Oleh :
SERPONG
2023/2024
FORMAT PENGKAJIAN
DATA DEMOGRAFI
Nama : Ny. N
Agama : Islam
Status : Istri
Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Usia : 62 tahun
Suhu : 37,0 0C
Riwayat kesehatan
PENGKAJIAN SISTEM
Aspek psikososial
1. Sistem Kardiovaskular
Dari hasil inspeksi bentuk dada klien simetris antara kanan dan kiri, tidak ada
pembengkakan dibagian leher klien, TD : 162/94mmHg, Nadi : 83 x/menit.
2. Sistem Respirasi
Takipnea, Respirasi 23x/menit. Berdasarkan hasil inspeksi bahwa hasil klien tidak
sesak, pergerakan rongga dada simetris. Didapatkan suara nafas vesikuler dan tidak
ada suara nafas tambahan
3. Sistem Pencernaan
Berdasarkan hasil inspeksi pada mulut didapatkan hasil bahwa mukosa bibir pucat
sedikit kering, rongga mulut bersih sedikit, tidak ada lesi atau bau mulut, tidak ada
pembengkakan pada tonsil, gigi lengkap, gusi tidak ada yang bengkak atau
sariawan. Berdasarkan hasil palpasi didapatkan refleks menelan normal.
Berdasarkan hasil inspeksi pada abdomen perut tidak simetris karena terdapat
benjolan pada bagian perut kiri/sinistra dan perut membuncit, auskultasi abdomen
bisisng usus terdengar gerakan peristaltik agak meningkat jelas, saat dilakukan
palpasi abdomen adanya nyeri tekan bagian perut kiri karena ada benjolan.
4. Sistem Eliminasi/Perkemihan
Frekuensi BAK tidak dapat dihitung karena tergantung dari asupan cairan dan
frekuensi BAB nya stabil 2-3 kali/hari selama di rs bentuk sedikit cair.
5. Sistem Endokrin
Berdasarkan hasil inspeksi dapat diketahui bahwa ekspresi wajah klien terkadang
meringis, penyebaran rambut sedikit tidak merata, rambut klien sedikit rontok,
rambut klien tumbuh uban, kuku sedikit panjang, posisi mata sejajar, pandangan
mata sebelah kanan dan kiri masih normal dapat melihat dan refleks cahaya baik.
6. Sistem Integumen
Berdasarkan hasil inspeksi dan palpasi dapat diketahui bahwa warna kulit kuning
sedikit pekat dan pucat, turgor kulit > 3 detik. Berdasarkan hasil palpasi tidak
adanya nyeri saat diraba atau nyeri tekan.
7. Sistem Persyarafan
Keadaan umum CM (composmentis), kesadaran GCS 15= E (4), M= (6), V= (5),
respon terhadap stimulus normal. Orientasi waktu baik dengan ketepatan dalam
orientasi waktu, tempat dan orang. Fungsi memori baik.
8. Sistem Reproduksi
Berdasarkan hasil inspeksi pada genitalia klien tidak ada masalah dan tidak ada lesi
atau bengkak.
Pemeriksaan Penunjang
Cairan Infus
Obat-obatan
- Ceftriaxone 2x1
- Omeprazole 2x40
- Paracetamol 3x1000
- Newdiatab 3x2
Hasil Laboratorium
Hematokrit 23 35-47 %
HITUNG JENIS
Basofil 0 0 -1
Eosinofil 0 2–4
%
Batang 0 3–5
Segmen *85 50 – 70
Limfosit 7 25 – 40
Monosit 8 2–8
KIMIA
FUNGSI
GINJAL Mg/dl
Ureum 11 0-50
Mg/dl
Creatinin 0.6 0.0-1.1
FORMAT
Usia : 57 tahun
No. RM : 15001388
Usia : 57 tahun
No. RM : 15001388
Usia : 57 tahun
No. RM : 15001388
intensitas teratasi
nyeri P = Lanjutkan
E/F: Klien intervensi
dapat
mengendalik
an nyeri
10. Mengidentifi
kasi skala
nyeri
E/F: Skala
nyeri 2
Terapeutik :
12. Memberikan
08.25 teknik
nonfarmakol
ogis untuk
mengurangi
rasa nyeri
(relaksasi)
E/F : Klien
tampak
mengerti
13. Mengkontrol
08.30 ruangan yang
memperberat
nyeri (mis.
Suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
E/F :
mengurangi
nyeri
Edukasi :
11. Menjelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
E/F : Klien
tampak
kooperatif
Terapeutik :
15. Melakuakan
kolaborasi
pemberian
analgetik
(katerolak)
E/F : Nyeri
klien sedikit
berkurang
Perawatan luka:
Observasi :
E/F : lokasi
luka klien
tampak
kemerahan
dan tidak ada
bengkak
Memonitor tanda-tanda infeksi
E/F : adanya
nyeri dan
kemerahan
pada luka
Terapeutik :
Melepaskan balutan dan plester secara perlahan
E/F : luka
pasien
terbuka
Membersihkan dengan NaCl atau pembersihan
E/F : luka
klien
dibasahi
dengan NaCl
Membersihkan jaringan nekrotik
E/F :
terambilnya
jaringan
yang
menggaggu
luka
Memberikan salep yang sesuai kulit/lesi
E/F : luka
pasien
terpasang
salep agar
lukanya
cepat
mengering
Memasang balutan sesuai jenis luka
E/F :
tertutupnya
luka pasien
agar
terhindar dari
tanda infeksi
dan tidak
merembes
pada
kassa/balutan
Mempertahankan teknik steril saat melakukan
E/F :
dilakukan
dengan hati-
hati dalam
melakukan
perawatan
luka dengan
steril
Mengganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
E/F : balutan
baru yang di
siapkan
untuk pasien
dalam
menutup
luka
Menjadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau
E/F :
terhindarnya
penyakit
tambahan
seperti
decubitus.
I=
Manajemen nyeri :
08.15
Observasi :
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
E/F: Klien dapat mengendalikan nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
E/F: Skala nyeri 2
Terapeutik :
4. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (relaksasi)
E/F : menimalisir rasa nyeri pada klien
5. Mengkontrol ruangan yang memperberat nyeri
(mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
E/F : klien tampak rileks ketika tidak ada yang
bersuara
Edukasi :
7. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
E/F : klien tampak kooperatif
Terapeutik :
11. Melakukan kolaborasi pemberian analgetik
melaui IV (katerolak)
E/F : menimalisir rasa nyeri pada luka klien
Skala nyeri 1
A = Masalah teratasi
R=-
I=
Melakukan perawatan luka :
Observasi :
1. Memonitor karaktersitik luka
08.30 E/F : luka klien tampak sudah mengering tidak
ada darah/nanah yang merembes ke balutan luka
2. Memonitor tanda-tanda infeksi
E/F : tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka
klien
Edukasi :
11. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
E/F : klien tampak kooperatif
12. Menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi
kalori dan protein
E/F : klien tampak mendengarkan dan sedikit
bertanya mengenai makanan yang bagus untuk
dlukanya pada saat di rumah nanti.
E=S=-
A = Masalah teratasi
R=-
I=
Promosi citra tubuh :
Observasi :
1. Memonitor apakah pasien bisa melihat bagian
tubuh yang berubah
E/F : klien tampak rileks/santai ketika ingin di
lihat bagian tubuh nyang terluka
Terapeutik :
2. Mendiskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
A = Masalah teratasi
R=-