I. Identitas Pasien
Nama : Tn. S No. RM : 181xxx
Umur : 40 tahun Pekerjaan : Penjual Bakso
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 22 Oktober 2017
Pendidikan : SMA Tanggal : 4 Desember 2017
Pengkajian
Alamat : Jl. Soebandi, Jember Sumber Informasi : Pasien, keluarga,
rekam medik
2. Keluhan Utama:
Pasien mengatakan merasa nyeri pada perutnya
Genogram:
Ket: : laki-laki : meninggal
: pasien
3. Pola eliminasi:
BAK
No Pola eliminasi Sebelum MRS Saat di Rumah Sakit
1 Frekuensi 5-7 kali/hari -
2 Jumlah - ±200cc/24 jam
3 Warna Jernih kekuningan kuning pekat
4 Bau Bau khas urin : Amoniak Bau
5 Karakter - -
6 Bj - -
7 Alat bantu - -
8 Kemandirian Mandiri Dibantu keluarga
9 Lain-lain - -
BAB
No Pola eliminasi Sebelum MRS Setelah MRS
1 Frekuensi 1-2 kali/hari 1 kali
2 Jumlah - ±100cc
3 Konsistensi Padat Encer
4 Warna Kuning hitam bercampur darah
5 Bau Bau khas BAB -
6 Karakter Ukuran sesuai feses normal -
7 Bj - -
8 Alat bantu - -
9 Kemandirian Mandiri dibantu keluarga
Lain-lain - -
Interpretasi :
Interpretasi Balance Cairan:
Balance cairan:
Kebutuhan cairan orang dewasa adalah 50 cc/kgBB, jadi kebutuhan cairan
klien adalah 50 x 60 = 300 cc/24jam
IWL: 15 x 60 kg= 900 cc/24jam
2. Mata
Pupil isokor 2mm|2mm, distribusi bulu mata merata, bagian kelopak dalam
mata bersih, mata simetris. Konjungtiva dan sklera ikterik.
3. Telinga
Bagian luar telinga kanan dan kiri bersih dan tidak terdapat serumen, tidak
ada kelainan bentuk, tidak ada massa serta menurut keluarga Pasien
pendengaran normal, warna kulit telinga sama dengan warna kulit
sekitarnya
4. Hidung
Tidak terdapat kelainan bentuk, tulang hidung simetris, lubang hidung
normal, tidak ada lesi maupun jejas, tidak ada massa, warna kulit hidung
sama dengan warna di sekitarnya, lubang hidung sedikit kotor
5. Mulut
Mukosa bibir lembab, sedikit pucat, bibir simetris, tidak ada massa, tidak ada
luka
6. Leher
- Leher pasien terlihat simetris, tidak ada jejas maupun lesi, tidak ada
benjolan ataupun pembesaran kelenjar tiroid, warna kulit dileher sama
dengan warna kulit sekitarnya, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pembesaran vena jugularis.
7. Dada
Paru-paru
I : Dada pasien terlihat simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada jejas
maupun lesi
P : Pengembangan paru kanan kiri sama, vokal fremitus terasa
P : Ketika diperkusi sonor di bagian kiri dan kanan
A : Suara nafas vesikuler
Jantung
I : Dada pasien terlihat simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada jejas
maupun lesi, iktus kordis tidak nampak
P : Batas jantung atas ics 2, batas bawah ics 5
P : Suara jantung pekak
A : bunyi jantung 1 dan 2 terdengar jelas tunggal, dan tidak ada bunyi
jantung tambahan
8. Abdomen
I : bentuk simetris kanan kiri, tidak ada jaringan parut, umbilicus letak
simetris, perut cembung, asites
A : Terdengar bising usus 9x per menit
P : Bunyi hipertimpani di setiap lapang perut, kecuali perut bagian hepar
bunyi redup
P : perut terasa keras, shifting dullness positif, teraba massa pada perut
bagian kanan atas dan nyeri saat ditekan
9. Urogenital
- Pasien BAK ± 200 cc/ hari, warna teh
10. Ekstremitas
- Ekstremitas atas: tangan kanan terpasang infuse, tidak ada luka, tidak
ada nyeri tekan
- Ekstremitas bawah : Warna kulit tidak merata dengan sekitarnya, tidak
ada lesi, tidak ada nyeri tekan
- kemampuan otot
44
44
Kontraindikasi:
Hipersensitif
5 Kalnex Kalnex termasuk golongan 3x500 mg Indikasi: Gangguan saluran cerna,pusing, mual, Sebelum
obat tranexamic acid. IV Mencegah degradasi muntah, anoreksia, menggunakan
Tranexamic acid digunakan fibrin, pemecahan obat tertentu,
untuk membantu platelet, menambah pertimbangkan
menghentikan kondisi kerapuhan vascular dan risiko dan
perdarahan. Tranexamic pemecahan faktor manfaatnya
acid merupakan agen koagulasi. terlebih dahulu.
antifibrinolytic. Golongan
obat ini bekerja dengan kontraindikasi:
menghalangi pemecahan 1. Gagal ginjal berat
bekuan darah, sehingga 2. Pembekuan
mencegah pendarahan. intravaskular aktif
Obat ini hanya tersedia 3. Penyakit tromboemboli
dengan resep dokter. 4. Gangguan penglihatan
warna
5. Perdarahan
subarachnoid
6 Adona Adona AC-17 adalah obat 3x1 Indikasi: Efek samping yang paling umum Memonitor
yang digunakan untuk oral 1. Kecenderungan pada penggunaan obat ini adalah kemungkinan
menghentikan pendarahan, pendarahan akibat gangguan pada saluran efek samping
terutama pada pendarahan penurunan resistensi pencernaan misalnya mual, yang akan
karena menurunnya kapiler dan muntah, dan kadang-kadang dapat terjadi
resistensi kapiler. Obat peningkatan terjadi kehilangan nafsu makan.
Adona AC-17 mengandung permeabilitas kapiler. Reaksi hipersensitif yang mungkin
Carbazochrome Na 2. Perdarahan pada terjadi setelah penggunaan obat ini
sulfonate, yang merupakan kulit, membran misalnya seperti erupsi, ruam, dan
agen antihemorrhagic, atau mukosa dan selaput pruritus. Jika terjadi reaksi
hemostatic. internal, perdarahan hipersensitivitas penggunaan obat
di area sekitar mata, ini harus dihentikan.
perdarahan nefritis
dan metrorrhagia
(perdarahan rahim
yang banyak di luar
masa haid).
3. Perdarahan tidak
normal selama dan
setelah operasi
karena terjadinya
penurunan resistensi
kapiler.
Kontraindikasi:
Jangan digunakan untuk
pasien yang memiliki
riwayat alergi obat
Carbazochrome.
7. Sulkrafat Sukralfat bekerja dengan 3x1 Indikasi: Efek samping yang paling umum Memonitor
membentuk lapisan oral Tukak usus duabelas jari adalah sembelit. Efek samping lain kemungkinan
pelindung pada dinding (duodenum) aktif yang tidak pada saluran pencernaan yang bisa efek samping
duodenum sehingga dapat disebabkan oleh terjadi diantaranya diare, mual, yang akan
melindungi tukak dari asam penggunaan NSAID. Obat gangguan pencernaan, dan terjadi
digunakan dalam jangka
lambung. Dengan pendek (maksimal 8 gangguan lambung .
membentuk pelindung minggu). Efek samping yang lebih jarang
tersebut, obat ini akan Tukak lambung yang tidak terjadi seperti pusing, sakit kepala,
mencegah kerusakan tidak disebabkan oleh vertigo, mengantuk, mulut kering,
penggunaan NSAID.
bertambah parah, ruam, reaksi hipersensitifitas,
perdarahan rektal dan
meredakan rasa sakit, dan manajemen setelah iradiasi
nyeri punggung dan pembentukan
membantu penyembuhan untuk kanker serviks uterus. bezoar.
tukak. Hyperphosphatemia akibat Pasien dengan disfungsi ginjal
gagal ginjal. memiliki resiko mengalami efek
kontraindikasi: samping yang lebih serius seperti
Jangan menggunakan obat hypophosphatemia dan keracunan
ini untuk pasien yang aluminium.
diketahui memiliki riwayat
hipersensitif pada
sucralfate.
Tidak dianjurkan digunakan
oleh anak usia < 15 tahun.
Hindari menggunakan obat
ini pada pasien dengan
gagal ginjal kronis
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
Asites
3. DS: hepatoma Ketidakseimbangan
- Pasien mengatakan makan nutrisi kurang dari
habis setengah porsi penurunan tekanan kebutuhan tubuh
- Pasien mengatakan osmotic pada rongga
perutnya terasa mual, dan perut
kadang muntah darah
asites
DO:
- Makanan pasien masih sisa penekanan pada
setengah porsi lambung
mual, muntah
transport O2
berkurang
asupan O2 dengan
kebutuhan aktivitas
tidak seimbang
Intoleransi aktivitas
5 DS: terdiagnosa Ansietas
- Pasien mengatakan tidak hepatoma
tau cara perawatan terhadap
penyakitnya tidak tahu cara
mengobati
- Pasien mengatakan takut
dengan penyakitnya saat ini merasa tidak berdaya
DO:
ansietas
- tampak pasien hanya bisa
pasrah dan murung saat
ditanya
6. DS: pasien mengatakan tidur Pembengkakan Gangguan pola
4-5 jam dan sering terbangun Hepar tidur
karena nyeri perut.
DO : Nyeri
Perasaan bangun yang tidak
segar Merangsang RAS
(reticulo activating
system)
Sulit tidur
PERENCANAAN KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Dx : Nyeri Kronis
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
4 Desember 2017 WAKTU : 06.00, 5 Desember 2017
20.40 WIB 1. Mengkaji karakteristeristik nyeri pasien S: pasien mengatakan nyerinya berkurang
R: S: 7 P : akibat pembesaran sel hati
20.45 WIB 2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari Q : Nyeri tajam
ketidaknyamanan R : Perut kanan atas
21.00 WIB 3. Mengajarkan tehnik napas dalam dan Afan S :6
kompres hangat T : Terus menerus
22.00 WIB 4. Memberikan obat Omeprazole 2x40 mg per O: - Pasien tampak berlatih teknik napas
iv dan sulkravat 3x1 per oral dalam
22.10 WIB 5. Menjelaskan pada pasien penyebab nyeri - masih tampak meringik kesakitan
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi (1,2,3,4,5)
5 Desember 2017 WAKTU : 19.30, 5 Desember 2017
14.20 WIB 1. Mengkaji nyeri pasien S: pasien mengatakan nyerinya tetap
‘ R: mengatakan nyeri bertambah S: 7 P : akibat pembesaran sel hati
14.25 WIB 2. Memposisikan semifowler Q : Nyeri tajam
15.00 WIB 3. Menganjurkan mengkompres hangat perut R : Perut kanan atas
klien Afan S :7
16.00 WIB 4. Memberikan obat Omeprazole 2x40 mg per T : Terus menerus + -
iv dan sulkravat 3x1 per oral O: - pasien melakukan kompres- hangat
-
- masih tampak meringik kesakitan
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi (1,2,3,4,5)
Dx5 : Ansietas
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
5 Desember 2017 Afan Waktu : 07.10, 05 Desember 2017
14.20 WIB 1. Memberi informasi mengenai penyakit dan S: pasien dapat menceritakan hal yang
‘ perawatannya disukai dan dikeluhkan selama hidupnya
14.25 WIB 2. Motivasi untuk tetap bertahan dan terus O: tampak pasien lebih tenang dan tegar
15.00 WIB menjalani pengobatan A: masalah teratasi sebagian
3. Memberi kesempatan klien untuk P: intervensi dilanjutkan
16.00 WIB mengutarakan keluh kesahnya
4. Memberi respon positif klien