Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME TINDAKAN

PEMERIKSAAN DJJ (DENYUT JANTUNG JANIN)


DI RUANG VK (BERSALIN) RSUD Dr. SOEBANDI JEMBER

Oleh
Ubaidillah Ustman, S.Kep.
202311101091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
RESUME TINDAKAN

I. Kasus (Masalah Utama/Diagnosa Medis)


G1P0A0 UK 37-38 minggu /T/H/I kala 1 fase aktif PEB

Nama Klien : Ny. F Nama Suami : Tn. I


Umur : 24 Tahun Umur : 28 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : Islam Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Gol. Darah :O Gol. Darah :O
Alamat : Kebonsari Alamat : Kebonsari
DJJ : 140x/menit
TD : 139/102 mmHg
RR : 21x/menit
Nadi : 96x/menit
Suhu : 36,70C

II. Jenis Tindakan


Pemeriksaan DJJ

III. Hasil Tindakan


Bayi berada dipunggung kanan ibu dengan hasil pemeriksaan DJJ 140 kali/menit

IV. Konsep DJJ


Salah satu indikator vital adanya kesejahteraan janin adalah DJJ. Pemeriksaan DJJ
secara sederhana dilakukan dengan cara auskultasi menggunakan alat fetoskop. Namun
perkembangan teknologi semakin meningkatkan akurasi pemeriksaan DJJ dengan
menggunakan alat elektronik, misalnya doppler, kardiotokografi. Alat pemantau DJJ
elektronik menggabungkan DJJ dengan beberapa variable misalnya; Gerakan janin, irama
jantung dan saturasi oksigen. rata-rata DJJ pada saat aterm adalah 140 kali permenit.
Rentang normalnya adalah 110 sampai 160 kali permenit. Pada usia kehamilan yang
lebih muda 20 minggu DJJ agak lebih tinggi, dengan rata-rata hampir mencapai 160 kali
permenit. Denyut tersebut akan cenderung menurun seiring janin mencapai masa
cukup bulan. Baroreseptor ini berespon terhadap perubahan-perubahan dalam
tekanan darah dan menimbulkan perubahan dalam DJJ. Bradikardi adalah frekuensi
DJJ kurang dari 110 kali permenit, sedangkan takhikardi adalah bila frekuensi DJJ
lebih dari 160 kali permenit. Faktor-faktor lain yang dapat memepengaruhi DJJ
merupakan gangguan, seperti hipertermia yang mengakibatkan takhikardi dan hipotermia
yang mengakibatkan bradikardi.
V. SOP

STANDARD OPERATIONAL PROSEDURE (SOP) PEMERIKSAAN


DJJ (DENYUT JANTUNG JANIN)

PROSEDUR NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


TETAP
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :

Pengertian Pemeriksaan DJJ adalah suatu tindakan mengevaluasi kondisi janin dengan
mendengarkan dan menghitung frekuensi denyut jantung janin
Tujuan Untuk mengetahui kesehatan ibu dan perkembangan janin khususnya
denyut jantung janin dalam rahim
Persiapan
Persiapan a. Pastikan identitas pasien.
pasien b. Kaji kondisi klien (HPMT, HPL, dan usia kehamilan).
c. Jaga privacy pasien.
d. Jelaskan maksud dan tujuan
e. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan.
Persiapan alat 1. Doppler/funandoskop
2. Jam tangan
3. Sarung tangan
4. Form atau buku pendokumentasian hasil pemeriksaan ibu hamil: buku
KIA, Kartu ibu atau status hamil
5. Jelly
Persiapan a. Lakukan pengkajian : baca catatan keperawatan dan medis.
perawat b. Rumuskan diagnosa terkait.
c. Buat perencanaan tindakan (intervensi).
d. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain membantu jika perlu.
Cuci Tangan
Orientasi a. Berikan salam, perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat.
b. Panggil klien dengan nama kesukaan klien.
c. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada klien.
d. Berikan kesempatan klien untuk bertanya, berikan petunjuk alternatif
komunikasi jika klien merasa tidak nyaman dengan prosedur yang
dilakukan
e. Jaga privasi klien.
f. Atur posisi klien
Tahap Kerja
Cara Kerja 1. Jaga privasi klien
2. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
3. Cuci tangan
4. Letakkan tangan disamping kanan dan kiri uterus setinggi umbilicus
5. Tekan dengan tekanan ringan pada salah satu sisi tangan dan gunakan
tangan yang satunya untuk menahan
6. Tentukan punggung janin
7. Pastikan letak jantung di sudut kanan atas punggung janin
8. Letakkan stetoskop monoaural di atas abdomen ibu. Tepat di tempat yang
telah ditentukan
9. Dekatkan telinga pada ujung monoaural
10. Lepaskan tangan dari monoaural
11. Tangan yang lain memegang nadi ibu
12. Hitung denyutan selama satu menit
13. Rapikan peralatan Kembali
14. Kembalikan pasien ke posisi semula yang nyaman
15. Lepas sarung tangan
16. Cuci tangan
Tahap Terminasi/Evaluasi
Tahap Akhir 1. Evaluasi hasil (subyektif dan obyektif).
2. Berikan reinforcement positif.
3. Lakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya.
4. Akhiri pertemuan dengan cara baik.
5. Mendokumentasikan hasil kegiatan (SOAP).
VI. EBN

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN DETAK JANTUNG JANIN PADA IBU HAMIL
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KERENG BANGKIRAIKOTA PALANGKARAYA
Eline Charla Sabatina BinganKebidanan, Poltekkes Palangka Raya,Jalan George Obos No.
30/ 32, Palangka Raya-73111 Telp/Fax: (0536) 3221768, 3230730email:elinbingan@yahoo.com,
elinecarlabingan@gmail.comAbstrak

Kehamilan merupakan perttumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak


konsepsi dan berakhirnya sampai permulaan persalinan. Masa kehamilan normal 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari haid terakhir. Kehamilan di bagi menjadi 3 trimester
yaitu, trimester pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua dari bulan ke 4
sampai bulan ke 6, dan trimester ketiga dari bulan ke 7 sampai bulan ke 9. Namun dalam prosesnya
dapat terjadi berbagai masalah yang dapat yang dapat membahayakan ibu dan janin. Masalah yang
dihadapi dapat berupa masalah ringan yang merupakan akibat dari perubahan fisiologis ibu hamil
hingga masalah yang berat yang menjadi komplikasi kehamilan. Masalah yang dihadapi oleh ibu
hamil dapat terjadi dalam setiap masa kehamilan dari trimester I hingga trimester III. Ibu hamil
diwajibkan untuk melakukan kunjungan ANC minimal 4 kali pada masa kehamilan bertujuan untuk
mengetahui kesehatan ibu dan janin.
Penelitian terbaru yang dilakukan menunjukkan bahwa senam hamil memiliki pengaruh
positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin didalam kandungan. Sekitar 10 menit
melakukan latihan teratur akan meningkatkan detak jantung janin dan akan terus meningkat seiring
dengan olahraga yang dilakukan sang ibu. Ini adalah respon normal dan tidak membahayakan janin.
Senam hamil adalah latihan yang mempersiapkan ibu hamil secara fisik dan mental dalam
menghadapi persalinan. Senam hamil adalah latihan jasmani yang bertujuan untuk menambah
elastisitas otot panggul, relaksasi, memperbaiki sikap tubuh, dan mengatur kontraksi serta mengatur
teknik pernapasan. Oksigenasi jaringan janin terawat selama latihan senam hamil yang ditandai
dengan detak jantung janin yang melambat tetapi teratur dan kuat. Ibu hamil yang melakukan
senam hamil secara rutin maka jantung akan bertambah kuat dan jika jantung sudah lebih kuat,
detak jantung janin akan menurun. Maka, jantung tidak perlu bekerja terlalu berat untuk memompa
darah. Hasilnya detak jantung janin pada kelompok ibu hamil yang sebelum melakukan senam
hamil yaitu 128x/menit dan setelah diberikan senam hamil detak jantung janin yaitu 133x/menit dan
detak jantung janin.
DAFTAR PUSTAKA
Bigan, E. (2018). Hubungan Senam Hamil dengan Detak Jantung Janin pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Kereng Bangkirai Kota Palangkaraya . Jurnal Info Kesehatan. 16(2).
226-235. [https://doi.org/10.31965/infokes.Vol16.Iss2.209]

Anda mungkin juga menyukai