Di susun oleh :
ASRI
14420231009
CI LAHAN CI INSTITUSI
(….………………..) (……………………)
Genogram 3 generasi
Simbol genogram :
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal dunia
: Klien
G1 : Kakek dan nenek dari pihak ayah dan ibu sudah meninggal
karena faktor usia
G2 : ayah dan ibu klien masih hidup, tidak memiliki penyakit yang
sama dengan klien.
G3 : Klien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara dan berumur 37
tahun dan tinggal bersama kedua orang tuanya dan saudara klien.
V. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPRITUAL
VII.PEMERIKSAAN FISIK
Hari : Selasa Tanggal : 12 September 2023 Jam : 09.00 WITA
1. Keadaan umum
- Kehilangan BB : BB klien saat masuk RS tidak terdapat
perubahan, BB = 55 Kg, TB = 157 Cm, IMT = 22
- Kelemahan : Klien tampak baik
- Vital sign :
TD : 120/70 mmHg
N : 51 Kali/menit
RR : 26 Kali/menit
Suhu : 36,5 Derajat Celsius
SpO2 : 95 %
- Kesadaran : Composmentis/sadar penuh dengan nilai 15
2. Head to toe
- Kulit/integumen :
Kulit klien berwarna kuning coklat, terdapat adanya pigmentasi kulit
yang tidak merata pada ekstremitas atas dan bawah. Adanya, bekas
luka di sekujur tubuh, kulit kering dan teraba hangat.
- Kepala & rambut :
Kepala klien berbentuk bulat, tidak tampak adanya benjolan, tidak ada
lesi di kepala, rambut tampak lurus berwarna hitam namun
berantakan, pertumbuhan rambut yang tidak merata, tidak teraba
adanya benjolan di kepala dan tidak ada fraktur.
- Kuku
kuku klien tampak kotor, Capillary refill time kurang dari 2 detik.
- Mata/penglihatan :
Mata klien tampak simetris kiri dan kanan, kelopak mata tidak ada
dropping dan ptosis. Konjungtiva tampak anemis, sclera mata tampak
putih, pupil bereaksi dengan normal ketika tekanan cahaya, gerak bola
mata normal, tidak ada peningkatan tekanan pada bola mata namun
terdapat kotoran pada mata.
- Hidung/penghiduan :
Hidung klien tampak normal, tidak terdapat sputum, tidak terdapat ada
sekret, potensi hidung normal, tidak ada nyeri tekan pada sinus
prontalis, maxilaris dan sinus otmodialis
- Telinga/pendengaran :
Telinga klien tampak simestris kiri dan kanan, tidak ada luka, daun
telinga tampak kotor, tidak ada cairan, ada sedikit serumen pada
telinga, klien dapat mendengar.
- Mulut & gigi :
Bibir klien tampak pucat dan kering, tidak ada luka, ompong pada gigi
sebelah kiri bagian depan, dan mulut tampak kotor.
- Leher :
Tidak ada pembengkaka pada kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena
jugularis, tidak teraba adanya pembengkakan kelenjar tiroid
- Dada
Bentuk dada: Normal chest. Ekspansi dada simetris kiri dan kanan
saat inspirasi dan ekspirasi. Frekuensi napas tidak normal 26x/menit
(Takipnea), tidak ada nyeri tekan, paru mengembang simetris saat
inspirasi, terdapat perggerakan otor bantu pernapasan (pectoralis
major).
- Abdomen :
Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya pembengkakan
pada abdomen, bising usus 15x/menit pada kuadran kanan bawah.
Tidak adanya nyeri tekan di daerah epigastrium, bunyi timpani,
dinding perut lentur, tidak ada masa ,tidak ada benjolan pada
umbilicus, tidak ada ascites.
- Perineum & genitalia : tidak ada kelainan.
- Extremitas atas & bawah :
Nampak terpasang infus RL 20 TPM ektremitas kanan atas, tidak ada
kelainan pada daerah ekstermitas, tidak ada kelainan bawaan maupun
cacat/lumpuh pada bagian pinggul kebawah sampai kaki, akral hangat.
Namun ekstremitas bawah pasien mengalami nyeri sehingga sulit
untuk menggerakan kedua kaki.
Nilai kekuatan Otot :
5 5
3 3
Keterangan :
a. 5 = Normal
b. 4 = Mampu melakukan gerakan normal, tapi tidak bisa melawan
tahanan maksimal pemeriksa
c. 3 = Mampu melakukan gerakan mengangkat ektremitas/badan, tapi
tidak bisa melawan tahanan sedang
d. 2 = Mampu melakukan gerakan dua sendi atau lebih, tidak bisa
melawan tahanann minimal
e. 1 = Hanya bisa menggerakan ujung jari
f. 0 = Tidak bisa menggerakan sama sekali
VIII. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium
X. PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN
ANALISA DATA
Nama : Tn. J No. RM : 001874
Umur : 50 tahun Dx. Medis : Susp. DHF nyha III
Alamat : Jln. Mawas
Ruangan : Baji Ateka 302
TGL DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
JAM
DS : Hambatan upaya napas Pola napas
Senin, 04 September
3 3
2. Rentang gerak (ROM)
menurun
3. Sendi pada kedua kaki
pasien menjadi kaku
4. Gerakan pada
ekstremitas bawah
pasien jadi terbatas
Defisit Tujuan : Setelah dilakukan Dukungan perawatan diri Dukungan perawatan diri
Perawatan asuhan keperawatan selama Observasi: Observasi:
diri : mandi 3x24 jam diharapkan 1. Identifikasi usia dan 1. Agar diketahui apakah
berhubungan perawatan diri: mandi budaya dalam membantu memerlukan bantuan
dengan meningkat kebersihan diri sedang atau berat
penurunan kriteria hasil : 2. Identifikasi jenis bantuan 2. Untuk mengetahui
motivasi/ 1. Kemampuan mandi yang dibutuhkan kemampuan perawatan
minat ditandai meningkat 3. Monitor kebersihan tubuh diri pasien saat ini
dengan 2. Kemampuan mengenakan (misal rambut, mulut, 3. Untuk mengetahui
beberapa pakaian meningkat kulit, kuku) kemandirian perawatan
anggota tubuh 3. Minat melakukan 4. Monitor integritas kulit diri pasien
pasien yang perawatan diri meningkat Terapeutik: Terapeutik:
tidak terawat 1. Sediakan peralatan mandi 1. Sebagai sarana dalam
(mulut klien (misal sabun, sikat gigi, pemberian bantuan
nampak sampo, pelembab kulit) perawatan diri
2. Sediakan lingkungan yang 2. Untuk membantu
kotor) aman dan nyaman peningkatan hubungan
3. Fasilitasi menggosok gigi saling percaya
sesuai kebutuhan 3. Agar pasien dapat
4. Fasilitasi mandi sesuai lebih terarah dalam
kebutuhan melakukan perawatan
5. Pertahankan kebiasaan diri
kebersihan diri 4. Agar pasien dapat
6. Berikan bantuan sesuai lebih trarah dalam
tingkat kemandirian melakukan perawatan
diri
Edukasi: 5. Agar pasien dapat
1. Jelaskan manfaat mandi lebih meningkatkan
dan dampak tidak mandi perawatan diri
terhadap kesehatan 6. Agar pasien lebih
2. Ajarkan kepada keluarga terarah dan mandiri
acra memandikan pasien, dalam melakukan
jika perlu perawatan diri
Edukasi:
1. Agar pasien dapat
lebih mudah
memahami tentang
pentingnya perawatan
diri
2. Sebagai sarana
keberlanjutan
peningkatan
kemampuan perawatan
diri pasien secara
mandiri dirumah
Gangguan Tujuan : Setelah dilakukan Dukungan Mobilisasi Observasi :
mobilitas fisik asuhan keperawatan selama Observasi : 1. Tindakan ini bertujuan
berhubungan 3x24 jam diharapkan mobilitas 1. Identifikasi adanya nyeri untuk mengetahui hal-
dengan fisik meningkat. atau keluhan fisik lainnya hal lain yang dapat
penurunan Kriteria hasil : 2. Identifikasi toleransi fisik menjadi pemicu adanya
kekuatan otot 1. Pergerakan ekstremitas melakukan pergerakan hambatan dalam
ditandai meningkat 3. Monitor frekuensi jantung melakukan mobilisasi
dengan 2. Kekuatan otot meningkat dan tekanan darah sebelum 2. Tindakan ini bertujuan
keterbatasan (5) memulai mobilisasi untuk melihat adanya
dalam 3. Rentang gerak (ROM) 4. Monitor kondisi umum respon atau
gerakan fisik meningkat meningkat selama melakukan kemampuan saat pasien
pada monilasi melakukan aktivitas
ekstremitas Terapeutik : 3. Tindakan memonitor
bawah pasien 1. Fasilitas aktivitas tekanan darah serta
(kekuatan otot mobilisasi dengan alat jantung agar
bernilai 3) bantu (Mis. Pagar tempat meminimalisir kejadian
tidur) yang tidak diinginakn
2. Fasilitas melakukan saat pasien melakukan
pergerakan, jika perlu mobilisasi
3. Libatkan keluarga untuk 4. Tindakan ini bertujuan
membantu pasien dalam untuk mengetahui
meningkatkan pergerakan kondisi pasien saat
Edukasi : melakukan mobilisasi
1. Jelaskna tujuan dan serta melihat progress
prosedur mobilisasi perkembangan pasien
2. Anjurkan melakukan saat melakukan
mobilisasi dini mobilisasi
Ajarkan mobilisasi sederhana Terapeutik :
yang harus dilakukan (Mis. 1. Fasilitas seperti pagar
Duduk di tempat tidur, duduk tempat tidur dapat
di sisi tempat tidur, pindah memudahkan pasien
dari tempat tidur ke kursi) dalam mobilisasi,
dengan itu perlahan
pasien dapat melatih
kekuatan pasien dalam
melakukan mobilisasi
2. Memberikan pasien
fasilitas dalam
melakukan mobilisasi
bertujuan agar pasien
dengan mudah dapat
melatih kemampuannya
dalam melakukan
mobilisasi dengan baik
3. Peran keluarga dalam
membantu pasien
dalam mobilisasi sangat
berpengaruh karena
pasien akan merasa
aman dan nyaman
ketika ingin melakukan
mobilisasi
Edukasi :
1. Menjelaskan tujuan
mobilisasi kepada
pasien dan keluarga
bertujuan agar pasien
serta keluarga mengerti
dan paham prosedur
dan hal apa saja yang
dapat membuat
kegiatan mobilisasi
dapat berjalan dengan
baik
2. Mobilisasi dini dapat
membantu pasien lebih
muda untuk melakukan
kegiatan atau hal yang
ingin dilakukan, serta
mebantu pasien agar
lebih mudah dalam
melatih kekuatan dalam
mobilisasi
3. Dengan mengajarkan
pasien hal sederhana
seperti duduk di tempat
tidur dan berpindah
tempat dapat melatih
kekuatan pasien dalam
hal mobilisasi
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. J Ruang : Baji Ateka 302
Tanggal : 04 September 2023 Nomor RM : 001874
DX.Kep Jam Implementasi Jam Evaluasi Paraf
Pola napas 13.002. Manajemen jalan napas 16.00 S:
tidak efektif WIT 3. Observasi : WITA 1. Pasien mengatakan masih sesak
berhubungan A 1. Memonitor pola napas (frekuensi. O:
dengan Kedalaman, usaha napas) TTV 1. Pasien masih nampak sesak
hambatan 2. Memonitor bunyi napas tambahan 2. TTV :
upaya napas (gurgling, mengi, wheezing, ronkhi TD : 120/70 mmHg
ditandai kering) N : 51 Kali/menit
dengan Terapeutik : RR : 26 Kali/menit
kelemahan 1. Memposisikan pasien semi fowler- Suhu : 36,5 c
otot fowler SpO2 : 95 %
pernapasan 2. Memberikan oksigen 2. Masih terdengar suara napas
(adanya Edukasi : tambahan wheezing
penggunaan 1. Anjurkan asupan acairan 2 ml/hari, 3. Pasien terpasang oksigen 4-5 l/mnt
otot bantu jika tidak kontraindikasi 4. Pasien berespon dengan baik saat
pernapasan) Kolaborasi : diberikan tindakan keperawatan
1. melakukan pemberian analgetik A : Pola napas tidak efektif belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Memonitor pola napas (frekuensi.
Kedalaman, usaha napas)
2. Memonitor bunyi napas tambahan
(gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
kering)
3. Memposisikan pasien semi fowler-
fowler
4. Memberikan oksigen
5. Kolaborasi pemberian analgetik
Nyeri akut 13.15 Manajemen nyeri 16.30 S :
berhubungan WIT Observasi WITA 1. Pasien mengatakan masih nyeri pada
dengan agen A 1. Melakukan Observasi pengkajian, daerah pinggul hingga ke kaki kanan
pencedera lokasi, karakteristik, durasi, dan kiri pasien
fisiologis frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
ditandai 2. Mengidentikasi skala nyeri
dengan 3. Mengidentifikasi pengeruh nyeri O:
(inflamasi dari pada kualitas hidup. 1. Ku Lemah
proses 4. Memonitor keberhasilan terapi 2. Pasien nampak meringis saat di tekan
penyakit, komplementer yang sudah pada area akstremktas bawah
riwayat stroke diberikan 3. Pasien berespon dengan baik saat
ringan, asam 5. Memonitor efek samping diberikan tindakan keperawatan
urat dan penggunaan analgetik 4. Pasien mampu melakukan relaksasi
kolestrol) Terapeutik : nafas dalam
1. Memberikan tehnik non 5. Pasien mampu menjelaskan saat di
farmakologis rasa nyeri ( relaksasi berikan pertanyaan oleh perawat.
nafas dalam, dan tehnik distraksi) 6. Pengkajian nyeri PQRST
2. Mengontrol lingkungan yang P : Pasien mengatakan nyeri pada
memperberat rasa nyeri misalnya pinggul hingga ke kaki kanan dan kiri
suhu ruangan pasien
3. fasilitasi istrahat dan tidur Q : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
Edukasi : R : Lokasinya pinggul hingga ke kaki
1. Menjelaskan penyebab ,periode,dan kanan dan kiri pasien
pemicu nyeri. S : Skala Nyeri 6
2. Menjelaskan strategi meredakan T : Nyeri yang dirasakan secara terus
nyeri menerus
3. Menganjurkan memonitor nyeri A : Nyeri akut belum teratasi
4. Mengajarkan tehnik P : Lanjutkan intervensi
nonfarmakologis untuk mengurangi 1. Melakukan Observasi pengkajian,
rasa nyeri lokasi, karakteristik, durasi,
Kolaborasi : frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
1. Melakukan pemberian analgetik 2. Mengidentikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi pengeruh nyeri
pada kualitas hidup.
4. Memonitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
5. Memonitor efek samping penggunaan
analgetik
6. Memberikan tehnik non farmakologis
rasa nyeri ( relaksasi nafas dalam,
dan tehnik distraksi)
7. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri misalnya
suhu ruangan
8. Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri.
9. Menjelaskan strategi meredakan
nyeri
10. Menganjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
11. Mengajarkan tehnik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
12. Melakukan pemberian analgetik
Defisit 13.25 Dukungan perawatan diri 18.00 S:
Perawatan WIT Observasi: O:
diri : mandi A 1. Identifikasi usia dan budaya dalam 1. Pasien nampak tidak rapi dan kotor
berhubungan membantu kebersihan diri 2. Pasien tidak memakai pakaian dan
dengan 2. Identifikasi jenis bantuan yang berbau
penurunan dibutuhkan 3. Rambut pasien berantakan dan kotor
motivasi/ 3. Monitor kebersihan tubuh (misal 4. Kuku pasien nampak sangat kotor dan
minat ditandai rambut, mulut, kulit, kuku) Panjang
dengan 4. Monitor integritas kulit 5. Mulut pasien nampak kotor
beberapa Terapeutik: 6. Kulit pasien teraba kering dan kasar
anggota tubuh 1. Sediakan peralatan mandi (misal serta bersisik
pasien yang sabun, sikat gigi, shampo, pelembab 7. Pasien kurang minat dalam
tidak terawat kulit) melakukan perawatan diri terutama
(mulut klien 2. Sediakan lingkungan yang aman mandi
nampak kotor) dan nyaman 8. Pasien mendengarkan penjelasan dan
3. Fasilitasi menggosok gigi sesuai edukasi yang diberikan namun tidak
kebutuhan mengimplementasikannya
4. Fasilitasi mandi sesuai kebutuhan 9. Keluarga diajarkan cara melakukan
5. Pertahankan kebiasaan kebersihan perawatan diri terhadap pasien
diri A: Defisit perawatan diri: mandi belum
6. Berikan bantuan sesuai tingkat teratasi
kemandirian P: Lamjutkan Intervensi
1. Monitor kebersihan tubuh (misal
Edukasi: rambut, mulut, kulit, kuku)
1. Jelaskan manfaat mandi dan dampak 2. Monitor integritas kulit
tidak mandi terhadap Kesehatan 3. Sediakan peralatan mandi (misal
2. Ajarkan kepada keluarga acra sabun, sikat gigi, shampo, pelembab
memandikan pasien, jika perlu kulit)
4. Sediakan lingkungan yang aman dan
nyaman
5. Fasilitasi menggosok gigi sesuai
kebutuhan
6. Fasilitasi mandi sesuai kebutuhan
7. Pertahankan kebiasaan kebersihan diri
8. Jelaskan manfaat mandi dan dampak
tidak mandi terhadap Kesehatan
9. Ajarkan kepada keluarga acra
memandikan pasien, jika perlu