Anda di halaman 1dari 15

X11 Implementasi

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

❖ Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Masalah : Resiko Perilaku Kekerasan

Pertemuan : Ke – 1

Nama Pasien : Tn.S

Hari/tgl : Selasa, 20 April 2021

Jam : 08.00

Perawat :

PROSES KEPERAWATAN

A. Pra Interaksi

1.) Kondisi klien

Klien telihat rileks, pandangan mata tajam, sering mondar-mandir, tangan

mengepal.

2.) Diagnosa Keperawatan

Resiko Perilaku Kekerasan

3.) Tujuan Keperawatan

Tujuan Umum : Klien tidak menciderai diri.

Tujuan Khusus :

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya.

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.

TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.


TUK 4 : Klien dapat megidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa

dilakukan.

TUK 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat dari perilaku kekerasan.

TUK 6 : Klien dapat mendemonstasikan latihan cara fisik

4.) Rencana Tindakan Keperawatan: (SP 1 pasien)

− Bina Hubungan saling Percaya

− Identifikasi penyebab perilaku kekerasan, tanda dan gejala PK serta Akibat.

− Latihan cara fisik

− Masukkan jadwal kegiatan pasien.

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi

a. Salam Terapeutik : “Assalamualaikum, selamat pagi pak ? perkenalkan nama

saya Ika , saya mahasiswa dari STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto. Kalau

boleh tahu, Bapak namanya siapa? Dan senang dipanggil siapa?”

b. Evaluasi / Validasi : “Bagaimanakah perasaan bapak pagi ini? Saya boleh

duduk di samping bapak? Apakah masih ada perasaan kesal atau marah dalam

diri bapak? Apa yang terjadi di rumah?

c. Kontrak

⮚ Topik : “bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol tentang perasaan yang

dialami bapak selama ini?”

⮚ Tempat: “bapak mau ngobrol-ngobrol dengan saya dimana? Bagaimana

didepan saja sambil duduk-duduk?”


⮚ Waktu : “ bapak mau ngobrol dengan saya berapa lama ? bagaimana kalau

15 menit ?”

2. Fase Kerja

“permisi pak... bagaimanakah perasaan bapak pagi ini?”

“ Apa yang menyebabkan bapak marah? Apakah sebelumnya bapak pernah

marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang? O...iya,

jadi ada 2 penyebab marah pada Sdr. A. Kira-kira ada penyebab lain?

Misalnya punya masalah dengan teman bapak!”

“ Pada saat penyebab marah itu muncul, seperti saat teringat dengan ibu

bapak, apa yang bapak rasakan?” Apakah bapak merasakan kesal kemudian

dada bapak berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan

mengepal, mudah marah? Setelah itu apa yang dilakukan bapak?”

“ Jadi Tn.S mengamuk,memukul pintu, marah-marah. Apakah dengan cara

ini masalah bapak akan terselesaikan? Iya, tentu tidak. Apa kerugian dengan

cara yang bapak lakukan? betul, keluarga bapak jadi ketakutan, barang-

barang dirumah jadi rusak. Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik?

Maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan dengan baik

tanpa menimbulkan kerugian?”

“ Ada beberapa cara untuk mengendalikan kemarahan, salah satunya adalah

dengan cara fisik. Jadi, melalui kegiatan fisik, rasa marah disalurkan.

bagaimana kalau kita belajar caranya dulu?”

“ Begini pak, kalau tanda-tanda marah sudah bapak rasakan, bapak berdiri, lalu

tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan-lahan


melalui mulut seperti mengelurkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari

hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus

sekali, Tn sudah bisa melakukannya. Bagaimana perasannya?”

3. Terminasi

a. Evaluasi

⮚ Evaluasi Subjektif : “Bagaimana perasaan bapak sekarang, setelah

menceritakan masalah kepada saya, dan berbincang-bincang dengan saya ?

⮚ Evaluasi Obyektif : “setelah kita ngobrol-ngobrol apakah bapak masih

ingat apa saja yang membuat bapak sering marah dan kesal? iya, jadi ada

dua penyebab bapak marah….(sebutkan) dan yang bapak rasakan …..

(sebutkan).”

b. Rencana tindak lanjut

“Setelah ini coba bapak ingat-ingat lagi penyebab bapak marah dan apa yang

dilakukan saat marah. Dan kalau ada keinginan marah sewaktu-waktu gunakan

cara fisik yang kita pelajari tadi.”

c. Kontrak

Topik :”pak nanti kita akan ngobrol-ngobrol lagi mengenai latihan cara

mengendalikan marah dengan belajar bicara yang baik

Waktu : Besok kita ketemu lagi jam 08.00 WIB , bagaimana?

Tempat : Pak nanti ingin ngobrol-ngobrol dengan saya dimana ? gimana kalau

disini lagi saja?”


Baiklah kalau begitu perbincangan kita sekarang, kita sudahi dulu ya? terima

kasih dan sampai jumpa lagi ya pak..! wassalamu’alaikum....!!!


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN P DENGAN PERILAKU KEKERASAN

❖ Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan

Masalah : Resiko Perilaku Kekerasan

Pertemuan : ke - 2

Hari/tgl : Rabu, 21 April 2021

Jam : 08.00 WIB

Proses keperawatan

A. Pra Interaksi

1.) Kondisi klien

Klien mengetahui tanda dan gejala dari perilaku kekerasan. Klien tampak

rileks, tangan mengepal, tatapan mata tajam.

2.) Diagnosa keperawatan

Resiko Perilaku Kekerasan

3.) Tujuan keperawatan

Tujuan umum : Klien tidak menciderai diri.

Tujuan khusus :

TUK 7 : Klien dapat mendemonstrasikan cara social untuk mencegah

perilaku kekerasan.

4.) Rencana Tindakan Keperawatan : (SP 2)

− Evaluasi kegiatan lalu (SP 1)

− Latihan verbal

− Masukkan jadwal kegiatan pasien.


B. Strategi komunikasi

1. Fase orientasi

a. Salam terapeutik : “ Assalamu’alaikum, selamat pagi pak? Sesuai janji

saya tadi, sekarang kita ketemu lagi.”

b. Validasi data : Bagaimana perasaan bapak pagi ini? ’Bagaimana pak,

sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam? Apa yang bapak rasakan

setelah melakukan latihan secara teratur?’’, ‘’Coba saya lihat jadwal

kegiatan hariannya.’’

‘’Bagus. Nah kalau tarik napas dalamnya dilakukan sendiri tulis M, artinya

mandiri; kalau diingatkan pengurus atau teman baru dilakukan tulis B,

artinya dibantu atau diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis T, artinya

belum bisa dilakukan.’’

c. Kontrak

⮚ Topik : “Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk

mencegah marah??”

⮚ Tempat :“Dimana kita mau berbincang-bincang?? bagaimana kalau di

depan saja ?

⮚ Waktu : “ mau berapa lama pak?? apakah 20 menit cukup ?”

2. Fase kerja
“Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Jika

marah sudah disalurkan melalui tarik napas dalam, dan sudah lega, maka kita

perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah. Ada tiga caranya pak:

(1) Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta

tidak menggunakan kata-kata kasar. Misalnya bapak ingin meminta

sesuatu pada orang lain, harus dilakukan dengan perkataan yang baik tanpa

nada suara tinggi. Coba bapak minta makanan dengan cara baik: ‘’Bu,

bolehkah saya minta makanan? karena saya lapar”. Nanti bisa dicoba

disini untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain. Coba bapak

praktekkan. Bagus pak.

(2) Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin

melakukannya, katakan: “Maaf saya tidak bisa melakukannya karena

sedang ada kerjaan’. Coba mas praktikkan. Bagus.”

(3) Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang

membuat kesal bapak dapat mengatakan: “saya jadi ingin marah karena

perkataanmu itu”. Coba praktikkan. Bagus.’’

3. Fase terminasi

a. Evaluasi

⮚ Evaluasi Subjektif : ‘’Bagaimana perasaan pak setelah kita bercakap-

cakaptentang cara mengontrol marah dengan bicara yang baik?’’

⮚ Evaluasi Objektif : ‘’Coba mas sebutkan lagi cara bicara yang baik

yang telah kita pelajari! Bagus sekali, sekarang kita masukkan dalam
jadwal. Berapa kali sehari pak mau latihan bicara yang baik? Bisa kita

buat jadwal?’’

‘’Coba masukkan dalam jadwal laihan sehari-hari, misalnya meminta

sesuatu”

Bagus besok dicoba ya pak!’’

“Mau dimana pak? Di sini lagi? Baik sampai ketemu besok?.’’

b. Rencana Tindak lanjut klien

‘’Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi?’’

‘’Besok kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah

bapak yaitu dengan cara ibadah, bapak setuju.”

c. Kontrak

Topik : Bagaimana kalau besok kita membahas mengenaicara lain untuk

mengatasi rasa marah mas yaitu dengan cara ibadah”

Waktu : “ besok kita ketemu lagi jam 08.00 WIB.”

Tempat : bapak ingin bercakap-cakap dengan saya dimana ? apakah tetap

disini atau bagaimana ?”

Baiklah kalau begitu kita sudahi perbincangan kita saat ini, terima kasih

sampai jumpa dengan saya besok ya pak !! wassalamu’alaikum....!!


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN P DENGAN PERILAKU KEKERASAN

❖ Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan

Masalah : Resiko Perilaku Kekerasan

Pertemuan : ke - 3

Hari/tgl : Kamis, 22 April 2021

Jam : 08.00 WIB

Proses keperawatan

A. Pra Interaksi

1.) Kondisi klien

Klien telihat lebih tenang, klien mengetahui penyebab dari masalah klien,

klien tampak sedikit gelisah, tatapan mata klien tajam.

2.) Diagnosa keperawatan

Resiko Perilaku Kekerasan

3.) Tujuan keperawatan

Tujuan umum : klien tidak menciderai diri.

Tujuan khusus :

TUK 8 : Klien dapat mendemonstrasikan cara spiritual untuk mencegah

perilaku kekerasan.

4.) Rencana Tindakan Keperawatan : (SP 3)

− Evaluasi SP 1,2

− Latihan Spiritual (minimal 2 macam)

− Masukkan jadwal kegiatan pasien.


B. Strategi komunikasi

1. Fase orientasi

a. Salam terapeutik : “ Assalamu’alaikum, selamat pagi pak? Sesuai janji

saya tadi, sekarang kita ketemu lagi”.

b. Validasi data : “Bagaimana bapak dengan latihannya apa saja yang sudah

dilakukan? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?

Bagus sekali, bagaimana rasa marahnya?”

c. Kontrak

⮚ Topik : “Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk

mencegah rasa marah yaitu dengan ibadah?”

⮚ Tempat :“Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di

depan kamar pak?

⮚ Waktu : “Berapa lama mau Mas mau berbincang-bincang? Bagaimana

kalau 30 menit?”

2. Fase kerja

“Sekarang kita akan melakukan kegiatan untuk latihan mencegah rasa marah

dengan melakukan ibadah.”

Coba ceritakan kegiatan ibadah yang bisa bapak lakukan !! Bagus. Baik, yang

mana mau dicoba? ”


“Nah,,kalau bapak sedang marah coba pak langsung duduk dan tarik nafas

dalam. Jika marahnya belum reda juga rebahkan badan agar rileks. Jika masih

belum reda juga ambil air wudlu kemudian shalat”

“pak bisa melakukan membaca surah al-fatihah untuk meredakan kemarahan”

“Coba pak membaca surah al-fatihah? Bagus.

“Selain membaca surah al-fatihah bapak juga bisa melakukan dzikir bila rasa

marah bapak muncul. Dengan berdzikir insyaallah rasa marah akan redah

bahkan hilang, serta jangan lupa untuk selalu berdo’a. Sekarang coba bapak

sebutkan salah satu baca’an dzikir. Bagus...! Lakukan hal-hal tadi ya pak bila

rasa marah bapak muncul atau bahkan setiap saat bapak. Gimana bapak mau?”

3. Fase terminasi

a. Evaluasi

⮚ Evaluasi Subjektif : ‘’Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-

cakap tentang cara yang kita pelajari tadi?’’

⮚ Evaluasi Objektif : “Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita

pelajari? Bagus.”

“Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan bapak. Mau berapa

kali bapak belajar membaca surah al-qur.an? Baik kita masukkan membaca

surah dan dzikir ”

‘’Coba pak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat bapak lakukan bila bapak

merasa marah! sebutkan? Bagus sekali, sekarang kita masukkan dalam jadwal.

Berapa kali sehari bapak mau lakukan jadwal shalat? Baik mari kita masukkan

shalat dan dzikir.”


b. Rencana Tindak lanjut klien

“Setelah ini coba bapak lakukan jadwal untuk belajar membaca surahdan dzikir

sesuai jadwal yang telah kita buat”

c. Kontrak

Topik : “baiklah kita sudah melaksanakan beberapa kegiatan, bisa bertemu lagi

pak?

Waktu : “ besok kita ketemu lagi jam 08.00 WIB.”

Tempat : Bagaimana kalau besok kita ketemu di ruangan ini saja?”

Baiklah kalau begitu kita sudahi perbincangan kita saat ini, terima kasih sampai

jumpa besok ya pak !! wassalamu’alaikum....!!! (sambil berjabat tangan)


XIII Evaluasi

Tanggal Evaluasi
Selasa, 20 April 2021 S : klien mudah marah, dan selalu
merusak lingkungan (membanting
barang) kalau marah, klien juga
mudah tersinggung dan sering
menyendiri.

O : Klien telihat rileks, wajah tegang,


pandangan mata tajam, sering mondar-
mandir, tangan mengepal.

A : SP 1 pasien TUK 1,2,3,4,5,6


belum tercapai

P : Menganjurkan klien untuk


melakukan kegiatan harian di yayasan
dan menganjurkan klien melakukan
latihan fisik tekhnik relaksasi nafas
dalam

Rabu, 21 April 20221 S : Klien mengatakan dapat


mengontrol marahnya. Klien
mengetahui tanda dan gejala dari
prilaku kekerasan.

O : Klien sudah mulai dapat


menceritakan masalahnya kembali.
Klien tampak sedikit rileks, tangan
mengepal, tatapan mata tajam.

A : SP 1 pasien TUK 7 tercapai


sebagian

P : Menganjurkan klien untuk


melakukan kegiatan harian di yayasan
dan menganjurkan klien melakukan
latihan fisik tekhnik relaksasi nafas
dalam serta latihan verbal

Kamis, 22 April 2021 S : Klien mengatakan terus berlatih


tekhnik nafas dalam dan latihan
verbal, serta berwudhu saat marahnya
muncul

O : Klien telihat lebih tenang, klien


mengetahui penyebab dari masalah
klien, klien tampak sedikit gelisah,
tatapan mata klien tajam.

A : SP 1 pasien TUK 8 tercapai


sebagian

P : Menganjurkan klien untuk


melakukan kegiatan harian di yayasan
dan menganjurkan klien melakukan
latihan fisik tekhnik relaksasi nafas
dalam serta latihan verbal

Anda mungkin juga menyukai