PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Identitas Klien
Nama : Ny. S No. RM : 072xxx
Umur : 35 tahun Pekerjaan : IRT
Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 01-09-2019 Jam : 09.00
Pendidikan : SMA Tanggal Pengkajian : 02-09-2019 Jam : 12.30
Alamat : Tlogosari, Bondowoso Sumber Informasi : Pasien, keluarga, dan
rekam medis
2. Keluhan Utama:
Pasien mengatakan nyeri menekan pada bagian belakang kepala sejak pagi
c. Imunisasi:
Pasien mengatakan tidak tahu mengenai imunisasi apa saja yang telah didapatkan.
Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
// : Cerai
: Anak kandung
: Anak angkat
: Anak kembar
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Antropometry
Berat badan = 55 kg
Tinggi badan = 157 cm = 1,57 m
IMT = Berat badan/(Tinggi badan) 2
55/1,572=55/2,46 = 22,36 kg/m2
Berat badan ideal = (Tinggi badan - 100) – (10% x (Tinggi badan-100))
(157 - 100) – (10% x (157 - 100) = 57 – 5,7 = 51,3 kg
Interpretasi :
Indeks Massa Tubuh pasien tergolong dalam kategori normal karena dalam rentang
18-25kg/m2(kurus: < 18 kg/m2; nomal: 18-25 kg/m2; kegemukan: 25-27 kg/m2;
obesitas: > 27 kg/m2) dan berat badan pasien lebih dari berat badan ideal.
Biomedical sign :
Hb: 14,3 gr/dl (normal: 12,1-15,1 gr/dl)
WBC: 11.500 (normal: 4.000-10.000 sel/ul)
Plt: 371.000 mm3 (normal: 150.000-400.000 mm3)
SGPT: 15 U/L (normal: 0-42 U/L)
SGOT: 9 U/L (normal: 0-37 U/L)
Albumin: 3,74 g/dl (normal: 3,50-5,60 g/dl)
Interpretasi :
Biomedical sign tidak normal pada nilai WBC
Clinical Sign :
Kulit berwarna kuning langsat dan tidak terdapat hiperpigmentasi, kulit lembap,
rambut dan kuku nampak bersih dan kuat, membrane mukosa normal, turgor kulit
cepat, CRT < 2 detik
Interpretasi :
Clinical sign normal
Balance cairan:
Input : 1.000 + 1.000 + 55 + 275 = 2.330 cc
1. Air (makan dan minum) = 1.000 cc/hari
2. Infus = 1.000 cc/hari
3. Obat = 55 cc
4. Air metabolisme = 5cc/kg BB/hari = 5 x 55 = 275 cc/hari
Output cairan : 1.320 + 825 = 2.145
1. Urine = 0,5/kgBB/jam = 1 x 55 x 24 = 1.320 cc
2. IWL = 15 x BB/hari = 15 x 55 = 825 cc/hari
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien melakukan aktivitas sehari-hari sebagai IRT.
Sekali dalam seminggu pasien mengatakan biasanya berolah raga. Pasien mengatakan
saat masuk rumah sakit melakukan aktifitas sehari–hari dengan dibantu suami atau
adiknya.
Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi / ROM
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu alat,
4: mandiri
Status Skor ADL :
Skor ADL pasien 18 berarti ketergantungan ringan (0-4: ketergantungan total, 5-8:
ketergantungan berat, 9-11: ketergantungan sedang, 12-19: ketergantungan ringan,
20: mandiri)
Status Oksigenasi :
Pasien tidak merasa sesak dan mampu bernapas spontan RR= 20x/menit. Pasien tidak
menggunakan otot bantu pernapasan.
Fungsi kardiovaskuler :
Normal, tidak terdapat permasalahan yang berhubungan dengan kardiovaskuler yang
dapat mengganggu aktivitas pasien
Terapi oksigen :
Pasien tidak menggunakan terapi oksigen dan alat bantu pernapasan lainnya.
Interpretasi :
Pasien mengalami gangguan pada ADL yaitu dalam toileting, berpakaian, dan
berpindah.
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat dan Tidur Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Durasi 8 jam 8 jam
Gangguan tidur Tidak ada Mudah terbangun
Interpretasi :
Pola kognitif dan perceptual pasien baik dan dapat berfungsi dengan normal sesuai
fungsinya.
Ideal diri :
Pasien mengatakan bahwa dirinya harus segera sembuh agar dapat menjalankan
aktivitasnya terutama menjalani tugasnya sebagai IRT kembali.
Harga diri :
Pasien memiliki harga diri yang baik, pasien berfikir untuk bisa mendapatkan
pelayanan yang baik dan pasien tidak merasa rendah diri dengan kondisinya saat ini
Peran Diri :
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah IRT sehingga pasien sadar bahwa dirinya
harus bisa melayani kebutuhan rumah tangga dengan baik dan menjadi seorang istri
sekaligus ibu yang dapat membahagiakan keluarga.
Identitas Diri :
Pasien menyadari bahwa pasien adalah seorang IRT dan merupakan pengurus dalam
kebutuhan rumah tangga suami dan kedua anaknya sehingga pasien merasa bahwa
dirinya memiliki tanggung jawab kepada keluarganya.
Interpretasi :
Pasien tidak mengalami gangguan pada fungsi reproduksi meskipun mengalami
gangguan kesehatan.
Interpretasi :
Pola peran pasien tidak dapat berjalan dengan baik namun pola hubungan pasien baik
meskipun dirinya sedang sakit dan berada di rumah sakit.
Interpretasi :
Pola manajemen koping-stress pasien baik dikarenakan pasien dapat mencari solusi
untuk masalahnya dan mengurangi stress dengan caranya sendiri
Interpretasi :
Sistem nilai & keyakinan pasien baik.
Tanda vital:
TD = 160/80 mmHg
N = 68 X/mnt
RR = 26 X/mnt
S = 36o C
Interpretasi :
Keadaan umum pasien menggambarkan bahwa pasien mengalami masalah gangguan rasa
nyaman, sedangkan tanda-tanda vital pasien tidak normal pada tekanan darah (tinggi)
2. Mata
Bola matasimetris, tidak juling, tidak terdapa thordeolum pada kelopak mata,
konjungtiva anemis, reaksi pupil kanan dan kiri 3mm, ada reflek cahaya, sehari-hari
pasien menggunakan kacamata, tidak ada nyeri tekan/benjolan disekitar mata.
3. Telinga
Bentuk daun telinga normal dan posisi simetris, tidak terdapat lesi dan serumen yang
keluar dari telinga, tidak ada nyeri tekan pada tragus, tidak ada gangguan pendengaran
pada pasien, tidak ada benjolan dan tanda-tanda peradangan pada telinga.
4. Hidung
Bentuk hidung normal, simetris, tidak ada serumen/sekret dari lubang hidung, tidak ada
benjolan/tanda peradangan, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada gangguan pada fungsi
penciuman.
5. Mulut
Mukosa bibir kering, warna bibir tidak sianosis, kondisi mulut bersih, lidah berawarna
putih, tidak ada benjolan/tanda peradangan, tidak ada lesi pada mukosa bibir
(stomatitis), dan gigi dalam kondisi bersih., tidak ada pembesaran serta peradangan
pada tonsil.
6. Leher
Bentuk leher simetris, tidak ada benjolan pada leher, trakea simetris, tidak ada tanda
peningkatan tekanan vena jugularis, dan tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid.
Paru
Inspeksi : pengembangan dada simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler
8. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada asites
Auskultasi: peristaltik 10x/menit
Perkusi: timpani
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan
9. Urogenital
Pasien dapat BAK dengan bantuan satu orang dengan menggunakan bantuan alat.
Keadaan genitalia tidak terkaji.
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Bentuk normal dan simetris. Pasien dapat menggerakan ekstremitas atas tetapi terdapat
kelemahan pada kekuatan otot kiri/ monoparese sinistra (3).
Ekstremitas bawah
Bentuk ekstremitas bawah normal dan simetris, pasien dapat menggerakan ekstremitas
bawah dengan bebas tanpa bantuan. Kekuatan otot normal (5).
Kontraindikasi:
Gagal jantung
kongestif
Kerusakan ginjal
Edema paru
karena retensi
Kontraindikasi:
Pasien yang
sebelumnya
pernah mengalami
alergi dengan obat
ini, karena ada
kemungkinan
sensitivitas silang.
Pasien yang
menunjukkan
manifestasi alergi
serius akibat
pemberian
Asetosal atau obat
Pemeriksaan Radiologi
Tanggal: 3 September 2019
Telah dilakukan pemeriksaan MSCT, tampilan axial, coronal dan sagital dengan dan tanpa
bahan kontras IV pada pasien, hasil:
- Tak tampak soft tissue swelling extracranial
- Pada windows tulang, tak tampak discontinuitas tulang, tampak penebalan fokal os
parietl sinistra
- Gyri, sulci dan fissura sylvii tak prominent
- Batas cortex dan medula tegas
- Tampak lesi slight enchance pada prekontras (densitas 45 HU) di extra axial (peri
sphenoid wing dextra (ukuran 7.06x5.73 cm) dan di regio parietal sinistra yang pada
post kontras tampak strog enhancement (densitas 98 UH), broad base (+)
- Sistema ventrikel lateralisdextra menyempit
- Air cellulae mastoidea dan SPN normodens
Kesan:
Mengarah gambaran multiple meningioma peri sphenoid wing dextra (ukuran 7.06x5.73
cm) dan di regio parietal sinistraa disertai penyempitan ventrikel lateralis dextra (cornu
anterior)
2. (00085) Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x24 jam, Peningkatan mekanika tubuh
Hambatan diharapkan tingkat mobilitas pasien meningkat dengan (0140)
Laras
mobilitas fisik kriteria hasil: 1. Kaji komitmen psien untuk
berhubungan belajar dan menggunakan postur
dengan nyeri Posisi tubuh: berinisiatif sendiri (0203) tubuh yang benar
dan Skala Keterangan 2. Kolaborasikan dengan
Indikator
penurunan Awal Akhir skala fisioterapis dalam
kekuatan otot Bergerak dari posisi 3 5 1. Sangat mengembangkan penngkatan
akibat proses berbaring ke posisi terganggu mekanika tubuh yang benar,
perjalanan berdiri 2. Banyak sesuai indikasi
penyakit Bergerak dari posisi 3 5 terganggu 3. Kaji pemahaman pasien
duduk ke posisi 3. Cukup mengenai mekanika tubuh dan
berbaring terganggu latihan misalnya dalam
Bergerak dari posisi 3 5 4. Sedikit beraktivitas
duduk ke posisi tergnggu
5. Tidak Terapi latihan: ambulasi (0221)
berdiri
terganggu 4. Beri pasien pakaian yang tidak
Bergerak dari posisi 3 5
mengekang
berdiri ke posisi
5. Bantu pasien untuk
duduk
menggunakan alas kaki yang
memfasilitasi pasien untuk
berjalan dan mencegah cedera
6. Dorong untuk duduk ditempat
tidur, diamping tempat tidur,
atau dikursi sebagaimana yang
ditoleransi pasien
7. Bantu pasien untuk berpindah
sesuai kebutuhan
3. (00201) Risiko Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x24 jam, Manajemen edema serebral
ketidak- diharapkan perfusi jaringan otak meningkat dengan kriteria (2540)
efektifan 1. Monitor adanya kebingungan,
Laras
hasil:
perfusi perubahan pikiran, keluhan pusing,
jaringan otak
Perfusi jaringan: serebral (0406) pingsan
berhubungan
dengan
Skala Keterangan 2. Monitor tanda-tanda vital
Indikator
neoplasma otak Awal Akhir skala 3. Lakukan latihan ROM
Tekanan darah 4 5 1. Deviasi berat 4. Dorong keluarga/orang yang
sistolik dari kisaran penting untuk berbicara pada
Tekanan darah 4 5 normal pasien
diastolik 2. Deviasi
cukup besar
Sakit kepala 3 5 dari kisaran
normal
3. Deviasi
sedang dari
kisaran normal
4. Deviasi
ringan dari
kisaran normal
5. Tidak ada
deviasi dari
kisaran normal
4. (00075) Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam, Dukungan pengasuhan
Kesiapan diharapkan perilaku pencarian kesehatan meningkat /caregiver support (7040)
menigkatkan 1. Mengkaji tingkat pengetahuan
Laras
dengan kriteria hasil:
koping caregiver
keluarga
Perilaku pencarian kesehatan (1603) 2. Menyediakan dukungan untuk
berhubungan
pengambilan keputusan caregiver
dengan Skala Keterangan 3. Menyedikan informasi mengenai
keluarga Indikator
Awal Akhir skala pasien sesuai dengan apa yang
mengungkapka Mengajukan 3 5 1. Tidak pernah menjadi keinginan pasien
n keinginan
pertanyaan yang menunjukkan 4. Mengajarkan caregiver mengenai
untuk
mengetahui
berhubungan 2. Jarang pemberian terapi bagi pasien
proses dan dengan kesehatan menunjukkan 5. Memberikan informasi kepada
pengobatan Melakukan perilaku 3 5 3. Kadang caregiver mengenai dukungan
penyakit kesehatan yang menunjukkan pelayanan kesehatan yang bisa
disarankan 4. Sering diakses
Menggunakan 3 5 menunjukkan
informasi kesehatan 5. Konsisten
menunjukkan
Menjelaskan 3 5
strategi untuk
mengoptimalkan
kesehatan
IMPLEMNTASI KEPERAWATAN
No. No. DX Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Formatif (hasil/respon) Paraf
1. 1 Senin, 2 September’19
12.00 1. Mengkaji TTV pasien 1. TD: 160/80 mmHg, N: 68 x/menit, RR:26
x/menit, S: 36 0C
Laras
12.40 2. Melakukan pengkajian nyeri 2. Pasien mengatakan bahwa nyeri seperti
secara komprehensif termasuk menekan di kepala belakang dengan skala
lokasi, karakteristik, durasi 5, nyeri hilang timbul Laras
frekuensi ,kualitas, intensitas
atau beratnya nyeri dan faktor
12.45 pencetus
3. Memastikan perawatan 3. Ekspresi wajah pasien meringis menahan
analgesik bagi pasien dilakukan nyeri dan tampak lemah
Laras
12.50 dengan pemantauan ketat
4. Mengobservasi adanya petunjuk 4. Pasien tampak meringis menahan nyeri
nonverbal mengenai Laras
12.55 ketidaknyamanan
5. Gunakan teknik komunikasi 5. Klien sebelumnya pernah MRS dengan
teraupetik untuk mengetahui keluhan yang hampir sama yaitu nyeri
pengalaman nyeri klien bagian kepala belakang Laras
13.00 sebelumnya
6. Mengajarkan teknik relaksasi 6. Pasien mengikuti instruksi melakukan
13.05 dan distraksi untuk mengatasi teknik relaksasi napas dalam Laras
nyeri
13.10 7. Kolaborasi dengan 7. Pasien telah diberikan analgetik untuk
memberikanan analgetik untuk mengurangi nyeri
mengurangi nyeri Laras
13.15 8. Menggambarkan rasionalisasi 8. Pasien mengetahui manfaat dan jenis
dan manfaat relaksasi serta jenis relaksasi untuk mengurangi nyeri Laras
relaksasi yang tersedia.
13.20 9. Menentukan apakah ada 9. Pasien belum pernah menggunakan
intervensi relaksasi dimasa lalu teknik relaksasi sebelumnya
13.25 yang sudah memberikan Laras
manfaat
13.30 10. Menunjukkan dan 10. Pasien menirukan teknik relaksasi napas
mempraktikkan teknik relaksasi dalam yang diberikan
Laras
pada klien
11. Mendorong pengulangan teknik 11. Pasien bersedia mengulang teknik
praktik relaksasi relaksasi napas dalam jika terasa nyeri Laras
12. Mengevaluasi dan dokumentasi 12. Pasien merespon positif saat diajarkan
respon terhadap terapi relaksasi teknik relaksasi napas dalam
Laras
2. 2 Selasa, 3 September’19
09.30 1. Mengkaji komitmen pasien 1. Pasien berkomitmen untuk belajar
untuk belajar dan menggunakan menggunakan postur tubuh yang benar Laras
postur tubuh yang benar
09.30 2. Kolaborasi dengan fisioterapis 2. Fisioterapi datang untuk melatih
dalam mengembangkan perkembangan mekanika tubuh pasien
peningkatan mekanika tubuh Laras
yang benar, sesuai indikasi
11.00 3. Mengkaji pemahaman pasien 3. Pasien dibantu suami atau adiknya saat
mengenai mekanika tubuh dan beraktivitas atau berpindah Laras
latihan misalnya dalam
beraktivitas
11.05 4. Memberi pasien pakaian yang 4. Pasien mengenakan baju dan rok yang
tidak mengekang longgar Laras
11.10 5. Membantu pasien untuk 5. Pasien mengenakan alas kaki saat
menggunakan alas kaki yang berpindah dari tempt tidur
memfasilitasi pasien untuk Laras
berjalan dan mencegah cedera
11.15 6. Mendorong untuk duduk 6. Pasien belajar untuk duduk saat makan,
ditempat tidur, diamping jika posisi berbaring kurang nyaman Laras
tempat tidur, atau dikursi pasien dibantu keluarga untuk merubah
sebagaimana yang ditoleransi posisi
11.20 pasien
7. Membantu pasien untuk 7. Pasien dibantu keluarga saat harus
berpindah sesuai kebutuhan berpindah Laras
3. 1 Selasa, 3 September’19
12.00 1. Mengkaji TTV pasien 1. TD: 124/75 mmHg, N: 92 x/menit, RR:
20x/menit, S: 36,5 0C Laras
12.10 2. Melakukan pengkajian nyeri 2. Pasien mengatakan bahwa nyeri seperti
secara komprehensif termasuk menekan di kepala belakang dengan skala
lokasi, karakteristik, durasi 3, nyeri hilang timbul Laras
frekuensi ,kualitas, intensitas
atau beratnya nyeri dan faktor
pencetus
12.15 3. Mengobservasi adanya petunjuk 3. Ekspresi wajah pasien sudah mulai tampak
nonverbal mengenai tenang
Laras
ketidaknyamanan
4.Pasien bersedia mengulang teknik
12.20 4. Mendorong pengulangan teknik
relaksasi napas dalam jika merasa nyeri
praktik relaksasi Laras
kembali
5. Pasien mampu mempraktekkan teknik
12.20 5. Mengevaluasi dan dokumentasi
relaksasi napas dalam secara mandiri Laras
respon terhadap terapi relaksasi
4. 3 Selasa, 3 September’19
12.25 1. Memonitor adanya kebingungan, 1. Pasien tampak sedikit lambat untuk
perubahan pikiran, keluhan merespon pertanyaan yang diberikan, Laras
pusing, pingsan pasien masih mengeluh nyeri kepala
bagian belakang skala 3
7. 1 Rabu, 4 September’19
12.00
1. Mengkaji TTV pasien 1. TD: 121/77 mmHg, N: 87 x/menit, RR:
12.10 24x/menit, S: 37 0C
2. Melakukan pengkajian nyeri 2. Pasien mengatakan bahwa nyeri seperti Laras
secara komprehensif termasuk menekan di kepala belakang dengan skala
lokasi, karakteristik, durasi 1, nyeri hilang timbul
Laras
frekuensi ,kualitas, intensitas
atau beratnya nyeri dan faktor
12.15 pencetus
3. Mengobservasi adanya petunjuk 3. Ekspresi wajah pasien sudah mulai tampak
nonverbal mengenai tenang Laras
12.20 ketidaknyamanan
4. Mendorong pengulangan teknik 4.Pasien bersedia mengulang teknik
Laras
praktik relaksasi relaksasi napas dalam jika merasa nyeri
12.25 kembali
5. Mengevaluasi dan dokumentasi 5.Pasien mampu mempraktekkan teknik
respon terhadap terapi relaksasi relaksasi napas dalam secara mandiri Laras
6. 3 Rabu, 4 September’19
12.30 1. Memonitor adanya kebingungan, 1. Pasien tampak lebih baik dalam merespon
perubahan pikiran, keluhan pertanyaan yang diberikan, pasien masih
Laras
pusing, pingsan mengeluh nyeri kepala bagian belakang
skala 1
6. 1 Kamis. 5 September’19
08.30 1. Melakukan pengkajian nyeri 1. Pasien mengatakan bahwa sudah tidak nyeri
secara komprehensif termasuk
Laras
lokasi, karakteristik, durasi
frekuensi ,kualitas, intensitas
atau beratnya nyeri dan faktor
pencetus
7. 3 Kamis, 5 September’19
08.40 1. Memonitor adanya kebingungan, 1. Pasien tampak lebih baik dalam merespon
perubahan pikiran, keluhan pertanyaan yang diberikan, nyeri kepala
Laras
pusing, pingsan bagian belakang sudah tidak ada
08.45 2. Melakukan latihan ROM 2. Pasien mengikuti dengan aktif latihan ROM
Laras
08.55 3. Mendorong keluarga/orang yang 3. Keluarga aktif untuk sering mengajak
penting untuk berbicara pada berbicara pasien
Laras
pasien
7. 2 Kamis. 5 September’19
09.00 1. Mendorong untuk duduk 1. Pasien sudah mampu untuk duduk
ditempat tidur, disamping tempat sendiri di tempat tidur maupun di kursi Laras
tidur, atau dikursi sebagaimana
yang ditoleransi pasien
09.10 2. Membantu pasien untuk 2. Pasien masih membutuhkan bantuan
berpindah sesuai kebutuhan satu orang untuk berpindah tempat Laras
CATATAN PERKEMBANGAN
Skala
Indikator Yang
Awal Akhir
dicapai
Nyeri yang
3 5 4
dilaporkan
Ekspresi nyeri
3 5 4
wajah
Menggunakan
tindakan
pengurangan 2 5 5
nyeri tanpa
analgesic
A : masalah masih ada dan perencanaan efektif
P : Lanjutkan perencanaan 2,4,11,dan 12
Skala
Indikator Yang
Awal Akhir
dicapai
Nyeri yang
3 5 4
dilaporkan
Ekspresi nyeri
3 5 5
wajah
Menggunakan
tindakan
pengurangan 2 5 5
nyeri tanpa
analgesic
A : masalah masih ada dan perencanaan efektif
P : Lanjutkan perencanaan 2,4,11,dan 12
Skala
Indikator Yang
Awal Akhir
dicapai
Nyeri yang
3 5 5
dilaporkan
Ekspresi nyeri
3 5 5
wajah
Menggunakan
tindakan
pengurangan 2 5 5
nyeri tanpa
analgesic
A : masalah teratasi
P : Hentikan perencanaan
Skala Keterangan
Indikator
Awal Akhir skala
Tekanan darah 4 5 1. Deviasi berat
sistolik dari kisaran
Tekanan darah 4 5 normal
diastolik 2. Deviasi
cukup besar
Sakit kepala 3 5 dari kisaran
normal
3. Deviasi
sedang dari
kisaran normal
4. Deviasi
ringan dari
kisaran normal
5. Tidak ada
deviasi dari
kisaran normal
Skala Keterangan
Indikator
Awal Akhir skala
Tekanan darah 4 5 1. Deviasi berat
sistolik dari kisaran
Tekanan darah 4 5 normal
diastolik 2. Deviasi
cukup besar
Sakit kepala 3 5 dari kisaran
normal
3. Deviasi
sedang dari
kisaran normal
4. Deviasi
ringan dari
kisaran normal
5. Tidak ada
deviasi dari
kisaran normal
A: Masalah masih ada dan perencanaan efektif
P: Lanjutkan perencanaan
Skala Keterangan
Indikator
Awal Akhir skala
Tekanan darah 5 5 1. Deviasi berat
sistolik dari kisaran
Tekanan darah 5 5 normal
diastolik 2. Deviasi
Sakit kepala 5 5 cukup besar
dari kisaran
normal
3. Deviasi
sedang dari
kisaran normal
4. Deviasi
ringan dari
kisaran normal
5. Tidak ada
deviasi dari
kisaran normal
A: Masalah teratasi
P: Hentikan perencanaan