Anda di halaman 1dari 25

Laporan Pendahuluan Demam Typhoid

Di Ruang BAJI NYAWA RSUD LABUANG BAJI

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas

Stase Keperawatan Medical Bedah 1

Disusun oleh:

ASRIA NURHAULI

14420231107

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2023
1
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN DASAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FKM UMI

Nama mahasiswa yang mengkaji:


NIM: 14420231107
ASRIA NURHAULI

No. RM: 08510


Tanggal masuk: 16 September 2023
Tanggal pengkajian: 18 September 2023
I. DATA UMUM Tempat : Baji Nyawa
1. Identitas Klien

Nama : Ny. “F” Umur : 18 tahun


Tempat/Tanggal lahir : 26/09/2004 Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Menikah Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA Suku : Makassar
Pekerjaan : Karyawan Lama Bekerja : 1 tahun
Alamat : Minasa Upa
Tanggal masuk RS : 16 Sep 2023 Ruangan : BAJI NYAWA
Golongan darah :- Sumber info :-
2. Penanggung jawab / pengantar BB : 65 kg
TB : 166 cm
Nama : Ny.F Umur : 28 Tahun
Pendidikan Terakhir :- Pekerjaan :-
Hubungan dengan klien : Saudara Klien
Alamat : Minasa Upa

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan utama : Klien mengatakan demam, merasakan sakit kepala
dan mual
2. Alasan masuk : Sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami panas,
mual, muntah selama 3 hari yang lalu. Sebelum masuk Rumah Sakit pasien mengalami
demam tinggi pada waktu siang dan malam hari, disertai mual, muntah, keluhan bertambah
berat bila beraktivitas. Pasien meminum obat penurun panas paracetamol dan panasnya
turun dan timbul panas lagi. Pasien memeriksakan diri ke IGD Rumah Sakit Labuang Baji
Makassar pada tanggal 16 September 2023 pukul 15.15 WITA. Setelah dilakukan
anamnesa dengan TD : 110/60 mmHg, S : 38.6 ̊C, N : 82 x/menit, RR : 22 x/menit. Setelah
dilakukan anamnesa dan hasil observasi pasien mengalami demam selama lebih dari 2 hari,
pasien disarankan untuk dilakukan pemeriksaan lanjut, yaitu pemeriksaan laboratorium dan
uji widal. Hasil dari pemeriksaan laboratorium dan uji widal terdapat leukosit : 10,45 ,
trombosit : 217 , salmonella typhi H : Positif 1/320. Dan pasien positif dinyatakan
terdiagnosa demam typoid.

2
3. Data medik
a. Dikirim oleh : UGD
b. Diagnosa medik
- Saat masuk : Demam typoid
- Saat pengkajian : Demam typoid

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit yang pernah dialami
1. Saat kecil : Tidak ada
2. Penyebab : Tidak ada
3. Riwayat perawatan : Tidak ada
4. Riwayat Operasi : Tidak ada
5. Riwayat Pengobatan : Tidak ada
2. Riwayat alergi : Tidak ada
3. Riwayat Imunisasi : Lengkap

3
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

KETERANGAN:

 Laki-Laki :

 Perempuan :

 Klien :

 Meninggal : X

 Tinggal serumah:

4
V. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola Koping
Klien mengatasi masalahnya dengan berbicara kepada keluarga
2. Harapan Klien terhadap keadaan penyakitnya
Klien berharapa agar cepat sembuh dan dapat kembali beraktifitas seperti biasanya.
3. Faktor stressor
Klien merasa cemas dengan penyakit yang dialaminya
4. Konsep diri
Klien berusaha mematuhi anjuran perawat dan dokter terhadap perawatan dan
pengobatannya
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya
Klien mengetahui penyakit yang sementara dialaminya.
6. Adaptasi
Pasien dapat beradaptasi dengan baik dengan kondisi dan lingkungan sekitar,
walaupun dengan kondisi agak cemas
7. Hubungan dengan anggota keluarga
Klien mengatakan hubungan dengan anggota keluarganya harmonis.
8. Hubungan dengan masyarakat
Klien mengatakan hubungan dengan masyarakat baik.
9. Perhatian terhadap orang lain & lawan bicara
Klien merespon dengan baik orang yang sedang berada disekitarnya.
10. Aktifitas sosial
Klien sering berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.
11. Bahasa yang sering digunakan
Klien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia.
12. Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan sekitar klien nampak bersih dan nyaman.
13. Kegiatan keagamaan/pola ibadah
Klien melaksanakan sholat 5 waktu saat masih sehat.
14. Keyakinan tentang kesehatan
Klien percaya bahwa segala penyakit datangnya dari Allah SWT dan semua
ada obatnya.

VI. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Makan
Sebelum MRS : 3x/hari, tidak ada pantangan
Saat MRS : 3x/hari, tidak ada pantangan
2. Minum
Sebelum MRS : Sekitar 2 liter air per hari
Saat MRS : Sekitar 2 liter air per
hari

5
3. Tidur
Sebelum MRS : Tidur 6-8 jam per hari
Saat MRS : Tidur 2-3 jam per hari dan klien sering terbangun saat
tengah malam dan merasa gelisah
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : 2-3 kali sehari
Saat MRS : 2-3 kali sehar, tidak mengalami perubahan
5. Eliminasi urine/BAK
Sebelum MRS : 3 kali sehari
Saat MRS : 3 kali sehari, tidak mengalami perubahan
6. Aktifitas dan latihan
Sebelum MRS : klien seorang karyawan di minimarket banyak menghabiskan
waktu
ditempat kerja
Saat MRS : Klien hanya berbaring di tempat tidur
7. Personal Hygiene
Sebelum MRS : Mandi 2 kali sehari
Saat MRS : Hanya membersihkan badan menggunakan kain yang
dibasuh air hangat

VII. PEMERIKSAAN FISIK


Hari Senin, tanggal 18 september, pukul 13.00 wita
1. Keadaan Umum
Kehilangan BB : tidak terjadi perubahan BB klien dengan IMT
23,8
Kelemahan : Klien tidak terlihat lemah
Vital sign : TD 120/70 mmHg, frekuensi nadi 87x/menit, frekuensi
napas20x/menit, suhu 37,2oC,
Tingkat kesadaran : Composmentis / Sadar penuh dengan nilai GCS 15.
2. Head to Toe
 Kulit/Integumen
Inspeksi : Kulit klien berwarna kuning langsat, terpasang infus RL
20 tpm ditangan kiri
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
 Kepala dan Rambut
Inspeksi : Kepala klien berbentuk bulat, rambut bersih.
Palpasi :Tidak ada lesi di kepala, tidak teraba adanya benjolan
di kepala.

6
 Kuku
Inspeksi : Kuku klien tampak bersih. CRT < 2 detik.
 Mata
Inspeksi : Mata klien tampak simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak
anemis, sklera mata putih, pupil bereaksi normal, gerakan
bola mata normal
 Hidung
Inspeksi : Hidung klien tampak normal, septum normal, tidak ada
sekret,potensi hidung normal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan baik pada sinus frontalis, maxsilaris
dan sinus etmodialis.
- Telinga
Inspeksi : Telinga klien tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada luka,
daun telinga tampak bersih, tidak ada cairan, tidak ada
serumen pada telinga, klien dapat mendengar dengan baik.
Tidak ada luka daerah telinga.
Palpasi : Tidak terdapat adanya nyeri tekan.
 Mulut dan gigi
Inspeksi : mulut klien normal, tidak ada luka, karies gigi, dan mulut
tampak bersih.
 Leher
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid, tidak
ada distensivena jugularis.
Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan kelenjar tiroid.
 Dada
Inspeksi : Bentuk dada normal. Ekspansi dada simetris kiri dan
kanan saat inspirasi dan ekspirasi. Frekuensi napas
20x/menit.
Pola napas normal
Auskultasi : Vesikular.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, paru mengembang simetris
saat inspirasi.
Perkusi : Sonor.
 Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris kiri dan kanan
Auskultasi : Bising usus peristaltic normal 20 kali permenit
Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan pada abdomen,
elastisitas kulit normal, tidak ada nyeri tekan.

 Perineum & Genetalia : Tidak dikaji.

7
 Ekstremitas atas dan bawah
Inpseksi : tangan kiri tidak dapat bergerak karena adanya fraktuk
pada klavikula kiri
Palpasi : tidak ada nyeri tekan

4. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium
Nama : Ny. F Tgl. Pemeriksaan : 15/09/2023
Umur : 18 tahun Ruangan : Unit IGD
No. RM : 081510

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


WBC 10.57 103/µL 5.0-10.00
NEU 76.2 % 40-74
LYM 15.6 % 19-48
NEUT 8.05 103/µL 2.00-7.80
MID 0.87 103/µL 0.10-1.00
RBC 4.28 106/µL 3.60-6.50
HGB 13.3 g/dL 12.0-16.0
HCT 34.9 % 35.0-52.0
MCV 81.5 fL 80.0-94.0
MCH 31.1 Pg 27.0-31.0

MCHC 38.2 g/dL 33.0-37.0


RDW-CV 13.0 % 20.00-15.00
PLT 217 103/µL 150-450
MPV 8.1 Fl 7.00-11.00
PDW 9.6 Fl 10.0-18.0
P-LCR 15.0 % 13.0-43.0
S. thyphi O 1/320 - Tidak terjadi
aglutinasi
S. thyphi H 1/320 - Tidak terjadi
aglutinasi

8
5. Penatalaksanaan medis/terapi
- PCT 1 gr/ IV
- Ranitidin lamp / N

9
PROSES KEPERAWATAN
ANALISA DATA

Nama : Ny. F
Umur : 18 tahun
Ruang rawat : Baji Nyawa

NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1. Data Subjektif:
1) Pasien mengatakan demam sudah 3 Bakteri salmonela thyposa Hipertermi

hari.
Masuk lewat makanan
2) Pasien mengatakan demamnya tinggi
pada waktu siang dan malam hari.
Menginfeksi
saluran pencernaan
Data Objektif:
masuk ke usus halus
Klien Nampak gelisah

Demam thypoid
TTV

TD : 120/70 Inflamasi
mmHg

N : 87x/menit Masuk kedalam darah

R : 20/menit
Bakteri mengeluarkan
S : 38,2oC
endotoksin

Peradangan lokal
meningkat

Merangsang hipotalamsu

Hipertermi

10
2. Data Subjektif:
Pasien mengatakan mual, muntah, nafsu Bakteri salmonela thyposa Ketidakseimbangan
makan menurun sudah 3 hari Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh
Data Objektif: Masuk lewat makanan

1) Mukosa bibir terlihat kering

2) Lidah pasien terlihat putih kotor


Menginfeksi
3) Berat badan berkurang saluran pencernaan
Sebelum sakit : 52Kg masuk ke usus halus

Ketika sakit : 51Kg

Demam thypoid

Inflamasi

Anoreksia

Berat badan
menurun

Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang Dari Kebutuhan
Tubuh

11
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Hipertermia berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh.


2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.

12
INTERVENSI KEPERAWATAN

No. DIAGNOSA RENCANA


TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Hipertermia b.d peningkatan Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
suhu tubuh keperawatan selama 1x24 jam 1) Monitor suhu minimal tiap 2 1) Agar tidak terjadi dehidrasi
masalah keperawatan dapat jam dan proses penguapan yang
teratasi dengan kriteria hasil: 2) Monitor TD, nadi, dan RR berlebihan akibat suhu
1) Suhu tubuh dalam rentang 3) Monitor warna dan suhu kulit tubuh yang meningkat.
normal 36,5- 37,5 C 2) Mengetahui keadaan umum
2) Nadi dan RR dalam Terapeutik pasien.
rentang normal 16-20 1) Beri kompres pada daerah dahi 3) Mengetahui Perubahan
x/menit 2) Kompres pasien pada lipat status hidrasi, membran
3) Tidak ada perubahan warna paha dan aksila mukosa, turgor kulit
kulit dan tidak ada pusing, menggambarkan berat
merasa nyaman Edukasi tidaknya kekurangan cairan.
Anjurkan untuk mengenakan
pakaian yang tipis Terapeutik
1) Pemberian kompres dapat
Kolaborasi menyebabkan peralihan
Berikan pengobatan pemberian panas secara konduksi dan
terapi antibiotik dan antipiretik membantu tubuh untuk
untuk mengatasi penyebab demam
13
menyesuaikan terhadap
panas dan memberi rasa
nyaman.
2) Diharapkan panas dapat
turun dengan cepat dan
memberikan rasa nyaman.

Edukasi
Agar keringat yang keluar dapat
diserap oleh pakaian yang tipis
dan memberikan rasa nyaman

Kolaborasi
Antibiotik untuk mengurangi
infeksi dan antipiretik untuk
mengurangi panas.

2. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi


kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 1x24 jam Kaji adanya alergi makanan Mengetahui jenis makanan yang
berhubungan dengan intake masalah keperawatan dapat cocok untuk pasien.
yang tidak adekuat teratasi dengan kriteria hasil: Terapeutik
1) Adanya peningkatan berat Lakukan oral hygiene dan Terapeutik
badan sesuai dengan tujuan anjurkan klien menggosok gigi Agar dapat mengurangi kepahitan

14
2) Berat badan ideal sesuai setiap hari. selera dan menambah rasa
dengan tinggi badan nyaman dimulut
3) Mampu mengidentifikasi Edukasi
kebutuhan nutrisi Anjurkan makan sedikit tapi Edukasi
4) Tidak ada tanda tanda sering. Agar makan pasien kembali
malnutrisi normal
5) Tidak ada penurunan berat
badan yang berarti Kolaborasi Kolaborasi
1) Kolabarasi dengan dokter 1) Antasida mengurangi rasa
untuk pemberian antasida dan mual dan muntah, Nutrisi
pemberian nutrisi parentral. parentral dibutuhkan
2) Kolaborasi dengan ahli gizi terutama jika kebutuhan
untuk diet lembek, tidak nutrisi per oral sangat
mengandung banyak serat, kurang.
tidak merangsang maupun 2) Mendapatkan diet yang tepat
menimbulkan banyak gas dan dan gizi tetap terpenuhi.
dihidangkan selagi hangat.

15
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN HARI KE-1

Tgl/Jam DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI

16/09/23 Hipertermi b.d 1) Melakukan BHSP (Menjelaskan maksud dan S: klien mengatakan demamnya sudah turun
14:00 peningkatan suhu tubuh tujuan) O:
WITA 2) Memonitor suhu minimal tiap 2 jam - KU: Cukup
3) Memonitor TD, nadi, dan RR - TTV
4) Memonitor warna dan suhu kulit TD = 116/83
5) Menganjurkan pasien untuk banyak minum air N = 87 kali / menit
putih S = 36,2
6) Lakukan Kompres pada daerah dahi. RR = 20 kali / menit
A : Masalah telah diatasi
P : Intervensi dihentikan

16/09/23 Ketidakseimbangan 1) Beri nutrisi dengan diet lembek, tidak S: Pasien mengatakan sudah tidak mual ketika
16.00 nutrisi kurang dari mengandung banyak serat, tidak makan, pasien sudah lahap makan. Pasien tampak
WITA kebutuhan tubuh b.d merangsang maupun menimbulkan banyak tertidur pulas
intake yang tidak gas dan dihidangkan saat masih hangat. O:
adekuat 2) Lakukan oral hygiene dan anjurkan klien K/U : Cukup.
menggosok gigi setiap hari. S : 36,0

16
3) Anjurkan makan sedikit tapi sering. TD : 110/80 mmHg.
N : 84 x/menit.
RR : 20 x/menit.

1) Akral teraba hangat .


2) Pasien tampak rileks.
3) Pasien tampak tidak pucat.
4) Pasien tampak menghabiskan makananya.

A : Masalah diatasi, pasien rencana pulang

Tanggal/Waktu Implementasi P : Intervensi dihentikan


Evaluasi
Selasa, 12/9/2023 1. mengidentifikasi lokasi, S:
13.00 nyeri akut b.d karakteristik, durasi, frekuensi, klien mengatakan nyeri pada bahu kanan
agen pencedera fisik kualitas, intensitas nyeri P: fraktur
(D.0077) 2. memberikan Teknik non
Q: seperti ditusuk-tusuk
farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri R: klavikula kanan
3. menganjurkan Teknik non farmakologis S: skala 4
untuk menguranggi rasa nyeri T: hilang timbul
4. Kaloborasi pemberian analgetik
O:
- Klien nampak meringis
- Klien Nampak gelisah
TTV
TD :110/70 mmHg,
nadi :71x/menit
RR : 20 x/menit
suhu :36,oC,

A : masalah belum teratasi


17
P : intervensi di lanjutkan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN HARI KE-1

18
19
20
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN HARI KE-2

Tanggal/Waktu Implementasi Evaluasi


Rabu , 13/9/2023 13.00 1. mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S:
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas klien mengatakan nyeri pada bahu kiri
nyeri akut b.d agen
nyeri P: fraktur
pencedera fisik (D.0077)
2. memberikan Teknik non farmakologis
Q: seperti ditusuk-tusuk
untuk mengurangi rasa nyeri
3. menganjurkan Teknik non farmakologis R: klavikula kanan
untuk menguranggi rasa nyeri S: skala 3
4. Kaloborasi pemberian analgetik T: hilang timbul

O:
- Klien nampak meringis
- Klien Nampak gelisah
TTV
TD :120/80 mmHg,
nadi :67x/menit
RR : 20 x/menit
suhu :36,oC,
SPO2 : 97

A : masalah belum teratasi


P : intervensi di lanjutkan

21
22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai