Pertemuan : ke - 2
Proses keperawatan
A. Pra Interaksi
Klien mengetahui tanda dan gejala dari perilaku kekerasan. Klien tampak sedikit gelisah,
Tujuan khusus :
TUK 7 : Klien dapat mendemonstrasikan cara social untuk mencegah perilaku kekerasan.
− Latihan verbal
B. Strategi komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik : “ Assalamu’alaikum, selamat sore mas? Sesuai janji saya tadi,
b. Validasi data : “Bagaimana perasaan mas sore ini? Bagaimana mas, sudah dilakukan
latihan tarik nafas dalam? Apa yang mas rasakan setelah melakukan latihan secara
‘’Bagus. Nah kalau tarik napas dalamnya dilakukan sendiri tulis M, artinya mandiri;
kalau diingatkan pengurus atau teman baru dilakukan tulis B, artinya dibantu atau
diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis T, artinya belum bisa dilakukan.’’
c. Kontrak
⮚ Topik : “Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk mencegah
marah??”
2. Fase kerja
“Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Jika marah sudah
disalurkan melalui tarik napas dalam, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang
(1) Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar. Misalnya mas ingin meminta sesuatu pada orang lain,
harus dilakukan dengan perkataan yang baik tanpa nada suara tinggi. Coba mas minta
makanan dengan cara baik: ‘’Bu, bolehkah saya minta makanan? karena saya lapar”.
Nanti bisa dicoba disini untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain. Coba mas
katakan: “Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan’. Coba mas
praktikkan. Bagus.”
(3) Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal
mas dapat mengatakan: “saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu”. Coba
praktikkan. Bagus.’’
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
⮚ Evaluasi Objektif : ‘’Coba mas sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita
pelajari! Bagus sekali, sekarang kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali sehari
mas mau latihan bicara yang baik? Bisa kita buat jadwal?’’
‘’Besok kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah mas yaitu
c. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau besok kita membahas mengenaicara lain untuk mengatasi rasa
bagaimana ?”
Baiklah kalau begitu kita sudahi perbincangan kita saat ini, terima kasih sampai jumpa
Pertemuan : ke - 3
Proses keperawatan
A. Pra Interaksi
Klien telihat lebih tenang, klien mengetahui penyebab dari masalah klien, klien tampak
Tujuan khusus :
kekerasan.
− Evaluasi SP 1,2
B. Strategi komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik : “ Assalamu’alaikum, selamat pagi Mas? Sesuai janji saya tadi,
b. Validasi data : “Bagaimana Mas dengan latihannya apa saja yang sudah dilakukan?
Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali,
c. Kontrak
⮚ Topik : “Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa
kamar mas?
menit?”
2. Fase kerja
“Sekarang kita akan melakukan kegiatan untuk latihan mencegah rasa marah dengan
melakukan ibadah.”
Coba ceritakan kegiatan ibadah yang bisa Mas lakukan !! Bagus. Baik, yang mana mau
dicoba? ”
“Nah,,kalau Mas sedang marah coba Mas langsung duduk dan tarik nafas dalam. Jika
marahnya belum reda juga rebahkan badan agar rileks. Jika masih belum reda juga ambil air
“Coba Mas membaca surah al-fatihah? Bagus. Mau coba yang mana? Coba sebutkan (untuk
yang muslim)?”
“Selain sholat Mas juga bisa melakukan dzikir bila rasa marah Mas muncul. Dengan
berdzikir insyaallah rasa marah mbah akan redah bahkan hilang, serta jangan lupa untuk
selalu berdo’a. Sekarang coba Mas sebutkan salah satu baca’an dzikir yang Sdr.T Petahui.
Bagus...! Lakukan hal-hal tadi ya Mas bila rasa marah Mas muncul atau bahkan setiap saat
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
⮚ Evaluasi Objektif : “Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari? Bagus.”
“Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan mas. Mau berapa kali mas
‘’Coba Mas sebutkan lagi cara ibadah yang dapat Mas lakukan bila Mas merasa marah!
sebutkan? Bagus sekali, sekarang kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali sehari Mas
mau lakukan membaca al-qur’an? Baik mari kita membaca al-qur’an dan dzikir.”
“karena besok saya tidak kesini lagi, mas bisa mengobrol sama teman-teman disini ya, mas
juga harus melakukan latihan yang dari kemarin kita lakukan secara rutin sesuai jadwal yang
c. Penutup
“Baiklah kalau begitu kita sudahi perbincangan kita saat ini, terima kasih sudah mau
Dalami, Ernawati. dkk. (2009). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa. Jakarta:
CV Trans Info Media.