OLEH:
CI LAHAN CI INSTITUSI
(.............................) (.............................)
No. RM : 026068
Tanggal : 06/ 03/2023
Tempat : Teratai
I. DATA UMUM
1. Identitas Pasien
Nama : Nn. S Umur : 18 Tahun
Tempat/Tanggal lahir : 26/ 02/2005 Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Belum Menikah Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA Suku : Bugis
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Perum Griya Manuki Indah Block C No. 82
Tanggal masuk RS : 05/03/2023 Ruangan : Teratai
Golongan darah : B
Sumber info : Pasien, keluargadan RM
70 X 68 66
45 43 35 28 44
42 39
18 17 16 15 2
Keterangan:
: Laki – laki : cerai
: Perempuan : serumah
: Menikah
: Garis keturunan
X : Meninggal
: Pasien
GI: Kakek dari ayahnya mengalami penyakit hipertensi
GII: Ayah dan ibunya tidak mempunyai penyakit yang serius
GIII: Pasien saat ini berusia 18 tahun dan dirawat di ruang Teratai RS TK II Pelamonia
Makassar
V. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping: Cara pasien dalam menyelesaikan masalah kesehatannya sangat baik,
pasien dan keluarga mencari bantuan Kesehatan dengan datang ke Rumah Sakit agar
mendapat perawatan medis.
2. Harapan pasien thd keadaan peny.-nya: Pasien berharap agar penyakitnya bisa segera
sembuh dan bisa pulih cepatnya juga bisa kembali beraktifitas seperti sebelumnya
3. Faktor stressor: penyebab stressor pada pasien adalah pasien diare dan merasa lemas,
pusing perut mules dan mual.
4. Konsep diri: Pasien mengatakan harapanya terhadap tubuhnya adalah semoga
cepat sembuh dan cepat pulang dari RS dan bisa ikut pelatihan rutin dan juga kegiatan
lainnya
5. Pengetahuan pasien ttg penyakitnya: pasien sudah mengetahui penyakitnya dan lebih
diperjelas oleh dokter dan perawat
6. Adaptasi: Pasien mampu beradaptasi dengan penyakitnya, kondisi serta lingkungannya
7. Hubungan dengan anggota keluarga :Pasien memiliki hubungan yang baik dengan
dengan anggota keluarganya
8. Hubungan dengan masyarakat: Pasien memiliki hubungan yang baik dalam bertetangga
dan bermasyarakat, pasien sering dijenguk oleh tetangga maupun teman- temannya
9. Perhatian thd org lain & lawan bicara: selama pengkajian pasien focus pada lawan
bicara
10. Aktifitas sosial: pasien mengatakan sering melakukan kegiatan di lingkungannya dan
Latihan rutin Bersama teman-temannya
11. Bahasa yang sering digunakan: Bahasa yang sering digunakan Bahasa Makassar-
Indonesia
12. Keadaan lingkungan: Keadaan lingkungan pasien selama dirawat bersih dan cukup
tenang
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah: selama dirawat pasien tidak pernah melakukan
ibadah sholat hanya berdzikir dikarenakan pasien merasa lemas
14. Keyakinan tentang kesehatan: pasien berserah diri kepada Allah tentang penyakitnya
dan pasien yakin dia bisa sembuh
VI. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Sebelum MRS : Pasien mengatakan makan 3 x sehari dengan porsi makan berisi
nasi, sayur, ikan, terkadang telur dan ayam, pasien juga sering
jajan junk food.
Setelah MRS : pasien mengatakan makan makanan yang disediakan RS 3x
sehari namun hanya dihabiskan sebagian
2. Minum
Sebelum MRS : pasien sering minum sekitar 8 gelas sehari, dan pasien juga
sering minum minuman manis
Setelah MRS : pasien mengatakan saat di RS minum air aqua botol besar
sekitar 1500 ml
3. Tidur
Sebelum MRS : pasien mengatakan tidurnya baik, tidur malam 6-7 jam dan tidur
siang 1-2 jam
Setelah MRS : pasien mengatakan tidur malamnya 4 -5 jam dan sering
terbangun karena diare dan tidur siang sekitar 2-3 jam
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : sebelum sakit pasien BAB 1-2x sehari konsistensi lunak
berwarna kuning kecoklatan setelah sakit pasien BAB ≥ 10x
dengan konsistensi encer warna kuning kecoklatan
Setelah MRS : setelah masuk RS intensitas BAB berkurang dari sebelum MRS
± 6x dengan konsistensi encer berwarna kuning
5. Eliminasi urine/BAK
Sebelum MRS : Pasien mengatakan tidak ada gangguan pada BAK 4-5x/hari
berwarna kuning
Setelah MRS : Pasien mengatakan BAK 3x/hari berwarna kuning bening
6. Aktifitas dan latihan
Sebelum MRS : pasien mengatakan sebelum sakit pasien sering melakukan
Latihan rutin (berenang) dan olahraga Bersama teman-temannya
Setelah MRS : setelah dirawat pasien sementara istirahat dan menghentikan
latihan sementara, pasien hanya berbaring karena merasa lemas,
berjalan hanya Ketika pergi ke toilet dan dibantu oleh keluarga
7. Personal hygiene
Sebelum MRS : pasien mandi 3x sehari, keramas 3x seminggu, potong kuku 2x
seminggu, sikat gigi 3x sehari, dan skin care an setiap malam
Setelah MRS : pasien mandi saat tidak demam 2x sehari, keramas sekali,
belum potong kuku selama dirawat, sikat gigi 3x sehari, dan
belum pernah skin care an selama dirawat di rumah sakit
VII.PEMERIKSAAN FISIK
Hari Senin, tanggal 06 Maret 2023, jam 09:00 WITA
1. Keadaan umum
Kehilangan BB : BB: 55, TB: 160, IMT: 21,5 (Normal)
Kelemahan : Pasien tampak lemah, tampak pucat
Perubahan mood : pasien tampak tenang, tidak ada perubahan mood
Vital sign : TD: 93/59 mmHg, N: 101x/menit, R: 22x/menit, S: 38,5
Tingkat kesadaran : composmentis, GCS: 15, E4, V5, M6
Ciri-ciri tubuh : pasien memiliki paras ayu dan cantik, alis lebat, bibir nampak
pucat, potongan rambut pendek, tinggi, tubuh langsing, kulit putih, berkumis tipis.
2. Head to toe
o Kulit/integumen:
- Inspeksi: kulit pasien lembut, tampak berkeringat dingin (diaphoresis), tidak ada
jejas atau edema, tangan kanan terpasang infus Ringer Laktat 20 tpm
- Palpasi: turgor kulit berkurang, nadi teraba lemah, tidak ada nyeri tekan, kulit
teraba lembut, kulit teraba hangat
o Kepala & rambut:
- Inspeksi: bentuk kepala simetris, distribusi rambut merata berawarna hitam
lebat, potongan rambut pendek, tidak terlihat benjolan maupun jejas
- Palpasi: tidak teraba adanya benjolan, tidak ada krepitasi, tidak ada nyeri tekan,
o Kuku:
- Inspeksi: kuku terpotong rapih dan bersih, tampak berwarna pink pucat, tidak
tampak sianosis
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan, CRT < 2 detik
o Mata/penglihatan:
- Inspeksi: mata pasien tampak sedikit cekung, konjungtiva tampak anemis, pupil
isokor, penglihatan masih baik, sclera tidak icterus, tidak menggunakan alat
bantu penglihatan
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan disekitar mata, tidak teraba adanya benjolan
o Hidung/penghiduan :
- Inspeksi: tidak ada gangguan pada penciuman baik itu peradangan, sumbatan
maupun reaksi alergi, Hidung simetris, tidak terdapat deviasi septum. Tidak
terdapat pernafasan cuping hidung. Tidak terdapat sekret, tidak terdapat polip,
dan epitaksis. Warna membran mukosa merah muda. Terdapat rambut-rambut
silia. Fungsi penciuman baik
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
o Telinga/pendengaran:
- Inspeksi: tidak nampak adanya jejas maupun benjolan, tidak ada gangguan
fungsi pendengaran, tidak ada peradangan, tidak menggunakan alat bantu
dengar
- Palpasi: tidak teraba adanya benjolan, tidak adanya nyeri tekan
o Mulut dan gigi:
- Inspeksi: mukosa bibir pasien tampak kering, bibir pecah-pecah, tampak pucat,
gusi tampak berwarna merah muda, lidah tampak bersih, tidak ada peradangan,
gigi masih lengkap
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada palatum, tidak teraba massa atau
pembengkakan
o Leher:
- Inspeksi: tidak terdapat jejas, tidak terdapat masalah dalam pergerakan leher
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya benjolan, Tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid, Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar limfe,
Tidak teraba adanya pembesaran vena jugularis (bendungan), Arteri karotis kuat
o Dada:
Jantung
- Inspeksi: ictus cordis tidak Nampak
- Palpasi: ictus cordis teraba pada ICS IV dan V
- Perkusi: bunyi pekak pada ICS II dan V kiri
- Auskultasi: BJ I dan II terdengar normal lub-dub, tidak ada sura jantung
tambahan
Thorax
- Inspeksi: Nampak dada simetris kiri dan kanan, pernapasan normal, pernapasan
22x/menit, pasien bernapas spontan, tidak ada masa dan lesi, payudara simetris,
irama napas teratur, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan,
- Palpasi: vocal fremitus terasa geterannya sama kiri dan kanan, ekspansi paru
seimbang kiri dan kanan
- Perkusi: seluruh lapang paru bunyi sonor
- Auskultasi: suara paru vesikuler, tidak ada suara napas tambahan
o Abdomen:
- Inspeksi: perut Nampak datar, ikut gerak nafas, warna kulit sama dengan
sekitarnya,
- Auskultasi: peristaltic usus 35x/menit
- Perkusi: hypertimpani, perut kembung
- Palpasi: turgor kulit kurang tidak langsung Kembali dalam 1 detik, tidak ada
nyeri tekan
o Perineum & genitalia : jenis kelamin perempuan, pada saat anamnesis tidak
didapatkan adanya keluhan pada organ tersebut, pasien tidak terpasang kateter
o Extremitas atas & bawah :
Ekstremitas atas:
- Motorik: Pergerakan kiri/kanan simetris, tidak ada pergerakan abnormal
- Sensorik: Dapat merasakan nyeri, dapat membedakan panas dan dingin, dapat
membedakan kasar dan halus.
Eksremitas bawah:
- Motoric: pasien bisa berjalan namun dibantu keluarga karena pasien tampak
lemah, kekuatan kanan/kiri normal seimbang 4/4
- Sensorik: Dapat merasakan nyeri, dapat membedakan panas dan dingin, dapat
membedakan kasar dan halus.
3. Pengkajian Data Fokus (Pengkajian hanya pada sistem yang terganggu)
Sistem gastrointestinal
- Inspeksi: mukosa bibir pasien tampak kering, bibir pecah-pecah, tampak pucat,
gusi tampak berwarna merah muda, lidah tampak bersih, tidak ada peradangan,
gigi masih lengkap, perut Nampak datar, ikut gerak nafas, warna kulit sama
dengan sekitarnya,
- Auskultasi: peristaltic usus 35x/menit
- Perkusi: hypertimpani, perut kembung
- Palpasi: turgor kulit kurang tidak langsung Kembali dalam 1 detik, tidak ada
nyeri tekan
4. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan Lab Hematologi: Minggu 05/03/2023, jam 11: 36 AM
Pemeriksaan lab Hasil Nilai rujukan Interpretasi
- WBC 12,47 4,4 – 11,3 Tinggi
- RBC 4,41 3,8 – 5,2 Normal
- HGB 13,3 11,7 – 15,5 Normal
- HCT 39,1 35,0 – 47,0 Normal
- MCV 88,7 84,0 – 96,0 Normal
- MCH 30,2 26,5 – 33,5 Normal
- MCHC 34,0 32,0 – 36,0 Normal
- PLT 279 150 – 450 Normal
- RDW-SD 40,8 37,0 – 54,0 Normal
- RDW-CV 12,5 11,0 – 16,0 Normal
- PDW 8,9 11,5 – 14,5 Rendah
- MPV 9,3 9,0 – 13,0 Normal
- P-LCR 18,7 13,0 – 43,0 Normal
- PCT 0,26 0,17 – 0,35 Normal
- NRBC# 0,00 0,00 – 24,00 Normal
- NEUT# 9,50 1,5 – 7,0 Tinggi
- LYMPH# 1,67 1,00 – 3,70 Normal
- MONO# 1,22 0,00 – 0,70 Normal
- EO# 0,04 0,00 – 0,41 Normal
- BASO# 0,04 0,00 – 0,10 Normal
- IG# 0,05 0–7 Normal
- NRBC% 0,00 0,00 – 24,00 Normal
- NEUT% 76,2 50 – 70 Tinggi
- LYMPH% 13,4 25,0 – 40,0 Rendah
- MONO% 9,81 2–8 Tinggi
- EO% 0,3 2–4 Normal
- BASO% 0,3 0,0 – 1,0 Normal
- IG% 0,4 0,0 – 0,5 Normal
- LED 34 0,0 – 10 Tinggi
5. Penatalaksanaan Medis/Terapi
- Ringer laktat 20 tpm/8 jam
- Pct Vial 3 x 1
- Loperamide oral (2 – 1- 1)
- Zinc 20 mg oral 1x1
- Santagesik drips bila nyeri dan demam
- Xepazime oral 3x1
- Cotrimoxazole oral 2 x 1 (960 mg)
VIII. PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN
Nama : Nn. S
Umur : 18 Tahun
Diag Medis: GEA
Gastroenteritis Akut
DS: diare ± 6x dengan konsistensi
encer, lemas, mual, pusing dan Adanya
perut terasa berputar, Frekuensi BAB
DO: KU: Pasien tampak lemah, meningkat peradangan
tampak pucat, Vital sign: TD:
93/59 mmHg, N: 101x/menit, R:
22x/menit, S: 38,5, Auskultasi:
peristaltic usus 35x/menit,
Hilangnya cairan Peningkatan suhu
Perkusi: hypertimpani, perut dan elektrolit tubuh
kembung, WBC: 12,47, PDW: 8,9,
NEUT#: 9,50, NEUT%: 76,2, berlebih
LYMPH%: 13,4, MONO%: 9,81,
LED: 34 Dehidrasi DS: merasa demam, pasien merasa
mengigil, lemas, mual, pusing. DO: KU:
Pasien tampak lemah, tampak pucat,
MK: Diare DS: Pasien mengatakan lemas, mual, pusing, Vital sign: TD: 93/59 mmHg, N:
pasien merasa tenggorokannya kering dan 101x/menit, R:22x/menit, S: 38,5,
merasa haus, Pasien mengatakan BAK 3x/hari tampak berkeringat dingin (diaphoresis),
berwarna kuning bening DO: KU: Pasien tangan kanan terpasang infus Ringer
tampak lemah, tampak pucat, Vital sign: TD:
Laktat 20 tpm, kulit teraba hangat, WBC:
93/59 mmHg, N: 101x/menit, R:22x/menit, S:
38,5, tampak berkeringat dingin (diaphoresis), 12,47, PDW: 8,9, NEUT#: 9,50,
tangan kanan terpasang infus Ringer Laktat 20 NEUT%: 76,2, LYMPH%: 13,4,
tpm, turgor kulit berkurang, nadi teraba lemah, MONO%: 9,81, LED: 34
kulit teraba hangat, mata pasien tampak sedikit
cekung, konjungtiva tampak anemis, mukosa
bibir pasien tampak kering, bibir pecah-pecah,
tampak pucat, Palpasi: turgor kulit kurang tidak MK: Hipertermia
langsung Kembali dalam 1 detik
MK: Hipovolemia
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
- Keluhan utama : Diare - KU: Pasien tampak lemah, tampak
- Keluhan saat ini: pasien mengatakan pucat
masih diare ± 6x dengan konsistensi - Vital sign: TD: 93/59 mmHg, N:
encer, merasa demam, pasien merasa 101x/menit, R: 22x/menit, S: 38,5
mengigil, lemas, mual, pusing dan - tampak berkeringat dingin
perut terasa berputar, pasien merasa (diaphoresis), tangan kanan terpasang
tenggorokannya kering dan merasa infus Ringer Laktat 20 tpm
haus - turgor kulit berkurang, nadi teraba
- penyebab stressor pada pasien adalah lemah, kulit teraba hangat
pasien diare dan merasa lemas, pusing - mata pasien tampak sedikit cekung,
perut mules dan mual. konjungtiva tampak anemis
- Pasien mengatakan BAK 3x/hari - mukosa bibir pasien tampak kering,
berwarna kuning bening bibir pecah-pecah, tampak pucat
- Auskultasi: peristaltic usus 35x/menit
- Perkusi: hypertimpani, perut kembung
- Palpasi: turgor kulit kurang tidak
langsung Kembali dalam 1 detik,
- WBC: 12,47, PDW: 8,9, NEUT#:
9,50, NEUT%: 76,2, LYMPH%: 13,4,
MONO%: 9,81, LED: 34
ANALISA DATA
MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS: diare ± 6x dengan konsistensi Proses infeksi Diare
encer, lemas, mual, pusing dan perut (inflamasi atau
terasa berputar, peradangan di usus)
DO: KU: Pasien tampak lemah,
tampak pucat, Vital sign: TD: 93/59
mmHg, N: 101x/menit, R:
22x/menit, S: 38,5, Auskultasi:
peristaltic usus 35x/menit, Perkusi:
hypertimpani, perut kembung,
WBC: 12,47, PDW: 8,9, NEUT#:
9,50, NEUT%: 76,2, LYMPH%:
13,4, MONO%: 9,81, LED: 34
DS: Pasien mengatakan lemas, Kekurangan intake Hypovolemia
mual, pusing, pasien merasa cairan
tenggorokannya kering dan merasa
haus, Pasien mengatakan BAK
3x/hari berwarna kuning bening
DO: KU: Pasien tampak lemah,
tampak pucat, Vital sign: TD: 93/59
mmHg, N: 101x/menit,
R:22x/menit, S: 38,5, tampak
berkeringat dingin (diaphoresis),
tangan kanan terpasang infus Ringer
Laktat 20 tpm, turgor kulit
berkurang, nadi teraba lemah, kulit
teraba hangat, mata pasien tampak
sedikit cekung, konjungtiva tampak
anemis, mukosa bibir pasien tampak
kering, bibir pecah-pecah, tampak
pucat, Palpasi: turgor kulit kurang
tidak langsung Kembali dalam 1
detik
DS: merasa demam, pasien merasa Proses penyakit Hipertermia
mengigil, lemas, mual, pusing (inflamasi/peradangan)
DO: KU: Pasien tampak lemah,
tampak pucat, Vital sign: TD: 93/59
mmHg, N: 101x/menit,
R:22x/menit, S: 38,5, tampak
berkeringat dingin (diaphoresis),
tangan kanan terpasang infus Ringer
Laktat 20 tpm, kulit teraba hangat,
WBC: 12,47, PDW: 8,9, NEUT#:
9,50, NEUT%: 76,2, LYMPH%:
13,4, MONO%: 9,81, LED: 34
mengalami menyebabkan
• Lakukan diri
pendinginan Terapeutik
baring melepaskan
Kolaborasi pakaian pasien
Kolaborasi pemberian dapat membantu
cairan dan elektrolit meredakn panas
intravena, jika perlu tubuh pasien
• dengan
memberikan
kompres
hangat/dingin
dapat
menurunkan suhu
tubuh pasien
• perawat dapat
mencegah pasien
dari dehidrasi
• memberikan
lingkungan yang
nyaman untuk
pasien, pasien
akan merasa tidak
nyaman jika
mengalami
keringat yang
berlebih dan
tempat tidur yang
basah
• mengurangi suhu
tubuh pasien yang
meninggi
• pasien yang
mengalami
peningkatan suhu
yang tinggi bisa
juga terjadi sesak
napas sehingga
perlu diberikan
oksigen
Edukasi
• Istirahat total
sehingga kondisi
tubuh membaik
Kolaborasi
Mencegah terjadinya
kekurangan cairan dan
elektrolit pada pasien
hipertermia
Rabu, 08/03/2023
(21:00 WITA)
- S: Pasien mengatakan sudah
tidak diare, BAB 1x konsistensi
lembek, berwarna kuning,
- O: keadaan umum sedang, TD:
98/70, N: 72 x/menit, S: 36,5 R:
20x/menit
- A: Masalah teratasi
- P: hentikan intervensi
Selasa, 07/03/2023
(10:00 WITA)
- S: pasien mengatakan masih
sedikit lemas, sudah tidak
pusing, rasa haus tidak ada
- O: Pasien masih tampak lemas,
TD: 105/69, N: 75 x/menit, S:
36,8, R: 20x/menit, turgor kulit
membaik, mata sudah tidak
cekung, masih tampak pucat
- A: Masalah belum teratasi
- P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
Rabu, 08/03/2023
(21:00 WITA)
- S: pasien mengatakan
kondisinya sudah membaik,
aktivitas tidak dibantu, sudah
tidak pusing maupun mual
- O: keadaan umum sedang, TD:
98/70, N: 72 x/menit, S: 36,5 R:
20x/menit
- A: Masalah teratasi
- P: hentikan intervensi
Nama Pasien : Nn. S Diag Keperawatan : hipertermi
(12:00 WITA)
- S: pasien mengatakan sudah
tidak mengigil, dan berkeringat
- O: Pasien masih tampak lemas,
S: 37,4,
- A: Masalah belum teratasi
- P: Lanjutkan intervensi 1,3
(14:00 WITA)
- S: pasien mengatakan sudah
tidak mengigil, dan berkeringat
- O: Pasien masih tampak lemas,
TD: 97/68, N: 88, R: 20, S: 37,
suhu tubuh membaik, tidak
mengigil, suhu kulit membaik
- A: Masalah teratasi teratasi
- P: Lanjutkan intervensi 1,3