I. Identitas Klien
Nama : Tn. Atmari No. RM : 114679xx
Umur : 57 tahun Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Duda
Agama : Islam Tanggal MRS : 10-02-2020 jam 12.30
Pendidikan : SMA Tanggal Pengkajian : 11-02-2020 jam 18.30
Alamat : Sumber Informasi : Pasien, Keluarga Pasien,
Perawat, Rekam Medik
2. Keluhan Utama:
Pasien mengeluh nyeri pada kepala
Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
// : Cerai
: Anak kandung
: Anak angkat
: Anak kembar
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Pasien dan keluarga mengatakan bahwa kesehatan itu penting. Pasien
mengatakan saat sudah mulai merasa tidak enak badan yang dilakukan
adalah istirahat cukup untuk memulihkan kondisi. Keluarga mengatakan jika
ada anggota keluarga yang sakit, dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat
seperti dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Pasien dan
keluarga mengetahui bahwa saat ini pasien mengalami CKR 456 + fraktur
zigoma
Interpretasi :
Pasien dan keluarga memiliki persepsi kesehatan yang baik dan
pemeliharaan kesehatan yang baik karena melibatkan pelayanan kesehatan
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
- Antropometry
Antropometry Sebelum MRS Sesudah MRS
BB (kg) 65 kg 65 kg
TB (cm) 165 cm 165 cm
IMT BB(kg)/TB(m2) 23,9 kg/m2 23,9 kg/m2
Keterangan :
<17,0 = sangat kurus
17,0 – 18,4 = kurus
18,5 – 25,0 = normal
25,1 – 27,0 = gemuk
>27,0 = sangat gemuk
BBI = (TB-100)-{10%(TB-100)}
= (165-100)-(10% x 65)
= 65-6,5
= 58,5 Kg
Interpretasi : Pasien tidak mengalami penurunan berat badan sebelum dan
setelah masuk rumah sakit. IMT pasien termasuk dalam kategori normal dan
BB pasien lebih 6,5 kg dari BBI.
- Biomedical sign :
- Clinical Sign :
Keadaan umum pasien tampak lemah, pasien hanya mampu melakukan
aktivitas di atas tempat tidur karena nyeri yang dirasakan, kulit
berwarna coklat, terdapat luka lecet pada pelipis kanan dan kiri yang
sebagian sudah mengering, akral hangat dan lembab, membran mukosa
bibir kering, sklera tidak ikterik, CRT <2 detik
Interpretasi :
Berdasarkan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien mengalami
hambatan mobilitas fisik karenya nyeri yang dirasakan.
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien melakukan aktivitas sehari-hari
sebagai petani. Pasien mengatakan saat masuk rumah sakit melakukan
aktifitas sehari–hari dengan dibantu adik perempuannya.
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Sebelum MRS Saat di RS
Durasi 7-8 jam/hari ±15 jam/hari
Gangguan tidur Tidak ada Mudah terbangun
Keadaan bangun tidur Segar Terkadang pusing
Lain-lain - -
Interpretasi :
Pasien mengalami perubahan pola istirahat/tidur. Perubahan terjadi karena
adanya perubahan kondisi fisiologis pasien saat MRS.
Kontraindikasi:
Adanya riwayat
porfiria, kelainan
darah, hipotensi,
dan alergi
Pemeriksaan Radiologi
Dilakukan sebelum operasi :
1. Pemeriksaan foto skull (10 Februari 2020)
Kesimpulan: Fraktur zigoma
2. Pemeriksaan EKG (10 Februari 2020)
Kesimpulan: DBN
3. CT-scan kepala
Kesimpulan: Tidak terdapat kelainan
(Larasati S.P.)
NIM 192311101105
ANALISIS DATA
Tanggal
No Diagnosis Keperawatan Tanggal Perumusan Keterangan
Pencapaian
1. Nyeri akut (00132) b.d 10 Februari 2020
terputusnya
inkontinuitas jaringan
tulang d.d Pasien
mengeluh nyeri pada
kepala (P:benturan
kepala ke aspal post KLL,
Q:nyeri dirasakan cekot-
cekot, R:nyeri dirasakan
pada daerah tulang pipi
menjalar hingga kepala
bagian belakang, S:nyeri
sedang skala 7, T:nyeri
menetap, memberat saat
digunakan dalam posisi
miring dan duduk),
pasien tampak
mengernyit menahan
nyeri saat harus merubah
posisi tubuh, pasien
bersikap melindungi
daerah nyeri, fokus
menyempit saat diajak
untuk berkomunikasi
karena nyeri yang
dirasakan, peningkatan
nadi 105 kpm, terdapat
luka lecet pada pelipis
kanan dan kiri serta
lebam pada kedua
kelopak mata atas bawah,
hasil pemeriksaan foto
skull menunjukkan
adanya fraktur zigoma
2. Risiko ketidakefektifan 10 Februari 2020
perfusi jaringan otak
(00201)b.d trauma
kepala post KLL d.d CKR
456 post KLL dan TD :
130/ 70 mmH
3. Kerusakan integritas 10 Februari 2020 -
jaringan (00044) b.d
terptusnya inkontinuitas
jaringan d.d pasien
mengeluh nyeri pada
kepala, adanya nyeri akut
pada kepala post KLL,
terdapat luka lecet pada
pelipis kanan dan kiri
serta lebam pada kedua
kelopak mata atas bawah,
hasil pemeriksaan foto
skull menunjukkan
adanya fraktur zigoma,
area lokal sekitar mata
teraba panas
4. Hambatan mobilitas fisik 10 Februari 2020
(00085) b.d nyeri akut
d.d pasien mengatakan
nyeri memberat saat
digunakan dalam posisi
miring dan duduk,
sehingga pasien hanya
bisa berbaring di tempat
tidur, asien
membutuhkan waktu
yang lama untuk
berpindah posisi, pasien
dibantu oleh petugas dan
keluarga dalam
pemenuhan ADL dengan
skor ADL
ketergantungan ringan,
ketidaknyamanan saat
bergerak karena nyeri
yang dirasakan
PERENCANAAN KEPERAWATAN
2. Risiko ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Monitor Neurologi (2620)
jaringan otak (00201)b.d trauma 3x24 jam, diharapkan perfusi jaringan : serebral 1. Monitor tingkat kesadaran
kepala post KLL meningkat dengan kriteria hasil : 2. Monitor TTV
Perfusi jaringan: serebral (0406) 3. Catat keluhan sakit kepala
Skala Keterangan 4. Monitor karakteristik berbicara: kelancaran, adanya
Indikator aphasia, atau kesulitan menemukan kata
Awal Akhir skala
Tekanan 4 5 1. Deviasi
darah berat dari
sistolik kisaran
Tekanan 4 5 normal
darah 2. Deviasi
diastolik cukup besar
Sakit kepala 3 5 dari kisaran
normal
3. Deviasi
sedang dari
kisaran
normal
4. Deviasi
ringan dari
kisaran
normal
5. Tidak ada
deviasi dari
kisaran
normal
3. Kerusakan integritas jaringan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Perlindungan infeksi (6550)
(00044) b.d terptusnya 3x24 jam, diharapkan status nutrisi dapat 1. Monitor adanya tanda gejala infeksi sistemik dan lokal
inkontinuitas jaringan ditingkatkan dengan kriteria hasil: 2. Monitor hasil lab terutama nilai WBC
Integritas Jaringan (1101) 3. Berikan perawatan kulit pada area edema
Skala Keterangan 4. Periksa kulit dari adanya kemerahan dan kehangatan
Indikator
Awal Akhir skala ekstrim
Suhu kulit 4 5 1.Terganggu
Sensasi 3 5 2.Banyak
Perfusi 4 5 3.Cukup
jaringan 4.Sedikit
5.Tidak
Integritas 4 5
kulit
Lesi pada 4 5
kulit
4. Hambatan mobilitas fisik (00085) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Terapi latihan ambulasi (0221)
b.d nyeri akut 3x24 jam, diharapkan tingkat ambulasi dapat 1. Konsultasikan pada ahli terapi fisik mengenai rencana
ditingkatkan dengan kriteria hasil: ambulasi sesuai kebutuhan
Ambulasi (0200) 2. Bantu pasien untuk perpindahan sesuai kebutuhan
Skala Keterangan 3. Bantu pasien untuk ambulasi awal
Indikator 4. Instruksikan pasien mengenai pemindahan dan teknik
Awal Akhir skala
Menopang 1 5 1.Sangat ambulasi yang aman
berat badan terganggu 5. Dorong ambulasi independen dalam batas aman
Berjalan 2.Banyak
dengan 1 5 terganggu
langkah yang 3.Cukup
efektif terganggu
Berjalan 2 5 4.Sedikit
dengan pelan terganggu
5.Tidak
terganggu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
5. 1 12-02-20
08.15 1. Melakuka 1. P:benturan kepala ke aspal post KLL, Q:nyeri
n pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk dirasakan cekot-cekot, R:nyeri dirasakan pada
lokasi, karakteristik, durasi frekuensi ,kualitas, daerah tulang pipi menjalar hingga kepala
intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus bagian belakang, S:nyeri sedang skala 7, T:nyeri
menetap, memberat saat digunakan dalam
posisi miring dan duduk
Laras
08..00 2. Kolaborasi 2. Injeksi santagesik 3x1gr
dengan memberikanan analgetik untuk mengurangi
08.20 nyeri 3. Pasien mampu menggunakan teknik relaksasi
3. Mendorong napas dalam secara mandiri saat merasakan
pengulangan teknik praktik relaksasi nyeri
6. 2 08.30 1. Monitor tingkat kesadaran 1. Pasien dalam keadaan komposmentis GCS
E4V5M6
11.30 2. Memonitor TTV 2. TD: 120/80 mmHg, N: 92 kpm, S: 36,3’C, RR 20
kpm. Laras
11.35 3. Mencatat keluhan sakit kepala 3. Pasien mengeluh nyeri kepala
11.40 4. Memonitor karakteristik berbicara: kelancaran, 4. Pasien dapat berbicara normal
adanya aphasia, atau kesulitan menemukan kata
7. 3 12.45 1. M 1. Suhu pasien 36,3 ‘C, tidak terdapat tanda gejala
emonitor adanya tanda gejala infeksi sistemik dan infeksi sistemik maupun lokal
12.50 lokal 2. Hasil lab pada tgl 10 Feb 2020 menunjukkan
2. M nilai WBC dalam batas normal yaitu 9,33 103/uL
13.00 emonitor hasil lab terutama nilai WBC 3. Luka lecet pada pelipis kanan dan kiri dirawat
dengan menggunakan sufratule dan mulai
3. M mengering semuanya
13.30 emberikan perawatan kulit pada area edema 4. Bagian kulit di sekitas mata terasa lebih hangat
dan terdapat lebam berwarna merah keunguan
yang mengelilingi mata kanan dan kiri pasien
4. M
emeriksa kulit dari adanya kemerahan dan
kehangatan ekstrim
8. 4 10.00 1. Membantu pasien untuk perpindahan sesuai 1. Pasien dibantu dalam pemenuhan ADL
kebutuhan
10.15 2. Membantu pasien untuk ambulasi awal 2. Pasien dibantu untuk mika/miki, pasien belum
mampu belajar dalam posisi fowler/duduk
karena kepala nyeri saat dalam posisi duduk Laras
10.30 3. Menginstruksikan pasien mengenai pemindahan dan 3. Pasien mengetahui teknik berpindah yang aman
teknik ambulasi yang aman bagi dirinya
10.35 4. Mendorong ambulasi independen dalam batas aman 4. Pasien termotivasi untuk ambulasi dini di
tempat tidur sesuai dengan kemampuannya
9. 1 13-02-20
08.15 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif 1. P:benturan
termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi kepala ke aspal post KLL, Q:nyeri dirasakan
,kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor cekot-cekot, R:nyeri dirasakan pada daerah
pencetus tulang pipi menjalar hingga kepala bagian
belakang, S:nyeri sedang skala 7, T:nyeri
menetap, memberat saat digunakan dalam
posisi miring dan duduk Laras
08..00 2. Kolaborasi dengan
memberikanan analgetik untuk mengurangi nyeri 2. Injeksi
08.20 3. Mendorong pengulangan teknik santagesik 3x1gr
praktik relaksasi
3. Pasien
mampu menggunakan teknik relaksasi napas
dalam secara mandiri saat merasakan nyeri
10. 2 08.30 1. Monitor tingkat kesadaran 1. Pasien dalam keadaan komposmentis GCS
E4V5M6
11.30 2. Memonitor TTV 2. TD: 130/80 mmHg, N: 90 kpm, S: 36,5’C, RR 20
kpm. Laras
11.35 3. Mencatat keluhan sakit kepala 3. Pasien mengeluh nyeri kepala
11.40 4. Memonitor karakteristik berbicara: kelancaran, 4. Pasien dapat berbicara normal
adanya aphasia, atau kesulitan menemukan kata
11. 3 12.45 1. M 1. Suhu pasien 36,5 ‘C, tidak terdapat tanda gejala
emonitor adanya tanda gejala infeksi sistemik dan infeksi sistemik maupun lokal
12.50 lokal 2. Hasil lab pada tgl 10 Feb 2020 menunjukkan
2. M nilai WBC dalam batas normal yaitu 9,33 103/uL
13.00 emonitor hasil lab terutama nilai WBC 3. Luka lecet pada pelipis kanan dan kiri dirawat Laras
dengan menggunakan sufratule dan mulai
3. M mengering semuanya
13.30 emberikan perawatan kulit pada area edema 4. Bagian kulit di sekitas mata terasa lebih hangat
dan terdapat lebam berwarna merah keunguan
yang mengelilingi mata kanan dan kiri pasien
4. M
emeriksa kulit dari adanya kemerahan dan
kehangatan ekstrim
12. 4 10.00 1. Membantu pasien untuk perpindahan sesuai 1. Pasien dibantu dalam pemenuhan ADL
kebutuhan
10.15 2. Membantu pasien untuk ambulasi awal 2. Pasien dibantu untuk mika/miki, pasien belum
mampu belajar dalam posisi fowler/duduk
karena kepala nyeri saat dalam posisi duduk Laras
10.30 3. Menginstruksikan pasien mengenai pemindahan dan 3. Pasien mengetahui teknik berpindah yang aman
teknik ambulasi yang aman bagi dirinya
10.35 4. Mendorong ambulasi independen dalam batas aman 4. Pasien termotivasi untuk ambulasi dini di
tempat tidur sesuai dengan kemampuannya
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
REVIEW DAN
TANGGAL / HASIL ASESMEN INSTRUKSI
PROFESI VERIVIKASI PPJP /
JAM PENATALAKSANAAN PASIEN PPA
DPJP
11-02-20 Perawat Diagnosa I R/
21.00 S:Pasien mengeluh nyeri pada kepala - Tunggu
P:benturan kepala ke aspal post KLL jadwal operasi
Q:nyeri dirasakan cekot-cekot -Rawat luka di
R:nyeri dirasakan pada daerah tulang pipi menjalar hingga wajah
kepala bagian belakang
S:nyeri sedang skala 7
T:nyeri menetap, memberat saat digunakan dalam posisi
miring dan duduk
O:
- Pasien tampak mengernyit menahan nyeri saat harus
merubah posisi tubuh
- Pasien bersikap melindungi daerah nyeri
- Fokus menyempit saat diajak untuk berkomunikasi
karena nyeri yang dirasakan
- Peningkatan nadi 105 kpm
- Terdapat luka lecet pada pelipis kanan dan kiri serta
lebam pada kedua kelopak mata atas bawah
- Hasil pemeriksaan foto skull menunjukkan adanya
fraktur zigoma
Tingkat nyeri (2102)
Skala Keterangan
Indikator
Awal Akhir skala
Nyeri yang 2 5 1. Berat
dilaporkan 2. Cukup berat
Ekspresi 3 5 3. Sedang
nyeri wajah 4. Ringan
Fokus 3 5 5. Tidak ada
menyempit
Kontrol nyeri (1605)
Skala
Indikator Keterangan skala
Awal Akhir
Menggunakan 1 5 1. Tidak pernah
tindakan menujukkan
pengurangan nyeri 2. Jarang
tanpa analgesik menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering
menunjukkan
5. Secara konsisten
menunjukkan
A: Nyeri akut (00132) b.d terputusnya inkontinuitas
jaringan tulang
P: Lanjutkan perencanaan 1,6,10
I:
- Melakukan implementasi sesuai perencanaan
- Injeksi Santagesik pukul 16.00
E: Masalah masih ada, perencanaan efektif
Diagnosa II
S :-
O:
- CKR 456 post KLL
-TD : 130/ 70 mmH
Perfusi jaringan: serebral (0406)
Skala Keterangan
Indikator
Awal Akhir skala
Tekanan darah 4 5 1. Deviasi berat
sistolik dari kisaran
Tekanan darah 4 5 normal
diastolik 2. Deviasi
cukup besar
Sakit kepala 3 5 dari kisaran
normal
3. Deviasi
sedang dari
kisaran normal
4. Deviasi
ringan dari
kisaran normal
5. Tidak ada
deviasi dari
kisaran normal
A : Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak (00201)b.d
trauma kepala post KLL
P :Lanjutkan perencanaan 1,2,3,4
I : Melakukan implementasi sesuai perencanaan
E : Masalah masih ada, perencanaan efektif
Diagnosa III
S: Pasien mengeluh nyeri pada kepala
O:
- Adanya nyeri akut pada kepala post KLL
- Terdapat luka lecet pada pelipis kanan dan kiri serta
lebam pada kedua kelopak mata atas bawah
- Hasil pemeriksaan foto skull menunjukkan adanya
fraktur zigoma
- Area lokal sekitar mata teraba panas
Integritas Jaringan (1101)
Skala Keterangan
Indikator
Awal Akhir skala
Suhu kulit 4 5 1.Terganggu
Sensasi 3 5 2.Banyak
Perfusi 4 5 3.Cukup
jaringan 4.Sedikit
5.Tidak
Integritas 4 5
kulit
Lesi pada 4 5
kulit
A: Kerusakan integritas jaringan (00044) b.d terputusnya
inkontinuitas jaringan
P: Lanjutkan perencanaan 1,2,3,4
I: Melakukan implementasi sesuai perencanaan
E: Masalah masih ada, perencanaan efektif
Diagnosa IV
S: Pasien mengatakan nyeri memberat saat digunakan
dalam posisi miring dan duduk, sehingga pasien hanya bisa
berbaring di tempat tidur
O:
- Pasien membutuhkan waktu yang lama untuk berpindah
posis
- Pasien dibantu oleh petugas dan keluarga dalam
pemenuhan ADL dengan skor ADL ketergantungan
ringan
- Ketidaknyamanan saat bergerak karena nyeri yang
dirasakan
Ambulasi (0200)
Skala
Indikator Keterangan skala
Awal Akhir
Menopang berat 1 2 1. Sangat terganggu
badan 2. Banyak
Berjalan dengan 1 1 terganggu
langkah yang 3. Cukup terganggu
efektif 4. Sedikit
Berjalan dengan 2 2 terganggu
pelan 5. Tidak terganggu
A: Hambatan mobilitas fisik (00085) b.d nyeri akut
P:Lanjutkan perencanaan 2,3,4,5
I:Melakukan implementasi sesuai perencanaan
E:Masalah masih ada, perencanaan efektif
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
REVIEW DAN
TANGGAL / HASIL ASESMEN INSTRUKSI
PROFESI VERIVIKASI PPJP /
JAM PENATALAKSANAAN PASIEN PPA
DPJP
12-02-20 Perawat Diagnosa I R/tunggu
14.00 S:Pasien mengeluh nyeri pada kepala jadwal operasi
P:benturan kepala ke aspal post KLL
Q:nyeri dirasakan cekot-cekot
R:nyeri dirasakan pada daerah tulang pipi menjalar hingga
kepala bagian belakang
S:nyeri sedang skala 7
T:nyeri menetap, memberat saat digunakan dalam posisi
miring dan duduk
O:
- Pasien tampak mengernyit menahan nyeri saat harus
merubah posisi tubuh
- Pasien bersikap melindungi daerah nyeri
- Fokus menyempit saat diajak untuk berkomunikasi
karena nyeri yang dirasakan
- Terdapat luka lecet pada pelipis kanan dan kiri serta
lebam pada kedua kelopak mata atas bawah
- Hasil pemeriksaan foto skull menunjukkan adanya
fraktur zigoma
Diagnosa III
S: Pasien mengeluh nyeri pada kepala
O:
- Adanya nyeri akut pada kepala post KLL
- Terdapat luka lecet pada pelipis kanan dan kiri serta
lebam pada kedua kelopak mata atas bawah
- Hasil pemeriksaan foto skull menunjukkan adanya
fraktur zigoma
- Area lokal sekitar mata teraba panas
Integritas Jaringan (1101)
Skala Keterangan
Indikator
Awal Akhir skala
Suhu kulit 4 5 1.Terganggu
Sensasi 3 5 2.Banyak
Perfusi 4 5 3.Cukup
jaringan 4.Sedikit
5.Tidak
Integritas 4 5
kulit
Lesi pada 4 5
kulit
A: Kerusakan integritas jaringan (00044) b.d terputusnya
inkontinuitas jaringan
P: Lanjutkan perencanaan 1,2,3,4
I: Melakukan implementasi sesuai perencanaan
E: Masalah masih ada, perencanaan efektif
Diagnosa IV
S: Pasien mengatakan nyeri memberat saat digunakan
dalam posisi miring dan duduk, sehingga pasien hanya bisa
berbaring di tempat tidur
O:
- Pasien membutuhkan waktu yang lama untuk berpindah
posis
- Pasien dibantu oleh petugas dan keluarga dalam
pemenuhan ADL dengan skor ADL ketergantungan
ringan
- Ketidaknyamanan saat bergerak karena nyeri yang
dirasakan
Ambulasi (0200)
Skala
Indikator Keterangan skala
Awal Akhir
Menopang berat 1 2 1. Sangat terganggu
badan 2. Banyak
Berjalan dengan 1 1 terganggu
langkah yang 3. Cukup terganggu
efektif 4. Sedikit
Berjalan dengan 2 2 terganggu
pelan 5. Tidak terganggu
A: Hambatan mobilitas fisik (00085) b.d nyeri akut
P:Lanjutkan perencanaan 2,3,4,5
I:Melakukan implementasi sesuai perencanaan
E:Masalah masih ada, perencanaan efektif
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
REVIEW DAN
TANGGAL / HASIL ASESMEN INSTRUKSI
PROFESI VERIVIKASI PPJP /
JAM PENATALAKSANAAN PASIEN PPA
DPJP
13-02-20 Perawat Diagnosa I R/operasi di
14.00 S:Pasien mengeluh nyeri pada kepala OK lantai 6
P:benturan kepala ke aspal post KLL tanggal 14-02-
Q:nyeri dirasakan cekot-cekot 20 pukul
R:nyeri dirasakan pada daerah tulang pipi menjalar hingga 08.00
kepala bagian belakang
S:nyeri sedang skala 7
T:nyeri menetap, memberat saat digunakan dalam posisi
miring dan duduk
O:
- Pasien tampak mengernyit menahan nyeri saat harus
merubah posisi tubuh
- Pasien bersikap melindungi daerah nyeri
- Fokus menyempit saat diajak untuk berkomunikasi
karena nyeri yang dirasakan
- Terdapat luka lecet pada pelipis kanan dan kiri serta
lebam pada kedua kelopak mata atas bawah
- Hasil pemeriksaan foto skull menunjukkan adanya
fraktur zigoma