PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. A No. RM : 233xx
Umur : 54 tahun Pekerjaan : Buruh Tani
Jenis : Laki-laki Status : Kawin
Kelamin Perkawinan
Agama : Islam Tanggal MRS : 26-8-2023/ 08.28 WIB
Pendidikan : Tidak Sekolah Tanggal : 28-8-2023 / 16.30 WIB
Pengkajian
Alamat : Bangatan, Situbondo Sumber : Pasien dan Keluarga
Informasi
I. Riwayat Kesehatan
1. Diagnosis Medis:
Post-Op TURP (transurethral Resection) BPH.
2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh saat berkemih terasa nyeri dan tidak bisa menahannya
3. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien dan keluarga mengatakan pasien mengeluh susah berkemih sejak lima hari
sebelum MRS, kemudian pasien datang ke poli urologi diantar keluarganya dan
dianjurkan rawat inap pada tanggal 26 Agustus 2023. Pasien mendapat jadwal
operasi pada hari Senin, 28 Agustus 2023 pukul 08.45 WIB dengan diagnosa BPH
dan retensi urin berulang. Ketika dilakukan pengkajian di ruang Lawu 9, pasien
dalam kondisi pasca operasi dan ketika berkemih terasa nyeri dan tidak bisa
menahannya dengan frekuensi lebih dari 8 kali sehari dan skala nyeri P = post-
opp, Q = rasanya seperti di tusuk-tusuk jarum, R=lokasi post-opp (perut bagian
bawah), S= 8, T= menetap. TD 130/80 mmHg, HR 98 x/mnt, RR 20 x/mnt, T
36,6oC, SPO2 98%.
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Pasien mengatakan memiliki riwayat sakit lambung dan sudah tidak dalam pengobatan
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Tidak ada
c. Imunisasi:
Pasien telah di vaksin COVID-19 dosis 3.
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
Pasien mengatakan melakukan aktivitas seperti seperti biasa dan bekerja sebagai
buruh tani.
e. Obat-obat yang digunakan
Pasien mengatakan bahwa jika merasa nyeri perut, terkadang membeli obat di warung dan
semenjak mengalami keluhan genetalia segera memeriksakan ke dokter.
5. Riwayat penyakit keluarga:
Pasien mengatakan tidak ada riwayat keluarga yang mengalami penyakit serupa
Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Cerai
: Anak kandung
: Anak angkat
: Anak kembar
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
II. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Pasien dan keluarga mengatakan bahwa kesehatan itu penting dan menginginkan
untuk sembuh, sehingga berusaha untuk mempercayakan kondisi pada pihak
tenaga kesehatan untuk dilakukan operasi.
Interpretasi :
Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan baik, ditunjukkan dengan
keinginan untuk sembuh dan sadar pentingnya pelayanan kesehatan.
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Antropometry
Sebelum sakit
BB = 67 kg
TB = 167
cm
IMT (BB/TB 2) = 24,02 Kg/m2 (normal)
Saat sakit
BB = 69 kg
TB = 167 cm
IMT (BB/TB 2) = 24,74 Kg/m2 (normal)
Interpretasi :
IMT pasien menujukkan kategori normal (IMT normal = 18,5-24,9 Kg/m2)
Biomedical sign :
Tidak Terkaji
Interpretasi :
Tidak terkaji
Clinical Sign :
Sebelum sakit = pasien dapat beraktivitas dengan normal tanpa bantuan
Saat sakit = pasien tampak terbatas dalam melakukan gerakan
Interpretasi :
Pasien mengalami penurunan aktivitas saat sakit
Balance cairan:
Infus dan Injeksi :
NaCl 1000 mL/24 jam = 1000 cc
Injeksi Paracetamol 1 gr + Forgesic 50 mg 3x/hari (1 hari)
= 100 mL + 3 mL = 103 cc
Injeksi Ketorolac 3x 30 mg (1 hari) = 3 cc
Injeksi Ondansentron 3x 4 mg (1 hari) = 6 cc
= 1.112 cc
Input cairan: Output cairan:
Makan + minum = 1500 cc/24 jam IWL = 10cc x KgBB/24 jam = 690 cc
Cairan Infus +injeksi= 1112 cc + BAK = 1700 cc dalam 24 jam +
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum saki dan saat di rumah sakit)
Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan / minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi / ROM
Ket: 0: tergantung total1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu alat, 4: mandiri
Status Skor ADL : 15
Status Oksigenasi :
Pasien tidak tampak sesak nafas, SpO2 : 98%
Fungsi kardiovaskuler :
Nadi 69 x/menit (normal= 60-100x/menit)
Terapi oksigen :
Pasien tidak terpasang alat bantu
pernapasan Interpretasi :
Pola aktivitas dan latihan pasien mengalami gangguan
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat Dan Tidur Sebelum Sakit Saat Di Rumah Sakit
Durasi ±6 jam ±2 jam
Gangguan tidur - Merasa tidak nyaman karena
kurang privasi dan mudah
terbangun
Keadaan bangun Semangat dan segar Tidak segar
Tidur
Lain-lain - -
Interpretasi :
Pola tidur saat dirumah sakit mudah terbangun karena kurang privasi
7. Pola persepsi
diri Gambaran
diri :
Pasien memandang dirinya sebagai seorang suami dan merasak penyakitnya menghambat
aktivitasnya. Pasien berharap dapat bekerja seperti sedia kala.
Ideal diri :
Pasien ingin menjaga kesehatannya agar segera sembuh dan kondisinya pulih kembali
Harga diri :
Klien tidak malu dengan kondisinya dan dapat menerima keadaan
Peran Diri :
Semenjak sakit, pasien mengatakan tidak dapat beraktifitas lagi seperti biasanya, selain itu
klien juga merasa tidak enak pada anak dan istrinya karena harus menungguinya di RS.
Identitas Diri :
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang suami dan selama sakit memerlukan
bantuan anaknya untuk menggantikan tugasnya
Interpretasi :
Secara umum tidak mengalami gangguan yang dapat membahayakan pasien
4 4
3 3
Ekstremitas bawah
Inspeksi : Simetris tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak ada fraktur
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
11. Kulit dan kuku
Kulit
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, Kulit bersih, tidak terdapat bekas
luka Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Kuku
Inspeksi : Kuku pasien tampak
bersih Palpasi : CRT < 2 detik
12. Keadaan lokal
Pasien dalam keadaan sadar, dapat merespon ketika mendapat perintah,
merasakan nyeri.
IV. Terapi
Tanggal : 28 Agustus 2023
NaCl 1000 mL/24 jam
Paracetamol 1 gr + Forgesic 50 mg IV 3x/hari (1 hari)
Ketorolac 3x 30 mg IV (1 hari)
Ondansentron 3x 4 mg IV (1 hari)
Berok : Parcedox 3x 1 po (2 hari)
V. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
No Jenis Pemeriksaan Nilai Satuan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
1. Hemoglobin 13,5-18 g/dl 14,5
2. 4.500 –
Leukosit uL 8.790
11.000
3. 150.000 –
Trombosit uL 328.000
450.000
4. Natrium 136-145 Mmol/L 143
5. Kalium 3,5-5 Mmol/L 3,7
6. Florida darah 96-106 Mmol/L 98
Situbondo, 28 Agustus
2023
Pengambil Data,
KEMUNGKINAN Paraf
NO DATA PENUNJANG MASALAH &
ETIOLOGI
Nama
1. DS: Post-Opp TURP Gangguan £
- Pasien mengatakan bahwa saat Eliminasi Intan
berkemih terasa sakit Folley Cateter urin
- Pasien mengatakan jika ingin
berkemih tidak bisa Relaksasi otot spingter
menahannya menurun
DO:
kontraksi kandung kemih
- Pasien terpasang kateter untuk
irigasi bladder
- Spooling + Obstruksi oleh jendolan
- Berkemih > 8x sehari darah Post Opp
- Warna urin pekat kuning
kecoklatan Gangguan Eliminasi Urin
2. Ds : Dilakukan Pembedahan Gangguan £
Pasien mengeluh tidur tidak teratur | Pola Tidur Intan
± 2 jam mudah terbangun, merasa Terdapat bekas luka
tidak nyaman karena kurang oprasi pada bagian
privasi genetalia
|
Do :
Pasien merasa tidak
- Sklera memerah nyaman berada di RS
- Pasien nampak tidak segar |
- Terdapat luka Post-opp TURP Pasien nampak tidak
- Pemeriksaan pola tidur : segar dan sklera
Istirahat Sebelu Saat di memerah
dan m Sakit Rumah |
Tidur Sakit Gangguan pola
Durasi 4-6 jam ± 2 jam Tidur
Ganggu Tidak Merasa
an Tidur Ada tidak
nyaman
karena
kurang
privasi
dan
mudah
terbangun
Keadaan Semang Tidak
Bangun at dan Segar
Tidur Segar
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berdasarkan Prioritas)
TANGGAL
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN KETERANGAN
PERUMUSAN
1 Gangguan Eliminasi Urin b.d 28 September Tercapai
Efek tindakan medis (Post-Opp TURP) 2023
d.d Sulit menahan kemih dan sakit saat
berkemih, karakteristik urin pekat
kuning kecoklatan
2 Gangguan Pola Tidur b.d kontrol tidur 28 September Tercapai
d.d mengeluh sering terjaga 2023
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tanggal/Jam : 28 Agustus 2023
PARAF
DIAGNOSIS
NO TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI &
KEPERAWATAN
NAMA
1. Gangguan Eliminasi Sesudah 2 x 24 jam dilakukan perawatan Manajemen Eliminasi Urine: £
Urin b.d Efek tindakan kepada pasien, hasil yang ditunjukkan Intan
medis (Post-Opp TURP) yaitu : Observasi
d.d Sulit menahan kemih Eliminasi Urin 1. Monitor eliminasi urin
dan sakit saat berkemih, Indikator 1 2 3 4 5 Terapeutik
karakteristik urin pekat Desakan berkemih • 2. Terapi bladder training
v
kuning kecoklatan Karakteristik BAK Edukasi
• v 3. Ajarka tanda dan gejala infeksi
Ket : saluran kemih
Menurun (1) 4. Ajarkan mengenali tanda
Cukup menurun (2)
Sedang (3) berkemih dan waktu yang tepat
Cukup meningkat (4) untuk berkemih
Meningkat (5) 5. Anjurkan minum yang cukup
6. Anjurkan mengurangi
minum menjelang tidur
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian obat
dengan dokter
1. Gangguan tidur b.d Sesudah 2 x 24 jam dilakukan perawatan Dukungan Tidur £
kurang privasi d.d kepada pasien, hasil yang ditunjukkan Observasi Intan
mengeluh sulit tidur dan yaitu : 1. Identifikasi pola aktivitas dan
mengeluh sering terjaga Pola Tidur tidur
Indikator 1 2 3 4 5 2. Identifikasi obat tidur yang di
Keluhan sulit tidur • v konsumsi
Terapeutik
Keluhan sering • v 3. Modifikasi lingkungan
terjaga 4. Lakukan prosedur meningkatkan
Keluhan tidak puas • v kenyamanan dengan pengaturan posisi
tidur 5. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan
Ket : atau tindakan untuk menunjang siklus
Menurun (1) tidur
Cukup menurun (2) Edukasi
Sedang (3) 6. Anjurkan pasien menghindari makan
Cukup meningkat (4) atau minuman yang mengganggu
Meningkat (5) tidur
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian obat dengan
dokter
Terapi Relaksasi
1. Gunakan pakaian longgar dan posisi
yang nyaman
2. Demosntrasikan dan latih
relaksasni otot proresif
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Ket :
Menurun (1)
Cukup menurun (2)
Sedang (3)
Cukup meningkat (4)
Meningkat (5)
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi :
1. Monitor eliminasi urin
2. Berikan terapi bladder training
29 Agustus 2 Dukungan Tidur S: £
2023 Observasi Pasien mengatakan merasa lebih nyaman dan Intan
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur sedikit mengantuk
O:
2. Identifikasi obat tidur yang di konsumsi
- Pasien nampak nyaman
Terapeutik - Pasien kooperatif dalam terapi nafas dalam
3. Modifikasi lingkungan (tempat tidur) Pola Tidur
4. Lakukan prosedur meningkatkan kenyamanan dengan pengaturan Indikator 1 2 3 4 5
posisi Keluhan sulit tidur • V
Edukasi Keluhan sering • V
5. Anjurkan pasien menghindari makan atau minuman yang terjaga
mengganggu tidur Keluhan tidak puas • V
Kolaborasi tidur
6. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan atau tindakan untuk
Ket :
menunjang siklus tidur
Menurun (1)
Terapi Relaksasi
Cukup menurun (2)
7. Gunakan pakaian longgar dan posisi yang nyaman
Sedang (3)
Cukup meningkat (4)
Meningkat (5)
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi :
1. Modifikasi lingkungan dengan menutup
tirai agar privasi terjaga, mengatur
tempat tidur pasien
2. Menyesuaikan jadwal pemberian obat
dan tindakan penunjang siklus tidur
(relaksasi nafas dalam)
CATATAN PERKEMBANGAN/EVALUASI
Ket :
Menurun (1)
Cukup menurun (2)
Sedang (3)
Cukup meningkat (4)
Meningkat (5)
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
I:
E : Terdapat perkembangan dalam pola
eliminasi pasien
2 30 Agustus 2 S: £
2023 - Keluarga pasien mengatakan siap
untuk mendukung perubahan pola tidur
pasien menjadi lebih baik
O:
- Pasien tampak lebih segar dan
bersemangat
- Sklera mata normal, tidak
kemerahan A: Gangguan pola tidur
teratasi sebagian P: Hentikan intervensi
I:
E: - Pasien tau bagaimana cara lebih relax
dengan melakukan teknik nafas dalam dan
mangatakan akan melakukannya di rumah
- Keluarga pasien kooperatif dan dapat
menerima saran dari perawat