oleh
Indana Firdausi Nuzula
NIM 202311101094
I. Identitas Klien
Nama : Ny. A No. RM : 312xxx
Umur : 64 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Jenis Kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam Tanggal MRS : 16-02-2021
Pendidikan : Tidak lulus SD Tanggal Pengkajian : 02-03-2021
Alamat : Dsn Krajan, Sumber Informasi : Pasien, Keluarga
Jatisari, Jenggawa dan RM
2. Keluhan Utama:
Klien mengeluhkan nyeri pada luka bekas jahitan pada perutnya, nyeri
skala 5 terasa seperti ditusuk-tusuk, nyeri bertambah saat bergerak dan
duduk, berkurang saat tidur, dan perut terasa panas, saat dilakukan
pengkajian perut terasa mual, pasien mengatakan aktivitas hanya di tempat
tidur karena khawatir semakin nyeri jika digunakan untuk berjalan.
Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
Tinggal :
serumah
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah
sakit)
- Antropometeri
Klien mengatakan BB terakhir 60 kg dan TB 160 cm. IMT 23,4
Interpretasi : IMT pasien yaitu kategori berat badan berlebih
- Biomedical sign :
Leukosit : 13.100
Trombosit : 346.000
HB : 10.9
Interpretasi : Klien mengamlami peningkatan leukosit dan penurunan
nilai HB
- Clinical Sign :
Sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, akral hangat, CRT < 2 detik
Interpretasi : Clinical sign klien baik
- Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
Pola makan Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi 3x/hari 3x/hari
porsi makan 1 piring habis Klien memperoleh diet susu
6 x 100 cc pada pukul 08.00,
15.00 dan 20.00
variasi makanan nasi, lauk, sayur susu
nafsu makan Baik Baik
Minum 1500 ml 960 ml
Interpretasi :
Klien hanya memperoleh diet susu dari rumah sakit
BAB
BAB Sebelum sakit Sesudah sakit
Frekuensi 1-2 kali sehari 4 x sehari
Jumlah Sedang sedikit
Konsistensi Padat lunak Cair
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Bau khas feses Khas feses
Alat Bantu Tidak ada Underpad
Kemandirian Mandiri Dibantu keluarga
Interpretasi : Klien tidak memiliki gangguan pola eliminasi hanya saja
dibantu menggunakan alat
Balance cairan:
= intake cairan – output cairan
= (infus+makan+minum+injeksi+WM) – (BAK+BAB+IWL+Drainase)
= (2000+0+960+35+300) – (1500+300+600+150)
= 3295 – 2550
= 745 cc
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3:
dibantu alat, 4: mandiri
Status Oksigenasi : Klien bernafas dengan spontan
Fungsi kardiovaskuler : Saat ini tekanan darahnya 150/90 mmHg dan
frekuensi nadi pasien 102 x/menit, iregular teraba
kuat.
Terapi oksigen : Klien bernafas tanpa alat bantu
Interpretasi : Status oksigenasi, fungsi kardiovaskuler pasien
normal
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Indikator Sebelum masuk RS Setelah masuk RS
Durasi ± 8 jam ± 8 jam
Gangguan tidur Pasien mengatakan tidak Terbangun karena rasa
ada gangguan tidur. nyeri dan merasa haus
Namun, pasien terkadang
tidur larut malam, kira-
kira pukul 23.00 WIB.
Keadaan Pasien mengatakan saat Terasa capek karna
bangun tidur bangun tidur segar tidur terus
Interpretasi : Pasien mengalamai gangguan tidur karena nyeri yang
dirasakan
6. Pola kognitif & perceptual
Fungsi Kognitif dan Memori :
Klien masih mengingat dan menyebutkan nama saudara kandungnya dan
anak-anaknya dan mampu berhitung 1-10 dengan benar
Fungsi dan keadaan indera :
Penglihatan : Klien mengalami kesulitan membuka mata kiri, visus
mata normal
Peraba : Klien mampu merasakan sensasi dingin alcohol swab
Pembau : Klien mampu membedakan bau alcohol swab dan minyak
kayu putih
Pendengar : Klien mampu mendengar gesekan tangan perawat jarak
10 cm
Pengecap : Klien mampu membadakan rasa manis susu dan air
tawar
Interpretasi : Klien tidak mengalami gangguan kognitif dan perceptual,
fungsi kognitif dan memori baik
2. Rontgen
Keterangan;
1. Massa rectosigmois dengan invasi musculus propria yang
menyebabkan penyempitan lumen
2. Simple cyst pada segmen 8 hepar
3. Aortoiliac calcification kanan kiri
4. Spondilosis thoracolumbar
5. Organ abdomen lain tidak tampak kelainan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Hari/ Tanggal/ Implementasi Respon Paraf
Diagnosa Jam
2 Selasa / 02-03- 1. Mengobservasi TTV 1. TTV:
2021 / 13.30 2. Mengobservasi kekuatan otot - TD : 150/ 90 mm/Hg
3. Memonitor kondisi setelah melakukan mobilisasi - Nadi : 102 X/mnt
sederhana (duduk) - RR : 20 X/mnt
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi pasca - Suhu : 36,5 C
operasi 2. Kekuatan otot
5. Menganjurkan mobilisasi (berjalan ke kamar D S
mandi) 55555 55555
55555 55555
3. Klien nampak lemas
4. Setelah duduk klien mengatakan
nyeri pada lukanya
5. Klien nampak memegangi balutan
luka diperutnya
6. Klien memahami tujuan mobilisasi
untuk memperlancar peredaran
darah dan membuat luka cepat
kering
7. Klien mengatakan sudah bisa
miring kanan-kiri, namun untuk
berjalan masih khawatir nyeri akan
bertambah
1 Selasa / 02-03- 1. Mengidentifikasi karakteristik nyeri (PQRST) 1. Karakteristik nyeri
2021 / 14.00 2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal P: nyeri post operasi
3. Mengidentifikasi factor yang memperberat dan Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk
meredakan nyeri
R: Perut sebelah kiri
4. Mengajarkan teknik relaksasi non farmakologi
(mendengarkan murotal) S: Skala 5
5. Menginjeksi analgesic (antrain) T: Hilang timbul
2. Klien nampak memegangi balutan
luka, dan meringis ketika dipalpasi
bagian abdomen
3. Klien mengatakan nyeri bertambah
saat bergerak dan duduk,
berkurang saat tidur
4. Klien meminta keluarga untuk
mendengarkan pengajian melalui
handpone anaknya
5. Klien mengatakan nyeri saat
diinjeksi
3 Selasa / 02-03- 1. Mengidentifikasi karakteristik luka 1. Luka bau, dan balutan luka kotor,
2021 / 15.00 panjang luka post operasi ± 15 cm
2. Melakukan perawatan luka 2. Klien mengatakan sedikit lega
3. Mempertahankan teknik steril saat perawatan setelah dilakukan perawatan luka
4. Membuka beberapa jahitan dan memasang dan nyeri saat dibuka beberapa
handscoon pada jahitan yang sudah dibuka jahitan
5. Berkolaborasi injeksi antibiotic (ceftriaxone) 3. Perawat melakukan cuci tangan
sebelum tindakan dan mengganti
handscoon steril
4. Jahitan dibuka dan terpasang 3
handscoon pada luka klien
5. Klien mengatakan nyeri saat
diinjeksi
1 Kamis / 04-03- 1. Memonitor skala nyeri 1. Skala nyeri 3
2021 / 07.30 2. Menjelaskan teknik meredakan nyeri secara 2. Klien dan keluarga memahami
mandiri (distraksi, teknik pijatan) mengenai teknik meredakan nyeri
3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam seperti memijat perlahan area luka
4. Mengobservasi pemberian analgesik dan distraksi dengan cara
mengajak ngobrol keluarga
3. Klien terlihat rileks saat
melakukan relaksasi nafas dalam
4. Klien mengatakan nyeri saat
dilakukan injeksi
2 Kamis / 04-03- 1. Mengobservasi TTV 1. TTV
2021 / 08.30 2. Menganjurkan keluarga untuk memfasilitasi klien - TD : 140/ 90 mm/Hg
mobilisasi dini saat duduk - Nadi : 88 X/mnt
3. Menganjurkan keluarga mendampingi ketika - RR : 20 X/mnt
mobilisasi ke kamar mandi - Suhu : 36,4 C
4. Menganjurkan keluarga untuk melatih klien 2. Klien mengatakan bisa duduk
mobilisasi mandiri saat di rumah sendiri tapi masih kesulitan
3. Klien mengatakan belum berani
untuk berjalan ke kamar mandi
4. Keluarga mengatakan akan
mendampingi klien saat
beraktivitas di rumah
3 Kamis / 04-03- 1. Melakukan perawatan luka 1. Luka bau dan masih keluar nanah
2021 / 09.30 2. Mempertahankan teknik steril saat perawatan pada handscoon yang ada dalam
3. Mengganti handscoon yang terpasang dalam luka luka jahitan
jahitan 2. Perawat menggunakan handscoon
4. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi steril untuk mencegah perpindahan
5. Menganjurkan untuk kontrol ketika sudah di kuman
rumah 3. Klien memahami tanda dan gejala
infeksi seperti apabila luka keluar
6. Menginjeksi antibiotik
nanah secara terus menerus dan
tidak dilakukan rawat luka
4. Klien mengatakan akan meminta
bantuan kepada tetangga yang juga
perawat untuk membantu
melakukan rawat luka
5. Klien mengatakan nyeri saat
diinjeksi
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN