DI SUSUN OLEH :
LALU ABDURRAHMAN FIRDAUS
NIM : 2011016
Klien mengalami sesak sejak 3 hari yang lalu denngan RR 30x/menit dan napas
bau keton ,sesak dirasakan semakin berat bila klien duduk ditempat tidur, sesak
membuat klien tidak mampu berjalan dari tempat tidur
II. Makan dan minum dengan cukup
Klien Mengalami mual dan muntah dan nafsu makan menurun,pola makan klien
yaitu ¼ porsi yang dianjurkan berdasarkan program diet DM, kadar glukosa klien
yaitu 650 mmol
III. Eliminasi
Klien BAB 1x dan BAK dengan menggunakan pispot dengan urin output 1400
cc/24 jam
IV. Bergerak dan olah raga untuk menjaga postur tubuh
Klien mengalami Bedrest total dikarenakan sesak jika berjalan atau berdiri dari
tempat tidur, dan K lien mengalami gangrene pada extremitas bawah sehingga
membuat keterbatasan dalam bergerak dan menjaga postur tubuh
V. Tidur dan istirahat
Klien mengeluh terganggu tidurnya disebabkan karena sesak yang dialami klien
VI. Memilih pakaian yang cocok
integument
Klien tidak mengalami demam dan menggigil,dengan kebersihan tubuh terawatt
dengan baik, namun pada system intugumen klien mengalami gangguan yaitu
adanya gangrene pada extremitas
IX. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan rasa
takut atau pendapat
Klien kurang mampu memenuhi kebutuhan untuk mengungkapkan pendapat nya,
sehingga penyakit DM klien diketahui sejak umur 40 tahun
X. Beribadah sesuai kepercayaan
fasilitas kesehatan
Klien biasa berobat hanya dipuskesmas, jika sakit klien hanya membeli obat
diwarung
C. Peran Ners :
Peran pelengkap, penolong dan partner dalam mempertahankan atau memulihkan
kemandirian dalam pemenuhan empat belas kebutuhan dasar.
1. Mempertahankan kemampuan klien untuk bernapas normal
2. Mempertahankan kemampuan klien untuk makan dan minum dengan cukup
3. Mempertahankan kemampuan dalam memenuhi aktifitas kilen
4. Melindungi integument dari bahaya infeksi
D.Masalah Keperawatan
Tidak mempunyai kekuatan/kemampuan , kemauan atau pengetahuan
1. Ketidak mampuan klien dalam bernapas normal
2. Ketidakmampuan klien untuk makan dan minum dengan cukup
3. Ketidakmampuan klien dalam memenuhi kebutuhan aktifitas (bergerak atau
olahraga)
4. Ketidakmapuan klien melindungi system integument
E. Fokus Intervensi
a. Sesak pada klien Tn”A” teratasi,tidak adanya bau keton TTV dalam batas normal
(TD 120/80mmhg. N : 60-80x /menit RR: 12x/menit, suhu 36 c)
b. Mual dan muntah teratasi, makan dan minum dengan cukup, kadar gula dalam
darah dalam batas normal
c. Tidak adanya kelemahan atau pusing saat aktifitas dan luka gangrene pada
extremias klien dapat sembuh TTv dalam batas normal
d. Gangrene pada extremitas klien dapat sembuh sesuai dengan tahap penyembuhan
luka, dan tidak adanya tanda tanda infeksi
F. Cara Metode Intervensi
masalah keperawatan kebutuhan bernapas
Intervensi Mandiri
1. Monitor tanda-tanda sesak nafas (frekuensi, pernafasan cuping hidung, retraksi
dinding dada, pengunaan otot-otot asesoris)
2. Evaluasi bunyi paru
3. Pantau warna mukosa dan daerah akral
4. Pantau saturasi oksigen
5. Bantu pernafasan dengan oksigen 2 L/menit
6. Batasi intake cairan
7. Batasi intake sodium
8. Bantu mencari posisi yang nyaman untuk bernafas
Intervensi Kolaborasi
a. Pantau serial gas darah
masalah keperawatan Makan dan minum yang cukup
Intervensi Mandiri
1. Kaji riwayat pengeluaran berlebih : poliuri, muntah,
2. Pantau tanda vital
3. Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membrana mukosa
4. Ukur BB tiap hari
5. Pantau masukan dan pengeluaran, catat BJ Urine
6. Berikan cairan paling sedikit 2500 cc/hr
7. Catat hal-hal seperti mual, nyeri abdomen , muntah, distensi lambung
8. Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan
yang dapat dihabiskan pasien
9. Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen, perut kembung, mual,
muntahan makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa
sesuai indikasi
10. Observasi tanda hipoglikemia : penurunan kesadaran, kulit lembab/dingin, nadi
cepat, lapar, sakit kepala, peka rangsang
11. Libatkan keluarga/pasien dalam perencanaan makanan
INTERVENSI KOLABORASI
1. Berikan NaCl, ½ NaCl, dengan atau tanpa dekstrose
2. Pantau pemeriksaan laboraorium : Ht, BUN/Creatinin, Na, K
3. Lakukan pemeriksaan gula darah denggan menggunakan finger stick
4. Pantau pemeriksaan laboratorium seperti glikosa darah, aseton, pH dan HCO3
5. Berikan pengobatan insulin secara teratur dengan IV intermiten/ kontinyu (5 – 10
IU/jam) sampai glukosa darah 250 mg/dl
masalah keperawatan ketidak mampuan klien dalam melaksanakan aktifitas dan
olahraga
Intervensi keperawatan mandiri
1. Kaji kemampuan aktifitas klien
Hasil Pemeriksaan penunjang
Klien Mengalami mual dan muntah dan nafsu makan menurun,pola makan klien
yaitu ¼ porsi yang dianjurkan berdasarkan program diet DM, kadar glukosa klien
yaitu 650 mmol
III. Eliminasi
Klien BAB 1x dan BAK dengan menggunakan pispot dengan urin output 1400
cc/24 jam
IV. Bergerak dan olah raga untuk menjaga postur tubuh
Klien mengalami Bedrest total dikarenakan sesak jika berjalan atau berdiri dari
tempat tidur, dan K lien mengalami gangrene pada extremitas bawah sehingga
membuat keterbatasan dalam bergerak dan menjaga postur tubuh
V. Tidur dan istirahat
Klien mengeluh terganggu tidurnya disebabkan karena sesak yang dialami klien
VI. Memilih pakaian yang cocok
XIV. Belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu dan menggunakan fasilitas
kesehatan
Klien biasa berobat hanya dipuskesmas, jika sakit klien hanya membeli obat
diwarung
C. Peran Ners :
Peran pelengkap, penolong dan partner dalam mempertahankan atau memulihkan
kemandirian dalam pemenuhan empat belas kebutuhan dasar.
1. Mempertahankan kemampuan klien untuk bernapas normal
2. Mempertahankan kemampuan klien untuk makan dan minum dengan cukup
3. Mempertahankan kemampuan dalam memenuhi aktifitas kilen
4. Melindungi integument dari bahaya infeksi
D.Masalah Keperawatan
Tidak mempunyai kekuatan/kemampuan , kemauan atau pengetahuan
1. Ketidak mampuan klien dalam bernapas normal
2. Ketidakmampuan klien untuk makan dan minum dengan cukup
3. Ketidakmampuan klien dalam memenuhi kebutuhan aktifitas (bergerak atau
olahraga)
4. Ketidakmapuan klien melindungi system integument
E. Fokus Intervensi
a. Sesak pada klien Tn”A” teratasi,tidak adanya bau keton TTV dalam batas normal
(TD 120/80mmhg. N : 60-80x /menit RR: 12x/menit, suhu 36 c)
b. Mual dan muntah teratasi, makan dan minum dengan cukup, kadar gula dalam
darah dalam batas normal
c. Tidak adanya kelemahan atau pusing saat aktifitas dan luka gangrene pada
extremias klien dapat sembuh TTv dalam batas normal
d. Gangrene pada extremitas klien dapat sembuh sesuai dengan tahap penyembuhan
luka, dan tidak adanya tanda tanda infeksi
F. Cara Metode Intervensi
masalah keperawatan kebutuhan bernapas
Intervensi Mandiri
1. Monitor tanda-tanda sesak nafas (frekuensi, pernafasan cuping hidung, retraksi
dinding dada, pengunaan otot-otot asesoris)
2. Evaluasi bunyi paru
3. Pantau warna mukosa dan daerah akral
4. Pantau saturasi oksigen
5. Bantu pernafasan dengan oksigen 2 L/menit
6. Batasi intake cairan
7. Batasi intake sodium
8. Bantu mencari posisi yang nyaman untuk bernafas
Intervensi Kolaborasi
a. Pantau serial gas darah
masalah keperawatan Makan dan minum yang cukup
Intervensi Mandiri
1. Kaji riwayat pengeluaran berlebih : poliuri, muntah,
2. Pantau tanda vital
3. Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membrana mukosa
4. Ukur BB tiap hari
5. Pantau masukan dan pengeluaran, catat BJ Urine
6. Berikan cairan paling sedikit 2500 cc/hr
7. Catat hal-hal seperti mual, nyeri abdomen , muntah, distensi lambung
8. Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan
yang dapat dihabiskan pasien
9. Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen, perut kembung, mual,
muntahan makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa
sesuai indikasi
10. Observasi tanda hipoglikemia : penurunan kesadaran, kulit lembab/dingin, nadi
cepat, lapar, sakit kepala, peka rangsang
11. Libatkan keluarga/pasien dalam perencanaan makanan
INTERVENSI KOLABORASI
1. Berikan NaCl, ½ NaCl, dengan atau tanpa dekstrose
2. Pantau pemeriksaan laboraorium : Ht, BUN/Creatinin, Na, K
3. Lakukan pemeriksaan gula darah denggan menggunakan finger stick
4. Pantau pemeriksaan laboratorium seperti glikosa darah, aseton, pH dan HCO3
5. Berikan pengobatan insulin secara teratur dengan IV intermiten/ kontinyu (5 – 10
IU/jam) sampai glukosa darah 250 mg/dl
masalah keperawatan ketidak mampuan klien dalam melaksanakan aktifitas dan
olahraga
Intervensi keperawatan mandiri
1. Kaji kemampuan aktifitas klien
2. Anjurkan pasien untuk berganti posisi saat tidur untuk mencegah terjadinya
dikubitus
3. Periksa TTV klien
masalah keperawatan tidak mampu melindungi integument
Intervensi keperawatan mandiri
1. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan
2. Kaji adanya tanda tanda infeksi
3. Rawat luka dengan baik dan benar : membersihkan luka secara aseptik
menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan yang menempel pada
luka dan nekrotomi jaringan yang mati
Intervensi Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus
pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik
H. Konsekensi Implementasi
Kebutuhan dasar klien terpenuhi
Klien kembali bernapas normal 12-16 x/menit
Klien mampu makan minum dengan cukup kadar glukosa darah kembli normal
Klien dapat melaksanakan aktifitas denngan tidak merasakan adanya keluhan
lemas dan pusing
Klien dapat memenuhi kebersihan tubuh dan tidak adanya tanda tanda infeksi
pada luka i,luka gangrene dapat sembuh sesuai dengan tahap penyembuhan luka
2. Anjurkan pasien untuk berganti posisi saat tidur untuk mencegah terjadinya
dikubitus
3. Periksa TTV klien
masalah keperawatan tidak mampu melindungi integument
Intervensi keperawatan mandiri
1. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan
2. Kaji adanya tanda tanda infeksi
3. Rawat luka dengan baik dan benar : membersihkan luka secara aseptik
menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan yang menempel pada
luka dan nekrotomi jaringan yang mati
Intervensi Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus
pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik
H. Konsekensi Implementasi
Kebutuhan dasar klien terpenuhi
Klien kembali bernapas normal 12-16 x/menit
Klien mampu makan minum dengan cukup kadar glukosa darah kembli normal
Klien dapat melaksanakan aktifitas denngan tidak merasakan adanya keluhan
lemas dan pusing
Klien dapat memenuhi kebersihan tubuh dan tidak adanya tanda tanda infeksi
pada luka i,luka gangrene dapat sembuh sesuai dengan tahap penyembuhan luka