORLANDO...........................................................................................................12
BAB IV...............................................................................................................................................15
KESIMPULAN...................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan aplikasi unsur dan konsep dari beberapa

teori dan model keperawatan yang di adopsi, digabung, dikembangkan serta dilaksanakan.

Kemungkinan diantaranya teori dan model yang mewarnai asuhan keperawatan yaitu teori

yang dikemukakan oleh Ida Jean Orlando yang dikenal dengan teori proses keperawatan atau

disiplin proses keperawatan.

Dalam teorinya Orlando mengemukanan tentang beberapa konsep utama, diantaranya


adalah konsep disiplin proses keperawatan (nursing process discipline) yang juga
dikenal dengan sebutan proses disiplin atau proses keperawatan. Disiplin proses keperawatan
meliputi komunikasi perawat kepada pasiennya yang sifatnya segera, mengidentifikasi
permasalahan klien yang disampaikan kepada perawat, menanyakan untuk validasi atau
perbaikan (Tomey,2006:434).

Orlando juga menggambarkan mengenai disiplin nursing proses sebagai interaksi total
(totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan
pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut
dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya
serta untuk melakukan tindakan yang tepat (George, 1995:16

P a g e ii | 19
B.Rumusan Masalah
1. Sejarah Konsep Keperawatan Ida Jean Orlando
2. Falsafah Teori Orlando
3. Paradigma Teori Orlando
4. Konsep Utama
5. Asumsi Pokok Teori Orlando
6. Disiplin Proses Keperawatan Dalam Teori Proses Keperawatan

C.Tujuan
1. Tujuan Umum : Mampu memahami konsep dan menganalisa model keperawatan
menurut Ida Orlando dalam manajemen Asuhan Keperawatan.
2. Tujuan Khusus :
a. Memahami teori keperawatan Ida Orlando.
b. Mampu menganalisa teori keperawatan Ida Orlando

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Sejarah Ida Jean Orlando


Ida Jean Orlando dilahirkan pada 12 Agustus 1926, lulusan Diploma pada Medical
College New York tahun 1947, memperoleh Gelar B.S pada Perawatan Kesehatan Publik, di
Universitas St. John’s Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelas M.A bidang
konseling kesehatan mental pada Universitas Columbia New York tahun 1954. Setelah
menyelesaikan pendidikan terakhirnya, Orlando kemudian bekerja di Sekolah Keperawatan
New Haven Connecticut, selama 8 tahuan, pada tahun 1958, ia menjadi Asosiasi Peneliti dan
Investigator untuk proyek negara mengenai Konsep kesehatan Mental pada Kurikulum Dasar.

Proyek ini memfokuskan pada mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi integritas


prinsip kesehatan mental untuk kurikulum dasar pendidikan keperawatan. Setelah 3 tahun ia
P a g e 3 | 19
melakukan pencatatan hasil penelitian dan ia menghabiskan waktu selama 4 tahun untuk
menganalisa data yang diperolehnya pada penelitian tersebut, kemudian ia melaporkan
penemuannya tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan pada tahun 1958 berjudul
“The Dynamic nurse-patient relationship: Function, process and principle of
Professional Nursing Practice”. Namun buku ini baru dipublikasikan pada tahun 1961, buku
inilah yang memformulasikan Teori Dasar Keperawatan Orlando, dan dicetak kedalam lima
bahasa yaitu : Bahasa Jepang, Hebrew, Prancis, Portugis dan Belanda. Pada tahun 1962
sampai dengan tahun 1972 Orlando bekerja sebagai Konsultan bidang Keprawatan Klinik di
Rumah sakit Mc Lean Belmont. Dan ia memberikan laporan hasil kerjanya selama 10 tahun
dirumah sakit tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : “ The Discipline anda
Teaching of Nursing Process : An Evaluative Study”.

Orlando memberikan beberapa kontribusi penting dalam teori dan praktek keperawatan.
Konsep mengenai proses keperawatan yang ia berikan meliputi beberapa kriteria antara lain :

1. Memberikan konsep hubungan yang digambarkan secara sistematik mengenai


fenomena bidang keperawatan.
2. Memspesifikasi hubungan antar konsep keperawatan.
3. Menjelaskan apa yang terjadi selama proses keperawatan dan mengapa hal itu
terjadi.
4. Mendeskripsikan bagaimana fenomena keperawatan dapat dikontrol.
5. Menjelaskan bagaimana mengontrol guna memprediksikan hasil dari proses
keperawatan.

B. Falsafah Teori Orlando


Teori Orlando lebih menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan
perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi. Proses aktual
interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang, dan Orlando
menyebutnya sebagai ”nursing procces discipline”.

Konsep inti :

1. Tanggungjawab perawat.
2. Mengenal perilaku pasien.
3. Disiplin proses keperawatan.
4. Kemajuan.

P a g e 4 | 19
C. Paradigma Teori Orlando
Asumsi Orlando terhadap metaparadigma keperawatan hampir seluruhnya terkandung
dalam teorinya. Sama dengan teori-teori keperawatan pendahulunya asumsinya tidak spesifik,
namun demikian Schmieding (1993) medapatkan dari tulisan Orlando mengenai empat area
yang ditekuninya :

1. Perawat

Perawat adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi yang didefinisikan
sebagai fungsi professional keperawatan. Fungsi professional yaitu membantu
mengenali dan menemukan kebutuhan pasien yang bersifat segera. Itu merupakan
tanggung jawab perawat untuk mengetahui kebutuhan pasien dan membantu
memenuhinya. Dalam teorinya tentang disiplin proses keperawatan mengandung elemen
dasar, yaitu perilaku pasien, reaksi perawat dan tindakan perawatan yang dirancang untuk
kebaikan pasien.

2. Manusia

Bertindak atau berperilaku secara verbal dan nonverbal, kadang-kadang dalam


situasi tertentu manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan pertolongan, dan
akan mengalami distress jika mereka tidak dapat melakukannya. Hal ini dijadikan
dasar pernyataan bahwa perawat professional harus berhubungan dengan seseorang yang
tidak dapat menolong dirinya dalam memenuhi kebutuhannya.

3. Sehat

Orlando tidak medefinisikan tentang sehat, tetapi berasumsi bahwa bebas dari ketidak
nyamanan fisik dan mental dan merasa adekuat dan sejahtera berkontribusi terhadap
sehat. Perasaan adekuat dan sejahtera dalam memenuhi kebutuhannya berkontribusi
terhadap sehat.

4. Lingkungan

Orlando berasumsi bahwa lingkungan merupakan situasi keperawatan yang terjadi


ketika perawat dan pasien berinteraksi, dan keduanya mempersepsikan, berfikit, dan
merasakan dan bertindak dalam situasi yang bersifat segera. Pasien dapat
mengalami distress terhadap lingkungan terapeutik dalam mencapai tujuannya, perawat
perlu mengobservasi perilaku pasien untuk mengetahui tanda-tanda distress.
P a g e 5 | 19
D. Konsep Utama
Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan
perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi. Dan sebagai
orang pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada proses
keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi pasien dalam proses keperawatan.

Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang.
Ketika perawat menggunakan proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya dalam
merawat pasien, Orlando menyebutnya sebagai ”nursing procces discipline”. Itu merupakan
alat yang dapat perawat gunakan untuk melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi perawat
profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegeraan, disiplin proses
keperawatan serta kemajuan.

1. Tanggung jawab perawat

Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam medapatkan
pengobatan atau dalam pemantauan). Perawat harus mengetahui kebutuhan pasien untuk
membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran profesionalnya, aktivitas
perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung
jawab guna mencapai tujuan dalam membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan
rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya
hal ini dikurangi agar perawat lebih terfokus pada aktivitas-aktivitas yang benar-benar
menjadi kewenangannya.

2. Mengenal perilaku pasien

Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien
maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.

3. Reaksi segera

Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi segera
adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu pasien, berfikir
dan merasakan.
P a g e 6 | 19
4. Disiplin proses keperawatan

Menurut George (1995:162) mengartikan disiplin proses keperawatan sebagai interaksi


total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat
dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku
tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk
membantunya serta untuk melakukan tidakan yang tepat.

5. Kemajuan / peningkatan

Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.

E. Asumsi Pokok Teori Orlando


Hampir keseluruhan dari teori Orlando digambarkan secara implicit. Schmieding (1993)
memberikan beberapa asumsi dari hasil tulisan Orlando mengenai empat bidang dan
pandangan Orlando :

1. Asumsi mengenai Keperawatan


a. Keperawatan merupakan profesi yang berbeda dengan disiplin ilmu lain.
b. Keperawatan professional mempunyai fungsi dan dan menghasilkan produk
yang berbeda (hasil).
c. Terdapat perbedaan antara sekadar membaringkan dengan tindakan keperawatan
yang professional.
2. Asumsi mengenai Pasien
a. Kebutuhan pasien akan pertolongan merupakan suatu hal yang unik.
b. Pasien memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan kebutuhannya akan
pertolongan.
c. Ketika pasien tidak memperoleh kebutuhannya maka ia akan mengalami
kemunduran.
d. Tingkah laku dari seorang pasien merupakan suatu hal yang memberikan makna.
e. Pasien mampu dan bersedia berkomunikasi secara verbal (atau tidak verbal).
3. Asumsi mengenai Perawat
a. Reaksi seorang perawat terhadap pasiennya merupakan suatu hal yang unik.
b. Perawat seharusnya tidak menambah tekanan pada seorang pasien.
c. Pemikiran dari seorang perawat merupakan alat utama dalam menolong
seorang pasien.

P a g e 7 | 19
d. Perawat menggunakan respon yang spontan dalam menjalankan
tanggungjawab keperawatannya.
e. Praktek keperawatan seorang perawat dikembangkan berdasarkan gambaran dari
diri mereka masing-masing.
4. Asumsi mengenai situasi yang terjadi antara Pasien dan Perawat
a. Situasi hubungan antar perawat dan pasien merupakan suatu hal yang dinamis.
b. b. Hal-hal yang terjadi dalam interaksi antara asien dan perawat merupakan bahan
utama dalam mengembangkan pengetahuan seorang perawat.

F. Disiplin Proses Keperawatan Dalam Teori Proses Keperawatan


Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa disiplin proses keperawatan dalam nursing
procces theory dikenal dengan sebutan proses disiplin atau proses keperawatan. Disiplin
proses keperawatan meliputi komunikasi perawat kepada pasiennya yang sifatnya
segera, mengidentifikasi permasalahan klien yang disampaikan kepada perawat, menanyakan
untuk validasi atau perbaikan. (Tomey, 2006 hlm 434).

Disiplin proses keperawatan didasarkan pada ”proses bagaimana seseorang


bertindak”. Tujuan dari proses disiplin ketika digunakan antara perawat dan pasien adalah
untuk membantu pemenuhan kebutuhan pasien. Peningkatan perilaku pasien merupakan
indikasi dari pemenuhan kebutuhan sebagai hasil yang diharapkan.

1. Perilaku Pasien

Disiplin proses keperawatan dilaksanakan sesuai dengan perilaku pasien. Seluruh


perilaku pasien yang tidak sesuai dengan permasalahan dapat dianggap sebagai ekpresi
yang membutuhkan pertolongan, ini sangat berarti pada pasien tertentu dalam kondisi gawat
harus dipahami. Orlando menekankan hal ini pada prinsip pertamanya ”dengan diketahuinya
perilaku pasien, atau tidak diketahuinya yang seharusnya ada hal tersebut menunjukan pasien
membutuhkan suatu batuan”.

Perilaku pasien dapat verbal dan non verbal. Inkonsistensi antara dua perilaku ini
dapat dijadikan faktor kesiapan perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien. Perilaku verbal
yang menunjukan perlunya pertolongan seperti keluhan, permintaan, pertanyaan, kebutuhan
dan lain sebagainya. Sedangkan perilaku nonverbal misalnya heart rate, edema,
aktivitas motorik: senyum, berjalan, menghindar kontak mata dan lain sebagainya. Walaupun
seluruh perilaku pasien dapat menjadi indikasi perlunya bantuan tetapi jika hal itu

P a g e 8 | 19
tidak dikomunikasikan dapat menimbulkan masalah dalam interaksi perawat-pasien.
Tidak efektifnya perilaku pasien merupakan indikasi dalam memelihara hubungan perawat-
pasien, ketidakakuratan dalam mengidentifikasi kebutuhan pasien yang diperlukan perawat,
atau reaksi negatif pasien terhadap tindakan perawat. Penyelesaian masalah tidak
efektifnya perilaku pasien layak diprioritaskan. Reaksi dan tindakan perawat harus
dirancang untuk menyelesaikan perilaku seperti halnya memenuhi kebutuhan yang
emergency.

2. Reaksi Perawat

Perilaku pasien menjadi stimulus bagi perawat, reaksi ini tertidiri dari 3 bagian yaitu:

a) Perawat merasakan melalui indranya.


b) Perawat berfikir secara otomatis.
c) Adanya hasil pemikiran sebagai suatu yang dirasakan.

Contoh perawat melihat pasien merintih, perawat berfikir bahwa pasien mengalami nyeri

kemudian memberikan perhatian. Persepsi, berfikir, dan merasakan terjadi secara otomatis
dan hampir simultan. Oleh karena itu perawat harus relajar mengidentifikasi setiap bagian
dari reaksinya. Hal ini akan

membantu dalam menganalisis reaksi yang menentukan mengana ia berespon demikian.

Perawat harus dapat menggunakan reaksinya untuk tujuan membantu pasien.

Displin proses keperawatan menentukan bagaimana perawat membagi reaksinya dengan

pasien. Orlando menawarkan prinsip untuk menjelaskan penggunaan dalam hal berbagi

“beberapa observasi dilakukan dan dieksplorasi dengan pasien adalah penting untuk

memastikan dan memenuhi kebutuhannya atau mengenal yang tidak dapat dipenuhi oleh

pasien pada waktu itu.

Orlando (1972) menyampaikan 3 kriteria untuk memastikan keberhasilan perawat dalam

mengeksplor dan bereaksi dengan pasien, yaitu ;

P a g e 9 | 19
a) Perawat harus menemuinya dan konsisten terhadap apa yang dikatakannya dan
mengatakan perilaku nonverbalnya epada pasien

b) Perawat harus dapat mengkomunikasikannya dengan jelas terhadap apa yang akan
diekspresikannya

c) Perawat harus menanyakan kembali kepada pasien langsung untuk perbaikan


atau klarifikasi.

3. Tindakan Perawat

Setelah mevalidasi dan memperbaiki reaksi perawat terhadap perilaku pasien, perawat
dapat melengkapi proses disiplin dengan tindakan keperawatan, Orlando menyatakan bahwa
apa yang dikatakan dan dilakukan oleh perawat dengan atau untuk kebaikan pasien adalah
merupakan suatu tidakan profesional perawatan. Perawat harus menentukan tindakan yang
sesuai untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien. Prinsip yang menjadi petunjuk
tindakan menurut Orlando yaitu perawat harus mengawali dengan mengekplorasi untuk
memastikan bagaimana mempengaruhi pasien melalui tindakan atau kata-katanya.

Perawat dapat bertindak dengan dua cara yaitu : tindakan otomatis dan tindakan
terencana. Hanya tindakan terencana yang memenuhi fungsi profesional perawat. Sedangkan
tindakan otomatis dilakukan bila kebutuhan pasien yang mendesak, misalnya tindakan
pemberian obat atas intruksi medis.

Dibawah ini merupakan kriteria tindakan keperawatan yang direncanakan :

a) Tindakan merupakan hasil dari indetifikasi kebutuhan pasien dengan memvalidasi


reaksi perawat terhadap perilaku pasien.

b) Perawat menjelaskan maksud tindakan kepada pasien dan sesuai untuk


memenuhi kebituhan pasien.

c) Perawat memvalidasi efektifitas tindakan, segera setelah dilakukan secara lengkap

d) Perawat membebaskan stimulasi yang tidak berhubungan dengan kebutuhan


pasien ketika melakukan tindakan.

P a g e 10 | 19
Tindakan otomatis tidak akan memenuhi kriteria tersebut. Beberapa contoh
tindakan otomatis tindakan rutinitas, melaksanakan instruksi dokter, tindakan perlindungan
kesehatan secara umum. Semua itu tidak membutuhkan validasi reaksi perawat.

4. Fungsi profesional

Tindakan yang tidak profesional dapat menghambat perawat dalam menyelesaikan


fungsi profesionalnya, dan dapat menyebabkan tidak adekuatnya perawatan pasien. Perawat
harus tetap menyadari bahwa aktivias termasuk profesional jika aktivitas tersebut
direncanakan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan pasien.

Disiplin proses keperawatan adalah serangkaian tindakan dengan suatu perilaku


pasien yang membutuhkan bantuan. Perawat harus bereaksi terhadap perilaku pasien dengan
mempersepsikan, berfikir dan merasakan. Perawat membagi aspek reaksinya dengan
pasien, meyakinkan bahwa tindakan verbal dan nonverbalnya adalah konsisten dengan
reaksinya, dan mengidentifikasi reaksi sebagai dirinya sendiri, dan perawat mengunjungi
pasien untuk memvalidasi reaksinya. Membagi reaksinya oleh perawat membantu pasien
untuk menggunakan proses yang sama agar lebih efektif perlu komunikasinya. Selajutnya
tidakan yang sesuai untuk menyelesaikan kebutuhan adalah saling menguntungkan anatar
pasien dan perawat. Setelah perawat bertindak , perawat segera katakan kepada pasien jika
tindakannya berhasil interaksi. Secara keseluruhan interaksi , perawat meyakinkan bahwa
perawat bebas terhadap stimulasi tambahan yang bertentangan dengan reaksinya terhadap
pasien.

BAB III

ANALISA TEORI ORLANDO

Keperawatan berlandaskan teori hubungan interpersonal yang menitikberatkan


pada sifat unik individu atau klien dalam ekspresi verbal yang mengisyaratkan adanya
kebutuhan dan cara-cara memenuhi kebutuhan. Teori Ida Orlando mengandung konsep
kerangka kerja untuk perawat professional yang mengandung 3 elemen yaitu : perilaku klien,
P a g e 11 | 19
reaksi dan tindakan keperawatan, mengubah situasi perawat setelah perawat
memperkirakan kebutuhan klien, perawat mengetahui penyebab yang mempengaruhi derajat
kesehatan, lalu bertindak secara spontan atau berkolaborasi untuk memberikan pelayanan
kesehatan.

Teori Orlando, dapat dianalisa sebagai berikut :

1. Kejelasan (Clarity)
Pada buku pertamanya ”The Dynamic Nurse Patient Relationship Function, Process
and Principles Of Professional Nursing Practice” (1961), Orlando memperkenalkan
konsep dengan jelas. Ia secara konsisten menggunakan terminologi yang sama pada
teorinya. Pada buku keduanya ”The Discipline and Teaching Of Nursing Prosess ; An
Evaluative Study” (1972), Ia menggambarkan kembali proses keperawatan yang berhati-
hati adalah proses keperawatan yang disiplin. Yang lain selain perubahan ini, Orlando
secara konsisten menggunakan kata yang sama untuk komponen prosesnya. Orlando
menggambarkan konsep yang minimal pada mulanya dan kemudian mengembangkannya di
seluruh buku.

2. Kesederhanaan (Simplicity)

Karena teori Orlando berhubungan dengan sedikit konsep dan hubungan antar masing-
masing konsep, maka teorinya sederhana. Teorinya juga dapat dilihat secara sederhana,
sebab ia dapat membuat beberapa pernyataan prediksi dan tidak hanya menggambarkan 11
dan menjelaskan. Kesederhanaan dari teori Orlando menguntungkan pada panggunaan
penelitian. Walker dan Avant (1995) menggunakan teori Orlando sebagai satu contoh dari
grand nursing theory; meskipun tidak semua grand theoryberada pada level abstrak yang
sama, mereka menetapkan bahwa grand nursing theory memberikan pandangan secara
global, tetapi berdasarkan atas sifatnya yang umum dan keabstrakannya, banyak dari grand
teori tidak dapat diuji pada kondisi sekarang. Teori Orlando juga digambarkan sebagai
praktis teori. Praktis teori memberikan kerangka kerja untuk menetapkan kapan
menerapkan pedoman, menggambarkan arti untuk digunakan, dan menetapkan tujuan
yang akan digunakan untuk mengevaluasi hasil (George,1995).

3. Keadaan Umum (Generality)

Orlando mengilustrasikan kontak perawat–pasien pada keadaan pasien sadar,


dapat berkomunikasi dan memerlukan pertolongan. Meskipun tidak fokus pada pasien yang

P a g e 12 | 19
tidak sadar ataupun berkelompok. Aplikasi dari teorinya tetap dapat dikerjakan dengan
mudah. Perilaku non verbal adalah unsur dari perumusannya, oleh karena itu perawat dapat
fokus pada hal ini untuk menentukan kebutuhan pasien dan mengobservasi perubahan
perilaku non verbal setelah tindakan perawatan.

4. Ketepatan Empirik (Empirical Precision)

Pada buku Orlando yang kedua ”The Discipline And Teaching Of Nursing Process ;
An Evaluative Study” (1972), adalah laporan dari proyek penelitiannya untuk menguji
ketepatan rumusan perawatannya. Program pelatihan ini berdasarkan rumusannya sudah
berjalan selama 3 tahun sebelum proyek penelitian dimulai. Perawat dilatih untuk
menggunakan proses keperawatan secara disiplin pada hubungan perawat–pasien.

Tujuan dari proyek adalah untuk mengevaluasi keefektifan disiplin proses perawatan
pada kontak perawat di tempat kerja dan keefektifan program pelatihan, keefektifan
ditentukan oleh ada atau tidak hasil yang bermanfaat, yang dinilai oleh 2 penilai dari luar
yang dapat dipercaya. Penilai ini membandingkan antara perilaku awal dari subjek
dengan perilaku akhirnya.

5. Konsekuensi untuk diturunkan (Derivable Consequences)

Teori Orlando tetap efektif dan efisien dalam mencapai hasil yang bernilai
segera mengidentifikasi kebutuhan pasien dan kemampuan perawat untuk menentukan
kebutuhan pasien adalah kemajuan dari praktek keperawatan. Keteraturan proses perawatan
membuat perawat dapat melihat pasien dari sudut pandang keperawatan daripada orientasi
penyakit medisnya. Menggunakan teori Orlando menguntungkan pasien, meningkatkan
profesionalisme perawat dan memajukan profesi perawat.

P a g e 13 | 19
BAB IV

KESIMPULAN

Proses keperawatan dan proses disiplin Orlando keduanya menggambarkan rangkaian


tahapan. Setiap tahapan sama-sama tidak terpisah. Pada proses disiplin Orlando hampir
secara berkesinambungan saling mempengaruhi dimana perilaku pasien menjadi tujuan reaksi
perawat, mengarahkan perilaku perawat, mengarahkan reaksi pasien. Kedua proses tersebut
merupakan proses dinamis dan responsif terhadap perubahan kondisi pasien. Proses
keperawatan dan proses disipin Orlando mempunyai banyak persamaan.

Proses keperawatan panjang dan lebih formal dan fasenya lebih mendetail
dibandingkan proses disiplin Orlando. Dan membutuhkan perawat untuk menggunakan
pengetahuan dan prinsip keilmuan dan teori keperawatan. Orlando hanya membutuhkan
bahwa perawat harus mengikuti prinsipprinsip yang ia tetapkan.

P a g e 14 | 19
DAFTAR PUSTAKA

George. (1995). Nursing Theories (The Base for Profesional Nursing Practice), Fourth
Edition.

USA : Appleton & Lange.

Tomey Ann Marriner, Alligood M.R.(2006). Nursing Theorists and Their work. 6

Ed. USA : Mosby Inc.

Suwignyo, Purwo, 2011, Aplikasi Teori Ida Jean Orlando Dalam Asuhan Keperawatan di

P a g e 15 | 19

Anda mungkin juga menyukai