I. Identitas Pasien
Nama : Tn. GS No. RM : 098xxx
Umur/tanggal lahir : 66 Tahun /10-05-1952 Pekerjaan : Pensiunan KAI
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Menikah
Agama : Kristen Tanggal MRS : 04 Juni 2018 pukul 05.58
Pendidikan : SMA Tanggal Pengkajian : 04 Juni 2018 pukul 10.30
Alamat : Patrang,Jember Sumber Informasi : Pasien, keluarga dan
rekam medis
2. Keluhan Utama:
Pasien mengeluhkan pusing berat seperti berputar rasanya seperti
semuanya ingin runtuh
Genogram:
Keterangan:
: Perempuan : Pasien
: Menikah : Meninggal
: Anak kandung
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Pasien biasanya memeriksakan kesehatannya ke dokter tetapi tidak
mengetahui caranya mencegah terjadinya komplikasi akibat penyakitnya.
Pasien mengatakan biasanya periksa ke dokter setelah keluhan yang
dirasakan dirasa sudah berat.
Interpretasi :
Persepsi kesehatan pasien masih kurang baik karena pasien lebih
mengutamakan pengobatan daripada mencegah penyakit.
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah
sakit)
Antropometeri
LLA = 24,9 cm
LLA normal = 30,7 cm
%LLA = 81,1%
Konversi LLA (cm) ke BB (kg):
BB = LLA x (TB-100) = 24,9 x 65 = 61,5kg
26,3 26,3
IMT = BB/TB2 = 61,5/1,652 = 21,2
Interpretasi :
Klasifikasi nilai IMT :
IMT Status Gizi Kategori
< 17.0 Gizi Kurang Sangat Kurus
17.0 - 18.5 Gizi Kurang Kurus
18.5 - 25.0 Gizi Baik Normal
25.0 - 27.0 Gizi Lebih Gemuk
> 27.0 Gizi Lebih Sangat Gemuk
Indeks massa tubuh pasien dalam kondisi normal
Biomedical sign :
GDS = 162 mg/dL
Hb = 8,2 gr/dL
Hematokrit = 22,5%
Natrium = 128,5 mmol/L
Kreatinin = 13,4 mg/dL
BUN = 57 mg/dL
Interpretasi :
Pasien mengalami anemia, Natrium dibawah normal, kreatinin dan
BUN diatas normal.
Clinical Sign :
TD: 160/100mmHg, N: 92x/menit, RR: 20x/menit, suhu: 36,5 0C.
Lemah, konjungtiva anemis dan tidak mampu beraktivitas berat.
Interpretasi :
Tekanan darah pasien tinggi dan pasien mengeluh pusing
Fungsi kardiovaskuler :
Pasien memiliki hipertensi, saat ini tekanan darahnya 160/100 mmHg dan
frekuensi nadi pasien 92 x /menit.
Interpretasi :
Status pernapasan pasien tidak terganggu, fungsi jantung pasien sedikit
terganggu.
Interpretasi :
Pasien memiliki pola persepsi terhadap dirinya cukup baik.
Interpretasi :
Keadaan umum pasien lemah, terlihat sering mengerutkan dahinya karena
pusing berat yang dialami, pasien mengalami hipertensi, dan untuk nadi
dan suhu dalam batas normal.
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5 (antara CS 4 dan 5)
Perkusi : pekak
Auskultasi : bunyi jantung s1s2 tunggal
8. Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada asites, tidak ada lesi, kembung
Auskultasi : bising usus 9x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : hipertimpani
9. Urogenital
- Pasien BAK 800 cc/ hari, warna kuning terang
- Sejak MRS pasien belum BAB
LFG (ml/mnt/1,73m2) = (140 - umur) × berat badan
72 × kreatinin plasma (mg/dl)
= (140 – 66) x 61,5
72 x 13,4
= 4551 : 964,8
= 4,72
Interpretasi:
Pasien mengalami kerusakan ginjal dengan penurunan LFG berat atau
derajat 5
Pasien mengalami kerusakan ginjal dengan penurunan LFG sedang atau
derajat 3.
10. Ekstremitas
Inspeksi : tidak ada kelainan pada ekstremitas
Kekuatan otot Edema
5555 5555 - -
5555 5555 - -
jenis terapi Farmako dinamik dan Dosis dan rute Indikasi dan Kontra Efek samping implikasi
farmako kinetik pemberian Indikasi keperawatan
NaCl 0,9% Merupakan cairan yang Pemberian Indikasi : Untuk Reaksi-reaksi yang Atur tetesan
berperan penting dalam diberikan melalui mengembalikan mungkin terjadi karena Observasi respon
memelihara tekanan osmosis Intravena (IV) keseimbangan elektrolit larutannya atau cara pasien
darah dan jaringan. Kecepatan alir pada dehidrasi pemberiannya, termasuk
yang dianjurkan Kontra indikasi timbulnya panas, infeksi
2,5 ml/kg BB/jam Hipernatremia, pada tempat penyuntikan,
atau 60 tetes/70 Asidosis, Hipokalemia. thrombosis vena atau
kg BB/menit atau flebitis yang meluas dari
180 ml/70 kg tempat penyuntikan,
BB/jam atau ekstravasasi.
disesuaikan Bila terjadi reaksi efek
dengan kondisi samping, pemakaian harus
penderita. dihentikan dan lakukan
evaluasi terhadap
penderita.
Santagesik Metamezole Na adalah 3 x 1 ampul (500 Santagesik dapat 1. Reaksi hipersensitivitas 1. Memantau
devirat metansulfanot dari mg) meringankan rasa sakit, : reaksi pada kulit efek samping
aminoprin yang mempunyai terutama nyeri kolik misal kemerahan. obat
khasiat 10analgesic. dan sakit setelah 2. Agranulositosis 2. Meminimalka
Mekanisme kerjanya adalah operasi. n komplikasi
menghambat transmisi rasa Kontraindikasi
sakit ke susunan saraf pusat 1. Penderita
dan perifer. Metamizole Na hipersensitif
bekerja sebagai 10nalgesic, terhadap
diabsorpsi dari saluran Metamizole Na.
pencernaan mempunyai 2. Wanita hamil dan
waktu paruh 1 – 4 jam. menyusui.
3. Penderita dengan
tekanan darah
sistolik <
100mmHg.
4. Bayi dibawah 3
bulan atau dengan
berat badan kurang
dari 5kg.
Lasix Lasix termasuk golongan 2 x 1 (20 mg) Indikasi : Furosemida Efek samping jarang 1. Memantau
furosemid. Furosemida efektif untuk terjadi dan relatif ringan efek samping
adalah suatu derivat asam pengobatan berbagai seperti : mual, muntah, obat
antranilat yang efektif sebagai edema diare, ruam kulit, pruritus 2. Meminimalka
diuretik. Mekanisme kerja Kontraindikasi : Pasien dan penglihatan kabr, n komplikasi
furosemida adalah dengan gangguan pemakaian furosemida
menghambat penyerapan defisiensi kalium, dengan dosis tinggi atau
kembali natrium oleh sel glomerolunefritis akut, pemberian dengan jangka
tubuli ginjal. insufisiensi ginjal akut, waktu lama dapat
Furosemida meningkatkan wanita hamil dan pasien menyebabkan
pengeluaran air, natrium, yang hipersensitif terganggunya
klorida, kalium dan tidak terhadap furosemida. keseimbangan elektrolit.
mempengaruhi tekanan darah Anuria. Hiperglikemia.
yang normal. Ibu menyusui. Reaksi dermatologik
seperti : urtikaria dan
eritema multiforma.
Gangguan hematologik
seperti : agranulositosis,
anemia, trombositopenia.
Ondansetron Farmakodinamik Pencegahan mual Indikasi sakit kepala, pusing dan
3x 1 ampul (4 Mekanisme kerja obat ini dan muntah pasca Penanggulangan mual susah buang air besar.
mg/2 cc sebenarnya belum diketahui bedah: dan muntah karena Tetapi terkadang efek
dengan pasti. Meskipun 4 mg/i.m. sebagai kemoterapi dan samping ini hilang dengan
demikian yang saat ini sudah dosis tunggal atau radioterapi serta sendirinya tanpa perlu
diketahui adalah bahwa injeksi i.v. secara operasi. pengobatan khusus.
Ondansetron bekerja sebagai perlahan. Kontraindikasi
antagonis selektif dan bersifat Penderita hipersensitif
kompetitif pada reseptor ondansentron
5HT3, dengan cara
menghambat aktivasi aferen-
aferen vagal sehingga
menekan terjadinya refleks
muntah.
Pemberian sitostatika
(kemoterapi) dan radiasi
dapat menyebabkan
pelepasan 5HT dalam usus
halus yang merupakan awal
terjadinya refleks muntah
karena terjadi aktivasi aferen-
aferen vagal melalui reseptor
5 HT3. Aktivasi aferen-aferen
vagal juga dapat
menyebabkan pelepasan 5HT
pada daerah psotrema otak
yang terdapat di dasar
ventrikel 4. Hal ini
merangsang terjadinya efek
muntah melalui mekanisme
sentral. Jadi efek
ondansentron dalam
pengelolaan mual muntah
yang disebabkan sitostatika
(kemoterapi) dan radioterapi
bekerja sebagai antagonis
reseptor 5HT3 pada neuron-
neuron yang terdapat pada
sistem syaraf pusat dan
sistem syaraf tep
Farmakokinetik
Setelah pemberian per oral,
Ondansetron yang diberikan
dengan dosis 8 mg akan
diserap dengan cepat dan
konsentrasi maksimum (30 ng
/ ml) dalam plasma dicapai
dalam waktu 1,5 jam.
Konsentrasi yang sama dapat
dicapai dalam 10 menit
dengan pemberian
Ondansetron 4 mg i.v.
Bioavalibilitas oral absolut
Ondansetron sekitar 60%.
Kondisi sistemik yang setara
juga dapat dicapai melalui
pemberian secara i.m atau i.v.
Waktu paruhnya sekitar 3
jam.
Volume distribusi dalam
keadaan statis sekitar 140 L.
Ondansetron yang berikatan
dengan protein plasma sekitar
70 – 76%. Ondansetron
dimetabolisme sanagt baik di
sistem sirkulasi, sehingga
hanya kurang dari 5 % saja
yang terdeteksi di urine.
VI. Pemeriksaan Laboratorium
04 Juni 2018
Pengambil Data,
DIAGNOSA KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN