Anda di halaman 1dari 15

PARADIGMA SERTA KOMPONEN DAN KONSEP

TEORI KEPERAWATAN FLORENCE


NIGHTINGALE

DI SUSUN OLEH :
LALU ABDURRAHMAN FIRDAUS
NIM : 2011016

PROGRAM STUDIS-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HANG TUAH SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadirat  Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan
nikmat dan hidayah-Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan. Makalah ini
membahas mengenai komponen suatu teori serta empat konsep utama paradigma
keperawatan berdasarkan teori Nightingale, suatu teori keperawatan modern yang
menekankan kepada aspek lingkungan bagi kesehatan kliennya. Terima kasih
kami ucapkan kepada semua pihak yang ikut membantu kami dalam proses
penyelesaian makalah ini, yang pertama tentunya kepada Tuhan YME, serta Ibu
Sukma Ayu C.K,S.KeP.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Jselaku dosen fasilitator kelas C ,
dan kontribusi sesama teman dalam tim penyusun.
            Semoga makalah ini bisa memberi manfaat bagi penulis dan pembaca.
Penyusunan makalah ini tidak luput dari kekurangan maka penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca. Dengan kritik dan saran yang diberikan oleh
pembaca sehingga makalah ini bisa lebih disempurnakan lagi.

                                                                                    Surabaya, 15 September 2020

Penulis 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR           ............................................................................      1
DAFTAR ISI                          ............................................................................      2
ABSTRAK                             …………………………………………………      3
BAB I : PENDAHULUAN
            1.1 Latar
Belakang      …………………………………………………      4
            1.2 Rumusan Masalah  ………………………………………………..      5
            1.3 Tujuan
Penulisan   ………………………………………………....      5
            1.4 Sistematika Penulisan ……………………………………………..      5
            1.5 Metode Penulisan …………………………………………………      5
BAB II : ISI
2.1  Paradigma dalam Universal dan Keperawatan ……………………      6
2.2  Komponen Suatu Teori Berdasarkan  F.Ngihtigale :
2.2.1        Definisi            …….……………………..……...……..      6
2.2.2        Konsep            ………………………....………………      7
2.2.3        Asumsi            ………………….……..….……………      8
2.2.4        Fenomena        ……………..………….……………….      9
2.3  Empat Konsep Utama Paradigma Keperawatan Teori F.Nightingale:
2.3.1        Manusia           …………………………………...…….      9
2.3.2    Sehat-Sakit      ……………………………….………...    10
2.3.3    Lingkungan     ……………………………………....…    11
2.3.4    Keperawatan   …………………………………………    12
BAB III : PENUTUP
a.       Kesimpulan           ………………………………………………...     13
b.      Saran                     …………………………………………...……     13
DAFTAR
PUSTAKA                        ………………………………………………...     1    
ABSTRAK
Setiap orang dalam bidang keperawatan pasti mengenal Florence Nightingale.
Nightingale merupakan tokoh besar dalam bidang keperawatan karena kisahnya
sangat mengispirasi. Teori keperawatan menurut pandangan Nightingale lebih
berfokus pada peran lingkungan dalam proses penyembuhan. Teori ini dikenal
dengan teori keperawatan modern. Teori keperawatan terdiri dari empat
komponen, yaitu konsep, definisi, asumsi, dan fenomena. Nightingale juga
membahas mengenai empat konsep utama paradigma, yaitu manusia, sehat-sakit,
lingkungan, dan keperawatan. Makalah ini  berfokus pada pembahasan mengenai
teori keperawatan dan paradigma keperawatan menurut Nightingale. Bahasan
mengenai teori keperawatan dan paradigma keperawatan dalam makalah ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan individu mengenai bidang
keperawatan. Individu, ada baiknya, sejak dini diberi pengetahuan mengenai teori
dan paradigma keperawatan sehingga dapat menerapkan dan mengaplikasikan
asuhan keperawatan secara maksimal.

Kata Kunci: Florence Nightingale, Teori Keperawatan Modern, Teori Lingkungan, Paradigma


Keperawatan, Komponen dan Konsep Teori Keperawatan, Asuhan Keperawatan.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
        Latar belakang dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Konsep Keperawatan Dasar. Sejak adanya sejarah kehidupan
manusia di bumi ini, manusia telah berusaha mengumpulkan fakta. Dari fakta ini
kemudian disusun dan disimpulkan menjadi berbagai teori, sesuai fakta yang di
kumpulkan tersebut. Teori–teori tersebut kemudian digunakan untuk memahami
gejala–gejala alam dan kemasyarakatan yang lain. Sejalan dengan perkembangan
kebudayaan, teori–teori tersebut makin berkembang baik kualitas maupun
maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita rasakan sekarang ini.
        Makalah ini membahas tentang Teori Florence Nigthingale, yang
didalamnya berisi tentang isi dari konsep, definisi, asumsi, fenomena dari
Nightingale, pembahasan teori, dan konsep utama dari  dari pragdigma
keperawataan yaitu manusia, sehat sakit, lingkungan dan keperawatan
berdasarkan teori Nightingale. Apa yang berada dalam makalah ini sangat
bermanfaat dan berguna terutama bagi seorang perawat. Teori Nightingale adalah
teori yang mengemukakan tentang lingkungan.
        Florence Noghtingale sendiri adalah perawat yang pertama kali ada di
dunia dan beliau di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat
pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam
perkembangan ilmu keperawatan. Teori dari Florence nightingale sangatlah
bermanfaat bagi para perawat terutama pada saat kita merawat pasien. Mungkin
pada saat kita merawat pasien kita melupakan faktor lingkungan di sekitar pasien,
padahal lingkungan sangatlah berpengaruh dalam penyembuhan pasien. Pasien
sangatlah membutuhkan kenyamanan dan ketenangan pada saat dia di rawat.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi bahan perhatian kita semua.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan paradigma ?
2.      Apa yang dimaksud paradigm keperawatan ?
3.      Apa yang dimaksud dengan teori ?
4.      Kompenen-komponen apa yang terdapat pada teori ?
5.      Apa teori Nightingale ?
6.      Apa kaitan teori Nightingale dengan paradigma keperawatan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.      Untuk mengetahui pengertian paradigma
2.      Untuk mengetahui peradigma keperawatan
3.      Untuk mengetahui pengertian teori
4.      Untuk mengetahui komponen-kompenen yang terdapat pada teori
5.      Untuk mengetahui teori Nightingale
6.      Untuk mengetahui kaitan teori Nightingale dengan paradigma keperawatan

1.4  Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu bab I
pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan
sistematika penulisan. Bab II isi yang terdiri atas komponen teori yang meliputi
konsep, definisi, asumsi, dan fenomena serta konsep utama dari paradigma
keperawatan menurut teori Florence Nightingale yang meliputi manusia, sehat-
sakit, lingkungan, dan keperawatan. Bab III penutup yang terdiri atas kesimpulan
dan saran

1.5 Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu dengan
melakukan studi pustaka. Dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan
paradigm keperawatan dan teori keperawatan serta teori keperawatan Nightingale
yang dihubungkan pemicu. Kemudian, materi yang telah didapatkan dikemas
dalam satu kesimpulan melalui diskusi dalam kelompok.
BAB II
ISI

2.1 Paradigma secara Universal dan dalam Keperawatan


          Secara umum atau universal, dapat diambil pengertian menurut Thomas
Kunn  (1939) , paradigma adalah sebagai model, pola atau pandangan yang
dilandasi pada dua karaktersitik, yaitu penampilan dari kelompok yang
menunjukkan keberadaannya terhadap sesuatu yang diyakini dan terbuka untuk
penyelesaian masalah dalam kelompoknya.
            Berdasar pada paradigma secara umum, maka paradigm
keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau bagaimana cara
melihat, memikirkan, member makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan, dapat berbentuk ilmu, teori, dan
filosofi yang dapat diterima dan diterapkan dalam keperawatan. Paradigm
keperawatan membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori
tersebut guna mengembangkan model konseptual dan teori-teori keperawatan
sebagai kerangka kerja keperawatan. Dengan demikian paradigm keperawatan
member arah kepada perawat untuk menyelesaikan dan mencari jalan keluar pada
suatu masalah yang dihadapinya.
            Terdapat empat konsep dasar dalam paradigm keperawatan, yaitu manusia,
sehat-sakit, lingkungan dan keperawatan, yang dalam ini akan dibahas selanjutnya
menurut teori F. Nightingale.
2.2 Komponen Suatu Teori Berdasarkan F.Nightingale
           2.2.1 Definisi                   
        Definisi Teori dari Florence Nightingale  adalah walaupun lingkungan
mempunyai kehidupan sosial, emosional, dana spekfisikal, Nightingale
menekankan pada aspek fisiknya. Kesehatan Tetap sehat dan menggunakan
stamina tubuh untuk kebutuhan yang luas. Kesehatan merupakan usaha menjaga
agar tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari faktor
kesehatan lingkungan. Dimana didalamnya membahas pula gaya yang berperan :
1)      Gaya Psikologik : mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan
bagaimana cara tubuh memperoleh cairan dan elektrolit, akitivitas dan istirahat,
sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan penyerapan makanan, perlingdungan, perasaan
dan neurologi serta fungsi endokrin.
2)      Gaya Konsep Diri : Termasuk di dalamnya dua komponen yaitu  fisik diri, yang
mengembangkan indra peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang
melibatkan ideal diri, konsistensi diri dan etika moral diri
3)      Gaya Aturan Fungsi : yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan
mengacu pada performa dalam melakukan aktivitas berdasarkan posisinya dalam
kehidupan sosial.
4)      Gaya Interdependen : mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang
bertentang dan mendukung sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih saying
dan perhatian
           2.2.2 Konsep
          Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks
lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan
psikologis dan lingkungan sosial.
1)   Lingkungan fisik (physical enviroment)
Lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor
tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan
mempengaruhi pasien dimana pun dia berada didalam ruangan harus bebas dari
debu, asap, bau-bauan.
2)   Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, kumpulan
data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting
untuk pencegahan penyakit.  Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan
kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih
dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.
3)   Lingkungan psikologi (psychology environment)
F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negative dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.  Oleh
karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan
sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas  manual dapat merangsang
semua factor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
           2.2.3 Asumsi
          Asumsi utama teori nightingale yaitu, Nightingale percaya bahwa setiap
wanita dapat menjadi perawat tentu dalam  pengertian perawatan sebagai
wujud  tanggung jawab seseorang terhadap kesehatan.Menurut  Nightingale
selama perawatannya, klien berada dalam kondisi pasif  yang tidak memengaruhi
perawat maupun lingkungan. Nightingale mendefinikan kesehatan sebagai kondisi
sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas
maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh
untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat
kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga agar proses reparative ini tidak
terganggu. Nightingale memfokuskan teorinaya pada lingkungan, namun
lingkungan yang dimaksud disini lebih berkutat pada lingkungan fisik seperti
tercermin pada komponen lingkungan di atas. Nightingale sendiri tidak
menyebutkan lingkungan emosional maupun lingkungan sosial di  dalam teori nya
, karena teori tersebut memang disesuaikan dengan kodisi pada masa itu, yaitu
masa perang.

2.2.4 Fenomena
          Fenomena merupakan sesuatu yang tampak, Fenomena adalah suatu fakta
atau peristiwa yang dapat diamati dan merupakan aspek-aspek  yang dapat
dirasakan atau dialami. Dalam dunia keperawatan, fenomena merefleksikan
praktik keperawatan karena teori keperawatan berfokus pada asuhan keperawatan.
2.3 Konsep Utama Paradigma Keperawatan Teori F.Nightingale
2.3.1 Manusia
          Manusia mencerminkan tiga komponen, yaitu body, mind, and spirit.
Ketiga komponen tersebut saling berpengaruh dan menjadi satu kesatuan.
Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus terpenuhi. Kebutuhan-
kebutuhan tersebut melipupi kebutuhan bio-psiko,sosio,spiritual, kultural
(Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Ners, 2012). Manusia mencari dan
menggunakan sumber-sumber yang diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasarnya.
          Keperawatan melihat manusia sebagai seorang klien yang menjadi sasaran
utama dalam memberikan pelayanan kesehatan. Hal ini tidak jauh berbeda dengan
pandangan Nightingale mengenai manusia. Nightingale melihat manusia sama
seperti seorang klien. Konsep manusia menurut Nightingale, yaitu hubungan
timbal balik manusia dengan lingkungannya (Yetti, 2014).
Nightingale dikenal dengan teori keperawatannya yang berlandaskan pada
lingkungan sekitar pasien. Lingkungan yang dimaksud oleh Florence, yaitu
lingkungan fisik yang meliputi kebutuhan dasar manusia. Hal ini dikarenakan
situasi Nightingale yang berada pada situasi perang. Konsep manusia dalam
keperawatan  menjadikan manusia sebagai pusat dalam pemberian asuhan
keperawatan dan landasan dalam praktik/asuhan keperawatan. Manusia selalu
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan hal ini dapat mempengaruhi status
kesehatannya.
        Nightingale telah menginspirasi dunia keperawatan melalui pemikiran-
pemikiran hebatnya. Nightingale beranggapan bahwa setiap manusia merupakan
individu yang berbeda. Nightingale berfokus pada tujuan dalam meningkatkan
kesembuhan klien, yaitu lebih bertindak produktif dan memberikan asuhan
keperawatan yang lebih efisien. Hal ini yang menganjurkan perawat untuk
bertanya pendapat klien mengenai asuhan/pelayanan keperawatan yang
diberikan sudah sesuai dengan kondisi klien atau belum. Nightingale menekankan
bahwa perawat mengontrol dan bertanggung jawab terhadap lingkungan internal
dan eksternal klien. Hal ini secara langsung mengharuskan perawat untuk mampu
mengendalikan keinginan pribadi dan perilaku masing-masing
individu. Nightingale menekankan untuk dapat menghargai setiap orang dari
berbagai latar belakang dan tidak menghakimi orang lain.
2.3.2 Sehat-Sakit
          Kesehatan adalah karunia Tuhan yang harus disyukuri, dipelajari,
dilindungi, dan ditingkatkan. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus inverstasi
serta modal utama untuk berkarya dan beraktifitas serta produktif merupakan
tujuan hidup manusia. Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhi
kebutuhan pokoknya sebagai umat manusia sesuai dengan tingkat dan derajat
masing-masing. Sehat yaitu individu yang mampu memanipulasi pengaruh
lingkungan tanpa menimbulkan ketegangan serta tidak menimbulkan ketidak
seimbangan pada dirinya. Sehat adalah adanya keseimbangan komponen-
komponen biologis, psikologis, sosial budaya dan spritual individu.
          Nightingale mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan baik dan
menggunakan semua kekuatan atau sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup
(Alligood dan Tomey, 2010). Nightingale juga mendefinisikan kesehatan sebagai
kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga
batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan
tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu
dapat kembali sehat (Asmadi, 2008). Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh
berbagai macam dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh,
baik fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi tubuh.
          Nightingale melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan
(reparative process) (Kusnanto, 2004). Konsep sehat-sakit Nightingale berfokus
pada perbaikan untuk sehat. Asumsi sehat-sakit Nightingale ialah perawatan
sebagai wujud tanggung jawab seseorang terhadap kesehatan. Manfaat teori ini
ialah menjadi suatu pijakan bagi pengembangan teori keperawatan sesudahnya,
dapat diterapkan dengan modifikasi dalam banyak tatanan keperawatan,
mendorong pemikiran produktif bagi perawat dan profesi keperawatan (Asmadi,
2008).
2.3.3 Lingkungan
        Lingkungan adalah semua kondisi yang mungkin mempengaruhi klien dan
tempatnya berada,  dimana terdapat kebutuhan pelayanan kesehatan.Terdapat
hubungan berkelanjutan antara klien dan lingkungan. Hubungan tersebut dapat
berupa pengaruh positif dan negative pada tingkat kesehatan manusia dan
kebutuhan pelayanan kesehatan. Selain itu, semua faktor-faktor di rumah, tempat
kerja, atau komunitas juga mempengaruhi tingkat kesehatan klien dan kebutuhan
pelayanan kesehatan.
          Dengan meyakini pentingnya faktor kondisi lingkungan yang sehat
berhubungan dengan status kesehatan klien. Didalamnya terdapat banyak
komponen lingkungan yang penting yang berpengaruh pada kesehatan, seperti
udara segar, air bersih, saluran pembuangan yang efisien, kebersihan, cahaya, dll.
Dengan aspek komponen lingkungan yang paling diutamakan
oleh  Nightingale  ketika melakukan perawatan terhadap klien yaitu ventilasi yang
cukup bagi klien.
Pada Meleis (2006) menyebutkan bahwa konsep Nightingale tentang
lingkungan berfokus pada pelayanan keperawatan dan sarannya, bahwa perawata
tidak perlu mengatahui semua tentnag proses penyakit yang merupakan awal
usaha untuk membedakan antara keperawatan dengan kedokteran, seperti
penyediaan udara segar, pencahayaan, kehangatan, sanitasi, ketenangan, dan
nutrisi yang kuat (Nightingale, 1860)

2.3.4 Keperawatan
          Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi pada manusia dan
kemanusiaan,  mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat diatas
kepentingan sendiri, menggunakan pendekatan holistic, bentuk pelayanannya
bersifat humanistik, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
berpegang pada standar asuhan keperawatan serta menggunakan kode etik
keperawatan sebagai tuntutan utama melaksanakan asuhan keperawatan. Teori
Nightingale dan kaitannya dengan keperawatan, Nightingale merupakan pelopor
model awal keperawatan
BAB III
PENUTUP

a.    Kesimpulan
1)   Florence nightingale memandang pasien dalam konteks keseluruhan
lingkunganya itu lingkungan fisik, psikologis, social
2)   Florence nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian
udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi ade
kuat.

b.   Saran
Florence nightingale merupakan seorang perawat yang perlu dijadikan teladan
dalam proses keperawatandan proses penyembuhan penyakit. Karena nightingale
sangat mementingkan konteks keseluruhan lingkungan pasien yang tidak hanya
berkutat pada obat dan pengobatan pasien, untuk demi kesembuhan pasien. Maka
sebagai perawat yang baik kita harus membuat pasien nyaman agar kondisinya
cepat membaik atau tidak menjadi lebih parah.
DAFTAR PUSTAKA

·                Kusnanto. (2004). Pengantar praktik dan profesi keperawatan profesional.


Jakarta: EGC.
·                Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
·                Soemowinoto, S. Pengantar filsafat ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
·                Nursalam., Efendi, F. (nd). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
·                Yetti, K. (2014). Nursing Theory [PowerPointSlides]. [Kuliah Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan II]. 17 Februari 2014. Depok.
·                Alligood, M., Tomey, A. 2010. Nursing theorists and their work seventh
edition . Missouri: Elsevier
·                Brink, Pamela J., Wood, Marilynn. 1998. Langkah Dasar dalam
Perencanaan Riset Keperawatan: Dari Pertanyaan Sampai
Profesional. Terj.Oleh: Maryani, Anisk. Jakarta: EGC.
·                Afifah, Efy. Keragaman Budayadan Perspektif Transkultural dalam
Keperawatan, http://staff.ui.ac.id/internal/132051049/material/transkultural
nursing.pdf. Diakses  pada  21 Februari 2014.
·                Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan, Edisi 7
buku 1.Terj.Oleh: Ariyanto. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
·                Soemowinoto, S. Pengantar filsafat ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
·                Nursalam., Efendi, F. (nd). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
·                Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran. (2012). Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan Ners. Bandung: Universitas Padjajaran.
·                Christensen, Paula J. Kenney, Jannet W. 2009. Nursing Process: Application
of Conceptual Models, fourth edition. London: Mosby-Year Book,Inc.
·                Anwar, Yesmil. Adang. 2008. Pengantar Sosial Hukum.Jakarta: Grasindo.
·                West, Richard.Turner, Lynn H. 2007. Introducing Communication Theory:
Analysis and Application, third edition. New York: Mc. Graw Hill

Anda mungkin juga menyukai