S DENGAN KASUS
TB PARU DI RUANGAN ICU (INTENSIVE CARE UNIT )
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POSO
DISUSUN OLEH
NAMA : NURFITRIA
NIM : PO7120421047
A. IDENTITAS PASIEN
1. Identitas Klien
Nama : TN.S
Umur : 62 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Agama : Kristen
Suku : Pamona
Alamat : Malino
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.M
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Agama : Kristen
Suku : Pamona
Alamat : Malino
Hubungan dengan klien :Anak
B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama saat masuk RS : Sesak nafas
2. Riwayat keluhan utama :Klien masuk RS diantar oleh anak dan
keluarganya dengan keluhan sesak nafas
dialami sejak ± 1 minggu terakhir, batuk
2 minggu, nyeri dada saat batuk.
3. Keluhan utama saat pengkajian : Sesak nafas
4. Keluhan lain yang menyertai : klien mengatakan sesak nafas disertai
batuk berdahak yang susah dikeluarkan
,nyeri dada saat batuk dan nyeri
dirasakan seperti tertusuk- tusuk dan
hilang timbul skala nyeri 4 (sedang).
5. Riwayat kesehatan masa lalu : klien mengatkan pernah masuk
puskesmas
dengan keluhan yang sama.
6. Riwayat kesehatan keluarga : Didalam keluarga klien tidak ada
menderita
penyakit yang sama .
7. Riwayat alergi (obat dan makanan) : klien mengatakan tidak ada alergi
obat
dan makanan
C. GENOGRAM
62
KET:
: Perempuan : Meninggal
BAK
Frekuensi 4-6 kali/hari Terpasag kateter
Warna Warna kuning Warna kuning pekat
Jumlah - 1500 cc
urine
9. Genetalia
Inspeksi : tidak dilakukan pemeriksaan
10. Ekstremitas atas
Inspeksi : kedua tangan dapat bergerak dan jumlah jari-jari lengkap
simetris kiri, terpasang IVFD Nacl 0,9% ,
Palpasi : ,tidak ada nyeri tekan CRT<2 detik
4 4
4 4
12. Kulit
Inspeksi : tidak ada bintik merah, tidak adanya alergi, tidak ada
edema,turgor kulit baik dan elastis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
F. DATA PENUNJANG
Ruang poli : ICU
Tgl pemeriksaan : 03-01-2022
Diagnosa : Tb paru
Nama pasien : Tn. S
Jk / umur : 62 Tahun
No. RM : 159749
FOTO THORAXS
Tanggal:04 januari 2022
KESAN :
-Tanda-tanda edema paru
-Pneumoia bilateral disertai infected bronchiectasis
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
1. Klien mengatakan sesak nafas 1. TTV
2. Klien mengatakan batuknya TD : 101/71 mmHG
berdahak dan susah dikeluarkan N : 97 x/menit
R : 32x/menit
3. Klien mengatakan BB menurun
S : 37.1ºc
4. Klien mengatakan nyeri dada saat 2. klien tampak gelisah
batuk 3. klien tampak lemah
5. Klien mengatakan nyeri dirsakan 4. terdengar suara tambahan ronchi
tertusuk-tusuk pada paru
6. Klien mengatakan nyeri hilang 5. menggunakan alat bantu
timbul pernafasan ( oksigen mengunakan
7. Klien mengatakan badan terasa NRM 10 lpm)
lemas 6. KU: lemah
8. Klien mengatakan sulit tidur 7. Spo2 : 84%
9. Klien mengatakan sering
terbangung tengah malam 8. klien tampak meringis
10. Klien mengatakan aktivitas nya 9. skala nyeri 4
dibantu oleh istrinya .
11. Klien mengeluh lemas dan tidak 10. Terdapat lingkar hitam dikantung
mampu beraktivitas karena sesak. mata
11. Aktivitas klien tampak dibantu
keluarga dan perawat
12. Klien tampak berbaring di tempat
tidur
ANALISA DATA
Nama klien : TN.R
Diagnosa Medis : TB Paru
No Data Etiologi Masalah
1 Ds : Sekresi yang tertahan Bersihan jalan nafas
1. Klien mengatakan sesak
tidak efektif
nafas
2. Klien mengatakan
batuknya berdahak dan
susah dikeluarkan
DO :
1. TTV
TD : 101/71 mmHG
N : 97 x/menit
R : 32x/menit
S : 37.1ºc
2. klien tampak gelisah
3. klien tampak lemah
4. terdengar suara tambahan
ronchi pada paru
5. menggunakan alat bantu
pernafasan ( oksigen
mengunakan NRM 10
lpm)
6. Spo2 : 84%
DO :
1. KU Lemah
2. klien tampak meringis
3. skala nyeri 4
DO :
1. Ku /lemah
2. Terdapat lingkar hitam
dikantung mata
3. Klien tampak gelisah
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Bersihan jalan napas Setelah dilakukan MANAJEMEN JALAN NAPAS
tidak efektif b/d intervensi Observasi
sekresi yag tertahan keperawatan 1. Monitor pola napas
d/d selama 3x24 jam 2. Monitor bunyi napas
Ds : maka bersihan tambahan
3. Klien jalan napas 3. Monitor sputum
mengatakan meningkat dengan Terapeutik
kriteria hasil: 1. Posisikan semi fowler
sesak nafas
1. klien dapat 2. Berikan minum hangat
4. Klien batuk efektif 3. Berikan oksigen ,jika perlu
mengatakan 2. frekuensi Edukasi
nafas (RR) 1. Ajarkan teknik batuk efektif
batuknya
klien dalam Kalaborasi
berdahak dan batas normal . 1. Kolaborasi pemberian obat
susah 3. Tidak ada
suara nafas
dikeluarkan
tambahan
DO :
1. TTV
TD : 101/71
mmHG
N : 97 x/menit
R : 32x/menit
S : 37.1ºc
2. klien tampak
gelisah
3. klien tampak
lemah
4. terdengar suara
tambahan ronchi
pada paru
5. menggunakan
alat bantu
pernafasan
( oksigen
mengunakan
NRM 10 lpm)
6. Spo2 : 84%
EDUKASI
1. Jelaskan tdur cukup selama
sakit
2. Anjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur
3. Anjurkan menghindari
makanan /minuman yang
menganggu tidur
No Hari / Diagnosa
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan
1 Rabu 10.05 DX. 1 1). Memonitor pola napas JAM : 13.00
5/januari / Hasil : P : 32x/i S:
2022 10.08 2). Memonitor bunyi napas tambahan - Klien mengatakan sesak nafas
Hasil : terdengar suara ronchi - Klien mengatakan batuk dan
10.10 3). Memonitor sputum dahakya belum bisa dikeluarkan
Hasil : sputum belum bisa dikeluarkan O:
10.12 4). Memposisikan semi fowler TD : 101/71 mmhg
Hasil : Klien mampu mengikuti arahan yang N : 97 x/menit
sudah duanjurkan R : 32x/menit
10.15 5). Memberikan minum hangat S : 37.1ºc
Hasil : keluarga klien memberikan air hangat - Terpasang Oksigen
10.18 6). Memberikan oksigen ,jika perlu mengunakan NRM 10 lpm
Hasil : Memasang oksigen 10 lpm /NRM - Terdengar suara ronchi
10.20 7). Mengkalaborasi pemberian obat A:
Hasil : Therap nebu inhalasi Combivent Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor pola napas
2. Monitor bunyi napas tambahan
3. Monitor sputum
4. Posisikan semi fowler
5. Berikan minum hangat
6. Berikan oksigen ,jika perlu
7. Kolaborasi pemberian obat
2 10.25 DX. 2 1).Mengidentifikasi lokasi , krakteristik durasi Jam: 13.20
,frekuensi ,kualitas.
Hasil : Klien mengatakan nyeri dada S:
dirasakan tertusuk-tusuk dan hilang -Klien mengatakan nyeri dada
timbul O:
10:28 2).Mengidentifikasi skala nyeri - klien tampak meringis
Hasil : Skala nyeri 4 ( sedang ) - skala nyeri 4(sedang)
10.30 3).Mengidentifikasi faktor yang memperberat A :
dan memperingan nyeri Masalah belum teratasi
Hasil : Faktor memperberat nyeri pada klien P:
yaitu ketika klien melakukan banyak Lanjutkan intervensi
aktivitas. 1. Identifikasi lokasi , krakteristik
10.32 4).mengidentifikasi pengetahuan dan durasi ,frekuesni ,kualitas .
keyakinan tentang nyeri 2. Identifikasi skala nyeri
Hasil : klien belum mengetahui cara 3. Identifikasi faktor yang
mengurangi nyeri . memperberat dan memperingan
10.35 5).Memberikan teknik nonfamakologi nyeri
Hasil : tidak diberikan teknik nafas dalam 4. Identifikasi pengetahuan dan
karna sesak keyakinan tentang nyeri
10.38 6).Memfasilitasi istirahat tidur 5. Fasilitasi istirahat tidur
Hasil : tempat tidur dan mematikan lampu 6. Pemberian analgetik jika perlu
jika klien mau tidur .
10.40 7).Menjelaskan penyebab,periode dan
pemicu nyeri
Hasil : klien belum mengetahui penyebab
nyerinya .
10.42 08.).Pemberian analgetik jika perlu
Hasil : -
3 10.45 1).Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur Jam: 13.30
DX.3 Hasil : klien mengatakan sulit tidur
10.48 2).Mengindentifikasi faktor penganggu tidur ( S:
1. Klien mengatakan sulit tidur
fisik dan /atau psikolog )
2. Klien mengatakan tidur hanya 3
Hasil : klien mengatakan sering terbangun sesak
tengah malam 3. Klien mengatakan sering
10.50 3).Mengindentifikasi makanan dan minuman terbangun tengah malam
yang menganggu tidur nya ( mis, kopi
,teh,alcohol makan dan mendekati waktu tidur O:
,minum banyak sebelum tidur 1. Kesadaran compos mentis
2. Ku :lemah
Hasil :klien mengatakan tidur hanya 3 jam
3. Terdapat lingkar hitam di
10.52 4).Memodifikasi lingkungan ( mis, kantung mata
pengcahayaan ,kebisingan ,suhu matras 4. Klien tampak gelisah
,tempat tidur ) A:
Hasil : klien jika ingin tidur klien bisa Masalah belum teratasi
mematikan lampu atau mengatur suhu dan
memperhatikan tempat tidur
P:
10.55 5).Membatasi waktu tidur siang jika perlu
Hasil : klien belum bisa untuk membatasi Lanjutkan intervensi
waktu siang
10.58 6).Memfasilitasi menghilangkan stres 1. Identifikasi pola aktivitas dan
sebelum tidur tidur
Hasil : klien harus tidur 2. Identifikasi faktor penganggu
11.00 7).Menetapkan jadwal rutin tidur ( fisik dan /atau
Hasil : klien menetapkan jadwal tidurnya pisikolog )
mulai dari pukul 21.00 3. Modifikasi lingkungan ( mis,
11.02 8). Melakukan prosedur untuk meningkatkan pengcahayaan ,kebisingan
kenyamanan (pengaturan posisi ) ,suhu matrasa ,tempat tidur )
Hasil :klien posisi semi fowler 4. Batasi waktu tidur siang jika
11.05 9).Menjelaskan tidur cukup selama sakit perlu
Hasil : klien belum mengerti bahwa tidur 5. Fasilitasi menghilangkan
cukup sangat penting untuk kesehatan stres sebelum tidur
11.15 10). Menganjurkan menghindari makanan 6. Anjurkan menghindari
/,minuman yang menganggu tidur makanan /minuman yang
Hasil : klien mengikuti anjuran menganggu tidur